Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Teguh Baroto
Jurusan Teknik Industri Univeristas Muhammadiyah Malang
Jalan Raya Tlogomas 246 Malang
E-mail: baroto@umm.ac.id
ABSTRACT
Companies that are categorized as small industries face many difficulties to keep survive or to develop their
products. The subject of this study was convection home industry with the commodity as follows: Muslim clothes, sport
shirt, baby clothes, children clothes, bed covers, veils, and many kinds of embroidery products. The purpose of CSSF
(Contingent Strategic Success Formula) approach was to analyze the formula of success strategy by combining the internal
condition with external condition of the company. The ways to do that were by measuring, estimating, and predicting
the environment condition of the company at this time and at the specific time in the future. The measuring of internal
condition of the company is aimed to know the things that need to be repaired so the company can fulfill the requirement
of optimal external condition in the future. The finding of this study was shown in 4 cases. First, the variables that have
influence in convection home industry were 36 industries. Second, there were 3 clusters of convection home industries,
those were: Cluster 1, the companies of embroidery convection that lack of success, and Cluster 2 and 3, the company
with mass production that success enough and very success. Cluster 1 was categorized as the company that left behind
in the competition and its agresivieness and responssiveness is under environment turbulence. Cluster 2 was success
enough because the turbulence difference with agresiveness and responssiveness is not wide. Cluster 3 was the best one
because the company was number one in the competition and its agresiveness and resposiveness exceed the environment
turbulence at this time. Three, to get success in the future, the company need to fulfill the optimal internal condition
that suitable with the level of turbulency. It is better for the companies to apply 3 succeed marketing points, those are:
to develop the positioning of the products in the specific SBA, create the strong differences, create mark equities, or the
emotional relationship with the customers
23
permasalahan intern perusahaan seperti perubahan pemerintah untuk memajukan industri kecil konveksi
perilaku perekonomian, masalah ketenagakerjaan, dll. Observasi merupakan pengamatan secara langsung
perubahan teknologi, kekurangan sunber daya serta baik lingkungan intern perusahaan maupun lingkungan
pergolakan lingkungan usaha (ekstern) adalah contoh ekstern perusahaan. Kuisioner dilakukan dengan
nyata terhadap perlunya pendekatan yang bisa memberikan daftar pertanyan sesuai dengan
menyatukan kondisi-kondisi tersebut. permasalahan yang dihadapi kepada pemilik perusahaan
Contingency strategies bisa digunakan untuk dan ahli sebagai responden.
membuat
industri kecilsrategi jangka pendek
(Santoso, ataupun strategi yang
2002). Perusahaan jangka Variabel-variabel penelitian meliputi 3 faktor
panjang, pada tingkat corporasi/management
termasuk kelompok industri kecil, banyak yang Identifikasi
utama, yaituvariabel
faktor-faktor yang menjadi tolok ukur
(Corporate-business), dan pada level fungsional Identifikasi variabel Penelitian Variabel-variabel
mengalami kesulitan untuk mempertahankan metode contingent strategic success formula, yaitu:
(functional levels). Pendekatan CSSF ditujukan untuk penelitian meliputi 3 faktor utama yaitu faktor-faktor
kelangsungan
menganalisis hidup formulausahanya
strategi maupun
sukses untukdengan Faktor Turbulensi
yang menjadi tolok Lingkungan, faktor agresivitas
ukur metode contingent strategic
mengembangkan
mengkombinasikanusahanya. Berbagaidankesulitan
kondisi internal eksternal perusahaan,
success formulafaktor
yaitu :Responssivitas Perusahaan.
Faktor Turbulensi Lingkungan,
yang dihadapi yaitu
perusahaan, industridengan
kecil sertajalan perubahan
mengukur, Ketiga
Faktor faktor utama
Agresivitas tersebut dibawa
Perusahaan, ke lapangan
faktor Responsivitas
mengestimasi,
pola perdagangan dan memprediksi
global, mendorongkondisi lingkungan
penulis Perusahaan.
untuk Dari identifikasi
diadakan ketiga faktorvariabel-variabel
utama itu kami yang bawa
perusahaan
untuk menelitipada dansaat mengkaji
ini dan rentang
tentangpada waktu
strategi kelapangan terkait
sekiranya untuk diadakan
dengan identifikasi
masalahvariabel-variabel
yang diteliti.
tertentu di masa depan, pengukuran
pengembangan industri kecil sebagai tugas akhir. kondisi internal yang sekiranya terkait
Variabel-variabel yangdengan masalah yang
diidentifikasi kami teliti.
ini masih bisa
perusahaanindustri
Kelompok dimaksudkan
kecil agar nantinya
pakaian jadi dapat
yang diketahui
diteliti Variabel-variabel yang kami identifikasi
berkembang nantinya akibat adanya informasi- ini masih bisa
hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki sehingga dapat berkembang nantinya akibat adanya informasi-
dengan ruang lingkup komoditi sebagai berikut: informasi yang baru atau temuan-temuan yang
memenuhi persyaratan kondisi eksternal. informasi yang baru atau temuan-temuan yang baru,
kemeja, celana, pakaian anak, kaos, kebaya, rok, baru, sedangkan
sedangkan fungsi dalam
fungsi strateg strateg dalam pengambilan
pengambilan keputusan
blus, jaket, Hierarchy
Analytical popok, grita,
Processsarung bantal, sprei, keputusan
ada lima, adayaitulima, yaitu: persaingan,
: persaingan, pemasaran, pemasaran,
produksi,
plisket, Thecelana dalam, Hierarchy
Analytical pakaian Process,
olahraga,selanjutnya
daster, produksi,
modal, tenagamodal,
kerja tenaga kerja pengumpulan
dan organisasi, dan organisasi,data
disebut AHP,
kerudung, mukena, adalah
bordirsalah
dansatu bentukDalam
lain-lain. model dan pengolahan data dan pengolahan.
pengumpulan
pengambilan
penelitian inikeputusan yang pada dasarnya
kami menggunakan berusaha
Pendekatan Pengumpulan data dengan cara wawancara
menutupi
CSSF semua Strategic
(Contingent kekuranganSuccess dari model-model
Formula), langsung yangdata
Pengumpulan dan Pengolahan
hasilnya berupa data Dataprimer, dan
sebelumnya. Proses pengambilan
yang ditujukan untuk menganalisis keputusan
formula pada Pengumpulan data kami
data hasil kuesioner yang kami sebarkanlakukan dengan cara
kepada
dasarnya adalah memilih suatu alternatif. Peralatan wawancara langsung yang hasilnya berupa data primer,
strategi sukses dengan mengkombinasikan kodisi para pemilik perusahaan konveksi, Uji validitas
utama dari model ini adalah sebuah hierarki fungsional dan data hasil kuisioner yang kami sebarkan kepada para
internal perusahaan
dengan input utamamnya danpersepsi
eksternal perusahaan,
manusia, dalam hal Untuk
pemilikMendapatkan kevalidanUji
perusahaan konveksi, data yang diperoleh
validitas Untuk
yaitu dengan
ini adalah mengukur,
pengambil mengestimasi,
keputusan dan
(decision maker). diuji dengan rumus:
Mendapatkan kevalidan data yang diperoleh diuji
memprediksi
Dengan hierarki,kondisi
suatulingkungan
masalah yang perusahaan
komplek danpada tidak dengan rumus
terstruktur
saat akan dipecahkan
ini dan rentang waktu tertentu kedalam
di masakelompok-
depan ¦ xy ¦ x ¦ y
kelompok tertentu
(Ansoft, H.I. dan kemudian kelompok-kelompok
1965). Pengukuran kondisi . internal r n
tersebut diatur menjadi suatu
perusahaan dimaksudkan agar nantinya bentuk hierarki Perbedaan
dapat ¦ x ¦ x ½¦ y ¦ y ½
mencolok antara model AHP dengan model ® n ¾¿®¯ n ¾¿
diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki sehingga ¯
pengambilan keputusan lainnya terletak pada jenis
dapat memenuhi persyaratan kondisi eksternal Uji ini dilakukan dengan cara data yang diperoleh
inputnya.
perusahaan yang optimal dengan
Uji sodtware SPSS 11,0
ini dilakukan dan diperoleh
dengan cara data r hitung.
yang
Model-model yang disudah masa ada mendatang.
umumnya
Penelitian ini bertujuan. Memperoleh rumusan Apabila rxydengan
diperoleh hitung lebih besar SPSS
software daripada
11,0r tabel maka data
dan diperoleh
memakai input yang kuantitatif atau berasal dari data
sekunder.untuk
strategis Otomatis, model tersebut
pengembangn industrihanya
konveksi.dapat rtersebut
hitung.dinyatakan
Apabila valid.
rxy hitung lebih besar daripada r
Uji reliabilitas Menurut saifuuddin azwar
mengolah hal-hal
Mendapatkan kuantitatif
usulan saja. Model
alternatif solusi AHP
yang memakai
sesuai tabel maka data tersebut dinyatakan valid (Santoso,
(2003; 4), walaupun reliabilitas mempunyai nama lain
persepsiprofil
dengan manusia yang dianggap
perusahaan untuk ‘ekspert’
mencapaisebagai input
sukses 2003).
seperti keterpercayaan, katerandalan, keajegan,
utamanya. Kriteria ekspert disini bukan berarti bahwa Uji reliabilitas,
usaha. kestabilan, konsistensi danwalaupun reliabilitas
sebagainya. Namun ide
orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor mempunyai nama lain
pokokyang terkandung dalamseperti
konsep keterpercayaan,
reliabilitas adalah
dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang
METODE katerandalan,
sejauhmana hasilkeajegan, kestabilan,
suatu pengukuran dapatkonsistensi
dipercaya.
mengerti benar permasalah yang diajukan, merasakan
Salah
dan satu teknik
sebagainya. Namunyang idedigunakan
pokok yang untuk menguji
terkandung
akibat
Field suatu nmasalah
reseach atau punya
dilakukan dengan kepentingan terhadap
cara wawancara reliabilita
dalam konsepadalah menggunakan
reliabilitas koefisien Alpha
adalah sejauhmana hasil
masalah tersebut.
dengan Beberapa pemilik usaha konveksi ditempat Cronbach,
suatu adalah:
pengukuran dapat dipercaya. Salah satu
kami melakukan penelitian, tentang hal-hal
teknik
24 TEGUH yang BAROTO
digunakan untuk menguji reliabilita
yang menjadi kendala dalam mengembangkan
adalah menggunakan koefisien Alpha Cronbach,
usaha mereka serta dengan pejabat Disperindag
adalah:
Tulungagung, tentang pola pembinaan, langkah
yang ditempuh pemerintah untuk memajukan obyek berd
ª k ºª ¦ s j º
2
industri kecil konveksi dan lain-lain. Observasi D obyek-obye
« k 1» «1 2 » Lang
merupakan pengamatan secara langsung baik ¬ ¼ «¬ s x »¼
lingkungan intern perusahaan maupun lingkungan kesamaan
mengukur
ekstern perusahaan. Kuesioner dilakukan dengan apabila Da > > rr tabel
table maka
memberikan daftar pertanyan sesuai dengan apabila makatingkat kendalan
tingkat alat ukur
keandalan alat jarak antar
tersebut mamiliki tingkat kepercayaan sangat tinggi Standardisa
permasalahan yang dihadapi kepada pemilik ukur tersebut mamiliki tingkat kepercayaan sangat
sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan dalam uji cluster deng
perusahaan dan ahli sebagai responsden. tinggi sehingga
reliabilitas, alat
peneliti ukur tersebut
menggunakan SPSSdapat
11.0 digunakan pengelompo
cluster yan
24 ANALISA
Jurnal Teknik Industri, Vol. 8, No. 1, Februari 2007: 23–30 profiling cl
Analisis Faktor bertujuan untuk mendapatkan belum. D
hubungan antar variabel yang saling independen dengan mengelomp
uji korelasi dimana harus didapatkn harga korelasi di untuk mem
atas 0,5 dan membuat bentuk reduksi baru yang industri ya
dalam uji reliabilitas, peneliti menggunakan SPSS Dalam analisis cluster ini peneliti menggunakan
11.0 SPSS 11.0. Analisis AHP dalam analisis ini mengolah
data dalam penentuan keputusan terakhir yang
HASIL DAN PEMBAHASAN harus diambil setelah melalui serangkian analisis.
Analisis faktor bertujuan untuk mendapatkan Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
hubungan antarvariabel yang saling independen yang menggunakan metode Analitycal Hierarcy
dengan uji korelasi, harus didapatkan harga korelasi Proces (AHP) adalah Penyusunan Struktur hierarki,
di atas 0,5 dan membuat bentuk reduksi baru yang penilaian Perbandingan Berpasangan, menguji
dinamakan faktor, untuk menggantikan sejumlah Konsistensi (Saaty, 1993). Pengukuran tingkat
variabel tertentu serta untuk mendapatkan factor turbulensi lingkungan, agresivitas, responssivitas
score. dalam pengukuran ini penulis menggunakan skala
Analisis faktor ini peneliti bertujuan turbulensi dalam pengolahan data hasil wawancara/
memperoleh sejumlah faktor/aspek yang bisa judgement para pemilik perusahaan.
mewakili sejumlah variabel yang masuk kedalam Berdasarkan hasil analisis faktor telah diperoleh
faktor-faktor tersebut, nilai tiap faktornya, menilai variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh
seberapa kuat pengaruh tiap faktor tersebut dalam penentuan strategi pengembangan usaha
memengaruhi perkembangan industri kecil kecil konveksi, variabel yang tidak berpengaruh
konveksi ini. karena tidak valid dapat disimak di Tabel 1.
Dalam analisis faktor ini peneliti menggunakan
SPSS 11.0 Selanjutnya dalam menilai tingkat Tabel 1. Variabel tidak Valid
Turbulensi, tingkat Agresivitas, tingkat
Item Keterangan
Responssivitas menggunakan skala waktu (tahun)
dengan rentang horison waktu sepanjang (3) tiga X1 Keterampilan tenaga kerja
X3 Produk yang dihasilkan
tahun sebagai tolok ukurnya untuk menjawab X4 Inovasi produk
kuesioner bagian 4, dengan harapan responsden X8 Mendapatkan bahan baku
memberikan jawaban berapa tahun (dalam X20 Pasar yang dikuasai
X35 Peranan Bank
rentang waktu 3 tahun tersebut) perubahan X41 Peluang keberhasilan usaha
yang terjadi pada perusahaannya. Penyebaran X42 Pengendali usaha
kuisionr ini dilakukan setelah terbetuk cluster, X44 Kecenderungan M. Perubahan
sehingga kuesioner ini dibagikan kepada masing-
masing tingkat cluster yang terbentuk Analisis Sedangkan variabel yang berpengaruh pada
Cluster Mengelompokkan objek-objek berdasarkan perkembangan industri kecil konveksi adalah
kesamaan karakteristik di antara objek-objek 45 variabel yang sudah ditentukan dengan
tersebut. meninggalkan variabel yang tidak valid (tidak
Langkah-langkah analisis cluster: mengukur berpengaruh). Selanjutnya dari analisis faktor
kesamaan antarobjek berdasarkan similarity terbentuk 9 faktor dengan anggota yang berkorelasi
dengan mengukur korelasi antar sepasang objek, cukup kuat sehingga dapat dikatakan bahwa ke-9
mengukur jarak antar dua objek, mengukur asosiasi
antarobjek. Standardisasi dengan mengubah Tabel 2. Faktor yang Terbentuk
Z-score. Membuat cluster dengan metode
Hierarchical, karena memerlukan pengelompokan Faktor Nama Faktor
yang bertingkat. Intepretasi terhadap cluster yang Faktor I Komplekstas lingkungan
telah terbentuk. Melakukan validasi dan profiling Faktor II Familiaritas perub. Lingungan
Faktor III Kecepatan perub. Lingkungan.
cluster yang terbentuk, apakah sudah valid Faktor IV Visibilitas perub. Lingkungan.
atau belum. Dengan analisis cluster ini peneliti Faktor V Perubahan Produk
Faktor VI Kecep.Waktu Pengenalan Produk
mengelompokkan industri menjadi beberapa
Faktor VII Pengendalian gerak organisasi
cluster untuk memudahkan intepretasi hasil ke Faktor VIII Strategi Perusahaan
masing-masing industri yang sudah terwakili Faktor IX Respons perus. hadapi perub lingkungan
dengan adanya faktor tersebut
Cluster Anggota
Cluster I 1, 2, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 43, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 62, 63, 64, 65
Cluster II 3, 6, 7, 10, 12, 13, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46
Cluster III 47, 56, 57, 58, 59, 60, 61
kedalam benak pelanggan bahkan sampai jauh mampu menekan konsumen untuk tidak bisa
kedalam hati para pelanggan. Ketiga poin strategi pindah pada produsen lain.
aplikatif pada tataran operasional di atas kami
simpulkan setelah sekian lama bergelut dengan SIMPULAN
analisis masalah yang dihadapi industri kecil, Agar sukses dalam pengembangan industrinya
kenyataan di lapangan yang menunjukkan begitu maka strategi yang harus diterapkan. 1)
lemahnya pemasaran yang dilakukan perusahaan- penambahan permodalan, melakukan promosi,
perusahaan ini serta sebuah konsep pemasaran menetapkan harga yang kompetitif, merespons
modern yang lebih menekankan sebuah hubungan tindakan pesaing, meningkatan kapasitas produksi
emosional antara produsen-konsumen sehingga dan berinovasi, memberikan target produksi