Sei sulla pagina 1di 15

IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK DI

TENGAH PESATNYA TEKNOLOGI INFORMASI


Diajukan untuk memenuhi tugas take home mata kuliah Teori Administrasi Publik

Dosen Pembimbing :
Dr. Alfi Haris Wanto, M.AP., MMG

Disusun oleh :
Rita Nia Saputri (185030100111082)

KELAS A
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINKSTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK DI
TENGAH PESATNYA TEKNOLOGI INFORMASI

Rita Nia Saputri


Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
E-mail : ritaniasaputri@yahoo.co.id

Abstract

The purpose of this paper is to find out the extent to which the development of E-
Government in Indonesia is in the midst of the rapid development of information technology today.
This article is the result of thinking using a qualitative approach method by using various literature
sources in the field of public service science as well as collecting data from various sources, both
from government documents and electronic mass media coverage. This article discusses
administrative meeting points and public services, how the correlation between public services and
the realization of good governance, how the role of E-Government in realizing good governance,
and how the development of E-Government in Indonesia amid the development of information
technology today. The end of this article has the intention to change the community paradigm about
the assessment of public services in Indonesia which states that from the past until now, the
negative side was more dominant than the positive side. This article emphasizes the development of
Indonesia in providing services to the community.

Keywords: E-Government, Good Governance, Public Services

Abstrak

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan E-
Government di Indonesia di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini. Artikel
ini merupakan hasil pemikiran menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan
berbagai sumber literatur di bidang keilmuan pelayanan publik serta pengumpulan data dari
berbagai sumber, baik dari dokumen pemerintah maupun pemberitaan media massa elektronik.
Artikel ini membahas titik temu administrasi dan pelayanan publik, bagaimana korelasi antara
pelayanan publik dengan terwujudnya good governance, bagaimana peran E-Government dalam
mewujudkan good governance, serta bagaimana perkembangan E-Government di Indonesia di
tengah perkembangan teknologi informasi dewasa ini. Akhir dari artikel ini mempunyai maksud
untuk mengubah paradigma masyarakat tentang penilaian pelayanan publik di Indonesia yang
menyebutkan bahwa dari zaman dahulu hingga kini, lebih dominan sisi negatifnya ketimbang sisi
positifnya. Artikel ini menekankan pada perkembangan Indonesia dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

Kata kunci : E-Government, Good Governance, Pelayanan Publik


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsinya secara
optimal yaitu dengan melaksanakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance).
Salah satu ciri utama pemerintahan yang baik adalah mengutamakan kepentingan rakyat, dalam hal
ini penyediaan kebutuhan dan pelayanan publik merupakan hal yang paling diutamakan.
Pelayanan publik merupakan salah satu fungsi penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan
publik sangat penting untuk masyarakat dan menjadi prioritas utama bagi penyelenggara negara
untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Adanya sebuah negara akan dilengkapi dengan
tugas dan fungsi sebagaimana pemerintah wajib memberikan pelayanan publik yang dibutuhkan
oleh semua masyarakat, baik pelayanan dalam bentuk pengaturan maupun pelayanan yang berkaitan
dengan hak dasar masyarakat.
Seiring berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan masyarakat pun berubah.
Penggunaan media elektronik dalam berbagai bidang bukan lagi merupakan hal baru, melainkan
sebuah kebutuhan. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,
pengembangan E-Government merupakan alternatif strategis yang harus dilakukan. Pengembangan
E-Government dapat mendukung kinerja pemerintah yang berbasis elektonika dalam rangka
penyelenggaraan dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat secara lebih efektif dan
efisien.
Di Indonesia sendiri, E-Government sudah dikenal sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 6 Tahun 2001 yang mendorong penggunaan teknologi telematika guna
menyukseskan target good governance serta mengakselerasi terwujudnya demokrasi yang dicita-
citakan.
Pengembangan E-Government pada awal pengembangan memiliki banyak kendala,
diantaranya adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi, jaringan internet masih
belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia, serta biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga
masih mahal. Jumlah pelanggan dan pengguna Internet pada awal pengembangan E-Government
juga masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia. Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kini Indonesia sudah mengalami banyak
perubahan. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengatakan bahwa
pengguna internet Indonesia tahun 2013-2018 adalah nomor enam dunia berdasarkan data yang
bersumber dari lembaga riset pasar e-Marketer. Dari data perkembangan pengguna internet di
Indonesia tersebut, apakah pengembangan E-Government di Indonesia juga mengalami kemajuan ?
Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji sejauh mana pengembangan E-Government di Indonesia
di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini.

A. Metode penelitian

Penulisan artikel ilmiah ini menggunakan metode pendekatan kualitatatif dengan


menggunakan berbagai sumber literatur di bidang kelilmuan pelayanan publik (Library
Research/Kajian Pustaka). Sedangkan pengumpulan data diperoleh melalui berbagai sumber, baik
dari dokumen pemerintah maupun pemberitaan media massa elektronik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pelayanan Publik


Teori Ilmu Administrasi Negara mengajarkan bahwa pemerintahan Negara pada hakikatnya
menyelenggarakan dua jenis fungsi utama, yaitu fungsi pengaturan dan fungsi pelayanan. Fungsi
pengaturan biasanya dikaitkan dengan hakikat Negara sebagai suatu Negara hukum (legal state),
sedangkan fungsi pelayanan dikaitkan dengan hakikat Negara sebagai suatu Negara kesejahteraan
(welfarestate). Baik fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan menyangkut semua segi
kehidupan dan penghidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan pelaksanaannya
dipercayakan kepada aparatur pemerintah tertentu yang secara fungsional bertanggungjawab atas
bidang-bidang tertentu kedua fungsi tersebut (Siagian, 2001).
Pengertian pelayanan publik menurut UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

B. Hakekat Pelayanan Publik


Telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa pelayanan publik adalah semua kegiatan
yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dalam memenuhi kebutuan penerima
pelayanan dalam menjalankan kewajiban aparatur publik sebagai pelayan masyarakat. Pelaksanaan
pemberian layanan kepada penerima pelayanan tersebut harus sejalan dengan hakekat pelayanan
publik itu sendiri. Sedarmayanti (2010) mengungkapkan bahwa hakekat pelayanan umum
(pelayanan publik) sebagai berikut:
1) Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
di bidang pelayanan umum.
2) Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga
pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya gunadan berhasil guna.
3) Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

C. Standar Pelayanan Publik


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik juga menerangkan bahwa
komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi:
1. Dasar hukum; 11. Jumlah pelaksana;
2. Persyaratan; 12. Jaminan pelayanan yang
3. Sistem, mekanisme, dan prosedur; memberikan kepastian;
4. Jangka waktu penyelesaian; 13. Pelayanan dilaksanakan sesuai
5. Biaya/tarif; dengan standar pelayanan;
6. Produk pelayanan; 14. Jaminan keamanan dan keselamatan
7. Sarana,prasarana, dan/ atau fasilitas; pelayanan dalam bentuk
8. Kompetensi pelaksana; komitmenuntuk memberikan rasa
9. Pengawasan internal; aman, bebas dari bahaya, dan risiko
10. Penanganan pengaduan, saran, dan keraguraguan;dan
masukan; 15. Evaluasi kinerja pelaksana.

D. Pengertian E-government
Dalam pengoptimalan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terbentuk sebuah
sistem manajemen dan aktivitas kerja di lingkungan pemerintahan. e-government atau electronic
government merupakan suatu upaya untuk menyebarluaskan bentuk kepemerintahan yang berbasis
elektronik. E-government adalah suatu usaha menciptakan suasana pelayanan pemerintah yang
sesuai dengan objektif bersama (shared goals) dari sejumlah komunitas yang berkepentingan, oleh
karena itu visi yang dicanangkan juga harus mencerminkan visi bersama dari pada stakeholder yang
ada misalnya :
a. Memperbaiki produktifitas dan kinerja operasional pemerintah dalammelayani
masyarakatnya.
b. Mempromosikan pemerintah yang bersih dan transparan
c. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui kinerja pelayanan publik.
d. Menjamin terciptanya penyelenggaraan negara yang demokratis

E. Pengertian Good Governance


Pengertian Good Governance menurut LAN dan BPKP (2010), yaitu penyelenggaraan
pemerintahan negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga
kesinergian interaksi yang konstruktif diantaranya domain-domain negara, sektor swasta dan
masyarakat (society). Berdasarkan uraian tersebut, dapat didimpulkan bahwa Good Governance
menghendaki pemerintahan dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan yang baik
sehingga sumber daya negara yang berada dalam pengelolaan pemerintah benar-benar mencapai
tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat dan negara.
F. Pengertian E-Government
The World Bank Group (2006), mendefinisikan bahwa e-government adalah penggunaan
teknologi informasi oleh badan-badan pemerintah, seperti : Wide Area Network, Internet, dan
Mobile Computing, yang mempunyai kemampuan untuk merubah hubungan dengan warga negara,
pelaku bisnis,dan badan pemerintah lainnya.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa E-Government merupakan proses
pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintah
dengan tujuan agar pemerintahan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan produktif dan dengan
penggunaan teknologi, seluruh proses dan prosedur yang berbelit-belit dapat dipanglas.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Titik Temu Administrasi dan Pelayanan Publik


Administrasi publik sebagai proses menjelaskan bahwa esensi, hakekat, atau state of the art
dari kegiatan administrasi publik adalah pelayanan publik. Sebagai organisasi, fungsi dan tugas
utama lembaga administrasi publik adalah pelayanan publik. Dengan demikian kinerja sistem
administrasi publik dapat dinilai dari kinerja pelayanan publik atau dapat dikatakan bahwa
pelayanan merupakan bidang kegiatan utama dari administrasi publik.

B. Korelasi Pelayanan Publik dan Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memilki arti perihal atau cara melayani,
sedangkan kata publik memiliki arti orang banyak atau umum Sehingga dapat disimpulkan
pelayanan publik adalah memberikan pelayanan kepada orang banyak atau masyarakat. Secara lebih
rinci pelayanan publik adalah sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada
masyarakat dengan suatu aturan tertentu. Suatu negara dikatakan berhasil apabila bisa menciptakan
kesejahteraan di tengah masyarakatnya. Kesejahteraan itu dapat didapat dengan memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Good governance diartikan sebagai tata kelola pemerintahan yang lebih fokus pada
pertumbuhan di sektor pubik untuk mengelola sumber daya yang ada untuk kepentingan masyarakat
dengan bertanggung jawab kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan good
governance tercapai apabila dilihat dari kesejahteraan dan kemakmuran rakyat suatu negara. Karena
Pelayanan publik berkaitan langsung dengan tingkat kesejahteraan rakyat. Sebab itulah, salah satu
pilihan strategis untuk menerapkan good governance di Indonesia adalah melalui penyelenggaraan
pelayanan publik.

C. Peran E-Government dalam mewujudkan Good Governance

E-Government dapat diartikan sebagai kumpulan konsep untuk semua tindakan dalam sektor
publik (baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah) yang melibatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam rangka mengoptimalisasi proses pelayanan publik yang efisien,
transparan, dan efektif (Kurniawan, 2006).

Beberapa manfaat dari diterapkannya E-Government adalah sebagai berikut : (Rahardjo,


2001)
1. Pelaksanaan pemerintahan yang efisien.
2. Adanya peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum
sehingga adanya keterbukaan atau transparancy.
3. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat diakses 24 jam dan dapat
dicari dari kantor, rumah, tanpa harus bertemu secara face to face atau secara fisik datang ke
kantor pelayanan.
4. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat mengakses informasi yang
ditampilkan secara online.

Selain membantu kerja pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik, E-Government


juga mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan publik yang disediakan oleh
pemerintah. Berangkat dari manfaat serta kemudahan-kemudahan tersebut bisa dikatakan bahwa E-
Government sangat berpengaruh dalam upaya mewujudkna pemerintahan yang baik (good
governance).

D. Perkembangan E-Government di Tengah Pesatnya Kemajuan Teknologi Informasi


Di awal perkembangannya, penerapan E-Government di Indonesia mengalami banyak
kendala. Tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, kini Indonesia dapat sedikit
demi sedikit memperbaiki diri demi mencapai tata pemerintahan yang baik. Pelayanan publik yang
diberikan kepada masyarakat pun terus mengalami perkembangan, termasuk juga E-Government.
Berikut adalah beberapa contoh implementasi E-government di beberapa daerah di Indonesia :
Penerapan E-Government di Kota Batam

Dalam rangka penerapan E-Government, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam
bersama Kecamatan Lubuk Baja membangun Aplikasi Pelayanan Online Kecamatan (APOK).

Aplikasi Pelayanan Online Kecamatan (APOK) adalah sebuah aplikasi berbasis website
yang dibangun untuk memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat Kota Batam secara
online. Aplikasi ini dibuat untuk membantu memudahkan masyarakat untuk melakukan pengajuan
permohonan pengurusan surat, kartu kuning atau berkas izin di kecamatan. Dinas Kominfo Kota
Batam telah mengembangkan aplikasi APOK sejak tahun 2016. Saat ini, aplikasi APOK terus
dikembangkan mandiri oleh Tim IT Dinas Kominfo Kota Batam dengan menyesuaikan kebutuhan
pengguna dari sisi masyarakat maupun Kelurahan/Kecamatan. Sejak tahun 2017, aplikasi APOK
telah digunakan di Kecamatan untuk melayani 5 (lima) pengurusan berkas administrasi masyarakat
secara online, yaitu: Kartu Pencari Kerja, Surat Keterangan Domisili Sekretariat, Surat Keterangan
Catatan Kepolisian (SKCK), Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), dan Surat Keterangan
Domisili Perusahaan.

Pada tahun 2018, APOK menambahkan beberapa pelayanan yang terbaru. Jumlah pelayanan
yang terbaru adalah 23 pengurusan surat (termasuk pelayanan APOK di 2017) yang bisa diproses di
Kelurahan atau Kecamatan.

Sumber : Wiki Batam, 8 November 2018


Aplikasi Pelayanan Online Kecamatan (APOK). Diambil dari https://wiki.batam.go.id/APOK.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa penerapan E-Government kini telah mengalami
banyak perkembangan. Bahkan di Kota Batam sudah dikenalkan aplikasi pelayanan online di
tingkat kecamatan. Terbukti bahwa penerapan E-Government tidak hanya di daerah kota tetapi juga
telah masuk ke kecamatan dan ke unit yang lebih kecil lagi seperti desa dan kelurahan.

Penerapan E-Government di Kabupaten Bojonegoro

Pada saat ini Kabupaten Bojonegoro memiliki sistem E-Government yang baik dan lengkap,
sampai digadang-gadang bisa menyaingi sistem E-Government kota besar seperti DKI Jakarta dan
Makassar.
E-government yang ada di Bojonegoro tetap menggunakan sistem baku seperti e-Budgeting,
e-Musrenbang, e-Procurement, e-Planning, serta e-Monev (Monitoring and Evaluation).
Kelebihan E-Government yang diterapkan di Bojonegoro yaitu menambahkan open data
contract. Fungsi dari open data contract ini adalah masyarakat bisa turut mengawasi pekerjaan
kontraktor atau pihak ketiga yang yang memengangkan tender proyek dari pemerintah.

Sumber : Kompas.com - 30/08/2017 oleh Estu Suryowati


Penerapan E-Government Bojonegoro Dinilai Paling Lengkap. Diambil dari
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/30/05393201/penerapan-e-government-bojonegoro-
dinilai-paling-lengkap.
Penerapan E-Government di Surabaya

Surabaya merupakan salah satu kota yang menerapkan E-Government dengan baik. E-
Government yang dihadirkan di Surabaya antara lain adalah Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah
(SKPD), e-Dishub, e-Permit, e-Education, e-Health, e-Monitoring, e-SDM, Media Center, serta
Sistem Siaga Bencana.
Dilihat dari cakupan yang diwadahi, bisa dikatakan bahwa Kota Surabaya selain memiliki
birokrasi yang baik juga mampu menjaga konsistennya terhadap konsep Smart City yang
ditetapkannya.
Dari banyak contoh yang dihadirkan, salah satu contoh yang dijalnkan dengan baik adalah
Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPD) yang merupakan objek vital kota Surabaya. Sistem
ini mengangkat pengembangan dan perencanaan kota serta staf pemerintahan. Sehingga
dikarenakan posisinya yang sangat berpengaruh, di dalamnya pun juga ditambahkan dengan
Musrenbang yang disusun untuk mendukung sinergi perencanaan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah

Sumber : presidentpost.id, oleh : Risma, 5 April 2018


Penerapan E-Government di Kota Surabaya Menarik Minat Banyak Daerah. Diambil dari
https://presidentpost.id/2018/04/05/penerapan-e-government-di-kota-surabaya-menarik-minat-
banyak-daerah/.

Surabaya merupakan salah satu kota besar yang telah menjalankan E-Government dengan
sangat baik. Bahkan kota Surabaya dijadikan sebagai kota percontohan yang menarik banyak minat
daerah lain untuk menerapkan E-Government. Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan
bahwa E-Government bukan untuk gaya-gayaan tetapi sebuah kebutuhan.
Dari beberapa data tersebut dapat diketahui bahwa E-Government di Indonesia kini telah
mengalami banyak pekembangan. Tidak hanya di tiga kota yang telah tercantum tersebut, tetapi E-
Government saat ini telah diterapkan hampir di semua daerah di Indonesia. Tidak hanya terbatas
pada kota besar saja, tetapi juga kota-kota kecil di Indonesia.
Kemajuan teknologi informasi yang berkembang begitu pesat telah mengubah kehidupan
manusia. Hampir semua kegiatan manusia membutuhkan dan berhubungan dengan media
elektronik. Internet merupakan kebutuhan setiap orang di zaman sekarang, jadi bukan hal yang sulit
untuk mengenalkan E-Government kepada masyarakat Indonesia.
Pelayanan publik di Indonesia sebenarnya selalu mengalami perkembangan. Akan tetapi
sering kali kita masih mendengar pendapat bahwa pelayanan publik di Indonesia masih buruk.
Memang citra pelayanan publik di Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang lebih dominan
sisi negatifnya daripada sisi positifnya. Kita seharusnya membuang pandangan itu. Indonesia kini
sudah mulai berbenah. Berbagai peningkatan di bidang pelayanan publik terus ditingkatkan
pemerintah demi tercapainya tujuan kesejahteraan rakyat. Pandangan buruk itu perlu dihilangkan
dengan menggantinya dengan dukungan untuk Indonesia yang lebih ke depan.
BAB IV
KESIMPULAN

Pelayanan merupakan bidang kegiatan utama dari administrasi publik. Pesatnya


perkembangan teknologi informasi saat ini telah mempengaruhi kebutuhan manusia. Penggunaan
media elektronik telah menjadi kebutuhan manusia di berbagai bidang kehidupan. Munculnya E-
Government sebagai alternatif pemerintah dalam menghadapi perkembangan teknolgi informasi
kini telah berkembang di Indonesia. Dengan adanya E-Government diharapkan dapat
meningkatakan kualitas pelayan publik di Indonesia sehingga dapat mencapai tujuan pemerintahan
yang baik (good governance) serta kesejahteraan rakyat. Pandangan buruk mengenai pelayanan
publik yang selalu negatif sejak zaman dahulu perlu dihilangkan. Kini Indonesia telah banyak
mengalami perkembangan. Kualitas pelayanan publik selalu diperbaharui dan dikembangkan
menjadi lebih baik. Jangan lagi kita memandang negara kita dengan pandangan yang sama seperti
dahulu. Justru dukung Indonesia untuk terus maju dan bergerak menuju Indonesia sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA.

Kurniawan, A. (2006). Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta.

LAN dan BPKP. 2010. Akuntabilitas dan Good Governance. Modul 1. Akip. Jakarta.

Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. (2014, November 24). Diambil dari
https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enam-
dunia/0/sorotan_media.

Rahardjo, B. (2001). Membangun e-Government. Bandung. ITB

Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.

Sondang P. Siagian, 2001, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bumi Aksara, Jakarta.

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, cetakan kedua, penerbit:
Mandar Maju. Bandung.

(The World Bank Group, “A Definition of E-Government” ,


http://www1.worldbank.org/publicsector/egov/definition.htm, [online])(diakses tanggal 16 Mei
2019)

Potrebbero piacerti anche