Sei sulla pagina 1di 22

Petunjuk Teknik Juknis Bantuan Operasional Kesehatan BOK Tahun 2013

Uploaded by indriany

Rating and Stats

1Up votes0Down votes


586 views
5/5 score

Document Actions

Download
Save for Later
Loading
Other Actions

Share or Embed Document

Embed
Description: Petunjuk Teknik Juknis Bantuan Operasional Kesehatan BOK Tahun 2013,
Kementerian Kesehatan, 2013
View More
Petunjuk Teknik Juknis Bantuan Operasional Kesehatan BOK Tahun 2013, Kementerian
Kesehatan, 2013
Copyright: Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Download as PDF, TXT or read online from Scribd
Flag for inappropriate content

Recommended Documents

Documents Similar To Petunjuk Teknik Juknis Bantuan Operasional Kesehatan BOK


Tahun 2013


pedoman/panduan/petunjuk penggunaan sistem monitoring dan evaluasi program STBM

by indriany

Surat Edaran Menkes Tentang Pelaksanaan STBM Dan Lampiran Panduan Verifikasi
STBM

by STBM Indonesia

Buku Saku Panduan Verifikasi STBM dan ODF/Stop BABS edited Februari 2012

by indriany

More From indriany


Fast Facts From the 2013 Update Progress Report on Sanitation_open Defecation_water

by indriany


prosidingamplaward-121126210203-phpapp01.pdf

by indriany

Jual eBook the Power of Kepepet Jaya Setiabudi Di Jakarta

by indriany

You are on page 6of 122

Screen Reader Compatibility Information

Due to the method this document is displayed on the page, screen readers may not read the
content correctly. For a better experience, please download the original document and view it in
the native application on your computer.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.

PETUNJUK TEKNIS

KB
PErasIONALESEHATAN

ANTUAN
Kementerian KesehatanRepublik Indonesia Tahun 2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Buku Petunjuk
TeknisBantuan Operasional Kesehatan (Juknis BOK) tahun 2013. Buku ini disusun
sebagaiacuan bagi pengelola BOK di Puskesmas, Kabupaten/Kota dalam
memanfaatkandana BOK tahun 2013.Buku Juknis BOK tahun 2013 merupakan
penyempurnaan dari Juknis BOK tahun2012 dan di dalamnya terdapat perubahan
kebijakan yang sangat penting. Bilatahun sebelumnya BOK difokuskan pada 6 upaya
kesehatan promotif preventif meliputi KIA-KB, Imunisasi, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Promosi Kesehatan,Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit; maka pada
tahun 2013 BOKdifokuskan untuk pencapaian
MDGs
Bidang Kesehatan melalui berbagai kegiatanupaya kesehatan promotif dan preventif
yang berdaya ungkit tinggi pada tujuannomor 1, 4, 5, 6 dan 7, sehingga diharapkan
akan tercapai pada tahun 2015.Penyempurnaan lain adalah penyederhanaan dan
penjelasan pengelolaankeuangan dengan memperhatikan kondisi daerah yang sangat
beragam dengantetap mengedepankan akuntabilitas dan transparansi. Pada tahun
2013, dana BOKdisalurkan untuk 9.419 Puskesmas yang tercatat di Kementerian
Kesehatan padatanggal 1 Juli 2012, sehingga belum dapat mengakomodasi
pertumbuhan jumlahPuskesmas yang semakin meningkat. Khusus tahun 2013, alokasi
BOK untukPuskesmas khususnya 101 Puskesmas yang berada di perbatasan dengan
negaratetangga dan pulau-pulau terluar mendapat tambahan 100
juta/Puskesmas/tahun,sehingga Puskesmas sebagai beranda terdepan pelayanan
kepada masyarakatdapat setara atau lebih baik.Beberapa perubahan lain dalam
penyelenggaraan BOK tahun 2013, yaitu: 1)Penetapan porsi minimal 60% dari total
alokasi dana BOK Puskesmas untuk upayakesehatan prioritas dalam rangka
pencapaian
MDGs
1, 4, 5, 6 dan 7; 2) Maksimalsebesar 40% dari total alokasi dana BOK Puskesmas
digunakan untuk UpayaKesehatan lainnya dan Manajemen Puskesmas; 3) Dana BOK
tahun 2013 tidak

ii
dapat dimanfaatkan untuk Pemeliharaan Gedung, Kendaraan Puskesmas
danJaringannya.Penyusunan Juknis ini telah melibatkan lintas program, lintas sektor
terkait danunsur Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan
Provinsisebagai perwakilan 7 (tujuh) regional, sehingga diharapkan Juknis BOK 2013
betul-betul dapat dilaksanakan di Puskesmas seluruh Indonesia. Kami berterima
kasihatas dukungan dan partisipasi langsung maupun tidak langsung dari semua
pihakdalam penyusunan dan penerbitan buku Juknis ini. Namun kami menyadari,
sebagaimanusia tidak lepas dari kekurangan. Kami juga berharap apabila
diperlukankelengkapan Juknis BOK agar lebih operasional, daerah dapat
mengembangkansepanjang tidak bertentangan dengan Juknis dan peraturan-peraturan
yang berlaku.Sekiranya ada masukan untuk perbaikan, kami terima untuk
penyempurnaan padamasa yang akan datang.Jakarta, 27 Desember 2012
DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KIADr. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H,
MARS

iii
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
SAMBUTANMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK diluncurkanKementerian Kesehatan tahun
2010 untuk mendukung kegiatanoperasional Puskesmas, termasuk upaya kesehatan
promotif-preventif, dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-
tingginya.Upaya kesehatan promotif-preventif adalah pilar utama masyarakat
sehat. Ada ungkapan
mencegah lebih baik dari pada mengobati

yang mengandungmakna bahwa upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan serta


mencegahtimbulnya masalah kesehatan atau penyakit jauh lebih mudah, lebih murah
dandapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu,
upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini dan pengobatan segera
harusdiutamakan. Peran Puskesmas dan jaringannya didukung Upaya
KesehatanBerbasis Masyarakat sangat penting dalam menggerakkan masyarakat
agar melakukan berbagai upaya pencegahan.Pada tahun 2013, BOK akan tetap
didistribusikan ke seluruh Puskesmas diIndonesia yang berjumlah 9.419, dengan
beberapa penyempurnaan atauperubahan pada petunjuk teknisnya. Fokus kegiatan
BOK tahun 2013 adalahmendukung pencapaian
Millennium Development Goals
atau
MDGs
bidangkesehatan, yaitu
MDGs
1, 4, 5, 6 dan 7.

iv
Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihakyang telah
mendukung penyiapan dan penerbitan
Petunjuk Teknis BantuanOperasional Kesehatan Tahun 2013
ini. Dengan harapan, agar pelaksanaan danpemanfaatan BOK di lapangan akan lebih
mudah dan lebih lancar, sehinggapenyerapan meningkat dan akses masyarakat pada
pelayanan kesehatan yangkomprehensif dan bermutu juga meningkat.Semoga petunjuk
teknis ini bermanfaat dan semoga upaya kitamewujudkan
Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
selalu diberkati dandilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.

v
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR


59/MENKES/PER/XII/2012TENTANGPETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan khususnyamelalui upaya
kesehatan promotif dan preventif untuk mendukungtercapainya target
MDGs
perlu menetapkan Bantuan OperasionalKesehatan (BOK) di Puskesmas dan Jaringannya;b.
bahwa Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yangditetapkan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2556/MENKES/PER/XII/2011Tentang Petunjuk Teknis
BantuanOperasional Kesehatan perlu disesuaikan dengan kebutuhanoperasional dan
mekanisme penyaluran bantuan;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b,perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatantentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
vi
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637);
6.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
8.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2013 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361);9. Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan DaerahProvinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor 4741);11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,Tugas,
dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi,Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010

2014;
13.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/60/I/2010 tentangRencana Strategis
Kementerian Kesehatan tahun 2010

2014;14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
vii
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNISBANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN.
Pasal 1Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran,yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.Pasal
2Pengaturan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan bertujuan untuk
memberikanacuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
DaerahKabupaten/kota dan Pihak terkait yang menyelenggarakan Bantuan Operasional
Kesehatan.Pasal 3Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud Pasal 2 dilaksanakan dalam
rangka :a. meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat
melaluikegiatan promotif dan preventif Puskesmas untuk mendukung tercapainya target
MDGs
Bidang Kesehatan tahun 2015;b. menyediakan dukungan biaya untuk upaya pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat;c. meningkatkan
kualitas manajemen Puskesmas, terutama dalam perencanaan tingkatPuskesmas dan
lokakarya mini Puskesmas;d. meningkatkan upaya untuk menggerakkan potensi masyarakat dalam
meningkatkanderajat kesehatannya;e. meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif yangdilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan
Posyandu.Pasal 4Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 2556/MENKES/PER/XII/2011 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Kesehatandicabut dan dinyatakan tidak berlaku.Pasal 5Peraturan Menteri ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.

viii
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri
inidengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di Jakartapada
tanggal 28 Desember 2012
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA,TTDNAFSIAH MBOI
ADMINISTRASI BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK)
Posted Maret 4, 2012 by yukepranata in Bantuan Operasional Kesehatan. Tagged: peraturan
presiden, sk menkes. Tinggalkan sebuah Komentar

IMPLEMENTASI DAN ADMINISTRASI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


(BOK)

DASAR HUKUM

1. UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


2. UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara
3. UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
4. UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5. UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
6. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
7. UU No 10 Tahun 2010 tentang APBN Tahun Anggaran 2011
8. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
9. PP No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
10. PP No. 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
11. Perpres No 24 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara
12. Perpres No 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2010 – 2014
13. Peraturan Presiden No 29 tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
14. Permenkes No 210/Menkes/Per/I/2010 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Kesehatan Tahun 2011
15. Peraturan Menteri Keuangan No.156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
16. Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya tahun 2011.
17. Peraturan Menteri Keuangan No. 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan Atas PMK No.
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan .
18. SK Menkes No. 1752/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pelimpahan Wewenang Penetapan
Pejabat yang diberi wewenang dan tanggungjawab untuk atas nama Menteri Kesehatan
selaku Pengguna Anggaran/Barang dalam pengelolaan anggaran Kementerian Kesehatan
yang dilaksanakan di tingkat Kab/Kota TA. 2011, yaitu Bupati/Walikota Kepala Daerah
Kab/kota untuk atas nama Menteri Kesehatan RI selaku pengguna anggaran/Barang
menandatangani SK penetapan pejabat pengelola anggaran Kementerian Kesehatan di
tingkat Kab/Kota.

DEFINISI BOK

 Adalah bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu
pemerintahan kabupaten dan pemerintahan kota melaksanakan pelayanan kesehatan
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju Millennium Development
Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif.

TUJUAN BOK
UMUM

 Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat utamanya kegiatan


promotif dan preventif untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan fokus pencapaian target Millennium
Development Goals (MDGs) pada tahun 2015.

KHUSUS

1. Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan yang ber-sifat promotif dan


preventif.
2. Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
dan preventif bagi masyarakat.
3. Terselenggaranya proses lokakarya mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.

RUANG LINGKUP KEGIATAN BOK


1. Upaya Kesehatan di Puskesmas
2. Penunjang Pelayanan Kesehatan
3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
4. Pemeliharaan Ringan

KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI BOK

1. Upaya kuratif dan rehabilitatif


2. Gaji, uang lembur, insentif
3. Pemeliharaan gedung (sedang dan berat)
4. Pemeliharaan kendaraan
5. Biaya listrik, telepon, dan air
6. Pengadaan obat, vaksin, dan alat kesehatan
7. Biaya konsumsi untuk penyuluhan
8. Pencetakan
9. ATK dan penggandaan untuk kegiatan rutin Puskesmas

MEKANISME PEMBAYARAN DANA BOK

MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN


Bupati/ Walikota

1. Menetapkan dengan Surat Keputusan Penunjukan KPA


2. Menyerahkan DIPA kepada para Kepala Satker (KPA)

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

1. Menyampaikan SK yang berkaitan dengan pelaksana anggaran kepada Kepala KPPN,


Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kemenkeu
2. Mengajukan permohonan dispensasi TUP kepada Kanwil Dirjen Perbendaharaan,
Kemenkeu
3. Mengajukan dispensasi perubahan UP ke Kanwil Dirjen Perbendaharaan dan dispensasi
pembayaran UP > Rp.20 juta (untuk hal-hal tertentu)
4. Mengajukan revisi / perubahan DIPA / RKAKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5. Menetapkan dengan Surat Keputusan sebagai-mana tersebut pada butir 1 di atas
Pejabat Pembuat Komimen (PPK)

1. Mengajukan usulan permohonan dispensasi TUP, perubahan UP dan pembayaran UP


>Rp.10 juta kepada KPA
2. Mengajukan SPP- UP, TUP, GUP dan LS kepada Pejabat Penandatangan SPM

Penguji Tagihan & Penandatangan SPM

1. Melakukan pengujian SPP yang diajukan oleh PPK


2. Menerbitkan SPM-UP, TUP, GUP dan LS setelah dilakukan pengujian SPP

Bendahara Pengeluaran

1. Setelah diterbitkannya SP2D oleh KPPN, Bendahara Pengeluaran menindaklanjuti sesuai


tugas-tugas perbendaharaan :
2. Menerima, menyimpan dan membayar uang sesuai persetujuan PPK.
3. Melakukan pencatatan / pembukuan ke dalam BKU dan BKP sesuai mutasi keuangan
yang dilaksanakan
4. Melakukan pungutan, penunjukan dan menyetorkan pajak-pajak atas pembebanan yang
dikenai pajak-pajak.
5. Mengeluarkan dana ke Pengelola Keuangan Puskesmas

Pengelola Keuangan Puskesmas

1. Menerima uang dari Bendahara Pengeluaran, membayar, mencatat/ membukukan serta


mem-pertanggung-jawabkan
2. Tata cara dan syarat pengajuan uang :
3. Menyampaikan rencana kegiatan hasil Lokakarya Mini dengan melampirkan TOR
beserta rincian biaya kepada KPA/PPK sebagai bahan pengajuan TUP ke Kanwil
Perbendaharaan/KPPN
4. Mengajukan surat permohonan uang kepada KPA/PPK
5. Uang yang diterima oleh Pengelola Keuangan Puskesmas dipergunakan sesuai rencana
dan dalam pembayarannya diketahui oleh Kepala Puskesmas

MEKANISME PEMBAYARAN

1. Penggunaan Rekening Pemerintah


2. Melalui UP dan TUP
3. Penggantian Uang Persediaan (GUP)
4. Pembayaran Langsung (LS)
5. Perjalanan Dinas
6. Pengadaan Barang/Jasa (Paket Meeting)

BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN
1. Kegiatan Rapat bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi dengan lampiran surat
undangan, daftar hadir, bukti biaya konsumsi, daftar penerimaan transpotasi dan notulen
rapat
2. Pertemuan bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi, surat undangan peserta,
notulen rapat, kerangka acuan, jadual kegiatan, daftar penerimaan uang harian,
penerimaan biaya transpotasi
3. Honorarium bentuk pertanggungjawabannya berupa kwintansi dengan lampiran daftar
penerima honorarium, SK penetapan petugas
4. Uang harian, transport, penginapan petugas monev bentuk pertanggungjawabannya
berupa kwintansi dengan rincian penerimaan yang ditandatangani petugas dilampiri bukti
transportasi dan penginapan berupa kuitansi atau surat pernyataan biaya riil dengan
lampiran surat tugas, SPPD, dan laporan monev
5. Paket meeting untuk membiayai Akomodasi hotel, sewa ruang pertemuan, sewa
komputer & LCD serta perlengkapan peserta pertemuan bentuk pertanggungjawabannya
berupa kuitansi dengan melampirkan kontrak / SPK
6. ATK dan fotokopi bentuk pertanggungjawaban-nya berupa kwintansi dengan
melampirkan faktur barang
7. Setiap Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran wajib membuat Laporan Pelaksanaan
setiap Kegiatan sesuai dengan Pedoman

MEKANISME PELAPORAN

sumber : http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/implementasi-dan-administrasi-
bantuan.html

Iklan

Tinggalkan Balasan
b33bc6e77d /2012/03/04/admi guest

Ketikkan komentar di sini...


Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:
(wajib)(Alamat takkan pernah
dipublikasikan)(wajib)WordPress.com( Logout / Ubah )( Logout / Ubah )( Logout / Ubah )( Log
1508291904
out / Ubah )
1508298884925

Cari

Search this Bl Cari

Kategori

Pilih Kategori
Kategori

Arsip

Pilih Bulan
Arsip

Statistik

 13,915 hits

Komentar

Mr WordPress di Hello world!

Twitter

 @TriyanHartadi ngentri woyyy../// 4 years ago


 RT @KutipanSuper: Orang egois hanya bisa kalahkan oleh dua orang. Orang yang lebih
egois lagi, atau orang yang mengabaikannya. ~ Mario T .../// 4 years ago
 RT @TungDW: Hal yg pertama yg perlu diingat utk menjadi sukses adalah lakukan
segala sesuatu dari HATI #TDW/// 4 years ago
 pemimpin yang baik harusnya memberi teladan yang baik/// 4 years ago
 RT @HealthNewsID: Mulai detik ini, jadikan tidur sebagai suatu prioritas. Jangan pernah
mengabaikannya lagi. | @blogdokter/// 4 years ago

Follow Blog

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan
tentang tulisan baru melalui surat elektronik.

Bergabunglah dengan 1 pengikut lainnya


subscribe 5681752 https://yukeprana w idget blog_subscription 3a81d880af Ikuti

Tuliskan ke
Blog Ulang Pos 5681752 https://yukeprana Catatan Kerja
Batal
32c05e06ac /2012/03/04/admi

 Ikuti

o Catatan Kerja

o Sesuaikan
o Ikuti
o Mendaftar
o Masuk
o Salin shortlink
o Laporkan isi ini
o Kelola langganan
o Ciutkan bilah ini
<img src="https://pixel.wp.com/b.gif?v=noscript"
style="height:0px;width:0px;overflow:hidden" alt="" />

Potrebbero piacerti anche