Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Oleh :
Oleh :
NI LUH PUTU EMIK OKTAMI
NIM. P07120015037
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
iv
DESCRIPTION OF NURSING CARE IN POST SECTIO
CAESAREA WOMEN WITH RISK INFECTION
AT WANGAYA HOSPITAL
DENPASAR 2018
ABSTRACT
Sectio Caesarea (SC) is a surgery to give birth through an incision in the abdominal
wall and uterus. Approximately 90% of postoperative infections caused by infection
of the surgical wound. This study aims todescribe nursing care on Mother
Post Sectio Caesarea to reduce the risk of infection in hospitals Wangaya
Denpasar Dara space by using the nursing process. The method used with case
study design and the research technique using observation and documentation.
Results obtained in the study is not found problems such as risk of infection in the
mother post sc, at the stage of nursing diagnosis infection risk is not raised in
obstetrics ward and still use midwiferycare, stage of the planning the action taken
in ward there are some differences with the existing theory is due to the use as a
reference for all subjects that midwifery care. The planned interventions have been
implemented in its entirety. But there is one implementation that is not defined in
the plan that is wound care in patients post sectio caesarea. There is difference in
the writing of SOAP components due to differences in the formulation of nursing
diagnoses, which indirectly affects the phase of the evaluation documentation.
Based on the results of this case study is expected to provide insights into the mother
post sc in wound care so that mothers can show the ability to prevent the onset of
infection, so avoid the signs and symptoms of infection.
v
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST
SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN RISIKO INFEKSI
DI RSUD WANGAYA
DENPASAR
TAHUN 2018
ABSTRAK
Sectio Caesarea (SC) adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus.Sekitar 90% dari infeksi pasca operasi
disebabkan oleh infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran asuhan Keperawatan pada Ibu PostSectio Caesarea untuk mengurangi
resiko infeksi di ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar, dengan menggunakan
proses keperawatan.Metode penelitian menggunakan rancangan studi kasus, tehnik
pengumpulan data ini dengan metode teknik observasi dan dokumentasi. Hasil yang
didapatpada pengakajian telah sesuai dengan format pengkajian, diagnosa
keperawatan risiko infeksi tidak diangkat, melainkanmasih menggunakan diagnosa
kebidanan, pada tahap perencanaan tidak terdapat perbedaan antarateori yang ada
dan rencana keperawatan yang telah disusun. Tindakan keperawatan
didokumentasikan dengan memberikan tanda centang pada rencana keperawatan
yang telah disusun, evaluasi keperawatan menggunakan format SOAP dalam
lembar tersendiri yang isi nya telah sesuai dengan teori.Berdasarkan hasil studi
kasus ini diharapkan dapatdigunakan sebagai acuan dalam menerapakan asuhan
keperawatan.
Kata kunci :Asuhan Keperawatan , Ibu post sectio caesarea, Risiko infeksi
RINGKASAN PENELITIAN
vi
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST
SECIO CAESAREA (SC) DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN RISIKO INFEKSI
DI RSUD WANGAYA
DENPASAR
TAHUN 2018
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
deskriptif. Penelitian ini menggunakan desain observasional dan penelitian ini
vii
menggunakan rancangan studi kasus yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan
asuhan keperawatan pada ibu post sectio caesarea dengan pemberiani terjadinya
risiko di Ruang Dara RSUD Wangaya Denpasar yang dianalisis secara mendalam
dan dilaporkan secara naratif.
Penelitian akan dilaksanakan di Ruang Dara Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya pada Bulan April 2018. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27
sampai 29 April 2018.Penelitian pada studi kasus ini tidak mengenal populasi dan
sampel.Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah 2 orang pasien (2
kasus) dengan masalah keperawatan yang sama yaitu pasien ibu post sectio
caesarea yang mengalami risiko infeksi selama 2 x 24 jam.
Hasil dari penelitian ini meliputi asuhan keperawatan post sectio
caesareamulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi
hingga pembahasan. Pada pengkajian yang telah dilakukan diruangan telah sesuai
dengan teori yang ada.Diagnosa keperawatan risiko infeksi tidak diangkat
diruangan, namun petugas kesehatan hanya mengangkat diagnosa kebidanan.Hal
ini dikarenakan diruangan tersebut masing menggunakan acuan asuhan
kebidanan.Perencanaan post sectio caesareayang dilakukan tidakterdapat
perbedaan dengan acuan teori yang peneliti gunakan.Implementasi yang diberikan
telah dilakukan sesuai dengan perencanaanasuhan kebidanan.Evaluasi yang
dilakukan menggunakan format SOAP, evalusi yang dilakukan berpedoman pada
tujuan perawatan yang telah disusun dengan menggunakan format SOAP, hal ini
sesuai dengan yang telah diterapkan oleh rumah sakit yang menggunakan format
SOAP pada lembar evaluasi tersendiri. Dari penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan pedoman baik bagi bidang keperawatan RSUD Wangaya, petugas
kesehatan, maupun peneliti selanjutnya.
KATA PENGANTAR
viii
Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya peneliti dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
peneliti sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk
serta atas dukungan moral dan perhatian yang diberikan kepada peneliti.
3. Dr. Setiawan Hartawan, M.Kes selaku Direktur RSUD Wangaya yang telah
4. Bapak I Made Mertha, S.Kp.,M.Kep, selaku Ketua Kaprodi D-III yang telah
ix
5. Ni Nyoman Hartati, S.Kep.Ns,M.Biomed, selaku pembimbing utama yang telah
8. Orang tua serta keluarga peneliti yang telah memberikan dukungan baik secara
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Peneliti
DAFTAR ISI
x
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................... iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
RINGKASAN PENELITIAN ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
D. Manfaat Studi Kasus ........................................................................................ 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7
A. Konsep Teori Risiko Infeksi Pada Post Sectio Caesarea ................................ 7
1. Definisi Sectio Caesarea(SC) .......................................................................... 7
2. Klasifikasi Sectio Caesarea (SC) .................................................................... 7
3. Etiologi Sectio Caesarea (SC) ......................................................................... 8
4. Komplikasi Post Sectio Caesarea (Sc) ............................................................ 8
5. Resiko Infeksi Pada Post Sectio Caesaria........................................................ 9
6. Faktor Risiko Infeksi Menurut (SDKI, 2017) ................................................ 9
7. Faktor Penyebab Risiko Infeksi ..................................................................... 10
8. Faktor Predisposisi/Faktor Pencetus .............................................................. 11
9. Dampak risiko infeksi .................................................................................... 11
10. Tanda dan gejala ............................................................................................ 11
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Sectio Caesarea Dengan
Risiko Infeksi .................................................................................................... 13
1. Pengkajian ..................................................................................................... 13
xi
2. Diagnosa Keperawatan .................................................................................. 16
3. Perencanaan Keperawatan ............................................................................. 17
4. Pelaksanaan Keperawatan ............................................................................. 19
5. Evaluasi Keperawatan ................................................................................... 19
BAB III : KERANGKA KONSEP ....................................................................... 21
A. Kerangka konsep penelitian........................................................................... 21
B. Definisi operasional ....................................................................................... 22
BAB IV : METODE PENELITIAN ..................................................................... 24
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................ 24
C. Subyek Studi Kasus ....................................................................................... 24
D. Fokus Studi Kasus ......................................................................................... 25
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data............................................................. 25
F. Metode Analisis Data .................................................................................... 27
G. Etika Studi Kasus........................................................................................... 27
BAB V : HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN................................... 29
A. Hasil Studi Kasus........................................................................................... 29
B. Pembahasan ................................................................................................... 41
C. Keterbatasan .................................................................................................. 47
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 49
A. Kesimpulan .................................................................................................... 49
B. Saran .............................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Diagnosa Keperawatan Risiko Infeksi pada ibu post sectio caesarea 17
xii
Tabel 2 Intervensi Untuk Pasien Dengan Masalah
Keperawatan Risiko Infeksi ................................................................ 18
Tabel 3 Definisi Operasional Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Sectio
Caesarea dengan Risiko Infeksi .......................................................... 23
Tabel 4 Pengkajian Pada Ibu Post Sectio Caesarea (SC) Dengan
Masalah Keperawatan Risiko Infeksi.................................................. 31
Tabel 5 Diagnosa pada pasien 1 dan pasien 2
di Ruang Dara RSUD Wangaya .......................................................... 32
Tabel 6 Intervensi pada pasien 1 di Ruang Dara RSUD Wangaya ................. 33
Tabel 7 Intervensi pada pasien 2 di Ruang Dara RSUD Wangaya ................. 34
Tabel 8 Implementasi Pada Pasien 1 dan 2 di Ruang Dara RSUD Wangaya .. 34
Tabel 9 SOAP Implementasi Pada Pasien 1 dan 2 di Ruang Dara RSUD
Wangaya .............................................................................................. 35
Tabel 10 Evaluasi SOAP yang telah didokumentasikan pada lembar
catatan perkembangan pasien terintegrasi ........................................... 40
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Lampiran 2 Rencana Anggaran Penelitian ............................................................ 55
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari dalam rahim melalui jalan lahir. Berbagai perubahan terjadi pada system
reproduksi ibu dalam hitungan hari dan minggu sebelum persalinan dimulai.
Persalinan sendiri dapat dibahas dalam bentuk mekanisme persalinan yang terjadi
selama proses dan tahapan kala persalinan yang dilalui ibu bersalin (Fauziah, 2015).
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus.Indikasi SC bisa indikasi absolut atau
relatif. Setiap keadaan yang membuat kelahiran lewat jalan lahir tidak mungkin
kelahiran lewat vagina bisa terlaksana tetapi keadaan adalah sedemikian rupa
sehingga kelahiran lewat Sectio Caesarea akan lebih aman bagi ibu, anak ataupun
kesehatan masyarakat yang utama dan kontroversial (Torloni, et al, 2014). Menurut
(32%), Brazil (54%), dan Colombia (43%). Angka kejadian SC di Indonesia tahun
2005 sampai dengan 2011 rata-rata sebesar 7 % dari jumlah semua kelahiran,
sedangkan pada tahun 2006 sampai dengan 2012 rata-rata kejadian SC meningkat
sesar sebesar 9,8 % dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah
Caesarea mencapai 17,3%. Dari hasil penelitian didapatkan 4 faktor yang paling
LiunKendage Tahuna, yaitu gawat janin 31,14%, persalinan tidak maju 27,55%, pre
infeksi luka post sectio caesarea.Sekitar 90% dari infeksi pasca operasi disebabkan
oleh infeksi luka operasi. Tercatat di RSUP dr. Sardjito tahun 2000 angka kejadian
infeksi luka post sectio caesareaadalah 15% dan di RSUD dr Soetomo Surabaya
tahun 2001 angka kejadian infeksi luka sebanyak 20% (Himatusujanah, 2008).
Indikasi dilakukannya Sectio Caesarea pada ibu yaitu panggul sempit absolut,
plasenta previa, disproporsi sefalopelvik, dan ruptur uteri. Sedangkan indikasi pada
janin yaitu kelainan letak, gawat janin, prolapsus plasenta, perkembangan bayi yang
9,6% ibu pasca operasi sectio caesarea mengalami infeksi dari 4107 total jumlah
operasi di ruang bedah, sekitar 95% dari ibu yang ditemukan mengalami infeksi
Kejadian infeksi luka operasi di rumah sakit Inggris tahun 2006 sebesar 13,8
luka operasi yang didapat ibu salah satunya melaluioperasi sesar. Persentase operasi
2
berkembang (WHO,2010). The National Institute for Health and Clinical
ibu. Angka kematian ibu yang di sebabkan oleh infeksi post Sectio Caesarea(SC)
2014).Menurut Data RSUD Dr. Soegiri Lamongan dalam penelitian Hasanah &
Wardayanti (2015) pada Bulan Januari - Juni Tahun 2015 terdapat ibu nifas post
perawat penting dalam penatalaksanaan untuk mencapai kualitas hidup ibu. Asuhan
salah satunya adalah infeksi. Dampak yang dapat ditimbulkan dari risiko infeksi
mencapai kualitas hidup ibu. Asuhan keperawatan post SC adalah suatu bentuk
3
pelayanan keperawatan untuk mencegah terjadinya infeksi setelah dilakukan
dengan tim medis lain dalam pemberian terapi obat dan diit tinggi karbohidrat tinggi
mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah persalinan sectio caesarea yaitu
703 kasus, tahun 2016 sebanyak 766 kasus, dan tahun 2017 persalinan section
diruang Dara RSUD Wangaya didapatkan bahwa pada bulan april 2018 sebanyak
ketuban pecah dini, yang rentan untuk mengalami risiko infeksi.Berdasarkan hal-
hal tersebut diatas peneliti merasa tertarik untuk mengangkat karya tulis ilmiah
dengan judul ”Gambaran Asuhan Keperawatan Pada ibu Post Sectio Caesarea
Harapan peneliti adalah dengan adanya kasus ini nantinya dapat bermanfaat dalam
Sectio Caesarea
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Sectio Caesarea untuk mengurangi resiko infeksi di ruang Dara RSUD Wangaya
b. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat Studi Kasus
1. Manfaat Teoritis
khususnya bagi ilmu keperawatan maternitas serta dapat dijadikan salah satu
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Pendidikan
Sebagai media informasi keluarga tentang risiko infeksi pada Ibu post
sectiocaesarea
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sectio Caesarea (SC) adalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut.(Nurarif &
Kusuma, 2015).
SC transperitonealis
kira sepanjang 10 cm. Tetapi saat ini teknik ini jarang dilakukan karena memiliki
banyak kekurangan namun pada kasus seperti operasi berulang yang memiliki
dari ibu yaitu ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat
sebagainya). Selain itu terdapat beberapa etiologi yang menjadi indikasi medis
PEB (Pre-Eklamsi Berat), KPD (Ketuban Pecah Dini), Faktor Hambatan Jalan
Lahir.
Gawat janin, mal presentasi, dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali
pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau forceps ekstraksi
Komplikasi pada sectio caesarea menurut (Mochtar, 2013, hal. 87) adalah
saebagai berikut :
8
2) Sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan perut
sedikit kembung.
3) Berat dengan peritonitis, sepsisdan illeus paralitik. Infeksi berat sering kita
jumpai pada partus terlantar, sebelum timbul infeksinifas, telah terjadi infeksi
b. Perdarahan karena :
2) Atonia uteri.
c. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
kehamilan mendatang.
berisiko terserang oleh agen patogenik dan oportunistik (virus, jamur, bakteri,
9
Kerusakan integritas kulit, ketuban pecah lama, ketuban pecah sebelum
waktunya,
Penyebab dari resiko infeksi pada ibu post sectio caesaria dalam klasifikasi
1. Prosedur invasive
3. Trauma
7. Malnutrisi
9. Imunosupresi
respon inflamasi)
12. Pertahanan respon primer tidak adekuat (kulit tak utuh, trauma jaringan,
penurunan gerak silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi Ph, perubahan
peristaltik)
10
8. Faktor Predisposisi/Faktor Pencetus
a. Agen
b. Host
Host itu yang terinfeksi, jadi biarpun ada agen, kalau tidak ada yang bisa
dikenai, tidak ada infeksi.Host biasanya orang atau hewan yang sesuai dengan
c. Environment (lingkungan)
kelembaban, sinar matahari, oksige dan sebagainya.Ada agen tertentu yang hanya
bisa bertahan atau menginfeksi pada keadaan lingkungan yang tertentu juga.
Dampak apabila ibu nifas mengalami infeksi luka Post Sectio Caesarea dan
Tanda dan Gejala yang lazim terjadi, pada infeksi menurut(Smeltzer, 2002)
sebagai berikut :
11
a. Rubor
Rubor atau kemerahan merupakan hal yang pertama yang terlihat di daerah
mengalir ke mikrosirkulasi local dan kapiler meregang dengan cepat terisi penuh
b. Kalor
akut.Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat.Sebab darah yang
c. Dolor
lainnya dapat merangsang saraf.Rasa sakit disebabkan pula oleh tekanan meninggi
d. Tumor
ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-
jaringan interstitial.
12
e. Functio Laesa
meradang.
Risiko Infeksi
suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
1. Pengkajian Post SC
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
Pada ibu dengan kasus post SC keluhan utama yang timbul yaitu nyeri pada
luka operasi.
d. Riwayat menstruasi
Pada ibu, yang perlu ditanyakan adalah umur menarche, siklus haid, lama haid,
apakah ada keluhan saat haid, hari pertama haid yang terakhir.
e. Riwayat perkawinan
13
f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
HPHT untuk menentukan tafsiran partus (TP), berapa kali periksaan saat hamil,
apakah sudah imunisasi TT, umur kehamilan saat persalinan, berat badan anak
1) Bernafas, pada pasien dengan post SC tidak terjadi kesulitan dalam menarik
2) Makan dan minum, pada pasien post SC tanyakan berapa kali makan sehari
3) Eliminasi, pada psien post SC pasien belum melakukan BAB, sedangkan BAK
4) Istirahat dan tidur, pada pasien post SC terjadi gangguan pada pola istirahat
5) Gerak dan aktifitas, pada pasien post SC terjadi gangguan gerak dan aktifitas
6) Kebersihan diri, pada pasien post SC kebersihan diri dibantu oleh perawat
perawat.
14
8) Rasa nyaman, pada pasien post SC akan mengalami ketidaknyamanan yang
9) Konsep diri, pada pasien post SC seorang ibu, merasa senang atau minder
10) Sosial, pada SC lebih banyak berinteraksi dengan perawat dan tingkat
11) Belajar, kaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan post partum terutama
vulva atau cara cebok yang benar, nutrisi, KB, seksual serta hal-hal yang perlu
perawatan bayi diantaranya, memandikan bayi, merawat tali pusat dan cara
sectio caesarea dengan risiko infeksi data fokus yang dikaji adalah mengkaji faktor
penyebab mengapa pasien berisiko terjadi infeksi. Menurut Tim Pokja SDKI
waktunya,
15
j. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum ibu, suhu, tekanan darah, respirasi, nadi, berat badan, tinggi
dimpling/retraksi.
bawah: ada tidaknya oedema, suhu akral, simetris atau tidak, pemeriksaan
refleks.
9) Data penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
respon pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya
baik yang berlangsung actual maupun potensial. Tujuan dari diagnose keperawatan
16
adalah untuk mengidentifikasi respon pasien individu, keluarga, komunitas
Diagnosa keperawatan yang terkait pada ibu post seksio sesaria yaituRisiko
Tabel 1
Diagnosa Keperawatan Risiko Infeksi pada ibu post sectio caesarea
3. Intervensi Keperawatan
17
Berikut ini adalah intervensi untuk pasien dengan masalah keperawatan
risiko infeksi :
Tabel 2
Intervensi Untuk Pasien Dengan Masalah
Keperawatan Risiko Infeksi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 2 3
Risiko Infeksi NOC NIC
1. Immune status 1) Memonitor tanda dan
2. Knowledge : infection gejala infeksi sistemik dan lokal
Definisi : control 2) Memonitor kondisi luka
Berisiko mengalami 3. Risk control atau insisi bedah
Adapun kriteria hasil yang 3) Memonitor kulit dan
peningkatan terserang
diharapkan adalah membran mukosa terhadap
organisme patogenik
sebagai berikut : kemerahan, panas dan drainase
1. Ibu bebas dari tanda- 4) Bersihkan lingkungan
tanda gejala infeksi setelah dipakai pasien lain
2. Menunjukkan 5) Mencuci tangan sebelum
kemampuan dan sesudah melakukan
mencegah timbulnya tindakan keperawatan
infeksi 6) Menggunakan baju atau
3. Jumlah leukosit dalam sarung tangan sebagi alat
batas normal pelindung
4. Ibu menunjukkan 7) Tingkatkan intake nutrisi
perilaku hidup sehat 8) Melakukan perawatan luka
pada area insisi
9) Mengajarkan pasien dan
keluarga tentang tanda dan
gejala infeksi
10) Mengajarkan pasien
menghindari infeksi
11) Mendelegasikan
pemberian antibiotic sesuai
resep.
(Sumber: (Bulechek et al., Nursing Interventions Classification (NIC), 2016; Moorhead et al.,
Nursing Outcomes Classification (NOC), 2016)
18
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
terakhir dalam proses keperawatan. Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses
dan hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif yaitu menghasilkan umpan balik
perawat menemui keluhan ibu yang masih dirasakan setelah diakukan tindakan
observasi perawat secara langsung pada ibu dan yang dirasakan ibu setelah tindakan
Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan masalah yang ibu hadapi yang telah di buat
19
Evaluasi yang diharapkan dapat dicapai pada pasien post sectiocaesarea dengan
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep
(Setiadi, 2013)
infeksi : Infeksi :
Invasi bakteri
1. Agen 1. terjadinya
2. Host kerusakan pada
Risiko Infeksi
3. Environtmen jaringan epidermis
maupun dermis,
Asuhan Keperawatan :
gangguan pada
Keterangan: 1. Pengkajian
sistem
5. Evaluasi
luka operasi pada pasien post sectio caesarea yang menyebabkan timbulnya
Luka terbuka setelah menjalani operasi harus dirawat secara tepat. Jika pada
invasi bakteri yang masuk ke dalam tubuh yang mampu menimbulkan risiko infeksi
B. Definisi operasional
22
Tabel 3
Definisi Operasional Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Sectio
Caesarea dengan Risiko Infeksi
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
keperawatan pada ibu post sectio caesarea dengan pemberiani terjadinya risiko di
Penelitian pada studi kasus ini tidak mengenal populasi dan sampel, namun
lebih mengarah kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek
studikasus sejumlah dua orang pasien (individu) yang diamati secara mendalam.
Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah 2 orang pasien (2 kasus)
dengan masalah keperawatan yang sama yaitu pasien ibu post sectio caesarea yang
1. Kriteria Inklusi
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria inklusi
2. Kriteria Ekslusi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2016).
Fokus studi kasus adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan
titik acuan studi kasus. Fokus studi kasus pada penelitian ini adalah risiko infeksi
pada ibu post sectio caeasarea dan asuhan keperawatan pada ibu post sectio
1. Jenis Data
25
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Data sekunder yang
terdiri dari: Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau
dimaksud yaitu rekam medis pasien yang terdapat di Ruang Dara RSUD Wangaya.
risiko infeksi pada ibu post sectio caesareayang dijadikan subjek penelitian, yaitu
fakta-fakta yang ada di lapangan. Observasi dilakukan terhadap catatan medis dua
ibu post SC dengan pemberian teknik perawatan luka untuk mengatasi atau
menghindari pasien dari risiko infeksi yaitu mulai dari tahap pengkajian sampai
26
d. Mengajukan ijin penelitian kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya Denpasar.
e. Melakukan pemilihan subjek studi kasus yang sesuai dengan kriteria inklusi.
risiko infeksi dan mengambil data dari dokumentasi asuhan keperawatan yang
sudah ada.
penelitian ini akan disajikan dengan uraian tentang temuan dalam bentuk tulisan.
Pada bagian ini dicantunkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus,
2. Kemanfaatan (Beneficience)
27
Kewajiban secara etik untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan
harus jelas, peneliti yang bertanggung jawab harus mempunyai kompetensi yang
sesuai.
28
BAB V
Hasil studi kasus menguraikan tentang dua asuhan keperawatan pada ibu
post Sectio Caesarea (SC) dengan masalah keperawatan risiko infeksi di RSUD
Wangaya Denpasar pada tanggal 8 Mei2018 sampai dengan 11 Mei 2018 yang
dokumentasi.
1. Pengkajian Keperawatan
dan pasien 2 dilakukan pada tanggal 8-10 Mei 2018, pada tahap pengkajian,
lembar pengkajian terintegrasi dan format pengkajian berupa check list dan petugas
kesehatan memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia. Adapun pengkajian yang
a. Identitas pasien
1) Pasien 1
Pasien atas nama Ny.C, usia 24 Tahun, Pendidikan SMA, Pekerjaan Ibu
Rumah Tangga, Suku Bali, Alamat Jalan Buana Raya Denpasar Barat Banjar Buana
atas nama Tn.A, usia 27 tahun, Pendidikan SMA, Pekerjaan Pegawai Swasta.
2) Pasien 2
Pasien atas nama Ny.H, usia 31 Tahun, pendidikan SMA, Pekerjaan Ibu
Rumah Tangga, Suku Jawa, Agama Islam Alamat Jalan Subur Gang Kecubung
Penanggung jawab/suami pasien atas nama Tn.S, usia 35 tahun, Pendidikan SMA,
30
Tabel 4
Pengkajian Pada Ibu Post Sectio Caesarea(SC) Dengan
Masalah Keperawatan Risiko Infeksi
31
1 2 4 3
4. Pemeriksaan Tanda-tanda vital,TD : Tanda - tanda vital, TD:
Fisik 120/70 mmHg, N : 120/70 mmHg,N : 80x/menit,
0
80x/menit, S : 36 C, RR : S : 360, C, RR : 20x/menit.
18x/menit. Kontraksi uterus baik
Kontraksi uterus baik TFU 2 jari bawah pusat
TFU 2 jari bawah pusat Produksi ASI +
Produksi ASI + Lokhea rubra
Lokhea rubra
2. Diagnosa keperawatan
untuk pasien post sectio caesarea yaitu diagnosa keperawatan risiko infeksi tidak
diangkat diruang kebidanan, namun pada catatan medik pasien masih menggunakan
asuhan kebidanan post sectio caesarea dengan diagnosa yang diangkat yaitu :
Tabel 5
Diagnosa pada pasien 1 dan pasien 2
di Ruang Dara RSUD Wangaya
Diagnosa Kebidanan
Pasien 1 tanggal 8/5/18 pukul 14.00 Pasien 2 tanggal 9/5/18 pukul 15.00
P2002 post SC 5 jam P2002 post SC 5 jam
Data subjektif : ibu mengatakan perut Data subjektif : ibu mengatakan perut
mulas, nyeri pada luka operasi, susah mules, nyeri pada luka operasi, dan
mobilisasi. susah mobilisasi.
Data objektif : Data objektif :
0
TD : 110/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36, TD 120/70 mmHg, N :80x/menit, S :
C, RR : 20x/menit. 36,20C, R : 20x/menit.
Kesadaran : compos mentis Kesadaran : compos mentis
Kolostrum : sudah keluar Kolostrum : sudah keluar
Konjungtiva : tidak pucat Konjungtiva : tidak pucat
Terdapat luka operasi Terdapat luka operasi
Nyeri luka operasi skala 3 (0-10) Nyeri luka operasi skala 4 (0-10)
Kontraksi uterus : baik Kontraksi uterus : baik
32
TFU : sepusat TFU : sepusat
Lokhea rubra Lokhea rubra
3. Perencanaankeperawatan
dibuat dalam bentuk tabel yang isinya tentang tanggal, diagnosa, tujuan dan rencana
Tabel 6
Intervensi pada pasien 1 di Ruang Dara RSUD Wangaya
Tanggal/ Rencana tindakan
jam
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
33
Tabel 7
Intervensi pada pasien2 di Ruang Dara RSUD Wangaya
Tanggal/jam Rencana tindakan
4. Pelaksanaan keperawatan
Adapun implementasi dan hasil implementasi dapat dilihat pada tabel 8 dan 9
Tabel 8
Implementasi Pada Pasien 1 dan 2 di Ruang Dara RSUD Wangaya
Pasien 1 Pasien 2
34
Menginformasikan hasil Menginformasikan hasil
pemeriksaan pemeriksaan
Mengjarkan teknik relaksasi Mengajarkan teknik relaksasi
Mengobservasi pemenuhan Mengobservasi pemenuhan
nutrisi (intake output 24 jam) nutrisi (intake output 24 jam)
Memberikan KIE minum Memberikan KIE minum
hangat dan makan setelah 6 jam hangat dan makan setelah 6 jam
post operasi post operasi
Memberikan KIE tentang Memberikan KIE tentang
bahaya nifas seperti bahaya nifas seperti
perdarahan, pusing, panas perdarahan, pusing, panas
Mengobservasi trias nifas Mengobservasi trias nifas
berkala yaitu : laktasi, involusi, berkala yaitu : laktasi, involusi,
dan lochea dan lochea
Mengobservasi vital sign Mengobservasi vital sign
berkala berkala
Cek ulang dL post operasi Cek ulang dL post operasi
Mengkolaboraskan dengan Mengkolaborasikan dengan
dokter tentang rencana dokter tentang rencana
pemberian therapi pemberian therapi
Tabel 9
SOAP Implementasi Pada Pasien 1 dan 2 di Ruang Dara RSUD Wangaya
35
Pasien 2 Pasien 1
O : K/U baik, kesadaran compos mentis, O : menjemput pasien pindahan dari IBS
TD : 120/70, N : 80x/menit, S: 36,RR: pukul 15.00 Wita. Dengan post sc oleh
20x/menit, konjungtiva tidak pucat, karena Ketuban pecah dini, keadaan
pengeluaran ASI belum ada, TFU umum baik, kesadaran compos mentis,
sepusat, kontraksi uterus baik, mobilisasi pasif, konjungtiva tidak
perdarahan luka operasi tidak ada, lochea pucat,TD : 120/70 mmHg, S : 36,2 ,N : 80
rubra, terpasang infus RL+20 IU flash, 28 x/menit, RR : 20x/menit, TFU sepusat,
tpm cabang D5+analgetik 20 tpm micro, kontraksi uterus baik, perdarahan luka
DC terawat urine tertampung 500cc operasi tidak ada, lochea rubra, terpasang
jernih infus RL + 20 IU oxytosin 28 tpm cabang
Dex 5 + analgetik 24 tpm DC terawat.
A: P2002 post sc 6 jam
A : P2002 Post Sc 5 jam
P : menginformasikan tentang hasil
pemeriksaan, ibu paham P : menginformasikan hasil
pemeriksaan(ibu paham)
-Obs K/u, TTV, trias nifas,
Cek DL dan puasa s/d pkl 20.10 Wita
-Cek DL pkl.19.50
O : K/u baik, kesadaran compos mentis, O: K/U baik, kesadaran compos mentis,
mobilisasi aktif, konjungtiva merah
36
110/80 mmHg, produksi ASI +, TFU 36,6.C, N: 84x/menit, TD: 110/70,
sepusat, perdarahan luka operasi tidak RR:20/menit
ada, lochea rubra,
A : P2002 post sc 17 jam
A: P2002 post sc 17 jam
P : Menginformasikan hasil pemeriksaan
P: Menginformmasikan hasil (ibu paham)
pemeriksaan (ibu paham)
Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake &
Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake output cairan
& output cairan
Pukul 15.00
Delegatif pemberian obat
S : nyeri luka operasi skala 3, sudah flatus
O: K/U baik, kesadaran compos mentis, pucat, ASI keluar sedikit, TFU 2 jari
mobilisasi aktif, konjungtiva merah bawah pusat, perdarahan luka operasi
muda, S: 36.2C, N:80x/menit,TD: 120/80 tidak ada,lochea rubra
mmHg, RR: 20x/menit, TFU 1 jari bawah A: P2002 post sc hari ke-1
pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan
P: Menginformasikan hasil pemeriksaan
luka operasi tidak ada, lochea rubra
(ibu paham)
A: P2001 post sc hr ke 1
Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake &
P : menginformasika hasil pemeriksaan output cairan
pasien (ibu paham)
Lanjutkan delegatif pemberian obat oral
Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake
& output cairan
Pukul 21. 00
Pukul 20.30
S : nyeri luka operasi sudah berkurang
37
S: Nyeri luka operasi sudah berkurang, O : K/u baik, kesadaran compos mentis,
skala 3, sudah flatus S: 36,5, N : 80x/menit, RR : 20 x/menit,
TD : 120/70 mmHg, konjungtiva tidak
O: K/U baik, kesadaran compos mentis,
pucat, ASI lancar, TFU 2 jari bawah pusat,
mobilisasi aktif, konjungtiva merah
perdarahan luka operasi tidak ada,lochea
muda, S: 36,C, N:80x/menit,TD: 110/80
rubra
mmHg, RR: 20x/menit, TFU 1 jari bawah
pusat, ASI +, kontraksi uterus baik, A: P2002 post sc hari ke-1
perdarahan luka operasi tidak ada, lochea P: Menginformasikan hasil pemeriksaan
rubra (ibu paham)
A: P2002 post sc hr ke 1 Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake &
P : menginformasika hasil pemeriksaan output cairan
pasien (ibu paham) Lanjutkan delegatif pemberian obat oral
Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake
& output cairan
38
P: Menginformasikan hasil pemeriksaan P: Menginformasikan hasil pemeriksaan
(ibu paham) (ibu paham)
Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake Observasi : K/u. TTV, trias nifas,intake &
& output cairan output cairan
memberikan tanda centang (√) dan petugas sudah memberi paraf pada hasil akhir
39
5. Evaluasi keperawatan
secara tersendiri.
Tabel 10
Evaluasi keperawatan pada paien 1 dan pasien 2
Evaluasi Keperawatan
Pasien 1 Pasien 2
Tanggal 10 Mei 2018 Tanggal 11 Mei 2018
S : nyeri luka operasi sudah berkurang S : keluhan tidak ada
O : Keadaan umum baik, TD : 120/80 O : Keadaan umum baik, kesadaran
mmHg, S : 36,20 C, N : 80x/menit, R : compos mentis, mobilisasi aktif, TD :
20 x/menit, kesadaran compos mentis, 120/70 mmHg, R : 20 x/menit, S :
mobilisasi aktif, konjungtiva tidak 36,50 C, N : 80x/menit, konjungtiva
pucat, TFU 1 jari bawah pusat, produksi tidak pucat, produksi ASI (+),
ASI (+), kontraksi uterus baik, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari
perdarahan luka operasi tidak ada , luka bawah pusat, tidak ada perdarahan
operasi sudah dirawat, luka bersih dan luka operasi, luka sudah dirawat, luka
kering (tidak ada tanda-tanda infeksi), kering (tidak ada tanda – tanda
lokhea rubra,. infeksi) lokhea rubra,
A : Masalah Teratasi A : Masalah Teratasi
P : pasien boleh pulang, kontrol P: pasien boleh pulang, kontrol
poliklinik tanggal 14/5/2018 poliklinik tanggal 14/5/2018
B. Pembahasan
Pembahasan pada studi kasus ini akan membandingkan dua orang ibu post
SC tentang kesesuaian dan kesenjangan antara studi kasus, temuan peneliti, konsep
teori, serta argumentasi peneliti itu sendiri terhadap dua asuhan keperawatan yang
diteliti berdasarkan hasil pengamatan dari masing – masing catatan rekam medik
responden.
1. Pengkajian Keperawatan
subjektif yaitupasien mengeluh nyeri luka SC, dan kedua kaki terasa kesemutan
sedangkan data objektif yaitu keadaan umum baik, konjungtiva tidak pucat,
kontraksi uterus baik, perdarahan luka operasi tidak ada. Namun pada dokumen
nyeri luka SC, kedua kaki terasa kesemutan.Sedangkan untuk data objektif yaitu
keadaan umum pasien baik, kontraksi uterus baik, perdarahan luka operasi tidak
ada.
dilakukan sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nursalam (2011) yang
41
infeksidengan mengkaji tanda dan gejala infeksi. Berdasarkan hasil pengkajian
tersebut tidak ditemukan adanya tanda dan gejala infeksi seperti yang dikemukakan
oleh Smeltzer (2002) yang menyatakan terjadinya infeksi ditandai dengan adanya
tumor, kalor, dolor, rubor dan functio laesa, menurut peneliti tanda-tanda tersebut
pengkajian tanda-tanda infeksi saat melakukan observasi trias nifas dan sudah
dilakukan perawatan luka pada hari ke 2 sebagai salah satu prosedur pencegahan
2. Diagnosa Keperawatan
berada diruangan yaituP2002 post SC, hal tersebut dikarenakan diruang kebidanan
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), salah satu diagnosa yang dapat
ditegakan pada pasien post sectio caesarea adalah risiko infeksi. Walaupun, di
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016), yaitu tindakan prosedur invasif dan terjadinya
penurunan hemoglobin.
42
keperawatan Indonesia sedangkan pendekatan asuhan diruangan menggunakan
asuhan kebidanan.
3. Perencanaan Keperawatan
keperawatan.
observasi pemenuhan nutrisi (intake dan output 24 jam), KIE minum hangat,
makan, dan mobilisasi setelah 6 jam post operassi, KIE tentang bahaya nifas seperti
perdarahan, pusing, dan panas, observasi trias nifas secara berkala yaitu laktasi,
involusi, dan lochea, observasi vital sign secara berkala, cek ulang DL post operasi,
infeksi sistemik dan lokal, monitor kondisi luka atau insisi bedah, monitor kulit dan
setelah dipakai pasien lain, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
keperawatan, gunakan baju atau sarung tangan sebagai alat pelindung, tingkatkan
intake nutrisi, lakukan perawatan luka pada area insisi, ajarkan pasien dan keluarga
tentang tanda dan gejala infeksi, ajarkan pasien menghindari infeksi, delegasikan
43
Hasil dokumen pasien 1 dan pasien 2 didapatkan intervensi yang peneliti
gunakan sebagai acuan tidak sesuai dengan rencana tindakan yang telah di
Dilihat dari rencana asuhan kebidanan yang akan diberikan kepada kedua
observasi pada lochea , apabila lochea ditemukan terdapat nanah dan berbau busuk
Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian ibu, bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat
kebidanan dengan acuan teori yang digunakan oleh perawat. Walaupun, perawatan
luka tidak direncanakan secara khusus namun perawatan luka tetap dilaksanakan
dalam perawatan pasien dengan post sectio caesarea. Hal ini sesuai dengan hasil
tindakan perawatan luka pada ibu nifastidak dilakukan maka akan terjadi infeksi
luka Post Sectio Caesarea dan apabila tidak segera ditangani akan mengakibatkan
44
4. PelaksanaanKeperawatan
sebelumnya telah disusun yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pasien dan
nifas dilakukan dari hari 0 sampai hari ke 2 dan hasilnya menunjukan tidak
ditemukan adanya nanah dan bau busukpada lochea seperti yang dikemukakan oleh
Mocthar(2012), yang menyatakan adanya nanah dan bau busuk pada lochea yang
merupakan indikasi terjadinya infeksi uterus setelah persalinan atau disebut dengan
metritis.
menjadi intervensi yang akan dilakukan secara khusus, namun setelah dilihat pada
sebelum pasien dipulangkan yaitu pada hari kedua perawatan, dari hasil perawatan
45
luka tersebut tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada luka operasi. Dimana hal
tersebut dapat dilihat dari tidak adanya tumor, kalor, rubor, dolor dan functio laesa
menurunkan kejadian infeksi luka pada pasien post sectio caesarea. Sehingga
dilakukannya perawatan luka dan observasi trias nifas secara berkala dapat
5. Evaluasi Keperawatan
pasien selanjutnya.
digunakan diruangan sudah menggunakan format SOAP sesuai dengan teori yang
46
keperawatan, O (Objektif) adalah data yang berdasarkan hasil pengukuran atau
observasi perawat secara langsung pada ibu dan yang dirasakan ibu setelah tindakan
petugas diruangan terdapat kesesuaian dengan teori yang digunakan oleh peneliti.
kesehatan pada pasien post sectio caesarea yaitu tidak ditemukan tanda-tanda
infeksi pada pasien.Hal ini sesuai dengan kriteria hasil yang harus dicapai pada
dari tanda-tanda gejala infeksi dan jumlah leukosit dalam batas normal.
C. Keterbatasan
1. Dalam rekam medis pasien terdapat beberapa tulisan yang sulit untuk dibaca.
47
2. Jenis penelitian ini adalah deskriptif rancangan studi kasus dengan
data.
48
BAB VI
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah ditulis hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa
infeksi pada ibu post sectio caesarea. Adapun pun hal – hal yang dapat disimpulkan
1. Tahap Pengkajian
telah dilakukan oleh petugas kesehatan tidak terdapat kesenjangan dengan teori
2. Tahap Diagnosa
3. Tahap Perencanaan
pada pasien adalah mengobservasi trias nifas secara berkala dan melakukan
pasien pada hari ke-2, dengan hasil yang didapatkan yaitu tidak adanya tanda-tanda
infeksi.
5. Tahap Evaluasi
disusun dengan menggunakan format SOAP, hal ini sesuai dengan yang telah
diterapkan oleh rumah sakit yang menggunakan format SOAP pada lembar evaluasi
50
B. Saran
lain yang memiliki desain serta metode penelitian yang berbeda supaya
51
DAFTAR PUSTAKA
Endang Purwoastuti, T., & Siwi Walyani, E. (2014). Panduan Materi Kesehatan
Reproduksi & Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustakabarupress.
Fauziah, S. (2015). Keperawatan Maternitas. I. Fahmi & Ria, Ed. edisi 1. Jakarta:
PT Aditya Andrebina Agung.
Kozier, B., & Erb, G. (2010). Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik (7 ed.). Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida A.C. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
52
Potter & Perry. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan (4 Vol 2). Jakarta:
EGC.
Wloch, C., Wilson, J., Lamagni, T., Harrington, P, Charlett, A., & Sheridan, E.
(2012). Risk factors for surgical site infection following caesarean section in
England: Results from a multicentre cohort study. BJOG: An International
Journal of Obstetrics and Gynaecology, 119(11), 1324–1333.
https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2012.03452.x
53
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RISIKO INFEKSI DI RUANG DARA RSUD WANGAYA DENPASAR TAHUN 2018
No Kegiatan Waktu
Februari 2018 Maret 2018 April 2018 Mei 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Revisi proposal
4 Pengurusan izin penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Analisis data
8 Penyusunan laporan
9 Sidang hasil penelitian
10 Revisi laporan
11 Pengumpulan KTI
54
Lampiran 2
berikut:
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengurusan Izin Penelitian Rp 250.000,00
b. Penggandaan Lembar Pengumpulan Data Rp 50.000,00
c. Transportasi dan Akomodasi Rp 100.000,00
3 Tahap Akhir
a. Penyusunan KTI Rp 200.000,00
b. Penggandaan KTI Rp 200.000,00
c. ATK (Alat Tulis Kantor ) KTI Rp 200.000,00
d. Lain – lain Rp 100.000,00
Jumlah Rp 1.600.000,00
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69