Sei sulla pagina 1di 13

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No.

1 / Januari 2019

Faktor yang Berhubungan dengan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode


IVA di Puskesmas Kota Padang
Miftahil Fauza*), Aprianti*), Azrimaidaliza*)
*)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Korespondensi: aprianty17@gmail.com

ABSTRACT
Background: The prevalence of cervical cancer in West Sumatra was 0.9 per 1,000
population in 2013. This data exceeds Indonesia's prevalence of 0.8 per 1,000 population.
Lack of participation in early detection of cervical cancer through IVA test are as indirect
causes of the high prevalence of cervical cancer. This study aims to determine the factors
influenced to women’s practice on IVA test at the Padang City Health Center in 2018.
Method: This research is an explanatory research with a cross-sectional approach,
conducted from February to October 2018. The population of this study were fertile age
women who visited Alai Health Center and Pegambiran Health Center with size sample of
110 respondents. Consecutive sampling method was employed to select the respondent. Data
collection was conducted by interview using a questionnaire. Data were analyzed by Chi-
Square statistical test and logistic regression with a confidence level of 95%.
Results: The results of the study showed that 60% of respondents had never detected IVA test.
The results of the statistical test showed that there was a significant relationship between the
level of knowledge with p value 0,000, attitude with p value 0.041, access to information with
p value 0,000 and husband support with p value 0,000 and the IVA test. The results of
multivariate analysis showed that the most dominant variables affected the participation of
women in cancer early detection through IVA tests, was husband's support with p value 0,000
and Odds Ratio 46,693, which means respondents who supported by husbands were likely to
do IVA test 46 times compared to those not supported . Therefore the dissemination of
information was not only provided to women but also men including husbands in order to
motivate women for IVA test.
Keywords: Cervical cancer, IVA test, knowledge, attitude, fertile age women, husband
support

ABSTRAK
Latar Belakang: Pada tahun 2013 prevalensi kanker serviks di Sumatera Barat adalah 0,9 per
1.000 penduduk. Data ini melebihi prevalensi Indonesia 0,8 per 1.000 penduduk. Kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan cara deteksi dininya merupakan faktor
penyebab tidak langsung tingginya prevalensi kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi wanita usia subur dalam tes
IVA di Puskesmas Kota Padang tahun 2018.
Metode: Penelitian ini merupakan riset eksplanatori dengan pendekatan Cross-sectional,
dilakukan dari bulan Februari sampai Oktober 2018. Populasi penelitian ini adalah wanita
usia subur yang mengunjungi Puskesmas Alai dan Puskesmas Pegambiran dengan jumlah
sampel sebanyak 110 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan metode
consecutive sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data
dianalisis dengan uji statistik Chi-Square dan regresi logistik dengan tingkat kepercayaan
95%.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% responden belum pernah melakukan deteksi
tes IVA. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat

68
Faktor yang Berhubungan dengan… (Miftahil F., Aprianti, Azrimaidaliza)

pengetahuan dengan p value 0,000, sikap dengan p value 0,041, akses informasi dengan p
value 0,000 dan dukungan suami dengan p value 0,000 dengan tes IVA. Hasil analisis
multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi partisipasi
wanita dalam deteksi dini kanker servis melalui tes IVA, yaitu dukungan suami dengan p
value 0,000 dan Odds Ratio 46,693 yang artinya responden yang didukung suami
memungkinkan melakukan tes IVA sebesar 46 kali dibanding dengan yang tidak didukung.
Oleh karena itu penyebaran informasi tidak saja diberikan kepada para wanita usia subur
tetapi juga kepada para pria termasuk suami agar dapat ikut memotivasi para wanita untuk tes
IVA.
Kata Kunci: Kanker serviks, tes IVA, pengetahuan, sikap, wanita usia subur, dukungan suami

PENDAHULUAN Kementerian Kesehatan Republik


Kanker serviks yang menyerang Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun
daerah leher rahim merupakan penyebab 2013, kejadian kanker serviks di Indonesia
kematian tertinggi kedua pada wanita di sebesar 0,8%. Provinsi yang memiliki
dunia setelah penyakit kanker payudara estimasi jumlah penderita kanker serviks
dan merupakan penyebab utama kematian terbesar adalah Provinsi Jawa Timur
wanita di negara berkembang.(1) Data dari dengan estimasi 21.313 kasus. Sumatera
Global Burden Cancer (GLOBOCAN), Barat merupakan provinsi ke-8 dengan
International Agency for Research on estimasi jumlah kasus terbanyak di
Cancer (IARC) menunjukkan pada tahun Indonesia yaitu sebesar 2.285 kasus.(3)
2012 insidens kanker serviks di seluruh Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar
dunia sebesar 16 per 100.000 penduduk. (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi kanker
Negara dengan angka penderita kanker serviks di Sumatera Barat sebesar 170 per
serviks tertinggi yaitu Malawi dengan 100.000 penduduk. Menurut data dari
prevalensi sebanyak 75 per 100.000 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada
penduduk, disusul oleh Mozambik dan tahun 2007 Kota Padang merupakan
Komoro. Berdasarkan data dari World penyumbang utama sebagai daerah dengan
Health Organization (WHO) pada tahun angka kejadian kanker serviks terbanyak
2014 terdapat lebih dari 528.000 kasus dengan jumlah 107 kasus di provinsi
baru dan 266.000 kasus kematian di Sumatera Barat.(4)
seluruh dunia akibat kanker serviks pada Kanker serviks dapat diantisipasi
wanita dengan usia 15-44 tahun.(2) dengan melakukan deteksi dini. Beberapa
Kanker serviks merupakan salah satu deteksi dini yang bisa digunakan untuk
masalah utama kesehatan reproduksi pada mengetahui keberadaan kanker serviks
perempuan di Indonesia. Menurut data dari adalah Pap Smear, Pap net, servikografi,

69
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No. 1 / Januari 2019

tes inspeksi visual asam asetat (IVA), tes persentase pencapaian 6,77%. Berdasarkan
high-risk type (HPV), kolposkopi, dan studi pendahuluan, melalui wawancara
sitologi berbasis cairan.(5) Dari beberapa dengan pemegang program IVA diketahui
macam metode dalam deteksi dini kanker masih belum meluasnya penyebaran
serviks, tes IVA menjadi metode yang saat informasi melalui promosi kesehatan
ini menjadi program pemerintah di seluruh tentang tes IVA sehingga banyak WUS
puskesmas di Indonesia, yaitu dengan ragu untuk ikut berpartisipasi tes IVA.
gerakan pencegahan dan deteksi dini Salah satu kendala pelaksanaan tes IVA
kanker pada perempuan Indonesia. karena banyak ibu/WUS yang malu untuk
Kegiatan ini merupakan bagian dalam periksa IVA.(7) Penelitian lain menemukan
mewujudkan masyarakat hidup sehat dan faktor yang mempengaruhi keikutsertaan
berkualitas, hal ini sesuai dengan WUS dalam tes IVA adalah faktor
tercapainya Nawacita kelima yaitu pengetahuan. WUS dengan pengetahuan
meningkatkan kualitas hidup manusia. yang baik, memiliki kemungkinan untuk
Pemeriksaan IVA merupakan program melakukan tes IVA sebesar 9,6 kali
yang tercantum dalam Keputusan Menteri dibandingkan WUS dengan pengetahuan
Kesehatan Republik Indonesia No. yang kurang baik.(8)
796/MENKES/SK/VII/2010 tentang Berdasarkan uraian diatas, peneliti
pedoman teknis pengendalian kanker tertarik untuk mengetahui faktor-faktor
serviks dan payudara.(6) yang berhubungan dengan keikutsertaan
Berdasarkan data dari Dinas Wanita Usia Subur (WUS) dalam deteksi
Kesehatan Kota Padang pada tahun 2017, dini kanker serviks metode IVA di
diantara 22 Puskesmas yang ada di Kota Puskesmas Kota Padang tahun 2018.
Padang, Puskesmas Alai adalah salah satu
puskesmas dengan angka cakupan deteksi METODE
dini kanker serviks yang tinggi dengan Penelitian ini merupakan penelitian
persentase 48,64%, namun angka ini masih explanatory dengan pendekatan cross
belum mencapai target nasional yang sectional. Penelitian dilakukan dari bulan
menetapkan targetan 50% WUS Februari hingga Oktober 2018 dengan
melakukan deteksi dini kanker serviks jumlah sampel sebanyak 110 responden
metode IVA .(4) Sedangkan Puskesmas yang dipilih berdasarkan metode
yang memiliki angka cakupan deteksi dini consecutive sampling yaitu sampel dipilih
kanker serviks metode IVA yang rendah berdasarkan wanita usia subur menikah
adalah Puskesmas Pegambiran dengan yang datang ke poli KIA/KB puskesmas

70
Faktor yang Berhubungan dengan… (Miftahil F., Aprianti, Azrimaidaliza)

untuk periksa atau berobat. Sedangkan HASIL DAN PEMBAHASAN


besar sampel didapat dengan menggunakan Tabel 1 menunjukkan bahwa
rumus Slovin. Pengumpulan data Karakteristik responden kurang dari
dilakukan dengan wawancara oleh separuh (44,6%) berumur diatas 40 tahun,
enumerator yang telah dilatih terlebih sebagian besar tidak bekerja atau ibu
dahulu dan menggunakan pedoman rumah tangga (79,1%). Lebih dari separuh
kuesioner yang telah diuji validitas dan responden tidak pernah tes IVA (60,9%)
reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji dan hanya kurang dari separuhnya saja
Chi-square dan multiple regresi logistik yang pernah tes IVA. Alasan mereka tidak
dengan derajat kepercayaan 95%. Informed tes IVA adalah tidak tahu proses tes IVA,
consent diberikan kepada responden yang ragu akan manfaatnya (68,1%), takut dan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian malu untuk periksa (18,1%), dan merasa
ini.(9) tidak perlu untuk tes karena merasa sehat
(6%).

Tabel 1. Distribusi frekuensi WUS dalam deteksi dini kanker serviks metode IVA di
Puskesmas Kota Padang Tahun 2018
Variabel F %
Keikutsertaan Deteksi Dini Metode IVA
Pernah 44 39,1
Tidak Pernah 66 60,9
Umur
< 40 tahun 61 55,4
≥ 40 tahun 49 44,5
Jenis Pekerjaan
Bekerja 23 20,9
Tidak bekerja 87 79,1
Tingkat Pengetahuan
Baik 48 43,6
Kurang 62 56,4
Sikap
Positif 42 38,2
Negatif 68 61,8
Keterjangkauan Jarak
Dekat 102 92,7
Jauh 8 7,3
Akses Informasi
Mendapatkan informasi 55 50
Tidak mendapatkan informasi 55 50
Dukungan Suami
Mendukung 36 32,7
Tidak mendukung 74 67,3

71
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No. 1 / Januari 2019

Lebih dari separuh responden dengan tes IVA dapat disebabkan karena
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tingkat pengetahuan WUS yang kurang
mengenai kanker serviks dan deteksi dini yang akhirnya membentuk sikap negatif
kanker serviks dengan tes IVA (56,4%), terhadap tes, didukung oleh faktor
hal ini didukung dari hasil wawancara lingkungan terutama suami yang melarang
dengan bidan puskesmas bahwa mereka untuk tes.(10)
penyuluhan tentang tes IVA belum sering Menurut teori Green, reinforcing
dilakukan, hanya sekali saja pada saat ibu factor juga sebagai faktor penentu perilaku
datang ke poli KIA sehingga masih banyak seseorang, terutama sikap lingkungan
ibu yang belum yakin akan manfaatnya. terdekat dalam hal ini suami sangat
Demikian juga 61,8% responden bersikap menentukan dalam bertindak tes IVA.(11)
negatif terhadap tes IVA (61,8%), mereka Suami sebagai kepala keluarga dalam
berpendapat bahwa bila belum merasa ada masyarakat patriakhal sangat berperan
kelainan, belum perlu tes IVA. Walaupun sebagai pengambil keputusan dalam
dalam hal jarak rumah responden dengan kesehatan keluarga termasuk istri.
layanan tes IVA sebagian besar merasa Sehingga informasi tentang tes IVA tidak
dekat dengan puskesmas (89%), tetapi hanya para WUS yang perlu diberikan
sebagian besar suami mereka tidak penyuluhan tentang IVA tetapi suami
mendukung untuk tes IVA (67,3%) mereka juga perlu mendapatkan informasi
sehingga hal ini mempengaruhi keputusan yang benar sehingga mereka dapat
WUS untuk melakukan tes. memberikan dukungan kepada para istri
Secara teori, tindakan mengikuti untuk tes.(12)
deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat
merupakan bagian dari perilaku yang hubungan yang signifikan antara tingkat
mendukung kesehatan. Notoatmodjo pengetahuan (p value 0,000), sikap (p
mendefinisikan perilaku kesehatan sebagai value 0,041), akses informasi (p value
perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk 0,000), dan dukungan suami (p value
memelihara atau menjaga kesehatan agar 0,000) dengan keikutsertaan WUS dalam
tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan tes IVA. Sedangkan umur, jenis pekerjaan
jika sakit. Dari hasil penelitian ini dan keterjangkauan jarak secara statistic
ditemukan bahwa rendahnya keikutsertaan tidak berhubungan dengan keikutsertaan
WUS dalam deteksi dini kanker serviks WUS dalam tes IVA.

72
Faktor yang Berhubungan dengan… (Miftahil F., Aprianti, Azrimaidaliza)

Tabel 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan WUS dalam tes IVA

Kategori Keikutsertaan Deteksi Jumlah POR (95% CI) p-value


Dini Kanker Serviks
Metode IVA
Tidak Pernah
Pernah
f % f % f %
Umur
< 40 tahun 37 60,73 24 39,3 49 100 0,9 1,000
≥ 40 tahun 30 61,2 19 38,8 61 100 (0,4-2,1)
Jenis Pekerjaan
Bekerja 12 52,2 11 47,8 23 100 1,5 0,468
Tidak Bekerja 55 63,2 32 36,8 87 100 (0,6-3,9)
Tingkat
Pengetahuan
Baik 14 29,2 34 70,8 48 100 14,3 0,000
Kurang 53 85,5 9 14,5 62 100 (5,5-36,6)
Sikap
Positif 20 47,6 22 52,4 42 100 2,4 0,041
Negatif 47 69,1 21 30,9 68 100 (1,1-5,4)
Keterjangkauan
Jarak
Terjangkau 61 59,8 41 40,2 102 100 2,0 0,637
Tidak Terjangkau 6 75 2 25 8 100 (0,3-10,4)
Akses Informasi
Baik 15 27,3 40 72,7 55 100 46,2 0,000
Kurang Baik 52 94,5 3 5,5 55 100 (12,5-170,6)
Dukungan
Suami
Baik 5 13,9 31 86,1 36 100 32 0,000
Kurang 62 83,8 12 16,2 74 100 (10,3-99,0)

Tabulasi silang menunjukkan bahwa umur <40 tahun dan kelompok umur ≥40
responden yang tidak tes IVA lebih banyak tahun. Usia 40 tahun dijadikan batasan
pada yang berumur lebih dari 40 tahun karena prevalensi kanker serviks
(61,2%) dibanding yang <40 tahun , lebih kebanyakan terjadi pada umur 40–50 tahun
banyak pada yang tidak bekerja (63,2%), dan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun
berpengetahuan kurang (85,5%), bersikap bagi lesi pra kanker untuk berubah menjadi
negatif (69,1%), merasa jauh dari layanan kanker serviks, sehingga deteksi dini perlu
(75%), kurang mendapatkan informasi dilakukan 10 tahun lebih awal atau dalam
(94,5%) dan tidak mendapat dukungan umur <40 tahun. Semakin bertambah
suami (84,8%). Dalam penelitian ini umur, seseorang semakin rentan terhadap
terdapat 2 kelompok umur, yaitu kelompok penyakit kanker cervik, tetapi bila tingkat

73
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No. 1 / Januari 2019

pengetahuan dan kematangan berpikir Tingkat Pengetahuan Responden


seseorang kurang baik dalam hal ini tentang Tes IVA
tentang kanker servik dan tes IVA maka Hasil penelitian menunjukkan bahwa
akan sulit seseorang bertindak sesuai lebih separuh responden memiliki
dengan anjuran. pengetahuan kurang baik (56,4%)
Umur yang semakin dewasa mengenai kanker serviks dan deteksi dini
seharusnya akan lebih mudah untuk kanker serviks metode IVA. Hasil ini
beradaptasi dengan lingkungan sekitar sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sehingga bisa lebih memahami Eva Sulistiyowati bahwa lebih banyak
kebermanfaatan dalam mengikuti deteksi responden dengan tingkat pengetahuan
(13)
dini kanker serviks. Sebagian besar kurang baik (77,8%) mengenai kanker
responden tidak bekerja yaitu sebesar serviks dan deteksi dini kanker serviks
79,1% dan hanya 20,9 % yang bekerja. metode IVA. Kurangnya pengetahuan
Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan WUS terlihat dari responden yang tidak
seseorang dengan rutin yang menghasilkan paham tentang tahapan pemeriksaan IVA
uang dalam rangka memenuhi kebutuhan sebesar 83,6%, mereka tidak mengerti
ekonominya. Pekerjaan sangat faktor penyebab wanita mudah terkena
mempengaruhi tingkat perekonomian kanker serviks sebesar 66,4%, dan
seseorang. pengertian kanker serviks sebesar 58,2%.
Menurut Notoatmodjo (2003) adanya Demikian juga responden yang tidak tau
pekerjaan akan menyebabkan seseorang tentang puskesmas menyediakan layanan
meluangkan banyak waktu dan tenaga IVA sebesar 54,5%. Hal ini menunjukkan
untuk menyelesaikan pekerjaan yang bahwa promosi kesehatan mengenai
dianggap penting sehingga cenderung kanker serviks dan deteksi dini kanker
mempunyai banyak waktu untuk tukar serviks metode IVA masih belum
pendapat/pengalaman antar teman di diberikan secara optimal, hanya 45,5%
tempat kerjanya.(10) Lingkungan pekerjaan responden saja yang mengetahui bahwa
memungkinkan WUS mendapat informasi puskesmas menyediakan layanan deteksi
mengenai deteksi dini kanker serviks dini kanker serviks metode IVA.(15)
dengan tes IVA. Pekerjaan juga dikaitkan Pengetahuan merupakan hasil dari
dengan daya beli sehingga wanita yang tahu, dan terjadi setelah orang melakukan
bekerja akan semakin mandiri dan semakin penginderaan terhadap suatu objek
mudah untuk memeriksakan tertentu. Penginderaan terjadi melalui
(14)
kesehatannya. pancaindra manusia, yakni indra

74
Faktor yang Berhubungan dengan… (Miftahil F., Aprianti, Azrimaidaliza)

penglihatan, pendengaran, penciuman, yang mempermudah atau mendisposisi


rasa, dan raba. Green memaparkan bahwa terjadinya perilaku kesehatan seseorang
pengetahuan tertentu tentang kesehatan yaitu keikutsertaan dalam deteksi dini
mungkin penting sebelum tindakan kanker serviks metode IVA.
kesehatan pribadi terjadi, namun tindakan
kesehatan yang diharapkan tidak akan Sikap terhadap Tes IVA
terwujud kecuali seseorang mendapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dorongan yang kuat dari diri sendiri yang sebagian besar responden memiliki sikap
membuat ia bertindak atas dasar ilmu negatif (61,8%). Artinya, lebih banyak
pengetahuan yang dimilikinya. responden dengan sikap negatif
Pengetahuan menjadi faktor yang penting dibandingkan responden dengan sikap
namun tidak cukup memadai dalam positif. Hal ini sejalan dengan penelitian
membentuk perubahan perilaku kesehatan yang dilakukan Ni Made bahwa sebagian
seseorang.(11) Dalam upaya peningkatan besar responden memiliki sikap negatif.
tingkat pengetahuan WUS perlu dilakukan Berdasarkan uji statistik diperoleh
penyuluhan rutin mengenai kanker serviks nilai p-value <0,05 maka dapat
dan deteksi dini kanker serviks metode disimpulkan bahwa terdapat hubungan
IVA agar WUS dan masyarakat luas lebih yang signifikan antara sikap dengan
mengenal dengan baik mengenai kanker keikutsertaan WUS dalam deteksi dini
serviks dan deteksi dini kanker serviks kanker serviks dengan tes IVA. Hasil ini
metode IVA. sejalan dengan penelitian Ni Made Sri
Berdasarkan uji statistik diperoleh Dewi L, dkk (2013) bahwa terdapat
nilai p-value <0,05 maka dapat hubungan yang signifikan antara sikap
disimpulkan bahwa terdapat hubungan dengan keikutsertaan WUS dalam deteksi
yang signifikan antara tingkat pengetahuan dini kanker serviks metode IVA. Hal ini
dengan keikutsertaan WUS dalam deteksi disebabkan karena sikap merupakan reaksi
dini kanker serviks metode IVA. Hasil ini atau respon yang masih tertutup dari
sejalan dengan penelitian yang dilakukan seseorang terhadap suatu stimulus atau
Eva Sulistiyowati bahwa terdapat objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
hubungan yang signifikan antara langsung dilihat, tetapi hanya dapat
pengetahuan dengan keikutsertaan WUS ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
dalam deteksi dini kanker serviks metode yang tertutup. WUS tidak hanya harus
IVA.(15) Hal ini dapat dikarenakan tingkat cukup dengan memiliki tingkat
pengetahuan merupakan faktor predisposisi pengetahuan yang baik saja mengenai

75
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No. 1 / Januari 2019

deteksi dini kanker serviks metode IVA, disimpulkan bahwa tidak terdapat
namun juga harus tercerminkan dalam hubungan yang signifikan antara
sikap. WUS dengan sikap positif akan keterjangkauan jarak dengan keikutsertaan
mempengaruhi keinginan WUS untuk mau WUS dalam tes IVA. Hasil ini tidak
melakukan deteksi dini kanker serviks sejalan dengan penelitian Nurhasanah, dkk
(13)
metode IVA. (2016) dan Siska H (2017) bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara jarak
Keterjangkauan Jarak Layanan Tes dengan keikutsertaan WUS dalam deteksi
IVA dini kanker serviks. Menurut teori L.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Green faktor keterjangkauan jarak
sebagian besar responden memiliki jarak merupakan faktor pemungkin yang
rumah yang dekat dengan Puskesmas memungkinkan seseorang untuk
(92,7%). Hasil ini sejalan dengan melakukan tindakan kesehatan dan
penelitian J.Melorose bahwa sebagian menjangkau pelayanan kesehatan. Tidak
besar responden memiliki jarak rumah terbuktinya hipotesis penelitian dalam hal
yang dekat/terjangkau dengan puskesmas ini dapat disebabkan karena meskipun
(82,4%). Jarak adalah rentang yang harus memiliki jarak rumah jauh, WUS dapat
ditempuh seseorang dari suatu tempat ke mengakses informasi mengenai kanker
tempat yang dituju. Jarak sangat serviks dan deteksi dini kanker serviks
mempengaruhi seseorang untuk melakukan metode IVA melalui internet sehingga
tindakan kesehatan. Semakin dekat jarak mempengaruhi kunjungan WUS ke
maka semakin mendukung seseorang Puskesmas untuk melakukan deteksi dini
untuk bisa melakukan kunjungan ke kanker serviks metode IVA.
pelayanan kesehatan dan sebaliknya,
semakin jauh jarak semakin menjadi Akses Informasi tentang Kanker Serviks
hambatan bagi sesorang untuk melakukan dan Tes IVA dari Puskesmas
kunjungan ke pelayanan kesehatan. Dalam Hasil penelitian menunjukkan
upaya penjangkauan WUS di berbagai terdapat hubungan yang signifikan antara
bagian wilayah perlu dilakukan akses informasi dengan keikutsertaan
peningkatan koordinasi antara puskesmas WUS dalam deteksi dini kanker serviks
wilayah dengan puskesmas pembantu atau metode IVA dengan nilai p value 0,000.
kader kesehatan.(16) Separuh responden tidak memperoleh
Berdasarkan uji statistik diperoleh informasi mengenai kanker serviks dan
nilai p-value > 0,05 (p=0,637) maka dapat deteksi dini kanker serviks metode IVA

76
Faktor yang Berhubungan dengan… (Miftahil F., Aprianti, Azrimaidaliza)

(50%). Hal ini karena belum semua kanker serviks dengan metode IVA oleh
masyarakat terutama WUS mendapatkan stakeholder sehingga meningkatkan akses
informasi tentang bahaya kanker servik informasi masyarakat. (19)
dan tes deteksi dini kanker. Kurangnya
informasi ini dari puskesmas membuat Dukungan Suami
masyarakat kurang memahami dan kurang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peduli terhadap bahaya kanker servik yang sebagian besar suami tidak memberikan
dapat dicegah sejak dini. Selain itu dukungan kepada WUS untuk mengikuti
masyarakat yang tidak faham menjadi deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA
mudah takut akan tesnya dan cenderung (67,3%). Terdapat hubungan yang
menghindar untuk tes. signifikan antara dukungan suami dengan
Kemudahan akses informasi akan keikutsertaan WUS dalam tes IVA dengan
memungkinkan terwujudnya perubahan nilai p-value < 0,05 (p value 0,000) Hasil
perilaku kesehatan khususnya pelaksanaan ini sesuai dengan penelitian Wahyuni. Hal
deteksi dini kanker serviks. Akses ini ditunjukkan dengan tidak adanya
informasi dapat diperoleh melalui media partisipasi suami untuk menemani istri
elektronik, media cetak, internet, dan melakukan tes IVA sebesar 88,2%.(20)
sebagainya. Informasi juga dapat diterima Masih banyaknya suami yang melarang tes
melalui petugas langsung dalam bentuk IVA.
penyuluhan, melalui siaran dikelompok- Suami yang merupakan bagian dari
kelompok, dan melalui media massa.(17)(18) keluarga yang memiliki pemahaman baik
Menurut Green (2005) mudah atau sulitnya mengenai perilaku sehat akan memberikan
akses informasi tentang kesehatan dukungan kepada istri. Dukungan suami
menentukan tingkat pengetahuan dan sikap dapat memberikan keuntungan emosional
yang akhirnya membentuk perilaku yaitu memberikan rasa nyaman dan
masyarakat. Untuk meningkatkan akses memberikan semangat bagi individu untuk
informasi yang diterima WUS selain melaksanakan tindakan kesehatan. Oleh
dilakukan melalui media cetak dan media karena itu peran suami sangat penting
elektronik juga dapat lebih maksimal terhadap tindakan individu khususnya
dengan melakukan penyuluhan baik secara dalam tindakan deteksi dini kanker serviks.
formal (sosialisasi) ataupun informal Untuk meningkatkan dukungan
(seperti arisan, kelompok pengajian ibu- suami, maka dapat dilakukan dengan
ibu). Perlu dilakukan intensitas sosialisasi memberikan brosur/leaflet kepada WUS
mengenai kanker serviks dan deteksi dini agar nantinya bisa diberikan kepada

77
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No. 1 / Januari 2019

pria/suami serta menjadikan suami WUS pentingnya deteksi dini kanker serviks
sebagai sasaran penyuluhan tentang metode IVA.

Tabel 3. Model akhir analisis multivariat pengaruh tingkat pengetahuan, akses informasi
dan dukungan suami terhadap partisipasi WUS dalam tes IVA

Variabel p-value POR Lower Upper


Tingkat Pengetahuan 0,002 14,770 2,665 81,866
Akses Informasi 0,000 29,443 4,584 189,121
Dukungan Suami 0,000 46,693 6,803 320,462

Tabel 3 menunjukkan bahwa IVA di Puskesmas Kota Padang tahun


dukungan suami merupakan variabel yang 2018. Dukungan suami merupakan faktor
paling berpengaruh terhadap keikutsertaan yang paling dominan mempengaruhi
WUS dalam tes IVA di dengan nilai p keikutsertaan WUS dalam deteksi dini
value 0,000 dan Odds Ratio sebesar 46,6 kanker serviks metode IVA. Disarankan
yang artinya WUS yang mendapatkan kepada pihak Puskesmas dalam hal ini
dukungan suami mempunyai kemungkinan bidan untuk meningkatkan promosi
46 kali melakukan tes IVA dibandingkan kesehatan yang dilakukan secara rutin dan
dengan WUS yang tidak didukung suami intensif mengenai kanker serviks dan
untuk tes IVA setelah variabel lain deteksi dini kanker serviks metode IVA
dikontrol. kepada WUS dan memperluas sasaran
Faktor budaya patriachal menjadikan promosi kesehatan kepada para pria dan
wanita lebih patuh dan mau mendengarkan suami WUS agar mereka dapat mendukung
pendapat suami sebagai pemimpin rumah dan memotivasi pasangannya untuk
tangga dan sebagai pengambil keputusan. melakukan deteksi dini kanker serviks
Hal ini menjadikan dukungan suami melalui tes IVA.
merupakan faktor yang dominan dalam
mempengaruhi keikutsertaan WUS dalam
KEPUSTAKAAN
deteksi dini kanker serviks metode IVA. 1. Astrid S. Kupas Tuntas Kanker
Payudara Leher Rahim & Rahim.
SIMPULAN Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru
Tingkat pengetahuan, sikap, akses Press; 2015.
informasi, dan dukungan suami 2. Globocan. No Title. Cervical
berhubungan dengan keikutsertaan WUS Cancer, Estimate Incidence,
dalam deteksi dini kanker serviks metode Mortality and Prevalence

78
Faktor yang Berhubungan dengan… (Miftahil F., Aprianti, Azrimaidaliza)

Worldwide in 2012. 2012. 2003.


3. Kementerian Kesehatan Republik 11. Green L., Kreuter MW. Health
Indonesia. Profil Kesehatan Program Planning: An Educational
Indonesia Tahun 2015. Jakarta: and Ecological Approach. 4th ed.
Kementerian Kesehatan RI; 2015. New York: McGraw-Hill Higher
4. DKK Padang. Profil Kesehatan Kota Education; 2005.
Padang Tahun 2017. Padang: Dinas 12. Febriani CA. Faktor-faktor yang
Kesehatan Kota Padang; 2017. Berhubungan dengan Deteksi Dini
5. Soebrachman A. Awas. 7 Kanker Kanker Leher Rahim di Kecamatan
Paling Mematikan. Yogyakarta: Gisting Kabupaten Tanggamus
Syura Media Utama; 2011. Lampung. Jurnal Kesehatan. 2016;
6. Kepmenkes RI. Kepmenkes RI 13. Suryani N, Murdani P. Hubungan
Nomor 796/MENKES/SK/VII/2010 Tingkat Pengetahuan dan Sikap
tentang Pedoman Kanker Payudara Wanita Usia Subur (WUS) dengan
dan Kanker Leher Rahim. Jakarta: Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam
Kemenkes RI; 2010. Asetat (IVA) di Puskesmas
7. Juanda D, Kesuma H. Pemeriksaan Buleleng I. Jurnal Magister
Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Kedokteran Keluarga. 2013;
Asetat ) untuk Pencegahan Kanker 14. Pradono J, Sulistiowati Ni.
Serviks. Jurnal Kedokteran dan Hubungan antara Tingkat
Kesehatan. 2015; Pendidikan, Pengetahuan tentang
8. Fauziah RM, Wirawan JP, Lorianto Kesehatan Lingkungan, Perilaku
R, Utari AP, Cahyanur R, Hidup Sehat dengan Status
Budiningsih S. Deteksi Dini Kanker Kesehatan Studi Korelasi pada
Serviks pada Pusat Pelayanan Penduduk Umur 10 – 24 Tahun di
Primer di Lima Wilayah DKI Jakarta Pusat. Buletin Penelitian
Jakarta. Journal Indonesia Medica Sistem Kesehatan. 2014;17(1):89–
Assoc. 2011; 95.
9. Saryono. Metodologi Penelitian 15. Sulistiowati E, Sirait AM,
Kualitatif dan Kuantitatif dalam Teknologi P, Kesehatan T, Klinik
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: DE, Kesehatan I, et al. Pengetahuan
Nuha Medika; 2013. Tentang Faktor Risiko, Perilaku dan
10. Sukidjo N. Pendidikan dan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; Dengan Inspeksi Visual Asam

79
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No. 1 / Januari 2019

Asetat (IVA) pada Wanita di 18. AUN L, T. ME and A. Pengaruh


Kecamatan Bogor Tengah, Kota Media Leaflet dan Film Terhadap
Bogor. Buletin Penelitian Pengetahuan tentang Kanker Serviks
Kesehatan. 2014; dan Partisipasi Wanita dalam
16. Melorose J, Perroy R, Careas S. Deteksi Dini Kanker Serviks di
Faktor-Faktor yang Berhubungan Kampung Darek Kecamatan
Dengan Perilaku PUS dalam Padangsidempuan Selatan Tahun
Deteksi Dini Kanker Serviks dengan 2015. 2017;11.
Metode IVA di Wilayah Kerja 19. Basuki D, Puspitasari A. Hasil
Puskesmas Kebumen I Kabupaten Skrining Metode Pemeriksaan
Kebumen. Statew Agric L Use Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Baseline 2015. 2015; Pada Wanita Usia Subur di
17. Yuliwati. Faktor-faktor yang Puskesmas Blooto. Jurnal
Berhubungan dengan Perilaku WUS Keperawatan. 2014;
dalam Deteksi Dini Kanker Leher 20. Wahyuni NS. Faktor-Faktor yang
Rahim Metode IVA di Wilayah Mempengaruhi Perilaku Deteksi
Puskesmas Prembun, Kabupaten Dini Kanker Serviks di Kecamatan
Kebumen Tahun 2012. Depok: Ngampel Kabupaten Kendal Jawa
Universitas Indonesia; 2012. Tengah. Jurnal Keperawatan
Maternal. 2013;

80

Potrebbero piacerti anche