Sei sulla pagina 1di 22

JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN


WAJIB PAJAK DENGAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di
KPP Pratama Kebumen)
THE EFFECT OF TAX SOCIALIZATION ON TAXPAYER COMPLIANCE WITH
KNOWLEDGE AS INTERVENING VARIABLE

Dewi Kusuma Wardani


Erma Wati
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
dewifeust@gmail.com

Abtract: The Effect of Tax Socialization on Taxpayer Compliance with Knowledge as Intervening
Variable
Taxes have a very important role in the Indonesian economy because taxes are a major source for the
State of Indonesia to fund the State Budget (APBN). One of the factors that can be emphasized by the
apparatus in raising tax awareness and compliance is by socializing the tax regulation either through
counseling, moral appeals either with billboards media, billboards, or opening tax regulation sites that
can be accessed by Taxpayers at any time.
This study aims to test the socialization of taxation on taxpayer compliance through taxation knowledge.
To test the hypothesis, we use primary data with Convenience sampling method. Technique of data
analysis using path analysis with tax socialization as variable (X) and knowledge of taxation as
intervening variable and taxpayer obedience as variable (Y). After the data in the analysis, it was found
that the socialization of taxes have a positive effect on tax knowledge has a t-value of 9.726 greater than
the value of t-table 2.70 with a significant value of 0.000. Knowledge of taxation have a positive effect
on taxpayer compliance have value t-count 4,261 bigger than t-table value 2,70 with significant value
0,000. Socialization of taxes have a positive effect on taxpayer compliance has a t-value of 5.744 is
greater than the value of t-table 2.70 with a significant value of 0.000. Variable of taxation socialization
on taxpayer compliance equal to 0,502 and indirect influence equal to 0,4185. These results indicate
that indirectly tax socialization has a significant effect on taxpayer compliance through taxation
knowledge.

Keywords: Taxation Socialization, Tax Knowledge, Taxpayer Compliance.

Abstrak: Pengaruh Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan


Pengetahuan Perpajakan sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi
di KPP Pratama Kebumen)
Pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia karena pajak
merupakan sumber utama bagi Negara Indonesia untuk mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Salah satu faktor yang bisa ditekankan oleh aparat dalam meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan pajak adalah dengan cara mensosialisasikan peraturan pajak baik itu melalui penyuluhan,
seruan moral baik dengan media billboard, baliho, maupun membuka situs peraturan pajak yang setiap
saat bisa diakses oleh Wajib Pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengeruh sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak melalui pengetahuan perpajakan. Untuk menguji hipotesis, digunakan data primer dengan metode
Convenience sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur dengan sosialisasi perpajakan
sebagai variabel (X) serta pengetahuan perpajakan sebagai variabel intervening dan kepatuhan wajib
pajak sebagai variable (Y). Setelah data di analisis, ditemukan bahwa sosialisasi perpajakan
berpengaruh positif terhadap pengetahuan perpajakan memiliki nilai t-hitung 9,726 lebih besar dari nilai
t-tabel 2,70 dengan nilai signifikan 0,000. Pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap
kepatuhan wajib pajak memiliki nilai t-hitung 4,261 lebih besar dari nilai t-tabel 2,70 dengan nilai
signifikan 0,000. Sosialisasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak memiliki
nilai t-hitung 5,744 lebih besar dari nilai t-tabel 2,70 dengan nilai signifikan 0,000. Variabel sosialisasi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,502 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,4185.
33
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Hasil ini menunjukan bahwa secara tidak langsung sosialisasi perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak melalui pengetahuan perpajakan.

Kata Kunci: Sosialisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak.

PENDAHULUAN Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa


Pajak merupakan pungutan negara sumber utama dari penerimaan Negara
yang tidak memberikan balas jasa secara Indonesia terletak pada sektor pajak. Setiap
langsung, sifatnya mengikat dan dapat tahun, nominal pendapatan pajak selalu
dipaksakan, yang digunakan untuk mengalami peningkatan. Dilihat dari nilai
kemakmuran rakyat (Wulandari dkk, persentasenya, pendapatan pajak selalu
2014:94). Pajak memiliki dua fungsi utama, menduduki persentase di atas 70%. Dengan
yaitu fungsi budgetair yang digunakan angka yang sedemikian tinggi, maka
untuk membiayai seluruh pengeluaran rutin penerimaan pajak memegang peranan yang
maupun pembangunan negara dan fungsi sangatlah penting dalam roda
reguleren yang digunakan untuk mengatur perekonomian Indonesia (Jannah, 2016:1).
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial Salah satu dasar penerimaan pajak
dan ekonomi (Wulandari,2014:94). sesuai target adalah kepatuhan wajib pajak.
Menurut Suyanto dkk (2016:9) pajak Kepatuhan Wajib Pajak adalah kondisi
memiliki peranan yang sangat penting dimana Wajib Pajak memenuhi kewajiban
dalam perekonomian Indonesia karena perpajakan dan melaksanakan hak
pajak merupakan sumber utama bagi perpajakan (Rohmawati dkk, 2012:5).
Negara Indonesia untuk mendanai Kepatuhan wajib pajak yang baik akan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat dilihat dari keteraturannya untuk
(APBN). menyetorkan pajak (Fatimah dan Wardani,
2017:4). Widyowati (2015:7) menyatakan
Tabel 1 Presentase Penerimaan Pajak Pada
APBN 2012-2016 dengan adanya kepatuhan dari wajib pajak
(Dalam Milyar Rupiah)
diharapkan wajib pajak berusaha untuk
Tahu Pendapa Buka Hiba Total %
n tan n h Paj memenuhi peraturan hukum perpajakan
Pajak Pajak ak
2012 980.518 351.80 5.786 1.338.10 73% yang berlaku, baik memenuhi kewajiban
4 9
2013 1.077.306 354.75 6.832 1.438.89 75% ataupun melaksanakan hak perpajakannya.
1 1
2014 1.146.865 398.59 5.034 1.550.49 74% Keuntungan kepatuhan wajib pajak antara
0 0
2015 1.240.418 255.62 11.97 1.508.02 82%
8 3 0 lain kepatuhan dalam mendaftarkan diri,
2016 1.539.166 245.08 1.975 1.786.22 86%
3 5 tepat waktu dalam menyampaikan SPT
Sumber: bps.go.id data diolah tahun 2017
untuk semua jenis pajak, menghitung dan

34
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

membayar pajak terutang serta membayar dengan peraturan perpajakannya (Setiawan,


tunggakan pajak (Winerungan, 2013:964). 2016:81). Hal inilah yang nantinya akan
menimbulkan pelanggaran peraturan
Tabel 2 Data Penerimaan dan Kepatuhan Wajib
Pajak di KPP Pratama Kab. Kebumen Periode perundangan-undangan pajak dengan cara
2012-2016
penghindaran pajak. Dari ketidakpatuhan
Juml
ah WP %
inilah yang nantinya harus diperbaiki
Laporan
Tahu Waji Wajib Ketida
n b SPT
SPT
kpatu
dengan beberapa cara. Salah satu upaya
Tahunan
Paja Tahunan han
k
yang telah dilakukan oleh Kantor Pelayanan
2012 10.34 56.768 47.147 17% Pajak Pratama Kebumen dalam
4
2013 13.70 58.089 49.435 27% meningkatkan jumlah wajib pajak di
4
2014 16.92 78.700 54.565 31% Kebumen yaitu dengan mengadakan
2
2015 13.13 77.394 56.196 27% penyuluhan kepada masyarakat dengan
7
2016 14.67 95.208 61.343 36% tujuan menyadarkan masyarakat akan
4
Sumber : KPP Pratama Kebumen, 2017 kewajiban perpajakannya, mengadakan

Pada tabel 1.2 dapat kita ketahui pelayanan tentang konsultasi perpajakan,

bahwa dari tahun 2012-2016 jumlah wajib melalui media cetak serta dengan

pajak orang pribadi di KPP Pratama mengadakan kampanye dan pembagian

Kebumen mengalami peningkatan, akan souvenir kepada wajib pajak (Setiawan,

tetapi dengan meningkatnya wajib pajak 2016:74-76). Sosialisasi ini nantinya akan

orang pribadi terdaftar, belum diikuti meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

dengan kepatuhan wajib pajak orang karena menambah pengetahuan dan

pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan kesadaran wajib pajak dalam melakukan

dan presentase ketidak patuhan wajib pajak pembayaran pajak.

terus mengalami kenaikan. Kenaikan Kepatuhan Wajib Pajak dapat

presentase ketidak patuhan wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik

orang pribadi di kebumen ini dikarenakan faktor eksternal maupun faktor internal.

adanya ketidakpatuhan wajib pajak. Salah satu faktor eksternal yang dapat

Ketidakpatuhan wajib pajak ini mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

dipengaruhi oleh beberapa faktor, orang pribadi adalah sosialisasi perpajakan,

diantaranya adalah kurangnya kualitas sedangkan faktor internalnya adalah

pelayanan, sistem pelayanan yang belum pengetahuan perpajakan. Dalam penelitian

memuaskan, kurangnya kesadaran dan ini, sosialisasi perpajakan menjadi variabel

kepedulian wajib pajak untuk memenuhi independen dan pengetahuan perpajakan

kewajiban perpajakannya yang sesuai menjadi variabel intervening karena


sosialisasi perpajakan dan pengetahuan
35
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

perpajakan adalah dua hal yang berbeda pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
yang secara tidak langsung mempunyai sehingga berpengaruh pada kepatuhan
hubungan (Anwar, 2015:6). Pengetahuan pajaknya.
perpajakan bisa menjadi intervening bagi Pengetahuan perpajakan adalah
sosialisasi perpajakan dalam proses pengubah sikap dan tata laku wajib
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pajak atau kelompok wajib pajak dalam
orang pribadi. usaha mendewasakan manusia melalui
Menurut Sudrajat (2015:194) upaya pelatihan (Anwar, 2015:17). Adanya
sosialisasi perpajakan berarti suatu upaya pengetahuan perpajakan yang baik dapat
yang dilakukan untuk memberikan membantu meningkatkan kepatuhan wajib
informasi mengenai perpajakan yang pajak akan pentingnya membayar pajak dan
bertujuan agar seseorang ataupun kelompok wajib pajak dapat melakukannya sesuai
paham tentang perpajakan sehingga dengan aturan perundang-undangan
kepatuhan wajib pajak akan meningkat. perpajakan. Jika wajib pajak tidak memiliki
Jika wajib pajak diberikan pemahaman pengetahuan mengenai peraturan dan
yang baik dan benar melalui sosialisasi, proses perpajakan, maka wajib pajak tidak
maka wajib pajak akan memiliki dapat menentukan perilakunya dengan tepat
pengetahuan tentang pentingnya membayar (Tabun, 2016:28). Hal ini didukung oleh
pajak. Hal ini didukung oleh penelitian penelitian Witono (2008:206) yang
Jannah (2016:46) menemukan sosialisasi menyatakan terdapat pengaruh yang
pajak yang intensif dapat meningkatkan signifikan pengetahuan pajak terhadap
pengetahuan calon wajib pajak mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak dan
semua hal yang berkaitan dengan penelitian Tambun (2016:36) yang
perpajakan. Penelitian Anwar (2015:53) menyatakan bahwa pengetahuan wajib
menyatakan sosialisasi perpajakan pajak berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berbeda dengan
pengetahuan perpajakan wajib pajak. Tanpa penelitian Hardiningsih dkk (2011:138)
adanya sosialisasi yang efektif kepada yang menyatakan pengetahuan peraturan
wajib pajak, maka wajib pajak akan perpajakan tidak berpengaruh terhadap
mengalami kesulitan dalam memenuhi kemauan membayar pajak dan Susanto
kewajiban perpajakannya. Berbeda dengan (2013:12) yang menyatakan bahwa persepsi
penelitian Winerungan (2013: 967) bahwa pengetahuan wajib pajak tidak
dengan kurang intensifnya sosialisasi yang mempengaruhi kepatuhan.
diberikan akan berdampak pada rendahnya

36
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Semakin tinggi intensitas sosialisasi membayar pajak dan pada akhirnya akan
perpajakan yang dilakukan, maka akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pribadi. Jika sosialisasi perpajakan
pajak orang pribadi. Dengan adanya disampaikan dengan jelas, benar, dan
sosialisasi pajak berarti wajib pajak akan nyaman oleh petugas pajak maka wajib
lebih mengetahui mengenai arti pentingnya pajak akan memiliki pengetahuan tentang
membayar pajak sehingga pengetahuan arti pentingnya membayar pajak yang
wajib pajak orang pribadi akan bertambah secara otomatis akan meningkatkan
serta dapat melaksanakan kewajiban dan kepatuhan wajib pajak. Hal ini didukung
hak perpajakannya. Dengan demikian, oleh penelitian Anwar (2015:53)
sosialisasi perpajakan sangat berpengaruh menemukan sosialisasi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang berpengaruh signifikan terhadap
pribadi. Hal ini didukung penelitian pengetahuan perpajakan wajib pajak.
Rohmawati dkk (2012:12) yang Penelitian Purba (2016:29) menemukan
menyatakan sosialisasi berpengaruh positif bahwa terdapat pengaruh positif antara
terhadap kepatuhan Wajib Pajak, penelitian sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan
Widowati (2015: 11) yang menyatakan wajib pajak orang pribadi. Penelitian
sosialisasi perpajakan berpengaruh Witono (2008:206) menyatakan terdapat
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pengaruh yang signifikan pengetahuan
pribadi dan penelitian Purba (2016:29) yang pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib
menyatakan bahwa terdapat pengaruh pajak.
positif antara sosialisasi perpajakan Berdasarkan uraian diatas, penelitian
terhadap kepatuhan wajib pajak orang tentang pengaruh sosialisasi perpajakan
pribadi. Berbeda dengan penelitian dalam meningkatkan kepatuhan perpajakan
Winerungan (2013:969) yang menyatakan dengan menjadikan pengetahuan
sosialisasi perpajakan tidak memiliki perpajakan sebagai intervening pengaruh
pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak tersebut sangat penting untuk dianalisis.
orang pribadi dan Primasari (2016:197) Hal tersebut menjadi alasan penulis untuk
yang menyatakan bahwa sosialisasi melakukan penelitian skripsi dengan
perpajakan tidak berpengaruh terhadap mengambil judul “Pengaruh Sosialisasi
kepatuhan Wajib Pajak. Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Sosialisasi perpajakan dilakukan Pajak Dengan Pengetahuan Perpajakan
untuk memberikan informasi yang baik dan Sebagai Variabel Intervening (Studi
benar sehingga wajib pajak akan memiliki Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP
pengetahuan tentang arti pentingnya Pratama Kebumen”. Perbedaan penelitian
37
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

ini dengan penelitian terdahulu yang kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
dilakukan oleh Puspita (2016:8) dengan dan ekonomi (Wulandari,2014:94).
judul analisis jalur pengaruh sosialisasi Membayar pajak bukan hanya sebuah
terhadap kepatuhan wajib Pajak Bumi dan kewajiban, tetapi juga hak dan kewajiban
Bangunan Kota Kediri dengan kesadaran bagi setiap warga negara untuk ikut
sebagai variabel intervening. Variabel berpartisipasi melalui pembiayaan negara
dependen dalam penelitian ini merupakan sehingga dapat meningkatkan kemakmuran
kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan negara.
penggunaan pengetahuan perpajakan Winerungan (2013:963)
sebagai variabel yang mengintervening berpendapat sosialisasi adalah program-
sosialisasi perpajakan untuk meningkatkan program yang dilakukan oleh Direktorat
kepatuhan wajib pajak. Jendral Pajak untuk meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan masyarakat.
LANDASAN TEORI DAN Selain itu,dengan dilakukannya sosialisasi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS tentang pajak, diharapkan dapat membuat
Menurut pasal 1 Undang-Undang wajib pajak mengetahui, memahami, dan
Nomor 16 tahun 2009 tentang KUP menyadari pentingnya pajak bagi
berbunyi: “Pajak adalah konstribusi wajib pembangunan (Puspita, 2016:3).
kepada negara yang terutang oleh orang Kurangnya sosialisasi mungkin berdampak
pribadi atau badan yang bersifat memaksa pada rendahnya pengetahuan masyarakat
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak tentang pajak yang menyebabkan
mendapat imbalan secara langsung dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk
digunakan untuk keperluan negara bagi melaporkan dan membayar pajak yang pada
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. akhirnya mungkin menyebabkan rendahnya
Pajak merupakan sumber penerimaan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Negara terbesar sehingga berbagai cara (Winerungan, 2013:963). Sosialisasi
untuk mensukseskan pendapatan dari sektor perpajakan berfungsi meningkatkan
pajak dilakukan oleh pemerintah (Suyanto pengetahuan perpajakan Wajib Pajak,
dkk, 2016:10). terutama Wajib Pajak Orang Pribadi.
Pajak memiliki dua fungsi utama, Dengan demikian sudah menjadi tanggung
yaitu fungsi budgetair yang digunakan jawab petugas pajak untuk melakukan
untuk membiayai seluruh pengeluaran rutin sosialisasi perpajakan.
maupun pembangunan negara dan fungsi Pengetahuan Perpajakan ialah
reguleren yang digunakan untuk mengatur keadaan wajib pajak dalam memiliki

38
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

pengetahuan mengenai ketentuan umum Pengaruh Sosialisasi Perpajakan


dan tata cara perpajakan, sistem perpajakan, Terhadap Pengetahuan Perpajakan
dan fungsi pajak (Khasanah, 2014:40). Sosialisasi adalah suatu konsep
Pengetahuan tentang peraturan pajak umum yang dimaknakan sebagai proses
sangat penting untuk menumbuhkan belajar melalui interaksi dengan orang lain,
perilaku patuh (Rahayu, 2017:19). tentang cara berfikir, merasakan dan
Suderajat (2015:197) mengatakan bertindak dimana kesemuanya itu
pengetahuan tentang peraturan perpajakan merupakan hal-hal yang sangat penting
akan mempengaruhi sikap Wajib Pajak dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
terhadap kewajiban pajak. Pengetahuan efektif (Wurianti dkk, 2015:6).
perpajakan mempunyai peran penting Pengetahuan wajib pajak tentang pajak
dalam meningkatkan kepatuhan adalah proses pengubahan sikap dan tata
perpajakan. Ketika Wajib Pajak mengetahui laku seorang atau kelompok wajib pajak
dari fungsi pajak, maka Wajib Pajak akan dalam usaha mendewasakan manusia
mengetahui pentingnya membayar pajak, melalui upaya pengajaran dan pelatihan
sehingga dapat meningkatkan kepatuhan melalui sosialisasi. Menurut Jannah
Wajib Pajak. Apabila tingkat kepatuhan (2016:46) melalui sosialisasi pajak yang
Wajib Pajak tinggi, tentunya penerimaan intensif dapat meningkatkan pengetahuan
Negara dari sektor pajak akan terus calon wajib pajak mengenai semua hal yang
meningkat dan pemerintah dapat berkaitan dengan perpajakan. Tanpa adanya
menjalankan perannya (Wardani dan Asis, sosialisasi yang efektif kepada wajib pajak
2017:2). Indikator dari pengetahuan maka wajib pajak akan mengalami
perpajakan menurut Khasanah (2014:46) kesulitan dalam memenuhi kewajiban
terdiri dari pengetahuan mengenai perpajakannya. Untuk dapat memenuhi
ketentuan umum dan tata cara perpajakan, kewajiban perpajakan, Wajib Pajak dituntut
pengetahuan mengenai fungsi pembayaran, untuk mengerti atau paham terhadap
dan pengetahuan mengenai sistem pengetahuan perpajakan yang telah
perpajakan di Indonesia. Dengan adanya disosialisasikan yang diharapkan dapat
pengetahuan yang benar mengenai pajak, meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan (Rohmawati dkk, 2012:4).
Wajib Pajak untuk melaksanakan Kurangnya pengetahuan dan
kewajiban sebagai warga negara dengan wawasan karena rendahnya sosialisasi
membayar pajak tepat waktu (Wulandari perpajakan akan menyebabkan mereka
dkk, 2014:95). tidak memahami bagaimana caranya
melaksanakan kewajiban perpajakan dan
39
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

pada akhirnya tidak melaksanakan dalam melakukan tindakan perpajakan.


kewajiban perpajakannya, dan hal tersebut Menurut Rohmawati dkk (2012:12),
berdampak pada penerimaan pajak negara. semakin tinggi pengetahuan dan
Jika pemerintah berhasil dalam pemahaman wajib pajak maka wajib pajak
menjalankan sosialisasi perpajakan, maka dapat menentukan perilakunya dengan
masyarakat akan lebih memahami lebih baik dan sesuai dengan ketentuan
pengetahuan perpajakan dan kepatuhan perpajakan, yaitu menjadi lebih patuh.
wajib pajak juga meningkat. Hal ini Witono (2008:196) menganalisa
didukung dengan penelitian Widyowati peran pengetahuan pajak pada kepatuhan
(2013:8). wajib pajak. Hasil penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Anwar (2015:53) menemukan bahwa positif pengetahuan pajak terhadap tingkat
sosialisasi perpajakan berpengaruh positif kepatuhan wajib pajak. Adanya
terhadap pengetahuan perpajakan wajib pengetahuan perpajakan yang baik dapat
pajak. Sosialisasi perpajakan membantu membantu meningkatkan kepatuhan wajib
meningkatkan pengetahuan para Wajib pajak akan pentingnya membayar pajak dan
Pajak tentang pentingnya membayar pajak wajib pajak dapat melakukannya sesuai
sehingga menyebabkan wajib pajak dengan aturan perundang-undangan
tersebut patuh. Proses sosialisasi perpajakan. Jika wajib pajak tidak memiliki
perpajakan diharapkan berdampak pada pengetahuan mengenai peraturan dan
pengetahuan perpajakan masyarakat secara proses perpajakan, maka wajib pajak tidak
positif sehingga dapat juga meningkatkan dapat menentukan perilakunya dengan
jumlah Wajib Pajak, meningkatkan tepat. Hal ini didukung dengan penelitian
kepatuhan Wajib Pajak, yang pada akhirnya Tambun (2016:36), yang menyatakan
meningkatkan penerimaan negara dari pengetahuan wajib pajak berpengaruh
sektor pajak (Prabowo, 2015:1065). Jadi positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
peneliti mengambil hipotesis yaitu: Jadi, peneliti mengambil hipotesis yaitu:
H1: Sosialisasi perpajakan berpengaruh H2: Pengetahuan perpajakan
positif terhadap pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepatuhan
perpajakan. Wajib Pajak.
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Pengaruh Sosialisasi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pengetahuan perpajakan digunakan Sosialisasi merupakan hal yang
oleh wajib pajak sebagai informasi pajak penting dalam upaya peningkatan

40
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. sosialisasi perpajakan berpengaruh


Sosialisasi perpajakan adalah pemberian terhadap kepatuhan wajib pajak orang
wawasan dan pembinaan kepada wajib pribadi, dan penelitian Purba (2016:29)
pajak agar mengetahui tentang segala hal yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
mengenai perpajakan (Tambun, 2016:29). positif antara sosialisasi perpajakan
Direktorat Jenderal Pajak selalu berupaya terhadap kepatuhan wajib pajak orang
mengoptimalkan pelayanannya supaya pribadi. Jadi, peneliti mengambil hipotesis
Wajib Pajak selalu melaksanakan yaitu:
kewajibannya. Salah satu cara H3: Sosialisasi perpajakan berpengaruh
mengoptimalkan pelayanan tersebut adalah positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
dengan mensosialisasikan pentingnya Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Pada
membayar pajak yang diharapkan dapat Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
meningkatkan kepatuhan kepada Wajib Pengetahuan Perpajakan Sebagai
Pajak untuk memenuhi kewajiban Variabel Intervening
perpajakannya. Variabel intervening yang digunakan
Salah satu faktor yang bisa dalam penelitian ini adalah pengetahuan
ditekankan oleh aparat dalam perpajakan karena sosialisasi perpajakan
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dan pengetahuan perpajakan adalah dua hal
pajak adalah dengan cara mensosialisasikan yang berbeda yang secara tidak langsung
peraturan pajak baik itu melalui mempunyai hubungan (Anwar, 2015:6).
penyuluhan, seruan moral baik dengan Pengetahuan perpajakan bisa menjadi
media billboard, baliho, maupun membuka intervening bagi sosialisasi perpajakan
situs peraturan pajak yang setiap saat bisa dalam mempengaruhi kepatuhan Wajib
diakses oleh Wajib Pajak (Witono, Pajak. Semakin tinggi tingkat sosialisasi
2008:197). Sosialisasi pajak berpengaruh perpajakan maka semakintinggi tingkat
positif dan signifikan terhadap kepatuhan pengetahuan perpajakan, dan semakin
wajib pajak (Suderajat dkk, 2015:193). tinggi tingkat pengetahuan perpajakan
Semakin meningkatnya kegiatan maka akan semakin tinggi tingkat
sosialiasi maka tingkat kepatuhan wajib kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
pajak akan meningkat pula. Hal ini Sosialisasi perpajakan dilakukan
didukung dengan penelitian Rohmawati untuk memberikan informasi yang baik dan
dkk (2012:11) yang menyatakan . benar sehingga wajib pajak akan memiliki
sosialisasi berpengaruh positif terhadap pengetahuan tentang arti pentingnya
kepatuhan Wajib Pajak, penelitian membayar pajak dan pada akhirnya akan
Widowati (2015: 11) yang menyatakan meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
41
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

pribadi. Jika sosialisasi perpajakan Sampel adalah suatu himpunan


disampaikan dengan jelas, benar, dan bagian dari unit populasi (Kuncoro,
nyaman oleh petugas pajak maka wajib 2003:103). Penentuan sampel penelitian ini
pajak akan memiliki pengetahuan tentang menggunakan convenience sampling.
arti pentingnya membayar pajak yang Convenience sampling adalah teknik
secara otomatis akan meningkatkan pengambilan sampel yang mudah ditemui
kepatuhan wajib pajak. Hal ini didukung oleh peneliti (Sekaran: 2003:24). Sampel
oleh penelitian Anwar (2015:53) yang penelitian ini adalah 100 orang Wajib Pajak
menyatakan sosialisasi perpajakan orang pribadi yang terdaftar di KPP
berpengaruh positif terhadap pengetahuan Pratama Kebumen. Sampel diperoleh dari
perpajakan wajib pajak. Penelitian Purba penyebaran kuesioner ke Wajib Pajak orang
(2016:29) menemukan bahwa terdapat pribadi yang datang ke KPP Pratama
pengaruh positif antara sosialisasi Kebumen.
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak Pengembangan Instrumen Penelitian
orang pribadi. Penelitian Witono Instrumen yang digunakan dalam
(2008:206) menyatakan terdapat pengaruh penelitian ini adalahinstrumen kuesioner
positif pengetahuan pajak terhadap tingkat untuk variabel kepatuhan wajib pajak,
kepatuhan wajib pajak. Jadi, peneliti pengetahuan perpajakan dan variabel
mengambil hipotesis yaitu: sosialisasi perpajakan. Penelitian ini
H4: Sosialisasi perpajakan berpengaruh menggunakan pilot test atau uji awal
positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak penelitian sebelum penelitian
dengan pengetahuan perpajakan sebagai sesungguhnya. Menurut Wulandari dkk
variabel intervening. (2014:97), tujuan pilot test yaitu untuk
meyakinkan item kuesioner telah
METODE PENELITIAN mencukupi dan benar menurut responden.
Populasi, Sample dan Teknik Pilot test pada penelitianini
Pengmbilan Sampel dilakukan dengan menyebar kuesioner
Menurut Kuncoro (2003:103) sebanyak 30 responden kepada mahasiswa
populasi adalah kelompok elemen yang di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
lengkap dimana kita tertarik untuk semester lima (5) yang sudah mendapat
mempelajarinya atau menjadi objek materi mengenai perpajakan.
penelitian. Populasi dalam penelitian ini Pada penelitian ini, variabel ini akan
adalah Wajib Pajak orang pribadi yang diukur dengan likert scale 5 point mulai dari
terdaftar di KPP Pratama Kebumen. sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,

42
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

setuju, dan sangat setuju. Berikut ringkasan Sosialisasi Perpajakan (X1)


definisi operasional kepatuhan wajib pajak, Sosialisasi perpajakan adalah
sosialisasi perpajakan dan pengetahuan program-program yang dilakukan oleh
perpajakan: Direktorat Jendral Pajak untuk
meningkatkan pemahaman dan
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) pengetahuan masyarakat, Winerungan
Kepatuhan Wajib Pajak adalah (2013:963).
kondisi dimana Wajib Pajak memenuhi Indikator Item Pernyataan
1. Penyelenggaraan 1. KPP memberikan
kewajiban perpajakan dan melaksanakan sosialisasi. informasi peraturan
(Jannah, pajak baru.
hak perpajakan, Rohmawati dkk, (2012:5). 2016:53) 2. Saya bertanya
kepada petugas
pajak ketika
Indikator Item Pertanyaan
mendapat kesulitan
perpajakan.
1. Mendaftar. 1. Saya mendaftarkan NPWP atas
3. Petugas pajak
(Khasanah, kemauan sendiri.
memberikan
2014:62) 2. Setiap wajib pajak harus
penjelasan dan
mendaftarkan diriuntuk NPWP.
pemahaman tentang
2. Menghitung. 3. Saya selalu menghitung pajak.
(Khasanah, kewajiban angsuran pajak 2. Media sosialisasi. 4. Informasi tentang
2014:62) penghasilan saya. (Jannah, pajak dapat
4. Saya selalu menghitung pajak 2016:53) diketahui melalui
yang terutang dengan benar. media cetak seperti
5. Saya mampu melakukan spanduk dan iklan.
perhitungan pajak dengan benar. 5. Informasi tentang
3. Membayar. 6. Saya selalu membayar pajak dapat
(Nurhidayah, kekurangan pajak yang ada diketahui melalui
2015:13) sebelum dilakukan pemeriksaan. media elektronik
7. Saya selalu tepat waktu dalam seperti website
membayar pajak. pajak.
8. Saya bersedia membayar 6. Informasi tentang
kewajiban pajak sayabeserta pajak sangat sulit
tunggakan pajaknya. diketahui melalui
9. Banyaknya tempat pembayaran media elektronik*
dapat mempermudah wajib pajak 7. Penyuluhan pajak
untuk membayar tepat waktu. merupakan sarana
10. Saya selalu membayar kewajiban penyampaian
angsuran pajak penghasilan saya. informasi
11. Saya tidak pernah membayar perpajakan kepada
kewajiban angsuran pajak Wajib Pajak.
penghasilan saya* 8. Penyuluhan pajak
dapat memberi
4. Melaporkan 12. Saya selalu tepat waktu dalam motivasi bagi Wajib
(Winerungan, melaporkan SPT untuk semua Pajak agar patuh
2013:964:965) jenis pajak dalam dua tahun untuk membayar
terakhir. pajak
13. Saya selalu melaporkan dan
menyampaikan SPT ke Kantor
Pajak tepat waktu sebelum batas
terakhir.
14. Saya telah mengetahui batas akhir
dalampelaporan pajak.

43
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

3. Manfaat 9. Sosialisasi pajak perpajakan di


sosialisasi. dapat memberikan Indonesia*
(Jannah, penjelasan pajak
2016:53) kepada Wajib Pajak.
10. Sosialisasi pajak
dapat memberikan
pengertian
pentingnya pajak
kepada Wajib Pajak.
11. Sosialisasi pajak
membuat Wajib
Pajak melaksanakan 3. Pengetahuan 7. NPWP berfungsi
tindakan sesuai mengenai fungsi sebagai identitas
dengan ketentuan perpajakan. Wajib Pajak dan
peraturan (Khasanah, tiap wajib pajak
perpajakan. 2014:46) harus memilikinya.
8. Pajak berfungsi
sebagai sumber
Pengetahuan Perpajakan (X2) penerimaannegara
terbesar.
9. Pajak yang disetor
Pengetahuan Perpajakan ialah dapat digunakan
keadaan wajib pajak dalam memiliki untukpembiayaan
oleh pemerintah.
pengetahuan mengenai ketentuan umum
10. Salah satu fungsi
dan tata cara perpajakan, sistem pajak adalah
sebagai sumber
perpajakan, dan fungsi pajak, Khasanah, dana bagi negara
untuk membiayai
(2014:40). pengeluaran rutin
negara.
Indikator Item Pertanyaan
1. Pengetahuan 1. Saya telah Metode Analisis Data
mengenai mengetahui
ketentuan umum ketentuan Teknik analisis data yang digunakan
dan tata cara terkaitkewajiban
pada penelitian ini adalah menggunakan
perpajakan. perpajakan yang
(Khasanah, berlaku. analisis jalur dengan bantuan software
2014:46) 2. Saya telah
mengetahui seluruh SPSS. Menurut Puspita (2016:4) teknik
peraturanmengenai
batas waktu analisis data menggunakan analisis jalur
pelaporan SPT.
untuk mengetahui pengaruh langsung
3.
variabel X terhadap variabel Y, dan
2. Pengetahuan 4. Saya paham dengan
mengenai sistem sistem perpajakan pengaruh tidak langsung, yaitu pengaruh
perpajakan di yangdigunakan saat
Indonesia. ini variabel X terhadap variabel Y melalui
(Khasanah, (menghitung,memp
2014:46) erhitungkan, variabel Z.
membayar dan
melaporkan
sendiri).
5. Tarif pajak yang
berlaku saat ini
sudah sesuai.
6. Saya tidak paham
mengenai sistem

44
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas,


dan uji heteroskedastisitas.
Statistik Deskriptif
Analisis Jalur (Path Analysis)
N Min Max Mean Std.
Tabel 3 Hasil Uji Statistik F
Dev ANOVAb
Sosialisasi 100 Mod Sum D Mean F Sig.
38 55 48 4,408
Perpajakan el of f Squa
Squar re
Pengetahuan 100
30 43 37,76 2,91 es
Perpajakan 1 Regress 808,0 404,0 28, .00
2
Kepatuhan Wajib 100 ion 09 04 46 0a
46 66 58,48 4,698 Residua 1376, 9 14,19
Pajak
l 951 7 5
Sumber: Data primer diolah, 2017 2184, 9
Total 96 9
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui a. Predictors: (Constant),sosialisasi perpajakan,
pengetahuan perpajakan
bahwa sosialisasi perpajakan memiliki rata- b. Dependent Variabel: Kepatuhan WP
Sumber: data primer diolah 2017
rata 48 dengan deviasi standar sebesar
4,408. Rata-rata pengetahuan perpajakan Tabel 4
Hasil Uji Parsial (Uji t)
senilai 37,76 dengan deviasi standar 2,91. Substruktur 1
Standardi
Selanjutnya, kepatuhan wajib pajak Unstandardi
zed
zed
Coefficien
memiliki rata-rata senilai 58,48 dengan Coefficients
Model ts T Sig.
B Std. Beta
deviasi standar 4,698. Err
or
(Consta 15,5 2,29 6,78 0,00
nt) 56 3 6 0
Uji Kualitas Data Sosialis
asi 0,46 0,04 9,72 0,00
Uji Validitas Data dan Reliabilitas Data Perpajak 3 8
0,701
6 0
an
Berdasarkan hasil uji validitas dibuktikan a. Dependent Variabel: pengetahuan perpajakan
bahwa semua butir pertanyaan dalam Sumber: data primer diolah 2017

kuesioner dinyatakan valid. Hal ini karena r Tabel 5


Hasil Uji Parsial (Uji t)
hitung > r tabel. Sedangkan uji reliabilitas Substruktur 1
Unstandardize Standard
menunjukkan bahwa semua variabel d Coefficients ized
Coefficie
dinyatakan reliabel. Hal ini dibuktikan Model
nts
T Sig.
B Std. Beta
dengan nilai Cronbach Alpha yang lebih Error
(Constan 32,80
tinggi dari 0,600. t) 8
4,488 7,31 0
Sosialisa
si 5,74
0,535 0,093 0,502 0
Perpajak 4
Uji Asumsi Klasik an
Pada penelitian ini berdasarkan pengujian a. Dependent Variabel: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: data primer diolah 2017
yang telah dilakukan dapat dinyatakan data
dalam penelitian ini sudah lolos dalam
pengujian asumsi klasik yang diantaranya

45
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

wajib pajak melalui pengetahuan


Tabel 6
Hasil Uji Parsial (Uji t) perpajakan.
Substruktur 2
Berdasarkan tabel 3, 4, 5 dan gambar
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 6 dapat dilihat bahwa variabel sosialisasi
Model T Sig.
B Std. Beta
Error perpajakan berpengaruh positif signifikan
(Constant) 20,718 5,019 4,127 0,000
terhadap pengetahuan perpajakaan.
Sosialisasi
0,175 0,12 0,164 1,456 0,149
Perpajakan Variabel pengetahuan perpajakaan
Pengetahuan
0,777 0,182 0,481 4,261 0,000
Perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan
a. Dependent Variabel: Kepatuhan WP
Sumber: data primer diolah 2017 wajib pajak. Variabel sosialisasi perpajkaan
berpengaruh positif signifikan terhadap
Analisis pengaruh sosialisasi
kepatuhan wajib pajak. Sosialisasi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
perpajakan berpengaruh positif signifikan
melalui pengetahuan perpajakan diketahui
terhadap kepatuhan wajib pajak melalui
bahwa pengaruh langsung yang diberikan
pengetahuan perpajakan. Hal ini dapat
sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan
dilihat dengan membandingkan nilai t-
wajib pajak secara langsung sebesar 0,502,
hitung dan nilai t-tabel serta tingkat
sedangkan pengaruh tidak langsung
signifikanya berada dibawah 0,05.
sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan
Apabila nilat t-hitung lebih besar dari
wajib pajak melalui pengetahuan
nilai t-tabel maka H1 diterima dan H0
perpajakan adalah perkalian antara nilai
ditolak. sebaliknya jika nilai t-hitung lebih
beta X1 terhadap X2 dengan nilai beta X2
kecil dari nilai t-tabel maka H1 ditolak dan
terhadap Y yaitu, 0,701 x 0,597 = 0,4185.
H0 diterima. Tabel 4.10, tabel 4.11, tabel,
Maka pengaruh total yang diberikan X2
dan 4.12 menjelaskan sebagai berikut:
terhadap Y adalah pengaruh langsung
1) Variabel sosialisasi perpajakan
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu,
memiliki nilai t-hitung 9,726 lebih
0,502 + 0,4185 = 0,9205. Berdasarkan hasil
besar dari nilai t-tabel 2,70 dengan
perhitungan diatas diperoleh nilai pengaruh
nilai signifikan 0,000. Hal ini
langsung sosialisasi perpajakan terhadap
menunjukan bahwa sosialisasi
kepatuhan wajib pajak sebesar 0,502 dan
perpajakan berpengaruh signifikan
pengaruh tidak langsung sebesar 0,9205
terhadap pengetahuan perpajakan.
yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak
2) Variabel pengetahuan perpajakan
langsung lebih besar dari nilai pengaruh
memiliki nilai t-hitung 4,261 lebih
langsung. Hasil ini menunjukan bahwa
besar dari nilai t-tabel 2,70 dengan nilai
secara tidak langsung sosialisasi perpajakan
signifikan 0,000. Hal ini menunjukan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

46
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

bahwa pengetahuan perpajakan Tabel 9


Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
berpengaruh signifikan terhadap Model R R Square Adjusted Std. Error
R Square of the
kepatuhan wajib pajak. Estimate
3) Variabel sosialisasi perpajakan 1 .597a 0,356 0,349 3,789
a. Predictors: (Constant),Pengetahuan
memiliki nilai t-hitung 5,744 lebih Perpajakan
b. Dependent Variabel: Kepatuhan wajib
besar dari nilai t-tabel 2,70 dengan nilai pajak
Sumber: data primer diolah 2017
signifikan 0,000. Hal ini menunjukan
Tabel 10
bahwa sosialisasi perpajakan Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
berpengaruh positif signifikan terhadap Model R R Square Adjusted Std. Error
R Square of the
kepatuhan wajib pajak. Estimate
1 .608a 0,37 0,357 3,768
4) Variabel sosialisasi perpajakan a. Predictors: (Constant),Sosialisasi
terhadap kepatuhan wajib pajak Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan
b. Dependent Variabel: Kepatuhan WP
sebesar 0,502 dan pengaruh tidak Sumber: data primer diolah 2017

langsung sebesar 0,4185. Hasil ini Berdasarkan tabel 7, tabel 8, tabel 9 dan
menunjukan bahwa secara tidak 10 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
langsung sosialisasi perpajakan adjusted R Square sosialisasi perpajakan ke
berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan perpajakanadalah sebesar
kepatuhan wajib pajak melalui 0,491 atau 49,1%. Hal ini menunjukan
pengetahuan perpajakan. bahwa sosialisasi perpajakan
mempengaruhi pengetahuan perpajakan
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) sebesar 49,1% dan sisanya 50,9% di
Model R R Square Adjusted Std. Error
R Square of the pengaruhi oleh variabel lain di luar variabel
Estimate
1 .701a 0,491 0,486 2,086 penelitian. Pada model ke dua nilai adjusted
a. Predictors: (Constant),Sosialisasi R Square pengetahuan perpajakan ke
Perpajakan
b. Dependent Variabel: Pengetahuan kepatuhan wajib pajak adalah sebesar 0,356
Perpajakan
Sumber: data primer diolah 2017 atau 35,6%. Hal ini menunjukkan bahwa

Tabel 8
pengetahuan perpajakan mempengaruhi
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) kepatuhan wajib pajak sebesar 35,6%,
Model R R Square Adjusted Std. Error
R Square of the sedangkan sisanya 64,4% dipengaruhi oleh
Estimate
1 .502a 0,252 0,244 4,084 faktor lain di luar variabel penelitian.
a. Predictors: (Constant),Sosialisasi
Perpajakan
Pada model ketiga nilai adjusted R
b. Dependent Variabel: Kepatuhan wajib Square sosialisasi perpajakanke kepatuhan
pajak
Sumber: data primer diolah 2017 wajib pajak adalah sebesar 0,252 atau
25,2%. Hal ini menujukan bahwa sosialisasi

47
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

perpajakan mempengaruhi kepatuhan wajib pengetahuan perpajakan wajib pajak.


pajak sebesar 25,2%, sedangkan sisanya Karena dengan adanya sosialisasi, wajib
74,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Pada pajak akan lebih mengetahui, memahami
model keempat nilai adjusted R Square dan menyadari mengenai peraturan dan tata
sosialisasi perpajakanke kepatuhan wajib cara perpajakan, yang membuat wajib pajak
pajak melalui pengetahuan perpajakan dapat melaksanakan kewajiban
adalah sebesar 0,37 atau 37%. Hal ini perpajakannya dengan patuh, sehingga
menunjukan sosialisasi perpajakan sosialisasi perpajakan berpengaruh positif
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak terhadap pengetahuan perpajakan.
melalui pengetahuan perpajakan sebesar Hasil penelitian ini mendukung
37% dan sisanya sebesar 63% dipengarui penelitian yang dilakukan Jannah (2016:46)
oleh variabel lain. menemukan sosialisasi pajak yang intensif
dapat meningkatkan pengetahuan calon
PEMBAHASAN wajib pajak mengenai semua hal yang
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan berkaitan dengan perpajakan. Penelitian
Terhadap Pengetahuan Perpajakan Anwar (2015:53) menyatakan sosialisasi
Hipotesis 1 yang diajukan dalam perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
penelitian ini adalah sosialisasi perpajakan pengetahuan perpajakan wajib pajak.
berpengaruh positif terhadap pengetahuan Berbeda dengan penelitian Winerungan
perpajakan. Berdasarkan hasil nilai t-hitung (2013: 967) bahwa dengan kurang
9,726 lebih besar dari nilai t-tabel 2,70 intensifnya sosialisasi yang diberikan akan
dengan nilai signifikan 0,000, maka H1 berdampak pada rendahnya pengetahuan
terdukung dan H0 ditolak, yang berarti dan pemahaman wajib pajak sehingga
bahwa sosialisasi perpajakan berpengaruh berpengaruh pada kepatuhan pajaknya.
positif signifikan terhadap pengetahuan Pengaruh Pengetahuan Perpajakan
perpajakan. Hal ini menunjukan bahwa Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
variabel sosialisasi perpajakan yang Hipotesis 2 yang diajukan dalam
diberikan sudah baik karena dapat penelitian ini adalah pengetahuan
menambah pengetahuan wajib pajak untuk perpajakan berpengaruh positif terhadap
melakukan pembayaran perpajakan. kepatuhan wajib pajak. Hasil uji hipotesis 2
Sehingga dapat diartikan apabila semakin menyimpulkan bahwa pengetahuan
tinggi tingkat intensitas sosialisasi yang perpajakan berpengaruh positif signifikan
dilakukan oleh KPP Pratama Kebumen, terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini
maka akan semakin tinggi pula tingkat dibuktikan dengan hasil nilai t-hitung 4,261

48
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

lebih besar dari nilai t-tabel 2,70 dengan


nilai signifikan 0,000. Berdasarkan hasil Pengaruh Sosialisasi Perpajakan
tersebut, maka H2 terdukung dan H0 Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
ditolak. Hipotesis 3 yang diajukan dalam
Hal tersebut karena hasil penelitian penelitian ini adalah sosialisasi perpajakan
ini menunjukan bahwa pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepatuhan
perpajakan yang diterima oleh wajib pajak wajib pajak. Hasil uji hipotesis 3
dapat menjamin wajib pajak untuk menyimpulkan bahwa sosialisasi
mematuhi kewajiban membayar pajaknya. perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
Jika wajib pajak memiliki tingkat kepatuhan wajib pajak. Hal ini dibuktikan
pengetahuan yang tinggi tentang dengan hasil nilai t-hitung 5,744 lebih besar
perpajakan, maka kepatuhan kewajiban dari nilai t-tabel 2,70dengan nilai signifikan
pajaknya akan meningkat sehingga 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, maka H3
tercapai target pendapatan pajak yang diterima dan H0 ditolak.
nantinya dapat digunakan untuk kegiatan Hal tersebut karena hasil penelitian
operasional dan pembangunan suatu ini menunjukan bahwa sosialisasi
negara, sehingga pengetahuan perpajakan perpajakan merupakan hal penting yang
berpengaruh positif terhadap kepatuhan harus selalu ditingkatkan oleh KPP Pratama
wajib pajak. Hasil penelitian ini Kebumen, karena sosialisasi perpajakan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh mampu menyampaikanan informasi
Witono (2008:206) yang menyatakan mengenai perpajakan kepada wajib pajak
terdapat pengaruh yang signifikan sehingga dapat mempengaruhi kepatuhan
pengetahuan pajak terhadap tingkat wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
kepatuhan wajib pajak dan penelitian perpajakannya sehingga akan
Tambun (2016:36) yang menyatakan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
bahwa pengetahuan wajib pajak Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Puspita (2016:3), dengan dilakukannya
wajib pajak. Berbeda dengan penelitian sosialisasi tentang pajak, diharapkan dapat
Hardiningsih dkk (2011:138) yang membuat wajib pajak mengetahui,
menyatakan pengetahuan peraturan memahami, dan menyadari pentingnya
perpajakan tidak berpengaruh terhadap pajak bagi pembangunan. Dengan
kemauan membayar pajak. demikian, wajib pajak merespon
diadakannya sosialisasi perpajakan yang
diberikan. Kehadiran wajib pajak dalam
mengikuti sosialisasi perpajakan,
49
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

menyebabkan wajib pajak mengetahui, perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak


memahami, dan menyadari pentingnya sebesar 0,502 dan pengaruh tidak langsung
pajak bagi pembangunan, sehingga wajib sebesar 0,9205 yang berarti bahwa nilai
pajak lebih patuh dalam melaksanakan pengaruh tidak langsung lebih besar dari
kewajiban perpajakan. Hal ini nilai pengaruh langsung, hasil ini
menyebabkan sosialisasi perpajakan menunjukan bahwa secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib sosialisasi perpajakan berpengaruh
pajak. signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
Hal ini didukung oleh penelitian melalui pengetahuan perpajakan. Apabila
Rohmawati dkk (2012:12) yang sosialisasi perpajakan dapat menambah
menyatakan sosialisasi berpengaruh positif pengetahuan wajib pajak dalam melakukan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak dan Purba pembayaran pajak maka wajib pajak merasa
(2016:29) yang menyatakan bahwa terdapat puas dengan sosialisasi perpajakan yang
pengaruh positif antara sosialisasi diberikan. Pengetahuan perpajakan yang
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak didapatkan wajib pajak akan berdampak
orang pribadi. Berbeda dengan penelitian pada tingkat kepatuhan wajib pajak, karena
Winerungan (2013:969) yang menyatakan jika wajib pajak mengetahui tata cara
sosialisasi perpajakan tidak memiliki pembayaran pajak maka wajib pajak akan
pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak mau memenuhi kewajibanya untuk
orang. membayar pajak. Pengetahuan perpajakan
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak wajib pajak, karena semakin tinggi
dengan Pengetahuan Perpajakan pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
Sebagai Variabel Intervening maka wajib pajak dapat menentukan
Hipotesis 4 yang diajukan dalam perilakunya dengan lebih baik dan sesuai
penelitian ini adalah sosialisasi perpajakan dengan ketentuan perpajakan, yaitu menjadi
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib lebih patuh (Rohmawati dkk, 2012:12).
pajak melalui pengetahuan perpajakan. Hasil penelitian ini mendukung
Hasil uji hipotesis 4 menyimpulkan bahwa penelitian Anwar (2015:53) menemukan
sosialisasi perpajakan berpengaruh sosialisasi perpajakan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak signifikan terhadap pengetahuan
melalui pengetahuan perpajakan. Hal ini perpajakan wajib pajak. Penelitian Purba
dibuktikan dengan hasil perhitungan diatas, (2016:29) menemukan bahwa terdapat
bahwa nilai pengaruh langsung sosialisasi pengaruh positif antara sosialisasi

50
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak beberapa responden pada saat mengisi
orang pribadi. Penelitian Witono kuesioner sedang melakukan aktivitas lain
(2008:206) menyatakan terdapat pengaruh secara bersamaan dan ada juga yang
yang signifikan pengetahuan pajak terhadap terburu-buru saat mengisi kuesioner.
tingkat kepatuhan wajib pajak. Keterbatasan terahir yaitu penelitian ini
hanya menggunakan tiga variabel yaitu,
KESIMPULAN sosialisasi perpajakan, pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang perpajakan dan kepatuhan wajib pajak.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Sosialisasi perpajakan berpengaruh SARAN
positif terhadap pengetahuan Bagi Pihak KPP Pratama Kebumen
perpajakan. Berdasarkan hasil pengujian yang
b. Pengetahuan perpajakan berpengaruh dilakukan terhadap masing-masing variabel
positif terhadap kepatuhan wajib pajak. terdapat hasil yang ditunjukan oleh
c. Sosialisasi perpajakan berpengaruh responden bahwa sosialisasi perpajakan
positif terhadap kepatuhan wajib pajak. berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
d. Sosialisasi perpajakaan berpengaruh pajak. Tindakan yang dapat dilakukan oleh
positif terhadap kepatuhan wajib pajak pihak KPP Pratama Kebumen untuk lebih
melalui pengetahuan perpajakan. meningkatkan kepatuhan wajib pajak
adalah dengan memperluas sosialisasi
KETERBATASAN PENELITIAN perpajakan kepada wajib pajak agar wajib
Penelitian ini tidak lepas dari pajak lebih paham terhadap hak dan
keterbatasan dan diharapkan dapat kewajiban perpajakannya.
dijadikan sumber ide bagi penelitian
selanjutnya. Beberapa keterbatasan dalam Bagi Penelitian Selanjutnya
penelitian ini diantaranya yang pertama Berdasarkan kesimpulan dan
adalah hasil penelitian ini hanya keterbatasan dari hasil penelitian ini, saran
berdasarkan jawaban dari responden yang dapat diberikan bagi peneliti
terhadap kuesioner yang dibagikan, serta selanjutnya adalah penelitian selanjutnya
tidak didukung dengan wawancara. Kedua, dapat mengganti model penelitian ini
dalam pengisian kuesioner ada dengan mengubah variabel intervening
kemungkinan jawaban tersebut tidak sesuai menjadi variabel lain. Model penelitian ini
dengan keadaan sebenarnya. Hal ini bisa juga dapat dikembangkan dengan
terjadi ketika responden tidak fokus saat menambah variabel lain diluar penelitian ini
menjawab kuesioner, karena terdapat yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib
51
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

pajak seperti ketegasan sanksi perpajakan Perbankan, Vol. 3, No.1, November


2011.
dan kualitas pelayanan perpajakan.
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan
Jannah, Shofuro Zahrotul. 2016. “Pengaruh
metode lain, seperti menggunakan model
Pengetahuan, Penghasilan, Manfaat
wawancara. Atas NPWP, Sanksi, dan Sosialisasi
Terhadap Kepatuhan Pemilik UMKM
dalam Memiliki NPWP (Studi Di
DAFTAR PUSTAKA KPP Pratama Surakarta)“. Skripsi,
Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas
Anwar, Rizki Akbar. 2015. “Pengaruh Ekonomi dan Bisnis IslamInstitut
Sosialisasi Perpajakan Terhadap Agama Islam Negeri Surakarta.
Kepatuhan Perpajkaan Wajib Pajak Jurusan Pendidikan Akuntansi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
(UMKM) di Surakarta dengan Yogyakarta.
Pengetahuan Perpajakan sebagai
Variabel Pemediasi”. Khasanah, Septiyani Nur. 2014. “Pengaruh
Skripsi,Program Studi Akuntani Pengetahuan Perpajakan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modernisasi Sistem Administrasi
Universitas Sebela Maret Surakarta. Perpajakan, dan Kesadaran Wajib
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Anonim. “Data Penerimaan”. Pajak Pada Kantor Wilayah
http://www.sumeks.co.id. Diakses Direktorat Jenderal PajakDaerah
pada tanggal 10 Maret 2017 pukul Istimewa YogyakartaTahun 2013”.
12:09 WIB. Skripsi, Program Studi Akuntansi
Jurusan Pendidikan Akuntansi
Fahlevi, Muhammad Reza. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
2017.“Pengaruh Akuntabilitas, Yogyakarta.
Gender, dan Pengalaman Kerja Audit
Terhadap Kualitas Hasil Kerja Kuncoro, Mudrajad. 2003. “Metode Riset
Auditor Dengan Pengetahuan sebagai Untuk Bisnis dan Ekonomi“. Jakarta:
Variabel Moderasi”. JOM Fekon, Erlangga
Vol.4, No.1, Februari 2017.
Mardiasmo. 2009. “Perpajakan”.
Fatimah, Siti & Wardani, Dewi Kusuma. Yogyakarta: Andi
2017. “Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Penggelapan Pajak Di Mulyadi. 2008. “Sistem Akuntansi”.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta: Salemba Empat
Temanggung”. Akuntansi Dewantara,
Vol. 1, No.4. p-ISSN: 2550-0376, e- Nurhidayah, Sari. 2015. “Pengaruh
ISSN: 2549-9637. Penerapan Sistem E-Filling Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis DenganPemahaman Internet Sebagai
Multivariate dengan Program Variabel Pemoderasi pada KPP
SPSS.Semarang : BP Undip. Pratama Klaten”. Skripsi, Program
Studi Akuntansi.
Hardiningsih, Pancawati dan Yulianawati,
Nila. 2011. “Faktor-Faktor yang Prabowo, Agung Dwi. 2015. “Efektivitas
Mempengaruhi Kemauan Membayar Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Pajak“. Dinamika Keuangan dan Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan

52
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Wajib Pajak Orang Pribadi pada


Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Sekaran, Uma. 2006.“Research Methods
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) for Business : Metodologi Penelitian
Tondano“. Jurnal EMBA, Vol. 3, No. untuk Bisnis”. Edisi 4. Jakarta :
1, Maret 2015. Salemba Empat
Setiawan, Aditya. 2016. “Peranan KPP
Primasari, Nora Hilmia. 2016. “Faktor- Pratama Dalam Meningkatkan
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Wajib Pajak Di Kabupaten
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Kebumen”. Skripsi. Fakultas Hukum
Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Universitas Muhammadiyah
Bebas“. Jurnal Akuntansi dan Yogyakarta.
Keuangan, Vol.5, No.2, Oktober
2016. Sudrajat, Ajat, dan Arles Parulian
Ompusunggu. 2015. “Pemanfaatan
Purba, Biatar Pandapotan. 2016. “Pengaruh Teknologi Informasi, Sosialisasi
Sosialisasi Perpajakan dan Pajak, Pengetahuan Perpajakan, dan
Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak“. Jurnal Riset
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Akuntansi dan Perpajakan JRAP,
Pribadi Dengan Pelayanan Fiskus Vol. 2, No. 2, Desember 2015.
Sebagai Variabel Moderating di
Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Susanto, Jessica Novia. 2013. “Pengaruh
Kembangan“. Jurnal media Persepsi Pelayanan Pajak, Persepsi
Akuntansi Perpajakan, Vol.1, No.2, Pengetahuan Wajib Pajak, dan
Jul-Des 2016: 29-43. Persepsi Pengetahuan Korupsi
Terhadap Kepatuhan“. Jurnal Ilmiah
Puspita, Erna. 2016. “Analisis Jalur Mahasiswa Universitas Surabaya,
Pengaruh Sosialisasi Terhadap Vol.2, No.1.
Kepatuhan Wajib Pajak Bumi Dan
Bangunan Kota Kediri Dengan Suyanto, Pasca Putri Lopian Ayu Intansari
Kesadaran Sebagai Variabel dan Supeni Endahjati. 2016. “Tax
Intervening“. Jurnal Akuntansi dan Amnesti“. Jurnal Akuntansi, Vol.4,
Ekonomi, Vol.1 No.1, September No.2, Desember 2016.
2016.
Tambun, Sihar. 2016. “Anteseden
Rahayu, Nurulita. 2017. “ Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Pribadi dan Moderasi Sosialisasi
Sanksi Pajak, dan Tax Amnesty Perpajakan“. Jurnal Media Akuntansi
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Perpajakan, Vol.1, No.1.
Akuntansi Dewantara, Vol. 1, No.,
April 2017. p-ISSN: 2550-0376, e- Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009
ISSN: 2549-9637. KUP tentang definisi pajak.

Rohmawati, Lusia. Prasetyono dan Yuni Wardani, Dewi Kusuma & Asis, Moh.
Rimawati. 2012.“ Pengaruh Rifqi. 2017. “Pengaruh Pengetahuan
Sosialisasi dan Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak,
Perpajakan Terhadap Tingkat dan Program Samsat Corner terhadap
Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Pajak (Studi pada Wajib Pajak Orang Bermotor”. Akuntansi Dewantara.
Pribadi yang Melakukan Kegiatan Vol. 1. No. 2, Oktober 2017. p-ISSN:
Usaha dan Pekerjaan Bebas pada KPP 2550-0376. e-ISSN: 2549-9637
Pratama Gresik Utara)“. Proiding
Simposium Nasional Perpajakan 4.
53
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Widowati, Rizky. 2015. “Kepatuhan Wajib


Pajak Melalui Sosialisasi Perpajakan,
Sanksi Perpajakan, Pengetahuan
Pajak dan Pelayanan Fiskus”.

Winerungan, Oktaviane Lidya. 2013.


“Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan
Fiskus dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan WPOP di KPP
Manado dan KPP Bitung“.Jurnal
EMBA, Vol.1 No.3, September 2013.

Witono, Banu. 2008. “Peranan Pengetahuan


Pajak pada Kepatuhan Wajib Pajak”.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Vol.7, No. 2, September 2008.

Wulandari, Tika, dan Suyanto. 2014.


“Pengaruh Pengetahuan Perpajakan,
Tingkat Pendidikan, dan Sanksi
Administrasi Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Dalam Melakukan
Pembayaran Pajak Bumi Bangunan“.
Jurnal Akuntansi, Vol.2, No.2,
Desember 2014.

Wurianti , Exti Lusiani Ega. 2015. “Analisis


Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak di Wilayah
KPP Pratama”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, Vol.4, No.6.

54

Potrebbero piacerti anche