Sei sulla pagina 1di 7

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL

pakaian jadi DENGAN PENDEKATAN CONTINGENT


STRATEGIC SUCCESS FORMULA

Teguh Baroto
Jurusan Teknik Industri Univeristas Muhammadiyah Malang
Jalan Raya Tlogomas 246 Malang
E-mail: baroto@umm.ac.id

ABSTRACT
Companies that are categorized as small industries face many difficulties to keep survive or to develop their
products. The subject of this study was convection home industry with the commodity as follows: Muslim clothes, sport
shirt, baby clothes, children clothes, bed covers, veils, and many kinds of embroidery products. The purpose of CSSF
(Contingent Strategic Success Formula) approach was to analyze the formula of success strategy by combining the internal
condition with external condition of the company. The ways to do that were by measuring, estimating, and predicting
the environment condition of the company at this time and at the specific time in the future. The measuring of internal
condition of the company is aimed to know the things that need to be repaired so the company can fulfill the requirement
of optimal external condition in the future. The finding of this study was shown in 4 cases. First, the variables that have
influence in convection home industry were 36 industries. Second, there were 3 clusters of convection home industries,
those were: Cluster 1, the companies of embroidery convection that lack of success, and Cluster 2 and 3, the company
with mass production that success enough and very success. Cluster 1 was categorized as the company that left behind
in the competition and its agresivieness and responssiveness is under environment turbulence. Cluster 2 was success
enough because the turbulence difference with agresiveness and responssiveness is not wide. Cluster 3 was the best one
because the company was number one in the competition and its agresiveness and resposiveness exceed the environment
turbulence at this time. Three, to get success in the future, the company need to fulfill the optimal internal condition
that suitable with the level of turbulency. It is better for the companies to apply 3 succeed marketing points, those are:
to develop the positioning of the products in the specific SBA, create the strong differences, create mark equities, or the
emotional relationship with the customers

Key words: home industry, environment turbulence, aggresiveness, responssiveness

PENDAHULUAN waktu tertentu di masa mendatang merupakan


Persaingan pasar global yang sudah berjalan salah satu penyebab ketidakmampuan industri-
selama ini membawa konsekuensi yang cukup berat industri kecil dalam negeri untuk tumbuh
terhadap kelangsungan hidup industri-industri dan berkembang serta berkompetisi di pasar.
kecil dalam negeri, perusahaan-perusahaan itu Jangankan untuk berpikir ke arah depan, untuk
dituntut untuk memberikan beraneka alternatif kelangsungann hidup perusahaan saja begitu
produk yang berkualitas dan kompetitif di pasar, sulit ditengah kondisi perekonomian saat ini,
sementara kemampuan inovatif dan manajerial permodalan, teknologi, manajerial menjadi masalah
yang kurang dimiliki para pemilik perusahaan, klasik yang menjadi kambing hitam terhadap
serta sikap yang apatis terhadap perkembangan sulit perkembangn industri kecil kita, apalagi
pasar adalah salah satu pemicu kurangnya dukungan perbankan nasional yang berat dalam
kemampuan bersaing industri kecil kita di pasar, pengucuran kredit akibat dari ketidak-seriusannya
terutama di pasar global. Persyaratan untuk dalam keikutsertaan membangun industri
masuk ke pasar global apapun lingkup uasahanya nasional, sikap-sikap negatif dan kepercayaan
adalah pada efisiensi, biaya, dan kualitas produk. yng sangat rendah kepada pelaku ekonomi kecil
Tidak pernah adanya prediksi bisnis untuk jangka turut mendukung melemahnya kemampuan

23
permasalahan intern perusahaan seperti perubahan pemerintah untuk memajukan industri kecil konveksi
perilaku perekonomian, masalah ketenagakerjaan, dll. Observasi merupakan pengamatan secara langsung
perubahan teknologi, kekurangan sunber daya serta baik lingkungan intern perusahaan maupun lingkungan
pergolakan lingkungan usaha (ekstern) adalah contoh ekstern perusahaan. Kuisioner dilakukan dengan
nyata terhadap perlunya pendekatan yang bisa memberikan daftar pertanyan sesuai dengan
menyatukan kondisi-kondisi tersebut. permasalahan yang dihadapi kepada pemilik perusahaan
Contingency strategies bisa digunakan untuk dan ahli sebagai responden.
membuat
industri kecilsrategi jangka pendek
(Santoso, ataupun strategi yang
2002). Perusahaan jangka Variabel-variabel penelitian meliputi 3 faktor
panjang, pada tingkat corporasi/management
termasuk kelompok industri kecil, banyak yang Identifikasi
utama, yaituvariabel
faktor-faktor yang menjadi tolok ukur
(Corporate-business), dan pada level fungsional Identifikasi variabel Penelitian Variabel-variabel
mengalami kesulitan untuk mempertahankan metode contingent strategic success formula, yaitu:
(functional levels). Pendekatan CSSF ditujukan untuk penelitian meliputi 3 faktor utama yaitu faktor-faktor
kelangsungan
menganalisis hidup formulausahanya
strategi maupun
sukses untukdengan Faktor Turbulensi
yang menjadi tolok Lingkungan, faktor agresivitas
ukur metode contingent strategic
mengembangkan
mengkombinasikanusahanya. Berbagaidankesulitan
kondisi internal eksternal perusahaan,
success formulafaktor
yaitu :Responssivitas Perusahaan.
Faktor Turbulensi Lingkungan,
yang dihadapi yaitu
perusahaan, industridengan
kecil sertajalan perubahan
mengukur, Ketiga
Faktor faktor utama
Agresivitas tersebut dibawa
Perusahaan, ke lapangan
faktor Responsivitas
mengestimasi,
pola perdagangan dan memprediksi
global, mendorongkondisi lingkungan
penulis Perusahaan.
untuk Dari identifikasi
diadakan ketiga faktorvariabel-variabel
utama itu kami yang bawa
perusahaan
untuk menelitipada dansaat mengkaji
ini dan rentang
tentangpada waktu
strategi kelapangan terkait
sekiranya untuk diadakan
dengan identifikasi
masalahvariabel-variabel
yang diteliti.
tertentu di masa depan, pengukuran
pengembangan industri kecil sebagai tugas akhir. kondisi internal yang sekiranya terkait
Variabel-variabel yangdengan masalah yang
diidentifikasi kami teliti.
ini masih bisa
perusahaanindustri
Kelompok dimaksudkan
kecil agar nantinya
pakaian jadi dapat
yang diketahui
diteliti Variabel-variabel yang kami identifikasi
berkembang nantinya akibat adanya informasi- ini masih bisa
hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki sehingga dapat berkembang nantinya akibat adanya informasi-
dengan ruang lingkup komoditi sebagai berikut: informasi yang baru atau temuan-temuan yang
memenuhi persyaratan kondisi eksternal. informasi yang baru atau temuan-temuan yang baru,
kemeja, celana, pakaian anak, kaos, kebaya, rok, baru, sedangkan
sedangkan fungsi dalam
fungsi strateg strateg dalam pengambilan
pengambilan keputusan
blus, jaket, Hierarchy
Analytical popok, grita,
Processsarung bantal, sprei, keputusan
ada lima, adayaitulima, yaitu: persaingan,
: persaingan, pemasaran, pemasaran,
produksi,
plisket, Thecelana dalam, Hierarchy
Analytical pakaian Process,
olahraga,selanjutnya
daster, produksi,
modal, tenagamodal,
kerja tenaga kerja pengumpulan
dan organisasi, dan organisasi,data
disebut AHP,
kerudung, mukena, adalah
bordirsalah
dansatu bentukDalam
lain-lain. model dan pengolahan data dan pengolahan.
pengumpulan
pengambilan
penelitian inikeputusan yang pada dasarnya
kami menggunakan berusaha
Pendekatan Pengumpulan data dengan cara wawancara
menutupi
CSSF semua Strategic
(Contingent kekuranganSuccess dari model-model
Formula), langsung yangdata
Pengumpulan dan Pengolahan
hasilnya berupa data Dataprimer, dan
sebelumnya. Proses pengambilan
yang ditujukan untuk menganalisis keputusan
formula pada Pengumpulan data kami
data hasil kuesioner yang kami sebarkanlakukan dengan cara
kepada
dasarnya adalah memilih suatu alternatif. Peralatan wawancara langsung yang hasilnya berupa data primer,
strategi sukses dengan mengkombinasikan kodisi para pemilik perusahaan konveksi, Uji validitas
utama dari model ini adalah sebuah hierarki fungsional dan data hasil kuisioner yang kami sebarkan kepada para
internal perusahaan
dengan input utamamnya danpersepsi
eksternal perusahaan,
manusia, dalam hal Untuk
pemilikMendapatkan kevalidanUji
perusahaan konveksi, data yang diperoleh
validitas Untuk
yaitu dengan
ini adalah mengukur,
pengambil mengestimasi,
keputusan dan
(decision maker). diuji dengan rumus:
Mendapatkan kevalidan data yang diperoleh diuji
memprediksi
Dengan hierarki,kondisi
suatulingkungan
masalah yang perusahaan
komplek danpada tidak dengan rumus
terstruktur
saat akan dipecahkan
ini dan rentang waktu tertentu kedalam
di masakelompok-
depan ¦ xy  ¦ x ¦ y
kelompok tertentu
(Ansoft, H.I. dan kemudian kelompok-kelompok
1965). Pengukuran kondisi . internal r n
tersebut diatur menjadi suatu
perusahaan dimaksudkan agar nantinya bentuk hierarki Perbedaan
dapat ­¦ x  ¦ x ½­¦ y  ¦ y ½
mencolok antara model AHP dengan model ® n ¾¿®¯ n ¾¿
diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki sehingga ¯
pengambilan keputusan lainnya terletak pada jenis
dapat memenuhi persyaratan kondisi eksternal Uji ini dilakukan dengan cara data yang diperoleh
inputnya.
perusahaan yang optimal dengan
Uji sodtware SPSS 11,0
ini dilakukan dan diperoleh
dengan cara data r hitung.
yang
Model-model yang disudah masa ada mendatang.
umumnya
Penelitian ini bertujuan. Memperoleh rumusan Apabila rxydengan
diperoleh hitung lebih besar SPSS
software daripada
11,0r tabel maka data
dan diperoleh
memakai input yang kuantitatif atau berasal dari data
sekunder.untuk
strategis Otomatis, model tersebut
pengembangn industrihanya
konveksi.dapat rtersebut
hitung.dinyatakan
Apabila valid.
rxy hitung lebih besar daripada r
Uji reliabilitas Menurut saifuuddin azwar
mengolah hal-hal
Mendapatkan kuantitatif
usulan saja. Model
alternatif solusi AHP
yang memakai
sesuai tabel maka data tersebut dinyatakan valid (Santoso,
(2003; 4), walaupun reliabilitas mempunyai nama lain
persepsiprofil
dengan manusia yang dianggap
perusahaan untuk ‘ekspert’
mencapaisebagai input
sukses 2003).
seperti keterpercayaan, katerandalan, keajegan,
utamanya. Kriteria ekspert disini bukan berarti bahwa Uji reliabilitas,
usaha. kestabilan, konsistensi danwalaupun reliabilitas
sebagainya. Namun ide
orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor mempunyai nama lain
pokokyang terkandung dalamseperti
konsep keterpercayaan,
reliabilitas adalah
dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang
METODE katerandalan,
sejauhmana hasilkeajegan, kestabilan,
suatu pengukuran dapatkonsistensi
dipercaya.
mengerti benar permasalah yang diajukan, merasakan
Salah
dan satu teknik
sebagainya. Namunyang idedigunakan
pokok yang untuk menguji
terkandung
akibat
Field suatu nmasalah
reseach atau punya
dilakukan dengan kepentingan terhadap
cara wawancara reliabilita
dalam konsepadalah menggunakan
reliabilitas koefisien Alpha
adalah sejauhmana hasil
masalah tersebut.
dengan Beberapa pemilik usaha konveksi ditempat Cronbach,
suatu adalah:
pengukuran dapat dipercaya. Salah satu
kami melakukan penelitian, tentang hal-hal
teknik
24 TEGUH yang BAROTO
digunakan untuk menguji reliabilita
yang menjadi kendala dalam mengembangkan
adalah menggunakan koefisien Alpha Cronbach,
usaha mereka serta dengan pejabat Disperindag
adalah:
Tulungagung, tentang pola pembinaan, langkah
yang ditempuh pemerintah untuk memajukan obyek berd
ª k ºª ¦ s j º
2
industri kecil konveksi dan lain-lain. Observasi D obyek-obye
« k  1» «1  2 » Lang
merupakan pengamatan secara langsung baik ¬ ¼ «¬ s x »¼
lingkungan intern perusahaan maupun lingkungan kesamaan
mengukur
ekstern perusahaan. Kuesioner dilakukan dengan apabila Da > > rr tabel
table maka
memberikan daftar pertanyan sesuai dengan apabila makatingkat kendalan
tingkat alat ukur
keandalan alat jarak antar
tersebut mamiliki tingkat kepercayaan sangat tinggi Standardisa
permasalahan yang dihadapi kepada pemilik ukur tersebut mamiliki tingkat kepercayaan sangat
sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan dalam uji cluster deng
perusahaan dan ahli sebagai responsden. tinggi sehingga
reliabilitas, alat
peneliti ukur tersebut
menggunakan SPSSdapat
11.0 digunakan pengelompo
cluster yan
24 ANALISA
Jurnal Teknik Industri, Vol. 8, No. 1, Februari 2007: 23–30 profiling cl
Analisis Faktor bertujuan untuk mendapatkan belum. D
hubungan antar variabel yang saling independen dengan mengelomp
uji korelasi dimana harus didapatkn harga korelasi di untuk mem
atas 0,5 dan membuat bentuk reduksi baru yang industri ya
dalam uji reliabilitas, peneliti menggunakan SPSS Dalam analisis cluster ini peneliti menggunakan
11.0 SPSS 11.0. Analisis AHP dalam analisis ini mengolah
data dalam penentuan keputusan terakhir yang
HASIL DAN PEMBAHASAN harus diambil setelah melalui serangkian analisis.
Analisis faktor bertujuan untuk mendapatkan Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
hubungan antarvariabel yang saling independen yang menggunakan metode Analitycal Hierarcy
dengan uji korelasi, harus didapatkan harga korelasi Proces (AHP) adalah Penyusunan Struktur hierarki,
di atas 0,5 dan membuat bentuk reduksi baru yang penilaian Perbandingan Berpasangan, menguji
dinamakan faktor, untuk menggantikan sejumlah Konsistensi (Saaty, 1993). Pengukuran tingkat
variabel tertentu serta untuk mendapatkan factor turbulensi lingkungan, agresivitas, responssivitas
score. dalam pengukuran ini penulis menggunakan skala
Analisis faktor ini peneliti bertujuan turbulensi dalam pengolahan data hasil wawancara/
memperoleh sejumlah faktor/aspek yang bisa judgement para pemilik perusahaan.
mewakili sejumlah variabel yang masuk kedalam Berdasarkan hasil analisis faktor telah diperoleh
faktor-faktor tersebut, nilai tiap faktornya, menilai variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh
seberapa kuat pengaruh tiap faktor tersebut dalam penentuan strategi pengembangan usaha
memengaruhi perkembangan industri kecil kecil konveksi, variabel yang tidak berpengaruh
konveksi ini. karena tidak valid dapat disimak di Tabel 1.
Dalam analisis faktor ini peneliti menggunakan
SPSS 11.0 Selanjutnya dalam menilai tingkat Tabel 1. Variabel tidak Valid
Turbulensi, tingkat Agresivitas, tingkat
Item Keterangan
Responssivitas menggunakan skala waktu (tahun)
dengan rentang horison waktu sepanjang (3) tiga X1 Keterampilan tenaga kerja
X3 Produk yang dihasilkan
tahun sebagai tolok ukurnya untuk menjawab X4 Inovasi produk
kuesioner bagian 4, dengan harapan responsden X8 Mendapatkan bahan baku
memberikan jawaban berapa tahun (dalam X20 Pasar yang dikuasai
X35 Peranan Bank
rentang waktu 3 tahun tersebut) perubahan X41 Peluang keberhasilan usaha
yang terjadi pada perusahaannya. Penyebaran X42 Pengendali usaha
kuisionr ini dilakukan setelah terbetuk cluster, X44 Kecenderungan M. Perubahan
sehingga kuesioner ini dibagikan kepada masing-
masing tingkat cluster yang terbentuk Analisis Sedangkan variabel yang berpengaruh pada
Cluster Mengelompokkan objek-objek berdasarkan perkembangan industri kecil konveksi adalah
kesamaan karakteristik di antara objek-objek 45 variabel yang sudah ditentukan dengan
tersebut. meninggalkan variabel yang tidak valid (tidak
Langkah-langkah analisis cluster: mengukur berpengaruh). Selanjutnya dari analisis faktor
kesamaan antarobjek berdasarkan similarity terbentuk 9 faktor dengan anggota yang berkorelasi
dengan mengukur korelasi antar sepasang objek, cukup kuat sehingga dapat dikatakan bahwa ke-9
mengukur jarak antar dua objek, mengukur asosiasi
antarobjek. Standardisasi dengan mengubah Tabel 2. Faktor yang Terbentuk
Z-score. Membuat cluster dengan metode
Hierarchical, karena memerlukan pengelompokan Faktor Nama Faktor
yang bertingkat. Intepretasi terhadap cluster yang Faktor I Komplekstas lingkungan
telah terbentuk. Melakukan validasi dan profiling Faktor II Familiaritas perub. Lingungan
Faktor III Kecepatan perub. Lingkungan.
cluster yang terbentuk, apakah sudah valid Faktor IV Visibilitas perub. Lingkungan.
atau belum. Dengan analisis cluster ini peneliti Faktor V Perubahan Produk
Faktor VI Kecep.Waktu Pengenalan Produk
mengelompokkan industri menjadi beberapa
Faktor VII Pengendalian gerak organisasi
cluster untuk memudahkan intepretasi hasil ke Faktor VIII Strategi Perusahaan
masing-masing industri yang sudah terwakili Faktor IX Respons perus. hadapi perub lingkungan
dengan adanya faktor tersebut

Baroto: Analisis Strategi Pengembangan Industri Kecil Pakaian Jadi 25


faktor yang terbentuk tersebut dapat dinyatakan Karena korelasi variabel-variabel di atas adalah
sebagai hasil yang optimum, ke-9 faktor tersebut positif, maka varibel-variabel itu berpengaruh pada
dapat disimak di Tabel 2. perkembangan industri kecil.
Berdasarkan Tabel 2 dapat diartikan variabel Faktor familiaritas lingkungan. Terdiri atas
yang terdapat dalam faktor-faktor tersebut variabel tuntutan tenaga kerja, pengendalian
berpengaruh dalam perkembangan industri kecil kualitas, jumlah pemasok, tekanan pesaing, promosi,
dengan kontribusi sebesar bobot yang tertera rebutan pasar dengan pesaing, mendapatkan dana,
pada tabel di atas. Kalau kita lihat variabel produk pengaruh suku bunga. Karena korelasi variabel-
yang dihasilkan seharusnya secara logika sangat variabel di atas adalah positif, maka varibel-variabel
berpengaruh pada perkembangan industri konveksi, berpengaruh pada perkembangan industri kecil
hal ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan Faktor kecepatan perubahan lingkungan.
hasil penelitian yang maksimal seharusnya Terdiri atas variabel peranan pemasok dalam
dilakukan penelitian yang berulang-ulang. penentuan harga, perubahan harga baku baku,
Berdasarkan intepretasi faktor tersebut dapat pengaruh inflasi, pengaruh peraturan pemerintah,
ditarik bahwa variabel-variabel yang berpengaruh pembinaan dari pemerintah, sikap menghadapi
tersebut harus mendapatkan perhatian lebih dalam perubahan lingkungan local. Karena korelasi
menjalankan bisnis konveksi karena variabel- variabel-variabel di atas adalah positif, maka
variabel ini turut menentukan arah perkembangan varibel-variabel berpengaruh pada perkembangan
bisnis ini sesuai dengan kontribusinya. industri kecil
Intepretasi faktor didasarkan pada hasil analisis Faktor visibilitas perubahan lingkungan.
rotated component matrix, yaitu dengan melihat Terdiri atas variabel mengubah strategi pemasaran,
besar kecilnya korelasi antara variabel dengan pengaruh perekonomian nasional, pesaing baru.
faktor yang terbentuk dan arah yang ditunjukkan Karena korelasi variabel-variabel di atas adalah
dengan tanda positif dan negatif. positif, maka varibel-variabel berpengaruh pada
Faktor kompleksitas lingkungan: terdiri perkembangan industri kecil.
atas variabel inovasi produk pesaing, perubahan Faktor perubahan produk. Terdiri atas variabel
perilaku konsumen, perluasan pangsa pasar, pengembalian produk, perubahan teknologi.
kapasitas produksi, perubahan sosial masyarakat, Karena korelasi variabel-variabel di atas adalah
mengganti teknologi, pengaruh politik ekonomi, positif, maka varibel-variabel berpengaruh pada
menentukan harga, pengaruh globalisasi, pengaruh perkembangan industri kecil.
perubahan lingkungan, perkembangan usaha Faktor kecepatan waktu pengenalan produk.
Intepretasi variabel ini didasarkan pada skala Terdiri atas variabel Substitusi Produk, Pindah
angka yang sebelumnya diberikan ke responsden, Pemasok. Karena korelasi variabel-variabel di atas
yakni dari skala 1 sampai 5. Karena angka adalah positif, maka varibel-variabel berpengaruh
bergerak dari negatif (angka 1 untuk sangat tidak pada perkembangan industri kecil.
setuju) ke positif (angka 5 sangat setuju), maka Faktor pengendali gerak organisasi. Terdiri atas
secara logika, semakin angka output mendekati 5 variabel saluran distribusi, peluang keberhasilan
semakin responsden berpersepsi positif terhadap usaha. Karena korelasi variabel-variabel di atas
variabel tertentu. Sebaliknya, semakin kecil angka adalah positif, maka varibel-variabel berpengaruh
output, semakin responsden berpersepsi negatif. pada perkembangan industri kecil.

Tabel 3. Bobot Tiap Faktor

Faktor Turbulensi Agresivitas Responsivitas


Utama
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bobot 0.189 0.122 0.047 0.078 0.211 0.122 0.016 0.105 0.099

26 Jurnal Teknik Industri, Vol. 8, No. 1, Februari 2007: 23–30


Faktor strategi perusahaan. Terdiri atas Tabel 5. Faktor Utama Tiap Cluster
variabel kehabisan bahan baku. Karena korelasi
Faktor 1 Faktor Faktor Faktor 1
variabel-variabel di atas adalah positif, maka Cluster
Saat ini 2 3 Nanti
varibel-variabel berpengaruh pada perkembangan 1 1.78 1.56 1.57 2.44
industri kecil. 2 1.8 2.35 1.91 2.18
3 2.07 2.83 2.76 2.82
Faktor respons terhadap perubahan
lingkungan. Terdiri atas Jumlah Pesaing, Pengaruh
Perekonomian Lokal. Karena korelasi variabel- berada pada pasar lokal, perubahan produk minim,
variabel di atas adalah positif, maka varibel- Familiaritas lingkungan masih pada lingkungan
variabel berpengaruh pada perkembangan industri dia sendiri belum mendapatkan tantangan yang
kecil Tetapi untuk X37 pengaruh perekonomian lebih kompleks dari lingkungan luar, kecepatan
lokal, semakin besar pengaruh perekonomian lokal untuk beradaptasi lamban, mulai meramalkan
semakin mempersulit perkembangan industri kecil permintaan konsumen dengan model yang sangat
konveksi. sederhana.
Cluster I umumnya konveksi bordiran kecil
Tingkat agresivitas 1.56 berarti Stable sedikit
yang kurang berhasil, permodalan kecil, dikelola
mengarah pada reactive bertindak sangat lamban
apa adanya, menunggu kalau ada orderan,tidak
atau kadang-kadang berubah untuk penyesuaian
aktif dalam pemasaran, pasar hanya terbatas
dengan lingkungan, sedikit reaktif terhadap
pada wilayah Tulungagung saja, umumnya
perubahan lingkungan, reaktif ketika ada
menghasilkan sarung bantal bordir, sprei bordir,
perubahan yang cukup signifikan di pasar.
jilbab bordir dengan skala/jumlah yang kecil.
Tingkat respnsivitas 1.57 berarti custodial
Cluster II umumnya berdasarkan produksi
sedikit mengarah pada production menunggu
massal untuk segala macam konveksi bordir yang
melakukan sesuatu setelah ada pesaing
kurang berhasil, permodalan relatif cukup, kurang
yang melakukan/introvert, dikendalikan oleh
dalam pemasaran, tetapi pangsa pasar cukup luas,
lingkungan, terkejut dengan perubahan pasar,
lebih berani mengambil risiko, kurang kreatif
susah beradaptasi.
dalam pengembangan produk, teknologi yang
Tingkat Turbulensi Nanti 2.44 berarti karena
dipakai cukup memadai.
tingkat agresivias dan respnsivitasnya kecil maka
Cluster III umumnya berdasarkan produksi
diperkirakan dalam 1 tahun mendatang perusahaan
massal untuk segala macam konveksi bordir
yang cukup berhasil, berani berisiko, didukung masih pada perilaku yang seperti sekarang.
permodalan yang kuat, teknologi cukup modern, Profil Cluster II. Tingkat turbulensi 1.8 berarti
pengembangan produk seiring tuntutan konsumen, sedikit Repetitive cenderung Expanding, masih pada
inovatif, mempunyai pangsa pasar tersendiri, telah kisaran pasar lokal yang lebih luas karena adanya
mempunyai semacam showroom sendiri. tindakan pemasaran, mulai memperhitungkan
Berdasarkan tabel tingkat turbulensi, tingkat segala macam keputusan yang diambil, Rapidity
agresivitas, tingkat responssivitas di atas dapat masih cukup lamban, sudah mulai meramalkan
dilihat profil industri kecil untuk masing-masing dengan sungguh terhadap perubahan pasar.
cluster yang terbentuk profil cluster itu adalah Tingkat agresivitas 2.35 berarti bergerak pada
sebagai berikut. kisaran Expanding menuju Changing lebih reaktif
Profil Cluster I. Tingkat turbulensi 1.78 sampai tindakan antisipasi terhadap perubahan
berarti masuk pada level Expanding, mereka lingkungan.

Tabel 4. Cluster dan Anggotanya

Cluster Anggota
Cluster I 1, 2, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 43, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 62, 63, 64, 65
Cluster II 3, 6, 7, 10, 12, 13, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46
Cluster III 47, 56, 57, 58, 59, 60, 61

Baroto: Analisis Strategi Pengembangan Industri Kecil Pakaian Jadi 27


Tingkat responssivitas 1.91 berarti Bergerak Cluster III. Tekankan pada strategi pemasaran
pada kisaran production sampai marketing sudah yang kokoh, penambahan produksi dan sedikit
berpikir kualitas produk, kapasitas produksi, tambah permodalan: Perluas pangsa pasar diiringi
mulai berpikir tentang pemasaran yang efisien, promosi secara kontinu, Peningkatan kapasitas
dikendalikan pasar. produksi, kendalikan kualitas, terus berinovasi,
Turbulensi Nanti 2.18 berarti masih berada Tetapkan harga yang bersaing, responssif terhadap
pada kondisi sekarang untuk 1 tahun mendatang. pesaing, mulai batasi TK. Lakukan manajemen
Profil Cluster III. Tingkat turbulensi 2.07 perusahaan yang efektif dan efisien.
berarti bergerak pada Expanding sampai changing, Secara umum masalah strategi pemasaran
melakukan perubahan sesuai tuntutan pasar menjadi masalah utama bagi kelangsungan hidup
sampai dapat dipenuhi, bergerak pada pasar yang dari industri kecil konveksi daripada kesulitan
lebih luas sampai keluar daerahnya, mengikuti permodalan seperti yang kita dengar selama ini
teknologi, bergerak cepat dalam menanggapi yang menjadi keluhan para pelaku ekonomi mikro.
perubahan, mulai memprediksi apa yang laku Dari hasil analisis-analisis di atas dan kenyataan
untuk tahun mendatang dilapangan tergambar dengan jelas tidak adanya
Tingkat agresivitas 2.83 berarti bergerak strategi pemesaran yang jelas dan tegas sehingga
pada kisaran reaktife sampai Anticipatory, selalu bisa menjamin kelangsungan hidup industrinya,
mengantisipasi perubahan, mengubah produk dalam hal pemasaran, penulis menyarankan
sebagai respons terhadap pesaing atau permintaan untuk melakukan tindakan tindakan strategis dan
pasar. aplikatif sebagai solusi pemasaran produk-produk
Tingkat responssivitas 2.76 berarti bergerak konveksi, solusi ini terkait satu dengan yang
pada marketing sampai strategic, berpikir lainnya dan tidak bisa ditinggalkan salah satu di
strategis, pemasaran dilakukan cukup baik, antaranya, langkah-langkah solusi itu sebagai
sedikit dikendalikan pasar, lebih terbuka terhadap berikut. Membangun positioning produk pada
perubahan, antisipasi terhadap tantangan baru, SBA yang spesifik, yaitu produk yang dihasilkan
lebih kreatif. harus ditawarkan pada SBA (segmen pasar) yang
Turbulensi nanti 2.82 berarti masih pada tepat dibenak pelanggan dengan segmen pasar
kondisi sekarang untuk 1 tahun mendatang karena yang ditetapkan dan target yag dituju. Dalam
belum bisa menguasai pasar atau masih ada kendali praktik positioning ini adalah berupa janji bahwa
dari pasar. produk yang dikeluarkan berkualitas baik dari
Berdasarkan Tabel 6 dapat dianalisis strategi sisi bahan baku kain, bordiran, model, jahitan dan
pengembangan sebagai berikut: yang lainnya yang menjanjikan kenyamanan saat
Cluster I. Penambahan permodalan, melakukan dipakai. Lalu bagaimana memenuhi janji tersebut,
promosi yang gencar, menetapkan harga yang untuk memenuhi janji ini segera bangun sebuah
benar-benar kompetitif, harus berusaha merespons defferensiation yang kukuh, yaitu selama produksi
tindakan pesaing, peningkatan kapasitas produksi berjalan harus tetap menghasilkan produk yang
dan mulai berinovasi, memberikan target produksi seperti telah dijanjikan, melalui pemilihan bahan
pada TK antisipatif terhadap perubahan, strategi baku yang berkualitas sesuai standar produknya,
pemasaran yang kokoh, memperluas pangsa pasar. teknologi yang dipakai, design/mode yang dipakai,
Cluster II. Menekankan pada strategi style dan sebagainya, yang membedakan dengan
Pemasaran yang kokoh dan penambahan modal, produk dari pesaing/perusahaan lain. Setelah
harus membentuk saluran distribusi produk, memenuhi janji maka langkah selanjutnya adalah
memperluas pangsa pasar, berusaha memperoleh segera bangun hubungan emosional dengan para
redit usaha, responssif terhadap pesaing, pelanggan fanatinya atau membangun sebuah
menetapkan harga bersaing, Kendalikan kualitas ekuitas merk secara berkelanjutan. Cara banyak,
produk, menambah kapasitas produksi, memberi salah satunya adalah menjadikan merek produk
target produksi pada TK, lakukan manajemen kita adalah sesuatu yang keramat/harus dimiliki,
perusahaan agar lebih efektif. melalui iklan yang terus-menerus ditancapkan

28 Jurnal Teknik Industri, Vol. 8, No. 1, Februari 2007: 23–30


Tabel 6. Fungsi Strategi dan Fungsi Parameter

Cluster Fungsi Strategi Fungsi Parameter


Cluster I Modal = 0.7957 Kredit usaha kecil = 0.6238
Teknologi = 0.3109
Pemasok = 0.0622
Promosi = 0.6399
Pemasaran = 0.5218 Perluasan pangsa pasar = 0.2553
Saluran distribusi = 0.1071
Penetapan harga bersaing = 0.6339
Persaingan = 0.1979 Respon thp pesaing / pasar = 0.2553
Pro aktif = 0.1071
Kapasitas roduksi = 0.7254
Produksi = 0.1016 Inovasi produk = 0.1935
Pengendalian kualitas prod. = 0.0810
Target produksi pd TK = 0.5793
Tk dan Org = 0.0531 Pembatasan tenaga kerja = 0.3686
Manajemen organisasi = 0.0521
Perluasan pangsa pasar = 0.2157
Pemasaran = 0.8521 Saluran distribusi = 0.7232
Promosi = 0.0609
Kredit usaha kecil = 0.7028
Cluster II Modal = 0.4324 Teknologi = 0.1822
Pemasok = 0.1149
Penetapan harga bersaing = 0.2157
Persaingan = 0.2225 Respon terhadap pesaing = 0.7232
Pro aktif = 0.0609
Pengendalian kualitas prod = 0.6333
Produksi = 0.1129 Kapasitas produksi = 0.2534
Inovasi produk = 0.1061
Target produksi pd TK = 0.5555
Tk dan Org = 0.0579 Pembatasan tenaga kerja = 0.0903
Manajemen organisasi = 0.3537
Promosi = 0.2157
Pemasaran = 0.4629 Perluasan pangsa pasar = 0.7232
Saluran distribusi = 0.0609
Inovasi produk = 0.0906
Produksi = 0.3078 Kapasitas produksi = 0.6118
Pengendalian kualitas prod. = 0.2975
Kredit usaha kecil = 0.6333
Cluster III Modal = 0.1162 Teknologi = 0.2605
Pemasok = 0.1061
Penetapan harga bersaing = 0.6479
Persaingan = 0.0950 Respon thp pesaing / pasar = 0.2299
Proaktif = 0.1809
Target produksi pada TK = 0.1694
Tk dan Org. = 0.0402 Pembatasan tenaga kerja = 0.5452
Manajemen organisasi = 0.2852

kedalam benak pelanggan bahkan sampai jauh mampu menekan konsumen untuk tidak bisa
kedalam hati para pelanggan. Ketiga poin strategi pindah pada produsen lain.
aplikatif pada tataran operasional di atas kami
simpulkan setelah sekian lama bergelut dengan SIMPULAN
analisis masalah yang dihadapi industri kecil, Agar sukses dalam pengembangan industrinya
kenyataan di lapangan yang menunjukkan begitu maka strategi yang harus diterapkan. 1)
lemahnya pemasaran yang dilakukan perusahaan- penambahan permodalan, melakukan promosi,
perusahaan ini serta sebuah konsep pemasaran menetapkan harga yang kompetitif, merespons
modern yang lebih menekankan sebuah hubungan tindakan pesaing, meningkatan kapasitas produksi
emosional antara produsen-konsumen sehingga dan berinovasi, memberikan target produksi

Baroto: Analisis Strategi Pengembangan Industri Kecil Pakaian Jadi 29

Potrebbero piacerti anche