Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
Activeness is a person's mental and emotional Involvement for achieving goals and taking
responsibility in them. Based on the Register of Weighted Weight Cohort Coordinator as an initial
problem on November 9, 2016 at integrated health post Gelang and Kroyo on 100 mother toddlers
about visit integrated health post, 30 people (30%) were active to integrated health post and 70
(70%) were inactive to integrated health post. A preliminary study of 10 mother-to-toddlers through
interviews obtained 3 people (3%) active and 7 people (7%) were inactive. This is because of
busyness as Teachers, Nurses, Farmers and Traders. While the mother is active as an IRT. This
research is raining to know the relation of mother work with mother activity to come to integrated
health post.
This type of research is cuantitative with correlational approach and research design with
retrospective form. Population in this study were as many as 100 mothers children in integrated
health post Gelang and Kroyo, with a sample of 80 mother children by using random sampling tech
nique. The study was conducted 12-04-2017. Were one independent variable (work mother of a
toddler) and one dependent variable (liveliness of mother come to integrated health post). This
research was Book Register Cohort. Data were analyzed using statistical test by using paired Chi-
Square Test, level was determined by the value < 0,05.
The results of the research showed that most of mother’s work are 61 people (76,25%), And
Most of under mother children are not as active as 60 people (75%). From the results of calculations
performed using Chi-Square Test showed that there is a relationship of work with the liveliness of the
mother came to integrated health post in intregated healt post Gelang n Kroyo level with significance
level 0,000 < 0,05 and r : 0,695 mean strong relationship.
This research was hope midwife to make do counseling about the importance of coming
children to integrated health post and increasing the coverage of D/S in Integrated health post
Gelang and Kroyo.Midwives are expected to actively to mobilize the people, especially mother
toddlers to keep coming to weigh their children.
pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan Ibu balita yang tidak aktif menimbangkan
pojok oralit (Ismawati, 2014:27). anaknya ke posyandu maka tumbuh
Keberhasilan posyandu tergambar kembangnya tidak bisa di pantau secara baik.
melalui cakupan SKDN dimana (S) Dan sebaliknya ibu balita yang dengan aktif
merupakan seluruh jumlah balita diwilayah menimbangkan anaknya ke posyandu maka
kerja posyandu, (K) jumlah semua balita tumbuh kembangnya dapat dipantau dengan
yang memiliki KMS, (D) balita yang baik. Balita yang berat badannya kurang
ditimbang, (N) balita yang berat badannya ataupun ada kelainan yang lain akan dapat
naik. Dari data D/S tergambar baik atau diketahui secara dini (Depkes RI, 2015).
kurangnnya peran serta masyarakat dalam Berdasarkan latar belakang masalah di
pengunaan posyandu (Depkes RI, 2014). atas, penulis tertarik mengadakan penelitian
Di Provinsi Jawa timur diperoleh dengan judul “Hubungan Pekerjaan dengan
kunjungan ibu balita ke posyandu rata- Keaktifan Ibu Datang ke Posyandu Gelang dan
rata sebesar 30% dari seluruh ibu balita Kroyo Desa Gelang Kulon Kecamatan
(100 orang), setiap bulannya pencapaian Sampung Kabupaten Ponorogo”.
kunjungan masih jauh dari target yang TINJAUAN PUSTAKA
telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar Konsep Pekerjaan
80 % (Profil Dinkes Jatim, 2015). Pekerjaan adalah mata pencaharian.
Di Kabupaten Ponorogo pencapaian Pekerjaan memperoleh unsur ekonomi pada
penimbangan pada tahun 2015 adalah saat masyarakat menerapkan pembagian
68,01% dari target 80% diantaranya pekerjaan, sekalipun pembagian masih pada
didapatkan balita tidak aktif dalam taraf kasar. Pada waktu orang tidak lagi merasa
melakukan penimbangan dan balita yang mencukupi keperluan diri sendiri dan mulai
aktif dalam penimbangan (Dinkes menukar hasil kerja mereka, maka pekerjaan itu
Ponorogo, 2015). Faktor-faktor yang menciptakan hubungan ekonomis dan sekaligus
mempengaruhi keaktifan ibu datang ke juga menciptakan konflik ekonomis
posyandu, antara lain jumlah balita, (Notoadmojo, 2015).
pendidikan pengetahuan, jarak rumah ke Macam – macam pekerjaan (Kelompok
posyandu, dukungan keluarga terdekat, Bekerja) meliputi guru, Perawat, Petani, Bidan,
usia ibu, pekerjaan ibu, dan lain-lain Pedagang. Macam – macam pekerjaan
(Idrus S, 2014). Banyak ibu-ibu bekerja (Kelompok Tidak Bekerja) meliputi Ibu rumah
mencari nafkah, baik untuk kepentingan tangga (IRT), Pengangguran terbuka terdiri dari
sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja mereka yang tidak punya pekerjaan dan
saja nampak berpengaruh pada peran ibu mencari pekerjaan, mereka yang tidak punya
yang memiliki balita sebagai timbulnya pekerjaan dan mempersiapkan usaha dan
suatu masalah pada ketidakaktifan ibu mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak
kujungan ke posyandu, karena mereka mencari pekerjaan.
mencari nafkah untuk memenuhi Konsep Keaktifan
kebutuhan yang belum cukup, yang Keaktifan adalah keterlibatan mental dan
berdampak pada tidak adanya waktu para emosional dari orang dalam situasi kelompok
ibu balita untuk aktif pada kunjungan ke dan mendorong mereka untuk berkontribusi
posyandu, serta tidak waktu ibu mencari pada tujuan kelompok, serta juga berbagai
informasi karena kesibukan mereka dalam tanggung jawab dalam mencapai tujuan
bekerja. Kondisi kerja yang dominan (Newstrom, 2014).
menyita waktu sebagai faktor yang Macam – macam Keaktifan Ibu :
mempengaruhi ketidakaktifan, hal ini dapat a. Aktif dalam PKK (pembinaan
menyebabkan rendahnya frekuensi ibu kesejahteraan keluarga) adalah sebuah
yang memiliki balita untuk berkunjung ke kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan
posyandu akan berkurang (Depkes dasar manusia dari setiap anggota keluarga
RI,2013). secara material, sosial, mental, spiritual
sehingga dapat hidup layak sebagai kesehatan bagi ibu dan anak balita (Buku
manusia yang bermanfaat. Pegangan Kader, Pusat Promkes Kementrian
b. Aktif dalam Pengajian adalah Kesehatan RI ,2014).
perkumpulan informal pengajian yang Posyandu adalah wadah pemeliharaan
bertujuan untuk mengajarkan dasar – kesehatan yang dilakukan dari oleh dan untuk
dasar agama pada masyarakat biasanya masyarakat serta yang dibimbing petugas
dengan ceramah dan dakwah. terkait.
c. Aktif dalam bentuk ibadah adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan
seperti membaca surat yasin secara ibu datang ke posyandu :
serentak dalam suatu kelompok yang a. Jumlah balita
bertujuan pahalanya dihadiahkan untuk Jumlah balita yang terdapat di dalam
orang yang telah meninggal. keluarga, mempengaruhi kunjungan ibu ke
d. Aktif dalam Posyandu adalah kegiatan posyandu, dimana keluarga yang memiliki
kesehatan dasar yang diselenggarakan jumlah balita sedikit maka ibu akan lebih
dari, oleh dan untuk masyarakat yang sering datang ke posyandu.
dibantu oleh petugas kesehatan di b. Pendidikan
wilayah kerja puskesmas, program ini Pendidikan dikatakan sebagai salah satu
dilaksanakan di balai dusun, balai syarat mutlak untuk berpartisipasi.
kelurahan, maupun tempat-tempat lain Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi
yang mudah didatangi oleh ibu balita sikap hidup seseorang terhadap
tersebut. lingkungannya, suatu sikap yang yang
Karakteristik Keaktifan diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan
Dikatakan partisipasi aktif apabila seluruh masyarakat. Rendahnya tingkat
minimal empat kali anak balita ditimbang pendidikan erat kaitannya dengan perilaku
di Posyandu secara berturut-turut selama ibu dalam memanfaatkan sarana kesehatan
enam bulan.Sebaliknya dikatakan (posyandu). Tingkat pendidikan ibu yang
partisipasi tidak aktif apabila minimal rendah mempengaruhi penerimaan
kurang dari empat kali anak balita informasi sehingga pengetahuan tentang
ditimbang di Posyandu secara berturut- posyandu terbatas.
turut selama enam bulan (Depkes RI, c. Pengetahuan
2015). Tingkat pengetahuan keluarga,dimana
Prinsip-Prinsip Keaktifan adalah keluarga yang memiliki pengetahuan
Cakupan, Kesetaraan dan kemitraan, tentang kesehatan, tanda, dan gejala
Transparansi, Tanggung jawab kesetaraan, sehubungan dengan pertumbuhan anggota
Pemberdayaan, Kerjasama. keluarganya, maka keluarga tersebut akan
Konsep Ibu segera melakukan tindakan untuk
Ibu adalah perempuan yang sudah meminimalkan dampak yang lebih buruk
bersuami dan mempunyai anak,panggilan lagi terhadap kondisi anggota keluarganya.
pada kaum wanita yang patut untuk d. Jarak rumah ke posyandu
dihormati (Purwodarminto, 2015). Jarak antara rumah ke posyandu sangat
Peran ibu terhadap anggota keluarganya mempengaruhi ibu untuk hadir atau
menurut Nasrul Effendi (2015) dalam berpartisipasi dalam kegiatan posyandu.
Purwodarminto (2015) adalah Asih, Asuh e. Dukungan keluarga terdekat
dan Asah. Dukungan suami/pengasuh balita akan
Konsep Posyandu mempengaruhi ibu aktif membawa
Posyandu merupakan salah satu anaknya ke posyandu jika ada dukungan
bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dari keluarga terdekat.
dilaksanakan oleh dari dan bersama f. Usia Ibu
masyarakat untuk memberdayakan dan Umur ibu merupakan salah satu sifat
memberikan kemudahan kepada karakteristik tentang orang yang sangat
masyarakat guna memperoleh pelayanan utama.
Volume 6 Nomor 1 Page 36
Jurnal Delima Harapan 2019
Up Research) dilakukan satu kali atau sebagian kecil 19 orang (23,75%) adalah
lebih. Penelitian dilakukan di Dilaksanakan tidak bekerja.
di Posyandu Gelang dan Kroyo Desa Berdasarkan Notoadmodjo (2015),
Gelang Kulon Kecamatan Sampung pekerjaan adalah mata pencaharian.
Kabupaten Ponorogo dan waktu Pekerjaan memperoleh unsur ekonomi pada
penelitiannya pada bulan April 2017. saat masyarakat menerapkan pembagian
Populasi dalam penelitian ini adalah pekerjaan, sekalipun pembagian masih pada
seluruh ibu balita yang ada di Posyandu taraf kasar.Pada waktu orang tidak lagi
Gelang dan Kroyo Desa Gelang Kulon, merasa mencukupi keperluan diri sendiri dan
Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo mulai menukar hasil kerja mereka, maka
sejumlah 100 orang. pekerjaan itu menciptakan hubungan
Sampel dalam penelitian ini adalah ekonomis dan sekaligus juga menciptakan
sebagian ibu balita di Posyandu Gelang dan konflik ekonomis. Banyak ibu-ibu bekerja
Kroyo Desa Gelang Kulon, Kecamatan mencari nafkah, baik untuk kepentingan
Sampung, Kabupaten Ponorogo. Teknik sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja
pengambilan sampel dalam penelitian ini saja nampak berpengaruh pada peran ibu
menggunakan Simple Random Sampling. yang memiliki balita sebagai timbulnya
Variabel independen dalam suatu masalah pada ketidakaktifan ibu
penelitian ini pekerjaan ibu balita. Variabel kujungan ke posyandu, karena mereka
dependen dalam penelitian ini adalah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keaktifan ibu datang ke posyandu. yang belum cukup, yang berdampak pada
Dalam penelitian ini peneliti tidak adanya waktu para ibu balita untuk
menggunakan alat ukur Buku Register aktif pada kunjungan ke posyandu, serta
Kohort Penimbangan Balita Untuk tidak waktu ibu mencari informasi karena
menganalisa penelitian ini menggunakan kesibukan mereka dalam bekerja.
Uji Chi-square dengan menggunakan Solusinya kita harus melakukan
bantuan program komputer yaitu SPSS kunjungan ke posyandu sesuai jadwal yang
15.0 for Windows pada taraf signifikasi sudah di tetapkan oleh posyandu dan minat
0,05. Jika ρ < 0,05 HO ditolak H1 di untuk berkunjung harus timbul pada ibu
terima, dan jika ρ > 0,05 HO diterima H1 karena masa balita ini merupakan masa yang
ditolak. menentukan dalam tumbuh kembangnya,
HASIL PENELITIAN DAN yang akan terjadi manusia seutuhnya,
PEMBAHASAN karena aspek pertumbuhan fisiknya telah
1. Analisis Bivariat lebih dahulu mendapat perhatian,
a. Distribusi Pekerjaan penimbangan balita di posyandu secara rutin
Tabel 1. Distribusi Pekerjaan Ibu dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju
Balita di Posyandu Gelang Sehat) sebagai alat untuk mengetahui tingkat
dan Kroyo pertumbuhan anak.
No Pekerjaan Frekuensi Presentase b. Distribusi Keaktifan
(%) Tabel 2. Distribusi Keaktifan Ibu Balita
1 Bekerja 61 76,25 Posyandu Gelang dan Kroyo
2 Tidak 19 23,75 No Keaktifan Frekuen Prosentase
bekerja si (%)
Jumlah 80 100 1 Aktif 20 25
Sumber : Kohort Balita 2 Tidak 60 75
Dari hasil penelitian dapat dilihat Aktif
bahwa dari 80 responden yang diteliti Jumlah 80 100
didapatkan bahwa hampir seluruhnya 61 Sumber: Kohort Balita
orang (76,25%) adalah bekerja dan
Saran
1. Perlu motivasi perangkat desa, kader
posyandu dan bidan desa agar ibu
balita aktif ke posyandu.
2. Diharapkan semua masyarakat ikut
berpartisipasi juga agar lebih aktif
datang ke posyandu untuk
menimbangkan anaknya.
3. Diharapkan ibu balita agar lebih aktif
menimbangkan anaknya ke posyandu
setiap bulannya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pegangan Kader, Pusat Promkes RI
(2015)
Volume 6 Nomor 1 Page 40