Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
NURSING
ABSTRACT
Labor pain is a physiological condition. Pain originates from uterine contractions and cervical
dilatation. With increasing volume and frequency of uterine contractions, the pain that is felt will
be stronger, the peak of pain occurs in the active phase, where the complete opening is up to 10 cm
and lasts around 4.6 hours for primiparas and 2.4 hours for multiparas. Handling pain in
childbirth is the main thing that must be considered by health care providers when giving birth
assistance. Therefore it is important to treat pain for the mother during labor. This review
literature aims to find out non-pharmacological therapies that are effective in reducing pain at first
stage of labor, so that it can be used as an alternative method of handling pain in labor. Method:
This review literature is done by searching articles using electronic databases, namely google
schoolar. Keywords used "Therapy", "Non Pharmacology", "Pain" and "Labor". The search
results of the articles were found to be in accordance with the keywords and based on 2014-2018
as many as 430 articles, then the articles were reviewed, up to 4 articles studied and left to be
reviewed. In an effort to reduce labor pain there are various methods that can be used, including
massage therapy, aromatherapy, breath exercise, and murottal Al-Quran therapy. In this study the
Murottal Al-Quran therapy became a focused therapy by researchers, with the reason that it was
considered effective in reducing pain in the first stage of labor, it could also increase the value of
the patient's faith in the Almighty. It can be concluded that many pain reduction methods can be
used in reducing labor pain. Further studies related to nonpharmacological actions can be carried
out more deeply and two or more therapies to reduce labor pain.
mengeluarkan bayi. Kejadian itu terjadi ketika menerapkan teknik tersebut pada saat proses
otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong persalinan. (Nastiti, dkk. 2013)
bayi keluar. Otot-otot rahim menegang selama
kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, Dewasa ini banyak metode ditawarkan untuk
kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan menurunkan nyeri pada persalinan, baik
tulang pubis menerima tekanan kuat dari secara farmakologis (menggunakan obat-
rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak obatan) maupun non-farmakologis (secara
ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tradisional). Beberapa pengelolaan nyeri
tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari persalinan secara farmakologis sebagian besar
bagian bawah punggung, kemudian menyebar merupakan tindakan medis. Sementara itu
ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar pengelolaan nyeri secara non-farmakologi
ke kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit dapat dilakukan oleh sebagian besar pemberi
tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian asuhan kesehatan (dokter, perawat, maupun
menghilang seluruhnya. (Danuatmadja dan bidan) yang juga dapat melibatkan keluarga
Meiliasari, 2004). ibu bersalin. Walaupun metode farmakologis
lebih efektif dapat mengurangi nyeri
Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi persalinan, selain lebih mahal juga berpotensi
kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, mempunyai efek samping yang kurang baik
khawatir dan menimbulkan stress. Stress bagi ibu maupun janin. (Nastiti, dkk. 2013)
dapat menyebabkan melemahnya kontraksi
rahim dan berakibat pada persalinan yang Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap
lama. (Sri Rejeki, Ulfa Nurullita, dan Retno bayi dapat langsung menurunkan fetal heart
Krestanti RN. 2013) rate (FHR) yang bervariasi, dan yang tidak
langsung seperti obat yang menyebabkan
Penanganan nyeri dalam persalinan hipotensi maternal dan menurunkan aliran
merupakan hal utama yang harus diperhatikan darah ke plasenta, sehingga menimbulkan
oleh pemberi asuhan kesehatan saat hipoksia dan asiodosis pada bayi. Kelebihan
memberikan pertolongan persalinan. Penolong dari penggunaan metode non-farmakologi
persalinan dan ibu bersalin seringkali antar lain bersifat murah, simple, efektif,
melupakan untuk menerapkan teknik tanpa efek yang merugikan dan dapat
pengontrolan nyeri persalinan pada kala I meningkatkan kepuasan selama persalinan
sehingga ibu mengalami kesakitan hebat. Hal karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan
ini akan menyebabkan ibu bersalin memiliki kekuatannya. (Nastiti, dkk. 2013)
pengalaman persalinan yang buruk,
mengalami trauma persalinan yang Metode non-farmakologis sangat bervariasi
berkepanjangna dan bahkan secara tidak yang dapat diterapkan untuk membantu
langsung dapat menyebabkan post partum mengurangi rasa nyeri persalinan antara lain
blues. Maka sangat penting bagi seorang distraksi, terapi musik, akupresure, massage
penolong persalinan untuk memenuhi counterpresure, hipnobirthing, waterbirth,
kebutuhan ibu akan rasa nyaman saat relaksasi, akupuntur, murottal Al-Quran dan
persalinan. Salah satu dari kebutuhan tersebut lain sebagainya.
adalah pengontrolan nyeri pinggang Penerapan terapi nonfarmakologis untuk
persalinan yang paling tepat dan efektif mengatasi nyeri pada persalinan merupakan
baginya dan membutuhkan dukungan untuk metode yang harus dikembangkan oleh semua
pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat mengandung 8% terpena dan 6% keton.
sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup Monoterpena merupakan jenis senyawa
pertahanan tersebut merupakan dasar teori terpena yang paling sering ditemukan
menghilangkan nyeri. dalam minyak atsiri tanaman. Pada
Dalam penelitian tersebut dijelaskan aplikasi medis monoterpena digunakan
bahwa ibu yang mendapat pijatan selama sebagai sedatif. Minyak lavender juga
dua puluh menit setiap jam selama mengandung 30-50% linalil asetat. Linalil
kontraksi dalam persalinan akan lebih asetat merupakan senyawa ester yang
terbebas dari rasa sakit. Hal ini terbentuk melalui penggabungan asam
disebabkan karena pijatan merangsang organik dan alkohol. Ester sangat berguna
tubuh untuk melepaskan endorphin yang untuk menormalkan keadaan emosi serta
berfungsi sebagai pereda rasa sakit dan keadaan tubuh yang tidak seimbang, dan
menciptakan perasaan nyaman. Pijatan ini juga memiliki khasiat sebagai penenang
membantu ibu merasa lebih segar, rileks, serta tonikum, khususnya pada sistem
dan nyaman dalam persalinan. Pijat teknik saraf.
counterpressure dilakukan dengan Wangi yang dihasilkan aromaterapi
memberikan penekanan pada sumber lavender akan menstimulasi talamus untuk
daerah nyeri pinggang persalinan yang mengeluarkan enkefalin, berfungsi
dirasakan sehingga dapat melepaskan sebagai penghilang rasa sakit alami.
ketegangan otot, mengurangi nyeri Enkefalin merupakan neuromodulator
pinggang persalinan, memperlancar yang berfungsi untuk menghambat nyeri
peredaran darah dan akhirnya fisiologi.
menimbulkan relaksasi. Kajian ketiga oleh Elly Susilawati dengan
Kajian kedua oleh Susilarini, Sri judul ”Pengaruh Metode Relaksasi
Winarsih, Ribkha Itha Idhayanti yang Pernafasan Terhadap Intensitas Nyeri
berjudul “Pengaruh Pemberian Pada Persalinan Kala I Fase Aktif”. Dari
Aromaterapi Lavender Terhadap hasil pengukuran intensitas nyeri
Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I persalinan kala I fase aktif pada kelompok
Pada Ibu Bersalin”. Ibu bersalin sebelum kontrol yang tidak diberikan metode
mendapatkan perlakuan dengan relaksasi pernapasan didapati hasil bahwa
aromaterapi lavender sebagian besar responden menunjukkan skala nyeri 5 –
mengalami nyeri sedang sebanyak 29 10 yang berarti skala nyeri yang dirasakan
responden (87,9%). Ibu bersalin setelah adalah nyeri sedang sampai dengan nyeri
mendapatkan perlakuan dengan sangat berat dan pada kelompok perlakuan
aromaterapi lavender sebagian besar yang diberikan metode relaksasi
mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri pernapasan didapati hasil bahwa
ringan sebanyak 26 responden (78,8%). responden menunjukkan skala nyeri 0 - 3
Lavender merupakan salah satu jenis yang berarti skala nyeri yang dirasakan
aromaterapi. Aromaterapi lavender adalah tidak nyeri sampai dengan nyeri
menurut Tarsikah (2012) merupakan salah ringan.
satu minyak esensial analgesik yang
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan Pada penelitian tersebut intervensi yang
dari Simpkin bahwa relaksasi pernapasan diberikan adalah responden diminta untuk
suatu metode nonfarmakologi yang dapat mendengarkan murotal Al-Qur’an selama
digunakan untuk mengurangi rasa nyeri 15 menit yang terdiri dari bacaan surat Al-
luka, bekas operasi dan nyeri persalinan, Fatihah selama 1 menit, surat Ar-Rahman
metode relaksasi pernapasan ini juga selama 12 menit, surat Al-Ikhlas, Al-
mengurangi respon melawan atau Falaq, dan An-Naas selama 2 menit.
menghindar seperti gemetar. pada ibu Bacaan surat tersebut dibacakan oleh
inpartu menemukan bahwa tindakan ini Mishary Rasyid Al-Afasi seorang imam
akan mempelancar sirkulasi darah ibu dan masjid Al-Kabir di Kuwait. Murotal Al-
dapat memberi kenyamanan pada ibu. Qur’an didengarkan melalui headset yang
relaksasi pernapasan yang digunakan tidak dihubungkan dengan MP3.
memiliki efek samping yang Terapi berupa suara dapat mengatur
membahayakan. Keterampilan mengatasi hormon-hormon yang berhubungan
rasa nyeri ini dapat digunakan selama dengan stres antara lain ACTH, prolaktin
persalinan, mengatasi persalinan dengan dan hormon pertumbuhan serta dapat
baik berarti tidak kewalahan atau panik meningkatkan kadar endhorpin sehingga
saat menghadapi rangkaian kontraksi. dapat mengurangi nyeri (Campbell, 2002
Adapun relaksasi bernapas selama proses dalam Rahma Yana, Sri Utami dan Safri,
persalinan dapat mempertahankan 2015). Endorfin merupakan bahan
komponen sistem saraf simpatis dalam neuroregulator jenis neuromodulator yang
keadaan homeostatis sehingga tidak terlibat dalam sistem analgesia, banyak
terjadi peningkatan suplai darah, ditemukan di hipotalamus dan area sistem
menguragi kecemasan dan ketakutan agar analgesia (sistem limbik dan medula
ibu dapat beradapatasi dengan nyeri spinalis). Sifat analgesia ini menjadikan
selama proses persalinan. endorfin sebagai opioid endogen.
Kajian keempat oleh Rahma Yana, Sri Endorfin dianggap dapat menimbulkan
Utami dan Safri berjudul “Efektivitas hambatan prasinaptik dan hambatan post
Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap sinaptik pada serabut nyeri (nosiseptor)
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase yang bersinap di kornu dorsalis. Serabut
Aktif”. Hasil pengukuran intensitas nyeri ini diduga mencapai inhibisi melalui
didapatkan hasil rata-rata intensitas nyeri penghambatan neurotransmitter nyeri
sebelum diberikan terapi murottal Al- (Harefa, 2010 dalam Rahma Yana, Sri
Qur’an yaitu 7,47 pada kelompok Utami dan Safri, 2015).
eksperimen dan 7,07 pada kelompok Berdasarkan uraian diatas membuktikan
kontrol. Sedangkan ratarata intensitas bahwa terapi nonfarmakologis pada
nyeri setelah diberikan terapi murottal Al- umumnya dapat menurunkan intensitas
Qur’an yaitu 6,40 pada kelompok nyeri persalinan Kala I. Berdasarkan
eksperimen dan 7,40 pada kelompok penelitian dari beberapa jurnal tersebut
kontrol. didapatkan bahwa metode penelitian yang
perlukan untuk tahap kedua dan ketiga. seperti sensasi kram, sensasi sobek, dan
Tahap pertama persalinan dibagi menjadi sensasi panas yang disebabkan karena
tiga bagian yaitu fase laten, fase aktif, distensi dan laserasi servik, vagina dan
dan fase transisi. Fase laten dimulai saat jaringan perineum. Selama fase aktif,
kontraksi yang teratur dan ditunjukkan seviks berdilatasi. (Bobak, 2012).
dengan pembukaan serviks yang sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi
3 sampai 4 cm, dangan lamanya pada karena aktivitas besar di dalam tubuh
primipara 4 sampai 6 jam tetapi tidak guna mengeluarkan bayi. Persalinan
lebih 20 jam, sedangkan untuk multipara diartikan sebagai peregangan pelebaran
sekitar 4 jam tapi tidak lebih 14 jam. mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika
Kontraksi rahim terjadi selama fase laten otot-otot rahim berkontraksi untuk
dengan peningkatan frekuensi, durasi dan mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim
intensitas kontraksi. Kontraksi pada menegang selama kontraksi. Bersamaan
rahim berlangsung dari kontraksi ringan dengan setiap kontraksi, kandung kemih,
dengan lamanya 15 sampai 30 detik, dan rektum, tulang belakang, dan tulang
berkembang menjadi nyeri sedang pubic menerima tekanan kuat dari rahim.
dengan lama kontraksi 30 sampai 40 Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke
detik dan frekuensi setiap 5 sampai 7 bawah saluran lahir juga menyebabkan
menit. (Bobak, 2012). tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari
bagian bawah punggung, kemudian
Rasa nyeri pada persalinan kala I menyebar ke bagian bawah perut mugkin
disebabkan oleh munculnya kontraksi juga menyebar ke kaki. Rasa sakit
otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu
yang mengalami kontraksi, peregangan mencapai puncak, kemudian menghilang
serviks pada waktu membuka, iskemia seluruhnya (Danuatmadja dan Meiliasari,
korpus uteri, dan peregangan segmen 2004).
bawah rahim. Selama kala I, kontraksi
uterus yang menimbulkan dilatasi serviks Terapi nonfarmakologi yang ada
dan iskemia uteri. Impuls nyeri selama menjadi salah satu pilihan pengobatan
kala I ditranmisikan oleh segmen saraf masyarakat. Metode pengontrolan nyeri
spinal dan asesoris thorasic bawah secara nonfarmakologi sangat penting
simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari karena tidak membahayakan bagi ibu
uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari maupun janin, tidak memperlambat
perubahan serviks dan iskemia uterus persalinan jika diberikan kontrol nyeri
adalah nyeri visceral yang berlokasi di yang kuat, dan tidak mempunyai efek
bawah abdomen menyebar ke daerah alergi maupun efek obat. Hal ini dapat
lumbal belakang dan paha bagian dalam. menjadi peluang bagi perawat untuk
Biasanya wanita merasakan nyeri pada berperan memberikan terapi
saat kontraksi saja dan bebas dari nyeri nonfarmakologi dalam mengatasi nyeri
selama relaksasi. Nyeri bersifat lokal persalinan kala I.
unit asam amino yang mengikat pada yang berat sebagaimana. Engkau
reseptor opiat di otak dan merupakan bebankan kepada orang-orang sebelum
neurotransmiter yang berinteraksi dengan kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
neuron reseptor morfin untuk mengurangi pikulkan kepada kami apa yang tak
rasa sakit (Wahida, 2015 dalam Rahma sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
Yana, Sri Utami dan Safri, 2015). kami, ampunilah kami, dan rahmatilah
kami. Engkau penolong kami, maka
Dalam penelitian Rahma Yana, Sri Utami tolonglah kami terhadap kaum kafir”.
dan Safri, 2015 intervensi diberikan yaitu Surat Asy Syu’ara ayat 80 menjelaskan
mendengarkan murotal Al-Qur’an selama bahwa “Dan apabila aku sakit maka
15 menit yang terdiri dari bacaan surat Dialah (Allah) yang menyembuhkan”.
Al-Fatihah selama 1 menit, surat Ar- Surat yang diperdengarkan dalam
Rahman selama 12 menit, surat Al- penelitian ini berisi tentang permohonan
Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas selama 2 kepada Allah SWT untuk menentramkan
menit. Bacaan surat tersebut dibacakan hati dan meminimalisir rasa sakit yang
oleh Mishary Rasyid Al-Afasi seorang diderita, sehingga responden tidak hanya
imam masjid Al-Kabir di Kuwait. mendapatkan ketenangan hati, tetapi
Murotal Al-Qur’an didengarkan melalui sekaligus berdo’a kepada Allah SWT
headset yang dihubungkan dengan MP3. demi kelancaran proses persalinannya.
Setelah penelusuran peneliti didapatkan (Rohmi Handayani, Dyah Fajarsari, Dwi
intervensi lain yaitu Surat Al-Qur’an Retno Trisna Asih, Dewi Naeni Rohmah,
yang diperdengarkan pada penelitian ini 2015).
adalah surat Ar-Ra’du ayat 28, Surat Al- Sebagaimana firman Allah SWT. dalam
Baqarah ayat 289 dan Surat Asy Syu’ara Al-Quran Israa’ (17) : 82 :
ayat 80. Surat Ar-Ra’du ayat 28
menjelaskan bahwa orang-orang yang Terjemahan :
beriman dan hati mereka manjadi tentram
dengan mengingat Allah. “Ingatlah, “dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu
hanya dengan mengingati Allah-lah hati yang menjadi penawar dan rahmat bagi
menjadi tentram”. Arti dari surat Al- orang-orang yang beriman dan Al-Quran
Baqarah ayat 286 adalah “Allah tidak itu tidaklah menambah kepada orang-
membebani seseorang melainkan sesuai orang yang zalim selain kerugian”
dengan kesanggupannya. Ia mendapat Kata Syifa biasa diartikan kesembuhan
pahala (dari kebajikan) yang diusahakan atau obat, dan digunakan juga dalam arti
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) keterbatasan dari kekurangan atau
yang dikerjakannya. (mereka berdo’a) : ketiadaan aral dalam memperoleh
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau manfaat. (Quraish Shihab, 2002)
hukum kami jika kami lupa atau kami
bersalah. Ya Tuhan Kami, jangankah Agama Islam memberikan apresiasi yang
Engkau bebankan kepada kami beban kepada seorang ibu yang telah