Sei sulla pagina 1di 10

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No.

1 April – September 2019


ISSN 2599-1841

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN


PELAKSANAAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
DI RT 05 KELURAHAN TAGARAJA
KECAMATAN KATEMAN
KEBUPATEN INDRAGIRI
HILIR TAHUN 2018

Suhartini1, Sri Hartini2


2
Alumni Sarjana Keperawatan STIKRSH-Medan
1
Staf Pengajar Prodi Kebidanan STIKRSH-Medan

ABSTRAK
Immunization is the giving of immunity to infants and children to various
diseases, so that babies and children grow in healthy condition. Rubella cases in
Sukoharjo were quite high during the period of January to July 2017, the number of
rubella cases in Sukoharjo reached 60 cases. Therefore researchers are interested in
examining the relationship between knowledge and attitudes of mothers with the
implementation of MR immunization in Rt 05 Kelurahan Tagaraja Kecamatan
Kateman Kebupaten Indragiri Hilir Tahun 2018. This study uses a cross sectional
research design. The population of this study were all mothers with immunization in RT
05 Tagaraja Village, Indragiri Hilir District Kateman District in 2018, 48 people and a
sample of 48 people, with total sampling technique. Data analysis techniques were
performed using chi-square statistical test analysis. The results of the study showed that
there was a significant relationship between the relationship of knowledge and attitudes
of mothers with the implementation of immunization of rubella measles (MR)in RT 05
Kelurahan Tagaraja Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018 with p
value 0,002 (p < 0,05. Based on the results of this study it can be concluded that there is
a relationship between knowledge and attitudes of mothers with the implementation of
immunization of rubella measles (MR). Suggestions for mothers It is hoped that for the
research location to make an extension program before the scheduled implementation of
the rubella measles immunization to provide education on maternal health and
government programs in the implementation of immunization for rubella measles (MR)
can be carried out.

Key Words : Knowledge, Attitude, Implementation of MR

PENDAHULUAN Pemerintah telah membuat


Imunisasi merupakan program imunisasi yang diwajibkan
pemberian kekebalan pada bayi dan kepada seseorang sebagai bagian dari
anak terhadap berbagai penyakit, masyarakat dalam rangka melindungi
sehingga bayi dan anak tumbuh yang bersangkutan dan masyarakat
dalam keadaan sehat. Pemberian sekitarnya dari penyakit yang dapat
imunisasi merupakan tindakan dicegah dengan imunisasi. Adapun
pencegahan agar tubuh tidak program tersebut yaitu imunisasi
terjangkit penyakit infeksi tertentu rutin yaitu imunisasi yang
seperti tetanus, batuk rejan dilaksanakan terus menerus dan
(pertusus), campak (measles), polio berkesinambungan yang terdiri dari
dan tuberkulosis atau seandainya imunisasi dasar dan imunisasi
terkenapun, tidak memberikan akibat lanjutan, imunisasi tambahan
yang fatal bagi tubuh. Penyakit merupakan ulangan imunisasi dasar
infeksi atau menular dapat dicegah untuk mempertahankan tingkat
dengan imunisasi (Depkes, 2017). kekebalan dan memperpanjang masa
1
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

perlindungan anak yang sudah kelahiran hidup selama periode


mendapat imunisasi dasar, dan rubella. Angka kejadian CRS pada
imunisasi khusus untuk melindungi negara yang belum mengintroduksi
seseorang dan masyarakat terhadap vaksin rubella diperkirakan cukup
penyakit tertentu pada situasi tertentu tinggi. Pada tahun 2010 diperkirakan
(Depkes, 2017). sekitar 22.000 angka lahir dengan
Imunisasi dapat mencegah CRS di regio Afrika, sekitar 46.000
berbagai jenis penyakit yaitu, di regio Asia Tenggara dan 12.634 di
pneumonia dan meningitis yang Regio Pasifik barat.
disebabkan oleh pneumokokus, diare Menurut Kemenkes pada
yang disebabkan oleh rotavirus, tahun 2015 di Indonesia terdapat
influenza, cacar air (varisela), 8.158 kasus campak dan jumlah
gondokan (mumps), campak jerman kasus meninggal sebanyak 1 yaitu di
(rubella), demam tifoid, hepatitis A, Provinsi Jambi. Setiap tahun melalui
kanker laher rahim yang disebabkan kegiatan surveilans dilaporkan lebih
oleh human papillomavirus, dari 11.000 kasus suspect campak
japanese enchephalitis, herpes dan dari hasil konfirmasi
zoster, hepatitis B pada dewasa dan laboratorium, 12-39% diantaranya
demam berdarah (Depkes, 2017). adalah campak pasti (Lab confirmed)
Penyakit campak merupakan (Depkes, 2017).
salah satu penyakit yang Penyakit rubella di Indonesia
membutuhkan pemberian imunisasi, merupakan salah satu masalah
yang diberikan pada imunisasi dasar kesehatan yang memerlukan
di usia 9 bulan dan imunisasi pencegahan secara efektif. Dari
lanjutan di usia 18 bulan (Depkes, tahun 2010 sampai 2015, terdapat
2017). 23.164 kasus penyakit campak dan
Campak merupakan suatu 30.463 kasus penyakit Rubella. Data
penyakit infeksi yang sangat menular surveilans selama lima tahun terakhir
dan disebabkan oleh virus, pada menunjukan 70% kasus rubella
umumnya penyakit campak terjadi pada kelompok usia <15
menyerang anak-anak serta tahun. Selain itu, berdasarkan studi
merupakan penyakit endemis tentang estimasi beban penyakit CRS
dibelahan dunia. Penyakit campak di indonesia pada tahun 2013
sendiri sangat berbahaya karena diperkirakan terdapat 2767 kasus
dapat menyebabkan kecacatan dan CRS, 82/1000.000 terjadi pada usia
kematian yang diakibatkan dari ibu 15-19 tahun dan menurun
komplikasi seperti, pneumonia, otitis menjadi 47/100.000 pada usia ibu
media, dan enchepalitis Rubella 40-44 tahun (Depkes, 2017).
adalah jenis lain dari measles yang Dalam Global Vaccine Action
dikenal dengan campak Jerman dan Plan (GVAP), Campak dan rubella
disebabkan oleh virus (Giaswara, ditargetkan dapat dieliminasi di 5
2014). regional WHO tahun 2020. Sejalan
Menurut WHO tahun 2012 dengan GVAP, The Global Measles
terdapat 535.000 anak meninggal & Rubella Strategic Plan 2012-2020
karena measles (campak). Sedangkan memetakan stategi yang diperlukan
lebih dari 110.000 terdapat bayi yang untuk mencapai target dunia tanpa
lahir dengan Congenital Rubella campak, rubella atau CRS. Satu
Syndrom (CRS), dan angka tertinggi diantara lima strategi adalah
ditemukan di Asia Tenggara (85%) mencapai dan mempertahankan
dan Afrika (38%). Insidens tingkat kekebalan masyarakat yang
Congenital Rubella Syndrome (CRS) tinggi dengan memberikan dua dosis
bervariasi antara 0,1-0,2/1000 vaksin yang mengandung campak
kelahiran hidup pada periode dan rubella melalui imunisasi rutin
endemik dan antara 0,8-4/1000
2
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

dan tambahan dengan cakupan tinggi penularan virus campak dan rubella
(>95%) dan merata (Ditjen P, 2017). pada anak usia 9 bulan sampai
Di indonesia telah dengan <15 tahun, tanpa
berkomitmen untuk mencapai mempertimbangkan status imunisasi
eliminasi campak dan pengendalian sebelumnya. Tujuan dilaksanakan
rubella Congenital Rubella imunisasi measles rubella (MR)
Syndrome (CRS) pada tahun 2020. adalah meningkatkan kekebalan
Strategi yang dilakukan untuk masyarakat terhadap campak dan
mencapai target tersebut adalah rubella secara cepat, memutuskan
penguatan imunisasi rutin untuk transmisi virus campak dan rubella,
mencapai cakupan imunisasi campak menurunkan angka kesakitan campak
≥95% merata disemua tingkatan, dan rubella, dan menurunkan angka
pelaksanaan Crash program Campak kejadian CRS (Depkes, 2017).
pada anak usia 9-59 bulan di 185 Pemberian imunisasi MR ini penting
kabupaten/kota pada bulan Agustus – dilakukan karena sampai saat ini
September 2016, pelaksanaan belum ada obat untuk penyakit
kampanye vaksin MR pada anak usia rubella. Imunisasi MR diberikan
9 bulan hingga< 15 tahun secara untuk melindungi anak Indonesia
bertahap, introduksi vaksin MR ke dari penyakit kelainan bawaan
dalam program imunisasi rutin pada seperti gangguan pendengaran,
bulan Oktober 2017 dan 2019, gangguan penglihatan, kelainan
Surveilans Campak Rubella berbasis jantung dan retardasi mental yang
kasus individu/ Case Based Measles disebabkan adanya infeksi rubella
Surveilance (CBMS), Surveilance pada saat kehamilan.
sentinel CRS di 13 Rumah Sakit, dan Dalam upaya mencapai target
KLB campak diinvertigasu secara eliminasi measles dan rubella pada
penuh (fully investigated) (Depkes, tahun 2020, pemerintah Indonesia
2017). mengadakan kampanye imunisasi
Salah satu program Dinas measles rubella (MR) sebagai
Kesehatan Republik Indonesia imunisasi tambahan sebelum
adalah, pemberian Imunisasi Measles dimasukkan ke dalam imunisasi
Rubella (MR) yang merupakan suatu rutin. Kampanye imunisasi Measles
kegiatan imunisasi masal sebagai Rubella dilaksanakan serentak di
upaya untuk memutuskan transmisi seluruh wilayah indonesia (34
penularan virus campak dan rubella provinsi). Pelayanan imunisasi
pada anak usia 9 bulan sampai dilakukan di pos-pos pelayanan
dengan <15 tahun, tanpa imunisiasi yang telah ditentukan
mempertimbangkan status imunisasi yaitu di sekolah-sekolah yaitu
sebelumnya. Imunisasi ini sifatnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
wajib dan tidak memerlukan Taman Kanak-Kanan (TK),
individual informed consent. Komite SD/MI/sederajat dan
Penasehat Ahli Imunisasi Nasional SMP/MTs/sederajat, Posyandu,
(ITAGI) juga telah mengeluarkan Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
rekomendasi pada tanggal 11 Januari Puskesmas pembantu, Rumah Sakit
2016 untuk mengintegrasikan vaksin dan Fasilitas pelayanan kesehatan
rubella ke dalam program imunisasi lainnya dengan target anak usia 9
nasional untuk menurunkan angka bulan sampai dengan usia <15 tahun.
kejadian campak, rubella dan Pelaksanaan kampanye imunisasi
Congenital Rubella Syndrome MR dibagi ke dalam 2 fase. Fase
(Depkes, 2017). pertama dilaksanakan pada bulan
Pelaksanaan imunisasi Agustus -September 2017 di seluruh
measles rubella (MR) adalah Jawa, fase kedua dilaksanakan pada
kegiatan imunisasi sebagai upaya bulan Agustus-September 2019 di
untuk memutuskan transmisi seluruh Sumatera, Kalimantan,
3
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara imunisasi MR tersebut di Puskesmas


Maluku dan Papua (Depkes, 2017). secara gratis selama periode
Upaya melancarkan Kampanye MR. Setelah seluruh
kampanye imunisasi measles rubella program kampanye imunisasi MR
(MR), banyak pihak-pihak yang selesai pada akhir September 2017,
diikutsertakan dalam pelaksanaan tetap akan dilakukan sweeping di
kegiatan ini. Salah satunya orang tua posyandu ataupun sekolah jikalau
atau ibu. Ibu berperan penting dalam ada yang belum mendapatkan
kebutuhan imunisasi anaknya, ada imunisasi hingga tanggal 5 Oktober
beberapa faktor yang dapat 2017 nanti.
mempengaruhi diantaranya Berdasarkan penelitian yang
pengetahuan tentang vaksinasi dan dilakukan oleh Prabandari dkk
pendidikan ibu (Senewe, 2017). (2019), dalam pelaksanaan
Pengetahuan tentang kampanye imunisasi MR, masih
vaksinasi yang baik akan ditemukan kasus penolakan dari
mempengaruhi minat ibu orang tua wali terhadap pemberian
memvaksinasikan anaknya. Ibu imunisasi MR. Salah satu daerah
dengan pengetahuan yang tinggi dengan kasus penolakan yang tinggi
akan memberikan kebutuhan adalah Sukoharjo. Selama periode
imunisasi kepada anaknya serta bulan Agustus tercatat sekitar 449
memperhatikan waktu yang tepat, wali siswa dari di Sukoharjo
begitu juga sebaliknya ibu dengan menyatakan menolak mendapatkan
pengetahuan rendah tidak akan MR. Penolakan sebagian besar dari
mengetahui imunisasi apa yang orang tua siswa sekolah dasar
seharusnya diberikan pada anaknya dikarena orang tua berfikir
(Giaswara, 2014). pemberian imunisasi measles rubella
Pendidikan ibu merupakan (MR) dapat mengakibatkan
salah satu proses tingkah laku, kecacatan dan kelumpuhan, adanya
semakin tinggi pendidikan maka pemberian info bahwa vaksin tidak
dalam menentukan tempat pelayanan halal. Dari 549 sekolah dasar di
kesehatan semakin baik, begitu juga Kabupaten Sukoharjo, tercatat 64
sebaliknya dengan pendidikan orang tua wali siswa salah satu
rendah maka tidak memperdulikan sekolah dasar di Desa Gumpang
pusat pelayanan kesehatan Kecamatan Kartasura menolak
khususnya dalam mengimunisasikan imunisasi MR. Jumlah ini merupakan
bayinya dengan tepat (Indriani & yang tertinggi di Kabupaten
Asih, 2017). Sukoharjo. Hal ini sangat
Berdasarkan dari data disayangkan mengingat kasus rubella
Pusdatin tahun 2017, pelaksanaan di Sukoharjo cukup tinggi selama
Imunisasi measles rubella (MR) pada kurun waktu bulan Januari sampai
tahap pertama (1 Agustus-30 Juli 2017 jumlah kasus rubella di
September) di Pulau Jawa adalah Sukoharjo mencapai 60 kasus.
95%. Hasil cakupan di Pulau Jawa Berdasarkan data yang
mencapai 33,574,010 (96,02%) anak didapat dari Survey Awal di RT 05
telah diimunisasi MR sedangkan di Kelurahan Tagaraja Kecamatan
DI Yogyakarta 775,484 anak Kateman Kabupaten Indragiri Hilir
(93.98%) telah terimunisasi. Angka tercatat 65kepala keluarga dengan
ini telah melebihi target capaian ada 48 kepala keluarga yang
kampanye Imunisasi MR nasional memiliki anak dengan usia 9 bulan
yaitu sebanyak 95%. Biasanya anak sampai <15 tahun. Dari hasil yang
yang belum mendapatkan imunisasi terdapat di salah satu pos pelaksaan
MR di sekolah dan posyandu kampanye imunisasi MR (Sekolah),
disebabkan mereka sedang sakit dan sebelum dilaksanakan imunisasi MR,
disarankan agar memperoleh pihak pelayanan kesahatan terlebih
4
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

dahulu melakukan penyuluhan dan tidak mengetahui sasaran


penjelasan tentang imunisasi MR. pelaksanaan imunisasi measles
Setelah itu pihak sekolah rubella (MR), dan tujuan dari
membagikan surat izin untuk pelaksanaan imunisasi measles
melaksanaan imunisiasi MR ke rubella (MR).
orang tua, dari surat izin tersebut Tabel 1. Distribusi Frekuensi
tercatat banyak orang tua atau ibu Pengetahuan Dengan Pelaksanaan
yang menolak dilakukan imunisasi Imunisasi Measles Rubella (MR)
MR dengan alasan vaksin tidak halal, di RT 05 Kelurahan Tagaraja
dapat mengakibatkan kelumpuhan, Kecamatan Kateman Kabupaten
alergi dan penyakit lainnya. Indragiri Hilir Tahun 2019
Berdasarkan latar belakang
diatas maka permasalahan dalam No Pengetahuan Frekuensi
Persentase
penelitian ini adalah “Bagaimana (%)
hubungan pengetahuan dan sikap ibu 1 Baik 4 8,3
dengan pelaksanaan imunisasi 2 Cukup 25 52,1
measles rubella (MR) di RT 05 3 Kurang 19 39,6
Kelurahan Tagaraja Kecamatan Jumlah 48 100
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir
Riau Tahun 2019”. Berdasarkan tabel 1 di atas
diperoleh bahwa mayoritas
METODE PENELITIAN responden memperoleh pengetahuan
Jenis penelitian ini adalah dalam kategori cukup sebanyak 25
penelitian observasional analitik. responden (52,1%).
Lokasi penelitian di RT 05 Tinggi rendahnya tingkat
Kelurahan Tagaraja Kecamatan pengetahuan ibu mengenai imunisasi
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir measles rubella (MR) dapat
tahun 2018. Penelitian ini akan dianalisis berdasarkan karakteristik
dilaksanakan pada bulan September dari responden yaitu ditinjau dari
2018 s/d Januari 2019. tingkat pendidikan, pada penelitian
Sample dalam penelitian ini ini mayoritas tingkat pendidikan
ada berjumlah 48 ibu yang responden adalah SMA yaitu
mempunyai anak 9 bulan sampai sebanyak 24 orang atau (50%). Hal
dengan <15 tahun di RT 05 ini didukung oleh teori Notoatmodjo
Kelurahan Tagaraja Kecamatan (2010), bahwa pendidikan adalah
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir suatu proses belajar yang berarti
tahun 2018. perubahan ke arah yang lebih
dewasa, lebih baik dan lebih matang
HASIL DAN PEMBAHASAN pada diri individu, keluarga dan
Pengetahuan dengan pelaksanaan masyarakat. Pendidikan menjadi hal
imunisasi measles rubella (MR) di yang sangat penting dalam
RT 05 Kelurahan Tagaraja mempengaruhi pengetahuan yang
Kecamatan Kateman Kabupaten luas. Sehingga diharapkan dengan
Indragiri Hilir Tahun 2019 tingkat pendidikan yang tinggi akan
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan pula wawasan
menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan dan dapat membawa
responden memiliki pengetahuan pada perubahan sikap dan perbuatan
dalam kategori cukup dalam seseorang terutama dalam
pelaksanaan imunisasi measles melaksanakan pemberian imunisasi
rubella (MR) dengan menjawab dengan tepat waktu.
pertanyaan sebanyak 12 pertanyaan Menurut Lestari S (2017),
dengan rata-rata responden tidak vaksin yang digunakan di Indonesia
mengetahui apakah pelaksanaan terjamin keamanannya. Adapun
imunisasi measles rubella (MR), vaksin MR telah digunakan di 141
5
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

negara dan tidak ada laporan efek diberikan pada usia 9 bulan sampai
samping yang berbahaya. untuk dengan <15 Tahun, tidak setuju
menjadi satu vaksin harus memenuhi dengan pemberian imunisasi measles
dua syarat aman dan efektif. Artinya rubella pada anak, anak dapat
mampu menimbulkan kekebalan terhindar dari virus campak dan
tubuh sehingga anak tersebut tidak rubella.
sakit.
Orangtua yang menolak Tabel 2. Distribusi Frekuensi
vaksinasi menganggap anak mereka Sikap Dengan Pelaksanaan
tetap sehat meski tidak diimunisasi. Imunisasi Measles Rubella (MR)
Menurut Lestari S (2017), di RT 05 Kelurahan Tagaraja
Efektivitas vaksin tidak 100%. untuk Kecamatan Kateman Kabupaten
vaksin cacar air (misalnya), sekitar Indragiri Hilir Tahun 2019
70-90%, jadi dari 10 anak yg
diimunisasi cacar air, sekitar 1-3 No Sikap Frekuensi
Persentase
tetap sakit, tetapi lebih dari (%)
separuhnya tidak sakit. Cakupan 1 Baik 3 6,3
imunisasi yang kurang bisa 2 Cukup 29 60,4
3 Kurang 16 33,3
menyebabkan timbulnya Kejadian Jumlah 48 100
Luar Biasa (KLB) (Lestari S, 2017).
Faktor lain mengakibatkan Berdasarkan Tabel 2 di atas
pengetahuan dikarenakan kurangnya diperoleh bahwa mayoritas
mendapat informasi dari petugas responden memperoleh sikap dalam
kesehatan akan tujuan dari kategori cukup sebanyak 29
pelaksanaan imunisasi measles responden (60,4%).
rubella. Hal ini berhubungan dengan Hal ini dapat dilihat, menurut
Salah satu peran petugas kesehatan, Depkes (2017), sasaran pelaksanaan
guru dan kader kesehatan yaitu kegiatan kampanye imunisasi
memberikan informasi kepada orang measles rubella (MR) adalah seluruh
tua/ wali murid melalui pertemuan anak usia 9 bulan sampai <15 tahun.
orang tua murid atau surat edaran Imunisasi measles rubella (MR)
yang berisi pemberitahuan manfaat diberikan tanpa melihat status
imunisasi MR dan tanggal imunisasi maupun riwayat penyakit
pelaksanaannya, Membantu campak dan rubella sebelumnya.
memberikan penyuluhan kepada Tujuan pelaksaan imunisasi measles
orang tua / wali / murid dan rubella adalah untuk mencapai
Menggerakkan orang tua dan sasaran elimisasi campak dan pengendalian
untuk datang ke pos pelayanan rubella, meningkatkan kekebalan
imunisasi /posyandu. masyarakat terhadap campak dan
rubella secara cepat, memutuskan
Sikap dengan pelaksanaan transmisi virus campak dan rubella,
imunisasi measles rubella (MR) di menurunkan angka kesakitan campak
RT 05 Kelurahan Tagaraja dan rubella, menurunkan angka
Kecamatan Kateman Kabupaten kejadian.
Indragiri Hilir Tahun 2019 Hasil penelitian sikap ada
Dari hasil penelitian hubungan dengan kurangnya
menunjukkan bahwa mayoritas pelaksanaan tindakan terhadap
responden memiliki sikap dalam pelaksanaan imunisasi measles
kategori cukup dalam pelaksanaan rubella (MR), dikarenakan
imunisasi measles rubella (MR) kurangnya edukasi terhadap ibu
dengan menjawab pertanyaan tentang tujuan dan sasaran dari
sebanyak 10 pertanyaan dengan rata- pelaksanaan imunisasi measles
rata responden menjawab menurut
ibu tidak setuju imunisasi MR
6
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

rubella (MR) sebelum pelaksanaan perlu diberikan kepada anak balita


measles rubella (MR). yang sehat. Hal ini disebabkan
kurangnya sosialisasi dan
Pelaksanaan imunisasi measles penyuluhan yang diterapkan oleh
rubella (MR) di RT 05 Kelurahan dinas kesehatan mengenai manfaat
Tagaraja Kecamatan Kateman pemberian imunisasi measles rubella
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun (MR) tersebut. Hal ini sesuai
2019 pendapat Triana (2015), bahwa
Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang bisa menyebabkan
bahwa pelaksanaan imunisasi tidak terlaksananya imunisasi adalah
measles rubella (MR) di RT 05 kurangnya pengetahuan ibu tentang
Kelurahan Tagaraja Kecamatan pentingnya imunisasi lanjutan,
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir pengalaman ibu yang tidak
Tahun 2019 belum berjalan dengan menyenangkan dan kurangnya
baik. Hal ini disebabkan oleh data informasi kesehatan/dukungan
yang menunjukkan bahwa dari 48 tenaga kesehatan yang didapatkan.
responden yang diteliti mayoritas Menurut hasil penelitian di
responden tidak mengikuti lapangan menunjukkan bahwa
pelaksanaan imunisasi measles pelaksanaan imunisasi measles
rubella (MR) sebanyak 28 responden rubella (MR) yang belum terlaksana
(58,3%). dengan baik disebabkan oleh
Tabel 3. Distribusi Frekuensi beberapa alasan yaitu mengenai
Pelaksanaan Imunisasi Rubella beberapa isu yang menyebar di
(MR) di RT 05 Kelurahan masyarakat yang menyatakan bahwa
Tagaraja Kecamatan Kateman vaksin MR tidak halal, selain itu
Kabupaten Indragiri Hilir keamanan vaksin yang tidak terjamin
Tahun 2019 sehingga masyarakat merasa resah
untuk melakukan imunisasi MR
Pelaksanaan
Persentase kepada anaknya, selain itu tidak
No Imunisasi Frekuensi imunisasi tetap sehat yang kurang
(%)
MR
20 41,7
maksimal sehingga masih tidak
1 Patuh terjangkau kepada masyarakat
2 Tidak Patuh 28 58,3
lainnya.
Jumlah 48 100

Mayoritas responden yang


belum melaksanakan atau sudah
melaksanakan tetapi tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
oleh tenaga kesehatan beranggapan
bahwa pemberian imunisasi tidak
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan imunisasi measles
rubella (MR) di RT 05 Kelurahan Tagaraja Kecamatan Kateman Kabupaten
Indragiri Hilir Tahun 2019
Pelaksanaan Imunisasi
Measles Rubella (MR) Total X2hitung p value
No Pengetahuan
Patuh Tidak Patuh
f % f % f %
1 Baik 3 6,3 1 2,1 4 8,3
2 Cukup 15 31,3 10 20,8 25 52,1 12,866 0,002
3 Kurang 2 4,2 17 35,4 19 39,6
Total 20 41,7 28 58,3 48 100,0

7
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

Berdasarkan analisis statisik 0,002 (p < 0,05). Hasil analisis


didapatkan bahwa ada hubungan tabulasi silang didapatkan bahwa
yang signifikan antara pengetahuan dari 4 responden yang memiliki
dengan pelaksanaan imunisasi pengetahuan baik lebih banyak yang
measles rubella (MR) di RT 05 patuh dalam pelaksanaan imunisasi
Kelurahan Tagaraja Kecamatan measles rubella (MR) sebanyak 3
Kateman Kabupaten Indragiri Hilir responden (6,3%) dibandingkan ibu
Tahun 2019, dengan nilai p value yang tidak patuh 1 responden (2,1%).

Tabel 4. Distribusi frekuensi sikap dengan pelaksanaan imunisasi rubella


(MR) di RT 05 Kelurahan Tagaraja Kecamatan Kateman Kabupaten
Indragiri Hilir Tahun 2019

Pelaksanaan Imunisasi Measles


Rubella (MR) Total
No Sikap
Patuh Tidak Patuh
f % f % f %
1 Baik 3 6,3 0 0,0 3 6,3
2 Cukup 16 33,3 13 27,1 29 60,4
3 Kurang 1 2,1 15 31,3 16 33,3
Total 20 41,7 28 58,3 48 100,0
Berdasarkan tabel 4 di atas Menurut Azizah (2011) responden
diketahui bahwa dari 3 responden yang tidak patuh tapi mempunyai
yang memiliki sikap baik seluruhnya pengetahuan yang baik dikarenakan
patuh dalam pelaksanaan imunisasi sebagian orang tua tidak
measles rubella (MR). Sedangkan mendapatkan dukungan dari keluarga
dari 29 responden yang memiliki untuk mengikuti imunisasi, karena
sikap yang cukup lebih banyak patuh keluarga khawatir dengan efek
dalam pelaksanaan imunisasi samping dari imunisasi seperti
measles rubella (MR) sebanyak 16 demam pada anak setelah di
responden (33,3%) dibandingkan ibu imunisasi. Sedangkan responden
yang tidak patuh 13 responden dengan kategori kurang baik dan
(27,1%). Kemudian dari 16 tidak patuh sebanyak 17 responden
responden yang memiliki sikap yang (35,4%) karena ibu belum
kurang lebih banyak tidak patuh mengetahui betul tentang imunisasi
dalam pelaksanaan imunisasi measles rubella (MR), sehingga
measles rubella (MR) sebanyak 15 kurang mengerti tentang manfaat
responden (31,3%) dibandingkan dari imunisasi measles rubella (MR).
dengan ibu yang patuh sebanyak 1 Notoatmodjo (2007)
responden (2,1%). menyatakan bahwa meskipun
Pada saat penelitian ada juga seseorang memiliki pendidikan yang
responden yang berpengetahuan baik rendah tetapi jika ia mendapatkan
tapi tidak patuh sebanyak 1 informasi yang baik dari berbagai
responden (2,1%). Ini disebabkan media misalnya TV, radio atau surat
karena ketidakpedulian dan kabar maka hal itu akan dapat
kurangnya kesadaran ibu dalam meningkatkan pengetahuan
membawa anaknya untuk di seseorang Notoatmodjo (2007).
imunisasi measles rubella (MR) Walaupun berpengetahuan kurang
walaupun pada dasarnya mempunyai baik tapi patuh dalam membawa
pengetahuan baik dan sudah tahu anak untuk di imunisasi measles
mengenal jadwal yang di tentukan rubella (MR) sesuai jadwal yang di
yaitu membawa anaknya untuk di tentukan yaitu pada anak balita
imunisasi measles rubella (MR). karena responden sadar akan
8
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

pentingnya imunisasi measles rubella Hilir Tahun 2019 mayoritas


(MR) untuk anaknya. kategori cukup.
Berdasarkan hasil analisis 2. Distribusi sikap ibu dengan
mengenai hubungan sikap dengan pelaksanaan imunisasi measles
pelaksanaan imunisasi measles rubella (MR) di RT 05 Kelurahan
rubella (MR) diperoleh nilai p value Tagaraja Kecamatan Kateman
= 0,001 (p<0,05) yang berarti ada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
hubungan yang signifikan antara 2019 mayoritas kategori cukup.
hubungan sikap dengan pelaksanaan 3. Distribusi pelaksanaan imunisasi
imunisasi measles rubella (MR) di measles rubella (MR) di RT 05
RT 05 Kelurahan Tagaraja Kelurahan Tagaraja Kecamatan
Kecamatan Kateman Kabupaten Kateman Kabupaten Indragiri
Indragiri Hilir Tahun 2019. Hilir Tahun 2019 mayoritas tidak
Hasil analisis tabulasi silang patuh dalam pelaksanaan
didapatkan bahwa dari 3 responden imunisasi measles rubella (MR).
yang memiliki sikap baik seluruhnya 4. Ada hubungan signifikan antara
patuh dalam pelaksanaan imunisasi hubungan pengetahuan dan sikap
measles rubella (MR). Sedangkan ibu dengan pelaksanaan
dari 29 responden yang memiliki imunisasi measles rubella (MR)
sikap yang cukup lebih banyak patuh di RT 05 Kelurahan Tagaraja
dalam pelaksanaan imunisasi Kecamatan Kateman Kabupaten
measles rubella (MR) sebanyak 16 Indragiri Hilir Tahun 2019.
responden (33,3%) dibandingkan ibu
yang tidak patuh 13 responden SARAN
(27,1%). Kemudian dari 16 1. Tempat Penelitian
responden yang memiliki sikap yang Diharapkan bagi tempat
kurang lebih banyak tidak patuh penelitian agar membuat program
dalam pelaksanaan imunisasi penyuluhan sebelum pelaksanaan
measles rubella (MR) sebanyak 15 imunisasi measles rubella secara
responden (31,3%) dibandingkan terjadwal guna memberi edukasi
dengan ibu yang patuh sebanyak 1 kesehatan ibu dan program
responden (2,1%). pemerintah dalam pelaksanaan
Tujuan pelaksaan imunisasi imunisasi measles rubella (MR)
measles rubella adalah untuk dapat terlaksana.
mencapai elimisasi campak dan 2. Bagi Institusi Pendidikan
pengendalian rubella, meningkatkan Diharapkan kepada pihak
kekebalan masyarakat terhadap pendidikan STIKes RS Haji agar
campak dan rubella secara cepat, membantu mengenalkan program
memutuskan transmisi virus campak pelaksanaan imunisasi measles
dan rubella, menurunkan angka rubella (MR).
kesakitan campak dan rubella,
menurunkan angka kejadian CRS 3. Peneliti Selanjutnya
(Depkes, 2017). Diharapkan kepada peneliti
selanjutnya agar dapat
KESIMPULAN mengembangkan penelitian ini
Berdasarkan uraian-uraian dengan uji yang lebih sempurna
yang telah dipaparkan, maka dalam dan melakukan penelitian secara
penelitian ini dapat disimpulkan, menyeluruh aspek apa saja yang
yaitu: dapat mempengaruhi
1. Distribusi pengetahuan ibu pengetahuan dan sikap ibu
dengan pelaksanaan imunisasi dengan pelaksanaan imunisasi
measles rubella (MR) di RT 05 measles rubella.
Kelurahan Tagaraja Kecamatan
Kateman Kabupaten Indragiri
9
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1 April – September 2019
ISSN 2599-1841

DAFTAR PUSTAKA https://ejournal3.


Depkes. (2017). Peraturan Menteri undip.ac.id/index.php/jkm/artic
Kesehatan Republik Indonesia le/view/21481
Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Senewe, M.S, Rompas, & Lolong,
Penyelenggaraan Imunisasi. J.(2017). Analisis Faktor-
Jakarta: Kementrian Kesehatan faktor Yang
Giaswara, N, Asmara, I.W.S. & Berhubungan Dengan
Yulianti, A.E., (2014). Fakor- Kepatuhan Ibu Dalam
faktor yang Berhubungan Pemberian Imunisasi Dasar
dengan Kejadian Campak di Di Puskesmas Tongkaina
Wilayah Puskesmas Tejakula 1 Kecamatan Bunaken Kota
Kecamatan Tejakula Madya Manado. e-
Kabupaten Bulelang Tahun journal Keperawatan, Volume
2012. Jurnal Kesehatan 5 No.1. diakses pada tanggal
Lingkungan, Volume 4 No.2. 15 September
diakses pada tanggal 15 2018 di
September 2018 di https://ejournal.unsrat.ac.id/ind
http://poltekkes- ex.php/jkp/article/view/14732
denpasar.ac.id/files/JURNAL%
20KESEHATAN%20LIN
GKUNGAN/V4N2/Nyoman%
20Giarsawan%B9%2C%20I%
20Wayan%
20Suarta%20Asmara%B2%2C
%20Anysiah%20Elly%20Yuli
anti%B3.pdf
Prabandari dkk. (2018). Beberapa
Faktor Yang Berhubungan
Dengan
Penerimaan Ibu Terhadap
Imunisasi Measles Rubella
Pada Anak SD di
Desa gumpang Kecamatan
Kartasura Kabupaten
Sukoharjo, Volume 6 No. 4.
Diakses pada tanggal 15
September 2018 di

10

Potrebbero piacerti anche