Sei sulla pagina 1di 16

WARTA ARDHIA

Jurnal Perhubungan Udara

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam

Maintenance of Fire Fighting Vehicle in Hang Nadim Airport Batam

Lukiana
Pusat Litbang Perhubungan Udara, Jl. Medan Merdeka Timur no. 5, Jakarta
email: Lukiana77@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel: The Hang Nadim Airport is one of airport hub that located in Batam
Diterima: 7 Mei 2015 Island of Riau Islands Province. The aircraft movement in this airport was
Direvisi: 30 Mei 2015 recorded for 10.92% growth from 28,436 movements in 2011 to 31.541
Disetujui: 10 Juni 2015 movements in 2012. In order to support the aircraft movement growth, the
readiness of airport operational facilities that comply to safety and security
requirements is needed. With regard to KP 420 Year 2011, each airport have
Keywords:
the obligation to provide rescue and fire fighting service in accordance to the
maintainance, rescue and fire
category of the airport. In addition, the rescue and fire fighting service must
fighting vehicle, Hang Nadim
fulfill the operational and technical requirements. Descriptive qualitative
Airport
analysis method is used to determine the conformity of rescue and fire
fighting operational vehicle of Hand Nadim Airport to the assigned
Kata kunci:
regulation. The results indicate that the regulation are applied accordingly.
pemeliharaan, kendaraan PKP-
However, the rescue and fire fighting unit in this airport facing certain
PK, Bandara Hang Nadim
hindrance where the average age of vehicle and equipment is more than 20
years and the procurement of new vehicle and equipment can not be
processed quickly. In order to minimize the occurrence of any problems
related to the aging vehicle and equipment, preventive measures have been
taken to regularly maintain the realibility of those rescue and fire fighting
vehicle and equipment.

Bandar Udara Hang Nadim Batam merupakan Bandar Udara Kelas


Utama yang terletak di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pergerakan
pesawat udara di Bandar Udara Hang Nadim pada tahun 2012 tercatat telah
mencapai 31.541 kali pergerakan, naik sebesar 10,92% dari tahun 2011
yang sebanyak 28.436 kali pergerakan. Untuk menunjang peningkatan
jumlah pergerakan pesawat udara tersebut, maka dibutuhkan kesiapan
operasional fasilitas Bandar udara yang memenuhi persyaratan
keselamatan dan keamanan penerbangan. Berdasarkan KP 420 tahun 2011,
setiap Bandar udara wajib menyediakan dan memberikan pelayanan
pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran (PKP-PK) sesuai
dengan kategori Bandar udara untuk PKP-PK yang dipersyaratkan. Metode
yang digunaka adalah analisis deskriptif. Hasil observasi SOP pemeliharaan
fasilitas kendaraan dan peralatan operasional yang dimiliki oleh Unit PKP-
PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam pada dasarnya telah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam KP 420 tahun 2011. Kendala
yang dihadapi Unit PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam adalah umur
kendaraan dan peralatan operasional PKP-PK yang rata-rata melebihi 20
tahun dan lamanya proses pengajuan pengadaan kendaraan dan peralatan
operasional yang baru. Untuk mengatasi hal itu pemeliharaan preventif
telah rutin dilakukan guna menjaga agar kendaraan tetap dapat diandalkan
dalam operasional PKP-PK.

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


81
PENDAHULUAN
Keselamatan penerbangan merupakan Konvensi Chicago dan Standar Teknis
faktor utama yang perlu mendapat Bandar Udara yang ditetapkan oleh
perhatian lebih dari pemerintah sebagai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
regulator/fasilitator, pengelola bandar Adapun untuk bandar udara yang hanya
udara sebagai penyedia prasarana, melayani penerbangan domestik, standar
maupun oleh perusahaan penerbangan dan persyaratan pelayanan PKP-PK yang
sebagai operator, dimana ketiga unsur berlaku adalah yang ditetapkan oleh
inilah yang menentukan kualitas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
kuantititas sistem transportasi udara dan dipublikasikan dalam Aeronautical
serta keselamatan penerbangan. Information Procedure (AIP) dengan
Keselamatan penerbangan adalah tingkat pelayanan (level of service)
keadaan yang terwujud dari alternatif.
penyelenggaraan penerbangan yang Bandar Udara Hang Nadim Batam
lancar sesuai dengan prosedur operasi merupakan Bandar Udara Kelas Utama
dan persyaratan kelaikan teknis terhadap yang terletak di Pulau Batam, Provinsi
sarana dan prasarana penerbangan Kepulauan Riau, pergerakan pesawat di
beserta penunjangnya. Setiap komponen Bandar Udara Hang Nadim pada tahun
sub sistem bandar udara dalam 2012 tercatat telah mencapai 31.541 kali
melakukan kegiatan operasinya tetap pergerakan, naik sebesar 10,92% dari
harus mengutamakan keamanan dan tahun 2011 yang sebanyak 28.436 kali
keselamatan penerbangan. Kecelakaan pergerakan pesawat udara. Untuk
penerbangan, seperti misalnya pesawat menunjang peningkatan jumlah
udara yang gagal melakukan take-off atau pergerakan pesawat udara tersebut, maka
landing, serta insiden kebakaran yang dibutuhkan kesiapan operasional fasilitas
terjadi di bandar udara harus cepat bandar udara yang memenuhi
mendapat penanganan agar persyaratan keselamatan dan keamanan
penyelenggaraan operasi penerbangan penerbangan, serta pelayanan jasa bandar
tidak terganggu. udara sesuai dengan standar pelayanan
Peraturan Menteri Perhubungan yang ditetapkan.
Nomor KM. 24 tahun 2011 tentang Setiap bandar udara yang
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil dioperasikan wajib memenuhi ketentuan
Bagian 139 (Civil Aviation Safety keselamatan dan keamanan penerbangan,
Regulations Part 139) tentang Bandar dan untuk dapat memenuhi ketentuan
Udara (Aerodrome) menyebutkan bahwa tersebut setiap penyelenggara bandar
sebagai salah satu negara penandatangan udara wajib menyediakan fasilitas bandar
Konvensi Chicago, Indonesia mempunyai udara yang memenuhi persyaratan
kewajiban untuk menyediakan pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Agar fasilitas bandar udara tersebut dapat
Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dengan memenuhi persyaratan keselamatan dan
standar minimum sesuai dengan keamanan penerbangan, penyelenggara
ketentuan Chapter 9.2 Annex 14 Konvensi bandar udara wajib melakukan
Chicago. Standar dan persyaratan pemeliharaan dalam jangka waktu
pelayanan PKP-PK untuk bandar udara di tertentu dengan cara pengecekan, tes,
Indonesia yang melayani penerbangan verifikasi, dan/atau kalibrasi.
sipil internasional dan/atau penerbangan Berdasarkan surat keputusan dari
domestik dengan tingkat operasi Direktur Jenderal Perhubungan Udara
penerbangan tertentu, harus memenuhi Nomor: KP. 420 tahun 2011 tentang
ketentuan dalam Chapter 9 Annex 14 Persyaratan Standar Teknis dan

82 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


Operasional Peraturan Keselamatan 2. Pertolongan Kecelakaan Penerbangan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of dan Pemadam Kebakaran (PKP-
Standard CASR Part 139) Volume IV PK)adalah unit bagian dari
PelayananPertolongan Kecelakaan penanggulangan keadaan darurat.
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran 3. Kecelakaan Pesawat Udara adalah
(PKP-PK), setiap bandar udara wajib peristiwa pengoperasian pesawat
menyediakan dan memberikan pelayanan udara yang mengakibatkan kerusakan
PKP-PK sesuai kategori bandar udara berat pada peralatan atau fasilitas
untuk PKP-PK yang dipersyaratkan. yang digunakan dan/atau
Untuk memenuhi kategori bandar udara mengakibatkan korban jiwa atau luka
untuk PKP-PK yang dipersyaratkan, serius.
diperlukan adanya fasilitas PKP-PK yang 4. Fasilitas PKP-PK adalah semua
memenuhi persyaratan standar teknis kendaraan PKP-PK, peralatan
dan operasional pelayanan PKP-PK. operasional PKP-PK dan bahan
Tujuan dari kajian ini adalah untuk pendukungnya serta personil yang
memberikan masukan kepada pimpinan disediakan di setiap bandar udara
dan manajemen penyelenggara bandar untuk memberikan pertolongan
udara dalam menentukan kebijakan kecelakaan penerbangan.
terkait dengan pemeliharaan fasilitas 5. Kendaraan PKP-PK adalah Kendaraan
kendaraan dan peralatan PKP-PK dalam Utama yang dilengkapi dengan
upaya mendukung kelancaran operasi peralatan pendukung operasional
penerbangan di Bandar Udara Hang PKP-PK dan Kendaraan Pendukung
Nadim-Batam digunakan unit PKP-PK untuk
Rumusan masalah dari penelitian ini melakukan tugas-tugas operasional.
adalah apakah pemeliharaan kendaraan 6. Kendaraan utama PKP-PK adalah
keselamatan penerbangan yang dimiliki kendaraan jenis foam tender, Rapid
oleh unit PKP-PK di Bandar Udara Hang Intervention Vehicle termasuk rescue
Nadim-Batam telah dilaksanakan sesuai boat.
ketentuan yang berlaku. 7. Kendaraan jenis Foam Tender adalah
kendaraan PKP-PK yang dilengkapi
TINJAUAN PUSTAKA bahan pemadam api berupa air, bahan
busa (foam concentrate) dan jenis
Definisi/pengertian yang terkait
tepung kimia (dry chemical powder).
dengan pengkajian ini berdasarkan Surat
8. Kendaraan jenis Rapid Intervention
Keputusan Direktur Jenderal
Vehicle adalah kendaraan PKP-PK yang
Perhubungan Udara Nomor KP. 420
dilengkapi dengan bahan pemadam
Tahun 2011, antara lain dapat diuraikan
jenis tepung kimia (dry chemical
sebagai berikut:
powder).
1. Bandar Udara adalah kawasan di
9. Kendaraan pendukung PKP-PK adalah
daratan dan/atau perairan dengan
kendaraan selain kendaraan utama
batas-batas tertentu yang digunakan
yang digunakan oleh unit PKP-PK,
sebagai tempat pesawat udara
antara lain mobil komando
mendarat dan lepas landas, naik turun
(Commando Car), mobil pemasok
penumpang, bongkar muat barang,
(nurse tender), mobil ambulance dan
dan tempat perpindahan intra dan
kendaraan serba guna (multipurpose).
antarmoda transportasi, yang
10. Mobil Komando (Commando Car)
dilengkapi dengan fasilitas
adalah kendaraan yang dirancang
keselamatan dan keamanan
khusus sebagai pemandu operasional
penerbangan, serta fasilitas pokok dan
kendaraan PKP-PK.
fasilitas penunjang lainnya.

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


83
11. Mobil Pemasok Air (Nurse Tender) peraturan dan prosedur yang ketat (Yadi
adalah kendaraan yang dirancang Supriyadi 2012).
khusus untuk mensuplai air yang Menurut (Zulfiar Sani, 2010) pelayanan
digunakan untuk memasok air ke transportasi tidak selalu ada di setiap
kendaraan jenis foam tender. tempat dan jenis yang sama, maka
12. Mobil ambulance adalah kendaraan penting untuk diikut sertakan dalam
yang dirancang khusus untuk analis krateristik lokasi, sarana yang
mengangkut dan memindahkan menetap. Jaringan ini merupakan suatu
korban kecelakaan penerbangan. cara yang mudah untuk menyusun
13. Peralatan Penunjang Operasi adalah informasi mengenei karakteristik dari
peralatan yang harus tersedia dalam berbagai sarana yang menetap dan arus
pusat pengendalian dan pelaksanaan lalu lintas yang dilayaninya. Investasi
kegiatan operasi PKP-PK (fire station). yang diperlukan untuk melayani kegiatan
14. Peralatan Pendukung Operasional arus lalu lintas secara efektif dan efisien
PKP-PK adalah peralatan yang harus menurut (Rahardjo Adisasmita, 2010)
tersedia di dalam kendaraan PKP-PK dibagi 3 (tiga) dasar yaitu:
untuk menunjang operasional antara 1. Investasi yang dibutuhkan untuk
lain breathing apparatus, baju tahan menentukan kapasitas.
api, baju tahan panas, selang. 2. Investasi untuk mengganti peralatan
15. Rescue Boat adalah Kendaraan PKP-PK yang lama dengan peralatan yang baru
yang digunakan di daerah perairan tetapi sejeninya.
dilengkapi bahan pemadam api berupa 3. Investasi yang diperlukan untuk
bahan busa (foam concentrate). mendominasi, dimana peralatannya
16. Personel PKP-PK adalah personel yang adalah baru dan berbeda dengan
bertanggung jawab mengoperasikan peralatan yang digantikannya.
dan melakukan Komponen-komponen utama sistem
pemeliharaan/perawatan kendaraan tranportasi menurut menheim dalam
PKP-PK dan melakukan buku (Fidel Miro, 2012) adalah:
penanggulangan keadaan darurat di 1. Jalan dan terminal sebagai
bandar udara dan sekitarnya. prasarana/infrastruktur yang tetap.
Menurut (Hadi Suharno 2009) bandar 2. Kendaraan atau alat transportasi
udara sebagai salah satu sub sistem sebagai sarana yang bergerak.
transportasi udara pegelolaan terikat 3. Sistem pengoperasian sebagai
pada prinsip-prinsip penyelenggaraan komponen yang
bandar udara dengan tugas utama: mengelola/memadukan sarana dan
memberikan pelayanan kepada pengguna prasarana yang saling terkait,
jasa, merawat fasilitas yang ada sehingga berintegrasi dan bekerjasama dalam
tingkat pelayanan dapat terjaga (siap di melayani memenuhi kebutuhan.
operasikan). ICAO melakukan program Dalam buku (Nasution 2008) keperluan
Universal Safety Oversight Safety Audit akan fasilitas di bandar udara berbeda
(USOAP) dan Universal Security Audit untuk penerbangan dalam negeri dan
Program (USAP) kepatuhan terhadap penerbangan internasional. Fasilitas
standar penerbangan internasional landasan dan fasilitas lain-lain harus
adalah aspek yang sangat fundamental, sepenuhnya disesuaikan dengan
penerbangan yang tidak dikelola dengan keperluan penerbangangan internasional
standar-standar yang telah ditetapkan banyak ditentukan oleh faktor di luar
sangat berbahaya karena penerbangan pertimbangan administrasi bandar udara
adalah aktivitas yang sangat sarat dengan dan mengikuti perkembangan lalu lintas
pesawat udara internasional, fasilitas

84 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


bandar udara domestik dapat c. Test uji kemampuan peralatan.
dikendalikan melalui kerja sama dengan d. Pemeliharaansetelah dipergunakan
penerbangan dalam negeri. operasi.
Fasilitas pertolongan Kecelakaan dan 3. Latihan (Training)
Pemadam kebakaran (PKP-PK) adalah a. Latihan fisik secara teratur dan
semua kendaraan PKP-PK , peralatan terus menerus agar tahan dalam
operasional PKP-PK dan bahan melaksanakan tugas yang berat
pendukungnya serta personel yang dan lama.
disediakan di setiap bandar udara untuk b. Latihan keterampilan, teori dan
memberikan pertolongan kecelakaan praktek lapangan agar personil
penerbangan dan pemadam kebakaran. terampil dan cekatan.
Menurut (Sri Mulyono, 2012) pelayanan Pemeliharaan infrastruktur bandar
PKP-PK di bagimenjadi 4 golongan yaitu: udara tentunya hal yang mutlak dan wajib
1. Mobile Appliances yaitu suatu dilakukan oleh operator bandar udara
peralatan pemadam yang sudah agar terjadi kelancaran dalam kegiatan
dirancang berbentuk kendaraan yang berlangsung di bandar udara
bergerak. tersebut. Cara pengelolaan bandar udara
2. Fixed Appliances yaitu suatu peralatan harus sesuai dengan prinsip-prinsip
pemadam yang sudah dipasang manajemen dalam pengelolaan dan
secaratetap pada suatu tempat atau pemeliharaan yaitu efektifitas, efisien, dan
dapat dioperasikan manual. handal, agar sesuai kualitasnya dengan
3. Portable Fire Appliances yaitu suatu standar internasional. Menurut
peralatan pemadam yang dibuat agar (Alaxander, 1996) pemeliharaan dapat
dapat dibawa atau dipindahkan dan dilakukan sebagai berikut;
dapat dioperasikan manual. 1. Pemeliharaan (maintenance) ialah
4. Auxiliary Fire Appliances yaitu suatu kegiatan yang dilakukan secara
peralatan tambahan yang fungsinya sengaja (sadar) terhadap suatu
sebagai alat penunjang operasi fasilitas dengan menganut suatu
pertolongan pemadaman sistematika tertentu dengan tujuan
Menurut (Syahid, 2011) tugas poko agar fasilitas tersebut dapat berfungsi,
PKP-PK ada sebagagai berikut: beroperasi dengan lancar, aman,
1. Operasi (operation) efektif dan efisien, kegiatan
a. Melaksanakan pertolongan pada pemeliharaan itu bukanlah pekerjaan
kecelakaan penerbangangan yang asal-asalan tetapi pekerjaan yang
meliputi: penyelamatan jiwa perlu perencanaan, pembiayaan dan
(semua barang bernyawa), kesungguhan.
mengurangi rasa sakit dan cedera 2. Pemeliharaan harian (routine
dan penyelamatan barang-barang maintenance) ialah pemeliharaan yang
berharga. dilakukan setiap hari atau setiap
b. Memadamkan kebakaran mesin/peralatan/fasilitas
(penerbangan dan non dioperasikan atau digunakan.
penerbangan meliputi; 3. Pemeliharaan berkala (periodic
pencegahan, perlindungan dan maintenance) ialah pemeliharaan yang
pemadaman. dilakukan secara berkala sesuai
2. Pemeliharaan (Maintenance) dengan jadwal yang telah
a. Peralatan harus siap operasi (ready diprogramkan. pemeliharaan
for use). mingguan (wekly), bulanan (monthly)
b. Pemeliharaan harian, mingguan dan tahunan (yearly).
dan bulanan.

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


85
Dasar Hukum Pertolongan Kecelakaan Penerbangan
Dasar hukum yang digunakan dalam dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
pengkajian ini adalah peraturan a. Fasilitas PKP-PK adalah semua
perundangan nasional yang terkait kendaraan PKP-PK, peralatan
dengan kegiatan operasional Unit PKP-PK,
operasional PKP-PK dan bahan
antara lain adalah:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 pendukungnya serta personil yang
tentang Penerbangan Pasal 349 disediakan di setiap bandar udara
menyebutkan bahwa penyediaan untuk memberikan pertolongan
fasilitas keamanan penerbangan kecelakaan penerbangan.
dilaksanakan sesuai dengan b. Kendaraan PKP-PK adalah
kebutuhan dengan Kendaraan Utama yang dilengkapi
mempertimbangkan efektivitas dengan peralatan pendukung
peralatan, klasifikasi bandar udara operasional PKP-PK dan
serta tingkat keamanan dan gangguan. Kendaraan Pendukung digunakan
a. Peraturan Pemerintah Nomor 3 unit PKP-PK untuk melakukan
Tahun 2001 tentang Keamanan dan tugas-tugas operasional.
Keselamatan Penerbangan, alam 3. Peraturan Direktur Jenderal
Bab V Pasal 39 tentang Perhubungan Udara Nomor: KP 04
Penanggulangan Gawat Darurat, Tahun 2013 tentang Petunjuk dan
disebutkan bahwa penyelenggara Tata Cara Peraturan Keselamatan
bandar udara wajib memiliki Penerbangan Sipil Bagian 139-20
kemampuan dalam melaksanakan (Advisory Circular CASR Part 139-20),
penanggulangan gawat darurat di Pedoman Pengoperasian,
bandar udara, dimana Pemeliharaan dan Sistem Pelaporan
penanggulangan gawat darurat Kendaraan atau Peralatan Pertolongan
tersebut dilaksanakan secara Kecelakaan Penerbangan-Pemadam
terpadu dengan melibatkan Kebakaran (PKP-PK)
instansi terkait di luar dan di dalam a. Setiap penyelenggara bandar udara
bandar udara. wajib memiliki pedoman
b. Gawat darurat di bandar udara pengoperasian, pemeliharaan dan
dapat berupa pesawat udara yang sistem pelaporan kendaraan/
mengalami keadaan darurat peralatan PKP-PK.
penerbangan; sabotase atau b. Pemeliharaan yang benar perlu
ancaman bom terhadap pesawat mempertimbangan pedomn
udara dan/atau prasarana pengoperasian kendaraan sesuai
penerbangan; pesawat udara ketentuan.
dalam ancaman tindakan gangguan 4. Berdasarkan Surat Keputusan
melawan hukum; kejadian pada Direktur Jenderal Perhubungan Udara
pesawat udara karena bahan Nomor KP. 420 Tahun 2011 pada bab
dan/atau barang berbahaya; XI pemeliharaan kendaraan dan
kebakaran pada bangunan, dan peralatan penunjang operasi PKP-PK
bencana alam. sebagai berikut:
2. Peraturan Direktur Jenderal a. Setiap penyelenggara bandar udra
Perhubungan Udara Nomor: KP. 420 wajib melakukan pemeliharaan
tahun 2011 tentang Persyaratan kendaraan dan peralatan
Standar Teknis dan Operasional penunjang operasi PKP-PK agar
Peraturan Keselamatan Penerbangan kinerja operasi dapat maksimum
Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard sesuai dengan kategori bandar
CASR Part 139) Volume IV Pelayanan udara untuk PKP-PK.

86 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


b. Setiap bandar udara harus METODOLOGI
memiliki: Data dan informasi dikumpulkan
 Buku manual prosedur melalui survei lapangan ke Bandar Udara
pemeliharaan dan peralatan Hang Nadim-Batam, dengan melakukan
penunjang operasi PKP-PK harus observasi, pengisian kuesioner dan
selalu di perbarui sesuai kondisi wawancara kepada Unit PKP-PK Bandar
 Peralatan dan perkakas sesuai Udara Hang Nadim. Seluruh data yang
dengan standar dan persyaratan diperoleh di lapangan baik data primer
yang berlaku untuk menguji dan maupun sekunder akan dianalisis secara
melakukan pemeliharaan deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono
kendaraan dan peralatan (2011) metode deskriptif digunakan
penunjang operasi PKP-PK untuk menganalisis data dengan cara
c. Pemeliharaan kendaraan dan mendeskripsikan atau menggambarkan
peralatan penunjang operasi PKP- data yang telah terkumpul sebagaimana
PK meliputi kegiatan pemeliharaan adanya tanpa bermaksud membuat
pencegahan (preventive) dan kesimpulan yang berlaku untuk umum
perbaikan (corrective). atau generalisasi.
d. Kegiatan pencegahan (preventive)
meliputi tindakan kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN
pemeliharaan harian, migguan,
bulanan, triwulan,smesteran dan Profil Bandar Udara Hang Nadim-
Batam
tahunan kendaraan PKP-PK dengan
Bandar Udara Internasional Hang
tujuan untuk mempertahankan
Nadim (kode IATA: BTH; ICAO: WIDD)
kinerja kendaraan PKP-PK.
adalah bandar udara internasional yang
e. Kegiatan perbaikan (corrective)
terletak di Kelurahan Batu Besar,
meliputi tindakan kegiatan analisis
Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi
kerusakan, penyetelan atau
Kepulauan Riau. Berdasarkan Keputusan
perbaikan (tidak termasuk
Menteri Perhubungan Nomor KM. 46
overhoul/rekondisi)
Tahun 1999 dan dilanjutkan dengan KM.
komponen/modul/bagian
68 Tahun 2002 tentang Organisasi dan
kendaraan PKP-PK dengan tujuan
tata Kerja Bandar Udara, sejak tanggal 30
pengembalian kendaraan PKP-PK
Juni 1999 Bandar Udara Hang Nadim-
yang mengalami
Batam ditetapkan menjadi Bandar Udara
gangguan/kerusakan ke kondisi
Kelas Utama, dengan mempunyai fasilitas
normal.
fisik bandar udara: Runway ; 4.025 m x
f. Perawatan kendaraan dan
45m, Apron: 110.541 m2 , Kapasitas
peralatan penunjang operasi PKP-
Apron: 7 x B-747, 3 x DC, dan 3 x F-27,
PK dilakukan oleh personil PKP-PK
Luas Termnal: 30.677 m2 (2 lantai),
yang memiliki rating teknisi
Kapasitas Terminal: 3.300.000
pemeliharaan kendaraan teknisi
orang/tahun, Paralel Landasan 2.800 m x
pemeliharaan PKP-PK.
23 m, 297 m x 23 m, 14 x 23 m dan
g. Kendaraan PKP-PK yang
kontruksi landasan flexible contcrete
keandalannya sudah tidak
asphalt.
memenuhi persyaratan dan atau
telah berumur lebih dari 20 (dua
Perusahaan Penerbangan yang
puluh) tahun harus dilakukan beroperasi
penggantian. Bandar Udara Hang Nadim-Batam
beroperasi sejak pagi hingga malam
untuk 87 penerbangan domestik dan

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


87
internasional, yang menghubungkan Kota Profil Unit PKP-PK Bandar Udara Hang
Batam dengan beberapa kota besar lain Nadim-Batam
di Indonesia dan luar negeri. Adapun Berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan No. KM. 46 Tahun 1999,
perusahaan penerbangan yang beroperasi
Seksi PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-
beserta rute tujuan dan type pesawat Batam berada di bawah Bidang Operasi
yang digunakan, dapat dilihat pada tabel- Darat, yang mempunyai tugas dan
1. tanggung jawab melaksanakan
pertolongan kecelakaan penerbangan dan
Perkembangan Produksi Angkutan pemadam kebakaran yang terjadi di
Udara lingkungan Bandar Udara. Sedangkan
Perkembangan produksi (statistik) fungsi dari unit PKP-PK adalah
angkutan udara di Bandar Udara Hang menyelamatkan jiwa manusia dan harta
Nadim-Batam dari tahun 2007 sampai benda di sekitar area bandar udara yang
bisa mengganggu kelancaran aktifitas
dengan tahun 2012 terdiri atas
bandar udara. Kategori untuk PKP-PK
pergerakan pesawat udara, penumpang, Bandar Udara Hang Nadim-Batam dalam
bagasi, kargo dan pos, dapat dilihat pada kondisi normal (seluruh kendaraan dalam
tabel-2. keadaan siap operasi) adalah kategori 9,
dengan jumlah personil PKP-PK sebanyak
54 orang, dibagi dalam 2 (dua) shift kerja,
yaitu:
Tabel-1. Perusahaan Penerbangan, Rute Tujuan dan Type Pesawat di Bandar Udara Hang Nadim
Batam Tahun 2013
No Perusahaan Penerbangan Tujuan Type Pesawat
1. Garuda Indonesia Jakarta B737 800
2. Citilink Jakarta, Medan, Surabaya, Padang A300
Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, B 737, 800, 900
3. Lion Air
Padang, Jogyakarta
Palembang, Pekanbaru, Natuna, ATR 72
4. Wings Air
Pangkal Pinang
Jakarta, Pekanbaru, Medan, Jambi, B 737, 200, 300, 400
5. Sriwijaya Air
Padang
Jakarta, Malak, Palembang, Natuna, B 737, 300, 400, A
6. Sky Aviation
Pekanbaru, Selangit 320/330

Avia Star Jakarta, Natuna, Pangkal Pinang, BAE146 200


7.
Tembilahan
8. Pacific Royal Jambi, Pekanbaru F 50
9. Fire Fly Subang (Malaysia) ATR 72
10. Asia Link (Cargo Flight) Singapore F 27
11. Air Mark (Cargo Flight) Singapore SD. 330
Sumber: Bandar Udara Hang Nadim-Batam, 2013

Tabel-2 Perkembangan produksi (statistik) angkutan udara Bandar Udara Hang Nadim Batam
(Tahun 2007- 2012)
Tahun Pesawat Penumpang Bagasi (kg) Kargo (kg) Pos (kg)
No.
2007 26.600 2.835.662 26.748.125 27.061.041 544.922
1.
2008 27.428 2.682.181 24.764.386 28.421.295 503.684
2.
2009 26.688 2.910.554 25.668.206 25.283.684 595.251
3.
2010 27.405 3.332.835 28.223.543 28.754.315 866.835
4.
2011 28.436 3.385.628 27.691.585 30.129.883 904.267
5.
2012 31.541 3.771.352 29.891.434 35.529.318 392.772
6.
Sumber: Bandar Udara Hang Nadim-Batam, 2013

88 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


a. Shift I dari jam 07.00 WIB sampai Perhubungan Udara Nomor : KP.420
dengan jam 14.00 WIB Tahun 2011.
b. Shift II dari jam 14.00 WIB sampai
dengan jam 21.00 WIB Standar Operasi Prosedur pelaksanaan
tugas Unit PKP-PK
Struktur organisasi Unit PKP-PK Standar Operasi Prosedur
Bandar Udara Hang Nadim-Batam dapat pelaksanaan tugas Unit PKP-PK Bandar
dilihat pada bagan Udara Hang Nadim-Batam sudah mengacu
pada ketentuan nasional dan
internasional terkait dengan keamanan
dan keselamatan operasi penerbangan
dan operasi bandar udara yang ada, yaitu
mengacu pada PP No.3 Tahun 2001, CASR,
Chapter 9 Annex 14 ICAO. Selain itu, untuk
petunjuk pelaksanaan teknis disesuaikan
dengan kondisi di lapangan yang
ditetapkan oleh manajemen pengelola
bandar udara.

Personil/petugas (SDM) Unit PKP-PK


Gambar-1 Struktur organisasi Unit PKP-PK
Bandar Udara Hang Nadim-Batam Jumlah (kuantitas) personil/petugas
(SDM) Unit PKP-PK di Bandar Udara Hang
PEMBAHASAN Nadim-Batam masih belum sesuai dengan
Analisis dilakukan terhadap hasil kondisi ideal kebutuhan operasional PKP-
pengumpulan dan pengolahan data yaitu PK yang seharusnya (KP.420 Tahun
hasil pengisian kuesioner yang dibagikan 2011). Tabel-3 menyajikan matriks
kepada petugas PKP-PK dan dari hasil sandingan antara standar kebutuhan
wawancara dengan Kepala Seksi PKP-PK minimum yang terdapat dalam Keputusan
di Bandar Udara Hang Nadim-Batam. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Analisis komparatif dilakukan terhadap KP .420 Tahun 2011 dengan kondisi
variabel-variabel permasalahan yang eksisting jumlah personil PKP-PK di
telah identifikasi berkenaan dengan Unit Bandar Udara Hang Nadim-Batam.
PKP-PK di bandar udara berdasarkan Dari matriks 3 tersebut terlihat jelas
tinjauan aspek standar operasi prosedur, bahwa jumlah personil/petugas di Bandar
personil/petugas, dan fasilitas/peralatan Udara Hang Nadim-Batam, masih jauh di
yang digunakan dalam pelaksanaan bawah standar kebutuhan minimum yang
tugasnya, yang disesuaikan dengan ditetapkan dalam KP. 420 Tahun 2011.
standar minimal sistem operasi dan Kepala Seksi Unit PKP-PK
prosedur Unit PKP-PK (Advisory Circular menginformasikan tentang kurang
CASR Part 139-20). Evaluasi dilakukan memadainya jumlah tenaga
terhadap variabel penelitian yang personil/petugas dalam setiap giliran
berdasarkan hasil observasi menjadi kerja (shift) jika dibandingkan dengan jam
permasalahan utama berkenaan dengan operasional bandar udara serta
operasional Unit PKP-PK di bandar udara fasilitas/peralatan PKP-PK yang harus
Hang Nadim Batam disesuaikan dengan dioperasikan sesuai dengan kategori
standar minimal sistem operasi dan bandar udara. Namun kondisi ini tidak
prosedur Unit PKP-PK yang tertuang segera mendapat respon dari kantor
dalam Peraturan Direktur Jenderal pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara. Hal ini ternyata tidak terlepas dari

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


89
pola penerimaan (recruitment) Fasilitas Unit PKP-PK
personil/petugas yang masih terpusat Fasilitas yang tersedia untuk menunjang
dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal tugas pokok dan fungsi Unit PKP-PK
Perhubungan Udara. Manajemen Bandar Udara Hang Nadim-Batam pada
pengelola Bandar Udara Hang Nadim- dasarnya sudah sesuai dengan standar
Batam hanya bisa menyampaikan usulan, kebutuhan minimum. Tabel-4 menyajikan
sedangkan keputusan dipenuhi atau kondisi eksisting fasilitas PKP-PK yang
tidaknya penambahan tenaga dimiliki Bandar Udara Hang Nadim-
personil/petugas ini tetap dari kantor Batam.
pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.

Tabel-3 Matriks Sandingan antara KP.420 Tahun 2011 dengan Kondisi Eksisting
Personil/Petugas (SDM) Unit PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam

Standar
Bandar Udara
minimum Status
Uraian Hang Nadim-
KP. 420 Tahun
Batam
2011
Kelompok fasilitas PKP-PK Memenuhi
Category 9 Category 9
bandar udara
Tidak
Jumlah Personil/petugas 90 orang 54 orang
memenuhi
Jumlah Personil/petugas (per Tidak
36 orang 17 orang
shift) memenuhi
Sumber: Hasil survei Pusat Litbang Phb. Udara, 2013 (diolah)

Tabel-4. Kondisi Kendaraan dan Peralatan Operasi PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam

Tahun Umur operasi


No. Jenis Kendaraan/alat/mesin Jumlah Kondisi
pengadaan (tahun)
1. Rescue Car R2 Morita 1 Unit 1992 21 U/S
2. Foam Tender F3 Morita 1 Unit 1986 27 cukup
3. Foam Tender F4 Morita 1 Unit 1991 22 bagus
4. Foam Tender F5 Morita 1 Unit 1994 19 bagus
5. Foam Tender F6 Morita 1 Unit 1994 19 bagus
6. Nurse Tender N1 Morita 1 Unit 1994 19 U/S
7. Nurse Tender N2 Hino 1 Unit 1999 14 bagus
8. Ambulance A2 Morita 1 Unit 1994 19 bagus
9. Comando CarC2 Morita 1 Unit 1994 19 U/S
10. Radio Komunuikasi 6 Unit 1994 19 cukup
11. CO2 Gas Prtable Exting 24 buah 1991 22 bagus
12. CO2 Gas Prtable Exting 1 buah 1991 22 bagus
13. Nitrogen 6 tabung 2003 10 bagus
14. DCP Prtable Exting 5 tabung 1991 22 bagus
15. DCP Prtable Exting 4 tabung 1991 22 bagus
16. DCP Prtable Exting 19 tabung 1991 22 bagus
17. AFFF 5 tabung 2002 11 bagus
18. BA. Set 5 set 1991 22 bagus
19. Recue Suit 4 set 1991 22 bagus
20 Baju Tahan Api 22 set 1991 22 cukup
21. Tandu 40 buah 1991 22 cukup
22. Portable Genset 1 Unit 1994 19 bagus
23. Oxygen Compresor 1 Unit 1991 22 bagus

Sumber: Hasil survei, 2013 (diolah)

90 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


Dari Tabel-4 dapat dilihat kondisi Pemeliharaan Fasilitas Peralatan PKP-
kendaraan PKP-PK sudah rata-rata diatas PK
14 tahun namun pemeliharaan cukup Pemeliharaan fasilitas untuk
terawat kendaraan tersebut masih bisa menunjang tugas pokok dan fungsi Unit
dioperasikan. Usia peralatan PKP-PK PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-
rata-rata diatas 10 tahun namun kondisi Batam pada dasarnya telah sesuai dengan
masih cukup baik dan bisa dioperasikan. standar pemeliharaan yang tercantum
Dari matriks 5 tersebut terlihat bahwa dalam Peraturan Direktur Jenderal
jumlah fasilitas/peralatan PKP-PK di Perhubungan Udara Nomor: KP. 420
Bandar Udara Hang Nadim-Batam sudah Tahun 2011 tentang Persyaratan standar
memenuhi standar kebutuhan minimum teknis dan operasional Peraturan
yang ditetapkan dalam KP. 420 Tahun Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
2011 untuk PKP-PK catagory 9 yaitu 139 (Advisory Circular CASR Part 139)
jumlah standar minimum 5 kendaraan Volume IV pelayanan Pertolongan
yang dimiliki 9 kendaraan. Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam
Kebakaran (PKP-PK) dapat dilihat pada
matrik sandingan Tabel-5.

Tabel-5 Matriks Sandingan antara KP.420 Tahun 2011 dengan Kondisi Eksisting
Kendaraan dan Peralatan Operasi Unit PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-
Batam
Standar minimum Bandar Udara
Uraian
KP. 420 Tahun 2011 Hang Nadim-Batam
Kelompok fasilitas PKP-PK bandar
Category 9 Category 9
udara
Jumlah Kendaraan Operasional 5 9
Sumber: Hasil survei, 2013 (diolah)

Gambar-1. Kendaraan Foam Tender F6 Morita, tahun pengadaan 1994

Gambar-2. Pemadam Portable CO

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


91
Tabel-5 Matriks Sandingan antara KP.420 Tahun 2011 dengan Kondisi Eksisting SOP
Pemeliharaan PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam

No. Standar minimum SOP Bandar Udara Status


KP. 420 Tahun 2011 Hang Nadim-Batam

1. Tugas pokok dan fungsi dari Operasional, mantenance dan Memenuhi


Unit PKP-PK training.
Fungsi dari unit PKP-PK adalah
menyelamatkan jiwa manusia
dan harta benda disekitar areal
bandar udara yang bisa
mengganggu kelancaran
aktifitas bandar udara

2. Setiap bandar udara harus Memiliki buku petunjuk dan Memenuhi


memiliki buku manual manual
prosedur pemeliharaan dan
peralatan penunjang operasi
PKP-PK harus selalu di
perbarui sesuai kondisi

3. Pemeliharaan kendaraan Sistim periodik: perawatan Memenuhi


harian (mengecek sebelum
pencegahan (preventive) kendaraan dioperasikan),
Perawatan mingguan
(pembersihan komponen
kendaran dan alat-alat
pendukung), perawatan
bulanan (pengecekan akselarasi
kendaran kemampuan pompa
dan pelumasan), perawatan
triwulan (penggantian oli mesin
kendaraan dan pengecekan
kelayakan bahan pemadam),
perawatan semester
danperawatan tahunan.

4. Kegiatan perbaikan tindakan perbaikan akan Memenuhi


(corrective) dilakukan oleh team, dan bila
terjadi kerusakan yang berat
dimungkinkan juga dilakukan
oleh teknisi luar.

5. Personil pemeliharaan Personil Pemeliharaan


kendaraan PKP-PK kendaraan PKP-PK memiliki
rating teknisi

6. Pengujian kehandalan Petugas melakukan pengujian 1 Memenuhi


kendaraan PKP-PK dalam satu bulan 1 kali
tahun

7. Kendaraan PKP-PK telah Umur kendaran operasional Tidak memenuhi


berumur lebih 20 (dua puluh) PKP-PK yang rata-rata melebihi
tahun harus dilakukan 20 tahun
penggantian

Sumber: Hasil survei, 2013 (diolah)

92 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


SOP pemeliharaan fasilitas kendaraan basah (wet test) dilaksanakan setiap kali
dan peralatan PKP-PK Bandar Udara Hang pergantian shift pada pagi hari. Test
Nadim-Batam pada dasarnya sudah kering (dry test) dilaksanakan pada siang
mengikuti ketentuan yang ditetapkan dan malam hari, serta setiap satu kali
dalam Peraturan Direktur Jenderal dalam satu bulan dilaksanakan
Perhubungan Udara Nomor KP. 420 pengurasan tangki air. Pemeliharaan
Tahun 2011. Hanya saja karena mekanik (corrective maintenance)
pengadaan fasilitas kendaraan dan dilakukan secara berkala. Apabila terjadi
peralatan yang baru membutuhkan kerusakan pada kendaraan/peralatan
proses pengajuan yang cukup lama, maka maka tindakan perbaikan akan dilakukan
kebanyakan kendaraan dan peralatan oleh team, dan bila terjadi kerusakan yang
PKP-PK yang ada saat ini kondisi umur berat dimungkinkan juga dilakukan oleh
teknis pengoperasiannya sudah cukup teknisi luar.
lama (rata-rata 20 tahun) walaupun Setiap kendaraan PKP-PK harus diuji
masih bisa dipergunakan. Untuk itu kehandalannya setiap 1 (satu) bulan
pemeliharaan preventif tetap rutin sekali, antara lain guna mengetahui
dilakukan guna menjaga agar kendaraan discharge rate (rata-rata pancaran);
tetap dapat diandalkan dalam operasional discharge range (jangkauan pancaran);
PKP-PK. speed acceleration (percepatan) 0–80
Type dan merk dari masing-masing Km/h; maximum speed (kecepatan
kendaraan PKP-PK Bandar Udara Hang maksimum); stopping distance (jarak
Nadim-Batam ini bermacam-macam, pengereman); dan response time (waktu
sehingga petunjuk manual bereaksi). Selain itu, uji kehandalan
pengoperasiannya pun tidak sama, kendaraan PKP-PK juga dilakukan pada
tergantung pada merk (pabrik pembuat) saat perpanjangan rating personil PKP-
dari kendaraan tersebut masing-masing. PK.
Pemeliharaan untuk kendaraan/peralatan
operasi PKP-PK dilaksanakan sesuai Permasalahan, hambatan, dan kendala
dengan petunjuk pelaksanaan dari KP. 04 yang dihadapi Unit PKP-PK Bandar
tahun 2013, SOP Seksi PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam
Udara Hang Nadim-Batam serta buku
Permasalahan, hambatan dan kendala
petunjuk yang dikeluarkan pabrik
yang dihadapi oleh Unit PKP-PK Bandar
pembuat kendaraan.
Udara Hang Nadim-Batam, berkenaan
Pemeliharaan operasi (preventive
dengan pelaksanaan tugas pokok dan
maintenance) dilakukan setiap hari secara
fungsi PKP-PK saat ini, yang utama adalah
rutin oleh petugas operasional PKP-PK
jumlah personil/petugas (SDM) masih
untuk menjaga agar kendaraan/peralatan
belum mencukupi dari jumlah minimal
operasi PKP-PK selalu dalam keadaan siap
sesuai dengan standar yang
operasi, dimana mesin kendaraan harus
dipersyaratkan category PKP-PK untuk
dilakukan pemanasan pada setiap
klas Bandar Udara Utama, serta umur
pergantian shift sampai mencapai
kendaran operasional PKP-PK yang rata-
temperatur kerja (working temperature)
rata melebihi 20 tahun, dengan kondisi
selama ± 5 – 10 menit. Test jalan (road
kinerja sudah menurun.
test) dilakukan untuk setiap kendaraan
operasi PKP-PK dalam berbagai
kecepatan. Pemeliharaan pompa
pemadam pemeliharaannya dilaksanakan
sesuai dengan buku petunjuk yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, test

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


93
Tabel-6. Kondisi Kendaraan Operasi PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam
Umur
Tahun
No. Jenis Kendaraan PKP-PK Jumlah operasi Kondisi
pengadaan
(tahun)
1. Rescue Car R2 Morita 1 Unit 1992 21 U/S
2. Foam Tender F3 Morita 1 Unit 1986 27 50 %
3. Foam Tender F4 Morita 1 Unit 1991 22 70 %
4. Foam Tender F5 Morita 1 Unit 1994 19 90 %
5. Foam Tender F6 Morita 1 Unit 1994 19 90 %
6. Nurse Tender N1 Morita 1 Unit 1994 19 U/S
7. Nurse Tender N2 Hino 1 Unit 1999 14 90 %
8. Ambulance A2 Morita 1 Unit 1994 19 70 %
9. Comando CarC2 Morita 1 Unit 1994 19 U/S
Rata-rata 19,89
Sumber: Hasil survei, 2013 (diolah)

Untuk itu perlu pengadaan Kendala yang dihadapi Unit PKP-PK


peremajaan kendaraan operasional PKP- Bandar Udara Hang Nadim-Batam adalah
PK yang dapat diandalkan dalam umur kendaraan dan peralatan
mendukung penanggulangan keadaan operasional PKP-PK yang rata-rata
darurat di Bandar Udara Hang Nadim- melebihi 20 tahun dan lamanya proses
Batam agar tetap sesuai dengan standar pengajuan pengadaan kendaraan dan
waktu beraksi (response time). Juga peralatan operasional yang baru.
dibutuhkan kerjasama dari semua pihak,
khususnya yang terkait dengan keamanan SARAN
dan keselamatan operasi penerbangan 1. Kendaraan operasional PKP-PK
serta operasi bandar udara secara Bandar Udara Hang Nadim-Batam
umumnya, untuk dapat memahami tugas yang umurnya sudah lebih di atas 20
dan kewajibannya masing-masing dalam tahun sebaiknya segera diganti dengan
menjaga keamanan dan keselamatan yang baru agar dapat lebih diandalkan
Bandar Udara Hang Nadim-Batam, dalam mendukung penanggulangan
sehingga peristiwa-peristiwa dimana Unit keadaan darurat di Bandar Udara
PKP-PK bandar udara bereaksi segera Hang Nadim-Batam sesuai dengan
dapat diminimalisasi. standar waktu beraksi (response time).
2. Proses pengadaan peremajaan
KESIMPULAN kendaraan operasional PKP-PK yang
SOP pemeliharaan kendaraan yang baru sebaiknya tidak terlalu berbelit
dimiliki oleh Unit PKP-PK Bandar Udara karena peruntukannya yang sangat
Hang Nadim-Batam pada dasarnya telah penting dalam mendukung
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan penanggulangan keadaan darurat di
yang berlaku dalam KP. 420 tahun 2011. Bandar Udara Hang Nadim-Batam.
Permasalahan yang dihadapi oleh Unit Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang
PKP-PK Bandar Udara Hang Nadim-Batam baik dari semua pihak yang terlibat
berkenaan dengan pelaksanaan tugas dalam pengoperasian Bandar Udara
pokok dan fungsinya adalah kurangnya Hang Nadim-Batam guna mendukung
jumlah personil/petugas sesuai dengan pengadaan kendaraan operasional
jumlah standar minimal yang PKP-PK yang baru tersebut.
dipersyaratkan oleh KP.420 tahun 2011
untuk klas Bandar Udara Utama category DAFTAR PUSTAKA
9 yang ditetapkan untuk Bandar Udara
Hang Nadim-Batam. Alaxander 1996: Facilitas
Management, Theory & Praktek

94 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96


Adisasmita Rahardjo (2010) : Dasar- Peraturan Menteri Perhubungan
dasar Ekonomi Transportasi, Graha Nomor: KM. 11 Tahun 2010
Ilmu, Yogyakarta tentang Tatanan Kebandarudaraan
Magee PE, GH, (1998) : Facilities Nasional.
Maintenance Management Peraturan Direktur Jenderal
Miro, Fadel (2012) Pengantar Sistem Perhubungan Udara Nomor:
Transportasi, PT. Erlangga, Jakarta SKEP/301/V/2011 tentang
Moleong L.J (2009) : Metodologi Petunjuk dan Tata Cara Peraturan
Penelitian Kualitatif, PT.Remaja Keselamatan Penerbangan Sipil
Rosdakarya, Bandung. Bagian 139–10(Advisory Circular
Muyono Sri (2012) : Diklat Bahan Ajar CASR Part 139-10), Rencana
Perlengkapan Pemadam Penanggulangan Keadaan Darurat
Nasution MN (2010) : Manajemen Bandar Udara
Transportasi, Ghalia Indonesia,
Peraturan Direktur Jenderal
Bogor.
Perhubungan Udara Nomor:
Sani Zulfiar (2010 :Transportasi
KP.420 Tahun 2011 tentang
(Suatu Pengantar),Uniersitas
Persyaratan Standar Teknis dan
Indonesia, Jakarta
Operasional Peraturan
Sugiyono (2011) : Metode Penelitian, Keselamatan Penerbangan Sipil
Alfabeta, Edisi Revisi, Bandung. Bagian 139 (Manual of Standar
Suharno Hadi (2009) : Manajemen CASR Part 139) Volume IV,
Perencanaan Bandar Udara, PT. Pelayanan Pertolongan Kecelakaan
Rajagrafindo Persada, Jakarta Penerbangan dan Pemadam
Supriyadi Yaddy (2012) : Keselamatan Kebakaran.
Penerbangan Teori dan Peraturan Direktur Jenderal
Problematika, PT. Telaga Ilmu Perhubungan Udara Nomor: KP.04
Indonesia, Jakarta Tahun 2013 tentang Petunjuk dan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tata Cara Peraturan Keselamatan
tentang Penerbangan. Penerbangan Sipil Bagian 139-20
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun (Advisory Circular CASR Part 139-
2001 tentang Keamanan dan 20), Pedoman Pengoperasian,
Keselamatan Penerbangan. Pemeliharaan dan Sistem
Pelaporan Kendaraan atau
Peraturan Menteri Perhubungan
Peralatan Pertolongan Kecelakaan
Nomor: KM. 24 Tahun 2009
Penerbangan-Pemadam Kebakaran
tentang Peraturan Keselamatan
(PKP-PK).
Penerbangan Sipil Bagian 139
(CASR Part 139) tentang Bandar http://keselamatanpenerbangan.blogs
Udara (Aerodrome) pot.co.id/2011/03/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html
diposkan oleh Syahid, Diakses 4
Mei 2015

Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK di Bandar Udara Hang Nadim-Batam (Lukiana)


95
96 Warta Ardhia, Volume 41 No. 2 Juni 2015, hal. 81 - 96

Potrebbero piacerti anche