Sei sulla pagina 1di 10

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER DAN AKUISISI


(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang Melakukan Merger
dan Akuisisi pada Tahun 2013)

Yan Rathih Kumala Sari Dewi


Saparila Worokinasih
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
yanrathihksd@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to (1) identify whether there is a difference in average of Current Ratio (CR) before and after
mergers and acquisitions (2) identify whether there is a difference in average of Debt Ratio (DR) before and after
mergers and acquisitions (3) identify whether there is a difference in average of Total Assets Turn Over (TATO)
before and after mergers and acquisitions (4) identify whether there is a difference in average of Return On
Investment (ROI) before and after mergers and acquisitions (5) identify whether there is a difference in average
of Earnings Per Share (EPS) before and after mergers and acquisitions.The results of analysis research shows
that Current Ratio (CR) has no differences in average before and after mergers and acquisitions. Debt Ratio (DR)
has no differences in average before and after mergers and acquisitions. Total Assets Turn Over (TATO) has a
differences in average before and after mergers and acquisitions. Return On Investment (ROI) has a differences
in average before and after mergers and acquisitions. Earnings Per Share (EPS) has a differences in average
before and after mergers and acquisitions.

Kеywords: Current Ratio (CR), Debt Ratio (DR), Total Assets Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI)
and Earnings Per Share (EPS).

АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata Current Ratio (CR) sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi (2) mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata Debt Ratio (DR) sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi (3) mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata Total Assets Turn Over (TATO)
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi (4) mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata Return On Investment
(ROI) sebelum dan sesudah merger dan akuisisi (5) mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata Earnings Per
Share (EPS) sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio(CR)
menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Debt Ratio (DR)
menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Total Assets Turn Over
(TATO) menunjukkan ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Return On Investment
(ROI) menunjukkan ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Earnings Per Share (EPS)
menunjukkan ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Kаtа Kunci:Current Ratio (CR), Debt Ratio (DR), Total Assets Turn Over (TATO), Return On Investment
(ROI) dan Earnings Per Share (EPS).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 166


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN (leverage), aktivitas dan profitabilitas. Rasio
Keputusan merger dan akuisisi bagi sebuah keuangan dapat memberikan penjelasan tentang baik
perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu atau buruknya keadaan atau posisi keuangan dari
meningkatkan sinergi perusahaan. Sinergi perusahaan (Munawir, 2004:64) sehingga dapat
perusahaan hasil merger dan akuisisi diharapkan menginterpretasikan kondisi keuangan perusahaan
memperoleh keuntungan seperti pencapaian tingkat sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
skala ekonomi, penguasaan teknologi, menjamin Rasio likuiditas merupakan rasio yang
pasokan bahan baku, peningkatan jangkauan pasar, menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi
mendapatkan akses pasar internasional dan kewajiban (utang) jangka pendek. Pengukuran rasio
kesempatan memperoleh dana pembiayaan. likuiditas yaitu Current Ratio (CR), Quick Ratio
Pencapaian tingkat skala ekonomi dengan semakin (QR), Cash Ratio, Cash Turnover dan Inventory to
besar perusahaan maka semakin tinggi pula daya beli Net Working Capital. Penelitian ini menggunakan
perusahaan sehingga berpeluang besar untuk Current Ratio (CR) karena rasio ini untuk mengukur
memperoleh harga pembelian yang lebih murah dari kemampuan perusahaan membayar kewajiban
pemasok, penguasaan teknologi dengan perusahaan jangka pendek (Kasmir, 2010:110).
yang mempunyai teknologi yang lebih baik dapat Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio
melalukan berbagai inovasi untuk meningkatkan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
daya saing, manjamin pasokan bahan baku dengan perusahaan dibiayai dengan utang. Pengukuran rasio
melakukan penggabungan antara perusahaan hulu solvabilitas (leverage) yaitu Debt Ratio (DR), Debt
dengan perusahaan hilir untuk memiliki perusahaan to Equity Ratio (DER),Long Term Debt to Equity
pemasok bahan bakunya sendiri, peningkatan Ratio (LTDER), Times Interest Earned (TIE) dan
jangkauan pasar dengan penggabungan perusahaan Fixed Charge Coverage. Penelitian ini
akan mempercepat perolehan pasar baru untuk menggunakan Debt Ratio (DR) karena rasio ini
meningkatkan pendapatan, mendapatkan akses pasar untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan
internasional dengan melakukan penggabungan dibiayai oleh utang(Kasmir, 2010:112).
perusahaan asing untuk mempermudah akses pasar Rasio aktivitas merupakan rasio yang
dari perusahaan asing tersebut dan kesempatan digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
memperoleh dana pembiayaan dengan semakin besar dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
perusahaan maka perusahaan memiliki peluang Pengukuran rasio aktivitas yaitu Receivable
untuk melakukan ekspansi (www.kppu.go.id, 2009). Turnover, Days of Receivable, Inventory Turnover
Perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (ITO), Working Capital Turnover (WCTO), Fixed
atau kerugian dari melakukan merger dan akuisisi Assets Turnover (FATO) dan TotalAssets Turnover
dapat dilihat dari kinerja perusahaan khususnya pada (TATO). Penelitian ini menggunakan Total Assets
kinerja keuangan. Kinerja keuangan ialah hasil Turnover (TATO) karena rasio ini mengukur
kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan
bentuk angka-angka keuangan (Utari, dkk, 2014:53). (Kasmir, 2010:113).
Penilaian kinerja keuangan perusahaan sebelum dan Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
sesudah melakukan merger dan akuisisi sebagai menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
bentuk informasi bagi perusahaan, jika kondisi keuntungan. Pengukuran rasio profitabilitas yaitu
kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik Profit Margin, Return on Investment (ROI), Return
maka proses merger dan akuisisi telah efektif dan on Equity (ROE) dan Earnings Per Share
efisien sebagai strategi bisnis yang tepat dalam (EPS).Penelitian ini menggunakan Return on
meningkatkan pengembangan usaha. Investment (ROI) karena rasio ini untuk
Penilaian kinerja keuangan perusahaan menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
memerlukan rasio-rasio keuangan yang digunakan digunakan dalam perusahaan dan Earnings Per
dalam menilai kinerja perusahaan yang telah Share (EPS) karena rasio ini mengukur keberhasilan
melakukan merger dan akuisisi. Rasio keuangan manajemen dalam mencapai keuntungan (Kasmir,
merupakan indeks yang menghubungkan dua angka 2010:115).
akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka Pengukuran rasio profitabilitas yang
dengan angka lainnya (Kasmir, 2010:93). Rasio yang digunakan pada penelitian Fitriasari (2016) adalah
digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas Net Profit Margin (NPM), Return On Investment

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 167


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(ROI), Return On Equity (ROE) dan Earnings Per yang meleburkan diri tadi setuju menjadi suatu
Share (EPS) serta menggunakan pengukuran Total wujud bisnis yang tersendiri”. Menurut Hanafi
Assets Turnover (TATO), Current Ratio (CR),Debt (2014:662), “merger adalah satu perusahaan
Ratio (DR) untuk mengetahui perbedaan antara diabsorpsi oleh perusahaan lain. Pengakuisisi
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi pada mempertahankan nama dan identitasnya, dan
perusahaan yang terdaftar BEI periode 2010- mengambilalih aset dan kewajiban perusahaan yang
2013.Penelitian Fitriasari (2016) juga membahas diakuisisi”. Menurut Utari, dkk (2014:280), “merger
pengaruh NPM, ROA, ROI, ROE, EPS, TATO, CR, adalah penggabungan dua perusahaan menjadi
DR sesudah merger dan akuisisi terhadap perusahaan baru”.
manajemen entrenchment pada perusahaan yang
terdaftar BEI periode 2011-2013. Hasil penelitian Akuisisi
menunjukkan Net Profit Margin (NPM), Return On Menurut Brealy, dkk (2008:206), “akusisi
Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Debt adalah pengambilan perusahaan melalui pembelian
Ratio (DR) menunjukkan perbedaan saham biasa atau aset perusahaan lain”. Menurut
sedangkanEarnings Per Share (EPS), Total Assets Utari, dkk (2014:280), “akuisisi adalah pembelian
Turnover (TATO) dan Current Ratio (CR) tidak suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang lebih
menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah besar. Perusahaan yang dibeli tersebut mengikuti
merger dan akuisisi pada perusahaan yang terdaftar operasi perusahaan yang membeli”.
BEI periode 2011-2013. NPM, ROA, ROI, ROE,
EPS, TATO, CR, DR sesudah merger dan akuisisi Kinerja Keuangan
berpengaruh terhadap manajemen entrenchment Menurut Utari, dkk (2014:53), “kinerja
pada perusahaan yang terdaftar BEI periode 2011- keuangan ialah hasil kegiatan operasi perusahaan
2013. yang disajikan dalam bentuk angka-angka
Penelitian Andini (2015) membahas penilaian keuangan”. Angka-angka keuangan mencerminkan
merger dan akuisisi dengan menganalisis laporan seberapa baik perusahaan dalam mengelola aset
keuangan dengan menggunakan analisis Return On untuk menghasilkan laba bagi perusahaan dan
Investment (ROI) dan Earnings Per Share (EPS). mencerminkan kesehatan perusahaan. Angka-angka
Penilaian merger dan akuisisi juga dapat dinilai dari keuangan pada periode lalu maupun periode
harga saham yang dapat dihitung dengan Abnormal sekarang dapat menjadi informasi penting dalam
Return. Hasil penelitian menunjukkan Return On meningkatkan kinerja perusahaan pada periode
Investment (ROI) dan Abnormal return kedepannya.
menunjukkan perbedaan ROI yang tidak signifikan.
Earnings Per Share (EPS) menunjukkan perbedaan Rasio Likuiditas
EPS yang signifikan. Rasio likuiditas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Current Ratio (CR). Rasio ini
KAJIAN PUSTAKA mengukur kemampuan perusahaan membayar
Merger kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
Menurut Brealy, dkk (2008:206), “merger jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, Aktiva Lancar
dengan pengakuisisi menanggung aset dan 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (CR) =
Utang Lancar
kewajiban perusahaan yang lain”. Menurut
Tampubolon (2013:226), “merger mempunyai arti Sumber: Kasmir (2010:119)
kombinasi dari dua atau lebih korporasi menjadi satu
korporasi; dimana korporasi yang mengakuisisi Rasio Solvabilitas (leverage)
(acquiring company) yang tetap mempunyai Rasio solvabilitas (leverage) yang digunakan
identitas”. Menurut Sjahrial (2014:561), “merger dalam penelitian ini adalah Debt Ratio (DR). Debt
merupakan peleburan secara lengkap satu Ratio (DR)mengukur seberapa besar aktiva
perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
utama mempertahankan nama dan identitasnya, dan utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan
ia memperoleh aset dan hutang dari perusahaan yang aktiva.
meleburkan diri. Sesudah suatu merger, perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 168


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Total Utang H2: Terdapat perbedaan rata-rata Debt Ratio (DR)
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (DR) = sebelum dan sesudah melakukan merger dan
Total Aktiva
akuisisi.
Sumber: Kasmir (2010:122) 3. Total Asstes Turn Over (TATO)
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata Total
Rasio Aktivitas Assets Turnover (TATO) sebelum dan
Rasio aktivitas yang digunakan dalam sesudah melakukan merger dan akuisisi.
penelitian ini adalahTotal Assets Turnover (TATO). H3: Terdapat perbedaan rata-rata Total Assets
Total Assets Turnover (TATO)mengukur perputaran Turnover (TATO) sebelum dan sesudah
semua aktiva yang dimiliki perusahaan. melakukan merger dan akuisisi.
Penjualan 4. Return On Investment (ROI)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟(TATO) =
Total Aktiva H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata Return On
Sumber: Kasmir (2010:133) Investment (ROI) sebelum dan sesudah
melakukan merger dan akuisisi.
Rasio Profitabilitas H4: Terdapat perbedaan rata-rata Return On
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam Investment (ROI) sebelum dan sesudah
penelitian ini adalah return on investment (ROI) dan melakukan merger dan akuisisi.
earnings per share (EPS) 5. Earnings Per Share (EPS)
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata Earnings
Return On Investment (ROI) Per Share (EPS) sebelum dan sesudah
Return On Investment (ROI)menunjukkan melakukan merger dan akuisisi.
hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan H5: Terdapat perbedaan rata-rata Earnings Per
dalam perusahaan. Share (EPS) sebelum dan sesudah melakukan
merger dan akuisisi.
Laba Bersih Setelah Pajak
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (ROI) =
Total Aktiva
MЕTODE PЕNЕLITIAN
Sumber: Kasmir (2010:136) Jenis pеnеlitian ini mеrupakan penelitian
komparatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif.
Earnings Per Share (EPS). Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Earnings Per Share (EPS) mengukur melalui website resmi www.idx.co.id. Pengambilan
keberhasilan manajemen dalam mencapai sampel penelitian ini didasarkan pada kriteria-
keuntungan bagi pemegang saham. kriteria sebagai berikut:
Laba Saham Biasa 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (EPS) = Indonesia (BEI) yang telah melakukan merger
Saham Biasa yang Beredar
dan akuisisi pada tahun 2013 dan diketahui
Sumber: Kasmir (2010:139) waktu dilakukannya merger dan akuisisi.
2. Perusahaan masih terdaftar di Bursa Efek
Hipotеsis Indonesia setelah melakukan merger dan
1. Current Ratio (CR) akuisisi.
H0: Tidak terdapat perbedaanrata-rata Current 3. Perusahaan mempublikasikan laporan
Ratio (CR) sebelum dan sesudah melakukan keuangan untuk 3 tahun sebelum merger dan
merger dan akuisisi. akuisisi dan 3 tahun sesudah merger dan
H1: Terdapat perbedaanrata-rata Current Ratio akuisisi dengan periode berakhir tanggal 31
(CR) sebelum dan sesudah melakukan merger Desember dan disajikan dalam mata uang
dan akuisisi. Rupiah.
2. Debt Ratio (DR)
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata Debt Ratio
(DR) sebelum dan sesudah melakukan merger
dan akuisisi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 169


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
HASIL DAN PЕMBAHASAN diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada
Tabel 1 Hasil Pengujian Paired Sample T Test perbedaan rata-rata Debt Ratio (DR) sebelum dan
Current Ratio (CR) sesudah melakukan merger dan akuisisi.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean Tabеl 3 Hasil Pengujian Wilcoxon Signed Rank Test
CR Sebelum M 260,504727 15 218,050772 56,300467 Total Assets Turn Over (TATO)
&A 0 2 Ranks
Pair 1
CR Sesudah M & 269,376520 15 168,348454 43,467384 N Mean Sum of
A 3 0 Rank Ranks
Paired Samples Test Negative Ranks 12a 9,17 110,00
Paired Differences T D Sig. TATO Sesudah M & A - Positive Ranks 3b 3,33 10,00
f (2- TATO Sebelum M & A Ties 0c
Mean Std. Std. 95% taile Total 15
Deviatio Error Confidence d) a. TATO Sesudah M & A < TATO Sebelum M & A
n Mean Interval of the
b. TATO Sesudah M & A > TATO Sebelum M & A
Difference
c. TATO Sesudah M & A = TATO Sebelum M & A
Low Upper Test Statisticsa
er TATO Sesudah M & A -
CR - 214,8797 55,4817 - 110,1246 - 1 ,875 TATO Sebelum M & A
Sebel 8,8717 455 117 127, 434 ,1 4 Z -2,840b
um M 933 86 60 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005
Pa & A 823 a. Wilcoxon Signed Ranks Test
ir – 01 b. Based on positive ranks.
1 CR
Sesud Sumbеr: Data diolah, 2018
ah M Berdasarkan hasil pengujian Wilcoxon Signed
&A
Rank Test Total Assets Turn Over (TATO), diketahui
Sumber: Data diolah, 2018
bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) adalah 0,005. Sig.
Berdasarkan hasil pengujian Paired Sample T
0,005 < α (0,05), dengan demikian H0 ditolak dan H1
Test CR, diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) adalah
diterima. Artinya, ada perbedaan rata-rata Total
0,875. Sig. 0,875 > α (0,05), dengan demikian H0
Assets Turn Over (TATO) sebelum dan sesudah
diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada
melakukan merger dan akuisisi.
perbedaan rata-rata Current Ratio (CR) sebelum dan
sesudah melakukan merger dan akuisisi. Tabеl 4 Hasil Pengujian Paired Sample T Test Return
On Investment (ROI)
Tabеl 2 Hasil Pengujian Paired Sample T Test Debt Paired Samples Statistics
Ratio (DR) Mean N Std. Std. Error
Paired Samples Statistics Deviatio Mean
Mean N Std. Std. Error n
Deviation Mean P ROI Sebelum 10,179807 15 4,876020 1,2589830
P DR Sebelum M & 35,625707 15 18,2662400 4,716322 ai M&A 2
ai A 9 r ROI Sesudah 4,183253 15 3,085753 ,7967380
r DR Sesudah M & 34,561813 15 15,5481438 4,014513 1 M&A 1
1 A 5 Paired Samples Test
Paired Samples Test
Paired Differences T df Sig
Paired Differences T Df Sig. .
(2- Mean Std. Std. 95% (2-
Deviat Error Confidence tail
Mean Std. Std.95% Confidence tail ion Mean Interval of the ed)
Deviati ErrorInterval of the ed) Difference
on Mean Difference
Lower Upper
Lower Upper
ROI 5,996 5,4920 1,4180 2,9551 9,037 4,2 14 ,00
DR 1,0638 19,928 5,1455 - 12,100 ,2 14 ,83 Sebe 5533 840 500 386 9681 29 1
Sebel 933 7001 682 9,9722 0396 07 9 lum
um 529 P M&
P M& ai A –
ai A – r ROI
r DR 1 Sesu
1 Sesu dah
dah M&
M& A
A
Sumbеr: Data diolah, 2018 Sumbеr: Data diolah, 2018
Berdasarkan hasil pengujian Paired Sample T Berdasarkan hasil pengujian Paired Sample T
Test DR, diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) adalah Test ROI, diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed)
0,839. Sig. 0,839 > α (0,05), dengan demikian H0 adalah 0,001. Sig. 0,001 < α (0,05), dengan demikian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 170


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada perbedaan 272,5408. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
rata-rata Return On Investment (ROI) sebelum dan mean Current Ratio (CR) sebelum merger dan
sesudah melakukan merger dan akuisisi. akuisisi tahun 2010 lebih kecil yaitu 306,8894
dibandingkan nilai mean Current Ratio (CR) tahun
Tabеl 5 Hasil Pengujian Wilcoxon Signed Rank Test 2016 sesudah merger dan akuisisi yaitu 343,6220
Earnings Per Share (EPS) dan nilai mean Current Ratio (CR) sebelum merger
Ranks
N Mean Rank Sum of dan akuisisi tahun 2011 lebih kecil yaitu 227,6628
Ranks dibandingkan nilai mean Current Ratio (CR) tahun
Negative Ranks 10a 9,60 96,00
Positive Ranks 5b 4,80 24,00
2015 sesudah merger dan akuisisi yaitu 262,5499.
EPS Sesudah M & A -
EPS Sebelum M & A Ties 0c Tidak ada perbedaan rata-rata sebelum dan
Total 15 sesudah melakukan merger dan akuisisi pada
a. EPS Sesudah M & A < EPS Sebelum M & A
b. EPS Sesudah M & A > EPS Sebelum M & A
Current Ratio (CR) karena menurut Sitanggang
c. EPS Sesudah M & A = EPS Sebelum M & A (2013:202), alasan merger dan akuisisi yaitu
Test Statisticsa
EPS Sesudah M & A -
sinergitas. Sinergi merupakan tambahan nilai dari
EPS Sebelum M & A penggabunan 2 perusahaan bila dibandingkan
Z -2,045b dengan penjumlahan nilai masing-masing
Asymp. Sig. (2-tailed) ,041
a. Wilcoxon Signed Ranks Test perusahaan sebelum merger dan akuisisi.
b. Based on positive ranks. Penambahan nilai sesudah merger dan akuisisi
Sumbеr: Data diolah, 2018 mengalami sedikit penambahan sinergi dilihat dari
Berdasarkan hasil pengujian Wilcoxon Signed nilai mean Current Ratio (CR) sesudah merger dan
Rank Test Earnings Per Share (EPS), diketahui akuisisi sebesar 269,376520.
bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) adalah 0,041. Sig. Hasil penelitian tidak ada perbedaan pada CR
0,041 < α (0,05), dengan demikian H0 ditolak dan H1 sesuai dengan penelitian dari Fitriasari (2016) yang
diterima. Artinya, ada perbedaan rata-rata Earnings menyimpulkan bahwa CR tidak menunjukkan
Per Share (EPS) sebelum dan sesudah melakukan perbedaan antara sebelum dan sesudah merger dan
merger dan akuisisi. akuisisi dan penelitian dari Putri dan Atik (2013)
yang menyimpulkan bahwa CR tidak ada perbedaan
Current Ratio (CR) secara signifikan sebelum dan sesudah merger dan
Hasil analisis pengujian Paired Sample T Test akuisisi. Hasil penelitian tidak ada perbedaan pada
Current Ratio (CR), menunjukkan bahwa tidak ada CR tidak sesuai dengan penelitian Esterlina (2017)
perbedaan rata-rata Current Ratio (CR) atau tidak yang menyimpulkan bahwa CR menunjukkan
signifikan secara statistik. Hal ini ditunjukkan perbedaan pada satu tahun sebelum dengan dua
dengan Asymp. Sig. (2-tailed) > α yaitu 0,875 > 0,05 tahun sesudah dan dua tahun sebelum dengan tiga
dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak. tahun sesudah.
Artinya, tidak ada perbedaan rata-rata Current Ratio
(CR) sebelum dan sesudah melakukan merger dan Debt Ratio (DR)
akuisisi. Hasil analisis pengujian Paired Sample T Test
Hasil analisis statistik deskriptif sebelum dan Debt Ratio (DR), menunjukkan bahwa tidak ada
sesudah merger dan akuisisi, menunjukkan sedikit perbedaan rata-rata Debt Ratio (DR) atau tidak
perbedaan dilihat dari nilai mean Current Ratio (CR) signifikan secara statistik. Hal ini ditunjukkan
sebelum merger dan akuisisi sebesar 260,504727 dengan Asymp. Sig. (2-tailed) > α yaitu 0,839 > 0,05
dannilai mean Current Ratio (CR) sesudah merger dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak.
dan akuisisi sebesar 269,376520. Hasil analisis Artinnya, tidak ada perbedaan rata-rata Debt Ratio
menunjukkanbahwa nilai mean Current Ratio (CR) (DR) sebelum dan sesudah melakukan merger dan
TELE sebelum merger dan akuisisi lebih kecil yaitu akuisisi.
308,6873 dibandingkan nilai mean Current Ratio Hasil analisis statistik deskriptif sebelum dan
(CR) TELE sesudah merger dan akuisisi yaitu sesudah merger dan akuisisi, menunjukkan sedikit
428,4632 dan nilai mean Current Ratio (CR) INDS perbedaan dilihat dari nilai mean Debt Ratio (DR)
sebelum merger dan akuisisi lebih kecil yaitu sebelum merger dan akuisisi sebesar 35,625707 dan
200,8208 dibandingkan nilai mean Current Ratio mean Debt Ratio (DR) sesudah merger dan akuisisi
(CR) INDS sesudah merger dan akuisisi yaitu sebesar 34,561813. Hasil analisis menunjukkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 171


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bahwa nilai mean Debt Ratio (DR) AUTO sebelum Over (TATO) sebelum merger dan akuisisi sebesar
merger dan akuisisi lebih besar yaitu 32,3232 1,812660 dan nilai mean Total Assets Turn Over
dibandingkan nilai mean Debt Ratio (DR) AUTO (TATO) sesudah merger dan akuisisi
sesudah merger dan akuisisi yaitu 28,8855 dan nilai sebesar1,042300. Hasil analisis, menunjukkan
mean Debt Ratio (DR) INDS sebelum merger dan bahwa nilai mean Total Assets Turn Over (TATO)
akuisisi lebih besar yaitu 48,9141 dibandingkan nilai AUTO sebelum merger dan akuisisi lebih besar yaitu
mean Debt Ratio (DR) INDS sesudah merger dan 1.0364 dibandingkan nilai mean Total Assets Turn
akuisisi yaitu 20,4274. Hasil analisis menunjukkan Over (TATO) AUTO sesudah merger dan akuisisi
bahwa nilai mean Debt Ratio (DR) sebelum merger yaitu 0,8486, nilai mean Total Assets Turn Over
dan akuisisi tahun 2010 lebih besar yaitu 40,9199 (TATO) SIMP sebelum merger dan akuisisi lebih
dibandingkan nilai mean Debt Ratio (DR) tahun besar yaitu 0,4885 dibandingkan nilai mean Total
2016 sesudah merger dan akuisisi yaitu 34,3375 dan Assets Turn Over (TATO) SIMP sesudah merger dan
nilai mean Debt Ratio (DR) sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,4553, nilai mean Total Assets Turn
akuisisi tahun 2011 lebih besar yaitu 36,5910 Over (TATO) TELE sebelum merger dan akuisisi
dibandingkan nilai mean Debt Ratio (DR) tahun lebih besar yaitu 6,3620 dibandingkan nilai mean
2015 sesudah merger dan akuisisi yaitu 36,1003. Total Assets Turn Over (TATO) TELE sesudah
Tidak ada perbedaan rata-rata sebelum dan merger dan akuisisi yaitu 3,1078 dan nilai mean
sesudah melakukan merger dan akuisisi pada Debt Total Assets Turn Over (TATO) INDS sebelum
Ratio (DR) karena menurut Sitanggang (2013:202), merger dan akuisisi lebih besar yaitu 1,1012,
alasan merger dan akuisisi yaitu pengembangan dibandingkan nilai mean Total Assets Turn Over
usaha atau diversifikasi. Pengembangan usaha atau (TATO) INDS sesudah merger dan akuisisi yaitu
diversifikasi lebih cepat terealisir karena tidak 0,0795. Hasil analisis menunjukkan bahwa Nilai
memerlukan riset pasar dan penyiapan fasilitas mean Total Assets Turn Over (TATO) sebelum
pendukung. Hasil penelitian sesudah merger dan merger dan akuisisi tahun 2010 lebih besar yaitu
akuisisi, pengembangan usaha atau diversifikasi 2,0233 dibandingkan nilai mean Total Assets Turn
belum terjadi, dilihat dari nilai mean Debt Ratio Over (TATO) tahun 2016 sesudah merger dan
(DR) sesudah merger dan akuisisi sebesar akuisisi yaitu 1,0750, nilai mean Total Assets Turn
34,561813. Over (TATO) sebelum merger dan akuisisi tahun
Hasil penelitan tidak ada perbedaan pada DR 2011 lebih besar yaitu 1,7104 dibandingkan nilai
sesuai dengan penelitian dari Putri dan Atik (2013) mean Total Assets Turn Over (TATO) tahun 2015
yang menyimpulkan bahwa DR tidak ada perbedaan sesudah merger dan akuisisi yaitu 1,0196, nilai mean
secara signifikan sebelum dan sesudah merger dan Total Assets Turn Over (TATO) sebelum merger dan
akuisisi. Hasil penelitian tidak ada perbedaan pada akuisisi tahun 2012 lebih besar yaitu 1,7043
DR tidak sesuai dengan penelitian Fitriasari (2016) dibandingkan nilai mean Total Assets Turn Over
yang menyimpulkan bahwa DR menunjukkan (TATO) tahun 2014 sesudah merger dan akuisisi
perbedaan antara sebelum dan sesudah merger dan yaitu 1,0323.
akuisisi. Ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah
melakukan merger dan akuisisi pada Total Assets
Total Assets Turn Over (TATO) Turn Over (TATO) karena menurut Sitanggang
Hasil analisis pengujian Wilcoxon Signed Rank (2013:202), alasan merger dan akuisisi yaitu
Test Total Assets Turn Over (TATO), menunjukkan menambah keterampilan manajemen. Penggabungan
bahwa ada perbedaan rata-rata Total Assets Turn keterampilan dan pengalaman 2 manajemen yang
Over (TATO) atau signifikan secara statistik. Hal ini terpisah akan menjadi kekuatan baru. Hasil
ditunjukkan dengan Asymp. Sig. (2-tailed) < α yaitu penelitian sesudah merger dan akuisisi, manajemen
0,005< 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 yang terbentuk kurang efisien dalam memanfaatkan
diterima. Artinya, ada perbedaan rata-rata Total pengelolaan aktiva perusahaan, dilihat dari nilai
Assets Turn Over (TATO) sebelum dan sesudah mean Total Assets Turn Over (TATO) sesudah
melakukan merger dan akuisisi. merger dan akuisisi sebesar 1,0423.
Hasil analisis statistik deskriptif sebelum dan Hasil penelitian ada perbedaan pada TATO
sesudah merger dan akuisisi, menunjukkan sesuai dengan penelitian dari Esterlina (2017) yang
perbedaan dilihat dari nilai mean Total Assets Turn menyimpulkan bahwa TATO menunjukkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 172


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perbedaan satu tahun sebelum dengan dua tahun, tiga Return On Investment (ROI) sebelum merger dan
tahun sesudah merger dan akuisisi dan dua tahun, akuisisi tahun 2011 lebih besar yaitu 10,0801
tiga tahun sebelum dengan tiga tahun sesudah merger dibandingkan nilai mean Return On Investment
dan akusisi. Hasil penelitian ada perbedaan pada (ROI) tahun 2015 sesudah merger dan akuisisi yaitu
TATO tidak sesuai dengan penelitian Fitriasari 2,1662 dan nilai mean Return On Investment (ROI)
(2016) yang menyimpulkan bahwa TATO tidak sebelum merger dan akuisisi tahun 2012 lebih besar
menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah yaitu 9,3773 dibandingkan nilai mean Return On
merger dan akuisisi dan penelitian Putri dan Atik Investment (ROI) tahun 2014 sesudah merger dan
(2013) yang menyimuplkan bahwa TATO untuk 1 akuisisi yaitu 5,2616.
tahun sebelum dan 4 tahun berturut-turut setelah Ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah
merger dan akuisisi tidak ada perubahan secara melakukan merger dan akuisisi pada Return On
signifikan. Investment (ROI) karena menurut Sjahrial
(2014:567), alasan merger dan akuisisi yaitu
Return On Investment (ROI) meningkatkan pendapatan. Perusahaan gabungan
Hasil analisis pengujian Paired Sample T Test menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari
Return On Investment (ROI) menunjukkan bahwa penjumlahan pendapatan masing-masing
ada perbedaan rata-rata Return On Investment (ROI) perusahaan. Contohnya PT MNC Land melakukan
atau signifikan secara statistik. Hal ini ditunjukkan akuisisi dengan PT Bali Nirwana Resort yang
dengan Asymp. Sig. (2-tailed) < α yaitu 0,001 < 0,05 bergerak dibidang properti.
dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil ada perbedaan ROI sesuai dengan
Artinya, ada perbedaan rata-rata Return On penelitian dari Esterlina (2017) yang menyimpulkan
Investment (ROI) sebelum dan sesudah melakukan bahwa ROA menunjukkan perbedaan satu tahun
merger dan akuisisi. sebelum dengan tiga tahun sesudah merger dan
Hasil analisis statistik deskriptif sebelum dan akuisisi, penelitian dari Fitriasari (2016) yang
sesudah merger dan akuisisi menunjukkan perbedaan menyimpulkan bahwa ROI menunjukkan perbedaan
dilihat dari nilai mean Return On Investment (ROI) antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, dan
sebelum merger dan akuisisi sebesar 10,179807 dan penelitian dari Putri dan Atik (2013) yang
nilai mean Return On Investment (ROI) sesudah menyimpulkan bahwa ROA ada perubahan secara
merger dan akuisisi sebesar 4,183253. Hasil analisis signifikan. Hasil ada perbedaan ROI tidak sesuai
menunjukkan bahwa nilai mean Return On dengan penelitian dari Andini (2015) yang
Investment (ROI) AUTO sebelum merger dan menyimpulkan bahwa ROI menunujukkan
akuisisi lebih besar yaitu 16,3457 dibandingkan nilai perbedaan ROI yang tidak signifikan.
mean Return On Investment (ROI) AUTO sesudah
merger dan akuisisi yaitu 4,0634, nilai mean Return Earnings Per Share (EPS)
On Investment (ROI) SIMP sebelum merger dan Hasil analisis pengujian Wilcoxon Signed Rank
akuisisi lebih besar yaitu 6,3799 dibandingkan nilai Test Earnings Per Share (EPS), menunjukkan bahwa
mean Return On Investment (ROI) SIMP sesudah ada perbedaan rata-rata Earnings Per Share (EPS)
merger dan akuisisi yaitu 2,2325, nilai mean Return atau signifikan secara statistik. Hal ini ditunjukkan
On Investment (ROI) TELE sebelum merger dan dengan Asymp. Sig. (2-tailed) < α yaitu 0,041< 0,05
akuisisi lebih besar yaitu 13,7285 dibandingkan nilai dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.
mean Return On Investment (ROI) TELE sesudah Artinya, ada perbedaan rata-rata Earnings Per Share
merger dan akuisisi yaitu 5,7010 dan nilai mean (EPS) sebelum dan sesudah melakukan merger dan
Return On Investment (ROI) INDS sebelum merger akuisisi.
dan akuisisi lebih besar yaitu 9,2821 dibandingkan Hasil analisis statistik deskriptif sebelum dan
nilai mean Return On Investment (ROI) INDS sesudah merger dan akuisisi menunjukkan perbedaan
sesudah merger dan akuisisi yaitu 2,5562. Hasil dilihat dari nilai mean Earnings Per Share (EPS)
analisis menunjukkan bahwa Nilai mean Return On sebelum merger dan akuisisi sebesar 25.938,768793
Investment (ROI) sebelum merger dan akuisisi tahun dan nilai mean Earnings Per Share (EPS) sesudah
2010 lebih besar yaitu 11,0820 dibandingkan nilai merger dan akuisisi sebesar 86,287287. Hasil
mean Return On Investment (ROI) tahun 2016 analisis, menunjukkan bahwa nilai mean Earnings
sesudah merger dan akuisisi yaitu 5,1220, nilai mean Per Share (EPS) AUTO sebelum merger dan akuisisi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 173


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
lebih besar yaitu 686,7075 dibandingkan nilai mean KЕSIMPULAN DAN SARAN
Earnings Per Share (EPS) AUTO sesudah merger Kеsimpulan
dan akuisisi yaitu 121,7362, nilai mean Earnings Per 1. Hasil perhitungan Current Ratio (CR)
Share (EPS) SIMP sebelum merger dan akuisisi menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata
lebih besar yaitu 127.976,7571 dibandingkan nilai Current Ratio (CR) sebelum dan sesudah
mean Earnings Per Share (EPS) SIMP sesudah melakukan merger dan akuisisi.
merger dan akuisisi yaitu 44,5314 dan nilai mean 2. Hasil perhitungan Debt Ratio (DR) menunjukkan
Earnings Per Share (EPS) INDS sebelum merger tidak ada perbedaan rata-rata Debt Ratio (DR)
dan akuisisi lebih besar yaitu 952,3471 dibandingkan sebelum dan sesudah melakukan merger dan
nilai mean Earnings Per Share (EPS) INDS sesudah akuisisi.
merger dan akuisisi yaitu 90,9956. Hasil analisis, 3. Hasil perhitungan Total Asstes Turn Over
menunjukkan bahwa nilai mean Earnings Per Share (TATO) menunjukkan ada perbedaan rata-rata
(EPS) sebelum merger dan akuisisi tahun 2010 lebih Total Asstes Turn Over (TATO) sebelum dan
besar yaitu 77.434,3913 dibandingkan nilai mean sesudah melakukan merger dan akuisisi.
Earnings Per Share (EPS) tahun 2016 sesudah 4. Hasil perhitungan Return On Investment (ROI)
merger dan akuisisi yaitu 108,1962, nilai mean menunjukkan ada perbedaanrata-rata Return On
Earnings Per Share (EPS) sebelum merger dan Investment (ROI) sebelum dan sesudah
akuisisi tahun 2011 lebih besar yaitu 202,9729 melakukan merger dan akuisisi
dibandingkan nilai mean Earnings Per Share (EPS) 5. Hasil perhitungan Earnings Per Share (EPS)
tahun 2015 sesudah merger dan akuisisi yaitu menunjukkan ada perbedaanrata-rata Earnings
35,9614 dan nilai mean Earnings Per Share (EPS) Per Share (EPS) sebelum dan sesudah melakukan
sebelum merger dan akuisisi tahun 2012 lebih besar merger dan akuisisi
yaitu 179,0421 dibandingkan nilai mean Earnings
Per Share (EPS) tahun 2014 sesudah merger dan Saran
akuisisi yaitu 114,7043. 1. Saran bagi Penelitian Selanjutnya
Ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah a. Periode penelitian sebaiknya memperpanjang
melakukan merger dan akuisisi pada Earnings Per periode pengamatan, melihat para investor lebih
Share (EPS) karena menurut Sjahrial (2014:567), melihat prediksi jangka panjang dibanding
alasan merger dan akuisisi yaitu kekuatan pasar. jangka waktu yang relatif dan mendapatkan
Sampel perusahaan yang mengambil alih perusahaan gambaran yang lebih baik mengenai hasil
sejenis maupun yang memiliki ketertarikan dengan merger dan akuisisi.
usahanya untuk meningkatkan pangsa pasar. b. Perlunya penambahan jumlah sampel penelitian.
Contohnya PT Tiphone Mobile Indonesia melakukan c. Perlunya melakukan pengukuran kinerja
akuisisi dengan PT Mitra Telekomunikasi, PT Poin keuangan dengan variabel rasio keuangan yang
Multimedia Nusantara dan PT Perdana Mulia lain atau metode lain seperti rasio pertumbuhan
Makmur yang bergerak dibidang telekomunikasi. untuk melihat hasil dari kinerja perusahaan
Hasil ada perbedaan EPS sesuai dengan penelitian sesudah merger dan akuisisi, sehingga dapat
dari Esterlina (2017) yang menyimpulkan bahwa meningkatkan kualitas penelitian.
EPS menunjukkan perbedaan dua tahun dan tiga
tahun sebelum merger dan akuisisi dengan satu tahun Saran bagi Investor
sesudah merger dan akusisi dan penelitan dari Andini Investor yang akan menginvestasikan dananya
(2015) yang menyimpulkan bahwa EPS pada perusahaan yang melakukan merger dan
menunjukkan perbedaan EPS yang signifikan. Hasil akuisisi sebaiknya lebih berhati-hati dan melakukan
ada perbedaan EPS tidak sesuai dengan penelitian analisis secara baik terhadap kinerja perusahaan,
dari Fitriasari (2016) yang menyimpulkan bahwa karena kegiatan merger dan akuisisi tidak selalu
EPS tidak menunjukkan perbedaan antara sebelum berdampak baik bagi perusahaan. Pada penelitian
dan sesudah merger dan akuisisi. yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan padarasio TATO, ROI
dan EPS pada perusahaan yang melakukan merger
dan akuisisi dan nilai mean rasio tersebut mengalami
penurunan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 174


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Skripsi
Saran bagi Manajemen Perusahaan Fitriasari, Faranita. 2016. Analisis Perbandingan
Perusahaan yang akan melakukan kegiatan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan
merger dan akuisisi sebaiknya melihat kondisi Sesudah Merger dan Akuisisi Terhadap
perusahaan, baik dari manajemen perusahaan Manajemen Enterenchment (Studi Perusahaan
maupun manajemen keuangan perusahaan serta Yang Melakukan Merger dan Akuisisi Yang
kondisi ekonomi nasional yang berdampak baik atau Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013).
buruk bagi perusahaan. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo
DAFTAR PUSTAKA
Brealy, dkk. 2008. Dasar-dasar Manajemen Website
Keuangan Perusahaan. Jilid 2. Edisi Kelima. Adi, Yudanov Bramantyo. 2009. “Merger dan
Jakarta: Erlangga Akuisisi (Sebuah Pengetahuan)”. Edisi 15,
diakses pada tanggal 24 Januari 2018 dari
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan.
http://www.kppu.go.id/docs/Majalah%20Kom
Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group
petisi/kompetisi_2009_edisi15.pdf
Hanafi, Mamduh M. 2014. Manajemen Keuangan.
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta KPPU. 2014. “Pemberitahuan Merger 2013”,
Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi diakses pada tanggal 18 Januari 2018 dari
Keempat. Yogyakarta: Liberty http://www.kppu.go.id/id/merger-dan-
akuisisi/publikasi-
Sitanggang, J.P. 2013. Manajemen Keuangan pemberitahuan/pemberitahuan-merger-2013/
Perusahaan Lanjutan: Dilengkapi Soal dan
Penyelesaiannya. Edisi Pertama. Jakarta:
Mitra Wacana Media
Sjahrial, Dermawan. 2014. Manajemen Keuangan
Lanjutan. Edisi Revisi.Jakarta: Mitra Wacana
Media
Tampubolon, Manahan P. 2013. Manajemen
Keuangan (Finance Management). Jakarta:
Mitra Wacana Media
Utari, Dewi, dkk. 2014. Manajemen Keuangan:
Kajian Praktik dan Teori Dalam Mengelola
Keuangan Organisasi Perusahaan. Edisi
Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media
JURNAL
Andini, Dwi Ari. 2015. Analisis Perbandingan
Return On Investement (ROI), Earning Per
Share (EPS), dan Abnormal Return Perusahaan
Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi.
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 27 No.2
Oktober 2015
Esterlina, Prisya. 2017. Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan
Akuisisi. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 47
No. 2 Juni 2017.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No.2 September 2018| 175


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Potrebbero piacerti anche