Sei sulla pagina 1di 9

JEKPENDJurnal Ekonomi dan Pendidikan

Volume 2 Nomor 2 Bulan Juli 2019 Hal. 1-9


p-ISSN: 2614-2139;Harti Oktarina,
e-ISSN: Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang...
2614-1973, 24
Homepage:http://ojs.unm.ac.id/JEKPEND

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha


(Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP Pembangunan Indonesia)
Harti Oktarina1*, Eka Adnan Agung2 , Sitti Hajar Aswad3
123
STKIP Pembangunan Indonesia/Pendidikan Ekonomi/Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
1
*Email: hartioktarina@gmail.com , 2Email: ekaadnan.agung@gmail.com,
3
Email: sittihajaraswad90@gmail.com
*
Corresponding author

Abstract. The aim of this research is to know: 1) The effect of Entrepreneurship


Education on Entrepreneurial Interest in STKIP Pembangunan Indonesia economic
education students, 2) the effect of Earning Expectations on Entrepreneurial Interest in
STKIP Pembangunan Indonesia economic education students, 3) The effect of Family
Environment on Entrepreneurship Interest in Economic Education students STKIP
Pembangunan Indonesia, and 4) The Effect of Entrepreneurship Education, Earning
Expectations, and Family Environment on Entrepreneurial Interest in STKIP
Pembangunan Indonesia economic education students. This research was causal
comparative research. The population in this research are students of economic education
who had participated in entrepreneurship courses with a sample of 194 students. Methods
of data collection in this research using questionnaire. The instrument test was do to 30
students of economic education STKIP Pembangunan Indonesia. Classic assumption test
includes normality test, autocorrelation test, multicollinearity test, and heteroscedasticity
test. The hypothesis test used is multiple regression analysis. The simultaneous test
results showed that Entrepreneurship Education, Earning Expectations and Family
Environment had an effect on Entrepreneurial Interest in STKIP Pembangunan Indonesia
economic education students.

Keywords: Entrepreneurship Education; Earnings Expectations; Family


Environment; Interest in Entrepreneurship

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh Pendidikan


Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa pendidikan ekonomi
STKIP Pembangunan Indonesia, 2) Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat
Berwirausaha pada mahasiswa pendidikan ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia, 3)
Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa
pendidikan ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia, dan 4) Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan, Ekspektasi Pendapatan, dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat
Berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia.
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Populasi penelitian ini adalah
mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia yang telah mengikuti
mata kuliah kewirausahaan dengan sampel sebanyak 194 mahasiswa. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket atau kuesioner.
Pengujian instrumen dilakukan kepada mahasiswa pendidikan ekonomi STKIP
Pembangunan Indonesia sebanyak 30 mahasiswa. Uji asumsi klasik meliputi uji
normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji
hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil uji simultan
menunjukkan bahwa Pendidikan Kewirausahaan, Ekspektasi Pendapatan dan Lingkungan
Keluarga berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi
STKIP Pembangunan Indonesia.

Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan; Ekspektasi Pendapatan; Lingkungan Keluarga;


Minat Berwirausaha

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 2

Berdasarkan hasil observasi awal, masih banyak


PENDAHULUAN mahasiswa yang beranggapan bahwa
Memasuki persaingan global saat ini,
pendapatan dari berwirausaha tersebut masih
masalah pengangguran merupakan masalah
rendah dan tidak menentu padahal tinggi
klasik yang dialami negara-negara berkembang rendahnya pendapatan yang diperoleh dari
termasuk Indonesia. Pengangguran itu bukanlah berwirausaha tergantung usaha yang dilakukan
hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, seseorang dalam mewujudkan pendapatan yang
melainkan akibat dari semakin sulitnya tinggi.
mendapatkan pekerjaan, terutama di kota-kota Lingkungan keluarga adalah
besar. Kondisi yang dihadapi ini akan semakin lingkungan pertama seseorang dalam
diperburuk jika setiap individu hanya kehidupanya. Menjadi seorang wirausaha tidak
berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) lepas dari dukungan orang tua atau
bukan menjadi pencipta pekerjaan (job creator). keluarganya, apabila keluarga memberi
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain,
dukungan serta pengaruh positif terhadap minat
perkembangan kewirausahaan di Indonesia berwirausaha maka seseorang akan memiliki
masih sangat kurang yaitu 3%. Sebagai minat berwirausaha, begitupun sebaliknya.
pembanding, kewirausahaan di Amerika Serikat Berdasarkan observasi awal peneliti,
tercatat mencapai 12% dari total penduduknya, kebanyakan orang tua menginginkan anaknya
China sebanyak 10%, Singapura sebanyak 7%, untuk menjadi PNS.
dan Malaysia sebanyak 5%. Program studi Pendidikan Ekonomi
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
STKIP Pembangunan Indonesia dalam
para mahasiswa perguruan tinggi bisa menjadi kurikulumnya telah memasukkan mata kuliah
alternatif untuk mengurangi tingkat kewirausahaan. Dalam kegiatan perkuliahan,
pengangguran, karena dengan memiliki jiwa telah diberikan teori-teori kewirausahaan serta
kewirausahaan diharapkan mahasiswa dapat praktik kewirausahaan. Tujuannya agar
menciptakan pekerjaan atau berwirausaha mendorong mahasiswa untuk menjadi
setelah lulus dari perguruan tinggi. Zimmerer, wirausaha setelah mereka lulus sehingga jumlah
Scarborough dan Wilson (2008: 20), wirausaha di Indonesia bertambah dan dapat
menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong mengurangi angka pengangguran. Berdasarkan
pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara
observasi awal peneliti, masih sedikit
terletak pada peranan universitas melalui
mahasiswa yang memilih profesi berwirausaha
penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan karena pengetahuan mereka tentang
baik dalam kegiatan perkuliahan maupun berwirausaha masih kurang serta tidak
kegiatan seminar dan praktik kewirausahaan.
menguasai bidang tersebut. Kebanyakan
Pihak universitas bertanggung jawab dalam mahasiswa memilih profesi sebagai guru karena
mendidik dan memberikan kemampuan sesuai jurusan mereka serta menjadi PNS
wirausaha kepada para lulusannya dan karena dukungan orang tua.
memberikan motivasi untuk berani memilih
Berangkat dari permasalahan tersebut
berwirausaha sebagai karir mereka.
penulis bermaksud menggali lebih dalam
Seseorang yang telah menerima mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
Pendidikan Kewirausahaan akan memiliki ilmu minat berwirausaha Mahasiswa Program Studi
berwirausaha sehingga dengan pemahaman Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan
ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap minat
Indonesia.
berwirausaha. Pengetahuan yang didapat
selama perkuliahan tertutama mata kuliah METODE PENELITIAN
kewirausahaan yang berupa teori dan praktik Jenis penelitian yang digunakan dalam
dapat menjadi bekal untuk berwirausaha dan penelitian ini adalah penelitian kausal
dapat dijadikan bahan pertimbangan mahasiswa komparatif. Pendekatan yang digunakan dalam
untuk menentukan masa depan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
Ekspektasi pendapatan adalah harapan karena data yang disajikan berhubungan dengan
seseorang akan pendapatan yang diperolehnya angka. Dalam penelitian ini terdapat satu
dari kegiatan usaha ataupun bekerja. Seseorang variabel dependen (Y) yaitu minat
dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi berwirausaha. Indikator yang digunakan antara
daripada bekerja menjadi karyawan merupakan lain, tidak ada ketergantungan pada orang lain,
daya tarik untuk menjadi wirausaha. dapat membantu lingkungan sosial, senang jika

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 3

menjadi seorang wirausaha dan berorientasi Uji normalitas digunakan dengan metode
pada masa depan. Selain itu, terdapat tiga Kolmogorof Smirnov. Pengambilan
variabel independen yaitu Pendidikan keputusannya adalah jika Sig.>0,05 maka
Kewirausahaan (X1) Indikator yang digunakan Ho diterima artinya variabel terdistribusi
adalah pemahaman materi yang diajarkan dan normal.
penerapan dari teori mata kuliah yang 2) Uji Autokorelasi
diajarkan. Eskpektasi Pendapatan (X2) Uji autokorelasi digunakan untuk
Indikator yang digunakan adalah pendapatan mengetahui ada atau tidaknya
yang tinggi dan pendapatan tidak terbatas dan penyimpangan asumsi klasik autokorelasi
Lingkungan Keluarga (X3) Indikator yang yaitu korelasi yang terjadi antara residual
digunakan adalah dukungan orang tua, dan pada satu pengamatan dengan pengamatan
pekerjaan orang tua. lain pada model regresi. Prasyarat yang
Populasi dari penelitian ini adalah harus terpenuhi adalah tidak adanya
mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi autokorelasi dalam model regresi. Metode
STKIP Pembangunan Indonesia semester ganjil pengujian yang sering digunakan adalah
(tujuh) tahun akademik 2015/2016 sebanyak dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan
374 orang. Teknik sampling yang digunakan ketentuan sebagai berikut:
adalah teknik purposive random sampling, yaitu - Jika d lebih kecil dari dL atau lebih
pengambilan sampel dengan kriteria atau syarat besar dari (4-dL) maka hopotesis nol
tertentu (Sugiyono, 2008). Adapun kriterianya ditolak, yang berarti terdapat
adalah: autokorelasi.
a. Mahasiswa yang sudah mengambil - Jika d terletak antara dU dan (4-dU),
mata kuliah Kewirausahaan. maka hipotesis nol diterima, yang
b. Mahasiswa aktif. berarti tidak ada autokorelasi.
Penentuan jumlah responden yang akan - Jika d terletak antara dL dan dU atau
dibagikan kuesioner dengan menggunakan diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
rumus Slovin, yaitu: menghasilkan kesimpulan yang pastiya,
maka dinyatakan terdapat autokorelasi.
3) Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik tidak terdapat
korelasi antarvariabel independen. Apabila
Keterangan: 𝑛 = Jumlah sampel nilai tolerance lebih 0,10 atau nilai VIF
N = Jumlah Populasi kurang dari 10 maka menunjukkan tidak
𝑒 = Batas toleransi kesalahan (error) terjadi adanya multikolinearitas
antarvariabel.
Maka jumlah sampel dengan 4) Uji Heteroskedastisitas
perhitungan sebagai berikut: Untuk mengetahui terjadinya
heteroskedastisitas menggunakan Uji
Glejser. Apabila nilai signifikansi masing-
masing variabel independen lebih besar dari
0,05 maka model regresi tersebut adalah
Metode pengumpulan data adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
menggunakan kuesioner yang disebarkan b. Regresi Linier Berganda
langsung kepada responden yaitu mahasiswa Model persamaan regresi terdapat
program studi pendidikan ekonomi STKIP pada variabel minat berwirausaha (Y),
Pembangunan Indonesia. Dalam pengumpulan pendidikan kewirausahaan (X1), ekspektasi
data, peneliti menggunakan skala likert dengan pendapatan (X2), dan lingkungan keluarga
beberapa kategori yaitu “Sangat Setuju” (SS), (X3). Adapun model penelitiannya sebagai
“Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS) dan “Sangat berikut:
Tidak Setuju” (STS). Skala likert guna
mengukur variabel Minat Berwirausaha,
Ekspektasi Pendapatan, Motivasi, Pendidikan
Kewirausahaan, dan Norma Subjektif. Keterangan :
a. Uji Asumsi Klasik Y = Minat berwirausaha
1) Uji Normalitas X1 = Pendidikan Kewirausahaan

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 4

X2 = Ekspektasi Pendapatan (parsial). kriteria pengujian adalah jika


X3 = Lingkungan Keluarga signifikansi<0,05, maka Ho ditolak dan Ha
c. Uji Simultan (Uji F) diterima.
Uji F digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel-variabel independen HASIL DAN PEMBAHASAN
secara bersama-sama (simultan) terhadap Hasil Analisis Data
variabel dependen. Pengambilan 1. Uji Normalitas
keputusannya adalah jika nilai Dalam penelitian ini uji normalitas
signifikansi<0,05, maka Ha diterima dan menggunakan uji statistik nonparametrik
Ho ditolak, begitupun sebaliknya. Kolmogorov Smirnov. Data memiliki distribusi
a. Uji Parsial (Uji t) normal ketika nilai Asymp.Sig. lebih besar dari
Uji t digunakan untuk menguji nilai alpha yang sudah ditentukan yaitu
pengaruh antara variable independen 0,05.dengan hasil sebagai berikut:
terhadap variabel dependen secara terpisah

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas


Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) Kesimpulan
Pendidikan kewirausahaan 0,060 > 0,05 Normal
Ekspektasi pendapatan 0,050 > 0,05 Normal
Lingkungan keluarga 0,055 > 0,05 Normal
Minat wirausaha 0,063 > 0,05 Normal
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan bahwa data keempat variabel tersebut
menggunakan uji statistik nonparametrik terdistribusi secara normal.
Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai Asymp.Sig.
untuk pendidikan kewirausahaan, ekspektasi 2. Uji autokorelasi
pendapatan dan lingkungan keluarga masing- Hasil Uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel
masing sebesar 0,060; 0,050; 0,055 lebih besar berikut:
dari nilai alpha (0,05) sehingga dapat dikatakan
Tabel 2 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson
Estimate
1 .180a .032 .017 3.97298 1.933
a. Predictors: (Constant), Lingkungan keluarga, Pendidikan Kewirausahaan,
Ekspektasi_Pendapatan
b. Dependent Variable: Minat_wirausaha
Berdasarkan hasil output diatas dU (1,7965) dan 4-dU (2,2035) yang berarti
diperoleh nilai DW sebesar 1,933. Berdasarkan tidak ada autokorelasi.
tabel DW dengan signifikasi 0,05 dan jumlah 3. Uji multikolinieritas
data (n) 193, serta k = 3 (k adalah jumlah Model regresi yang baik tidak terdapat
variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar korelasi antarvariabel independen. Apabila nilai
1,7337 dan dU sebesar 1,7965. Berdasarkan hal tolerance lebih 0,10 atau nilai VIF kurang dari
tersebut maka nilai DW terletak diantara nilai 10 maka menunjukkan tidak terjadi adanya
multikolinearitas antarvariabel.

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas


Collinearity Statistics
Variabel Kesimpulan
Tolerance VIF
Pendidikan kewirausahaan 0,986 1,014 Tidak terjadi multikolinieritas
Ekspektasi pendapatan 0,983 1,017 Tidak terjadi multikolinieritas
Lingkungan keluarga 0,987 1,013 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 5

Hasil pada tabel dapat dilihat bahwa pengamatan ke pengamatan yang lainnya.
variabel independen yaitu Pendidikan Menurut Imam (2011, 139) model regresi yang
Kewirausahaan, Ekspektasi Pendapatan, dan baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
Lingkungan Keluarga memiliki nilai VIF lebih heteroskedastisitas. Untuk mengetahui
kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari terjadinya heteroskedastisitas menggunakan Uji
0,10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Glejser. Apabila nilai signifikansi masing-
multikolinearitas antarvariabel. masing variabel independen lebih besar dari
4. Uji Heteroskedastisitas 0,05 maka model regresi tersebut adalah
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk homoskedastisitas atau tidak terjadi
mengetahui apakah dalam model regresi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji
terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu heteroskedastisitas.

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Variabel Nilai Signifikansi Kesimpulan
Pendidikan kewirausahaan 0,051 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Ekspektasi pendapatan 0,482 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Lingkungan keluarga 0,400 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah

Indikasi terjadi heteroskedastisitas jika  Jika lingkungan keluarga meningkat


nilai signifikansi variabel independen <0,05 sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan
(Ghozali, 2011: 143). Hasil uji glejser pada minat berwirausaha mahasiswa pendidikan
tabel menunjukkan nilai signifikansi seluruh ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia
variabel independen lebih dari 0,05 sehingga sebesar 0,239.
tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Regresi Linier Berganda a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Model persamaan regresi terdapat pada Uji simultan dengan F test bertujuan untuk
variabel minat berwirausaha (Y), pendidikan mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
kewirausahaan (X1), ekspektasi pendapatan independen terhadap variabel dependen.
(X2), dan lingkungan keluarga (X3). Adapun Berdasarkan uji anova (F) menunjukkan bahwa
model penelitiannya sebagai berikut: nilai signifikansi sebesar 0,03 < 0,05 berarti
Y = 24,199 + 0,035X1 + 0,147X2 + 0,239X3 + e variabel independen (pendidikan kewiraushaan,
Persamaan regresi tersebut menunjukkan ekspektasi pendapatan, dan lingkungan
bahwa: keluarga) secara bersama-sama (simultan)
 Jika tidak ada pendidikan kewirausahaan, berpengaruh signifikan terhadap minat
ekspektasi pendapatan dan lingkungan berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi
keluarga maka minat berwirausaha STKIP Pembangunan Indonesia.
mahasiswa pendidikan ekonomi hanya b. Pengujian Secara Parsial (Uji T)
sebesar 24, 199 Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh
 Jika pendidikan kewiraushaan meningkat masing-masing variabel independen terhadap
sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan variabel independen. Apabila nilai sig. t kurang
minat berwirausaha mahasiswa pendidikan dari nilai alpha (0,05) maka dapat disimpulkan
ekonomi sebesar 0,035; variabel independen secara parsial berpengaruh
 Jika ekspektasi pendapatan meningkat terhadap variabel dependen. Dari hasil
sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pengolahan data spss diperoleh nilai
minat berwirausaha mahasiswa pendidikan signifikansi t sebesar:
ekonomi sebesar 0,147;
Model T Sig.

(Constant) 8.312 .000


Pendidikan_kewirausahaan 2.718 .047
1
Ekspektasi_pendapatan 4.103 .022
Lingkungan_keluarga 6.937 .004
a. Dependent Variable: Minat_berwirausaha
Sumber: Data diolah dengan SPSS 20

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 6

1) Pendidikan Kewirausahaan bahwa Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh


Berdasarkan hasil output spss diatas, terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
diperoleh nilai signifikansi pendidikan Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan
kewirausahaan < nilai alpha (0,047 < 0,05) Indonesia.
dengan nilai t hitung > nilai t tabel (2,718 > Pendidikan Kewirausahaaan yang
1,97253) maka dapat disimpulkan bahwa diberikan kepada mahasiswa Pendidikan
variabel pendidikan kewirausahaan Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia
berpengaruh secara signifikan terhadap melalui mata kuliah Kewirausahaan
minat berwirausaha mahasiswa pendidikan (Entrepreneurship) dan Praktek Wirausaha
ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia. dapat menjadi modal dasar untuk berwirausaha.
2) Ekspektasi Pendapatan Pemahaman mataeri yang diajarkan dan
Berdasarkan hasil output spss diatas, penerapan dari teori mata kuliah yang dipelajari
diperoleh nilai signifikansi ekspektasi akan menjadikan mahasiswa semakin terampil
pendapatan < nilai alpha (0,022 < 0,05) dan muncul keyakinan untukmemulai suatu
usaha.
dengan nilai t hitung > nilai t tabel
Pendidikan kewirausahaan akan
(4,103 > 1,97253) maka dapat menanamkan nilai-nilai kewirausahaan yang
disimpulkan bahwa variabel ekspektasi nantinya akan membentuk pola pikir dan sikap
pendapatan berpengaruh secara mental berwirausaha sehingga seseorang akan
signifikan terhadap minat berwirausaha memiliki minat berwirausaha. Pihak universitas
mahasiswa pendidikan ekonomi STKIP memiliki tanggung jawab dalam memberikan
Pembangunan Indonesia. keterampilan wirausaha kepada mahasiswa
3) Lingkungan Keluarga sehingga nantinya berani untuk memilih
Berdasarkan hasil output spss diatas, berkakir sebagai wirausaha. Hal tersebut sesuai
diperoleh nilai signifikansi < nilai alpha dengan pernyataan Zimmerer, Scarborough, dan
(0,04 < 0,05) dengan nilai t hitung > nilai t Wilson (2008: 20) yang mengatakan bahwa
tabel (6,937 > 1,97253) maka dapat salah satu faktor pendorong pertumbuhan
disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerwirausahaan disuatu negara terletak pada
keluarga berpengaruh secara signifikan peranan universitas melalui penyelenggaraan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Kewirausahaan.
pendidikan ekonomi STKIP Pembangunan
Indonesia. 2. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan
terhadap Minat Berwirausaha (Studi
Pembahasan Kasus Mahasiswa Program Studi
1. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Pendidikan Ekonomi STKIP
terhadap Minat Berwirausaha (Studi Pembangunan Indonesia)
Kasus Mahasiswa Program Studi Hasil penelitian mendukung hipotesis
Pendidikan Ekonomi STKIP kedua yang menunjukkan bahwa variabel
Pembangunan Indonesia) Ekspektasi Pendapatan (X2) berpengaruh
Hasil penelitian mendukung hipotesis terhadap Minat Berwirausaha. Hasil analsisi
pertama yang menunjukkan bahwa variabel pada uji hipotesis kedua menghasilkan
Pendidikan Kewrausahaan (X1) berpengaruh koefisien regresi X2 sebesar 0,147. Hal tersebut
terhadap Minat Berwirausaha. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan
pada uji hipotesis pertama menghasilkan Ekspektasi Pendapatan sebesar 1 satuan akan
koefisien regresi X1 sebesar 0,035. Hal tersebut meningkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa
menujukkan bahwa setiap adanya peningkatan Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan
Pendidikan Kewirausahan sebesar 1 satuan Indonesia sebesar 0,147 satuan. Variabel ini
akan meningkatkan Minat Berwirausaha memiliki nilai hitung sebesar 4,103 serta nilai
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP signifikansi sebesar 0,022 dimana nilai tersebut
Pembangunan Indonesia sebesar 0,035 satuan. lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan uraian
Variabel ini memiliki nilai t hitung sebesar tersebut dapat disimpulkan bahwa Ekspektasi
2,718 serta memiliki nilai signifikansi sebesar Pendapatan berpengaruh terhadap Minat
0,047 dimana nilai tersebut lebih kecil 0,05. Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan STKIP Pembangunan Indonesia.

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 7

Ekspektasi pendapatan merupakan bidang tertentu dapat menimbulkan minat


harapan seseorang untuk mendapatkan anaknya untuk berwirausaha dalam bidang yang
penghasilan berupa uang atau barang yang sama pula.
digunakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Ekspektasi Pendapatan menjadi salah satu 4. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan,
faktor yang dapat mempengaruhi Minat Ekspektasi Pendapatan, dan Lingkungan
Berwirausaha. Seseorang yang berminat Keluarga terhadap Minat Berwirausaha
berwirausaha memiliki keinginan untuk (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi
menghasilkan pendapatan yang tidak terbatas Pendidikan Ekonomi STKIP
dan melebihi karyawan. Meskipun demikian, Pembangunan Indonesia)
besar atau kecilnya pendapatan yang diterima Hasil penelitian mendukung hipotesis
wirausaha bergantung pada seberapa keras keempat yang menunjukkan bahwa variabel
usaha yang telah dilakukan. Ketika individu Pendidikan Kewirausahaan (X1), Ekspektasi
menginginkan penghasilan yang tinggi dari Pendapatan (X2) Lingkungan Keluarga (X3)
berwirausaha, maka hal tersebut dapat menjadi berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha.
pendorong dalam meningkatkan minat Minat berwirausaha dipengaruhi oleh
berwirausaha. pendidikan kewirausahaan. Pengetahuan yang
di dapat selama kuliah terutama mata kuliah
3. Pengaruh Lingkungan Keluarga kewirausahaan dapat digunakan untuk
terhadap Minat Berwirausaha (Studi berwirausaha. Dengan memperoleh
Kasus Mahasiswa Program Studi pengetahuan tentang kewirausahaan yang
Pendidikan Ekonomi STKIP memadai akan memperoleh pemahaman
Pembangunan Indonesia) berwirausaha serta dapat mendorong seseorang
Hasil penelitian mendukung hipotesis untuk berwirausaha. Faktor lain yang juga
ketiga yang menunjukkan bahwa variabel mempengaruhi Minat Berwirausaha mahasiswa
Lingkungan Keluarga (X3) berpengaruh Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan
terhadap Minat Berwirausaha. Hasil analsisi Indonesia adalah ekspektasi pendapatan karena
pada uji hipotesis ketiga menghasilkan dalam menentukan suatu pekerjaan tidak lepas
koefisien regresi X3 sebesar 0,239. Hal tersebut dari pertimbangan gaji atau pendapatan yang
menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan akan diperolehnya. Menjadi seorang wirausaha
Lingkungan Keluarga sebesar 1 satuan akan tentunya menginginkan pendapatan yang lebih
meningkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa besar daripada menjadi pekerja, semakin tinggi
Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan harapan seseorang akan pendapatan yang
Indonesia sebesar 0,239 satuan. Variabel ini dihasilkan dari berwirausaha maka akan
memiliki nilai hitung sebesar 6,937 serta nilai semakin tinggi pula minat seseorang untuk
signifikansi sebesar 0,004 dimana nilai tersebut berwirausaha, karena dengan berwirausaha
lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan uraian dapat memiliki pendapatan yang tinggi
tersebut dapat disimpulkan bahwa Lingkungan tergantung dari usaha yang dilakukanya.
Keluarga berpengaruh terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi SIMPULAN DAN SARAN
STKIP Pembangunan Indonesia. Kesimpulan
Hasil tersebut membuktikan bahwa Berdasarkan data yang diperoleh dari
Lingkungan Keluarga merupakan salah satu hasil analisis yang dilakukan maka dapat
faktor penting yang mempengaruhi Minat disimpulkan sebagai berikut:
Berwirausaha. Minat berwirausaha akan 1. Terdapat pengaruh positif Pendidikan
terbentuk apabila keluarga memberikan Kewirausahaan terhadap Minat
pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan
sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia.
saling mempengaruhi baik secara langsung Hal tersebut terbukti dari hasil t hitung
maupun tidak langsung. Orang tua yang bekerja variabel Pendidikan Kewirausahaan sebesar
sebagai wiraswasta juga akan mempengaruhi 2,718 dimana nilai tersebut lebih besar dari
pula pada pola pikir anak dalam menentukan nilai t tabel yaitu 1,97253 dengan nilai
pekerjaannya di masa yang akan datang, signifikansi 0,047 lebih kecil dari 0,05.
demikian juga pada minat berwiraswasta pada Semakin tinggi Pendidikan Kewirausahaan
anak. Orang tua yang berwiraswasta dalam maka akan semakin tinggi pula Minat

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 8

Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan mengenai komposisi materi yang disusun


Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia. berdasarkan silabus dapat mempermudah
2. Terdapat pengaruh positif Ekspektasi mahasiswa memahami materi kuliah yang
Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha diajarkan memiliki rata-rata skor terendah
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP pada butir pernyataan variabel Pendidikan.
Pembangunan Indonesia. Hal tersebut 2. Sebaiknya mahasiswa Mahasiswa Program
terbukti dari hasil t hitung variabel Studi Pendidikan Ekonomi STKIP
Ekspektasi Pendapatan sebesar 4,103 Pembangunan Indonesia lebih optimis dan
dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai t berani mengambil risiko. Hal tersebut dapat
tabel yaitu 1,97253 dengan nilai dilihat dari rendahnya rata-rata skor yang
signifikansi 0,022 lebih kecil dari 0,05. diberikan responden untuk variabel
Semakin tinggi Ekspektasi Pendapatan Ekspektasi Pendapatan pada item
maka akan semakin tinggi pula Minat pendapatan yang tidak terbatas dari
Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan berwirausaha. Mayoritas mahasiswa tidak
Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia. optimis dan tidak percaya diri terhadap
3. Terdapat pengaruh positif Lingkungan pendapatan yang dihasilkan dari
Keluarga terhadap Minat Berwirausaha berwirausaha. Anggapan pendapatan yang
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP tidak pasti dalam berwirausaha sebaiknya
Pembangunan Indonesia. Hal tersebut dihilangkan karena jumlah pendapatan yang
terbukti dari hasil t hitung variabel dihasilkan tergantung seberapa keras usaha
Lingkungan Keluarga sebesar 6,937 yang dilakukan seseorang.
dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai t 3. Pihak perguruan tinggi berperan dalam
tabel yaitu 1,97253 dengan nilai membentuk karakter wirausaha pada setiap
signifikansi 0,022 lebih kecil dari 0,05. mahasiswa, sehingga dalam diri individu
Semakin tinggi Lingkungan Keluarga maka terbentuk mental job creator bukan job
akan semakin tinggi pula Minat seeker mengingat lapangan pekerjaan di
Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan sektor negeri dan swasta semakin terbatas.
Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia. Melalui Pendidikan Kewirausahaan pihak
4. Terdapat pengaruh positif pendidikan perguruan tinggi dapat memberikan bekal
kewirausahaan, Ekspektasi Pendapatan, dan dalam meningkatkan keterampilan
Lingkungan Keluarga terhadap Minat berwirausaha. Oleh karena itu, pemberian
Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan bekal tersebut sebaiknya tidak hanya berupa
Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia. teori saja, melainkan praktik secara
Hal tersebut terlihat dari nilai signifikansi berkelanjutan sehingga harapannya
uji Anova (Uji F) yaitu sebesar 0,003 lebih mahasiswa benar-benar dituntut untuk
kecil dari 0,05. Semakin tinggi pendidikan terjun secara langsung dalam kegiatan
kewirausahaan, Ekspektasi Pendapatan, dan usaha.
Lingkungan Keluarga maka akan 4. Hasil penelitian ini yaitu Minar
meningkatkan Minat Berwirausaha Berwirausaha Mahasiswa Program Studi
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP Pendidikan Ekonomi STKIP Pembangunan
Pembangunan Indonesia. Hasil penelitian Indonesia dijelaskan oleh variabel
ini yaitu Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Kewirausahaan, Ekspektasi
Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Pendapatan, dan Lingkungan Keluarga
Pembangunan Indonesia dijelaskan oleh sebesar 32,2%. Sehingga untuk penelitian
variabel Pendidikan Kewirausahaan, selanjutnya dapat menambah variabel lain
Ekspektasi Pendapatan, dan Lingkungan seperti keterampilan berwirausaha,
Keluarga sebesar 32,2%. kepribadian, norma subyektif, dan lain
sebagainya.
Saran
1. Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan DAFTAR RUJUKAN
Ekonomi STKIP Pembangunan Indonesia Buchori Alma. (2011). Kewirausahaan.
sebelum perkuliahan sebaiknya benar-benar Bandung: Alfabeta.
memahami silabus sehingga memudahkan Firlian, E. 2018. “Pengaruh Pendidikan
dalam memahami materi Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan
Kewirausahaan yang diajarkan. Pernyataan Keluarga, dan Motivasi Terhadap

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736
Harti Oktarina, Eka Adnan Agung Sitti Hajar Aswad, Faktor-Faktor Yang... 9

Minat Berwirausaha (Studi Kasus pada


Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia yang
Memiliki Usaha Pribadi)”. Skripsi:
Universitas Islam Indonesia
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19 Edisi 5. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Indarti; Nurul. (2008). Intensi Kewirausahaan
Mahasiswa: Studi Perbandingan antara
Indonesia, Jepang dan Norwegia.
Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia
Volume 23 No 04 , 1-27.
Kasmir. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada Retno Budi
Paulus Patria Adhitama. (2014). “Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat
Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNDIP, Semarang). Skripsi. UNDIP.
Soemanto, Wasty.2008, Pendidikan
Wiraswasta, Jakarta : Bumi Aksara
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kombinasi (Mix Methode). Bandung:
CV. Alfabeta.
Zimmerer, Thomas W., dkk. (2008).
Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
Kecil. Jakarta: Salemba Empat

DOI:10.26858/jekpend.v2i2.9736

Potrebbero piacerti anche