Sei sulla pagina 1di 18

PERANAN UNIT KERJA SATUAN PENGAWASAN INTERN DALAM

MENJAMIN EFEKTIFITAS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH


AIR MINUM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA
(STUDI KASUS PADA KEPATUHAN
BIDANG KEPEGAWAIAN)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

PRISKA MIA PRATIWI


2008310097

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2012
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Priska Mia Pratiwi

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 7 Desember 1990

N.I.M : 2008310097

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Peranan Unit Kerja Satuan Pengawasan Intern dalam


Menjamin Efektifitas Kinerja Perusahaan Daerah
Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya (Studi
Kasus pada Kepatuhan Bidang Kepegawaian)

ii
PERANAN UNIT KERJA SATUAN PENGAWASAN INTERN DALAM
MENJAMIN EFEKTIFITAS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA
(STUDI KASUS PADA KEPATUHAN
BIDANG KEPEGAWAIAN)

Priska Mia Pratiwi


STIE Perbanas Surabaya
E-mail : 2008310097@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

A company applies an internal controlling system in order to make


their performance better. This system is adapted within the situation and
condition of each company because they are different in its type and form. A good
controlling can reduce errors that happening within the activities of the company,
purposively or otherwise. If anytime they found any errors, they can detect and
repair them directly. The method of this research is study case method. It is
because this method is a qualitative research that can find the meaning through
the investigating process therefore the meaning and understanding can be
achieved for individual, group or situation. This research is trying to explore the
information from the head of internal controlling unit of PDAM Surya Sembada
Surabaya (Head of Internal Controlling System, Supervisor, Head of Team, Staff)
The existence of internal controlling system of PDAM Surabaya is a must,
because of this system, the rules in PDAM Surya Sembada Surabaya can be
obeyed therefore the work process of this company can be done effectively. A
good work process of PDAM Surya Sembada Surabaya can increase their
performance therefore their goals can be achieved.

Keywords: internal control, company’s performance, compliance personnel

1
PENDAHULUAN untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan
Era globalisasi mengakibatkan data akuntansi, mendorong efisiensi
tingkat persaingan yang semakin dan mendorong dipatuhinya
ketat, sehingga perusahaan dituntut kebijakan manajemen. (Mulyadi,
untuk meningkatkan sumber daya 2001:163). Adanya pertumbuhan dan
perusahaan secara optimal. Terlebih perkembangan pada suatu
dengan adanya dampak krisis global perusahaan dewasa ini yang semakin
yang sedang melanda perekonomian pesat baik pada sektor industri,
dunia, persaingan yang semakin keuangan, jasa maupun perdagangan
global mengharuskan perusahaan ternyata mengakibatkan timbulnya
agar mampu menghasilkan produk- masalah-masalah bagi perusahaan
produk yang mampu bersaing di dalam pengelolaannya untuk
pasaran. mencapai tujuan yang telah
Pengaruh yang besar terhadap ditetapkan. Dengan timbulnya
kegiatan dalam perusahaan untuk masalah - masalah tersebut
mencapai tujuan dan menjaga manajemen tidak bisa mengawasi
kelangsungan hidup perusahaan dan menangani secara langsung
adalah melalui kegiatan penjualan, seluruh aktivitas kegiatannya karena
karena keuntungan perusahaan keterbatasan kemamapuan manajer.
diperoleh melalui penjualan Dengan adanya keadaan yang
dikurangi dengan biaya produksi. demikian, maka perusahaan harus
Rendahnya tingkat penjualan atau mempunyai organisasi yang baik,
kegagalan dalam mencapai target sehingga perusahaan menuntut para
penjualan yang telah ditetapkan, manajer untuk dapat mengelola
dapat memperkecil laba yang aktivitas perusahaan sedemikian rupa
diharapkan dan bahkan dapat yang pada akhirnya tercipta
menimbulkan kerugian bagi pengendalian yang memadai dalam
perusahaan.Oleh karena itu, berbagai mempertahankan kelangsungan
cara dan upaya dilakukan oleh pihak hidup perusahaan. Pengendalian
manajemen untuk meningkatkan yang memadai dapat mengurangi
penjualan tersebut dan menekan terjadinya kesalahan baik yang
biaya-biaya yang berdampak pada disengaja maupun yang tidak
kemampuan untuk menghasilkan disengaja dalam melaksanakan
laba. kegiatan perusahaan, serta
Suatu perusahaan menerapkan kemungkinan terjadinya kesalahan
sistem pengendalian intern sebagai akan dapat diketahui dan diperbaiki
penunjang, dalam menjalankan sedini mungkin.
usahanya.Sistem tersebut disesuaikan Adanya unit pengendalian
dengan keadaan dan kondisi masing- intern diharapkan dapat menunjang
masing perusahaan karena jenis dan efektifitas kinerja perusahaan, karena
bentuk perusahaan yang berbeda- ujung tombak dari sebagian besar
beda. Sistem pengendalian intern dari perusahaan yang terdapat di
yaitu suatu sistem yang meliputi Indonesia adalah sumber daya
struktur organisasi, metode dan manusia. Semakin tinggi tingkat
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan kepatuhan terhadap peraturan yang
2
berlaku, maka akan meningkatkan perundang-undangan yang berlaku.
keefektifan kinerja karyawan, yang Boynton, Johnson, Kell (2003 : 373)
akan berdampak semakin efektif pula Pengendalian Internal adalah suatu
tingkat kinerja dari perusahaan yang proses, yang dilaksanakan oleh
bersangkutan. dewan direksi, manajemen, dan
personel lainnya dalam suatu entitas,
yang dirancang untuk menyediakan
KERANGKA TEORITIS keyakinan yang memadai berkenaan
Pengertian Pengendalian Internal dengan pencapaian tujuan dalam
Pendapat mengenai pengertian kategori berikut:keandalan pelaporan
Sistem Pengendalian Internal, keuangan,kepatuhan terhadap hukum
Menurut Mulyadi (2002 : 181), dan peraturan yang berlaku.
menyatakan bahwa, “Sistem Efektivitas dan efisiensi operasi.
Pengendalian Internal adalah suatu Widjayanto Nugroho (2001 : 168)
proses yang dijalankan oleh dewan Pengendalian internal adalah
komisaris, manajemen, dan personel pengendalian yang mempunyai dua
lain, yang didesain untuk fungsi utama yaitu:(1).
memberikan keyakinan memadai Mengamankan sumber daya
tentang pencapaian tiga golongan organisasi dari penyalahgunaan, (2).
tujuan yakni kendala pelaporan Mendorong efisiensi operasi
keuangan, kepatuhan terhadap organisasi sehingga kebijaksanaan
hukum dan peraturan yang berlaku, ataupun tujuan yang telah digariskan
efektivitas dan efisiensi operasi”. dapat tercapai. Berdasarkan
Sistem pengendalian intern (internal pengertian - pengertian pengendalian
control) merupakan salah internal diatas, kita dapat memahami
satuperwujudan dari GCG yang bahwa pengendalian internal
seharusnya dapat diimplementasikan merupakan suatu proses yang terdiri
secara konsisten di perusahaan, tidak dari kebijakan dan prosedur yang
berjalannya fungsi dan proses dibuat untuk dilaksanakan oleh
pengendalian internal dalam suatu orang-orang untuk memberikan
perusahaan merupakan salah satu keyakinan yang memadai dalam
penyebab timbulnya berbagai macam pencapaian tujuan-tujuan tertentu
tindak kecurangan (fraud) di yang saling berkaitan. Dengan
lingkungan perusahaan tersebut. adanya penerapan pengendalian
AICPA (Baidaie, 2005 : 44), intern dalam setiap kegiatan operasi
”Pengendalian Internal adalah suatu perusahaan, maka diharapkan tidak
proses yang dipengaruhi (affected akan terjadi tindakan - tindakan
by) board of directors, manajemen penyelewengan yang dapat
dan pegawai lainnya, yang dirancang merugikan perusahaan, misalnya
untuk memberikan keyakinan yang penggelapan (fraud) baik yang
layak (reasonable insurance) dapat dilakukan secara sengaja maupun
dicapainya tujuan-tujuan yang tidak sengaja.
berkaitan dengan : (a) dapat
dipercayainya laporan keuangan, (b)
efektivitas dan efisiensi operasi,
dan(c). ketaatan terhadap peraturan
3
Tujuan Pengendalian Internal pengamat yang cocok dengan
Tujuan pengendalian inernal tanggungjawabnya.
menurut Niswonger Warren Reeve Karakteristik yang baik akan
Fees (2000 : 184), Adapun tujuan mendukung terciptanya pengendalian
dari pengendalian internal yaitu internal yang efektif. Rencana
memberikan jaminan yang wajar organisasi, sistem otoritas dan
bahwa setiap bank melakukan suatu prosedur pencatatan yang tepat,
control yang dapat meminimalisasi praktek yang sehat serta kualitas
penyimpangan-penyimpangan yang pengamat yang cocok harus
akan terjadi. terintegrasi dengan baik dalam
Sedangkan menurut Mulyadi pelaksanaan tugasnya. Kelancaran
(2002 : 178) terbagi atas dua yaitu: pekerjaan akan memudahkan
(1). Dalam menjaga kekayaan pengendalian internal terlaksana
perusahaan (a). Penggunaan dalam mencapai tujuan.
kekayaan perusahaan hanya melalui
sistem otorisasi yang telah Keterbatasan Pengendalian
ditetapkan, (b). Pertanggungjawaban Internal
kekayaan yang dimiliki oleh Keterbatasan yang terdapat
perusahaan, yang dicatat dalam pengendalian internal dapat
dibandingkan dengan kekayaan yang mengakibatkan tujuan dari
sesungguhnya. (2). Dan dalam pengendalian internal tidak akan
mengecek ketelitian dan keandalan tercapai. Keterbatasan-keterbatasan
data akuntansi. (a). Pelaksanaan tersebut menurut Mulyadi (2002 :
transaksi melalui sistem otorisasi 181) adalah: (a). Kesalahan dalam
yang telah ditetapkan, (b). pertimbangan, kesalahan dalam
Pencatatan transaksi yang terjadi mempertimbangkan keputusan bisnis
tercatat dengan benar di dalam yang diambil atau dalam
catatan akuntansi perusahaan. melaksanakan tugas rutin yang
biasanya dilakukan oleh manajemen
Karakteristik Pengendalian atau personel lain. Kesalahan ini
Internal dapat disebabkan oleh tidak
Pengendalian Internal yang memadainya informasi yang
baik memiliki karakteristik yang diterima, keterbatasan waktu, dan
meliputi hal-hal sebagai berikut: tekanan lain. (b). Gangguan, adanya
suatu rencana organisasi yang kekeliruan dalam memahami
memungkinkan adanya pemisahan perintah, terjadinya kesalahan karena
pertanggungjawaban fungsi secara kelalaian dan perubahan yang
tepat, suatu sistem otoritas dan bersifat sementara atau permanent
prosedur pencatatan yang tepat untuk dalam personil atau dalam sistem dan
memungkinkan Accounting Control, prosedur yang diterapkan. (c).
yang memadai terhadap aktiva, Kolusi, dalam kerja sama antara
hutang, pendapatan dan biaya, pihak-pihak yang terkait, yang mana
praktek yang sehat diikuti dalam seharusnya antara pihak-pihak
pelaksanaan tugas dan fungsi dari tersebut saling mengawasi, tetapi
setiap bagian organisasi, dan kualitas malah saling bekerja sama untuk
menutupi kesalahan-kesalahan yang
4
dibuat baik secara sengaja maupun untuk meyakinkan manajemen
tidak sengaja. (d). Pengabaian oleh bahwa semua arahan telah
manajemen, manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian
mengabaikan kebijakan dan prosedur ini diterapkan pada semua tingkat
yang telah diterapkan semata-mata organisasi dan pengolahan data. (4).
untuk kepentingan pribadinya Informasi dan komunikasi
sehingga pengendalian internal tidak (Information and Communication),
berfungsi secara baik. (e). Biaya dua elemen yang dapat membantu
lawan manfaat, biaya yang telah manajemen melaksanakan tanggung
dikeluarkan untuk penerapan jawabnya. Manajemen harus
pengendalian internal tidak boleh membangun sistem informasi yang
melebihi manfaat yang diharapkan efektif dan tepat waktu. Hal tersebut
dari adanya penerapan pengendalian antara lain menyangkut sistem
internal tersebut. akuntansi yang terdiri dari cara –
cara dan perekaman (records) guna
Unsur- Unsur Pengendalian mengidentifikasi, menggabungkan,
Internal menganalisa, mengelompokkan,
Pengendalian internal yang mencatat dan melaporkan transaksi
terdiri atas beberapa unsur-unsur, yang timbul serta dalam rangka
namun hendaknya tetap diingat membuat pertanggung jawaban
bahwa unsur-unsur tersebut saling (akuntabilitas) asset dan utang-utang
berhubungan dalam suatu sistem. perusahaan. (5). Pemantauan
Menurut Committee of Sponsoring (Monitoring), suatu proses penilaian
Organizations of the Tradeway sepanjang waktu atas kualitas dalam
/COSO (Baidaie, 2005 : 45-47) yang pelaksanaan pengendalian internal
meliputi unsur-unsur pokok dan dilakukan perbaikan jika
pengendalian intern adalah: (1). dianggap perlu
Lingkungan Pengendalian (Control
Environment), suasana organisasi Sumber Daya Manusia
yang mempengaruhi kesadaran Sumber daya manusia dalam
penguasaan (control consciousness) hubungannya dengan suatu
dari seluruh pegawainya. organisasi (formal), industry atau
Lingkungan pengendalian ini perusahaann (SDM Organisasional).
merupakan dasar dari komponen lain Organisasi dapat diartikan sebagai
karena menyangkut kedisiplinan dan kerja (lapangan kerja). Lapangan
struktur. (2). Penilaian Resiko (Risk kerja perlu diorganisasikan agar
Assestment), adalah proses dapat berjalan efisien dan efektif
mengidentifikasi dan menilai (bernilai tambah setinggi mungkin).
/mengukur resiko - resiko yang Dalam hubungan ini, sumber daya
dihadapi dalam mencapai tujuan. manusia disebut sebagai karyawan
Setelah teridentifikasi, manajemen atau pegawai.
harus menentukan bagaimana
mengelola / mengendalikannya. (3). Efektivitas Pengendalian Internal
Aktivitas Pengendalian (Control Efektivitas adalah ukuran
Activities), adalah kebijakan dan keberhasilan suatu kegiatan atau
prosedur yang harus ditetapkan program yang dikaitkan dengan
5
tujuan yang ditetapkan. Setiap dapat menjadi modal utama yang
kegiatan dalam perusahaan yang amat menentukan dalam pencapaian
dilakukan secara efektif akan tujuan perusahaan. Mematuhi
membawa hasil yang baik dan peraturan berarti memberi dukungan
memuaskan. Efektifitas pengendalian positif pada perusahaan dalam
internal dalam perusahaan itu sangat melaksanakan program – program
penting sehingga setiap perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga akan
di tuntut agar dapat mengukur lebih memudahkan tercapainya
tingkat efektivitas dari setiap tujuan perusahaan. Kerja dari
kegiatan atau program yang karyawan yang baik akan
ditetapkan. Suatu pengendalian mempercepat pencapaian tujuan
internal dikatakan efektif apabila perusahaan, dan dispilin yang
memahami tingkat sejauh mana merosot akan menjadi penghalang
tujuan operasi entitas tercapai, dan memperlambat pencapaian
laporan keuangan yang diterbitkan tujuan perusahaan.
dipersiapkan secara handal, hukum
dan regulasi yang berlaku dipatuhi. Menurut Gouzali (1996 : 286)
bentuk disiplin kerja yang baik akan
Kinerja tergambar pada suasana seperti: (a).
Performance atau kinerja Tingginya rasa kepedulian karyawan
adalah pencapaian suatu tujuan dari terhadap pencapaian tujuan
suatu kegiatan atau pekerjaan perusahaan, (b). Tingginya semangat
tertentu untuk mencapai tujuan dan gairah kerja dan inisiatif para
perusahaan yang diukur dengan karyawan dalam melakukan
standar penilaian kinerja perusahaan pekerjaan, (c). Besarnya rasa
bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab para karyawan untuk
efektivitas operasional perusahaan. melaksanakan tugas dengan sebaik-
(Hiro Tugiman, 2000 : 96). baiknya, (d). Berkembangnya rasa
memiliki dan rasa solidaritas yang
Disiplin Kerja tinggi di kalangan karyawan, (e).
Disiplin adalah sikap kesediaan Meningkatnya efisiensi dan
dan kerelaan seseorang untuk produktivitas para karyawan
mematuhi dan menaati segala norma-
norma peraturan yang berlaku di Keberadaan disiplin kerja amat
sekitarnya (Gouzali, 1996:284). diperlukan dalam suatu perusahaan,
Penerapan disiplin itu dalam karena dalam suasana disiplinlah
kehidupan perusahaan ditujukan agar perusahaan akan dapat melaksanakan
semua karyawan yang ada dalam program-program kerjanya untuk
perusahaan bersedia dengan sukarela mencapai sasaran yang telah
mematuhi dan menaati segala ditetapkan. Karyawan yang disiplin
peraturan dan tata tertib yang berlaku dan tertib, menaati semua norma-
dalam perusahaan itu tanpa paksaan. norma dan peraturan yang berlaku
Apabila setiap orang dalam dalam perusahaan akan dapat
perusahaan itu dapat mengendalikan meningkatkan efisiensi, efektivitas,
diri dan mematuhi semua norma – dan produktivitas.
norma yang berlaku, maka hal ini

6
Satuan Pengawasan Kepatuhan Terhadap Kinerja PDAM
Intern bekerja secara Peraturan
efeltif Kepegawaian

Lingkungan Tingginya rasa


pengendalian kepedulian terhadap
tujuan perusahaan
Penilaian resiko

Tingginya semangat,
gairah, dan inisiatif
Aktivitas pengendalian kerja

Besarnya tanggung
Informasi dan
jawab dalam
Komunikasi
melaksanakan tugas
Monitoring
Rasa memiliki dan
solidaritas para
karyawan

Meningkatnya efisiensi
dan produktivitas
karyawan

Rancangan Penelitian instrumen kunci. Disebut instrumen


Metode penelitian yang akan kunci karena peneliti akan
digunakan peneliti adalah metode menghabiskan banyak waktu di
studi kasus, karena metode studi lapangan untuk mengumpulkan data
kasus merupakan suatu penelitian yang luas, terlibat dalam proses
kualitatif yang berusaha menemukan analisis data yang kompleks dan
makna, menyelidiki proses, dan memakan waktu.
memperoleh pengertian dan
pemahaman yang mendalam dari Partisipan
individu, kelompok, atau situasi Penelitian ini akan dilakukan
(Emzir, 2010;20). Di penelitian studi pada unit kerja satuan pengawasan
kasus ini, peneliti merupakan internal sumber daya manusia di
7
Perusahaan Daerah Air Minum dimilikinya. Berikut merupakan
Surya Sembada Kota Surabaya. partisipan-partisipannya : (a). Kepala
Peneliti mencoba masuk ke dalam Satuan Pengawasan Intern,
subjek penelitian dengan ijin secara kedudukan sebagai kepala Satuan
lisan maupun tertulis terlebih dahulu pengendalian Intern memungkinkan
kepada BUMD penelitian yang akan peneliti untuk mengetahui proses
dituju (dalam hal ini BUMD yang pengendalian internal yang ada
dimaksud adalah PDAM Surya (khususnya mengenai sumber daya
Sembada Kota Surabaya). Pemberian manusia). Masalah untuk mengawasi
ijin sangat diperlukan dalam jalannya tugas yang dipercayakan
penelitian agar peneliti bisa kepada bawahan serta untuk
mendapatkan banyak informasi yang mengetahui kemajuan yang akan
berkaitan dengan peranan sistem dicapai perusahaan. (b). Kepala
pengendalian internal pada Urusan Satuan Pengawasan Intern,
Perusahaan daerah Air Minum Surya partisipan berupa kepala urusan SPI
Sembada Kota Surabaya. Penelitian pada PDAM Surya Sembada Kota
ini mencoba mencari informasi Surabaya memungkinkan peneliti
kepada unit Satuan Pengawasan untuk mengetahui hal-hal yang
Intern PDAM Surya Sembada Kota menyangkut job discription
Surabaya (Kepala SPI, Kepala (wewenang dan tanggung jawab)
Urusan, Ketua Tim, Pelaksana / yang diberikan oleh manajemen
staff). Satuan pengawasan Intern PDAM Surya Sembada Kota
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya terhadap SPI nya. (c).
Surabaya dipilih oleh peneliti Ketua Tim SPI, posisi partisipan
sebagai partisipan karena di sebagai ketua tim SPI pada
Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum
Surya Sembada Kota Surabaya, unit Surya Sembada kota Surabaya dapat
yang bertanggung jawab mengenai memberikan informasi lebih kepada
pengendalian intern perusahaan peneliti untuk mengetahui mengenai
(dalam penelitian ini pengendalian proses - proses dalam melakukan
yang ingin diteliti adalah sebuah pengendalian terhadap
pengendalian terhadap sumber daya sumber daya manusia yang
manusia) terdapat pada unit Satuan dilakukan oleh Perusahaan Daerah
Pengendalian Intern. Informasi yang Air Minum Surya Sembada Kota
didapat dari Satuan Pengawasan Surabaya. (d). Pelaksana / staff,
Intern PDAM Kota Surabaya akan kedudukan partisipan sebagai
dijadikan bahan penelitian untuk pelaksana SPI pada PDAM Surya
mengamati peranan Unit Satuan Sembada Kota Surabaya,
Pengendalian Intern Sumber Daya memungkinkan peneliti untuk
Manusia terhadap kepatuhan pada mendapatkan gambaran mengenai
peraturan kepegawaian di PDAM. berjalannya proses pengendalian
intern sumber daya manusia yang
Penelitian ini akan menggali dilakukan oleh PDAM Kota
banyak informasi dari partisipan Surabaya. (e). Kepala Urusan
yang memiliki kapasitas dalam Kepegawaian, posisi sebagai kepala
memberikan informasi yang urusan kepegawaian memungkinkan
8
peneliti untuk mengetahui peraturan- Kepegawaian di Badan Usaha Milik
peraturan kepegawaian yang ada Daerah” ini berupa data wawancara
sehingga peneliti mendapatkan dan dokumen. Data yang akan
gambaran mengenai lingkungan diperoleh oleh peneliti berasal dari
kerja yang terdapat di Perusahaan partisipan yang telah ditentukan
Daerah Air Minum Surya Sembada sebelumnya sehingga nantinya tidak
Kota Surabaya terjadi ketidak tepatan antara
partisipan dengan data yang akan
Data dan Metode Pengumpulan digali dari partisipan tersebut.
Data Langkah awal yang dilakukan
Data primer dalam penelitian oleh peneliti yaitu melakukan
ini pada dasarnya berupa data wawancara terhadap partisipan yang
kualitatif, yaitu kenyataan sosial telah ditentukan sebelumnya. Data
organisasi (misalnya, cara operasi, hasil wawancara yang telah
sistem informasi akuntansi, dan lain- diperoleh tadi akan ditunjang dengan
lainnya) yang ada pada unit Satuan dokumen-dokumen yang ada,
Pengawasan Intern Sumber Daya sehingga akan semakin banyak
Manusia PDAM Surya Sembada informasi yang diperoleh peneliti
Kota Surabaya. Alasan yang akan membuat penelitian ini
digunakannya pendekatan ini adalah semakin menarik untuk dibahas.
agar peneliti dapat memahami secara Penelitian dalam hal ini
mendalam makna yang terkandung dilakukan dengan wawancara
dalam kenyataan - kenyataan sosial langsung secara mendalam (depth
yang tercipta dalam unit Satuan interview). Metode ini peneliti
Pengendalian Intern PDAM Surya lakukan karena jika penelitian
Sembada Kota Surabaya dan dilakukan dengan metode depth
“proses” bagaimana kenyataan - interview, maka akan diperoleh
kenyataan sosial organisasi yang informasi yang lebih banyak dan
terjadi dan diciptakan. lebih mendalam mengenai topik
penelitian karena informasi yang
Observasi, wawancara,
diperoleh akan lebih lengkap dan
dokumen pribadi dan resmi, foto,
mendalam.
rekaman, gambar, dan percakapan
informal semua merupakan sumber Teknik Analisis Data
data kualitatif. Sumber yang paling Pengumpulan Data, Data yang
umum digunakan adalah observasi, akan digunakan dalam penelitian
wawancara, dan dokumen, kadang- “Peranan Unit Kerja Satuan
kadang dipergunakan secara Pengawasan Intern Dalam Menjamin
bersama-sama dan kadang-kadang Efektivitas Kinerja Perusahaan
secara individual (Emzir, 2010:37). Daerah Air Minum Kota Surabaya
Bila melihat tujuan dari penelitian (Studi Kasus pada Kepatuhan Bidang
ini, maka data yang akan digunakan Kepegawaian)” ini berupa data
dalam penelitian “Peranan Unit wawancara dan dokumen. Data yang
Kerja Satuan Pengawasan Intern telah diperoleh melalui wawancara
Sumber Daya Manusia pada akan direkam oleh peneliti sehingga
Kepatuhan Terhadap Peraturan akan dapat memperlancar proses
9
wawancara. Dan hasil rekaman berupa dokumen - dokumen
wawancara tersebut akan dijadikan (contohnya laporan hasil temuan
dalam bentuk transkrip wawancara audit internal). Hasil perbandingan
sehingga peneliti akan lebih mudah kedua data tersebut akan dijadikan
dalam memahami hasil wawancara sumber oleh peneliti untuk mengolah
tersebut. Transkrip yang telah dibuat data penelitian ini. (b).
akan dijadikan bahan untuk menggali Membandingkan keadaan dan
informasi mengenai sistem perspektif seseorang dengan berbagai
pengendalian intern yang terdapat pendapat dan pandangan orang
pada Perusahaan Daerah Air Minum seperti orang yang berpendidikan
(PDAM) Surya Sembada Kota menengah atau tinggi, partisipan
Surabaya. Tranksrip wawancara yang dipilih oleh peneliti berasal dari
yang sudah disusun oleh peneliti berbagai latar belakang yang
akan dikonfirmasikan lagi kepada berbeda. Perbedaan latar belakang
partisipan agar hasil wawancara yang tersebut tentunya akan dibandingkan
telah dilakukaan dapat diandalkan. dengan dokumen maupun hasil
Data observasi dapat berbentuk observasi sesuai dengan realita yang
dokumen resmi dan foto / gambar. ada pada Unit Kerja SPI Sumber
Data observasi tersebut digunakan Daya Manusia PDAM Surya
untuk menunjang data hasil Sembada Kota Surabaya.
wawancara yang didapatkan dari
partisipan untuk membuktikan Proses triangulasi ini sangat
peristiwa secara riil yang terjadi. jarang ditemui adanya persamaan
Data yang telah dikumpulkan pendapat dan pandangan mengenai
(khususnya transkrip hasil sesuatu hal. Proses triangulasi ini
wawancara) akan dikonfirmasi ulang melihat adanya penyebab /alasan -
kepada partisipan agar tidak terjadi alasan mengenai terjadinya
perbedaan pendapat sehingga hasil perbedaan - perbedaan pandangan
penelitian ini sesuai dengan tersebut. Adanya proses triangulasi
kenyataan yang terdapat di ini digunakan oleh peneliti untuk
perusahaan dan dapat dipertanggung melakukan pengecekan temuan-
jawabkan. temuan data yang diperoleh dengan
Triangulasi merupakan teknik cara membandingkan pada berbagai
pemeriksaan keabsahan data yang sumber.
memanfaatkan data yang di dapat
Penarikan Kesimpulan, data yang
untuk pengecekan atau sebagai
telah didapatkan melalui proses
pembanding terhadap data yang telah
wawancara maupun proses observasi
di dapatkan. Proses triangulasi yang
akan di olah dan di triangulasikan
dilakukan oleh peneliti menggunakan
untuk melakukan pengecekan
cara yang diungkapkan oleh
temuan - temuan yang telah di dapat
Moloeng (2006 : 331) yaitu: (a).
dan menemukan realita yang terjadi
Membandingkan data hasil
pada Peranan Unit Satuan
pengamatan dengan data hasil
Pengendalian Internal Dalam
wawancara. Data hasil wawancara
Menjamin Efektivitas Kinerja
kepada partisipan akan di cek ulang
PDAM Surya Sembada Kota
pada data hasil pengamatan yang
10
Surabaya (studi kasus pada berbeda. (b). Penilaian Resiko (Risk
kepatuhan bidang kepegawaian). Assestment) Proses identifikasi dan
Temuan - temuan yang telah di analisis yang dilakukan unit kerja
dapatkan dari PDAM akan ditarik satuan pengawasan internal yang
sebuah kesimpulan dari penelitian berada Badan Usaha Milik Daerah
“Peranan Unit Satuan Pengendalian (BUMD), Perusahaan Daerah Air
Intern Dalam Menjamin Efektivitas Minum Surya Sembada (PDAM)
Kinerja PDAM Surya Sembada Kota Kota Surabaya. Sebenarnya sama,
Surabaya (Studi Kasus pada yang berbeda hanyalah tergantung
Kepatuhan Bidang Kepegawaian)”. dari unit – unit kerja yang akan
diperiksa ini unit kerja/ bagian apa
Pembahasan itu yang menjadikan tujuan utama
Ada beberapa unsur yang yang akan diperiksa oleh unit kerja
digunakan untuk melihat bahwa satuan pengawasan internal.
unsur – unsur tersebut saling Langkah – langkah yang harus
berhubungan yang akan menunjang dilakukan dalam melaksanakan
pencapaian tujuan perusahaan. unsur pemeriksaan di setiap unit – unit
– unsur tersebut yaitu : (a). kerja yang akan diperiksa oleh unit
Lingkungan Pengendalian (Control kerja satuan pengawasan internal.
Environment) Badan Usaha Milik (c). Aktivitas Pengendalian (Control
Daerah (BUMD), Perusahaan Daerah Activities) Badan Usaha Milik
Air Minum Surya Sembada (PDAM) Daerah (BUMD), Perusahaan Daerah
Kota Surabaya telah menyampaikan Air Minum Surya Sembada (PDAM)
kepada seluruh unit – unit kerjanya. Kota Surabaya memiliki wewenang
Lingkungan pengendalian yang dalam mengelola kegiatan
dimaksud adalah dengan tetap pemeriksaan, menginvestigasi,
menjamin untuk setiap unit – unit melakukan pengujian dan evaluasi
kerja yang ada di PDAM akan di hasil pemeriksaan atas masalah yang
periksa oleh unit kerja satuan dapat menimbulkan kerugian bagi
pengawasan internal sesuai dengan perusahaan dan atas kegiatan
PKPT. Dengan tujuan dapat operasional perusahaan yang
memberikan saran – saran perbaikan berpedoman pada Program Kerja
untuk meningkatkan kinerja di setiap Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang
unit kerja Perusahaan Daerah Air telah disetujui Direktur Utama.
Minum Surya Sembada (PDAM) Dalam melaksanakan perencanaan
Kota Surabaya. Ruang lingkup, audit pemeriksaan terhadap sumber
standart profesi & kode etik, serta daya manusia Badan Usaha Milik
tahap – tahapan kegiatan Daerah (BUMD), Perusahaan
pemeriksaan Perusahaan Daerah Air Daerah Air Minum Surya Sembada
Minum Surya Sembada (PDAM) (PDAM) Kota Surabaya didalam
Kota Surabaya ini tergantung dari pelaksanaan pemeriksaan yang
setiap unit – unit kerja /bagian yang dilakukan oleh unit kerja satuan
akan diperiksa oleh unit kerja satuan pengawasan internal itu agar lebih
pengawasan internal dan masing - efisien dan efektif. (d). Informasi dan
masing unit – unit kerja / bagian komunikasi (Information and
memiliki porsi sendiri – sendiri dan Communication) Informasi dan
11
komunikasi yang sudah dilakukan Kelima unsur tersebut telah
dan didapat dari Badan Usaha Milik menunjukkan bahwa Badan Usaha
Daerah (BUMD), Perusahaan Milik Daerah (BUMD), Perusahaan
Daerah Air Minum Surya Sembada Daerah Air Minum Surya Sembada
(PDAM) Kota Surabaya membahas (PDAM) Kota Surabaya telah
mengenai kejelasan fungsi, menjadi badan usaha milik
wewenang, dan tanggung jawab, pemerintah daerah yang sudah
serta kebebasan karyawan terhadap menerapkan unsur (Committee of
pengendalian internal yang harus sponsoring Organization) COSO
dikomunikasikan dengan jelas dalam dalam mengemban tanggung
melakukan pengawasan intern di jawabkan fungsi, wewenang serta
PDAM itu sudah diatur didalam SK kebebasan dalam melakukan
Walikota No. 43 tahun 2003 pemeriksaan. Meskipun ada
dijelaskan struktur organisasi, job beberapa yang harus disempurnakan
description atau tugas dan tanggung lagi, akan tetapi dengan komitmen
jawab serta wewenang sampai yang tinggi dari manajemen sumber
seberapa jauh unit kerja satuan daya manusia Perusahaan Daerah Air
pengawasan internal dapat Minum Surya Sembada (PDAM)
melakukan pemeriksaan. kesimpulan Kota Surabaya untuk menjadikan
bahwa fungsi, wewenang dan bahwa Badan Usaha Milik
tanggung jawab pemeriksaan intern Pemerintah Daerah ini, menjadi
merupakan bentuk pengendalian Badan Usaha Milik Pemerintah
yang fungsinya adalah untuk Daerah yang professional, maka
mengukur dan menilai efektivitas kekurang sempurnaan tersebut bukan
unsur-unsur pengendalian intern merupakan hal yang harus
yang lain. (e). Pemantauan diperdebatkan. Fenomena yang
(Monitoring) atau pengawasan ini terjadi di Perusahaan Daerah Air
dilakukan oleh Badan Usaha Milik Minum Surya Sembada (PDAM)
Daerah (BUMD), Perusahaan Kota Surabaya waktu kerja pegawai
Daerah Air Minum Surya Sembada Badan Usaha Milik Daerah,
(PDAM) Kota Surabaya untuk bahwasannya waktu kerja pegawai
memastikan dalam pengelolaan yang digunakan sangat tinggi, artinya
pengembangan temuan, laporan dan bagi masyarakat tidak perlu ragu dan
tindak lanjut hasil pengawasan / khawatir bahwa untuk waktu kerja
pemeriksaan. Tindak lanjut setelah pegawai kepada Badan Usaha Milik
dilakukannya pemeriksaan oleh Daerah, karena Badan Usaha Milik
Badan Usaha Milik Daerah Daerah sudah dapat mengemban
(BUMD), Perusahaan Daerah Air tanggung jawabkan yang diberikan
Minum Surya Sembada (PDAM) oleh satuan pengawasan internal.
Kota Surabaya adalah dilakukannya Adapun bentuk disiplin kerja
pemutakiran. Agar hasil/rekomendasi yang baik akan tergambar pada
(temuan) dari hasil pemeriksaan suasana : (1). Tingginya rasa
yang telah di rekomendasikan sudah kepedulian karyawan terhadap
dilakukan, sudah ditindak lanjuti dan pencapaian tujuan perusahaan,
sudah diterapkan maka diadakan sebagian besar karyawan memiliki
pemantauan secara terus- menerus . rasa kepedulian terhadap pencapaian
12
tujuan perusahaan dimana PDAM suatu tujuan perusahaan salah satu
Surya Sembada Kota Surabaya ini contohnya karyawan mendapatkan
memiliki target yang harus dicapai reward berupa tunjangan – tunjangan
setiap tahunnya sehingga karyawan yang diberikan untuk setiap
dituntut dapat bekerja dengan baik karywannya. (3). Besarnya rasa
untuk dapat dan tercapainya target tanggung jawab para karyawan untuk
yang diinginkan perusahaan. Dan ada melaksanakan tugas dengan sebaik-
juga sebagian besar karyawannya baiknya, setiap karywannya memiliki
tidak memiliki tingginya rasa tugas dan tanggung jawabnya
kepedulian terhadap suatu masing – masing, tetapi ada juga
pencapaian tujuan perusahaan. Ada karyawan yang melaksanakaan tugas
hal – hal lain yang membuat yang bukan merupakan tanggung
karyawan sendiri, tidak dapat fokus jawabnya karyawan tersebut, tetapi
dalam bekerja atau karyawan nya tugas tersebut harus dikerjakan dan
memiliki usaha lain diluar kantor diselesaikan sesuai dengan tepat
sehingga salah satu hal yang memicu waktu yang telah diberikan dan
karyawan tidak fokus dalam bekerja. tentukan. Wajib datang dan masuk
Tetapi ada juga karyawan memiliki kerja itu salah satu tanggung jawab
tingginya rasa kepedulian yang besar yang dimiliki untuk setiap
terhadap pencapaian tujuan karyawannya dan melaksanakan
perusahaan. Untuk mengisi dan tugas yang diberikan dengan sebaik –
melengkapi dari karyawan yang baiknya. (4). Berkembangnya rasa
tidak memiliki tingginya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang
kepedulian terhadap pencapaian tinggi di kalangan karyawan, setiap
tujuan perusahaan. (2). Tingginya karyawan selain memiliki tanggung
semangat dan gairah kerja dan jawab yang besar untuk
inisiatif para karyawan dalam melaksanakan tugassnya, karyawan
melakukan pekerjaan, setiap juga memiliki rasa solodaritas yang
karyawan memiliki semangat dan tinggi di lingkungan karyawan
gairah dalam melakukan pekerjaan bekerja. Karyawan memiliki rasa
apabila didukung dan di support oleh solidaritas yang tinggi di lingkungan
pimpinan yang ada di setiap masing tempat karyawan dalam
– masing unit kerja/ bagian yang melaksanakan tugas dengan sebaik –
mereka kelola. Apabila pimpinannya baiknya. Karyawan memiliki rasa
dapat memberikan semangat, dan solidaritas yang tinggi apabila
gairah dalam melakukan pekerjaan pekerjaan tersebut dapat dikerjakan
maka karyawan sendiri akan timbul secara bersama – sama. Tetapi ada
semangat dan gairah dalam juga karyawan tidak peduli dengan
melakukan pekerjaan. Jika apa yang ada dilingkungannya
karyawannya semangat dan termasuk teman rekan kerjanya
bergairah dalam melakukan mengalamni kesulitan dalam
pekerjaan nya itu karyawan mengerjakan tugas yang
munculnya inisiatif dalam dikerjakannya. Rasa solidaritas
melakukan pekerjaan demi dapat tumbuh dan dipengaruhi
tercapainya suatu tujuan dengan lingkungan tempat karyawan
perusahaann. Dengan tercapainya tersebut bekerja dalam melaksanakan
13
tugas – tugasnya. setiap semua peraturan yang terdapat pada
karyawannya memiliki karakter yang perusahaan dapat dipatuhi sehingga
berbeda – beda. (5). Meningkatnya proses bisnis perusahaan berjalan
efisiensi dan produktivitas para dengan efektif dan efisien.
karyawan, dalam meningkatkan Berjalannya proses bisnis yang
efisiensi dan produktivitas para efektif dan efisien akan
karyawan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dari PDAM
meningkatkan keberhasilan suatu Surya Sembada Kota Surabaya
perusahaan dalam melakukan sehingga tujuan yang telah
kegiatan. Tingkat efisiensi input ditetapkan oleh perusahaan dapat
yang dilakukan untuk menghasilkan tercapai.
output. Semakin kecil tingkat input
yang digunakan untuk menghasilkan Keterbatasan Penelitian
output yang maksimal maka semakin Penelitian “ Peranan Unit
efisien perusahaan tersebut. Pada Kerja Satuan Pengawasan Intern
dasarnya efisiensi operasional Dalam Menjamin Efektivitas Kinerja
perusahaan lebih menitikberatkan Perusahaan Air Minum Surya
pada kemampuan perusahaan dalam Sembada Kota Surabaya “ yang
menggunakan sumber daya yang ada mengambil studi kasus pada
untuk mencapai tujuan yang Kepatuhan Bidang Kepegawaian ini
diharapkan. memiliki beberapa keterbatasan
sehingga informasi yang diperoleh
masih butuh perbaikan. Adapun
KESIMPULAN, keterbatasan penelitian yang
KETERBATASAN, & SARAN dirasakan oleh peneliti adalah : (a).
Terbatasnya waktu yang dimiliki
Keberadaan disiplin kerja
oleh peneliti sehingga informasi
amat diperlukan dalam suatu
yang di dapatkan di rasa peneliti
perusahaan, karena dalam suasana
masih kurang. (b). Keterbatasan
disiplinlah perusahaan akan dapat
literature untuk meneliti mengenai
melaksanakan program - program
satuan pengawasan intern badan
kerjanya untuk mencapai sasaran
usaha milik daerah. (c). PDAM
yang telah ditetapkan. Karyawan
Surabaya merupakan kantor pusat
yang disiplin dan tertib, menaati
dari PDAM, sehingga data – data
semua norma-norma dan peraturan
kepatuhan terhadap peraturan waktu
yang berlaku dalam perusahaan akan
kerja pegawai ini terbatas yang
dapat meningkatkan efisiensi,
diberikan oleh unit kerja urusan
efektivitas, dan produktivitas.
kepegawaian yang berada di PDAM
Keberadaan Satuan
Surabaya .
Pengawasan Intern yang terdapat di
Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Surya Sembada Kota Saran
Beberapa saran yang perlu
Surabaya merupakan sebuah
diperhatikan oleh peneliti berikutnya
keharusan, karena dengan adanya
jika ingin meneliti mengenai
Satuan Pengawasan Intern PDAM
kepatuhan terhadap peraturan waktu
Surya Sembada Kota Surabaya
kerja pegawai di badan usaha milik
14
daerah yaitu : (1). Jauh – jauh hari Tingginya tingkat kegagalan
tentukan terlebih dahulu kepatuhan dalam melakukan absensi merupakan
terhadap peraturan apa yang akan fenomena yang ditemukan oleh
diteliti dan pastikan sudah peneliti, sehingga perlu adanya alat
mendapatkan ijin dari badan usaha absensi yang lebih memadai agar
milik daerah yang bersangkutan. (2). dapat meminimalisir terjadinya
Agar hasilnya lebih maksimal, ambil tindak kecurangan yang dilakukan
objek penelitian lebih dari 1 dan cari karyawan–karyawannya.
indikator yang lebih dituju pada
waktu kerja pegawai (akan tetapi di DAFTAR RUJUKAN
sesuaikan juga dengan waktu
Abdul Rohman 2007. “ Pengaruh
penelitian yang telah disediakan).
Peran Manajerial Pengelola
(3). Untuk indikator pengendalian
keuangan daerah dan
intern hendaknya ditambahkan agar
Fungsi Pemeriksaan Intern
penelitian menjadi lebih menarik.
terhadap kinerja Pemerintah
Saran kepada Perusahaan
Daerah ” . Jurnal Maksi.
Daerah Air Minum Surya Sembada
Vol 7 no 8.Agustus 2007 : 206
(PDAM) Kota Surabaya sebagai
-220
subjek penelitian : (1). Penegakan
mengenai aturan yang berlaku di
Baidaie, M.Chatim. 2005.”
Perusahaan Daerah Air Minum
Corporate Governance dan
Surya Sembada (PDAM) Kota
Kebijakan Audit “. Edisi
Surabaya hendaknya lebih
Revisi Yayasan Pendidikan
ditekankan kembali, dengan cara
Internal Audit, Institut
pendekatan personal mengenai
Pendidikan dan
tujuan utama dari diberlakukannya
Pelatihan Audit dan
aturan atauran yang sudah ditetapkan
Manajemen, Jakarta
kepada Perusahaan Daerah Air
Minum Surya Sembada (PDAM)
Boynton , Johnson, Kell. 2003.”
Kota Surabaya. (2). Lebih
Modern Auditing ” .Edisi
meningkatkan lagi peran satuan
Ketujuh, Jilid 1. Jakarta :
pengawasan intern dalam
Erlangga
memberikan saran – saran
.
perbaikannya di setiap unit – unit
Kwang Bu.2006.”Peranan Internal
yang diperiksanya untuk
Audit dalam Menunjang
meningkatkan kualitas dalam kinerja
Efektivitas Sistem
perusahaan lebih meningkat. (3).
Pengendalian Intern
Pemberian reward bagi karyawan
Penggajian pada PT XYZ”.
yang hadir dalam setiap bulannya
Jurnal Ilmiah
peneliti mengusulkan hal ini karena
Ranggagading.Volume 6 no
tingginya tingkat ketidakhadiran
2.Oktober 2006 : 18 -122.
karyawan setiap bulannya, sehingga
dengan adanya pemberian reward
Hiro Tugiman.2000.”Pengaruh
bagi karyawan dapat meningkatkan
peran Auditor Internal dan
efektivitas waktu kerja.
kinerja perusahaan ”.

15
Disertasi Doktor pada Akuntansi dalam
Universitas Padjadjaran Menciptakan Pengendalian
Bandung. 2000 : 96. Intern yang Efektif atas Mutasi
Persediaan Barang ”.
H.Moemahadi Soerja Djanegara dan Jurnal Ilmiah
Maicella Chandra Haryadi. Ranggagading.Volume 5 no
2007. “ Studi tentang 1.April 2005 :29–36.
Efektivitas Pengendalian
Intern Penjualan “ . Jurnal Mulyadi. 2001.” Sistem Akuntansi
Ilmiah Ranggagading. Vol 7 ”.Edisi Ketiga, Cetakan
no. 1,April 2007 : 1-7 Ketiga. Jakarta :
Salemba empat
HaryonoSlamet.2005.”Struktur Mulyadi. 2002.” Auditing Buku 1.”.
Kepemilikan dalam Bingkai Edisi Keenam. Jakarta :
Teori Keagenan”.Jurnal Salemba Empat.
Akuntansi dan Bisnis.Vol Niswonger Warren Reeve Fees.2000.
5 no 1,Februari 2005 : 63 –71. “Prinsip – Prinsip Akuntansi”
.Edisi 19.
Iriyadi.2006.”Evaluasi atas Prosedur Jakarta:Salemba empat
Pemeriksaan Operasional
dalam Meningkatkan Robert K.Yin: penerjemah, M.Djauzi
Efektivitas Pengendalian Mudzakir. 2003. Studi Kasus
Intern Penjualan”. Jurnal (Desain dan Metode). Edisi
Ilmiah Revisi. PT Raja Grafindo
Ranggagading.Volume 4 no Persada. Jakarta
1.April 2004 : 75 – 96.
Saydam Drs.gouzali.1996. “
Moleong, Lexy J. 1988. “ Manajemen Sumber Daya
Metodologi Penelitian Manusia “.Jakarta :
Kualitatif ”. Edisi Revisi. PT Djambatan.
Remaja Rosdakarya. Bandung
Widjayaanto Nugroho. 2001. “
Muanas.2005.”Evaluasi atas Sistem Informasi Akuntansi “
Pelaksanaan Sistem Informasi .Jakarta : Erlangga

16

Potrebbero piacerti anche