Sei sulla pagina 1di 7

Karakteristik Dan Fenomena

Kumpulan Puisi Akun Instagram Sajak Liar Tahun 2016

Putri Sri Aryana1*, I.G.A.A. Mas Triadnyani2


[123]
Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Unud
1
[aryanaputri@gmail.com] 2[mtriadnyani@gmail.com]
*Corresponding Author

Abstract

Globalization is an era that brings a lot of influence to various aspects of Indonesian people's
lives. The development of technology and the use of the internet indirectly also have a big
influence on the culture of a nation, including literature. In line with technological
developments, writing literary works began to spread to cyberspace or the internet. This can be
seen from the emergence of cyber literature on social media. The transfer of media from writing
or paper to digital which is easier to access becomes one of the reasons cyber literature is more
desirable as a representative media for expression. The object of cyber literature used in this
research is poetry. The one of the reasons that underlies the selection of poetry as the object of
research is the type of cyber literature that is most commonly found is poetry. At its appearance,
cyber literature also appeared in the form of poetry. The poetry used in this study was 100
poetry samples of 2016 Sajak Liar Instagram which were selected through random sampling
method. Sajak Liar is the name of a forum for expressing cyber literature in the form of social
mediabased poetry in Indonesia. This study analyzes the development, characteristics and
poetry phenomena of the poetry of Sajak Liar instagram account in 2016. The stylistic analysis
in this study used Warren and Wellek's theory. Furthermore, research on the characteristics of
cyber literature uses Nasrullah's theory of cyber communication.

Keywords: cyber literature, cyber poetry, Sajak Liar.

Abstrak

Globalisasi merupakan era yang membawa banyak pengaruh pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat Indonesia. Berkembangnya teknologi serta penggunaan internet secara tidak
langsung juga berpengaruh besar terhadap budaya suatu bangsa, tidak terkecuali sastra. Searah
dengan perkembangan teknologi, penulisan karya sastra mulai merambah ke dunia maya atau
internet. Hal ini dapat dilihat dari munculnya sastra cyber di media sosial. Peralihan media dari
tulis atau kertas ke digital yang lebih mudah untuk diakses menjadi salah satu alasan sastra
cyber lebih diminati sebagai media perwakilan berekspresi. Objek karya sastra cyber yang
digunakan dalam penelitian ini adalah puisi. Hal yang melandasi pemilihan puisi sebagai objek
penelitian adalah jenis karya sastra cyber yang paling banyak ditemui adalah puisi. Pada
kemunculannya, sastra cyber muncul dalam bentuk puisi. Puisi yang diteliti dalam penelitian ini
adalah 100 sampel puisi instagram Sajak Liar tahun 2016 yang dipilih melalui metode random
sampling. Sajak Liar merupakan nama sebuah wadah berekspresi karya sastra cyber berbentuk
puisi berbasis media sosial di Indonesia. Penelitian ini membahas perkembangan, karakteristik
dan fenomena puisi akun instagram Sajak Liar tahun 2016. Sejarah dan perkembangan sastra
cyber diteliti menggunakan teknik studi pustaka dan wawancara. Karakteristik dan fenomena
dianalisis menggunakan analisis stilistika, teori komunikasi cyber dan muatan tema dominan
kumpulan puisi akun instagram Sajak Liar tahun 2016. Analisis stilistika pada penelitian ini

1
menggunakan teori stilisika Warren dan Wellek. Penelitian karakteristik sastra cyber
menggunakan teori komunikasi cyber Nasrullah.

Kata kunci: sastra cyber, puisi cyber, Sajak Liar.

1. Latar Belakang puisi yang diunggah memberikan


kemerdekaan serta kebebasan pada
Sastra cyber muncul karena adanya
penyair untuk membuat karya. Analisis
kejenuhan pada media cetak yang
stilistika dalam penelitian ini membahas
kebetulan hanya dianggap sisipan pada
gaya (style) bahasa dalam puisi cyber
halaman sastra edisi. Peluang untuk
akun instagram Sajak Liar tahun 2016,
menulis di sastra cyber terbuka lebar,
juga membahas fungsi puitis atau unsur
tanpa ditakuti dengan penolakan seorang
keindahan (estetika) di dalamnya. Selain
polisi sastra bernama editor atau
style atau penggunaan gaya bahasa khas
redaktur. Internet memberikan peluang
serta fungsi estetis puisi dalam akun
bagi para penyair karena tidak perlu
instagram Sajak Liar tahun 2016,
dilakukan seleksi terhadap publikasi
karakteristik sastra cyber khususnya puisi
karya-karya tersebut.
dan muatan tema dominan puisi dalam
Fenomena sastra cyber di Indonesia
akun instagram Sajak Liar tahun 2016
membutuhkan perhatian besar karena
tidak kalah penting untuk dikaji dan
dipercaya dapat berkontribusi bagi
dianalisis lebih lanjut.
perkembangan kesusastraan di Indonesia.
Tidak hanya itu, keberadaan sastra cyber
dipercaya sebagai refleksi realitas 2. Pokok Permasalahan
dinamika masyarakat. Masyarakat yang
a) Bagaimanakah perkembangan dan
senantiasa bergerak ke arah yang lebih
karakteristik sastra cyber di
modern ikut memberikan kontribusi bagi
Indonesia?
kemunculan sastra cyber dengan
b) Bagaimanakah fenomena kumpulan
mengikuti pesatnya perkembangan
puisi akun instagram Sajak Liar tahun
teknologi komputer dan internet yang
2016?
ada. Fenomena ini terkait juga dengan
beberapa faktor pemicu yang
3. Tujuan Penelitian
mendasarinya. Seperti sulitnya
mendapatkan pengakuan sebagai seorang a) Untuk mengetahui perkembangan dan
penyair jika karyanya belum pernah terbit karakteristik sastra cyber di Indonesia.
di koran atau bahkan belum pernah b) Untuk mengetahui fenomena
menulis sebuah buku yang diminati oleh kumpulan puisi akun instagram Sajak
penerbit manapun. Liar tahun 2016.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan periode 4. Metode Penelitian
tahunan. Artinya, penelitian terhadap
Metode yang digunakan dalam
karya-karya yang diunggah oleh akun
penelitian ini adalah metode kualitatif
instagram Sajak Liar pada rentang waktu
dan kuantitatif. Pada tahapan
satu tahun, yaitu tahun 2016. Alasan
pengumpulan data menggunakan metode
digunakannya data tahun 2016 karena
studi pustaka dan wawancara. Penetuan
akun instagram Sajak Liar mulai aktif
sampel data menggunakan teknik random
pada tahun 2016.
sampling. Pada tahapan analisis data
Tidak adanya redaktur atau kurator
menggunakan metode formal dan metode
yang menyaring dan menyeleksi karya

2
deskriptif analisis. Teknik yang media baru untuk menulis dan
digunakan dalam penganalisisan data menerbitkan karya sastra, yaitu media
adalah teknik catat dan teknik cyber.
interpretasi. Pada tahapan penyajian hasil e) Pada tahun 2009-an sastra cyber mulai
analisis data menggunakan metode bermunculan di media sosial (seperti
penyajian deskripsi. twitter, facebook, instagram, dsb.)
Beberapa faktor pemicu pesatnya
pertumbuhan sastra cyber adalah
5. Hasil Dan Pembahasan
kemudahan akses teknologi dan internet
5.1 Perkembangan dan Karakteristik
untuk mempublikasikan dan menikmati
Sastra Cyber di Indonesia
karya sastra cyber, alternatif dari media
Perkembangan sastra cyber di
cetak yang dipenuhi peraturan dan kurasi
Indonesia diidentifikasi berdasarkan
dari redaksi dan editor, serta kebebasan
sejarah kemunculannya di Indonesia serta
penyampaian ekspresi puisi melalui
perkembangannya di media sosial.
penggunaan multimedia pada karya
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga
sastra cyber.
narasumber, berikut adalah beerapa poin
Karakteristik sastra cyber secara
penting dalam perkembangan sastra
umum terdiri dari enam hal, yaitu
cyber di Indonesia.
jaringan (network), informasi
a) Munculnya sebuah situs internet yang
(information), arsip (archive), interaksi
bernama Cybersastra.net di awal
(interactivity), simulasi sosial (simulation
tahun 2000-an.
of society), dan konten oleh pengguna
b) Cybersastra.net pada awalnya dikelola
(user-generated content). Karakteristik
oleh sebuah komunitas sastra, yaitu
puisi cyber, khusunya kumpulan puisi
anggota MSI (Masyarakat Sastra
akun instagram Sajak Liar tahun 2016
Internet) yang kemudian menjadi
dianalisis berdasarkan deviasi dan
anggota Yayasan Multimedia Sastra
foregrounding. Hasil analisis deviasi dan
(YMS). Beberapa nama anggotanya
foregrounding karakteristik puisi cyber
antara lain, Samsul Bahri, Anna Siti
adalah 64.58% tidak mencantumkan
Herdiyanti, Aranggi Soemardjan,
judul puisi dan 100% mengandung
Dedy Hidir, Dody Iskandar, Donny
ilustrasi multimedia (berupa foto,
Anggoro, Fazmah Arif Yulianto,
gambar, dan teks).
James Falahudin, Medy Loekito,
Nanang Suryadi, dan Yono Wardito.
c) YMS didirikan oleh sebelas orang 5.2 Fenomena Kumpulan Puisi Akun
yang berkenalan melalui media cyber. Instagram Sajak Liar Tahun 2016
Mereka berasal dari Jawa, a) Bunyi
Kalimantan, hingga berasal dari Penggunaan bunyi dalam puisi
Belanda. Alasan didirikannya YMS menjadi salah satu faktor penting ketika
adalah kecintaan mereka pada sastra. mengkaji style atau gaya bahasa puisi.
d) 9 Mei 2001 penerbitan buku antologi Aspek bunyi yang diteliti berupa
puisi cyber yaitu buku Graffiti persajakan dan irama. Persajakan
Gratitude. Faktor penerbitan antologi dianalisis berdasarkan penggunaan
puisi cyber disebabkan oleh aliterasi, asonansi dan campuran
keterbatasan akses masyarakat asonansi-aliterasi. Irama dianalisis
Indonesia terhadap internet dan berdasarkan bunyi efoni dan kakofoni.
komputer pada tahun 2001. Penerbitan Berdasarkan hasil analisis bunyi
puisi cyber dalam bentuk cetak pada 100 sampel puisi ditemukan 91
bertujuan untuk memperkenalkan puisi (91%) mengandung data bunyi dan

3
9 (9%) puisi tidak mengandung data 35,45% dan kata yang muncul sekali
bunyi. Data bunyi persajakan dan irama berjumlah 1138 kata dengan persentase
yang ditemukan pada 91 buah puisi 64,54%. Contoh kata autentik tersebut
berjumlah 299 data. Data tersebut berupa adalah sebagai berikut.
17 (5.68%) data bunyi aliterasi, 75 1) Kata yang disingkat, seperti kata dr
(25.08%) data bunyi asonansi, 34 (singkatan kata dari), klo (singkatan
(11.37%) data bunyi campuran asonansi kata kalau), hrus (singkatan kata
dan aliterasi, 120 (40.13%) data bunyi harus), tp (singkatan kata tapi), utk
efoni, dan 53 (17.72%) data bunyi (singkatan kata untuk), yg (singkatan
kakofoni. kata yang).
2) Kata lisan, seperti kata ahh, lah, oh,
cie, cingcong dan haha.
b) Diksi
3) Kata istilah sains, seperti kata alkali,
Berdasarkan 1763 kata pada sampel
pluto, logam, merkuri, oksigen dan
puisi akun instagram Sajak Liar tahun
venus.
2016 dapat ditemukan kata berimbuhan
4) Kata mengandung istilah religi,
berjumlah 887 dengan persentase 50.31%
seperti ka’bah, salib, tasbih, sodom,
dan kata tanpa imbuhan berjumlah 876
gomorah.
dengan persentase 49,68%. Kemunculan
5) Kata yang tidak ada di kamus,
kata lebih dari seratus kali ditemukan
seperti kata kebasan, piluh, berkelu,
pada kata yang, aku, dan kau. Kata yang
kembara¸ misyik.
muncul sebanyak 216 kali dengan
persentase 4,32%, kata aku muncul
c) Bahasa Figuratif (Pemajasan)
sebanyak 143 kali dengan persentase
Bahasa diwujudkan dengan
2,86% dan kata kau muncul sebanyak
menghubungkan sesuatu melalui cara
101 kali dengan persentase 2.02%.
mengasosiasikan dengan sesuatu yang
Data tersebut menunjukkan bahwa
lain. Bahasa figuratif (pemajasan) ini
puisi akun instagram Sajak Liar tahun
dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu
2016 menyampaikan makna secara
majas perbandingan (simile, metafora,
langsung. Puisi cyber juga biasanya
personifikasi, alegori) dan majas
berawal dari status atau ungkapan
pertautan (metonimi, sinekdoki).
perasaan penyair di media sosial. Hal ini
Berdasarkan 100 sampel puisi pada
dapat dilihat dari penggunaan kata
akun instagram Sajak Liar ditemukan
berimbuhan lebih tinggi daripada kata
lima puisi tanpa majas dan sembilan
tanpa imbuhan. Penggunaan kata yang
puluh lima puisi menggunakan majas.
muncul paling sering adalah kata hubung
Penggunaan majas yang ditemukan
yang, dapat diartikan bahwa larik-larik
berjumlah 196 data. 196 data tersebut
puisi dominan berupa kalimat atau
terdiri atas majas simile 23 (11.73%)
parafrase puisi yang belum dipadatkan.
data, majas metafora 98 (50%) data,
Seringnya kemunculan kata aku dan kau
majas personifikasi 43 (21.93%) data,
dapat diartikan puisi tersebut mayoritas
majas alegori 8 (4.08%) data, majas
berupa puisi narasi. Keunikan style puisi
metonimi 13 (6.63%) data, majas
tersebut dapat dilihat dari kemunculan
sinekdoki pars pro toto 3 (1.53%) data,
kata autentik. Kemunculan kata autentik
dan majas sinekdoki totum pro parte 8
tersebut diartikan sebagai kata terbatas,
(4.08%) data.
karena kemunculan kata tersebut hanya
sekali. Berdasarkan tabel hasil analisis di
atas, kata yang muncul lebih dari sekali
berjumlah 625 kata dengan persentase

4
d) Penyiasatan Struktur f) Deviasi
Penyiasatan struktur dimaksudkan Penelitian berdasarkan aspek deviasi
sebagai struktur yang sengaja disiasati, bertujuan untuk melengkapi kajian
dimanipulasi, dan didayakan untuk stilistika dan memenuhi fungsi estetika
memperoleh efek keindahan. Suatu sebuah karya sastra. Pemunculan aspek
bentuk penuturan sengaja digayakan deviasi dapat ditemukan dalam dua
untuk memperoleh efek tertentu pada kondisi berikut ini. Tahun 2016 akun
pembaca, sengaja dihadirkan untuk instagram Sajak Liar mengunggah puisi
menarik perhatian pembaca. Penyiasatan mulai 10 Maret 2016 sampai 30
struktur terdiri dari dua bentuk, yaitu Desember 2016. Unggahan dalam kurun
repetisi (paralelisme, anafora, waktu tersebut berjumlah 358 unggahan.
polisindenton dan asindenton) dan 358 unggahan terdiri atas 22 unggahan
pengontrasan (hiperbola, litotes, non puisi (foto kegiatan atau promosi)
paradoks, ironi dan sarkasme). dan 336 unggahan puisi dalam bentuk
Terdapat 9 puisi tanpa penyiasatan digital (cyber). Dari 336 puisi, 217 puisi
struktur dan 91 puisi dengan penyiasatan dengan persentase 64.58% di akun
struktur. Dari 91 puisi tersebut ditemukan instagram Sajak Liar tahun 2016 tidak
163 data penyiasatan struktur. 163 data mencantumkan judul puisi dan 119 puisi
puisi tersebut terdiri atas repetisi 40 dengan persentase 35.41%
(24.53%) data, anafora 12 (7.36%) data, mencantumkan judul puisi. Berdasarkan
polisindenton & asindenton 35 (21.47%) analisis ditemukan 58 puisi dengan satu
data, hiperbola 17 (10.42%) data, litotes bait, 8 puisi dengan dua bait, 12 puisi
10 (6.13%) data, paradoks 16 (9.81%) dengan tiga bait, 7 puisi dengan empat
data, dan ironi & sarkasme 33 (20.24%) bait, dan 14 puisi dengan lebih dari
data. empat baris. Dari 58 puisi dengan satu
bait ditemukan rata-rata baris setiap puisi
e) Citraan adalah 7 baris. Hasil penelitian jumlah
Citraan adalah sebuah gambaran bait dan rata-rata baris pada puisi akun
berbagai pengalaman sensoris yang instagram Sajak Liar tahun 2016
dibangkitkan oleh kata-kata. Citraan yang menunjukkan puisi-puisi tersebut
timbul oleh penglihatan disebut citra memiliki isi puisi yang singkat. Hal ini
penglihatan (visual imagery), yang mendukung hipotesa bahwa puisi cyber
ditimbulkan oleh pendengaran disebut yang dominan (tanpa judul) ditujukan
citra pendengaran (auditory imagery), untuk status di media sosial dan
citra perabaan (tactile/thermal imagery), ditujukan langsung untuk seseorang.
citraan penciuman dan pencecapan, ada Postingan instagram terbagi dari dua
juga citraan gerak (movement imagery hal utama. Hal pertama adalah unggahan
atau kinaesthetic imagery). foto atau gambar. Hal kedua adalah
Berdasarkan hasil analisis di atas, bagian caption (keterangan). Seluruh
terdapat 13 puisi tanpa citraan dan 87 puisi pada akun instagram Sajak Liar
puisi dengan citraan. Dari 87 puisi tahun 2016 memiliki ilustrasi dalam
tersebut ditemukan 447 data citraan. 447 format foto atau gambar.
data tersebut terdiri atas citraan visual
238 (53.24%) data, citraan gerak 110 g) Foregrounding
(24.60%) data, citraan raba 34 (7.60%) Pendayaan bahasa sastra lewat
data, citraan penciuman 7 (1.56%) data, foregrounding antara lain terwujud dalam
citraan pencecapan 14 (3.13%) data, dan penggunaan bentuk-bentuk paralelisme
citraan auditif 44 (9.84%) data. dan repetisi. Dapat juga ditemukan dalam

5
berbagai bentuk penyimpangan, Multimedia Sastra (YMS). 9 Mei
pengubahan struktur, permutasi, 2001 penerbitan buku antologi puisi
enjambemen, dan lain-lain. Intensitas cyber yaitu buku Graffiti Gratitude.
pendayaan deviasi dan foregrounding Penerbitan puisi cyber dalam bentuk
lebih tinggi pada genre puisi. Karena cetak bertujuan untuk
bentuk puisi yang singkat dan padat, memperkenalkan media baru untuk
lebih banyak dibuat atraktif agar menarik menulis dan menerbitkan karya
perhatian dan cara-cara yang ditempuh sastra, yaitu media cyber. Pada tahun
adalah melalui deviasi dan foregrounding 2009-an sastra cyber mulai
tersebut. Pada penyajian hasil analisis bermunculan di media sosial (seperti
foregrounding dibagi menjadi dua twitter, facebook, instagram, dsb.)
bagian, yaitu dari sifat puisi cyber dan b) Fenomena kumpulan puisi akun
karakteristik puisi cyber di aku instagram instagram Sajak Liar tahun 2016
Sajak Liar tahun 2016. dianalisis berdasarkan stilistika dan
muatan tema dominan. Berdasarkan
h) Muatan Tema Dominan hasil penelitian yang telah dilakukan,
Tema dominan pada penelitian puisi dalam akun instagram Sajak
dipilih berdasarkan kemunculan tema Liar tahun 2016 mengandung aspek-
yang lebih dari sepuluh kali (dengan aspek stilistika. Style atau gaya
persentase 10%). Terdapat tiga tema bahasa puisi akun instagram Sajak
dominan pada kumpulan puisi akun Liar tahun 2016 adalah sebagai
instagram Sajak Liar tahun 2016. Tiga berikut. 91% puisi akun instagram
tema dominan tersebut adalah tema Sajak Liar tahun 2016 mengandung
percintaan, tema kritik sosial dan tema aspek stilistika bunyi. Dari 1763 kata
religius. Tema percintaan dengan pada sampel puisi akun instagram
persentase 58%, tema kritik sosial Sajak Liar tahun 2016 ditemukan kata
dengan persentase 14%, dan tema berimbuhan berjumlah 887 dengan
religius dengan persentase 11%. Tema persentase 50.31% dan kata tanpa
percintaan sebagian besar menggunakan imbuhan berjumlah 876 dengan
ungkapan hujan, senja dan kopi. Tema persentase 49,68%. 95% puisi akun
kritik sosial terbagi menjadi empat aspek, instagram Sajak Liar tahun 2016
yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, aspek mengandung aspek stilistika bahasa
hukum dan aspek politik. Sedangkan kiasan (pemajasan). 91% puisi akun
tema religius berisikan tentang nilai ke- instagram Sajak Liar tahun 2016
Tuhanan (agama) dan tentang nilai mengandung aspek stilistika
kemanusiaan (budi pekerti). penyiasatan struktur. 87% puisi akun
instagram Sajak Liar tahun 2016
6. Simpulan mengandung aspek stilistika citraan.
Berdasarkan pembahasan di atas, c) Terdapat tiga tema dominan pada
dapat ditarik beberapa simpulan sebagai kumpulan puisi akun instagram Sajak
berikut. Liar tahun 2016. Tiga tema dominan
a) Munculnya sebuah situs internet yang tersebut adalah tema percintaan, tema
bernama Cybersastra.net di awal kritik sosial dan tema religius. Tema
tahun 2000-an. Cybersastra.net pada percintaan dengan persentase 58%,
awalnya dikelola oleh sebuah tema kritik sosial dengan persentase
komunitas sastra, yaitu anggota MSI 14%, dan tema religius dengan
(Masyarakat Sastra Internet) yang persentase 11%.
kemudian menjadi anggota Yayasan

6
7. Saran terhadap kesusastraan Indonesia yang
merupakan bagian dari kehidupan
Sastra cyber merupakan pembahasan masyarakat.
luas dan perlu dilakukan penelitian lebih
rinci. Penelitian puisi cyber yang terdapat
pada akun instagram Sajak Liar tahun 8. Daftar Pustaka
2016 masih memiliki kekurangan. Saran
dan kritik yang membangun diharapkan Faruk. 2017. Metode Penelitian Sastra.
dapat mengembangkan dan menjadikan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
penelitian ini lebih baik. Literatur
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial
maupun buku teori yang membahas
Perspektif Komunikasi, Budaya
mengenai sejarah dan perkembangan
dan Sosioteknologi. Bandung:
sastra cyber di Indonesia masih terbatas
Simbiosa Rekatama Media
jumlahnya. Kajian atau analisis mengenai
sastra cyber masih langka diangkat Nasrullah, Rulli. 2016. Teori dan Riset
menjadi bahan penelitian. Hal tersebut Media Siber (Cybermedia).
disebabkan oleh pandangan bahwa satra Jakarta: Prenada Media
cyber bukan merupakan bagian dari Group
kesusastraan Indonesia. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu adanya usaha khusus Nurgiyantoro, Burhan. 2017. Stilistika.
dan dilakukan riset mendalam terhadap Yogyakarta: Gadjah Mada
sastra cyber. University Press
Seiring dengan perkembangan jaman
dan teknologi, kemunculan sastra cyber Siswantoro. 2016. Metode Penelitian
tidak dapat dihindari. Internet dan Sastra: Analisis Struktur Puisi.
digitalisasi harusnya dapat digunakan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dengan bijak untuk mengembangkan dan Situmorang, Saut (Ed.). 2004. Cyber
memperluas pengetahuan mengenai Grafitti: Polemik Sastra
kesusastraan Indonesia. Pemerintah Cyberpunk. Yogyakarta:
diharapkan dapat mengawasi penggunaan Penerbit Jendela.
internet dan media sosial agar
meminimalisasi penyalahgunaan media
tersebut. Selain itu pemerintah
diharapkan dapat mendukung karya-
karya sastra cyber, dalam hal edukasi dan
publikasi karya.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman baru terhadap
penyair, pencipta maupun penikmat
sastra cyber yang semakin bertambah
setiap harinya. Pesatnya pertumbuhan
teknologi dan digitalisasi masyarakat
diharapkan dapat memanfaatkan dan
menggunakannya secara bijak. Selain itu,
kemunculan sastra cyber yang dapat
diakses dengan mudah, kapanpun, dan
dimanapun diharapkan dapat
menumbuhkembangkan rasa cinta

Potrebbero piacerti anche