Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Article history: Received August 16, 2017, Received in revised form June 23, 2018, Accepted July 8, 2018
568 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018
gunakan control sebagai pengendali per- Setelah didapatkan nilai C/N nya maka
lakuan. Pengujian dilakukan sebanyak 9 dapat ditentukan perbandingan jumlah
kali pengulangan dari 3 buah perlakuan sampah yang akan diolah, dalam
sehingga jumlah seluruhnya sebanyak 27 penelitian ini diolah 100 kg yang dibagi
sampel. Analisa data menggunakan menjadi 3 kolompok perlakuan (kontrol,
bantuan komputer, metode yang diguna- EM-4 dan MOL kulit nanas), dengan
kan adalah One Way Analisys Of Variance perbandingan 33,3 kg sampah buah, 20 kg
untuk melihat adakah perbedaan yang rumput liar, kotoran sapi 13,3 kg, dan
bermakna antar perlakuan dilakukan uji daun 33,3 kg yang dicampur dan dibagi
ANOVA menggunakan alpha 5 % (0,05), sesuai perlakuan.
apabila dihasilkan p < 5 % maka Ho Dalam proses pengomposan dilaku-
ditolak. kan pengukuran keadaan fisik meliputi
suhu, kelembaban dan pH. Pengamatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN proses pengomposan dilakukan selama
Dalam penelitian ini digunakan EM- kurun waktu 24 hari, adapun ciri-ciri
4 dan MOL kulit nanas sebagai starter kompos yang sudah matang dapat dike-
dalam proses pengomposan serta kontrol, tahui dengan mengenali bentuk fisiknya
untuk melihat perbedaan dalam waktu sebagai berikut: jika diraba, suhu
terjadinya kompos. Bahan organik utama tumpukan bahan sudah dingin, mendekati
dalam penelitian ini yaitu terdiri dari 4 suhu ruang, tidak mengeluarkan bau
bahan campuran yang sudah dihitung busuk lagi, berwarna kehitaman seperti
nilai C/Nnya sehingga proses pengom- tanah, strukturnya gembur, tidak meng-
posan dapat berjalan dengan efektif, gumpal[8].
adapun bahan campuran tersebut yaitu Hasil pengukuran suhu selama
(sampah buah, rumput liar, sampah daun, proses pengomposan dari 3 perlakuan
serta kotoran sapi) dari perbandingan (kontrol, EM-4 dan MOL) dapat dilihat
nilai C/N idealnya berkisar antara 25-35. pada Grafik 1 berikut :
50
45
40
Control
35
EM4
30
Suhu (oC)
MOL
25
Rentang Atas
20
Rentang Bawah
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu terjadinya kompos (Hari)
dasi dimanfaatkan oleh mikroba meso- EM-4 dan MOL) dapat dilihat pada Grafik
filik. 2 berikut :
Hasil pengukuran pH selama proses
pengomposan dari 3 perlakuan (kontrol,
8
7
6 Control
5 EM4
MOL
4
pH
Batas Atas
3 Batas bawah
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
80
70
Control
60
kelembaban (%)
EM4
50
MOL
40
Batas atas
30
Batas bawah
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu terjadinya kompos (Hari)
Perlakuan
Ulangan
Kontrol EM-4 MOL Kulit Nanas
1 21 16 14
2 22 17 14
3 21 15 13
4 20 15 14
5 20 17 13
6 20 16 13
7 21 16 14
8 23 16 15
9 22 17 15
Jumlah 190 145 125
Rata-rata 21,1 hari 16,1 hari 13,8 hari
Sum of
df f Sig.
Squares
Between Groups 246.296 2 123.148
Within Groups 18.667 24 .778 .000
Total 264.963 26
Berdasarkan hasil uji statistik One buhan bakteri yang menguntungkan dan
Way Analisys Of Variance diatas dapat menghambat pertumbuhan bakteri pato-
diketahui bahwa nilai sig < 5 % yaitu gen, EM-4 juga berfungsi sebagai peng-
0.000, maka Ho ditolak yang artinya ada gembur tanah dan menstabilkan pH
perbedaan pengaruh penambahan bioak- selama peroses pengomposan[10].
tivator EM-4 dan MOL kulit nanas terha- Berdasarkan hasil uji statistik yang
dap waktu terjadinya kompos. sudah dilakukan dimana dapat diketahui
Berdasarkan hasil uji statistik yang ada perbedaan yang bermakna antara
sudah dilakukan dapat diketahui ada MOL kulit nanas dengan waktu terjadinya
perbedaan yang bermakna antara EM-4 kompos dengan rata-rata waktu pengom-
dengan waktu terjadinya kompos dengan posan selama 14 hari, apabila diban-
rata-rata waktu pengomposan selama 16 dingkan dengan kontrol dengan waktu
hari, apabila dibandingkan dengan kon- yang dibutuhkan sebanyak 21 hari, maka
trol dengan waktu yang dibutuhkan perlakuan dengan menambahkan EM-4
sebanyak 21 hari, maka perlakuan dengan pada kompos dapat menghemat waktu se-
menambahkan EM-4 pada kompos dapat banyak 8 hari.
menghemat waktu sebanyak 6 hari. EM-4 Penggunaan MOL kulit nanas dapat
dapat menghemat waktu pengomposan menghemat waktu pengomposan dikare-
dikarenakan EM-4 mengandung berbagai nakan kandungan dan jenis mikroor-
jenis bakteri seperti bakteri fotosintetik, ganisme yang terdapat dalam MOL berupa
Lactobacillus sp, Streptomyces sp, ragi bakteri penyubur tanah, Biasanya dalam
(yeast), Actinomycetes yang berfungsi MOL tidak hanya mengandung 1 jenis
untuk menguraikan bahan bahan organik mikroorganisme tetapi beberapa mikro-
sehingga waktu pengomposan dapat organisme diantaranya Rhizobium sp,
berjalan lebih singkat[9]. Selain itu EM-4 Azospirillium sp, Azotobacter sp, Pseu-
juga mengandung berbagai bakteri yang domonas sp, Bacillus sp dan bakteri
bermanfaat dalam mendukung pertum- pelarut phospat[8]. MOL berbahan kulit
572 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1, Januari 2018