Sei sulla pagina 1di 14

PENGARUH POTONGAN HARGA, BONUS PACK, DAN DISPLAY

TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF


PADA HYPERMART KUPANG

Selfiana Goetha
Program Studi Manajemen FE Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Sukamti dan Rosadalima Tisu


Dosen Program Studi Manajemen FE Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

ABSTRACT

The increase the number of retail in indonesia , especially Hypermarket ,


the more increase competition in retail industry .Although various the strategy
took by by Hypermarth of promotion by increase the purchase impulsive but in
the last year , that is in 2015 Hypermarth has experienced a fall in sales of 24,35
% .reduction this factors discounts , A bonus pack and stores display in the
purchase impulsive .
Results of the analysis descriptive provide a category perception variable
Price discounts 85.2 % in the category of very good , variable a bonus pack 83,9
% in the category of good , Store display variable 85,14 % in the category of very
good and variable impulsive Buying 86,17 % in the category of very good .
Based on analysis of the statistical regression linear multiple obtained
equation as follows: y = 0.435 x1 + 0.246 x2 + 0.426 x3 + e. Test results t show
variable discounts, a bonus pack and Store display in partial have had a positive
impact and significantly to purchase impulsive Buying.The results of the f showed
variable discounts, a bonus pack and store display simultaneously have had a
positive impact and significantly to purchase impulsive.The results of the
coefficients determination = 0,748, in which 74,8 % variable the purchase
impulsive contributed to variable discounts, a bonus pack, and store display, while
the rest of 25,2 % described by other variables which were outside this model.

Keyword : Price Discounts,Bonus Pack,Store Display, impulsive Buying


PENDAHULUAN Perkembangan bisnis ritel asing
terutama yang berskala besar di
Latar Belakang Indonesia, didorong oleh Keppres
Seiring dengan Nomor 96 tahun 1998 yang
perkembangan jaman yang semakin kemudian diperbaharui dengan
modern, menyebabkan timbulnya Keppres Nomor 118 tahun 2000,
berbagai macam usaha bisnis yang yang menyatakan bahwa perizinan
mempunyai tujuan untuk dan persyaratan bagi peritel asing,
memberikan produk dan pelayanan kini telah disamakan ketentuannya
yang baik bagi konsumen. Salah satu dengan para peritel modern lokal.
bisnis yang berkembang dengan Semakin meningkatnya
pesat, yaitu bisnis ritel. jumlah ritel di Indonesia, terutama

1
Hypermarket, maka akan semakin dengan data 21% mengatakan
meningkatkan persaingan di industri mereka tidak pernah merencanakan
ritel. Salah satu cara yang dapat apa yang ingin dibeli (Ramaun
dilakukan peritel Hypermarket untuk 2011). Tabel di bawah ini
mempertahankan keunggulan menunjukan peningkatan jumlah
bersaing dan menjaga gross profit penduduk yang melakukan
adalah dengan menggunakan strategi pembelian impulsif di Indonesia.
bauran ritel seperti menawarkan
produk – produk yang lengkap dan Tabel 1.1
diminati pembeli, menetapkan harga Impulse Buying secara Nasional
yang dapat dijangkau semua
kalangan masyerakat, mendirikan
Hypermart pada lokasi yang
strategis, dan melakukan berbagai
promosi penjualan baik di luar gerai
seperti menyebarkan berbagai
gambar produk dan daftar produk
yang di jual dengan semenarik
mungkin serta memasang iklan pada
surat kabar agar Hypermart mampu
dikenali semua masyarakat. Promosi
yang dilakukan Hypermart di dalam
gerai seperti melakukan free sample, Datatersebut menggambarkan
Bonus Pack, in-store Display, jumlah peningkatan masyarakat
potongan harga, souvenir dan special Indonesia yang khususnya berada di
events dan lain sebagainya. Survei kota-kota besar yang mengalami
yang dilakukan oleh Nielsen dalam peningkatan jumlah pelaku impulse
Hidayah (2010:6) Indonesia pada buying, di mana impulse buying
tahun 2007, laju pertumbuhan secara nasional pada Tahun 2006
Hypermarket di Indonesia meningkat hanya sebesar 10 % meningkat pada
sebesar 30 % dari 106 menjadi 138 Tahun 2011 menjadi 21%. Hal
gerai. Penguasaan pangsa pasar oleh tersebut membuat para peritel
hypermarket di Indonesia melakukan strategi promosi
diperkirakan akan mencapai 40 %. penjualan yang gencar, seperti
Berdasarkan hasil survei oleh memberi potongan harga, bonus
Nielsen dalam Hidayah (2010:6), tambahan (bonus pack), serta
85% konsumen ritel modern di mengatur tata letak di dalam toko
Indonesia melakukan keputusan (in-store display) lebih menarik,
pembelian barang saat berada di sehingga dapat mempengaruhi
dalam toko. Pada tahun 2006, 15% konsumen untuk melakukan
dari pembelanja mengatakan bahwa pembelian yang tidak direncanakan
mereka merencanakan apa yang akan sebelumnya atau pembelian secara
mereka beli, tetapi tahun 2011 hanya impulsif.
5% yang mengatakan merencanakan Walaupun berbagai strategi
apa yang akan dibeli. Konsumen yang dilakukan oleh Hypermarth
sekarang menjadi lebih impulsif berupa promosi bonus pack, in-store
display, dan price discount, namun

2
pada tahun terakhir, yaitu tahun 2015 bisnis ritel lainnya seperti Ramyana
Hypermarth mengalami penurunan Mall, minimarket, supermarket, dan
penjualan. Berikut adalah data department store yang telah
penjualan pada Hypermart Kupang berkembang di kota Kupang.
tiga tahun terkahir dari tahun 2013 Rumusan Masalah
sampai tahun 2015. Berdasarkan uraian latar
belakang yang telah dikemukakan di
Tabel 1.2 atas dapat dirumuskan permasalahan
Data Penjualan Tahun 2013-2015 sebagai berikut:
Pada Hypermart Kupang 1. Bagaimana persepsi pembeli
tentang potongan harga, bonus
pack, display toko, dan gambaran
pembelian impulsif pada
Hypermart Kupang?
2. Apakah potongan harga, bonus
pack, dan display toko secara
parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pembelian
impulsif pada Hypermart
Kupang?
3. Apakah potongan harga, bonus
pack, dan display toko secara
simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pembelian
impulsif pada Hypermart
Kupang?

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan
masalah di atas, tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui persepsi
pembeli tentang potongan harga,
bonus pack, display toko, dan
gambaran pembelian impulsif
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat pada Hypermart Kupang.
dijelaskan bahwa total penjualan 2. Untuk mengetahui signifikansi
pada Hypermart Kupang mengalami pengaruh potongan harga, bonus
penurunan pada tahun 2015 sebesar pack, dan display toko secara
24,35%. Terdapat beberapa faktor parsial terhadap pembelian
yang menyebabkan penurunan impulsif pada Hypermart Kupang.
penjualan, faktor-faktor tersebut 3. Untuk mengetahui signifikansi
adalah telah berdirinya cabang pengaruh potongan harga, bonus
Hypermart yang berlokasi di Lippo pack, dan display toko secara
Plaza sejak akhir 2015, selain itu simultan terhadap pembelian
semakin banyaknya kompetitor impulsif pada Hypermart Kupang.

3
Manfaat Penelitian Promosi potongan harga
1. Bagi Hypermart Kupang memberikan beberapa keuntungan
Penelitian ini diharapkan akan diantaranya dapat memicu
dapat mengetahui bagaimana cara konsumen untuk membeli dalam
mendorong pembelian impulsif jumlah yang banyak, mengantisipasi
dan mengetahui kegiatan promosi promosi pesaing, dan mendukung
penjualan mana yang dapat secara perdagangan dalam jumlah yang
signifikan memicu tingkat lebih besar.
pembelian dari konsumen sebagai
bentuk keputusan pembelian Pengertian Bonus Pack
impulsif. Kotler (2003:32)
2. Bagi pengembangan ilmu mendefenisikan bonus pack adalah
pengetahuan, sebagai masukkan tawaran dengan manfaat ekstra di
dan tambahan pengetahuan serta mana manfaat ekstra tersebut
menjadi rujukan / rekomendasi berbentuk suatu barang dagangan.
bagi peneliti lain, dalam Boyd dalam Yessica (2012:25)
pengembangan penelitian sejenis bonus pack adalah upaya untuk
di masa yang akan datang. menarik pembelian dengan
menawarkan produk atau jasa gratis
dengan harga yang sudah dikurangi
LANDASAN TEORI untuk mendorong pembelian produk
lain.
Pengertian Bauran Pemasaran
Ritel Pengertian Display Toko
Utami (2010:86) bauran ritel Menurut Sopiah dan
(retail mix) adalah strategi Syihabuddin (2008:238) Display
pemasaran yang mengacu pada adalah usaha yang dilakukan untuk
beberapa variabel, dimana peritel menata barang yang mengarahkan
dapat mengkombinasikan variabel- pembeli agar tertarik untuk melihat,
variabel tersebut menjadi jalan dan memutuskan untuk
alternatif dalam upaya menarik membelinya.Pengertian Display
konsumen. Variabel tersebut pada lainnya dikemukakan oleh Alma
umumnya meliputi faktor-faktor (2008:189) Display adalah keinginan
seperti variasi barang dagangan dan membeli sesuatu yang tidak didorong
jasa yang ditawarkan. oleh seseorang, tetapi didorong oleh
daya tarik atau oleh penglihatan
Pengertian Potongan Harga ataupun perasaan lainnya.
Discount (Potongan harga)
Pengertian Pembelian Impulsif
merupakan alat promosi yang dapat
Suatu pembelian seringkali
menarik perhatian konsumen untuk
diiringi niat yang pasti walaupun
mendorong hasrat calon konsumen
tidak dinyatakan secara verbal atau
guna membeli produk yang
secara tertulis pada daftar belanja.
ditawarkan. Menurut Sutisna
Ma’ruf (2006:64) mengatakan bahwa
(2002:302) Potongan harga adalah
impulse buying adalah proses
pengurangan harga produk dari harga
pembelian barang yang dilakukan
normal dalam periode tertentu.
secara spontan.

4
Gambar 2.1 penelitian dilaksanakan dari bulan
Skema Kerangka Berpikir Februari – Juni 2016.

Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua orang yang menjadi
pembeli produk pada Hypermart
Kupang dengan jumlah yang tak
diketahui.

Sampel Penelitian
Karena populasi dalam penelitian ini
tidak diketahui banyaknya secara
pasti, maka jumlah sampel dalam
penelitian ditentukan sebanyak 120
responden. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah
Hipotesis Penelitian teknik aksidental sampling.
Berdasarkan perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan Jenis Data
landasan teori yang telah dibahas, Jenis data dapat dibedakan
serta kerangka pikir di atas, maka menjadi dua, yaitu data menurut sifat
dapat dibuat hipotesis sebagai dan data menurut sumber. menurut
berikut: sifat adalah : data kuantitatif dan data
1. Potongan Harga, Bonus pack, kualitatif. Data menurut sumber
Display toko, dan Pembeliaan adalah data primer dan data
Impulsif pada Hypermart sekunder.
Kupang, cukup tinggi.
2. Potongan Harga, Bonus pack, dan Teknik Pengumpulan Data
Display toko secara parsial Teknik pengumpulan data
berpengaruh positif dan signifikan penelitian ini adalah : 1) teknik
terhadap pembelian impulsif pada wawancara, 2) teknik kuisioner, 3)
Hypermart Kupang. teknik dokumentasi.
3. Potongan Harga, Bonus pack, dan
Display toko secara simultan Variabel Penelitian
berpengaruh positif dan signifikan Variabel bebas dalam
terhadap pembelian impulsif pada penelitian ini adalah potongan harga
Hypermart Kupang. (X1), bonus pack (X2), display toko
(X3) dan variabel terikatnya adalah
METODE PENELITIAN pembelian impulsif (Y).

Waktu dan Tempat Penelitian Skala Pengukuran


Penelitian ini dilakukan pada Untuk mengetahui intensitas
Hypermart Kupang yang beralamat tanggapan responden terhadap
di Jalan Frans Seda No 2, Tuak Daun variabel-variabel dibutuhkan suatu
Merah, Kelurahan Oebobo. Waktu alat ukur. Alat ukur yang digunakan

5
dalam penelitian ini dikenal dengan pertanyaan ≥ 0,3 sesuai dengan
nama instrumen penelitian yang persyaratan, sehingga seluruh butir
disusun dalam bentuk kuesioner pertanyaan dapat digunakan untuk
dengan menggunakan skala Likert. pengumpulan data. Perhitungan
Pada skala Likert, penilaian tentang validitas menggunakan bantuan
intensitas tanggapan responden SPPS.
terhadap variabel-variabel penelitian Uji Reliabilitas
berdasarkan deviasi normal. Reliabilitas adalah tidak
Menurut Levis, (2010:105), berbeda jika dilakukan pengukuran
skala Likert digunakan untuk ulang. Menurut Sugiyono,
melakukan rating terhadap pendapat (2006:110), bahwa instrumen
responden terhadap suatu objek yang yanreliabel adalah instrumen yang
mereka jumpai dan dapat diukur bila digunakan beberapa kali untuk
jawaban setiap item instrumen mengukur obyek yang sama, akan
(indikator), dari jawaban yang menghasilkan data yang
diharapkan sampai jawaban yang sama.Perhitungan ini menggunakan
tidak diharapkan. rumus cronbach Alpha (Riduwan,
2004:115).
Uji Instrumen 𝑘 ∑ 𝑆𝑖
Uji validitas r 11= [ ] [1 ∑ ]
𝑘−1 𝑆𝑡
Validitas instrumen adalah
ukuran sejauh mana suatu alat ukur
Keterangan:
dapat mengukur apa yang ingin
r 11 : Koefisien korelasi
diukur (Supranto, 2003).
∑ 𝑆𝑖 : Jumlah skor item
Pemahaman ini diperkuat oleh
∑ 𝑆𝑡 : Jumlah total skor (seluruh
Sugiyono, (2006:109), bahwa hasil
penelitian benar-benar valid bila item)
terdapat kesamaan antara data yang 𝑘 : Jumlah responden
terkumpul dengan data yang Pada penelitian ini, reliabel
sesungguhnya terjadi pada obyek bila r hitung ≥ 0,6.
yang diteliti.
Untuk menguji validitas Teknik Analisis Data
digunakan rumus pearson product 1. Analisis Deskriptif
moment (Riduwan, 2004), sebagai Pada penelitian ini
berikut: analisis deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 fenomena di lokasi penelitan
𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖) yaitu Hypermart Kupang dan
=
√ {𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖2)}{𝑛 ∑ 𝑌𝑖2 − (∑ 𝑌𝑖2)} mengukur persepsi, pengetahuan
Di mana: dan keterampilan responden
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : Koefisien korelasi yang dilakukan dengan
∑ 𝑋𝑖 : Jumlah skor item menggunakan skala likert yang
∑ 𝑌𝑖 : Jumlah total skor merupakan skala ordinal. Untuk
𝑛 : Jumlah responden setiap indikator akan diajukan
Valid jika nilai corrested item sejumlah pertanyaan kepada
total correlation untuk semua item setiap responden yang
berbelanja pada Hypermart

6
kupang dalam beberapa bentuk. pengaruh variabel
Berdasarkan Levis (2010:173) Potongan Harga (X1),
rumus yang digunakan untuk Bonus Pack (X2), Display
menetukan kategori persepsi Toko (X3), terhadap
populasi yaitu: variabel terikat Keputusan
x̅ Ps−p Pembelian Impulsif (Y),
Ps-p = ( 5 ) x 100 %
maka formulasi uji “t”
Keterangan: yang digunakan sebagai
Ps-p : Kategori Persepsi berikut:
x̅ ps-p : Rata-Rata Skor Persepsi bi
5 : Score Tertinggi Skala t hitung =
Likert Sbi
2) Uji Simultan(Uji F)
2. Analisis Statistik Inverensial Menurut Supranto
Analisis statistic (2004;159), uji bersama-
inverensial terdiri dari Uji sama atau uji simultan (uji
asumsi klasik bertujuan untuk F) bertujuan untuk
mengetahui apakah data-data menguji secara simultan
yang digunakan dalam analisis pengaruh variabel bebas
regresi sudah memenuhi syarat- Potongan Harga (X1),
syarat dengan demikian, Bonus Pack (X2), Display
sebelum dilakukan analisis Toko (X3) terhadap
regresi, terlebih dahulu variabel terikat Keputusan
dilakukan uji Pembelian Impulsif (Y),
heteroskedastisitas, uji linearitas, maka formulasi uji F yang
dan uji normalitas menurut digunakan sebagai berikut:
(Ghozali, 2009). JKR/(k−1)
a. Analisis Regresi Linear Fhitung =
JKE/(n−k)
Berganda c. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis regiresi linier Koefisien determinasi
berganda (Sugiyono, (R2) digunakan untuk
1999:54), digunakan untuk mengetahui pengaruh
mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu variabel
masing-masing variabel potongan harga (X1),
bebas terhadap variabel variabel bonus pack (X2),
terikat, baik secara bersama- variabel display toko (X3),
sama (simultan) maupun berpengaruh secara bersama-
secara parsial, dengan rumus sama terhadap variabel terikat
sebagai berikut: Y = b1 X1 + keputusan pembelian impulsif
b2 X2 + b3 X3 + e (Y).Dengan formulasi
b. Pengujian Hipotesis perhitungan sebagai berikut:
Statistik
1) Uji Parsial (Uji t) 𝐽𝐾𝑅 x 100 %
Sugiyono, (2010;163), uji R2 =
𝐽𝐾𝑇
pengaruh secara parsial Pada perhitungan
(uji t) bertujuan untuk regresi tersebut akan
menguji secara parsial diperoleh koefisien

7
determinasi ganda (R2) yang Analisis Statistik Inferensial
digunakan untuk mengukur 1. Hasil Uji Asumsi Klasik
tingkat ketepatan yang paling Uji asumsi klasik
baik dari model regresi yang bertujuan untuk mengetahui
digunakan. apakah data-data yang digunakan
dalam analisis regresi sudah
HASIL PENELITIAN DAN memenuhi syarat-syarat dengan
PEMBAHASAN demikian, sebelum dilakukan
analisis regresi, terlebih dahulu
Berdasarkan hasil rekapitulasi dilakukan uji heteroskedastisitas,
jumlah jawaban 120 responden uji linearitas, dan uji normalitas
terhadap variabel pembelian impulsif menurut (Ghozali, 2009). Uji
4.141 adalah dengan rata-rata skor asumsi klasik adalah persyaratan
untuk persepsi populasi (Ps-p) yakni statistik yang harus dipenuhi pada
4,30 sehingga persepsi kategori analisis regresi linear berganda..
(XPs-p/5x100) dari variabel uji asumsi klasik penting
pembelian impulsif adalah 86,17 dan dilakukan untuk menghasilkan
di tergolong sangat tinggi. estimator yang linier.
1. Hasil rekapitulasi jumlah 2. Analisis Regresi Linier Beganda
jawaban 120 responden terhadap Hasil analisis data diperoleh
variabel potongan harga adalah koefisien beta regresi linear
3073 dengan rata-rata skor untuk berganda, sehingga didapatkan
persepsi populasi (Ps-p) yakni persamaan sebagai berikut:
4,26 sehingga persepsi kategori Y = 0.435 X1 + 0.246 X2+ 0.426 X3 + e
(XPs-p/5x100) dari variabel Berdasarkan model regresi linear
potongan harga adalah 85,2 dan berganda di atas, dapat dijelaskan
di kategorikan sangat tinggi. makna dari masing-masing
2. Hasil rekapitulasi jumlah koefisien regresi sebagai berikut:
jawaban 120 responden terhadap a. Nilai (b1) = 0.435,
variabel bonus pack adalah 3027 menunjukkan koefisien regresi
dengan rata-rata skor untuk variabel Potongan Harga (X1),
persepsi populasi (Ps-p) yakni di mana jika variabel Bonus
4,20 sehingga persepsi kategori Pack (X2) dan Display Toko
(XPs-p/5x100) dari variabel (X3 ) dianggap konstan atau
bonus pack adalah 83,9 dan di tidak berubah dan bila terjadi
kategorikan tinggi. peningkatan pada variabel
3. Hasil rekapitulasi jumlah Potongan Harga (X1) maka
jawaban 120 responden terhadap variabel Pembelian Impulsif
variabel display toko adalah juga akan meningkat. Artinya
3579 dengan rata-rata skor untuk kalau variabel Potongan Harga
persepsi populasi (Ps-p) yakni (X1) ditingkatkan, maka
4,16 sehingga persepsi kategori variabel Pembelian Impulsif
(XPs-p/5x100) dari variabel juga akan meningkat
display toko adalah 85,14 dan di b. Nilai (b2) = 0. 246,
kategorikan sangat tinggi. menunjukkan koefisien regresi
variabel Bonus Pack (X2), di

8
mana jika variabel Potongan terhadap Pembelian
Harga (X1) dan Display Toko Impulsif pada Hypermart
(X3 ) dianggap konstan atau Kupang
tidak berubah dan bila terjadi 2) Bonus Pack
peningkatan pada variabel Hasil statistik uji t untuk
Bonus Pack (X2) maka variabel variabel Bonus Pack (X2)
Pembelian Impulsif juga akan menunjukkan nilai t hitung
meningkat. Artinya kalau sebesar 3,789 dengan nilai
variabel Bonus Pack (X2) signifikan sebesar 0.000
ditingkatkan, maka variabel lebih kecil dari tingkat alfa
Pembelian Impulsif juga akan yang digunakan yaitu 0,05
meningkat. (5%), maka keputusan yang
c. Nilai (b3) = 0.426, diambil adalah menerima
menunjukkan koefisien regresi hipotesis alternatif (Ha) dan
variabel Display toko (X2), di menolak hipotesis nol (H0),
mana jika variabel Potongan artinya secara parsial
Harga (X1) dan Bonus Pack variabel Bonus Pack
(X2 ) dianggap konstan atau mempunyai pengaruh
tidak berubah dan bila terjadi positif dan signifikan
peningkatan pada variabel terhadap Pembelian
Display Toko (X3) maka Impulsif pada Hypermart
variabel Pembelian Impulsif Kupang
juga akan meningkat. Artinya 3) Display Toko (X2)
kalau variabel Display Toko Hasil statistik uji t
(X3) ditingkatkan, maka untuk variabel Display Toko
variabel Pembelian Impulsif (X3) menunjukkan nilai t
juga akan meningkat. hitung sebesar 7,789 dengan
3. Pengujian Hipotesis Statistik nilai signifikan sebesar
a. Uji Parsial (Uji t) 0.000 lebih kecil dari
1) Potongan harga tingkat alfa yang digunakan
Hasil statistik uji t 0,05 (5%), maka keputusan
untuk variabel Potongan yang diambil adalah
Harga (X1) menunjukkan menerima hipotesis
nilai t hitung sebesar 7,617 alternatif (Ha) dan menolak
dengan nilai signifikan hipotesis nol (H0), artinya
sebesar 0.000 lebih kecil secara parsial variabel
dari tingkat alfa yang Displat Toko mempunyai
digunakan yaitu 0,05 (5%), pengaruh positif dan
maka keputusan yang signifikan terhadap
diambil adalah menerima pembelian Impulsif pada
hipotesis alternatif (Ha) dan Hypermart Kupang.
menolak hipotesis nol (H0), b. Uji simultan (Uji F)
artinya secara parsial Berdasarkan Hasil Uji
variabel Potongan Harga Simultan (uji F) pada Tabel
mempunyai pengaruh 4.19 di atas, diperoleh nilai
positif dan signifikan Fhitung sebesar 115,042 dengan

9
tingkat signifikan 0.000 lebih ditemukan bahwa variabel Potongan
kecil dari tingkat alfa yang Harga, Bonus Pack, dan Display
digunakan yaitu, 0,05 (5%), Toko secara parsial berpengaruh
maka keputusan yang diambil positif dan signifikan terhadap
yaitu, menerima hipotesis variabel Pembelian Impulsif pada
alternatif (Ha) dan menolak Hypermart Kupang. Secara simultan
hipotesis nol (H0). Dengan kata Potongan harga, Bonus Pack, dan
lain, variabel Potongan Harga, Display Toko berpengaruh positif
Bonus Pack, dan Display Toko dan signifikan terhadap variabel
secara bersama-sama Pembelian impulsif pada Hypermart
(simultan) berpengaruh positif Kupang
dan signifikan terhadap 1. Pengaruh Variabel Potngan
variabel Pembelian Impulsif Harga(X1) Teradap Pembelian
pada Hypermart Kupang. impulsif (Y)
4. Koefisien Determinasi (R2) Pada hasil uji statistik
Berdasarkan pada output secara parsial menunjukkan
Model Summary, nilai Koefisien bahwa terdapat pengaruh yang
Determinasi (R2) sebesar 0,748. positif dan signifikan antara
Nilai ini menerangkan bahwa potongan Harga terhadap
74,8% variabel Pembelian Pembelian impulsif. Hal ini
Impulsif pada Hypermart Kupang, dibuktikan oleh nilai t hitung
dapat dijelaskan atau merupakan sebesar 7,617 dengan nilai
kontribusi dari ke tiga variabel signifikan sebesar 0,000 lebih
independen yakni variabel kecil dari tingkat alfa yang
Potongan Harga (X1), variabel digunakan yaitu 0,05 (5%)
Bonus Pack (X2), dan variabel sehingga keputusan yang
Display Toko (X3), sedangkan diambil adalah maka keputusan
sisanya sebesar 25,2% dijelaskan yang diambil adalah menerima
oleh variabel lain yang terdapat di hipotesis alternatif (Ha) dan
luar model ini. menolak hipotesis nol (H0).
Hasil analisis deskriptif terhadap
Pembahasan variabel Potongan Harga
Hasil penelitian yang ditemukan bahwa rata-rata
diuraikan di atas, baik dengan indeksnya adalah sangat tinggi
menggunakan alat statistik deskriptif yakni 85,2%, yang berada pada
maupun infrensial, selanjutnya rentang 84,1%–100% yang
penelitian ini dikaitkan dengan teori- artinya gambaran tentang
teori yang menjadi landasan teori, Potongan harga terhadap
hasil penelitian terdahulu, dan fakta Pembelian Impulsif adalah
atau kondisi di lapangan. Penelitian sangat tinggi. Penilaian
ini dilakukan untuk mengetahui responden tentang Potongan
pengaruh variabel Potongan Harga tersebut, juga diikuti oleh
Harga,Bonus Pack, dan Display rata-rata indeks untuk variabel
Toko terhadap Pembelian Impulsif Pembelian Impulsif yang sangat
pada Hypermart Kupang. tinggi yakni 86,17%. Potongan
Berdasarkan hasil penelitian, Harga (discount) merupakan

10
salah satu alat promosi yang hipotesis nol (H0).Hasil analisis
digunakan Hypermart Kupang deskriptif terhadap variabel
yang bertujuan untuk menarik Bonus Pack ditemukan bahwa
perhatian konsumen dan rata-rata indeksnya adalah tinggi
mendorong keinginan calon yakni 83,9%, yang berada pada
konsumen guna membeli produk rentang 68,1% – 84% yang
yang ditawarkan. Promosi artinya gambaran tentang Bonus
potongan harga memberikan Pack terhadap Pembelian
beberapa keuntungan Impulsif pada Hypermart
diantaranya dapat memicu Kupang tergolong tinggi.
konsumen untuk membeli dalam Penilaian responden tentang
jumlah yang banyak, Bonus pack tersebut, juga diikuti
mengantisipasi promosi pesaing, oleh rata-rata indeks untuk
dan mendukung perdagangan variabel Pembelian Impulsif
dalam jumlah yang lebih besar. yang sangat tinggi 86,17 %.
Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian mendukung hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh terdahulu yang dilakukan oleh
Moch, (2012) yang Yessica (2011) yang
menunjukkan bahwa secara menunjukkan bahwa secara
simultan maupun secara parsial simultan maupun secara parsial
Potongan Harga berpengaruh Bonus pack berpengaruh positif
positif dan signifikan terhadap dan signifikan terhadap
pembelian Impulsif. Hasil pembelian Impulsif ( impulse
penelitian ini menunjukkan Buying ). Hasil penelitian ini
bahwa Potongan Harga, menunjukkan bahwa Bonus
merupakan salah satu pengaruh Pack, merupakan salah satu
yang mendorong konsumen pengaruh yang mendorong
untuk melakukan pembelian konsumen untuk melakukan
Impulsif pada Hypermart pembelian Impulsif pada
Kupang. Hypermart Kupang.
2. Pengaruh Bonus Pack (X2) 3. Pengaruh Variabel Display
Terhadap Pembelian impulsif Toko (X3) Teradap Pembelian
(Y) impulsif (Y)
Pada hasil uji statistik Pada hasil uji statistik
secara parsial menunjukkan secara parsial menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara positif dan signifikan antara
Bonus Pack terhadap Pembelian Display Toko terhadap Pembelian
Impulsif Hal ini dibuktikan oleh impulsif. Hal ini dibuktikan oleh
nilai t hitung sebesar 3,789 dengan nilai t hitung sebesar 7,789 dengan
nilai signifikan sebesar 0.000 nilai signifikan sebesar 0.000
lebih kecil dari tingkat alfa yang lebih besar dari tingkat alfa yang
digunakan 0,05 (5%), maka digunakan yaitu 0,05 (5%)
keputusan menerima hipotesis sehingga keputusan yang diambil
alternatif (Ha) dan menolak adalah menerima hipotesis

11
alternatif (Ha) dan menolak Sedangkan variabel Bonus Pack
hipotesis nol (H0). Hasil analisis dikategorikan tinggi dengan
deskriptif terhadap variabel nilai persentasi 83,9 %.
Display Toko ditemukan bahwa 2) Variabel Potongan Harga,
rata-rata indeksnya adalah sangat Variabel Bonus Pack dan
tinggi yakni 85,14%, yang berada Variabel Display Toko secara
pada rentang 84,1%–100% yang parsial berpengaruh positif dan
artinya gambaran tentang Display signifikan terhadap pembelian
Toko terhadap Pembelian impulsif pada Hypermart
Impulsif adalah sangat tinggi. Kupang.
Penilaian responden tentang 3) Variabel Potongan Harga, Bonus
Display Toko tersebut, juga Pack, dan Display Toko secara
diikuti oleh rata-rata indeks untuk simultan berpengaruh positif dan
variabel Pembelian Impulsif yang signifikan terhadap variabel
sangat tinggi yakni 86,17%. Pembelian Impulsif pada
Hasil penelitian ini Hypermart Kupang. Selain itu
mendukung hasil penelitian hasil koefisien determinasi
terdahulu yang dilakukan oleh adalah 74,8% dimana variabel
Moch (2012) yang menunjukkan pembelian impulsif pada
bahwa secara simultan maupun Hypermart Kupang, merupakan
secara parsial Display Toko kontribusi dari tiga variabel
berpengaruh positif dan signifikan bebas yakni variabel Potongan
terhadap pembelian Impulsif. Harga, Bonus Pack dan Display
Hasil penelitian ini menunjukkan Toko, sedangkan sisanya yaitu
bahwa Display Toko, merupakan 25,2% dapat dijelaskan oleh
salah satu pengaruh yang variabel lain yang tidak
mendorong konsumen untuk dilibatkan dalam penelitian ini.
melakukan pembelian Impulsif
pada Hypermart Kupang. Saran
Berdasarkan data penelitian
PENUTUP dan hasil pembahasan, peneliti dapat
menyarankan hal-hal berikut:
Kesimpulan 1) Hypermart Kupang, hendaknya
Berdasarkan data penelitian lebih memperhatikan berbagai
dan hasil pembahasan di atas, strategi promosi, diantaranya
peneliti berhasil menjelaskan memberikan potongan harga
hipotesis dengan hasil kesimpulan dengan jangka waktu yang lebih
sebagai berikut: lama dibandingkan supermarket
1) Hasil analisis deskriptif lain dan membuat warna,
memberikan gambaran Kategori bentuk, ukuran dan kemasan
persepsi variabel Potongan bonus pack dengan lebih
Harga, variabel Display Toko menarik sehingga mendorong
dan variabel Pembelian Impulsif konsumen untuk berbelanja.
tergolong sangat tinggi dengan Bonus Pack yang ditawarkan
nilai persentasi masing –masing Hypermart Kupang juga harus
85,2 %, 85,14 % dan 86,17%.

12
sesuai dengan promosi yang 3) Bagi peneliti – peneliti
dijanjikan. berikutnya yang ingin
2) Hypermart Kupang juga dapat mengadakan riset serupa, agar
mendesain tanda atau symbol dapat mengembangkan hasil
yang berada di dalam gerai agar penelitian ini dengan
mampu memberikan informasi mengangkat objek penelitian
tentang kegunaan produk – pada produk ekonomi lainnya
produk yang dijual, serta dengan jumlah variabel yang
mengatur tampilan produk saat lebih luas, sehingga dapat
obral yang dijual pada halaman diketahui alasan lebih mendalam
depan Hypermart dengan lebih atas pilihan konsumen dalam
menarik sehingga mampu melakukan pembelian Impulsif
mendorong konsumen untuk pada hypermart Kupang.
singga dan berbelanja.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Alfabeta


Bandung.

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada,


Jakarta.

Desrayudi. 2011.Pengaruh Price Discount, Bonus Pack, dan In-Store Display


Terhadap Keputusan Impulse Buying pada Supermarket Robinson di
Kota Padang, Skripsi, jurusan Manajemen FE Universitas Andalas
Padang. http://www.academia.edu//79339776/2334677.pdf.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Penerbit


Universitas Diponogoro: Semarang.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Managemement. 11th Edition, Pretiance Hall,


New Jersey, Benjamin Molan (Penerjemah).2008. Manajemen Pemasaran.
Jakarta : PT.Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip and Amstrong, Gary. 2003. Principles of Marketing. 8th Edition,
Pretiance Hall, New Jersey, W. Bakowatun (Penerjemah). 2007. Prinsip-
prinsip Pemasaran. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Ma’ruf, H. 2006. Pemasaran Ritel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Nasution,Sudarso dan Trisunarno. 2006. Manajemen Pemasaran Untuk
Engineering. Yogyakarta.Penerbit ANDI.

13
Nurdiansyah, Moch. 2012. Pengaruh Display dan Discount Terhadap
Keputusan pembelian Impulsif pada Konsumen Toeserba Selamet
Cianjur, skripsi jurusan FE Universitas Negeri
Semarang.http://lib.lecture.ub.ac.id// files 2014.

Rafael Levis, Leta. 2013. Metode Penelitian Perilaku Petani, Cetakan Pertama.
Penerbit ledalero. Maumere.
Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Indeks

Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L. 2004. Consumer Behavior, 8th ed. New


Jersey: Prentice-Hall.

Sopiah dan Syihabudin. 2008. Manajemen bisnis ritel. Penerbit ANDI. Malang

Sugiyono. 1999. M etode Penelitian Bisnis, Cetakan Pertama. Penerbit CV


Alfabeta. Bandung.

Sutisna, 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Cetakan


Ketiga, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran, Cetakan Kelima. Penerbit Andi


Offset. Yogyakarta

14

Potrebbero piacerti anche