Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRAK
Immunization is the giving of immunity to infants and children to various
diseases, so that babies and children grow in healthy condition. Rubella cases in
Sukoharjo were quite high during the period of January to July 2017, the number of
rubella cases in Sukoharjo reached 60 cases. Therefore researchers are interested in
examining the relationship between knowledge and attitudes of mothers with the
implementation of MR immunization in Rt 05 Kelurahan Tagaraja Kecamatan
Kateman Kebupaten Indragiri Hilir Tahun 2018. This study uses a cross sectional
research design. The population of this study were all mothers with immunization in RT
05 Tagaraja Village, Indragiri Hilir District Kateman District in 2018, 48 people and a
sample of 48 people, with total sampling technique. Data analysis techniques were
performed using chi-square statistical test analysis. The results of the study showed that
there was a significant relationship between the relationship of knowledge and attitudes
of mothers with the implementation of immunization of rubella measles (MR)in RT 05
Kelurahan Tagaraja Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018 with p
value 0,002 (p < 0,05. Based on the results of this study it can be concluded that there is
a relationship between knowledge and attitudes of mothers with the implementation of
immunization of rubella measles (MR). Suggestions for mothers It is hoped that for the
research location to make an extension program before the scheduled implementation of
the rubella measles immunization to provide education on maternal health and
government programs in the implementation of immunization for rubella measles (MR)
can be carried out.
dan tambahan dengan cakupan tinggi penularan virus campak dan rubella
(>95%) dan merata (Ditjen P, 2017). pada anak usia 9 bulan sampai
Di indonesia telah dengan <15 tahun, tanpa
berkomitmen untuk mencapai mempertimbangkan status imunisasi
eliminasi campak dan pengendalian sebelumnya. Tujuan dilaksanakan
rubella Congenital Rubella imunisasi measles rubella (MR)
Syndrome (CRS) pada tahun 2020. adalah meningkatkan kekebalan
Strategi yang dilakukan untuk masyarakat terhadap campak dan
mencapai target tersebut adalah rubella secara cepat, memutuskan
penguatan imunisasi rutin untuk transmisi virus campak dan rubella,
mencapai cakupan imunisasi campak menurunkan angka kesakitan campak
≥95% merata disemua tingkatan, dan rubella, dan menurunkan angka
pelaksanaan Crash program Campak kejadian CRS (Depkes, 2017).
pada anak usia 9-59 bulan di 185 Pemberian imunisasi MR ini penting
kabupaten/kota pada bulan Agustus – dilakukan karena sampai saat ini
September 2016, pelaksanaan belum ada obat untuk penyakit
kampanye vaksin MR pada anak usia rubella. Imunisasi MR diberikan
9 bulan hingga< 15 tahun secara untuk melindungi anak Indonesia
bertahap, introduksi vaksin MR ke dari penyakit kelainan bawaan
dalam program imunisasi rutin pada seperti gangguan pendengaran,
bulan Oktober 2017 dan 2019, gangguan penglihatan, kelainan
Surveilans Campak Rubella berbasis jantung dan retardasi mental yang
kasus individu/ Case Based Measles disebabkan adanya infeksi rubella
Surveilance (CBMS), Surveilance pada saat kehamilan.
sentinel CRS di 13 Rumah Sakit, dan Dalam upaya mencapai target
KLB campak diinvertigasu secara eliminasi measles dan rubella pada
penuh (fully investigated) (Depkes, tahun 2020, pemerintah Indonesia
2017). mengadakan kampanye imunisasi
Salah satu program Dinas measles rubella (MR) sebagai
Kesehatan Republik Indonesia imunisasi tambahan sebelum
adalah, pemberian Imunisasi Measles dimasukkan ke dalam imunisasi
Rubella (MR) yang merupakan suatu rutin. Kampanye imunisasi Measles
kegiatan imunisasi masal sebagai Rubella dilaksanakan serentak di
upaya untuk memutuskan transmisi seluruh wilayah indonesia (34
penularan virus campak dan rubella provinsi). Pelayanan imunisasi
pada anak usia 9 bulan sampai dilakukan di pos-pos pelayanan
dengan <15 tahun, tanpa imunisiasi yang telah ditentukan
mempertimbangkan status imunisasi yaitu di sekolah-sekolah yaitu
sebelumnya. Imunisasi ini sifatnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
wajib dan tidak memerlukan Taman Kanak-Kanan (TK),
individual informed consent. Komite SD/MI/sederajat dan
Penasehat Ahli Imunisasi Nasional SMP/MTs/sederajat, Posyandu,
(ITAGI) juga telah mengeluarkan Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
rekomendasi pada tanggal 11 Januari Puskesmas pembantu, Rumah Sakit
2016 untuk mengintegrasikan vaksin dan Fasilitas pelayanan kesehatan
rubella ke dalam program imunisasi lainnya dengan target anak usia 9
nasional untuk menurunkan angka bulan sampai dengan usia <15 tahun.
kejadian campak, rubella dan Pelaksanaan kampanye imunisasi
Congenital Rubella Syndrome MR dibagi ke dalam 2 fase. Fase
(Depkes, 2017). pertama dilaksanakan pada bulan
Pelaksanaan imunisasi Agustus -September 2017 di seluruh
measles rubella (MR) adalah Jawa, fase kedua dilaksanakan pada
kegiatan imunisasi sebagai upaya bulan Agustus-September 2019 di
untuk memutuskan transmisi seluruh Sumatera, Kalimantan,
3
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841
negara dan tidak ada laporan efek diberikan pada usia 9 bulan sampai
samping yang berbahaya. untuk dengan <15 Tahun, tidak setuju
menjadi satu vaksin harus memenuhi dengan pemberian imunisasi measles
dua syarat aman dan efektif. Artinya rubella pada anak, anak dapat
mampu menimbulkan kekebalan terhindar dari virus campak dan
tubuh sehingga anak tersebut tidak rubella.
sakit.
Orangtua yang menolak Tabel 2. Distribusi Frekuensi
vaksinasi menganggap anak mereka Sikap Dengan Pelaksanaan
tetap sehat meski tidak diimunisasi. Imunisasi Measles Rubella (MR)
Menurut Lestari S (2017), di RT 05 Kelurahan Tagaraja
Efektivitas vaksin tidak 100%. untuk Kecamatan Kateman Kabupaten
vaksin cacar air (misalnya), sekitar Indragiri Hilir Tahun 2019
70-90%, jadi dari 10 anak yg
diimunisasi cacar air, sekitar 1-3 No Sikap Frekuensi
Persentase
tetap sakit, tetapi lebih dari (%)
separuhnya tidak sakit. Cakupan 1 Baik 3 6,3
imunisasi yang kurang bisa 2 Cukup 29 60,4
3 Kurang 16 33,3
menyebabkan timbulnya Kejadian Jumlah 48 100
Luar Biasa (KLB) (Lestari S, 2017).
Faktor lain mengakibatkan Berdasarkan Tabel 2 di atas
pengetahuan dikarenakan kurangnya diperoleh bahwa mayoritas
mendapat informasi dari petugas responden memperoleh sikap dalam
kesehatan akan tujuan dari kategori cukup sebanyak 29
pelaksanaan imunisasi measles responden (60,4%).
rubella. Hal ini berhubungan dengan Hal ini dapat dilihat, menurut
Salah satu peran petugas kesehatan, Depkes (2017), sasaran pelaksanaan
guru dan kader kesehatan yaitu kegiatan kampanye imunisasi
memberikan informasi kepada orang measles rubella (MR) adalah seluruh
tua/ wali murid melalui pertemuan anak usia 9 bulan sampai <15 tahun.
orang tua murid atau surat edaran Imunisasi measles rubella (MR)
yang berisi pemberitahuan manfaat diberikan tanpa melihat status
imunisasi MR dan tanggal imunisasi maupun riwayat penyakit
pelaksanaannya, Membantu campak dan rubella sebelumnya.
memberikan penyuluhan kepada Tujuan pelaksaan imunisasi measles
orang tua / wali / murid dan rubella adalah untuk mencapai
Menggerakkan orang tua dan sasaran elimisasi campak dan pengendalian
untuk datang ke pos pelayanan rubella, meningkatkan kekebalan
imunisasi /posyandu. masyarakat terhadap campak dan
rubella secara cepat, memutuskan
Sikap dengan pelaksanaan transmisi virus campak dan rubella,
imunisasi measles rubella (MR) di menurunkan angka kesakitan campak
RT 05 Kelurahan Tagaraja dan rubella, menurunkan angka
Kecamatan Kateman Kabupaten kejadian.
Indragiri Hilir Tahun 2019 Hasil penelitian sikap ada
Dari hasil penelitian hubungan dengan kurangnya
menunjukkan bahwa mayoritas pelaksanaan tindakan terhadap
responden memiliki sikap dalam pelaksanaan imunisasi measles
kategori cukup dalam pelaksanaan rubella (MR), dikarenakan
imunisasi measles rubella (MR) kurangnya edukasi terhadap ibu
dengan menjawab pertanyaan tentang tujuan dan sasaran dari
sebanyak 10 pertanyaan dengan rata- pelaksanaan imunisasi measles
rata responden menjawab menurut
ibu tidak setuju imunisasi MR
6
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841
7
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841
10