Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
The research about the influence of adding initiator dicumyl peroxide and divinylbenzene as crosslink
agent on the compatibility blending rasio polyethylene and natural rubber SIR 3L has been carried out.
Blending is done in two steps, the first step was without the addition of divinylbenzene,
polyethylene/natural rubber SIR 3L/dicumyl peroxide (w/w) 50 g : 50 g : 1phr, 2phr, and 3phr. The
second step was by the addition of divinylbenzene, polyethylene/natural rubber SIR
3L/divinylbenzene/dicumyl peroxide (w/w) 50 g : 50 g : 1phr :1phr, 2phr : 1phr, 3phr : 1phr, 1phr : 2 phr,
2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr : 3phr, 2phr : 3phr, dan 3phr : 3phr. To determine the quality of yielded
composites, the tensile test analysis was done, obtained the increasing concentration without
divinylbenzene, maximum at variation of concentration polyethylene/natural rubber SIR 3L/dicumyl
peroxide is 2 phr is tensile strength and elasticity was 2.20 kgf/mm2 and 12.29%, and by addition of
divinylbenzene obtained the increasing maximum at variation of concentration polyethylene/natural
rubber SIR 3L/divinylbenzene/dicumyl peroxide 3phr : 2phr, the tensile strength and elasticity was 3.31
kgf/mm2 and 28.99%. From the SEM analysis result was obtained that the addition of divinylbenzene
could improved the composite’s surface so that become more flatten and homogeneous. From the
functional group analysis FT-IR showed that the mixture of divinylbenzene and polyethylene/natural
rubber SIR 3L/dicumyl peroxide were just physical interaction.
Keyword: peroxside, Divinyl benzene, Poly Ethylene, Natural rubber (SIR 3 L) Blending
terdegdradasi oleh zat pengoksida seperti asam nitrat a. Pencampuran LDPE- SIR 3L dengan Inisiator
dan hidrogen peroksida. (Ramzah ram, 2008). DKP
LDPE/karet alam SIR 3L yaitu (50 g : 50 g)
Campuran termoplastik dan elastomer dapat diinternal mixer pada suhu 1750C – 1800C selama 20
menghasilkan material yang disebut thermoplastic minit dan ditambahkan dikumil peroksida (DKP)
elastomer (TPE). Material tersebut mempunyai sifat dengan rasio konsentrasi 1 phr, 2 phr, 3 phr,
dan fungsi yang mirip dengan karet vulkanisasi pada Karakterisasinya dengan uji tarik, hasil yang didapatkan
suhu rendah, namun dapat dilelehkan seperti optimum berdasarkan uji tarik akan diuji dengan uji,
termoplastik pada suhu tinggi. Termoplastik elastomer SEM, dan FT-IR.
sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti industri
otomotif. ( Mangaraj, 2005) b. Pencanpuran LDPE-SIR 3L – Inisiator DKP
Keunggulan TPE yang dibuat dari proses dengan DVB
pencampuran suatu elastomer dan termoplastik adalah LDPE/karet alam SIR 3L yaitu (50 g : 50 g)
sifat yang diinginkan dapat ditentukan dengan memilih diinternal mixer pada suhu 1750C – 1800C selama 20
komponen elastomer dan plastik pada perbandingan minit kemudian ditambahkan dengan perbandingan
rasio pencampuran yang sesuai. Banyak kombinasi rasio konsentrasi divinilbenzen (DVB)/ dikumil
termoplastik dan elastomer yang sudah komersial, peroksida (DKP) (b /b) : 1phr : 1phr, 2phr : 1phr, 3
diantaranya adalah campuran polyethylene/ethylene- phr : 1phr, 1phr : 2phr, 2phr : 2phr, 3phr : 2phr, 1phr :
propilene-diene monomer (PE/EPDM). Namun EPDM 3phr, 2phr : 3phr, 3phr : 3phr. Karakterisasinya
relatif lebih mahal dibandingkan dengan karet alam, dengan uji tarik, hasil yang didapatkan optimum
sehingga dipelajari kemungkinan mengganti EPDM berdasarkan uji tarik akan di uji dengan uji, SEM, dan
dengan karet alam. Pencampuran PE dan karet alam FT-IR
diyakini lebih ekonomis dan mempunyai kekuatan tarik
yang tinggi dibandingkan PE/EPDM. (Bahruddin, dkk. 2.2. Pembuatan Spesimen
2009). Hasil pencampuran diletakkaan dalam
Vulkanisasi termoplastik pada pencampuran lempeng aluminium yang berukuran 15 cm x 15 cm
karet alam/polietilena densitas tinggi dengan yang telah dilapisi dengan aluminium foil. Alat hote
menggunakan pengkompatibilizer, resin fenolik (resin press diset pada temperatur 175-180oC. campuran
dimetil fenol dan resin fenolik dengan gugus aktif metil ditimbang sebanyak 100 gram dan diletakkan ditengah
hidroksi) menunjukkan kompatibilitas dan kekuatan cetakan yang berbeda dua gelas plate. Kemudian
tarik yang lebih tinggi, perpanjangan putus dan dimasukkan ketempat sampel pada alat hot press dan
kecenderungan untuk kembali kekeadaan semula lebih dibiarkan selama 5 menit tanpa tekanan. Setelah itu
lama dari pada tanpa menggunakan diberi tekanan 100 kg f/cm2 dan dibiarkan selama 20
pengkompatibilizer. Hal ini disebabkan oleh struktur menit. Sampel sambil diambil dari alat hote press dan
cincin croman dari reaksi karet alam dan molekul didinginkan. Perlakuan ini dilakukan untuk semua
fenol (Nakason C.dkk 2006). Oleh karena itu, komposisi campuran.
ditemukan bahwa termopalastik dengan resin fenolik
dengan gugus aktif hidroksi metil-polietilena densitas 2.3. Analisa dan Karakterisasi
tinggi memberikan kekuatan tarik, perpanjangan putus, Film campuran polimer digunakan untuk
dan kekerasan yang tinggi dibandingkan dengan Sulfur. karakterisasi spektra FTIR, , SEM, dan uji sifat
makanik. Pengambilan foto permukaan campuran
B. METODOLOGI PENELITIAN untuk melihat morfologi polimer dilakukan dengan
Parameter yang diukur adalah sifat mekanis menggunakan alat SEM merek shimadzu. Uji sifat
yaitu nilai kekuatan tarik dan kemuluran , perubahan mekanik dengan menggunakan alat uji tarik merek
gugus fungsi, sifat permukaan dari komposit TPE. Tokyo testing machine MFG. Pengujian ini dilakukan
Dengan perlakuan rasio konsentrasi LDPE/karet alam untuk menentukan kekuatan saat putus dan daya regang
SIR 3L (50 g : 50 g) di dalam internal mixer pada suhu campuran. Perubahan gugus fungsi diamati dengan
175oC-180oC selama 20 menit dengan penambahan spektrofotometer IR merek Perkin Elementer 1600
variasi konsentrasi dicumil peroksida/divinil benzene series.
masing-masing (1:1, 1:2, 1:3 phr) , (2:1, 2:2, 2:3 phr)
dan (3:1, 3:2, 3:3 phr) selama 10 minit. a. Spesimen kekuatan Tarik.
2.1. Pencampuran LDPE- SIR 3L Spesimen yang digunakan untuk uji kekuatan
LDPE/karet alam SIR 3L diinternal mixer tarik berdasarkan ASTM D 638 seperti terlihat pada
pada suhu 175oC- 180oC selama 20 menit dengan rasio gambar 3.1. Rangkaian alat uji tarik diset sesuai
konsentrasi tetap (50 g : 50 g), untuk mendapatkan dengan yang diperlukan. Kecepatan tarik 100 mm/
perbandingan LDPE/karet alam SIR 3L sebagai menit dan beban maksimum 100 kg.f. sampel yang
standart pengukuran. sudah berbentuk dumbell dijepitkan pada alat uji tarik,
kemudian alat dijalankan dan data yang dihasilkan
diamati pada monitor.
Dari dekomposisi dikumil peroksida pada 160oC phenilpropanoxy, radikal metal. Kedua radikal ini
menghasilkan sejumlah kecil produk metana, sangat reaktif untuk mengabstraksi atom-atom
asetophenon, 2 phenilpropanol-2, dan radikal 2- hidrogen dari rantai polimer. (Naskar 2004).
Gambar2. Divinilbenzen
Divinilbenzen (DVB) terdiri dari sebuah cincin 3.3. Pengujian sifat mekanik berdasarkan kekuatan
benzena berikatan dengan dua kelompok vinil. Hal ini tarik (σt) dan kemuluran (ε).
terkait dengan stirene (vinilbenzen) dengan Data hasil pengaruh perbandingan variasi
penambahan bahan vinil kedua .Biasanya divinilbenzen konsentrasi dikumil peroksida terhadap Pengujian
adalah campuran 2:1 m-dan p-divinilbenzen, juga kekuatan Tarik (σt) dan Kemuluran (ε) Termoplastik
mengandung isomer etil benzen yang sesuai. Ini dapat elastomer (TPE) sebagai berikut :
dibuat dari dehidrogenasi termal dari isomerik dietil
benzen. http://en.wikipedia.org/wiki/Divinylbenzene.
Tabel 3. Data hasil Pengujian kekuatan Tarik (σt) dan Kemuluran (ε) Termoplastik elastomer (TPE) terhadap pengaruh
perbandingan variasi konsentrasi dikumil peroksida.
Data hasil pengujian pengaruh perbandingan kekuatan Tarik (σt) dan Kemuluran (ε) Termoplastik
variasi konsentrasi dikumil peroksida dengan elastomer (TPE) sebagai berikut :
penambahan variasi konsentrasi divinilbenzen terhadap
Tabel 4. Data hasil Pengujian kekuatan Tarik (σt) dan Kemuluran (ε) Termoplastik elastomer (TPE) terhadap
penambahan variasi konsentrasi dikumil peroksida dengan variasi konsentrasi divinilbenzen.
Komposisi Tegangan Regangan Kuat Kemuluran
(Load) (stroke) tarik (ε)
Kgf mm/menit (σt) %
No LDPE Karet Divinil Dikumil Kgf/m
(g) alam benzen peroksida m2
SIR (phr) (phr)
3L (g)
1 50 50 1 1 29,70 566,37 2,48 18,88
Dari data diperoleh kekuatan tarik dan Perubahan bentuk yang terlihat seperti pori-
kemuluran TPE sebelum penambahan divinilbenzen pori Gambar 3.(a) adalah foto SEM termoplastik
adalah 2,20 Kgf/mm2 dan kemuluran sebesar 12,29 %. sebelum direaksikan dengan divinilbenzen dan Gambar
Setelah penambahan divinilbenzen sebagai bahan 3.(b) adalah foto SEM termoplastik elastomer (TPE)
pengkompatibel dengan perbandingan variasi setelah direaksikan dengan divinilbenzen. Pada
konsentrasi divinilbenzen/dikumil peroksida 1 phr : 1 Gambar 3.(a) Bagian yang terang yang mengelilingi
phr terlihat adanya kenaikan pada kekuatan tarik dan Parenkim (bagian gelap) mempunyai pori–pori besar
kemuluran yaitu kekuatan tarik 2,48 Kgf/mm2 dan sedangkan pada SEM Gambar 3 (b) setelah
kemuluran sebesar 18,88 % dan maksimum terjadi penambahan divinilbenzen dan inisiator dikumil
pada variasi konsentrasi divinilbenzen/dikumil peroksida terlihat bahwa telah terjadi reaksi dari
peroksida 3 phr : 2 phr yang memberikan kekuatan polimer yang digunakan. Di mana permukaan dapat
tarik sebesar 3,31 Kgf/mm2 dan kemuluran sebesar dinyatakan bahwa memiliki pori-pori lebih kecil dan
28,99% (lihat tabel 3 dan tabel 4 ). Hal ini rapat. Perbandingan ini nampak jelas perbedaannya.
menunjukkan bahwa penambahan variasi konsentrasi Menurut penelitian terdahulu bahwa kerapatan pori-
divinilbenzen/dikumil peroksida dapat bertindak pori dapat meningkatkan sifat mekanik dan thermal
sebagai bahan penguat pada LDPE. yang sangat tajam. Divinilbenzen dengan inisiator
dikumil peroksida telah terjadi reaksi secara umum
3.4. Pengujian sifat permukaan spesimen terlihat dengan pori-pori yang sangat rapat sehingga
berdasarkan Scanning Electron Microscopy (SEM) mampu meningkatkan nilai sifat mekanik dari
campuran ini.
(a) (b)
Gambar 3. (a) Data hasil pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) pada variasi konsentrasi dikumil peroksida 2
phr. (b) Data hasil pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) pada variasi konsentrasi dikumil
peroksida 2 phr dan penambahan variasi konsentrasi divinilbenzen 3 phr.
3.5. Pengujian Faurier transform infrared Spektrum infra merah polietilena komersil,
spectroscopy (FT-IR). memiliki bilangan gelombang yang khas yaitu pada
Penerapan analisis spektrum infrainfra-merah pita bilangan gelombang 2950 cm-1 yang merupakan
dalam penelitian polimer mencakup dua aspek, yaitu keberadaan gugus C-H,H, dan pada bilangan gelombang
aspek kualitatif dan aspek kuantitatif. Penelitian ini 1460 cm-1 dan 720 cm-11 menunjukkan adanya gugus
lebih menekankan aspek kualitatif berupa penentuan CH2 ( Bark, L.S., & Allen, N.S., 1982).
struktur dari LDPE dengan cara mengamati frekuensi
frekuensi- Dari gambar 1 yang merupakan spektrum
frekuensi yang khas pada diagram sepektrum FTIR Polietilena memberikan informasi pada bilangan
yang didapat dengan cara membandingkan spektrum gelombang 2848.96 cm-1 yang menunjukkan adanya C-
LDPE murni, LDPE sampel dan LDPE setelah H dan pada bilangan gelombang 1471.00 cm-1 dan
penambahan divinilbenzen menggunak
menggunakan inisiator didukung pita dengan bilangan gelombang 1463.16 cm-
1
dikumil peroksida. serta pada bilangan gelobang 719.94 cm-1 yang
menunjukkan adanya gugus CH2.
Dari gambar 5 yang merupakan spekrtum ini disebabkan perubahan lingkungan molekul LDPE
hasil analisa untuk LDPE yang diberi penambahan karena adanya penambahan divinilbenzen pada gambar
dikumil peroksida serapan C-H alifatik pada bilangan 6 yang merupakan spektrum hasil analisa untuk
gelombang 2917.58 cm-1 dan serapan C=O pada campuran LDPE/karet alam SIR 3L setelah diberi
bilangan gelobang 1721,77 cm-1 yang masih penambahan divinilbenzen, serapan gugus C-H alifatik
memperlihatkan struktur LDPE. Puncak-puncak khas pada 2917,58 masih terlihat, serapan gugus C=O pada
LDPE pada spektrum ini terlihat semakin rendah. Hal bilangan gelombang 1715,27 cm-1 masih terlihat dan
serapan gugus CH2 pada bilangan gelobang 719,68
masih terlihat menajam. Hal ini disebabkan
penambahan divinilbenzena.
Gambar 6. Spektrum FT-IR pada konsentrasi dikumil peroksida (DKP) 2 phr dan variasi konsentrasi
divinilbenzen (DVB) 3 phr.
Dari Spektra FT-IR diproleh korelasi gugus fungsi sebagai berikut :
Dari ketiga hasil spektrum analisis LDPE pencampuran tersebut hanya merupakan interaksi
tanpa penambahan divinilbenzen dan dengan secara fisik.
penambahan DVB memperlihatkan bahwa
Mekanisme Pembentukan Kopolimer antara PE, Karet alam dengan adanya DCP dan DVB
ROC C
CH3 H
CH2 CH2
2 RO C C
CH2 CH2 CH3 H
C COR
CH2 CH2
H H CH3 H
C C ROC C
H CH2 CH2
CH2 CH
CH CH2
H H
radikal yang mungkin dapat dimasuki radikal karet alam
bebas
C C
CH CH2
divinyl benzen
H C CH2
H 3C C CH2
O
R
Karet alam
H C CH2
H H
H3C C CH2
O
R C C
Polietilena
H H
H
H
C C
C
H C
CH2 CH H
Polietilena
CH CH2
CH2
C divinyl benzen
CH2 H C CH2
H
C H 3C
O C CH2
R CH3 O
R
Karet alam
Karet alam
Gambar 7. Rancangan produk ahir dari mekanisme Reaksi Polietilena, Karet alam, Dikumil peroksida dan Divinyl
benzene.
D. KESIMPULAN DAN SARAN adanya pengaruh sifat mekanis kekuatan tarik dan
4.1. Kesimpulan kemuluran naik, pada rasio konsentrasi
Dari hasil Penelitian yang dilakukan diketahui divinilbenzen 3 phr dan dikumil peroksida 2 phr
bahwa : yaitu kekuatan tarik sebesar 3,31 Kgf/mm2 dan
1. Pengaruh penambahan rasio konsentrasi dikumil kemuluran sebesar 28,99%.
peroksida, dapat mempengaruhi sifat mekanis
kekutan tarik dan kemuluran LDPE/karet alam SIR 4.2. Saran
3L terlihat pada rasio konsentrasi dikumil peroksida Dari hasil penelitian ini perlu dilakukan
2 phr terjadi peningkatan yaitu kekuatan tarik penelitian selanjutnya tentang rasio konsesntrasi
sebesar 2,20 Kgf/mm2 dan kemuluran 12,29 % dan optimum penambahan divinilbenzen, dan mencari
terjadi penurunan kekutan tarik pada rasio parameter lain seperti konsentrasi, suhu, tekanan,
konsentrasi dikumil peroksida 3 phr yaitu kekuatan densitas, sepektrum NMR, serta mengganti karet alam
tarik sebesar 1,88 Kgf/mm2 dan kemuluran 6,69%. dengan karet sintetik pada
2. Terjadi interaksi antara LDPE/karet alam SIR LDPE/EPDM/divinilbenzen/dikumil peroksida.
3L/divinilbenzen/dikumil peroksida yang terlihat
DAFTAR PUSTAKA
1. Bilmeyer, F.W. 1971. Teks Book of Polymers. Wislly Interscience. New York: USA.
2. Baharuddin. 2009. Pengaruh Filler Carbon Black Terhadap Sifat Dan Morfologi Komposit Natural
Rubber/Polypropilene. Seminar Nasional Teknik Kimia 2009. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. UNRI.
3. Charoen Nakason, Krungjit Nuansomsri, Azizon Kaesaman, Suda Kiatkamjornwong. 2006. Dynamic Vulcanisation
Of Natural Rubber/ High-Density Polyethylene Blend : Effect Of Compatibilization Blend Ration And Curing
System. Chulalongkorn University. Bangkok 10330 Thailand.
4. Charoen Nakason, Wannavilai, Kaesaman. 2005. Rheological Properties Of Maleated Natural
Rubber/Polypropylene Blends With Phenolic Modified Polypropylene And Polypropylene-G-Maleic Anhydride
Compatibilizers. Departement Of Rubber Technology And Polymer Science. Fakulty Of Science And Technology.
Price Of Songkla University. Pattani 94000 Thailand.
5. Charoen Nakason, 2008. Effect of different types of peroxides on rheological, mechanical, and morphological
properties of thermoplastic vulcanizates based on natural rubber/polypropylene blends. Faculty of Science and
Technology. Department of Rubber Technology and Polymer Science. Center of Excellence in Natural Rubber
Technology. Prince of Songkla University 181 Charoen Pradit Road Rusamilae. Pattani 94000. Thailand.
6. Cut fatimah, Z. 2006. Karet. Karya Ilmiah.USU Repository.
7. Pusat Data dan Informasi. 2007. Gambaran sekilas industri karet. Departemen Perindustrian.
8. Harper, A.C.1999. Modren Plastic Handbook. Newyork : Mc Graw Hill.
9. http://en.wikipedia.org/wiki/Divinylbenzene diakses tanggal 05 pebruari 2010
10. Magdy. 2008. Spectroscopic Analysis And Mechanical Properties Of Electron Beam Irradiated
Polypropylene/Epoxidazed Natural Rubber Polymer Blend. Faculty Aof Science. Chemistry Departement. Menoufia
University. Egypt.
11. Mangaraj, D. 2005. Rubber Recycling By Blending With Plastics. Rubber Recycling. Taylor And Francis. New York
Page 18-25
12. Marton, M. 1973. Rubber Technology. Van nastrand. Reinhold CO. New York.
13. Nuyah. 2009. Penentuan Formulasi Karet Pegangan Setang (Grip Handle) Dengan Menggunakan Karet Alam Dan
Karet Sintetis Berdasarkan SNI 06 – 7031 – 2004. Peneliti pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang.
14. Ramzah,R. 2008. Karakteristiki Termoplastik Polietilena dengan Serat batang Pisang Sebagai Komposit Untuk
Bahan Pelet Kayu. Tesis Pascasarjana USU.
15. Stevens, Malcom, P. 2001. Kimia Polimer. Cetakan I. Pradaya Paramita. Jakarta.
16. Stude Baker, M.L. 1984. The Rubber Compound and Its Composition. Science and Technology of Rubbers.
Academic press.
17. Thitithammawong. 2007. Thermoplastic Vulcanizates Based On Epoxidized Natural Rubber/Polypropylene Blends:
Selection Of Optimal Peroxide Type And Concentration In Relation To Mixing Conditions. Department of Rubber
Technology and Polymer Science. Faculty of Science and Technology. Prince of Songkla University. Pattani 94000.
Thailand.