Sei sulla pagina 1di 220

Ketentuan Detail Tulangan Pada Struktur Beton Bertulang

Sesuai SNI 2847-201ӿ


oleh: Steffie Tumilar. Ir. M.Eng. AU-Haki Daniel R Teruna. Ir.MT.PhD,AU-Haki
Tonny,Andres, Edbert Tandy, Kelvin

Short Course HAKI Komda Sumatera Utara, Tiara Convention Hall,


Jl. Cut Meutia No.1, Madras Hulu, Medan, 20 Juli 2019.
Detail Penulangan
● Seni menempatkan tulangan dalam beton untuk
memenuhi ketentuan desain dan spesifikasi
● Penempatan tulangan harus mengikuti ketentuan
code, SNI 2847, ACI 318, ACI 314R, ACI 301, ACI SP66, ...
● Menunjukkan bagaimana struktur dibangun/dibuat
● Standard detail untuk Pelat,Balok, Kolom, Dinding,
Fondasi dan Starter bar
● Lokasi dan panjang penghentian, penyambungan
tulangan, kait dan splice termasuk tipe/jenis.
● Bar bending schedule
1. Ketentuan Umum
Detailing

- Material Beton
- Material Baja tulangan
Table 19.2.1.1 –Batasan untuk fc’ SNI 2847-201X, ps.19.2.2.2
Minimum Maximum
Penggunaan Beton
fc’, MPa fc’, MPa

Normalweight
Umum 17 None
and Lightweight
Special Moment Normal Weight 21 None
Frames dan
Special Lightweight 21 35[1]
Structure Walls
[1]The Limit is permitted to be exceeded where demonstrated by experimental evidence
that members made with lightweight concrete provide strength and toughness equal to or
exceeding those of comparable members made with normalweight concrete of the same
strength
Maximum aggregate size
Ref. SNI 2847-201X ps. 26.4.2.1.(4) ,dan ACI 314R-16 ch. 5.7 p 33, 34
Maximum nominal coarse aggregate size should not be larger than Re(a), (b), or (c) (Fig. 5.7).
a) One-fifth (1/5) of the narrowest dimension between sides of forms
b) One-third (1/3) of the depth of slabs
c) Three-fourths (3/4) of the minimum clear spacing between parallel reinforcing bars
A maximum nominal size of 19 mm is recommended for columns, girders, beams, and joists. Except
for structural slabs, a larger size can be used if it meets the limits given in (a) through (c).

Ukuran Maximum Nominal Diameter dari Agregat Kasar

Ref. ACI 314R -16-Guide to Simplified Design for Reinforced Concrete Buildings
SNI 2847-201X , ps.26.4.2.1.(4)

Contoh aplikasi , lihat ACI 318M-14 Design Hanbook SP-17M(14),p.171


Table 20.6.1.3.1—Specified concrete cover for
cast in place nonprestressed concrete members
Specified
Concrete Exposure Member Reinforcement
Cover, mm

Cast Against and


permanently in All All 75
contact with ground

Exposed to Weaher or No.19 through No.57 bars 50


in Conntact with All
No.16 bar,MW200 or MD200
ground 40
wire, and smaller

No 43 and No 57 bars 40
Slabs ,Joists, and
Not exposed to Walls
No. 36 bar and smaller 20
weather or in contact
with ground Beams, Columns Primary
,pedstals, and tension reinforcement,strimps,ties 40
ties ,spiral and hoops

SNI 2847-201x
Table 20.6.1.3.3 - Specified concrete cover for
precast nonprestressed or prestressed concrete members
manufactured under plant conditions
Specified Cover,
Concrete Exposure Member Reinforcement
mm
No.43 and No.57 bars ;tendons larger than 40 mm
40
diameter
Walls No.36 bars and smaller;MW200 and MD200 wire
SNI 2847-201X

and smaller; tendons and strands 40 mm diameter 20


and smaller

Exposed to weather or in No.43 and No.57 bars;tendons larger than 40 mm


50
contact with ground diameter
No.19 through No.36 bars ;tendons and strands
All Other larger than 16 mm diameter through 40 mm 40
diameter

No.16 bar, MW200 or MD200 wire and smaller


30
;tendons and strands 16 mm diameter and smaller

No.43 and No.57 bars;tendons larger than 40 mm


30
diameter
Slabs, Joists and walls Tendons and strands 40 mm diameter and smaller 20
Not exposed to weather or in No.36 bar,MW200 or MD200 wire, and smaller 16
contact with ground
Greater of db and
Beams,Columns,Pedestals, and Primary Reinforcement 16 and need not
tension ties exceed 40
Stirrups ,ties ,spirals, and hoops 10
(a) Selimut beton pada sisi tepi, dan (b) Selimut pada sisi tepi = tepi bawah, (c) Selimut beton sisi bawah balok lebih
setengah jarak spasi antar tulangan dan lebih kecil dari setengah arak antar kecil dari selimut tepi dan lebih kecil dari
lebih kecil dari selimut beton sisi spasi tulangan setengah jarak antar spasi tulangan
bawah
Spesifikasi Beton
1. MUTU BETON SPESIFIKASI MINIMUM f’c= 20 MPa
(SISTEM PENAHAN GEMPA)
2. MUTU BETON SPESIFIKASI MINIMUM f’c UNTUK LINGKUNGAN
KHUSUS :
Ref. Iswandi
KELAS PAPARAN F’c Minimum KETERANGAN
(Mpa)
S0 20 KANDUNGAN SULFAT RENDAH

S1 28 KANDUNGAN SULFAT SEDANG

S2 31 KANDUNGAN SULFAT PARAH

S3 31 KANDUNGAN SULFAT SANGAT PARAH

S4 20 LINGKUNGAN KERING

S5 28 LINGKUNGAN BASAH

S6 20 KANDUNGAN KLORIDA RENDAH

S7 20 KANDUNGAN KLORIDA SEDANG

S8 35 KANDUNGAN KLORIDA PARAH(LAUT)

*LIHAT SNI 2847-2013 TABEL 4.2.1 DAN 4.3.1


Catatan: SNI 2847-201X, Table 19.3.1.1 dan Table 19.3.2.1
Ketentuan Baja Tulangan
SNI 2847-2013 pasal 3.5 p 25 atau ACI 318M-11, chapter 3.5. p 45

3.5 — Steel reinforcement – ACI 318M-11


3.5.1 — Reinforcement shall be deformed reinforcement, except that plain reinforcement
shall be permitted for spirals or prestressing steel; and reinforcement consisting of
headed shear studs, structural steel, steel pipe, or steel tubing shall be permitted as
specified in this Code. Discontinuous deformed steel fibers shall be permitted only for
resisting shear under conditions specified in 11.4.6.1(f).

20. Nonprestressed bars and wires – SNI 2847-201X ps 20


20.2.1 Material properties
20.2.1.1 Nonprestressed bars and wires shall be deformed,
except plain bars or wires are permitted for use in spirals.
SNI 2847-2013. 21.1.5.2 — Tulangan ulir yang menahan lentur, gaya aksial, atau keduanya yang ditimbulkan oleh
gempa, harus memenuhi ASTM A706M, Mutu 420. Tulangan Mutu 280 dan 420 ASTM A615M diizinkan jika:
(a) Kekuatan leleh aktual berdasarkan pada uji di pabrik tidak melampaui kekuatan leleh yang ditentukan sebesar
lebih dari 125 MPa; dan
(b) Rasio kekuatan tarik aktual terhadap kekuatan leleh aktual tidak kurang dari 1,25.

SNI 2847-201X. 20.2.2.5 Tulangan longitudinal ulir nonprategang yang menahan momen akibat beban gempa,
gaya aksial atau keduanya pada rangka momen khusus, dinding struktural khusus dan semua komponen dari
dinding struktural khusus termasuk balok kopel dan pilar dinding harus sesuai a) atau b):

a) ASTM A706M, Mutu 420


b) ASTM A615M, Tulangan Mutu 280 bila 1) dan 3) dipenuhi dan ASTM A615M tulangan Mutu 420 bila 1) hingga 3)
terpenuhi.
1) Kekuatan leleh aktual berdasarkan tes pabrik tidak melebihi nilai fy lebih dari 125 MPa
2) Rasio dari kekuatan tarik aktual terhadap kekuatan leleh setidak-tidaknya sebesar 1,25
3) Perpanjangan minimum pada 200 mm harus bernilai sekurang-kurangnya 14 persen untuk batang dengan
tulangan D10 sampai dengan D19, sekurang-kurangnya 12 persen untuk tulangan denga ukuran D22 hingga
D36 dan sekurang-kurangnya 10 persen untuk tulangan dengan ukuran D43 dan D57

Elongasi dibatasi 14% untuk D10-D19


12% untuk D22-D36 Elongasi dibatasi
10% untuk D43-D57
Permitted Nonprestressed Deformed
Reinforcement
Seismic Design of Reinforced Concrete
Buildings
SNI 2847-2013, ps.20.2.2.4
SNI 2847-201X, ps.20.2.2.4
Penggunaan mutu baja tulangan sampai dengan fy , 700 Mpa
khusus untuk tulangan kekang (confinement) diperkenenkan
2. Development Length (Panjang Penyaluran)
Karena tegangan lekatan (bond stress) yang tertanam dalam
daerah tarik (tension zone) sebenarnya bervariasi sepanjang
panjang batang, maka ACI/SNI-2847 menggunakan konsep
panjang penyaluran (development length) pada tegangan
lekatan. Panjang penyaluran ld ,adalah panjang terpendek
dari batang di mana tegangan dapat meningkat dari nol
sampai dengan kuat leleh fy
Panjang penyaluran berbeda untuk kondisi tarik (tension)
dan tekan (compression)
Kait Standar dan panjang penyaluran
SNI 2847-2013, ps.7.1 =
SNI 2847-201X, ps.25.3.1
Table 25.3.1---- Standard hook geometry for development of deformed bars in tension
ll
SNI 2847-201X, ps.25.3.1
Straight ext
ext
Minimum inside bend
Type of Standard hook Bar size extension [1] Type of standard hook
diameter , mm
ℓest, mm

No.10 Through No.25 6 db

90-degree hook 12db


No.29 through No.36 8db

No.43 and No.57 10db

No.10 Through No.25 6 db

Greater of 4db
180-degree hook
No.29 through No.36 8db and 65 mm

No.43 and No.57 10db


[1]
A standard hook for deformed bars in tension includes the specific inside bend diameter and straight extension length. It shall
bepermitted to use a longer straight extension at the end of a hook . A longer extension shall not be consider to increase the anchorage
capcity of the hook SNI 2847-2013, ps.7.1 = SNI 2847-201X, ps.25.3.1
untuk ldh lihat pada SNI 2847-201X, ps.25.4.3.1-25.4.3.3
Table 25.3.2– Minimum inside bend diameters and standard hook geometry for
stirrups,ties, and hoops SNI 2847-201X .ps.25.3.2
Straight
Type of standard Minimum inside Type of standard
Bar size extension [1]
hook bend diameter, mm hook
ℓest,mm
No.10 Greater of 6db
through 4 db
No.16 ,and 75 mm
90-degree hook No.19
12db
through 6db
No.25
No.10
through 4db
No.16 Greater of 6db
135 degree hook
No.19 ,and 75 mm
through 6db
No.25
No.10
through 4db
No.16 Greater of 4db
180 degree hook No.19 ,and 65 mm
through 6db
No.25
[1] A standard hook for stirrups,ties,and hoops include the specified inside bend diameter of straight extension length .It shall be

permitted to use a longer straight extension at the end of a hook . A longer extension shall not be considered to increase the
exchange of capacity of the hook SNI 2847-2013, ps.7.2 = SNI 2847-2013, ps.7.2
Kait standar untuk tulangan utama

Diameter Tulangan Diameter Lengkung

D10-D25 6db
D28,D32,D36 8db
D45 dan D58 10db

Kait standar untuk sengkang dan kait silang

Diameter Tulangan Diameter Lengkung

D10-D16 4db
D19-D25 6db
Development Length – Panjang Penyaluran
Table 25.4.2.2—Development length for
deformed bars and deformed wires in tension
No.19 and SNI 2847-201X ps. 9.7.6.4
No.22 and atau sengkang ps
Spacing and cover smaller bars 9.6.3.3. dan 9.7.6.2.2
larger bars
deformed wires
Clear spacing of bars or
wires being developed or lap
spliced not less than db ,clear
cover at least db , and
Selimu betom (cover) ACI SNI
stirrups or ties throughout ℓd 𝑓𝑦 ψ𝑡 ψ𝑒 𝑓𝑦 ψ𝑡 ψ𝑒 2847-201X, ps 20.6.1.3.1
not less than Code minimum 𝑑𝑏 𝑑𝑏
or 2.1λ 𝑓′𝑐 1.7λ 𝑓 ′ 𝑐
Clear spacing of bars or
wires being developed or lap
spliced at least 2db and clear
cover at least db

𝑓𝑦 ψ𝑡 ψ𝑒 𝑓𝑦 ψ𝑡 ψ𝑒
Other cases 𝑑𝑏 𝑑𝑏
1.4λ 𝑓′𝑐 1.1λ 𝑓′𝑐

SNI 2847-2013, ps.12.2 – ps.12.3


= SNI 2847-201X, ps.25.4.2 , ps.25.4.9
Contoh aplikasi , lihat ACI 318M-14 Design Hanbook SP-17M(14),p.172
Development Length – Panjang Penyaluran
ldc

SNI 2847-2013, ps.12.2 – ps.12.3


= SNI 2847-201X, ps.25.4.2, ps.25.4.9
Ref. SNI 2847-201X. ps. 25.4.9.3.
Ref. J.K.Wight, “Reinforced Concrete
Mechanics and Design”, 7th Edition, 2016,
Pearson Education Inc.p.1081
Ref. J.K.Wight, “Reinforced Concrete Mechanics and Ref. SNI 2847-201X. ps. 25.4.3.2.
Design”, 7th Edition, 2016, Pearson Education Inc.p.1082
Table Development Length ℓd for Grade 420 MPa, Uncoated ,Bottom
Reinforcement in Normal Weight Concrete (SNI 2847-2013)
D-19 mm and
(SNI 2847-2013).ps 12.2.1-12.2.5 = (SNI 2847- D-22 mm and
fc’ MPa smaller bars and
201X),ps.25.4.2.1-25.4.2.4-25.4.10 larger bars
deformed wires
21 44 db 55 db
Clear spacing of bars being developed or spliced not less
28 38 db 47 db
than db ,clear cover not less than db ,and beam stirrups or
column ties throughout ℓd not less than the code minimum 35 34 db 42 db
or 42 31 db 39 db
Clear spacing of bars being developed or spliced not less
56 27 db 34 db
than 2 db and clear cover not less than db
70 24 db 30 db
21 66 db 82 db
28 57 db 71 db
12.2.1 ....Development length for deformed bar and
deformed wire in tension , ℓd, shall be determined from 35 51 db 64 db
either 12.2.2 or 12.2.3 and applicable modification factors 42 46 db 58 db
of 12.2.4 and 12.2.5 but ℓd shall not be less than 300 mm
56 40 db 50 db
70 36 db 45 db
Table 25.4.2.4– Modification factors for development of deformed bars and
deformed wires in tension
Modification factor Condition Value of factor
Lightweight concrete 0.75
Lightweight concrete,where fct is
Lightweight λ specified
In accordance with 19.2.4.3

Normalweight concrete 1.0


Epoxy-coated or zinc and epoxy dual-
coated reinforcement with clear cover
less than 3db or clear spacing less than 6
1.5
db
Epoxy [1] ψe Epoxy-coated or zinc and epoxy dual-
coated reinforcement for all other 1.2
conditions
Uncoated or zinc-coated (galvanized)
reinforcement
1.0
No.22 and larger bars 1.0
Size ψs No.19 and smaller bars and deformed
wires
0.8
More than 300 mm of fresh concrete
[1] placed below horizontal reinforcement
1.3
Casting position ,ψt
[1] The product ψe ψt ,need not exceed 1.70 Other 1.0
Table 5.6—Standard hook description and dimension (ACI 314R-16 page 33)
Hook Designation Description and Dimensions

A 90 degree bend plus minimum


90-degree hook 12 db extension at free end of bar

A 180-degree bend plus minimum


180-degree hook 4db extension at free end of bar

A 90 degree bend plus minimum 6


db extension at free end of bar

For stirrup and tie hooks


A 135 degree bend plus minimum
6 db extension at free end of bar

For hoops (confinement A 135-degree bend plus minimum


6db extension at free end of
stirrups and ties) in seismic bar,but not less than 3 in. (75 mm)
zones
A 135-degree bend plus minimum A 90 degree bend plus minimum 6
6db extension at free end of db at the other free end of bar
bar,but not less than 3 in. (75 mm)
For crossties in seismic
zones
ACI 314R-16, ch.5.8.3, p.34
minimum 25 db

Gambar - Ref. ACI 314R-16,p.35


R25.5 – Sambungan lewatan
R25.5.1 Panjang sambungan lewatan pada tulangan
SNI 2847-201x,25.5 –Sambungan lewatan longitudinal pada kolom dihitung berdasarkan
pada 10.7.5 ,18.7.4.3 dan pada pasal ini
R25.5.1.1 Dikarenakan kurangnya hasil data
25.5.1 Umum eksperimen yang cukup untuk sambungan
lewatan pada tulangan D43 dan D57 untuk
25.5.1.1 Sambungan lewatan tidak diizinkan untuk tulangan kondisi tekan dan tarik, menyebabkan
yang lebih besar dari D36 ,kecuali kondisi yang sambungan lewatan pada tulangan tersebut
diatur pada 25.5.5.3 dibatas kecuali sudah diizinkan sesuai pada
25.5.5.3 untuk sambungan lewatan dari
25.5.1.2 Untuk sambungan lewatan kontak,spasi bersih tulangan D43 pada daerah tekan dan tulangan
minimum antara sambungan lewatan kontak D57 dengan diameter yang lebih kecil
R25.5.1.3 Apabila tulangan individual pada sambungan
tersebut dan sambungan lewatan atau tulangan
lewatan tanpa kontak terlalu jauh jarak
yang berdekatan harus sesuai dengan persyaratan
spasinya ,penampang beton yang tidak
untuk tulangan individual sesuai dengan 25.2.1
memiliki tulangan akan tercipta.Dengan cara
kita mendesain agar retak (crack) yang terjadi
25.5.1.3 Untuk kondisi sambungan lewatan nonkontak pada dipaksa untuk mengikuti garis zig-zag (dengan
komponen lentur,spasi antar pusat arah melintang kemiringan 5:1) dapat dianggap sebagai
dari tulangan lewatan tidak boleh melebihi yang tindakan pencegahan minimal.Jarak spasi 150
terkecil dari 1/5 panjang sambungan lewatan yang mm. Spasi maksimal digunakan karena
dibutuhkan dan 150 mm banyak penelitian yang telah dilakukan terkait
dengan sambungan lewatan pada batang-ulir
dihubungkan dengan penulangan di dalam
spasi ini.
Tabel 25.5.2.1-Panjang sambungan lewatan
batang ulir dan kawat ulir dalam kondisi tarik

As.provided [1]
Maksimum
As.required persentase
dari A1 Tipe
sepanjang
sambungan
lewatan dalam
panjang
sambungan
lewatan
ℓst
lewatan
lewatan yang
diperlukan
1,0 ℓd
dan
Terbesar
50 Kelas A dari
300
≥2.0 mm

100 Kelas B 1,3 ℓd


Terbesar dan
Gambar R25.5.2.1 – Spasi bersih tulangan sambungan
dari 300
<2.0 Semua kelas Kelas B lewatan untuk menentukan nilai ℓd untuk sambungan
mm
lewatan selang-seling (staggered)
[1] Rasio luas tulangan yang terpasang/provided (As,t) terhadap
luas tulangan yang diperlukan/required (As,p) sesuai analisis
pada lokasi sambungan lewatan
SNI 2847-201X, ps. 25.5.2.1
SNI 2847-201X. ps. 25.7.1.7
Persyaratan pemasangan sengkang-U ganda untuk membentuk sengkang
tertutup di atas sambungan lewatan sesuai 25.5.2
Kecuali bila digunakan untuk tulangan torsi dan integritas, Sengkang tertutup
boleh dibuat menggunakan sepasang sengkang-U yang disambung dimana
panjang sambungan setidaknya. 1.3 ld. Untuk komponen dengan tinggi total
setidaknya 450 mm, sambungan dengan nilai Abfyt ≤ 40 kN per kaki dianggap
cukup jika panjang kaki sengkang mencapai tinggi maksimum komponen.

Tidak diperkenankan
untuk tulangan torsi atau
tulangan integrity
Ref. PCA Notes on ACI 318-
11.ch. 7.11.3 p 3-15, 3-16

Figure 3-13 Two-Piece Closed Stirrup Details


Recommended for Members Subject to High Torsion
Pengikat silang
seperti
didefinisikan
Pengikat silang dalam 21.1
berturutan yang
memegang batang
tulangan
longitudinal yang
sama mempunyai
kait 90 derajatnya
pada sisi yang
berlawanan

Gambar S21.5.3- Contoh-contoh sengkang tertutup saling


tumpuk dan ilustrasi batasan pada spasi horizontal maximum
batang tulangan longitudinal yang ditumpu

SNI 2847-2013, ps.21.5.3 = SNI 2847-201X, 18.6.4


Pengikat silang
Pengikat silang seperti didefinisikan
berturutan yang dalam 21.1
memegang batang
tulangan
longitudinal yang
sama mempunyai
kait 90 derajatnya
pada sisi yang
berlawanan

Gambar S21.5.3- Contoh-contoh sengkang tertutup saling


tumpuk dan ilustrasi batasan pada spasi horizontal maximum
batang tulangan longitudinal yang ditumpu
SNI 2847-2013, ps.21.5.3 = SNI 2847-201X, 18.6.4
Ref. Iswandi I

SNI 2847-2013, ps.21.5.3 = SNI 2847-201X, 18.6.4


SNI 2847-2013, ps.21.6.4,2 = SNI 2847-201X, 18.7.5.2
SNI 2847-2013, ps.21.7.4 = SNI 2847-201X, 18.8.4
3. Ketentuan Sistem
Pelat Lantai
Pelat Satu Arah (One-way Slab)
Note. Tanpa balok tepi,
tebal minimum pelat akan
lebih besar

ln = bentang panjang bersih


SNI 2847-2013, ps.9.5.3 = SNI 2847-201X, ps.8.3.1.1
Notes on ACI 318-11 Building Code Requirements for
Structural Concrete - PCA ch.9.5, fig.10.4, p.10-11.

ln = bentang panjang bersih


Notes on ACI 318-11 Building Code Requirements for
Structural Concrete - PCA ch.9.5, fig.10.4, p.10-11.

ln = bentang panjang bersih


Table 7.3.1.1 –Ketebalan minimum pelat
solid satu arah nonprategang

Kondisi Tumpuan h[1] Minimum


l = bentang pkp tumpuan

Tumpuan sederhana ℓ/20


Satu ujung menerus ℓ/24
Kedua ujung menerus ℓ/28
Kantilever ℓ/10
[1]Angka ini berlaku untuk beton berat normal dan fy = 420 MPa. Untuk
kasus lain,ketebalan minimum harus dimodifikasi sesuai 7.3.1.1.1
hingga 7.3.1.1.3

SNI 2847-013, ps.9.5.2 = SNI 2847-201X, ps.7.3.1.1


Table 6.5.2.2-Minimum depth h for one-way
solid slabs supporting deflection- insensitive
nonstructural elements (ACI 314R-16)
Continuity across the supports Minimum depth
Simply supported ℓs/20
One end continuous ℓs/24
Both ends continuous ℓs/28
Cantilever ℓs/10

ls = bentang pkp tumpuan


ACI 314R-16,ch.6.5, p.43
Table 6.5.2.3-Minimum depth h for one-way
solid slabs supporting deflection- sensitive
nonstructural elements (ACI 314R-16)
Continuity across the supports Minimum depth h
Simply supported ℓs /14
One end continuous ℓs /16
Both ends continuous ℓs /19
Cantilever ℓs /7

ls = bentang pkp tumpuan Sensitive : Where the slab supports nonstructural elements built
of materials that will be damaged by large deflections
ACI 314R-16,ch.6.5, p.43
Table 6.5.3.1-Minimum depth h for girders,
beams and one-way joists supporting deflection-
insensitive nonstructural elements (ACI 314R-16)
Continuity across the supports Minimum depth h
Simply supported ℓs /16
One end continuous ℓs /18.5
Both ends continuous ℓs /21
Cantilever ℓs /8

ls = bentang pkp tumpuan


= bentang bersih bila bentang < 3.00 m
ACI 314R-16,ch.6.5, p.43
Table 6.5.3.2-Minimum depth h for girders,
beams and one-way joists supporting deflection-
sensitive nonstructural elements (ACI 314R-16)
Continuity across the supports Minimum depth h
Simply supported ℓs /11
One end continuous ℓs /12
Both ends continuous ℓs /14
Cantilever ℓs /5

ls = bentang pkp tumpuan


= bentang bersih bila bentang < 3.00 m
ACI 314R-16,ch.6.5, p.43
Table 6.5.5a-Minimum depth of slab-column
systems supporting deflection- insensitive
nonstructural elements (ACI 314R-16)
Type of slab-column Minimum
Location of panel
system depth h
Exterior ℓn /30
Without drop panels
Interior ℓn /33
Exterior ℓn /33
With drop panels
Interior ℓn /36
Note : ln corresponds to the longer span ln = bentang panjang bersih
ACI 314R-16,ch.6.5, p.43
Table 6.5.5b-Minimum depth of slab-column
systems supporting deflection- sensitive
nonstructural elements (ACI 314R-16)
Type of slab-column Minimum
Location of panel
system depth h
Exterior ℓn/22.5
Without drop panels
Interior ℓn/25
Exterior ℓn/25
With drop panels
Interior ℓn/27
Note : ln corresponds to the longer span ln = bentang panjang bersih
ACI 314R-16,ch.6.5, p.44
Tebal slab minimum antar joist
> ls/12 dan > 40 mm
4. Persyaratan/Ketentuan
Tulangan pada Pelat dan
Dinding
Ketentuan tebal minimum pelat
Two-way slab, two-way joist dan waffle yang ditumpu pada semua sisinya,tebal
minimum pelat ditentukan oleh persamaan,
ln dimana : h = tebal pelat
ln = bentang panjang bersih
h=
30 + 3β β = ratio bentang panjang bersih
terhadap bentang pendek bersih
Tebal pelat minimum 125 mm untuk ln > 3.00 m dan
100 mm untuk ln ≤ 3.00 m
(ACI 314R-16. ch.6.5.4, p.43)
Tinggi balok pemikul/pendukung > 3 X tebal pelat
(ACI 314R-16.ch. 7.9.1.c), p.51)
Tebal pelat minimum tanpa balok tanpa drop panel (flat-plate) = 150 mm
Tebal pelat minimum tanpa balok dengan drop panel (flat-slab) = 125 mm
(ACI 314R-16.ch. 6.5.5, p.43)
Pelat Satu Arah – SNI 2847-201X
Tabel 7.6.1.1 – As,min untuk pelat satu Tabel 24.4.3.2 – Rasio luas tulangan ulir
arah nonprategang susut dan suhu minimum terhadap luas
penampang beton bruto
Tipe fy ,
As,min Jenis fy ,
tulangan MPa Rasio tulangan minimum
tulangan MPa
Batang ulir < 420 0,002 Ag
Batang ulir < 420 0,002
0,0018 𝑥 420 0,0018 𝑥 420
Batang ulir Batang ulir
Terbesar fy Terbesar
atau kawat ≥ 420 atau kawat ≥ 420 𝑓𝑦
dari: dari:
las las
0,0014 Ag 0,0014

Catatan:
Spasi maksimum tulangan dapat dilihat pada SNI 2847-2013 atau ACI 318M-11, ps 7.6.5 –
7.12.2.2 – 8.12.5.2 – 10.5.4 – 11.9.9.3 – 11.9.9.5 – 14.3.5) atau pada SNI 2847-201X, ps.
7.2.2 , 7.6.1.1, 7.7.2.3, 7.7.2.4, 7.7.6.2.1, 11.7.2.1, 11.7.2.2, 11.7.3.1, 11.7.3.2 dan 24.4.3.3
10.6 BEAMS AND ONE-WAY SLABS
10.6.4 Distribution of Tension Reinforcement
Table Maximum spacing of Reinforcement
Clear Cover (in.)
Steel Stress 3/4 1 1-1/4 1-1/2 1-3/4 2 2-1/2 3
fs=36 ksi=
12 12 11.88 11.25 10.68 10 8.75 7.5
200 Mpa
fs=40 ksi=
10.8 10.8 10.38 9.75 9.18 8.5 7.25 6
275 MPa
Untuk pelat dengan ketebalan selimut beton
25 mm , diperoleh jarak maksimum ~ 275 mm
Catatan:
Spasi maksimum tulangan yang terkecil dari 3h (3 x tebal pelat) dan 450 mm
( SNI 2847-2013, ps.7.6.5 – 7.12.2.2 – 8.12.5.2 – 10.5.4 – 11.9.9.3 – 11.9.9.5
– 14.3.5) sebagai berikut: (SNI 2847-201X,ps. 7.7.2.3)

Ref. PCA Notes on ACI 318-11, p 9-3


ACI 314R-16,ch.7, p.45
(ACI 314R-16,ch.5.11.4.2, p.35)
Penulangan pada pelat satu arah untuk bentang tunggal
ACI 314R-16, ch.7.7.3.1, p.50
Penulangan pada pelat satu arah untuk 2 bentang yang ditumpu balok atau
dinding struktur, ACI 314R-16, ch.7.8.3.1, p.51
Penulangan pada pelat satu arah untuk 3 bentang atau lebih yang ditumpu
balok, gelagar atau dinding struktur , ACI 314R-16, ch.7.8.3.1, p.51
Pelat Dua Arah – SNI 2847-201X

Penulangan pada pelat 2 arah yang ditumpu balok, gelagar atau dinding
struktur , ACI 314R-16, ch.7.9.3.1, p.58
lb = bentang panjang bersih

Tulangan harus diakhiri


dengan kait standar
pada tumpuan

ACI 314R-16, ch.7.3.8, p.46 and SNI 2847-201X, ps.8.7.3


SNI 2847-2013.ps 13.3.6. =
SNI 2847-201X.ps.8.7.3.1 Notes :
1. Applies where B-1 or B-2 has αf > 1.0
𝐸𝑐𝑏 𝐼𝑏 2. Max.bar spacing 2h,where h = slab thickness
α𝑓 = (8.10.2.7b)
𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
Fig. R8.7.3.1 –Slab Corner Reinforcement
SNI 2847-201X, ps.8.10.2.7
llong = bentang panjang bersih

Tulangan harus diakhiri


dengan kait standar pada
tumpuan

Kait standar lihat pada


penjelasan/uraian
diatas/sebelimnya

SNI 2847-2013.ps 13.3.6 = SNI 2847-201X. ps.8.7.3.1


,ACI 314R-16, ch.7.6.3.1, p.48
, ACI 314R-16, ch.7.6.3.4, p.49
Pelat Dua Arah – (lanjutan)
18.4.5Pelat dua arah tanpa balok
18.4.5.1 Momen pelat terfaktor pada tumpuan termasuk pengaruh gempa, E,
harus ditentukan untuk kombinasi beban yang diberikan dalam Pers.
(5.3.1e) dan (5.3.1g). Tulangan perlu untuk menahan Msc harus
ditempatkan dalam lajur kolom sesuai 8.4.1.5.
18.4.5.2 Tulangan yang ditempatkan dalam lebar efektif sesuai 8.4.2.3.3 harus
didesain untuk menahan . Lebar efektif pelat untuk sambungan
eksterior dan sudut tidak melewati muka kolom dengan jarak lebih
dari ct diukur tegak lurus terhadap bentang pelat yang ditinjau.

SNI 2847-2013, ch.21.3.6, p.183 , atau ACI 318M-11.ch. 21.3.6, p.337,


atau SNI 2847-201X, ps.18.4.5
MINIMUM =AS
STRIP LOCATION WITHOUT DROP PANELS WITH DROP PANELS
AT SECTION

50 %
TOP
REMAINDER
COLUMN
STRIP
BOTTOM 100 %

222222222
TOP 100 %
MIDDLE
STRIP 222222222222222222222
50 %
BOTTOM
REMAINDER

Fig .13.3.8 – Minimum extensions for reinforcement in slabs without beams (See 12.11.1. for reinforcement
extension into supports) SNI 2847-2013, ps.13.3.8, atau SNI 2847-201X, ps.8.7.4.1.3.
1/3

SNI 2847-2013, ps. 21.3.6,p.186, ACI 318M-11, ch.21.3.6, p. 357, atau


SNI 2847-201X, ps. 18.4.5.2 dan 18.4.5.3
SNI 2847-2013, ps.21.3.6, atau SNI 2847-201X, ps. 18.4.5.2 dan 18.4.5.3
Detail tipikal dari koneksi pelat –kolom beton bertulang

ACI 352.1 R-11, “Guide for Design of Slab-Column Connections in Monolithic Concrete Structures” and
“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.14.5.5, p.625
SNI 2847-201X
ps.8.5.4.2.(c)

SNI 2847-201X, ps. 8.5.4.2.(c)


5. Integrity Reinforcement
Selama bertahun – tahun, ada persyaratan untuk kontinuitas dari
tulangan longitudinal di SNI 2847 – 2013 Pasal-12 ( Development
and Splices of Reinforcement). Baru-baru ini, persyaratan untuk
integritas struktural ditambahkan ke SNI 2847-201X Pasal-7
(Details of Reinforcemnet), Pasal-13 (Two-Way-Slab System) dan
Pasal–16 untuk konstruksi pracetak, serta Pasal-18 untuk pelat
beton pratekan.
Tujuan utama untuk kedua persyaratan kontinuitas dan
structural-integrity adalah untuk mengikat elemen struktural
bersama-sama dan membatasi kerusakan pada struktur, serta
mencegah kerusakan/keruntuhan progresif dari struktur
(proggresive collapse)
SNI 2847-2013, ps.21.3.6.1, p.184, ACI 318M-11, ch.21.3.6.1, p. 338, atau SNI 2847-201X, ps.18.4.5.1
Gambar S21.3.6.1 - Lebar efektif untuk penempatan tulangan pada
sambungan tepi dan sudut
Ref. Reinforced Concrete Design of Tall Buildings,
by.B.S Taranath, CRC Press, 2010, ch.6.3, p.529
Persyaratan integritas struktural untuk struktur lantai menerus dapat
dibagi menjadi persyaratan untuk balok-joist (balok berusuk), balok
perimeter, dan balok interior yang merangkai ke dalam kolom. Untuk
konstruksi balok-joist, sebagaimana didefinisikan dalam SNI 2847-201X-
ps.9.8.1.1 - 9.8.1.4. dan ps.9.8.1.6 mensyaratkan bahwa paling tidak satu
batang bawah harus kontinu pada keseluruhan bentang dan harus
diangkur untuk dapat mengembangkan tegangan fy pada muka tumpuan
exterior.
Kontinuitas tulangan harus dicapai dengan sambungan Class B tension
lap-splice atau sambungan mekanis atau sambungan las sesuai SNI
2847-201X– ps. 25.5.7.1. Class B lap splices ditentukan dalam SNI 2847-
201X– ps. 25.5.2.1 mempunyai panjang 1.3ld (tapi tidak kurang dari 300
mm.). Nilai untuk panjang penyaluran (development length), ld, harus
ditentukan sesuai dengan SNI 2847-201X– ps. 25.4.2.
SNI 2847-201X.ps-9.7.7.1, 9.7.7.3, dan 9.7.7.4 menyatakan bahwa balok perimeter
harus memiliki tulangan atas dan bawah yang menerus yang melewati atau diangkur
di inti kolom. Tulangan atas yang menerus harus terdiri dari sekurang-kurangnya 1/6
dari tulangan momen-negatif (atas) yang diperlukan pada muka tumpuan, tetapi
tidak boleh kurang dari dua batang tulangan. Tulangan bawah yang menerus harus
terdiri dari setidaknya 1/4 dari tulangan momen positif (bawah) yang diperlukan di
bagian tengah bentang, tetapi tidak boleh kurang dari dua tulangan.

Pada tumpuan tidak-menerus (ujung/sudut), semua batang ini harus diangkur untuk
dapat mengembangkan tegangan sebesar fy di muka tumpuan. Juga, semua
tulangan longitudinal yang menerus harus dilingkup oleh tulangan
transversal/sengkang tertutup (SNI 2847-201X.ps.25.7.1.6), sebagaimana
ditentukan untuk tulangan torsi atau integrity transverse reinforcement, dan harus
ditempatkan pada seluruh rentang bentang bersih dengan spasi tidak melebihi d/2.

Seperti sebelumnya, kontinuitas tulangan dapat dicapai baik melalui


penggunaan Class B tension lap splices atau sambungan mekanis atau las.
SNI 2847-201X.ps-9.7.7.1, 9.7.7.3, dan 9.7.7.4 menyatakan bahwa balok perimeter
harus memiliki tulangan atas dan bawah yang menerus yang melewati atau diangkur
di inti kolom. Tulangan atas yang menerus harus terdiri dari sekurang-kurangnya 1/6
dari tulangan momen-negatif (atas) yang diperlukan pada muka tumpuan, tetapi
tidak boleh kurang dari dua batang tulangan. Tulangan bawah yang menerus harus
terdiri dari setidaknya 1/4 dari tulangan momen positif (bawah) yang diperlukan di
bagian tengah bentang, tetapi tidak boleh kurang dari dua tulangan.
Pada tumpuan tidak-menerus (ujung/sudut), semua batang ini harus diangkur untuk
dapat mengembangkan tegangan sebesar fy di muka tumpuan. Juga, semua
tulangan longitudinal yang menerus harus dilingkup oleh tulangan
transversal/sengkang tertutup (SNI 2847-201X.ps.25.7.1.6), sebagaimana
ditentukan untuk tulangan torsi atau integrity transverse reinforcement, dan harus
ditempatkan pada seluruh rentang bentang bersih dengan spasi tidak melebihi d/2.
Seperti sebelumnya, kontinuitas tulangan dapat dicapai baik melalui penggunaan
Class B tension lap splices atau sambungan mekanis atau las.
Untuk balok interior perangkai antara kolom, SNI 2847-201X.ps.9.7.7.2 hingga
ps.9.7.7.6 menentukan dua cara untuk memenuhi structural-integrity requirements untuk
tulangan longitudinal menerus. Jika tulangan transversal/sengkang tertutup tidak ada,
maka integritas struktural harus dicapai dengan pemasangan tulangan bawah yang
menerus seperti yang diperlukan untuk balok perimeter. Seperti sebelumnya, tulangan ini
harus melewati atau diangkur penuh di inti kolom, dan kontinuitas tulangan dapat dicapai
melalui sambungan Class B tension lap splice atau sambungan mekanis atau las.
Untuk balok interior yang bukan merupakan bagian dari sistem utama penahan
beban lateral, tulangan bawah tidak perlu menerus melalui tumpuan interior atau
diangkur penuh pada tumpuan eksterior, dan integritas struktural dapat dicapai dengan
melakukan kombinasi tulangan bawah dan atas yang dilingkup oleh tulangan sengkang
tertutup. Tulangan atas harus memenuhi persyaratan SNI 2847-201X-ps.9.7.3.1 dan
ps.9.7.3.8.4, dan harus menerus melintasi inti kolom dari tumpuan interior atau diangkur
penuh di inti kolom dari tumpuan eksterior. Tulangan bawah harus memenuhi SNI 2847-
201X.ps.9.7.3.8.1 dan ps.9.7.3.8.2. Tulangan sengkang tertutup harus dipasang sesuai
SNI 2847-201X.ps.25.7.1.6 dan harus dipasang pada seluruh rentang bentang bersih
dengan spasi tidak melebihi d/2.
Ref. Reinforced Concrete Design of Tall Buildings,
by.B.S Taranath, CRC Press, 2010, ch.6.3, p.531
Ref. Reinforced Concrete Design of Tall Buildings,
by.B.S Taranath, CRC Press, 2010, ch.6.3, p.531
6. Ketentuan Detailing
pada Perencanaan
Bangunan Tahan Gempa
Ketentuan Dasar Perencaan Struktur Tahan Gempa
Tujuan utama perencanaan bangunan tahan gempa adalah untuk
mencapai kekuatan dan daktlitas yang cukup yang memastikan
tercapainya Life Safety, yaitu mencegah terjadinya keruntuhan
terhadap gempa kuat (expected) dalam kurun waktu hidup struktur
tersebut.
Perencanaan struktur terhadap gempa sedang sampai gempa kuat
adalah tidak ekonomis untuk berespons elastis dalam memikul gaya
inersia akibat gempa.
Perencanaan struktur yang ekonomis adalah dengan mengijinkan
terjadinya pelelehan (yielding) pada beberapa elemen struktur, kecuali
pada jenis struktur tertentu seperti pada bangunan nuklir yang tetap
harus direncanakan elastis tanpa mengijinkan terjadinya pelelehan.
Khusus untuk bangunan-bangunan yang vital seperti hospitals, fire
stations, power plants dan pusat-pusat komunikasi lainnya pencapaian
Life safety saja tidak cukup, tetapi harus tetap bisa beroperasi pasca
gempa. Jadi disamping life safety harus juga direncanakan terhadap
tingkat kerusakan ( damage control)
Pada umumnya Peraturan Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
mensyaratkan bahwa tidak ada kerusakan struktur pada gempa kecil, ada
kerusakan kecil dan kerusakan non-struktur yang tidak berarti pada
gempa sedang, dan terjadi kerusakan-kerusakan non-struktural dan
struktural pada gempa besar/kuat tanpa runtuh.
Struktur yang diijinkan mengalami pelelehan tersebut diharapkan dapat
berdeformasi cukup besar pada gempa kuat, artinya struktur harus
memiliki inelastic deformability yang cukup untuk bertahan tanpa
runtuh terhadap gaya siklik dalam rentang inelastik
Berbagai pengalaman pada gempa-gempa yang lalu dan berbagai
pengujian yang dilakukan dilaboratorium telah menunjukkan bahwa
berbagai struktur beton yang direncanakan dan di-detail sesuai
ketentuan (code) yang berlaku saat ini dapat bertahan dengan
baik terhadap gempa kuat tanpa kehilangan kekuatan yang
berarti.
Tingkat resiko seismik (seismic risk level) secara tradisional
diklasifikasikan sebagai gempa kecil/rendah (low), sedang
(moderate) dan kuat/tinggi (high). Dalam code yang sekarang telah
dilakukan pembagian yang lebih rinci yang disesuaikan dengan
system struktur dan seismic design category seperti ditunjuk pada
tabel berikut dibawah ini.
--- Ref. ACI 318M-11, ch.1.1.9.1, p.13 = SNI 2847:2013
6.1
Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa
(SRPMB)
Ordinary Moment Frame
(OMF)

SNI 2847-201X, Pasal 18.3


Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)
SNI 2847-201X – Pasal 18.3
18.3 - Sistem rangka pemikul momen biasa
18.3.1 Ruaang Lingkup
18.3.1.1 Pasal ini berlaku untuk sistem rangka pemikul momen biasa yang merupakan bagian sistem
pemikul gaya seismik.
18.3.2 Balok harus memiliki paling sedikit dua batang tulangan longitudinal yang menerus sepanjang
kedua sisi atas dan bawah penampang. Tulangan bawah yang menerus harus memiliki luas
tidak kurang dari seperempat luas maksimum tulangan bawah. Tulangan ini harus diangkur
untuk dapat mencapai kekuatan leleh tarik fy pada muka tumpuan.
18.3.3 Kolom yang mempunyai panjang tak tertumpu lu≤5c1 harus memiliki ϕVn setidaknya nilai
terendah di antara a) dan b):
a) Gaya geser yang terkait dengan terjadinya kekuatan momen nominal Mn pada setiap ujung
dari panjang tak tertumpu kolom akibat lentur yang berbalik arah (kurvatur ganda).
Kekuatan lentur kolom harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor yang konsisten dengan
arah gaya lateral yang ditinjau, yang menghasilkan kekuatan lentur tertinggi.
b) Gaya geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain, termasuk E, dengan
Ω0 E sebagai pengganti E .
Confinement (pengekangan) pada
struktur beton SNI 2847-201X
= SNI 2847-2013 “Ordinary Frame”
atau ACI 318M-11
SNI 2847-201X, Pasal 9.7.6.4 = SNI 2847-2013.ps.7.10.5
9.7.6.4 Dukungan lateral tulangan tekan (lateral support of compression reinforcement)
9.7.6.4.1 Tulangan transversal harus disediakan sepanjang bentang dimana tulangan tekan
longitudinal diperlukan. Dukungan lateral tulangan tekan longitudinal harus
disediakan sengkang tertutup atau sengkang tertutup sesuai 9.7.6.4.2 hingga
9.7.6.4.4.
9.7.6.4.2 Ukuran tulangan transversal harus sekurang-kurangnya a) atau b). Kawat ulir atau
jaring kawat las dengan luasan yang sama diperbolehkan.
a) D10 untuk tulangan longitudinal dengan diameter D32 atau lebih kecil
b) D13 untuk tulangan longitudinal dengan diameter D36 dan lebih besar dan
untuk bundel tulangan longitudinal.
9.7.6.4.3 Spasi tulangan transversal harus tidak melebihi sekurang-kurangnya a) hingga c):
a) 16db tulangan longitudinal
b) 48db tulangan transversal
c) Dimensi terkecil balok
9.7.6.4.4 Tulangan tekan longitudinal harus diatur sedemikian hingga tiap sudut dan
tulangan tekan bergantian harus dikelilingi oleh sudut tulangan transversal dengan
sudut tekuk tidak lebih dari 135 derajat, dan jarak bersih antar tulangan sengkang
tidak boleh melebihi 150 mm.
SNI 2847-201X, Pasal 25.7.2
25.7.2 Sengkang ikat
25.7.2.1 Sengkang ikat harus terdiri dari tulangan ulir berbentuk sengkang tertutup dengan spasi sesuai
ketentuan a) dan b):
a) Spasi bersih minimum (4/3)dagg
b) Spasi pusat ke pusat sengkang tidak melebihi nilai terkecil dari 16db tulangan
longitudinal, 48db sengkang ikat, dan dimensi terkecil komponen struktur
25.7.2.2 Diameter tulangan sengkang ikat harus memenuhi a) atau b):
a) D10 yang melingkari tulangan longitudinal D32 atau yang lebih kecil
b) D13 yang melingkari tulangan longitudinal D36 atau yang lebih besar atau bundle tulangan
longitudinal
25.7.2.2.1 Sebagai alternatif batang ulir, kawat ulir atau jaring kawat dengan luas tulangan yang ekuivalen
yang disyaratkan dalam 25.7.2.1 boleh digunakan selama memenuhi persyaratan Tabel
20.2.2.4a.
25.7.2.3 Sengkang ikat persegi harus memenuhi a) dan b):
a) Setiap sudut dan tulangan longitudinal bersebelahan harus mempunyai tumpuan lateral
oleh sudut sengkang dengan sudut ujung sengkang ikat tidak lebih dari 135 derajat
b) Tulangan yang tidak ditumpu harus berjarak lebih kecil dari 150 mm sepanjang
sengkang dari tumpuan lateralnya
SNI 2847-201X, ps.9.7.6.4.1-
ps.9.7.6.4.3 = ACI 318M-11,
ch, 7.10.5, p. 99-100 atau SNI
2847-2013

R7.10.5 —………. TiesThe 1956 Code required “lateral support equivalent to that
provided by a 90-degree corner of a tie,” for every vertical bar. Tie requirements
were liberalized in 1963 by increasing the permissible included angle from 90 to
135 degrees and exempting bars that are located within 150 mm clear on each side
along the tie from adequately tied bars (see Fig. R7.10.5). ………. Since spliced
bars and bundled bars were not included in the tests of Reference 7.15, it is
prudent to provide a set of ties at each end of lap spliced bars, above and below
end bearing splices, and at minimum spacings immediately below sloping regions
of offset bent bars. Standard tie hooks are intended for use with deformed bars
only, and should be staggered where possible. See also 7.9.
SNI 2847-201X, ps.9.7.6.4.1- ps.9.7.6.4.3 = ACI 318M-11, ch, 7.10.5,
p. 99-100 atau SNI 2847-2013
6.2. Sistem Struktur Rangka Pemikul
Momen Menengah
(SRPMM)
Intermediate Moment Resisting Frame -
(IMRF)

SNI 2847-201X, Pasal 18.4


Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)
SNI 2847-201X – Pasal 18.4
18.4 – Sistem rangka pemikul momen menengah
18.4.1 Ruang lingkup
18.4.1.1 Pasal ini berlaku untuk sistem rangka pemikul momen menengah termasuk pelat
dua arah tanpa balok yang merupakan bagian sistem pemikul gaya seismik.
18.4.2 Balok
8.4.2.1 Balok harus mempunyai paling sedikit dua batang tulangan longitudinal yang
menerus sepanjang kedua sisi atas dan bawah penampang. Tulangan bawah yang
menerus harus memiliki luas tidak kurang dari seperempat luas maksimum tulangan
bawah. Tulangan ini harus diangkur untuk dapat mencapai kekuatan leleh tarik 𝒇𝒚
pada muka tumpuan.
18.4.2.2 Kekuatan momen positif pada muka joint tidak boleh kurang dari sepertiga
kekuatan momen negatif yang disediakan pada muka joint tersebut. Baik kekuatan
momen negatif maupun positif pada sebarang penampang sepanjang bentang
balok tidak boleh kurang dari seperlima kekuatan momen maksimum yang
disediakan pada muka salah satu join pada bentang balok yang ditinjau
18.4.2.3 ϕVn tidak boleh kurang dari nilai terkecil antara (a) dan (b):
(a) Jumlah gaya geser terkait dengan tercapainya Mn pada muka joint di setiap
ujung balok akibat lentur berbalik arah (kurvatur ganda) dan geser yang
dihitung untuk beban gravitasi terfaktor
(b) Gaya geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain termasuk
E, dengan E ditetapkan sebesar dua kali nilai yang dipersyaratkan SNI 1726.
18.4.2.4 Pada kedua ujung balok, sengkang tertutup harus disediakan sepanjang tidak
kurang dari 2h diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah tengah
bentang. Sengkang tertutup pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm
dari muka komponen struktur penumpu. Spasi sengkang pengekang tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari a) hingga d):
a) d/4
b) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi
c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang pengekang
d) 300 mm
18.4.2.5 Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang bentang
balok.
18.4.2.6 Pada balok yang memiliki gaya tekan aksial terfaktor melebihi
Ag𝒇𝒄′/10, tulangan sengkang perlu berdasarkan 18.4.2.5 harus
memenuhi 25.7.2.2 dan salah satu di antara 25.7.2.3 atau 25.7.2.4.
SNI 2847-2013 ps.21.5.2.1
= SNI 2847-201X, ps.9.6.1.2,

SNI 2847-201X, ps.18.4.2.2 = SNI 2847-2013, ps.21.3.4.1

SNI 2847-201X, ps.9.6.1.3 = SNI 2847-2013 ps.10.5.3


SNI 2847-201X, ps.18.4.2.4 = SNI 2847-2013, ps.21.3.4.2
SNI 2847-201X, ps.9.6.1.2
= SNI2847-2013, ps.21.5.2.1

SNI 2847-201X, ps.18.4.2.5


= SNI 2847-2013, ps.21.3.4.3

SNI 2847-201X, ps.18.4.2.6

Intermediate Moment Frame


Sengkang dan Splice Balok SRPMM
SNI 2847-201X. ps.18.4.2.4 = SNI 2847-2013 ps 21.3.4.2

ACI 318M-11 = SNI 2847-13


SNI 2847-201X– ps.15.2.2, ps.15.4.2.2) =
SNI 2847-2013, ps.21.3.5.5 ps.18.4.4.1

SNI 2847-201X, ps.18.4.4.3 =


SNI 2847-2013, ps.21.3.5.2

SNI 2847-201X- ps.9.7.6.2.2, dan ps.10.7.6.5.2

SNI 2847-201X, ps.18.4.4.3 =


SNI 2847-2013, ps.21.3.5.2

SNI 2847-201X, ps.18.4.4.3 =


SNI 2847-2013, ps.21.3.5.2
Reinforced Concrete Design of Tall Buildings
– B.S.Taranath, CRC Press, 2010, p.537

Intermediate Moment Frame


SNI 2847-201X ps. 18.4.3.2 – 18.4.3.5 S’ tidak melebihi:
- 16 X diameter tul.longitudinal
Ketentuan detail tulangan menurut

- 48 X diameter tul. Sengkang


Letak pemyambungn
tulangan bebas
- dimensi terkecil penampang
disepanjang tinggi kolom
S tidak boleh melebihi:
- 8 X diam. tul.lapangan terkecil
- 24 X diameter tul. Sengkang
disepanjang tinggi kolom

- ½ dimensi terkecil penampang


Letak pemyambungn
tulangan bebas

- 300 mm

s tidak perlu diambil kurang dari


100 mm

L0 tidak boleh kurang dari:


- dimensi terbesar penampang
- 1/6 H
- 450 mm
S2 tidak melebihi:
- 16 X diameter
tul.longitudinal
- 48 X diameter tul.
Sengkang
- dimensi terkecil
penampang

S1-S3 tidak boleh melebihi:


- 8 X diam. Tul.lapangan terkecil
- 24 X diameter tul. Sengkang
- ½ dimensi terkecil penampang
- 300mm
SNI 2847-201X,ps.18.14, p.312, “Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, = untuk
J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.14.5.2, p.619 SRPMK

SNI 2847-201X, ps.18.14


Ref. ACI 315-99,p.315-23

Ref. The Reinforced Concrete Design


Handbook, 9th edition, SP 17-(14),
Vol-1,p.359, ACI, 2015
Ref. The Reinforced Concrete
Design Handbook, 9th edition, SP
17-(14), Vol-1,p.359, ACI, 2015

Ref. ACI 315-99,p.315-23


Notes on ACI 318-11 Building Code Requirements for Structural Concrete, p.3-12
SNI 2847-201X, ps.18.4,5,2

Gambar - Lokasi tulangan pada pelat dua arah tanpa balok


SNI 2847-201X. ps.18.4.5.2
ACI 318M-14, ch.18,4,5,3, p.274

ACI 318M-14. ch.18.4,5,3, p.274

Gambar – Detail tulangan pada pelat duararah tanpa balok


ACI 318M-14. ch.18.4.5.3, p.274

ACI 318M-14. ch.18.4.5.3, p.274


6.3
Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK)
Special Moment Resisting Frame
(SMRF)

SNI 2847-201X, Pasal 18.6 – 18.11


SNI 2847-201X, ps. 18.6.2.1
SNI 2847-201X, ps. 18.6.2.1
SNI 2847-201X-R18.6.2
Dimensional limits

Tulangan transversal yang melintas kolom mengekang


tulangan longitudinal balok yang melintas diluar inti kolom
= SNI 2847-201X,ps.18.6 - SRPMK
SNI 2847-201X. ps. 18.6.3.1 =
SNI 2847-2013, ps.21.5.2.1
SNI 2847-201X ,ps.18.6 – Balok -
SRPMK
SNI 2847-201X,ps.18.6.4 – Balok
SRPMK
SNI 2847-201X,ps.18.6.4 –
Blok SRPMK
SNI 2847-201X,ps.18.6 – Balok - SRPMK

Requirement for beams not part of the seismic-force-resisting system Note: I effects of
displacements on demands are not calculated , then (b) applies
135° 135° 135° 90°

6db 6db
6db 6db

db

Detail sengkang dan kait untuk perencanaan seismik


SNI 2847-201X,ps.18.6.4 – Balok - SRPMK

Contoh sengkang tertutup pada balok Contoh tulangan transversal pada kolom.
yang dipasang bertumpuk
SNI 2847-201X,ps.18.6.4 – Balok SRPMK

Ketentuan spasi dan lokasi Sengkang sesuai SNI 2847-201X


(SNI 2847-201X- ps.18.6.4.7)

SNI 2847-201X – ps.9.7.6.4.4


ps.23.6.3.3, ps.25.7.2.3 )
Persyaratan lokasi, jenis dan jarak dari berbagai jenis tulangan
transversal pada balok untuk perencanaan seismik

Smax ≤ d/4
≤ 6db S ≤ d/2
≤ 150 mm Smax ≤ d/4
≤ 100 mm
≤ 50mm

≤ 50mm

≤ 50mm
≥2d Splice ≥2d ≥2d Splice
hoops Seismic hoops Seismic hoops hoops Seismic hoops
strirrups strirrups strirrups

≥2h ≥2h

Gambar - Detail jarak sengkang pada tumpuan balok sesuai


SNI 2847-201X,ps.18.6.4
Confinement daerah potensi leleh
pada ujung balok dan kolom

(SNI 2847-201X– ps.9.7.6.4.4, ps.23.6.3.3, ps.25.7.2.3 )


Opsi pemasangan sengkang dan kait ikat pengekang pada balok

(SNI 2847-201X– ps.9.7.6.4.4, ps.23.6.3.3, ps.25.7.2.3)


6.4 Pengekangan Kolom SRPMK
Sesuai SNI 2847 -201X
(SNI 2847-201X, ps.18.7.5.2.(f))

18.7.5.2.(f)
Ketika 𝑷𝒖 > 𝟎. 𝟑𝑨𝒈 𝒇𝒄′ atau fc’ > 𝟕𝟎 𝑴𝑃𝑎 pada kolom dengan
sengkang pengekang, setiap batang atau bundel tulangan
longitudinal di sekeliling inti kolom harus memiliki tumpuan lateral
yang diberikan oleh sudut dari sengkang pengekang ataupun oleh
kait gempa, dan nilai hx tidak boleh lebih dari 200 mm. 𝑷𝒖 harus
merupakan gaya tekan terbesar yang konsisten dengan kombinasi
beban terfaktor termasuk E
“Seismic Design of Reinforced Concrete
Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015,
ch.12.6.4, p.501

SNI 2847-201X, ps.18.7.5.2


𝒂 𝑷𝒖 ≤ 𝟎. 𝟑𝟎𝑨𝒈 𝒇′𝒄 𝒅𝒂𝒏 𝒇′𝒄 ≤ 𝟕𝟎 𝑴𝑷𝒂 𝒃 𝑷𝒖 > 𝟎. 𝟑𝟎𝑨𝒈 𝒇′𝒄 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒇′𝒄 > 𝟕𝟎 𝑴𝑷𝒂
SNI 2847-201X, ps.18.7.5.3
18.7.5.3 Spasi tulangan transversal tidak melebihi nilai terkecil dari
(a) hingga (c):
a) Seperempat (1/4) dimensi terkecil penampang kolom
b) Enam (6) kali diameter tulangan longitudinal terkecil
c) so, yang dihitung dengan

Nilai so tidak boleh melebihi 150 mm dan tidak perlu kurang dari 100
mm.
SNI 2847-201X, ps.18.7.5.4
ACI 318M-14, ch.18.7.5.4, p.283
18.7.5.4 Jumlah tulangan transversal harus sesuai Tabel 18.7.5.4.
Faktor kekuatan beton kf dan faktor keefektifan pengekangan kn
dihitung berdasarkan Pers. 18.7.5.4a dan 18.7.5.4b.

dimana nℓ adalah jumlah batang atau bundel tulangan longitudinal di


sekeliling inti kolom dengan sengkang persegi yang ditumpu secara
lateral oleh sudut dari sengkang pengekang atau kait seismik
SNI 2847-201X -
SNI 2847-201X, ps.18.7.5.4

nl = 10

Contoh aplikasi , lihat ACI 318M-14 Design Hanbook SP-


17M(14),p.385
atau
James K Wight, “Reinforced Concrete Mechanics and Design”, 7 th
Edition, Pearson Education, Inc, 2016, p.1048
SNI 2847-201X, ps.18.7.5.4
Transverse
Conditions Applicable Expressions
Reinforcement
𝑷𝒖 ≤ 𝟎. 𝟑𝟎𝑨𝒈 𝒇′𝒄 𝒅𝒂𝒏 Pakai yang lebih besar dari 𝑨𝒈 𝒇′𝒄
𝒇′𝒄 ≤ 𝟕𝟎 𝑴𝑷𝒂 (a) dan (b) 0.3 −𝟏 (𝒂)
𝑨𝒔𝒉 𝑨𝒄𝒉 𝒇𝒚𝒕
𝒇′𝒄
𝒔𝒃𝒄 0.09 (b)
𝒇𝒚𝒕
untuk sengkang persegi Pakai yang lebih besar dari 𝑷𝒖
𝑷𝒖 > 𝟎. 𝟑𝟎𝑨𝒈 𝒇′𝒄 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟎. 𝟐𝒌 𝒌
𝒇 𝒏𝒇 𝑨 (c)
(a), (b) dan (c)
𝒇′𝒄 > 𝟕𝟎 𝑴𝑷𝒂 𝒚𝒕 𝒄𝒉


Pakai yang lebih besar dari 0.45 𝑨𝒈 𝟏 𝒇𝒄 (𝒅)
𝑷𝒖 ≤ 𝟎. 𝟑𝟎𝑨𝒈 𝒇′𝒄 𝒅𝒂𝒏 𝑨𝒄𝒉 𝒇𝒚𝒕
(d) dan (e)
ρs 𝒇′𝒄 ≤ 𝟕𝟎 𝑴𝑷𝒂
0.12
𝒇′𝒄
(e)
Untuk sengkang lingkar 𝒇𝒚𝒕

atau sengkang spiral 𝑷𝒖 > 𝟎. 𝟑𝟎𝑨𝒈 𝒇′𝒄 𝒂𝒕𝒂𝒖 Pakai yang lebih besar dari 𝟎. 𝟑𝟓𝒌𝒇 𝑷𝒖 (f)
𝒇𝒚𝒕 𝑨𝒄𝒉
𝒇′𝒄 > 𝟕𝟎 𝑴𝑷𝒂 (d), (e) dan (f)
h

(SNI 2847-201X.ps.18.7.4.3,
s/2 ps.18.7.5.2)
ℓ0 ≥ h
≥ Hn /6
s ≥ 450 mm

≤ 150 mm

tension
s Splice Hn
Class A

s ≤ h/4
≤ 100 mm bengkokan ujung
tulangan 90 derajat
dipasang berseling
ℓ0
s/2

Persyaratan lokasi, jenis dan jarak dari berbagai jenis tulangan


transversal pada kolom untuk perencanaan seismik.
S2 tidak melebihi:
SNI 2847-201X - 6 X diameter
ps.18.7.4.3, ps.18.2.7, tul.longitudinal
ps.18.2.8, - 150 mm

S1 tidak boleh
melebihi: 6 X diam.
tul.lapangan
terkecil
- 1/4 dimensi terkecil
penampang
- 100 <S0<150mm

S3 =S1, tetapi S0 ≤ 100 mm

Ref. The Reinforced Concrete


Design Handbook, 9th edition, SP
17-(14), Vol-1,p.358, ACI, 2015
SNI 2847-201X,ps.18.14, “Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. = untuk
Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.14.5.2, p.619 SRPMK

SNI 2847-201X,
ps.18.7.4.3,
ps.18.2.7,
ps.18.2.8

SNI 2847-201X, ps.18.14


(SNI 2847-201X)

“Seismic Design of Reinforced


Concrete Buildings”,J. Moehle,
McGraw-Hill, 2015, ch.12.6.4 p. 500

SNI 2847-201X ps.18.7.4.3,


ps.18.7.5.2, ps.18.7.5.3)
Ketentuan tulangan kolom menurut ACI 318
Ref. Reinforced Concrete Design of Tall Buildings
– B.S.Taranath, CRC Press, 2010, p.543

Sesuaii SNI 2847-201X, ps.9.7.6.4.4, ps.23.6.3.3,


ps.25.7.2.3 atau ACI 318M-11, ch.7.10.5.3, p.99

Gambar – Pengaturan sengkang dan kait silang untuk balok pada SRPMK
Ref. Reinforced Concrete Design of Tall Buildings
– B.S.Taranath, CRC Press, 2010, p.543

Sesuaii SNI 2847-201X, ps.9.7.6.4.4, ps.23.6.3.3,


ps.25.7.2.3 atau ACI 318M-11, ch.7.10.5.3, p.99
Ref. The Reinforced Concrete Design
Handbook, 9th edition, SP 17-(14), Vol1,
p.359, ACI, 2015
Fig. 9,7,3,1 – Standard Column Ties (ACI 315-99)
Ref. Notes on ACI 318-11 Building Code
Requirements for Structural Concrete -
PCA ch.21.6.4, p.29-25.

Sesuai SNI 2847-201X,


ps.25.7.3.1 = ACI 318M-11,
ch.7.10.4.3,p.98,

Spasi bersih untuk tulangan spiral, spasi sengkang lingkar


mengikuti ketentuan SNI 2847 - 201X - ps.18.7.5.3
Gambar – Persyaratan Pengekangan pada kolom bagian ujung akhir (a) spiral
atau tulangan sengkang lingkar
Ref. Notes on ACI 318-11 Building Code
Requirements for Structural Concrete - PCA
ch.21.6.4, p.29-26.

Sesuai SNI 2847-201X,


ps.18.7.5.2,ps.18.7.5.3, ps.18.7.5.4, =
ACI 318M-11, ch.21.6.4.2,
ch.21.6.4.3, ch.21.6.4.4,p.348,

Gambar – Kolom pemikul komponen struktur yang kaku yang diskontinu


Notes on ACI 318-11 Building Code Requirements
for Structural Concrete - PCA ch.21.6.4, p.29-27.

(SNI 2847-201X – ps.18.7.5.2. ps.18.7.5.4)


SNI 2847-201X, ps.25.5.1.3

Sesuai SNI 2847-201X, ps.25.5.1.3 = SNI 2847-2013, ps.12.14.2.3,


“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015,.
6.5 - SNI 2847-201X, Pasal 18.10 –
Dinding Struktural
(ACI 318M-14)
Khusus
SNI 2847-201X. ps R 18.10.6.4
……………………Batasan hx dimaksudkan untuk menyediakan
spasi sengkang pengekang dan ikat silang yang seragam untuk
dinding yang tipis ………………………..
18.10.6.2 Dinding atau pilar-pilar dinding dengan hw/ℓw ≥ 2,0 yang secara efektif
menerus dari dasar struktur hingga sisi paling atas dinding dan
didesain untuk mempunyai penampang kritis tunggal untuk lentur
dan beban aksial harus memenuhi (a) dan (b) atau harus didesain
sesuai 18.10.6.3.
a) Daerah tekan harus ditulangi dengan elemen batas khusus bila
ℓw
𝑐 ≥ (18.10.6.2)
1,50 𝛿𝑢 Ada revisi technical” sebelumnya
600 ( )
ℎ𝑤 tidak dkalikan 1.50

dan c sesuai nilai tinggi sumbu netral terbesar yang dihitung


untuk gaya aksial terfaktor dan kekuatan momen nominal, yang
konsisten dengan arah perpindahan desain δu. Rasio δu /hw harus
ditetapkan tidak kurang dari 0,005.
“Ada revisi technical - sebelumnya
nilainya adalah 0.007
SNI 2847-201X - Tabel 18.10.6.4 (f) – Tulangan Transversal untuk
elemen batas khusus
Tulangan
Transversal Persamaan yang berlaku
𝐴𝑔 𝑓𝑐′
Ash 0,3 −1 (a)
𝐴𝑐ℎ 𝑓𝑦𝑡
sbc
Nilai terbesar
untuk sengkang dari 𝑓𝑐′
pengekang 0,09 𝑓 (b)
𝑦𝑡
persegi

𝐴𝑔 𝑓𝑐′
ρs 0,45
𝐴𝑐ℎ
−1
𝑓𝑦𝑡
(c)
Untuk sengkang
lingkar
Nilai terbesar
atau sengkang dari 𝑓𝑐′
spiral 0,12 𝑓 (d)
𝑦𝑡
Gambar R18.10.6.4.1 – Panjang penyaluran tulangan
horizontal dinding dalam elemen batas yang terkekang
(SNI 2847-201X- ps.18.10.2.1.)

(SNI 2847-201X- ps.18.10.2.2.) (SNI 2847-201X- ps11.7.2.3.)

(SNI 2847-201X- ps11.7.2.1,


(SNI 2847-201X- ps.18.10.2.1.) 11.7.3.1, 11.7.3.2.)
Lanjutan

SNI 2817-201X,= ps. 4, 7, 9, 10, 13, 16, 18, 25


dan 26 = SNI 2847-2013,pasal 12 (Development
and splices for reinforcement)
SNI 2847-201X.ps.11 = SNI 2847-2013, ps 14
SNI 2847-201X ps13 dan 16 = SNI 2847-2013, ps
15 (Fondasi)

(SNI 2847-201X- ps.18.10.2.3 & 25.4.10.2.)


(SNI 2847-201X-18.10.8.1)
(SNI 2847-201X-18.10.8.1)
(SNI 2847-201X- ps.18.10.4.1.)

(SNI 2847-201X– ps 11} =


Lanjutan

(SNI 2847-201X-11.6.2)

(SNI 2847-201X-11.7.3.1
& 11.7.3.2)
(SNI 2847-201X- 18.10.4.3)

(SNI 2847-201X- 11.6.2)

(SNI 2847-201X- 11.7.2.1


& 11.7.2.2)

(SNI 2847-201X- 18.10.4.4)

(SNI 2847-201X-18.10.4.5)
SNI 2847-201X-, ps.18.10.2.1,
ps.18.10.2.2
(SNI 2847-201X-18.10.6.2)
(SNI 2847-201X-18.10.6.4
& 25.4.10.2)

(SNI 2847-201X- ps.18.10.6.3)


Figure illustrates typical reinforcement for a rectangular special structural wall. As a minimum, a wall must have
distributed web reinforcement in both horizontal and vertical directions. Commonly, walls also have vertical
reinforcement concentrated at wall boundaries to provide additional resistance to moment and axial forces.
Longitudinal boundary element reinforcement usually is enclosed in transverse reinforcement to confine the concrete
and restrain longitudinal bar buckling. In some practices, crossties also are used to restrain buckling of web vertical
reinforcement
In practice, the distributed web reinforcement ratios, ρl for vertical reinforcement and ρt for horizontal reinforcement,
must be at least 0.0025, except ρl and ρt are permitted to be reduced if
𝑉𝑢 ≤ (𝐴𝑐𝑣 λ 𝑓𝑐 ′ )/12 [Mpa], lihat table berikut, dan seterusnya lihat “Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”,
J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.13.2.6, p.524
Geser Minimum Minimum
Diameter Longitudinal Transersal
terfaktor Tipe Dinding Tipe Tulangan fy (MPa)
Tulangan
Vu ρl Ρt

≥ 420 0.0012 0.0020


≤ 16 mm
CIP Tulangan < 420 0.0015 0.0025
(cast in place) deformed
> 16 mm Any 0.0015 0.0025

≤ Acvλ(1/12) 𝑓𝑐′
Tulagan
(MPa)
deformed atau
Precat wwR Any Any 0.0010 0.0010
(welded wire
reinforcement)

> Acvλ(1/12) 𝑓𝑐′


Any Any Any Any 0.0025 0.0025
(MPa)

“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle,


McGraw-Hill, 2015, ch.13.2.6, p.525
Page-☺

Untuk Special boundary


element

“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle,


McGraw-Hill, 2015, ch.13.8, p.560

Untuk Ordinary boundary


element

Boundary elements (elemen pembatas) pada struktur rangka pemikul


momen biasa dan khusus
SNI 2847-201X-ps. R.18.10.6.4.1(a),(b)

Untuk Special boundary element


(SNI 2847-201X-ps.18.7.5.2)
Gambar – Tulangan diagonal pada balok perangkai, sesuai SNI 2847-
201X, ps. R.18.10.7, detail-1 dan detail-2
“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”,
J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.13.12.1, p.580

SNI 2847-201X, ps. R.18.10.7


SNI 2847-201X, ps. R.18.10.7

“Seismic Design of Reinforced Concrete


Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015,
ch.13.12.1, p.580
SNI 2847-201X, ps. R.18.10.7,

“Seismic Design of Reinforced


Concrete Buildings”, J.
Moehle, McGraw-Hill, 2015,
ch.13.12.1, p.580
“Seismic Design of Reinforced Concrete
Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015,
ch.13.12.1, p.580

SNI 2847-201X, ps. R.18.10.7


Page-☺☺ SNI 2847-201X, ps. R.18.10.6.4.2(a)
𝑨𝒔,𝒃𝒆 𝟐. 𝟖𝟎
≤ , 𝑴𝑷𝒂
𝑨𝒈,𝒃𝒆 𝒇𝒚

𝑨𝒔,𝒃𝒆 𝟐. 𝟖𝟎
> , 𝑴𝑷𝒂
𝑨𝒈,𝒃𝒆 𝒇𝒚

𝑙𝑤 Sepanjang tinggi:
𝐴 ≥ max 𝑀𝑢,𝑝𝑘
ℎ𝑤 𝑐 3
4 𝑉𝑢,𝑝𝑘 b ≥ 300 𝑚𝑚 𝑗𝑖𝑘𝑎 ≥ 2 𝑑𝑎𝑛 𝑙 ≥
𝑙𝑤 𝑤 8

“Seismic Design of Reinforced


Concrete Buildings”, J. Moehle,
McGraw-Hill, 2015, ch.13.8, p.563
“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle,
McGraw-Hill, 2015, ch.13.8,4, p.570
𝜎 > 0.2𝑓𝑐′ 𝜎 < 0.15𝑓𝑐′
elemen pembatas 𝑨𝒔,𝒃𝒆 𝟐. 𝟖𝟎
≤ , 𝑴𝑷𝒂
khusus dibutuhkan 𝑨𝒈,𝒃𝒆 𝒇𝒚
ties tidak dibutuhkan
𝜎 < 0.15𝑓𝑐′
𝑨𝒔,𝒃𝒆 𝟐. 𝟖𝟎
> , 𝑴𝑷𝒂
𝑨𝒈,𝒃𝒆 𝒇𝒚
elemen pembatas
biasa dibutuhkan
𝜎 ≤ 0.2𝑓𝑐′
𝑨𝒔,𝒃𝒆 𝟐. 𝟖𝟎 2
𝑨𝒈,𝒃𝒆
>
𝒇𝒚
, 𝑴𝑷𝒂𝐴 = 𝜋𝑟 𝜎 > 0.2𝑓𝑐′ sepanjang tinggi:
elemen pembatas
elemen pembatas
khusus dibutuhkan
biasa dibutuhkan
“Seismic Design of Reinforced Concrete
SNI 2847-201X, ps. R.18.10.6.4.2(a) Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015,
ch.13.9, p.572
Catatan: Elemen pembatas khusus dibutuhkan bila 𝜎 > 0.2𝑓𝑐′ ,dan diteruskan sampai 𝜎 < 0.15𝑓𝑐′
Kebutuhan elemen pembatas dinding yang direncanakan berdasarkan Stress-Based method. Sketsa diatas untuk
squat wall, tetapi ketentuan yang sama juga berlaku untuk dinding langsing (slender walls). Untuk tulangan
extension ke fondasi dapat dilihat pada slide sebelumnya diatas ( Page-☺☺ ). Untuk detail tulangan elemen
pembatas dinding biasa dan khusus dapat dilihat pada slide sebelumnya diatas ( Page-☺ )
Detail penulangan konvensional dari balok perangkai
6.6. Joint pada Frame
SNI 2847-201X, ps.18.8.2.3

Lokasi dan ketentuan dimensi untuk tulangan lurus, kait dan berkepala
“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ps.9.6.4, p.367
Lokasi dan ketentuan dimensi untuk berbagai type tulangan
Ketentuan Minimum
Penerapan Parameter
(Mpa)
(a) Tulangan Longitudinal melintas joint
Tulangan kolom atau ℎ𝑙 ℎ𝑏 𝑓𝑦
balok berada dalam inti 𝑎𝑛𝑑 20
𝑑𝑏,𝑏 𝑑𝑏,𝑙 420
joint Tidak boleh kurang dari 20
Balok lebar, tulangan ℎ𝑙 𝑓𝑦
utama berada di luar 24
𝑑𝑏,𝑏 60.000
inti joint Tidak boleh kurang dari 24

(b) Tulangan Longitudinal berhenti pada joint


𝛼𝑓𝑦 𝑑𝑏 ′
Tulangan dengan kait =
𝐼𝑑𝑏 6.2 𝑓′𝑐
(hooked bar)
Requirements dari ASTMA970, Tidak boleh kurang dari 8𝑑𝑏 𝑑𝑎𝑛 150 𝑚𝑚
Class HA headed bars. Tulangan berkepala
0.75𝐼𝑑𝑡
(headed) 𝐼𝑑𝑡
Tidak boleh kurang dari 8𝑑𝑏 𝑑𝑎𝑛 150 𝑚𝑚

“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ps.9.6.4, p.368
𝛹𝑒 𝑓𝑦 𝑑𝑏′
𝑙𝑑ℎ =
4.2𝜆 𝑓𝑐′
Tidak boleh kurang dari 8db dan 150 mm

0.75𝑙𝑑ℎ
𝑙𝑑𝑡 Tidak boleh kurang dari 8db dan 150 mm

“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.9.6.4, p.366
7. Diaphragma
Diaphragma dan kolektor
1. Material beton dan baja tulangan
Kuat tekan beton untuk diaphragma dan kolektor penahan
gaya lateral minimum adalah fc’-17 MPa (SNI 2847-201X,
ps. 19.2.1.1) dan untuk baja tulangan longitudinal dan
transversal dibatasi maksimum 420 MPa (SNI 2847-201X,
ps.12.5.1.5).
2. Tebal minimum pelat diaphragma harus mengikuti
ketentuan SNI 2847-201X, ps.7.3.1 untuk pelat satu arah
dan SNI 2847-201X, ps.8.3.1 untuk pelat dua arah. Tebal
diaphragma tersebut harus mampu menahan in-plane
moment, shear(geser), dan gaya aksial (SNI 2847-201X,
ps.12.5.2, dan ps.12.5.2.3).
Tulangan geser, tulangan kolektor dan tulangan geser-friksi
Contoh aplikasi , lihat ACI 318M-14 Design Hanbook SP-
17M(14),p.289 - 382

Detail koneksi dari kolektor ke dinding struktur


8. Fondasi
SNI 2847-201X-ps 18.13-Fondasi

Ref. Notes on ACI 318-11 Building Code


Requirements for Structural Concrete -
PCA ch.21.6.4, p.29-50.
(SNI 2847-201X-ps.18.13.2.1
& 25.4. 10.2)

(SNI 2847-201X-ps .18.13.2.4)

(SNI 2847-201X-ps.18.7.5.2,
ps.18.7.5.4)

(SNI 2847-201X-ps.18.13.2.3 & 25.4. 10.2)

(SNI 2847-201X-ps.18.13.2.2)
“Seismic Design of Reinforced
Concrete Buildings”, J. Moehle,
McGraw-Hill, 2015, ch.16.6.5,
p.696
“Seismic Design of Reinforced
Concrete Buildings”, J. Moehle,
McGraw-Hill, 2015, ch.
SNI 2847-201X-ps.18.7.5.6

“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”,


J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.16.6.3, p.693.
“Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”,
J. Moehle, McGraw-Hill, 2015, ch.16.7.3, p.701.
ρ𝑖 ≥ 0.005

“Seismic Design of Reinforced


Concrete Buildings”, J. Moehle,
McGraw-Hill, 2015, ch.16.8.3, p.706.
Daftar Pustaka:
1. SNI 2847:2013, “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung” ICS
91.080.40, Badan Standardisasi Nasional, 2013
2. Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318M-11) An ACI
Standard and Commentary, ACI (American Concrete Institute), 2011
3. Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318M-14) and
Commentary (ACI 318RM-14), ACI (American Concrete Institute), 2015
4. Notes on ACI 318-11 Building Code Requirements, PCA (Portland Cement
Association), 2013
5. ACI SP 66-04, “Detailing Manual-2004”, ACI (American Concrete Institute),
2004
6. ACI SP 17 (14) , “An ACI Handbook The Reinforced Concrete Design
Handbook A Companion to ACI 318-14, Vol-1”, ACI (American Concrete
Institute), 2015
7. ACI 314R-16, “Guide to Simplified Design for Reinforced Concrete Buildings
(For Buildings of Limited Size and Height, based on ACI 318-14 and ACI
IPS-1, “Essential Requirements for Reinforced Concrete Buildings”), 2016
Daftar Pustaka - Lanjutan:
8. David A Fanella, “Seismic Detailing of Concrete Buildings” - PCA (prtland
Cement Association), 2nd Edition, 2007
9. David A Fanella, “Reinforced Concrete Structures Analysis and Design”,
McGraw-Hill, 2011
10.Bungale S Taranath, “Reinforced Concrete Design of Tall Buildings”, ICC,
CRC Press, CRSI, 2010
11.M N Hassoun and A A Manaseer,” Structural Concrete Theory and Design”,
6th Edition, John Wiley & Sons, Inc. 2015
12.CRSI Design Handbok 2008, 10th Edition. CRSI (Conrete Reinforcing Steel
Institute), 2008
13. James K Wight, “Reinforced Concrete Mechanics and Design”, 7 th Edition,
Pearson Education, Inc, 2016
14. Jack Moehle, “Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”, McGraw-
Hill, 2015
15. Neal S. Anderson, “The Reorganized ACI 318 14 Code - Are You Ready?
16. The Reorganized ACI 318-14 Code, Benefits, Rationale and Availability
Louisiana Civil Eng. Conference & Show, September 25, 2013

Potrebbero piacerti anche