Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Antibiotics are widely used in poultry for therapeutic, prophylactic, and growth
promotion purposes. One of the bacteria that has resistance to several antibiotics
is Escherichia coli. Escherichia coli is a normal intestinal microflora which lives
in the gastrointestinal tract. The aimed of this research was to determine the
antibiotic resistance of E. coli against different groups of antibiotics. Total twenty
six isolates of E. coli were isolated from the cloaca swabs in broiler farm at
Cibangbara Village, Sukabumi. Antibiotics that were used in this study were
ampicillin, erythromycin, nalidixid acid, tetracycline, oxytetracycline, gentamicin,
and chrolamphenicol. The susceptibility of E. coli against different antibiotics was
tested using Kirby-Bauer method. The results were compared with the guidelines
from Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI) and showed that the E.
coli isolates were resistant towards erythromycin (100%), tetracycline (88.46%),
oxytetracycline (88.46%), ampicillin (76.92%), nalidixid acid (50.00%),
gentamicin (11.54%), and chloramphenicol (7.69%).
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan April 2018 sampai dengan April 2019.
Sampel bakteri diambil dengan swab kloaka ayam broiler di peternakan ayam
broiler di Desa Cibangbara, Kabupaten Sukabumi. Pengujian sampel dilakukan di
Laboratorium Bakteriologi Divisi Mikrobiologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut
Pertanian Bogor.
3
Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu sampel swab kloaka dari 30
ayam broiler, alkohol 70%, akuades steril, desinfektan, buffer peptone water (BPW)
0.1%, eosin methylene blue agar (EMBA), Mac Conkey agar (MCA), tryptic soy
agar (TSA). minyak emersi, xylol, akuades, kristal violet, lugol, safranin, triple
sugar iron agar (TSIA), tube shaker, media sulfide indole motility, reagen methyl
red, reagen Voges-Proskauer, urea, Simmons citrate agar, manitol, maltosa,
sukrosa, laktosa, glukosa, reagen Ehrlich, Mueller Hinton agar (MHA), tabung
standar 0.5 McFarland 1, NaCl fisiologis steril, spirtus, dan disc antibiotic yaitu
ampisilin, gentamisin, kloramfenikol, asam nalidiksat, tetrasiklin, eritromisin, dan
oksitetrasiklin.
Alat yang digunakan yaitu sarung tangan, masker, inkubator 37 oC, spidol,
plastik, karet, tabung reaksi steril, pipet tetes, cawan petri steril, pinset ose, pembakar
Bunsen, kaca objek, kaca penutup, kertas saring, mikroskop, lap, tabung Durham,
rak tabung reaksi, lemari pendingin, cotton swab steril, dan penggaris.
Prosedur Penelitian
Isolasi dan Identifikasi E. coli dari Sampel Swab Kloaka Ayam Broiler
Sebanyak 30 sampel dari swab kloaka ayam broiler di Desa Cibangbara,
Kabupaten Sukabumi diberi kode S1 ̶ S30. Tahap awal dalam isolasi E. coli yaitu
homogenisasi sampel menggunakan tube shaker. Tahap berikutnya sampel diambil
1 ose lalu digoreskan pada MCA dan EMBA diinkubasi pada suhu 37 ˚C selama 24
jam.
Koloni dengan bentuk bulat, berwarna merah, dan dikelilingi zona keruh pada
MCA, serta koloni hijau metalik pada EMBA diduga sebagai E. coli. Koloni yang
diduga E. coli disubkultur ke media tryptic soy agar miring yang diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37 ˚C. Koloni yang tumbuh kemudian diuji pewarnaan Gram, uji
TSIA, uji fermentasi (glukosa, maltosa, manitol, laktosa, sukosa), dan uji biokimia.
Isolasi dan identifikasi bakteri E. coli dilakukan dengan mengacu kepada metode
kultur menurut Markey et al. (2013).
ANALISIS DATA
a) b)
Gambar 2 a) Kultur E. coli pada MCA; b) Kultur bakteri E. coli pada EMBA
Resistensi Antibiotik
Gambar 3 Hasil uji kepekaan E. coli terhadap antibiotik (a: terbentuk zona hambat;
b: tidak terbentuk zona hambat)
Hasil uji kepekaan terhadap antibiotik pada 26 isolat E. coli dalam penelitian
ini menunjukkan tingkat resistensi yang berbeda-beda pada tiap antibiotik yang
digunakan (Tabel 3). Isolat E. coli yang diuji telah resisten terhadap antibiotik
eritromisin sebesar 100%, tetrasiklin sebesar 88.46%, oksitetrasiklin sebesar
88.46%, ampisilin sebesar 76.92%, asam nalidiksat sebesar 50.00%, gentamisin
sebesar 11.54%, serta kloramfenikol sebesar 7.69%. Isolat E. coli yang diuji juga
menunjukkan hasil yang bersifat intermediet yaitu terhadap antibiotik asam
nalidiksat sebesar 23.08%. Hasil uji juga menunjukkan bahwa E. coli yang diisolasi
masih bersifat sensitif terhadap antibiotik kloramfenikol sebesar 92.31%,
gentamisin sebesar 88.46%, asam nalidiksat sebesar 26.92%, ampisilin sebesar
23.08%, tetrasiklin dan oksitetrasiklin sebesar 11.54%, serta eritromisin sebesar
0%.
Simpulan
Isolat bakteri E. coli dari ayam broiler yang diperoleh, menunjukkan telah
terjadi resistensi terhadap eritromisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, ampisilin, asam
nalidiksat, gentamisin, dan kloramfenikol. Tingkat resistensi E. coli tertinggi terjadi
pada antibiotik eritromisin. Antibiotik gentamisin dan kloramfenikol masih
menunjukkan tingkat kepekaan yang cukup baik terhadap bakteri E. coli.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Susanto E. 2014. E. coli yang resisten terhadap antibiotik yang diisolasi dari ayam
broiler dan ayam lokal di kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Verma S, Truipathi R, Shukla VK, Easwari TS. 2014. Gentamicin as oral drug
delivery formulation. International Journal for Pharmaceutical Research
Scholars. 3(2): 198–213.
Wanaeni Y, Iqbal A, Ismoyowati. 2015. Broiler farmers’ behavior in administering
antibiotic and types of antibiotic content in commercial feed (a case study).
Animal Production. 17(1):62–68.
Widiastuti R, Anastasia Y. 2014. Detection of chloramphenicol residue in bovine
meat using Liquid Chromatography Mass Spectrometry. Jurnal Ilmu Ternak
dan Veteriner. 19 (1): 74-79.