Sei sulla pagina 1di 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/308318863

Analisis Perkembangan E-commerce Dalam Mendorong Pertumbuhan


Ekonomi Wilayah di Indonesia

Article · September 2016

CITATIONS READS

0 5,834

1 author:

Prasetyo Budi Widagdo


Universitas Gadjah Mada
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Prasetyo Budi Widagdo on 20 September 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Analisis Perkembangan E-commerce Dalam Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Indonesia

Prasetyo Budi Widagdo1


prasetyo.budi.w@mail.ugm.ac.id

ABSTRACT
The aim of writing this paper is to analyse the impact of the growth of e-commerce
for businesses, consumers and society as well as the extent to which the growth of the e-
commerce pushes the growth of regional economic in Indonesia. The methods used in the
writing of this paper is literature study using literature from experts both from Indonesia and
overseas country as well as in establishing the framework of thought is supported with
interviews against the businessman of the e-commerce i.e. clothing online as well as
consumers who bought goods online. In developing a framework also supported by the data
from the survey institution which published in the credible mass media as well as data from
institutions that are related to e-commerce . In brief, the concept of e-commerce is trade
transactions using electronic devices that connected each other in a virtual space. E-
commerce has significant positive impact both for businesses, consumers or society. These
impacts will push the regional economic growth either directly or indirectly, but it
potentially caused the economical lag due to the some region which has no electricity.

INTISARI
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk me1nganalisis dampak dari perkembangan e-
commerce bagi pebisnis, konsumen dan masyarakat serta sejauh mana perkembangan e-
commerce tersebut mendorong ekonomi wilayah di Indonesia. Metode yang digunakan
dalam penulisan paper ini adalah studi literatur dengan menggunakan literatur dari para ahli
baik dari dalam maupun luar negeri serta dalam membangun kerangka pemikiran didukung
dengan wawancara terhadap pelaku e-commerce yaitu penjual pakaian online serta
konsumen yang pernah membeli barang secara online. Dalam membangun kerangka
pemikiran juga didukung data dari lembaga survei yang dimuat dalam media massa kredibel
serta data dari instansi yang terkait dengan aktivitas e-commerce. Secara singkat, konsep
dari e-commerce adalah perdagangan yang transaksinya menggunakan perantara perangkat
elektronik yang terhubung satu sama lain dalam ruang virtual. E-commerce memiliki
dampak positif yang signifikan baik bagi pebisnis, konsumen maupun masyarakat. Dampak-
dampak tersebut pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah baik secara
langsung maupun tidak langsung, akan tetapi juga dapat menyebabkan kesenjangan
ekonomi terutama ketertinggalan karena belum adanya listrik di suatu wilayah.

Kata Kunci : e-commerce, pertumbuhan, ekonomi wilayah, Indonesia

1
Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
Pendahuluan
Perkembangan teknologi infor- sebagai aplikasi telekomunikasi yang
masi dewasa ini semakin intensif nilai strategisnya sudah dikenal secara
didukung dengan infrastruktur umum. Dengan adanya komersialisasi
penunjang yang telah dibangun oleh internet di awal tahun 1990-an, serta
pemerintah maupun pihak swasta. pesatnya pertumbuhan yang mencapai
Seiring dengan penetrasi teknologi ke hingga jutaan pelanggan potensial,
segala bidang kehidupan, penetrasi maka muncullah istilah electronic
teknologi informasi saat ini telah commerce (e-commerce), yang
mengakibatkan perkembangan per- aplikasinya segera berkembang pesat.
dagangan elektronik atau e-commerce. Pusat Riset e-commerce di Universitas
Teknologi informasi merupakan Texas yang mempelajari perusahaan
bentuk teknologi yang digunakan internet, sektor yang tumbuh paling
untuk menciptakan, menyimpan, cepat adalah e-commerce, yang naik
mengubah, dan menggunakan sampai 72 % dari $99,8 milyar
informasi dalam segala bentuknya. menjadi $171,5 milyar. Pada tahun
Melalui pemanfaatan teknologi 2002, diatas satu triliun dolar
informasi ini, perusahaan mikro, kecil pendapatan dihasilkan dari Internet.
maupun menengah dapat memasuki Satu alasan bagi pesatnya per-
pasar global. Perusahaan yang kembangan teknologi tersebut adalah
awalnya kecil seperti toko buku adanya perkembangan jaringan,
Amazon, portal Yahoo, dan protokol, perangkat lunak, dan
perusahaan lelang sederhana Ebay, spesifikasi. Alasan lain adalah me-
ketiganya saat ini menjadi perusahaan ningkatnya persaingan dan berbagai
raksasa hanya dalam waktu singkat tekanan bisnis lain. (Suyanto2, 2003).
karena memanfaatkan teknologi Pemanfaatan teknologi informasi
informasi dalam mengembangkan dalam menjalankan bisnis
usahanya (Suyanto2, 2003). perdagangan atau sering dikenal
Secara singkat, sejarah dari e- dengan istilah e-commerce bagi
commerce bermula di awal tahun perusahaan kecil dapat memberikan
1970an, dengan adanya inovasi fleksibilitas dalam produksi, me-
semacam electronic fund transfer mungkinkan pengiriman ke pelanggan
(EFT). Saat itu tingkat aplikasinya secara lebih cepat untuk produk
masih terbatas pada besar, lembaga perangkat lunak, mengirimkan dan
keuangan, dan segelintir perusahaan menerima penawaran secara cepat dan
kecil yang nekat lalu muncullah hemat, serta mendukung transaksi
Electronic Data Interchange (EDI), cepat tanpa kertas. Perkembangan
yang berkembang dari transaksi teknologi informasi terutama berupa
keuangan ke pemrosesan transaksi internet menciptakan sebuah ruang
lain serta memperbesar jumlah virtual dan menggantikan ruang fisik
perusahaan yang berperan serta, mulai yang membentang di permukaan
lembaga-lembaga keuangan hingga bumi.
perusahaan manufaktur, ritel, layanan Melalui ruang virtual inilah
dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi lain kegiatan e-commerce terjadi, meski-
kemudian menyusul, yang memiliki pun dalam beberapa bagian sistemnya
jangkauan dari perdagangan saham tetap menggunakan ruang fisik di
hingga sistem reservasi perjalanan. permukaan bumi. Penetrasi smart-
Pada saat itu sistem tersebut disebut phone kepada seluruh lapisan
masyarakat dan sudah dilengkapi disukung dengan data yang berasal
dengan akses internet membuat dari lembaga survei yang dimuat
perkembangan e-commerce semakin dalam media massa serta data dari
pesat. instansi yang terkait dengan
Perkembangan e-commerce pembahasan dalam paper ini tentang -
tersebut sangat menarik untuk dibahas e-commerce yang mendorong per-
karena seiring dengan berjalannya tumbuhan ekonomi wilayah di
waktu, industri telekomunikasi akan Indonesia
semakin berkembang baik dari segi
jangkauan layanan maupun kecepatan Pembahasan
koneksi internet. Dukungan sistem Electronic commerce (e-
pembayaran yang semakin mudah, commerce) merupakan konsep yang
maka transaksi elektronik atau bisa digambarkan sebagai proses jual
kegiatan e-commerce akan semakin beli barang pada internet atau proses
berkembang. Meningkatnya intensitas jual beli atau pertukaran produk, jasa,
kegiatan e-commerce ini akan dan informasi melalui jaringan
berdampak pada semakin me- informasi termasuk internet (Turban,
ningkatnya nilai tambah ekonomi Lee, King, Chung, 200 dalam M.
wilayah yang tergambar melalui nilai Suyanto1 2003:11). E-commerce
Produk Domestik Regional Bruto menurut Suyanto2 (2003) memiliki
(Regional Gross Domestic Product) dampak yang sangat banyak baik bagi
karena intensitas aktivitas ekonomi pebinis, konsumen maupun ma-
akan berbanding lurus dengan nilai syarakat secara umum. Dampak-
tambah ekonomi di wilayah tersebut. dampak tersebut tentu akan men-
(Galindo et al, 2009). dorong pertumbuhan ekonomi wilayah
lebih cepat daripada perdagangan
konvensional yang mengharuskan
Rumusan Masalah terjadinya tatap muka antara penjual
1. Menganalisis dampak dan pembeli. Dalam paper ini akan
perkembangan e-commerce bagi dibahas sejauh mana dampak-dampak
dunia bisnis maupun masyarakat. kegiatan e-commerce terhadap
2. Mengidentifikasi sejauhmana e- pertumbuhan ekonomi wilayah.
commerce mendorong Dampak berkembangnya e-
pertumbuhan ekonomi wilayah di commerce bagi organisasi yang meng-
Indonesia. implementasikan e-commerce bagi
usahanya menurut Suyanto (20032)
Metode antara lain memperluas market place
Metode penulisan paper ini hingga ke pasar nasional dan
adalah dengan studi literatur dengan international; menurunkan biaya
menghubungkan satu literatur dengan pembuatan, pemrosesan, pen-
literatur yang lain sebagai dasar distribusian, penyimpanan dan pen-
berargumen. Lebih jauh lagi, kerangka carian informasi yang menggunakan
pemikiran yang dibangun didukung kertas; memungkinkan pengurangan
dengan wawancara terhadap pelaku e- inventory dan overhead dengan me-
commerce yaitu penjual pakaian nyederhanakan supply chain dan
online serta konsumen yang pernah management tipe “pull”; mengurangi
membeli barang secara online. Dalam waktu antara outlay modal dan
membangun kerangka pemikiran juga penerimaan produk dan jasa;
mendukung upaya-upaya business dan memiliki pengaruh terhadap
process, reengineering; memperkecil pendapatan yang diperoleh. Uang
biaya telekomunikasi. yang diperoleh dari hasil penjualan
Setiap pelayanan baik pelayanan pakaian secara online tersebut
publik maupun privat yang di kemudian dibelanjakan untuk
dalamnya termasuk aktivitas memenuhi kebutuhan sehari-hari di
perdagangan memiliki rentang jarak indekos yang artinya uang tersebut
pengaruh tertentu dimana seorang akan berputar di Yogyakarta.
konsumen akan mengaksesnya, serta Tambahan input capital tersebut tentu
terdapat treshold (jumlah populasi meningkatkan nilai tambah
tertentu) agar pelayanan tersebut dapat perekonomian Yogyakarta yang
berjalan dengan normal (Christaller, berarti mendorong pertumbuhan
1939 dalan Nagle, 2000). Dalam teori ekonomi wilayah terutama sektor-
central place tersebut mengisyaratkan sektor rill karena uang tersebut
adanya jarak tertentu serta jumlah dibelanjankan di warung-warung kecil
penduduk tertentu agar pelayanan di lingkungan sekitar kampus UGM.
tersebut dapat berjalan dengan normal. Perluasan pasar tidak hanya
Jarak yang dimaksud dalam teori mendorong perekonomian wilayah
tersebut merupakan jarak fisik sutu kota, bahkan apabila promosi
(distance decay) karena pada masa yang dilakukan melalui media internet
dibuatnya teori tersebut oleh Walter dapat menjangkau pasar
Christaller masih belum ada internet, internasional, bahkan dapat me-
sehingga jarak hanya mengacu pada ningkatkan nilai tambah per-
bentangan fisik, akan tetapi dengan ekonomian nasional dan meningkat-
adanya internet dan berkembangnya e- kan perekonomian nasional. Menurut
commerce, jarak fisik tersebut tidak data Kementrian Komunikasi dan
berarti karena informasi mengenai Informasi, pada tahun 2014, nilai
produk yang dijajakan oleh penjual transaksi online di Indonesia
dapat diakses oleh semua orang yang mencapai 150 triliun rupiah termasuk
terhubung dengan internet. Hal transaksi internasional, sehingga hal
tersebut memberikan konsekuensi ini juga mendorong pertumbuhan
pada luasnya jangkauan pasar yang ekonomi nasional. Contoh situs yang
dapat dicapai oleh suatu pelayanan. menjadi perantara e-commerce dalam
Menurut hasil wawancara yang skala internasional yaitu “eBay” dan
dilakukan terhadap beberapa pelaku e- “Amazon”.
commerce atau yang saat ini lebih Implementasi e-commerce bagi
sering disebut sebagai online shopping pengusaha memberikan dampak
(olshop) yang juga merupakan berupa pengehematan biaya
mahasiswa Fakultas Geografi operasional dalam menjalankan
Universitas Gadjah Mada (UGM) bisnisnya. Salah satu keuntungan dari
menyatakan bahwa pembeli produk adanya e-commerce adalah tidak
pakaian yang dijual sebagian besar membutuhkan ruang fisik yang luas
berasal dari luar Daerah Istimewa untuk memajang produknya karena
Yogyakarta seperti Klaten, Magelang, langsung ditampilkan secara online,
Semarang, Sulawesi bahkan Papua. sehingga orang dari manapun dapat
Hal ini menggambarkan bahwa melihat produk yang dijual lengkap
jangkauan pasar terhadap produk- dengan spesifikasinya. Dengan
produk pakaian tersebut sangat luas ditampilkannya produk secara online,
penjual tidak perlu membangun galeri yang mencapai 6,4% pada rentang
atau showroom di pinggir jalan raya waktu 2012—2013 (Badan Pusat
yang memiliki aksesibilitas yang Statistik DKI Jakarta, 2013),
rendah, tapi cukup membangun galeri meskipun tidak semuanya berasal dari
di tempat yang agak jauh dari jalan e-commerce. Apabila nilai transaksi e-
raya karena transaksi sebagian besar commerce pada tahun 2013 mencapai
dilakukan secara online dengan 140 triliun rupiah (Kemenkominfo),
pembayaran melalui jaringan maka nilai transaksi yang terjadi di
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang Jakarta mencapai 77 triliun rupiah.
tersedia di manapun. Letak galeri Distribusi dalam suatu kegiatan
yang berada tidak di tempat yang bisnis merupakan hal yang vital
strategis atau cenderung ke arah karena menghubungkan antara penjual
pedalaman ini akan mendorong dan pembeli. Dalam kegiatan e-
pertumbuhan ekonomi wilayah yang commerce, penjual dapat menghemat
lebih merata (Rachmawati, 2014). biaya distribusi karena ditanggung
Pemilik usaha yang melakukan e- sebagian besar oleh
commerce tidak perlu membeli lahan pembeli/konsumen. Berdasarkan hasil
di tepi jalan raya yang memilki harga wawancara yang telah dilakukan
lahan sangat mahal dimana kepada pembeli yang pernah
konsekuensi dari tingginya Nilai Jual bertransaksi melalui e-commerce yang
Objek Pajak (NJOP) juga akan merupakan mahasiswa Fakultas
berbanding lurus dengan tingginya Geografi UGM menyatakan bahwa
nilai pajak yang harus dibayar setiap dia tidak berkeberatan untuk
tahun. Penghematan biaya menanggung biaya pengiriman dari
operasional. Ketika biaya operasional lokasi penjual ke alamatnya. Hal ini
bisa ditekan oleh penjual maka karena pembeli tersebut tidak perlu
usahanya akan semakin cepat pergi ke lokasi penjual yang cukup
berkembang dengan perputaran jauh dan hanya perlu menunggu pada
capital yang juga akan semakin tinggi, alamat yang telah diberikan.
dengan tingginya perputaran capital di Meskipun biaya pengiriman yang
suatu wilayah maka akan mendorong cukup mahal, akan tetapi sepadan
pertumbuhan ekonomi wilayah. Selain dengan kelengkapan produk (di toko
itu, modal/capital yang dihemat dari sekitar tempat tinggal tidak tersedia)
iklan/marketing dapat digunakan serta barang tiba di alamat tersebut
untuk belanja modal yang lain dengan baik.
sehingga usahanya akan semakin Penghematan biaya distribusi
berkembang. tersebut terjadi karena selain
Sebagai contoh di Kota Jakarta pelanggan yang bersedia membayar
adalah kota dengan nilai e-commerce biaya pengiriman, juga terjadi karena
paling tinggi di Indonesia. Menurut menjamurnya jasa-jasa pengiriman
data yang dilansir oleh Rakuten yang barang/ekspedisi yang menyediakan
dimuat pada portal berita detik, pada jasa dengan harga yang relatif murah
tahun 2012, proporsi e-commerce di sehingga harga output juga dapat
Jakarta mencapai 55% dan sisanya bersaing. Pengehematan biaya
oleh kota-kota lain di Indonesia. Hal distribusi dan meningkatnya daya
ini berbending lurus dengan saing produk ini jelas akan
pertumbuhan PDRB Provinsi DKI mempercepat perkembangan usaha
Jakarta untuk sektor perdagangan yang juga akan mendorong
pertumbuhan ekonomi wilayah. sibuk ketika jam kerja, kebanyakan
Dampak-dampak lain dari e- pukul 08.00—16.00, termasuk di
commerce menurut Suyanto2 (2003) dalamnya pedagang konvensional.
seperti memungkinkan pengurangan Jika semua orang berperilaku sama,
inventory dan overhead dengan maka orang yang bekerja di kantor
menyederhanakan supply chain dan tidak akan sempat untuk membel
management tipe “pull”; mengurangi secara konvensional, akan tetapi
waktu antara outlay modal dan dengan adanya e-commerce, orang
penerimaan produk dan jasa; yang sibuk pada jam tersebut akan
mendukung upaya-upaya business dapat bertransaksi di jam ketika orang
process reengineering; memperkecil tersebut selesai bekerja karena
biaya telekomunikasi, dapat diartikan transaksi pada e-commerce dapat
sebagai pengurangan biaya dilakukan selama 24 jam. Fleksibilitas
operasional. juga terjadi dalam hal akses, dengan
Keunggulan e-commerce dilihat perdagangan konvensional orang
dari sisi konsumen lebih menekankan harus datang ke gallery untuk dapat
pada sisi preferensi masyarakat melihat produk yang di jajakan oleh
pengguna e-commerce yang lebih penjual, sedangkan dengan e-
memiliki berbelanja secara online commerce, pembeli dapat melihat
daripada belanja secara konvensional barang yang dijajakan dari manapun
disebabkan karena konsumen dapat dan kapanpun selama tempat tersebut
mengakses produk tersebut selama 24 masih terhubung dengan internet.
jam, efisien waktu serta lebih fleksibel E-commerce, selain memiliki
(Zheng, 2009) dan (Suyanto2, 2003). dampak langsung pada penjual dan
Internet merupakan salah satu konsumen juga memiliki dampak
media komunikasi yang aktif selama tidak langsung pada masyarakat yang
24 jam sehingga ketika pelanggan tidak menggunakan e-commerce, akan
tersambung dengan jaringan internet, tetapi juga berdampak pada
pelanggan tersebut akan dapat terdorongnya pertumbuhan ekonomi
mengakses produk-produk yang wilayah yaitu menurunnya kepadatan
dijajakan oleh penjual. Berbeda di jalan raya, harga barang bersaing
dengan pedagang konvensional yang sehingga lebih murah, serta
hanya bisa dilihat dagangannya ketika tumbuhnya ekonomi di perdesaan atau
toko/galeri miliknya buka. Jam buka pemerataan pertumbuhan ekonomi
toko konvensional hanya berkisar (Cao, 2012).
antara 8-12 jam, sehingga ketika Perkembangan e-comerce serta
galeri tutup pelanggan tidak akan internat pada umumnya akan merubah
dapat melihat barang yang dijual struktur ruang wilayah dimana
maupun bertransaksi. Pada e- mobilitas manusia dalam menempuh
commerce pelangga dapat melihat jarak fisik akan berkurang karena
barang yang dijual serta bertransaksi banyak orang lebih memilih
selama 24 jam, meskipun nantinya mengakses informasi melalui jaringan
pengiriman barang akan diproses di internet (Rachmawati, 2014).
hari kerja selanjutnya. Berkurangnya mobilitas fisik manusia
Fleksibilitas itulah yang akan berdampak pada berkurangnya
menyebabkan e-commerce menjadi kepadatan lalu lintas di jalan sehingga
cepat berkembang. Perilaku dari segi lingkungan polusi akan
(behavior) kebanyakan orang adalah berkurang. Berkurangnya kepadatan
di jalan juga akan mempercepat menyetakan bahwa tingkat penetrasi
mobilitas kegiatan yang memang internet memang baru 34,9% pada
membutuhkan ruang fisik untuk tahun 2014, akan tetapi penetrasi
bermobilitas. Efisiensi mobilitas inilah internet yang saat ini sudah diakses
yang akan mendorong pertumbuhan hingga ke desa-desa seluruh Indonesia
ekonomi wilayah karena ketika waktu memberikan angin segar bagi
tempuh lebih cepat, maka bahan bakar pertumbuhan ekonomi wilayah
yang harus dikeluarkan di jalan akan perdesaan. Dengan adanya internet di
lebih sedikit serta waktu perjalanan desa-desa, masyarakat desa saat ini
akan lebih hemat, sisa waktu tersebut sudah bisa melakukan e-commerce
dapat dimaksimalkan untuk aktivitas sendiri dan tidak perlu bergantung
selanjutnya yang berpotensi pada kota-kota dalam memasarkan
meningkatkan nilai tambah produk-produk yang dihasilkan di
perekonomian. desa. Cukup melalui e-commerce,
Persaingan harga barang akan pembeli akan datang ke desa untuk
mengakibatkan penjual berusaha mengambil produk dalam jumlah
menurunkan barang serendah besar sehingga jarak fisik tidak akan
mungkin agar dapat dilirik oleh mempengaruhi pemasaran. Dengan
konsumen. Harga barang yang tertera berkembangnya pemasaran komoditas
dalam informasi e-commerce dapat di perdesaaan akan mendorong
bersaing karena harga tersebut belum pertumbuhan ekonomi di wilayah
termasuk biaya pengiriman sehingga perdesaan hingga pada akhirnya akan
akan terlihat lebih murah. Harga terjadi pemerataan pertumbuhan
barang yang bersaing ini tentu akan ekonomi hingga wilayah perdesaan.
menguntungkan konsumen. Selain itu, Meskipun e-commerce dapat
dengan berkembangnya e-commerce mendorong pertumbuhan ekonomi
juga akan menjadi katalisator wilayah secara lebih merata, akan
pemerataan pertumbuhan ekonomi tetapi terdapat satu hal yang harus
hingga ke perdesaan asalkan wilayah diwaspadai karena justru dapat
tersebut harus tersedia infrastruktur memperlebar kesenjangan ekonomi
yang dapat menunjang akses internet. seiring dengan berkembangnya e-
Kegiatan perdagangan secara commerce di Indonesia yaitu distribusi
konvensional secara sadar maupun listrik yang belum merata. Menurut
tidak sadar akan membentuk data Dewan Energi Nasional 2013
aglomerasi di wilayah perkotaan yang dilansir oleh slideshare.net, rasio
sehingga mengakibatkan kesenjangan elektrifikasi Indonesia pada tahun
antara wilayah perkotaan dengan 2013 masih sekitar 80%, hal ini berarti
wilayah perdesaan (Kuznet, 1955 masih terdapat 20% rumah tangga
dalan Casco, 2009). E-commerce yang belum dialiri listrik, bahkan di
tidak terpengaruh pada jarak fisik Provinsi Papua, rasio elektrifikasi baru
asalkan suatu wilayah tersambung sekitar 32%. Selain Provinsi Papua,
dengan koneksi internet. Penetrasi masih terdapat beberapa provinsi yang
internet menurut hasil survei Asosiasi memiliki rasio elektrifikasi yang
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia rendah seperti Nusa Tenggara Barat
(APJII) bekerja sama dengan Pusat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur
Kajian dan Komunikasi Universitas (NTT)
Indonesia (Puskakom UI) yang dimuat Dalam kegiatan e-commerce
dalam portal berita beritasatu.com mutlak memerlukan listrik karena
berbasis pada teknologi, sehingga biaya operasional dan dapat
wilayah-wilayah yang belum teraliri memperlebar pangsa pasar, sehingga
listrik otomatis tidak akan bisa keuntungan dapat dimaksimalkan dan
menerapkan e-commerce dan kegiatan lebih mudah dalam hal pengembangan
ekonomi berjalan dengan lambat. Di bisnis.
Provinsi Papua mengalami kesulitan Berkembangnya e-commerce
kegiatan ekonomi karena kesulitan akan memberi dorongan pada
geografis sedangkan di NTB dan NTT perekonomian wilayah yang lebih
terjajadi kesulitan akibat konfigurasi merata karena dengan semakin
berupa kepulauan. Ketiadaan tenaga besarnya perputaran capital di suatu
listrik tersebut menyebabkan kegiatan wilayah akan menyebabkan semakin
e-commerce maupun pengiriman pesatnya pertumbuhan ekonomi, serta
barang menjadi sangat sulit, sehingga transaksi yang lebih mudah selama 24
wilayah-wilayah tersebut akan jam dan kemudahan proses
semakin tertinggal daripada yang lain pembayaran menyebabkan perputaran
terutama di wilayah Indonesia bagian capital semakin cepat.
barat. Pertumbuhan ekonomi menjadi
lebih merata karena saat ini pemasaran
Kesimpulan produk-produk dari perdesaan tidak
Perkembangan e-commerce di terhalang oleh jarak. Akan tetapi, hal
Indonesia semakin pesat memiliki yang perlu diwaspadai adalah
dampak positif baik bagi pebisnis, kesenjangan yang semakin lebar
konsumen maupun masyarakat. Bagi terutama terjadi pada wilayah-wilayah
pebisnis, e-commerce memiliki yang belum teraliri dan belum bisa
dampak positif berupa pengurangan mengakses e-commerce
DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Pusat Kajian dan
Komunikasi Universitas Indonesia (Puskakom UI). 2015. “Mayoritas
Netizen di Indonesia Berusia 18-25 Tahun”. (online)
http://www.beritasatu.com/iptek/261297-mayoritas-netizen-di-indonesia-
berusia-1825-tahun.html (diakses pada 17 September 2016 pukul 14.53)
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. 2013. “PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha di DKI Jakarta ( Juta Rupiah), 2007-2013”.
(online) http://jakarta.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/18 (diakses pada
17 September 2016 pukul 13.13)
Cao, Jian et.al.2012. “Analysis on Agricultural E-commerce Platform
Construction in Developed Areas Based on Rural Residents’ Needs – Take
the Case of Beijing”. Computer and Computing Technologies in
Agriculture VI: 6th IFIP WG 5.14 International Conference, CCTA 2012,
Zhangjiajie, China, October 19-21, 2012
Casco. 2009. A Comprehensive Study Guide Geography. Singapore : Casco
Publication Pte. Ltd.
Dewan Energi Nasional. 2013. “Kondisi Ke-energian Nasional dan Tantangan
yang Dihadapi. (online) http://www.slideshare.net/Syamsir06/den-
syamsir-abduh-07082014unhas (diakses pada 18 September 2016 pukul
09.00)
Galindo, Miguel Angel et al. 2009. Enterpreneurship and Business : A Regional
Prespective. Berlin : Springer Berlin Heidelberg. ISBN=978-3-540-70902-
2.
Kementrian Komunikasi dan Informaatika. 2014. “Pemerintah Akan Tingkat
Transaksi E-commerce”. (online)
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4540/Pemerintah+Akan+Ti
ngkat+Transaksi+E-commerce/0/berita_satker (diakses pada 17 September
2016 pukul 12.33)
Nagle, Garreth. 2000. Advanced Geography. Oxford : Oxford University Press
Rachmawati, Rini. 2014. Pengembangan Perkotaan Dalam Era Teknologi
Informasi Dan Komunikasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Rakuten, 2012. Peta Pasar e-commerce Mulai Merata di Indonesia. (online).
http://inet.detik.com/read/2012/08/30/174654/2003661/398/peta-pasar-e-
commerce-mulai-merata-di-indonesia (diakses pada 17 September 2016
pukul 13.17)
Sholekan. 2009. E-commerce dan E-business Telkom PDC. Bandung
Suyanto1, Muhammad. 2003.Multimedia Alat untuk Meningkatkan Kemampuan
Bersaing. Yogyakarta : Penerbit Andi
Suyanto2, Muhammad. 2003. Strategi Periklanan pada E-commerce Perusahaan
Top Dunia. Yogyakarta : Penerbit Andi
Zheng, Qin et. al.. 2009. Introduction to E-commerce. Tsinghua : Tsinghua
University Press. ISBN: 978-3-540-49644-1

View publication stats

Potrebbero piacerti anche