Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
N.I.M : 2008310097
Jurusan : Akuntansi
ii
PERANAN UNIT KERJA SATUAN PENGAWASAN INTERN DALAM
MENJAMIN EFEKTIFITAS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA
(STUDI KASUS PADA KEPATUHAN
BIDANG KEPEGAWAIAN)
ABSTRACT
1
PENDAHULUAN untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan
Era globalisasi mengakibatkan data akuntansi, mendorong efisiensi
tingkat persaingan yang semakin dan mendorong dipatuhinya
ketat, sehingga perusahaan dituntut kebijakan manajemen. (Mulyadi,
untuk meningkatkan sumber daya 2001:163). Adanya pertumbuhan dan
perusahaan secara optimal. Terlebih perkembangan pada suatu
dengan adanya dampak krisis global perusahaan dewasa ini yang semakin
yang sedang melanda perekonomian pesat baik pada sektor industri,
dunia, persaingan yang semakin keuangan, jasa maupun perdagangan
global mengharuskan perusahaan ternyata mengakibatkan timbulnya
agar mampu menghasilkan produk- masalah-masalah bagi perusahaan
produk yang mampu bersaing di dalam pengelolaannya untuk
pasaran. mencapai tujuan yang telah
Pengaruh yang besar terhadap ditetapkan. Dengan timbulnya
kegiatan dalam perusahaan untuk masalah - masalah tersebut
mencapai tujuan dan menjaga manajemen tidak bisa mengawasi
kelangsungan hidup perusahaan dan menangani secara langsung
adalah melalui kegiatan penjualan, seluruh aktivitas kegiatannya karena
karena keuntungan perusahaan keterbatasan kemamapuan manajer.
diperoleh melalui penjualan Dengan adanya keadaan yang
dikurangi dengan biaya produksi. demikian, maka perusahaan harus
Rendahnya tingkat penjualan atau mempunyai organisasi yang baik,
kegagalan dalam mencapai target sehingga perusahaan menuntut para
penjualan yang telah ditetapkan, manajer untuk dapat mengelola
dapat memperkecil laba yang aktivitas perusahaan sedemikian rupa
diharapkan dan bahkan dapat yang pada akhirnya tercipta
menimbulkan kerugian bagi pengendalian yang memadai dalam
perusahaan.Oleh karena itu, berbagai mempertahankan kelangsungan
cara dan upaya dilakukan oleh pihak hidup perusahaan. Pengendalian
manajemen untuk meningkatkan yang memadai dapat mengurangi
penjualan tersebut dan menekan terjadinya kesalahan baik yang
biaya-biaya yang berdampak pada disengaja maupun yang tidak
kemampuan untuk menghasilkan disengaja dalam melaksanakan
laba. kegiatan perusahaan, serta
Suatu perusahaan menerapkan kemungkinan terjadinya kesalahan
sistem pengendalian intern sebagai akan dapat diketahui dan diperbaiki
penunjang, dalam menjalankan sedini mungkin.
usahanya.Sistem tersebut disesuaikan Adanya unit pengendalian
dengan keadaan dan kondisi masing- intern diharapkan dapat menunjang
masing perusahaan karena jenis dan efektifitas kinerja perusahaan, karena
bentuk perusahaan yang berbeda- ujung tombak dari sebagian besar
beda. Sistem pengendalian intern dari perusahaan yang terdapat di
yaitu suatu sistem yang meliputi Indonesia adalah sumber daya
struktur organisasi, metode dan manusia. Semakin tinggi tingkat
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan kepatuhan terhadap peraturan yang
2
berlaku, maka akan meningkatkan perundang-undangan yang berlaku.
keefektifan kinerja karyawan, yang Boynton, Johnson, Kell (2003 : 373)
akan berdampak semakin efektif pula Pengendalian Internal adalah suatu
tingkat kinerja dari perusahaan yang proses, yang dilaksanakan oleh
bersangkutan. dewan direksi, manajemen, dan
personel lainnya dalam suatu entitas,
yang dirancang untuk menyediakan
KERANGKA TEORITIS keyakinan yang memadai berkenaan
Pengertian Pengendalian Internal dengan pencapaian tujuan dalam
Pendapat mengenai pengertian kategori berikut:keandalan pelaporan
Sistem Pengendalian Internal, keuangan,kepatuhan terhadap hukum
Menurut Mulyadi (2002 : 181), dan peraturan yang berlaku.
menyatakan bahwa, “Sistem Efektivitas dan efisiensi operasi.
Pengendalian Internal adalah suatu Widjayanto Nugroho (2001 : 168)
proses yang dijalankan oleh dewan Pengendalian internal adalah
komisaris, manajemen, dan personel pengendalian yang mempunyai dua
lain, yang didesain untuk fungsi utama yaitu:(1).
memberikan keyakinan memadai Mengamankan sumber daya
tentang pencapaian tiga golongan organisasi dari penyalahgunaan, (2).
tujuan yakni kendala pelaporan Mendorong efisiensi operasi
keuangan, kepatuhan terhadap organisasi sehingga kebijaksanaan
hukum dan peraturan yang berlaku, ataupun tujuan yang telah digariskan
efektivitas dan efisiensi operasi”. dapat tercapai. Berdasarkan
Sistem pengendalian intern (internal pengertian - pengertian pengendalian
control) merupakan salah internal diatas, kita dapat memahami
satuperwujudan dari GCG yang bahwa pengendalian internal
seharusnya dapat diimplementasikan merupakan suatu proses yang terdiri
secara konsisten di perusahaan, tidak dari kebijakan dan prosedur yang
berjalannya fungsi dan proses dibuat untuk dilaksanakan oleh
pengendalian internal dalam suatu orang-orang untuk memberikan
perusahaan merupakan salah satu keyakinan yang memadai dalam
penyebab timbulnya berbagai macam pencapaian tujuan-tujuan tertentu
tindak kecurangan (fraud) di yang saling berkaitan. Dengan
lingkungan perusahaan tersebut. adanya penerapan pengendalian
AICPA (Baidaie, 2005 : 44), intern dalam setiap kegiatan operasi
”Pengendalian Internal adalah suatu perusahaan, maka diharapkan tidak
proses yang dipengaruhi (affected akan terjadi tindakan - tindakan
by) board of directors, manajemen penyelewengan yang dapat
dan pegawai lainnya, yang dirancang merugikan perusahaan, misalnya
untuk memberikan keyakinan yang penggelapan (fraud) baik yang
layak (reasonable insurance) dapat dilakukan secara sengaja maupun
dicapainya tujuan-tujuan yang tidak sengaja.
berkaitan dengan : (a) dapat
dipercayainya laporan keuangan, (b)
efektivitas dan efisiensi operasi,
dan(c). ketaatan terhadap peraturan
3
Tujuan Pengendalian Internal pengamat yang cocok dengan
Tujuan pengendalian inernal tanggungjawabnya.
menurut Niswonger Warren Reeve Karakteristik yang baik akan
Fees (2000 : 184), Adapun tujuan mendukung terciptanya pengendalian
dari pengendalian internal yaitu internal yang efektif. Rencana
memberikan jaminan yang wajar organisasi, sistem otoritas dan
bahwa setiap bank melakukan suatu prosedur pencatatan yang tepat,
control yang dapat meminimalisasi praktek yang sehat serta kualitas
penyimpangan-penyimpangan yang pengamat yang cocok harus
akan terjadi. terintegrasi dengan baik dalam
Sedangkan menurut Mulyadi pelaksanaan tugasnya. Kelancaran
(2002 : 178) terbagi atas dua yaitu: pekerjaan akan memudahkan
(1). Dalam menjaga kekayaan pengendalian internal terlaksana
perusahaan (a). Penggunaan dalam mencapai tujuan.
kekayaan perusahaan hanya melalui
sistem otorisasi yang telah Keterbatasan Pengendalian
ditetapkan, (b). Pertanggungjawaban Internal
kekayaan yang dimiliki oleh Keterbatasan yang terdapat
perusahaan, yang dicatat dalam pengendalian internal dapat
dibandingkan dengan kekayaan yang mengakibatkan tujuan dari
sesungguhnya. (2). Dan dalam pengendalian internal tidak akan
mengecek ketelitian dan keandalan tercapai. Keterbatasan-keterbatasan
data akuntansi. (a). Pelaksanaan tersebut menurut Mulyadi (2002 :
transaksi melalui sistem otorisasi 181) adalah: (a). Kesalahan dalam
yang telah ditetapkan, (b). pertimbangan, kesalahan dalam
Pencatatan transaksi yang terjadi mempertimbangkan keputusan bisnis
tercatat dengan benar di dalam yang diambil atau dalam
catatan akuntansi perusahaan. melaksanakan tugas rutin yang
biasanya dilakukan oleh manajemen
Karakteristik Pengendalian atau personel lain. Kesalahan ini
Internal dapat disebabkan oleh tidak
Pengendalian Internal yang memadainya informasi yang
baik memiliki karakteristik yang diterima, keterbatasan waktu, dan
meliputi hal-hal sebagai berikut: tekanan lain. (b). Gangguan, adanya
suatu rencana organisasi yang kekeliruan dalam memahami
memungkinkan adanya pemisahan perintah, terjadinya kesalahan karena
pertanggungjawaban fungsi secara kelalaian dan perubahan yang
tepat, suatu sistem otoritas dan bersifat sementara atau permanent
prosedur pencatatan yang tepat untuk dalam personil atau dalam sistem dan
memungkinkan Accounting Control, prosedur yang diterapkan. (c).
yang memadai terhadap aktiva, Kolusi, dalam kerja sama antara
hutang, pendapatan dan biaya, pihak-pihak yang terkait, yang mana
praktek yang sehat diikuti dalam seharusnya antara pihak-pihak
pelaksanaan tugas dan fungsi dari tersebut saling mengawasi, tetapi
setiap bagian organisasi, dan kualitas malah saling bekerja sama untuk
menutupi kesalahan-kesalahan yang
4
dibuat baik secara sengaja maupun untuk meyakinkan manajemen
tidak sengaja. (d). Pengabaian oleh bahwa semua arahan telah
manajemen, manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian
mengabaikan kebijakan dan prosedur ini diterapkan pada semua tingkat
yang telah diterapkan semata-mata organisasi dan pengolahan data. (4).
untuk kepentingan pribadinya Informasi dan komunikasi
sehingga pengendalian internal tidak (Information and Communication),
berfungsi secara baik. (e). Biaya dua elemen yang dapat membantu
lawan manfaat, biaya yang telah manajemen melaksanakan tanggung
dikeluarkan untuk penerapan jawabnya. Manajemen harus
pengendalian internal tidak boleh membangun sistem informasi yang
melebihi manfaat yang diharapkan efektif dan tepat waktu. Hal tersebut
dari adanya penerapan pengendalian antara lain menyangkut sistem
internal tersebut. akuntansi yang terdiri dari cara –
cara dan perekaman (records) guna
Unsur- Unsur Pengendalian mengidentifikasi, menggabungkan,
Internal menganalisa, mengelompokkan,
Pengendalian internal yang mencatat dan melaporkan transaksi
terdiri atas beberapa unsur-unsur, yang timbul serta dalam rangka
namun hendaknya tetap diingat membuat pertanggung jawaban
bahwa unsur-unsur tersebut saling (akuntabilitas) asset dan utang-utang
berhubungan dalam suatu sistem. perusahaan. (5). Pemantauan
Menurut Committee of Sponsoring (Monitoring), suatu proses penilaian
Organizations of the Tradeway sepanjang waktu atas kualitas dalam
/COSO (Baidaie, 2005 : 45-47) yang pelaksanaan pengendalian internal
meliputi unsur-unsur pokok dan dilakukan perbaikan jika
pengendalian intern adalah: (1). dianggap perlu
Lingkungan Pengendalian (Control
Environment), suasana organisasi Sumber Daya Manusia
yang mempengaruhi kesadaran Sumber daya manusia dalam
penguasaan (control consciousness) hubungannya dengan suatu
dari seluruh pegawainya. organisasi (formal), industry atau
Lingkungan pengendalian ini perusahaann (SDM Organisasional).
merupakan dasar dari komponen lain Organisasi dapat diartikan sebagai
karena menyangkut kedisiplinan dan kerja (lapangan kerja). Lapangan
struktur. (2). Penilaian Resiko (Risk kerja perlu diorganisasikan agar
Assestment), adalah proses dapat berjalan efisien dan efektif
mengidentifikasi dan menilai (bernilai tambah setinggi mungkin).
/mengukur resiko - resiko yang Dalam hubungan ini, sumber daya
dihadapi dalam mencapai tujuan. manusia disebut sebagai karyawan
Setelah teridentifikasi, manajemen atau pegawai.
harus menentukan bagaimana
mengelola / mengendalikannya. (3). Efektivitas Pengendalian Internal
Aktivitas Pengendalian (Control Efektivitas adalah ukuran
Activities), adalah kebijakan dan keberhasilan suatu kegiatan atau
prosedur yang harus ditetapkan program yang dikaitkan dengan
5
tujuan yang ditetapkan. Setiap dapat menjadi modal utama yang
kegiatan dalam perusahaan yang amat menentukan dalam pencapaian
dilakukan secara efektif akan tujuan perusahaan. Mematuhi
membawa hasil yang baik dan peraturan berarti memberi dukungan
memuaskan. Efektifitas pengendalian positif pada perusahaan dalam
internal dalam perusahaan itu sangat melaksanakan program – program
penting sehingga setiap perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga akan
di tuntut agar dapat mengukur lebih memudahkan tercapainya
tingkat efektivitas dari setiap tujuan perusahaan. Kerja dari
kegiatan atau program yang karyawan yang baik akan
ditetapkan. Suatu pengendalian mempercepat pencapaian tujuan
internal dikatakan efektif apabila perusahaan, dan dispilin yang
memahami tingkat sejauh mana merosot akan menjadi penghalang
tujuan operasi entitas tercapai, dan memperlambat pencapaian
laporan keuangan yang diterbitkan tujuan perusahaan.
dipersiapkan secara handal, hukum
dan regulasi yang berlaku dipatuhi. Menurut Gouzali (1996 : 286)
bentuk disiplin kerja yang baik akan
Kinerja tergambar pada suasana seperti: (a).
Performance atau kinerja Tingginya rasa kepedulian karyawan
adalah pencapaian suatu tujuan dari terhadap pencapaian tujuan
suatu kegiatan atau pekerjaan perusahaan, (b). Tingginya semangat
tertentu untuk mencapai tujuan dan gairah kerja dan inisiatif para
perusahaan yang diukur dengan karyawan dalam melakukan
standar penilaian kinerja perusahaan pekerjaan, (c). Besarnya rasa
bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab para karyawan untuk
efektivitas operasional perusahaan. melaksanakan tugas dengan sebaik-
(Hiro Tugiman, 2000 : 96). baiknya, (d). Berkembangnya rasa
memiliki dan rasa solidaritas yang
Disiplin Kerja tinggi di kalangan karyawan, (e).
Disiplin adalah sikap kesediaan Meningkatnya efisiensi dan
dan kerelaan seseorang untuk produktivitas para karyawan
mematuhi dan menaati segala norma-
norma peraturan yang berlaku di Keberadaan disiplin kerja amat
sekitarnya (Gouzali, 1996:284). diperlukan dalam suatu perusahaan,
Penerapan disiplin itu dalam karena dalam suasana disiplinlah
kehidupan perusahaan ditujukan agar perusahaan akan dapat melaksanakan
semua karyawan yang ada dalam program-program kerjanya untuk
perusahaan bersedia dengan sukarela mencapai sasaran yang telah
mematuhi dan menaati segala ditetapkan. Karyawan yang disiplin
peraturan dan tata tertib yang berlaku dan tertib, menaati semua norma-
dalam perusahaan itu tanpa paksaan. norma dan peraturan yang berlaku
Apabila setiap orang dalam dalam perusahaan akan dapat
perusahaan itu dapat mengendalikan meningkatkan efisiensi, efektivitas,
diri dan mematuhi semua norma – dan produktivitas.
norma yang berlaku, maka hal ini
6
Satuan Pengawasan Kepatuhan Terhadap Kinerja PDAM
Intern bekerja secara Peraturan
efeltif Kepegawaian
Tingginya semangat,
gairah, dan inisiatif
Aktivitas pengendalian kerja
Besarnya tanggung
Informasi dan
jawab dalam
Komunikasi
melaksanakan tugas
Monitoring
Rasa memiliki dan
solidaritas para
karyawan
Meningkatnya efisiensi
dan produktivitas
karyawan
15
Disertasi Doktor pada Akuntansi dalam
Universitas Padjadjaran Menciptakan Pengendalian
Bandung. 2000 : 96. Intern yang Efektif atas Mutasi
Persediaan Barang ”.
H.Moemahadi Soerja Djanegara dan Jurnal Ilmiah
Maicella Chandra Haryadi. Ranggagading.Volume 5 no
2007. “ Studi tentang 1.April 2005 :29–36.
Efektivitas Pengendalian
Intern Penjualan “ . Jurnal Mulyadi. 2001.” Sistem Akuntansi
Ilmiah Ranggagading. Vol 7 ”.Edisi Ketiga, Cetakan
no. 1,April 2007 : 1-7 Ketiga. Jakarta :
Salemba empat
HaryonoSlamet.2005.”Struktur Mulyadi. 2002.” Auditing Buku 1.”.
Kepemilikan dalam Bingkai Edisi Keenam. Jakarta :
Teori Keagenan”.Jurnal Salemba Empat.
Akuntansi dan Bisnis.Vol Niswonger Warren Reeve Fees.2000.
5 no 1,Februari 2005 : 63 –71. “Prinsip – Prinsip Akuntansi”
.Edisi 19.
Iriyadi.2006.”Evaluasi atas Prosedur Jakarta:Salemba empat
Pemeriksaan Operasional
dalam Meningkatkan Robert K.Yin: penerjemah, M.Djauzi
Efektivitas Pengendalian Mudzakir. 2003. Studi Kasus
Intern Penjualan”. Jurnal (Desain dan Metode). Edisi
Ilmiah Revisi. PT Raja Grafindo
Ranggagading.Volume 4 no Persada. Jakarta
1.April 2004 : 75 – 96.
Saydam Drs.gouzali.1996. “
Moleong, Lexy J. 1988. “ Manajemen Sumber Daya
Metodologi Penelitian Manusia “.Jakarta :
Kualitatif ”. Edisi Revisi. PT Djambatan.
Remaja Rosdakarya. Bandung
Widjayaanto Nugroho. 2001. “
Muanas.2005.”Evaluasi atas Sistem Informasi Akuntansi “
Pelaksanaan Sistem Informasi .Jakarta : Erlangga
16