Sei sulla pagina 1di 7

Evaluasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Dalam Meningkatkan Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Di Kota Ternate.

Mira Sadik
Burhanuddin Kiyai
Joorie M. Ruru
Abstract: Research in the area of Secretariat and staffing agency areas of ternate city in the
framework of the preparation of Thesis in proposing to meet one of the conditions to get a
college degree holdersThe discipline policy of civil servants in government agencies at both
the environment as well as the area has long been applied through the implementation of the
Government Regulation number 53 in 2010 about disciplinary rules, civil servants, but so far
it still found the behavior of CIVIL SERVANTS who Deviate even happening abusive
authority thus implies a decrease in the performance of CIVIL SERVANTS so affected on the
low effectiveness of government organizations themselvesThis research aims to: know the
impact of policy discipline of civil servants against effectiveness of running government in the
city of ternate . The results of this study are expected to provide benefits, either theoretically
or practically, theoretical research results is expected to enrich the development of social
science, particularly the study of public administration. in practical research results is also
expected to contribute to the thinking of policy makers, in particular for the Government of
the city of ternate and other related parties to solve practical problems in particular
problems related , either directly or indirectly with the construction of the civil servants in
order to increase Work discipline expected positive impact for increasing the effectiveness of
the Organization of the Government Fore, ternate city.
The conclusion of the Organization of the Government, particularly in the area of Secretariat
and staffing agency Area ternate city has done enough effectiveness although not optimal, the
results of the analysis of the data showed that between the discipline of employees working
with the effectiveness of the Government on Secretariat staffing agencies of regional and city
areas of ternate relationship connectedness and influence its nature kontributif as well as the
very real or significantAdvice is necessary to provide some suggestion that the first to raise
awareness of discipline , then required increase supervision , good functional monitoring to
surveillance and , both in government can increase the effectiveness of the optimization work
discipline employees other than through , the government also need to activate the city of
ternate functional training to improve the quality of human resources employees

Keywords: civil servants disciplinary policy & effectiveness of the Organization of the
Government
muncul dapat diselesaikan dengan baik dan
PENDAHULUAN tuntas.
Dalam menjalankan fungsi
pemerintahan, memenuhi tuntutan Untuk mampu mengatasi
pembangunan dan pelayanan kepada permasalahan tersebut, diperlukan aparatur
masyarakat di era reformasi dewasa ini, pemerintah, khususnya pegawai negeri sipil
pemerintah dihadapkan pada tantangan yang (PNS) yang memiliki kualitas memadai,
sangat berat dan kompleks dalam berbagai baik dari sisi kompetensi maupun
tugas dan pekerjaan yang dihadapinya. profesionalisme, dimana salah satu unsurnya
Tantangan tersebut tidak bisa dihindari atau adalah sikap dan perilaku disiplin.
bahkan diabaikan, melainkan perlu dihadapi Pembangunan aparatur negara,
dengan segera dan dicari jalan keluar sebaik- termasuk pegawai negeri sipil diarahkan
baiknya, agar supaya setiap masalah yang pada peningkatan kualitas, efisiensi dan

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 1


efektifitas seluruh tatanan administrasi telah lama diterapkan melalui implementasi
pemerintahan, termasuk peningkatan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
kemampuan dan disiplin, pengabdian, Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
keteladanan dan kesejahteraan aparatnya, Sipil, namun sejauh ini masih banyak
sehingga secara keseluruhan makin ditemukan perilaku PNS yang menyimpang
mampu melaksanakan tugas dari aturan perundang-unsdangan yang
pemerintahan dan pembangunan dengan berlaku, bahkan terjadi penyalahgunaan
baik, khususnya dalam melayani dan wewenang sehingga berimplikasi pada
menumbuhkan prakarsa, meningkatkan penurunan kinerja PNS sehingga berimbas
peran aktif masyarakat serta tanggap pada rendahnya efektivitas oragnisasi
terhadap kepentingan dan aspirasi pemerintah itu sendiri.
masyarakat.
yang sering kita lihat di lingkungan pegawai
Berkaitan dengan hal tersebut, negeri sipil sering kita dapati aparatur
maka salah satu aspek penting yang perlu pemerintah (PNS) yang tidak melaksanakan
diperhatikan dalam upaya meningkatkan tugas dan kewajiban sesuai dengan
kualitas aparat pemerintah dalam hal ini tanggung jawabnya,misalnya pada jam-jam
pegawai negeri sipil, adalah meningkatkan bekerja sering kita dapati seorang pns itu
disiplin pegawai. Sebab apapun kemampuan keluyuran di pusat perbelanjaan
yang dimiliki oleh PNS tanpa ditunjang ,pelayanannya terlambat,pekerjaan yang
dengan disiplin yang tinggi, maka tugas atau tadinya bisa diselesaikan dengan segera
pekerjaan yang dilaksanakan tidak akan ditunda-tunda sehingga menumpuk dan juga
mencapai hasil yang maksimal, bahkan sering kita dapati gratifikasi disana,bahkan
mungkin mengalami kegagalan yang dapat terkadang tidak sedikit masyarakat yang
merugikan organisasi dimana ia bekerja. dilayani belakangan karna mendahulukan
seorang yang masih memiliki kekerabatan
Disiplin adalah kondisi untuk keluarga atau lainnyaFenomena ini sering
melakukan koreksi atau menghukum terjadi dalam instansi pemerintah, baik dipusat
pegawai yang melanggar ketentuan atau maupun di daerah, termasuk dilingkungan
prosedur yang telah ditetapkan organisasi. instansi pemerintah Kota Ternate sebagai
Disiplin merupakan bentuk pengendalian lokasi penelitian ini
agar pelaksanaan pekerjaan pegawai selalu
berada dalam koridor peraturan perundang- METODE PENELITIAN
undangan yang berlaku.
Jenis Penelitian
Di lingkungan Pegawai Negeri, Penelitian ini menggunakan metode
dalam rangka menjamin tata tertib dan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan, kuantitatif dan penelitian ini tidak hanya
telah dibuat suatu ketentuan Peraturan terbatas pada pengumpulan dan penyajian
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sebagai suatu data tetapi meliputi analisis dan interpretasi
peraturan yang memuat keharusan, larangan data yang telah dikumpulkan dan segala
dan sanksi apabila keharusan tidak sesuatu dalam penelitian ini ditentukan dari
dilaksanakan atau larangan dilanggar (PP hasil pengumpulan data yang mencerminkan
Nomor 53 Tahun 2010). keadaan empirik yang ada di lokasi
Dengan demikian, kebijakan disiplin penelitian.
pegawai negeri sipil dilingkungan instansi
pemerintah, baik dipusat maupun di daerah

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 2


Variabel Penelitian dan Definisi Desain Penelitian
Operasional 1. Populasi dan Sampel
Variabel yang diteliti dalam a. Populasi : Populasi dalam penelitian
penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni ini dimaksudkan ialah semua
variabel bebas (independent variable) atau karakteristik yang menyangkut
variabel berpengaruh dan variabel terikat Evaluasi kebijakan disiplin pegawai
(dependent variable) atau variabel negeri sipil terhadap efektivitas
terpengaruh. Variabel independen atau penyelenggaraan pemerintahan di
variabel bebas adalah Disiplin kerja Kota Ternate. Hal ini sejalan dengan
pegawai, sedangkan yang menjadi variabel pendapat Sudjana (2002) bahwa,
terikat adalah Efektivitas penyelenggaraan Totalitas semua nilai yang mungkin,
Pemerintahan. hasil menghitung maupun
Adapun definisi operasional dari pengukuran; kwantitatif maupun
masing-masing variabel berikut kwalitatif; daripada karekteristik
indikatornya, dapat dirumuskan sebagai tertentu mengenai sekumpulan objek
berikut : yang lengkap dan jelas, yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan
1. Sebagai variabel Bebas atau populasi.
Independent variable (X), Disiplin Dengan demikian yang dijadikan
kerja pegawai didefinisikan sebagai populasi dalam penelitian ini ialah
suatu sikap dan perilaku pegawai seluruh pegawai negeri sipil yang
yang berorientasi pada penggunaan bekerja di instansi pemerintah Kota
waktu kerja secara efisien. Variabel Ternate.
ini diamati melalui beberapa b. Sampel : Sampel menurut Arikunto
indikator, seperti : (1996) yaitu totalitas atau sebagian
a. Masuk dan pulang kerja tepat atau wakil dari populasi yang
waktu; hendak diteliti.
b. Tingkat absensi rata-rata dalam Mengingat besar populasi belum
tiga bulan terakhir; diketahui, maka penelitian ini mengambil
c. Tingkat loyalitas pegawai/bawahan besar sampel secara purposive sebanyak 80
kepada pimpinan/atasan; orang pegawai untuk dijadikan anggota
d. Tingkat ketaatan pegawai terhadap sampel.
aturan-aturan yang berlaku dalam 2. Intrumen dan Teknik Pengumpulan Data
proses pelaksanaan tugas; Untuk mendapatkan data yang
1. Efektivitas penyelenggaraan dibutuhkan dalam penelitian ini, baik data
pemerintahan didefinisikan sebagai primer maupun data sekunder, maka akan
kemampuan pemerintah kota Ternate digunakan beberapa alat/instrumen dan
dalam menjalankan tugas dan cara/teknik pengumpulan data sebagai
fungsinya, terutama berkaitan dengan berikut :
fungsi-fungsi pemerintahan, a. Kuesioner (Daftar Pertanyaan) :
pembangunan, pemberdayaan dan digunakan untuk menjaring data
pelayanan publik sesuai dengan primer yang didistribusikan
ketentuan perundang-undangan yang langsung kepada 80 responden
berlaku. pegawai negeri sipil.
b. Wawancara : dengan
menggunakan interview guide

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 3


(pedoman wawancara): digunakan
untuk melengkapi data primer. r =
c. Survei lapangan : digunakan untuk
menjaring data sekunder yaitu, data n  XY – ( X) ( Y)
statistik yang diperoleh melalui {n  X2 – ( X)2}{n  Y2 – ( Y)2}
instansi terpilih yang dijadikan
sebagai lokasi sampel. 2. Untuk mengetahui derajad
3. Teknik Analisis Data determinasi (daya penentu) atau
Teknik analisis data yang sesuai besarnya pengaruh dari variabel
untuk digunakan dalam penelitian ini terdiri bebas terhadap variabel tak bebas,
dari : diperoleh dengan cara
a. Untuk mengidentifikasi variabel- mengkwadratkan harga/nilai
variabel penelitian digunakan koefisien korelasi, yaitu (r2).
analisis tabel (tabel frekuensi) dan d. Untuk uji signifikansi hubungan
dilanjutkan dengan analisis rata-rata antara variabel, maka nilai r-hitung
hitung (mean test). langsung dikonsultasikan dengan
b. Untuk menguji hipotesis tentang nilai r-tabel pada taraf uji 1 %
pengaruh variabel bebas (Dampak dengan dk = n.
kebijakan disiplin pegawai) terhadap
Pembahasan
variabel tak
bebas(Efektivitaspenyelenggaran Dari hasil analisis korelasi
pemerintahan), di gunakan teknik product moment dan regresi linear
analisis regresi sederhana dengan sederhana, dapat teruji hipotesis yang
menyelesaikan persamaan : menyatakan bahwa “Kebijakan disiplin
Ŷ = a + bX ………………..(Sudjana, 1996). pegawai negeri sipil berdampak positif
Di mana : dan signifikan terhadap efektivitas
Ŷ = Variabel Y duga atauY prediksi penyelenggaraan pemerintahan di Kota
a =Harga konstan, apabila X = 0. Koefisen ternate”, pada taraf signifikansi 1 %,
a diperoleh melalui rumus : Hal ini mengindikasikan bahwa secara
a = nyata, disiplin kerja pegawai sangat
(Y)( X ) - (X)(XY)
2 berpengaruh terhadap efektivitas
nX2 - (X)2 penyelenggaraan pemerintahan.
b = harga koefisien arah regresi, diperoleh Besarnya pengaruh tersebut dapat
melalui rumus : diamati dari hasil analisis determinasi,
di mana koefisien determinasi diperoleh
n XY - (X)(Y)
b = sebesar 0,836 yang dapat
nX2 - (X)2
diinterpretasikan bahwa besarnya
c. Untuk menaksir besarnya pengaruh
pengaruh faktor disiplin kerja pegawai
variabel bebas terhadap variabel tak
terhadap efektivitas penyelenggaraan
bebas, digunakan harga koefisien
pemerintahan, sebesar 83,6%. Hasil ini
determinasi (r2) dari hasil analisis
mengindikasikan bahwa variasi
korelasi sederhana (korelasi product
perubahan efektivitas penyelenggaraan
moment) dengan langkah-langkah
pemerintahan rata-rata sebesar 22,8
analisis sebagai berikut :
atau 76,1 % ditentukan oleh variasi
1. Menghitung koefisien korelasi
perubahan faktor disiplin kerja pegawai
digunakan rumus r-Pearson yang
dimodifikasi oleh Sudjana (1996), sebesar  83,6 %, sedangkan sisanya
sebagai berikut : sebesar 16.4 % dipengaruhi faktor lain.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 4


Dari gambaran hasl penelitian tugas dan fungsinya dengan hingga dapat
tersebut diats dan bila dicermati lebih mencapai efektivitas penyelenggaraan
jauh tentang hasil analisis regresi linear pemerintahan itu sendiri. Dengan adanya
sederhana, maka dapat terpenuhinya kesadaran dan kesediaan, maka seorang
asumsi untuk melakukan prediksi pegawai akan berupaya untuk meningkatkan
kedepan mengenai tingkat efektivitas prestasi kerjanya sehingga penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan yang pemerintahan Kota Ternate dapat
hendak dicapai apabila kondisi penerapan dilaksanakan secara efektif, khususnya di
disiplin kerja pegawai mengalami Sekretariat Daerah dan Badan Kepegawaian
perubahan. Dengan mensubtitusikan nilai daerah (BKD).
skor tertinggi variabel disiplin kerja
pegawai, yakni sebesar 30 skor, maka Kesimpulan
diperoleh capaian prediksi efektivitas Bedasarkan hasil-hasil penelitian
penyelenggaraan pemerintahan sebesar Ŷ sebagaimana telah dikemukakan
= 4.965 + 0.831(30) = 4.965 + 24.93 = pada bagian sebelumnya, maka
29.895 atau 99.65 %. Hasil ini dapat ditarik beberapa kesimpulan,
mengindikasikan bahwa walaupun disiplin sebagai berikut :
kerja pegawai ditingkatkan sampai skor
tertinggi berdasarkan jawaban responden, 1. Penyelenggaraan pemerintahan,
namun efektivitas penyelenggaraan khususnya di Sekretariat Daerah dan
pemerintahan belum mampu dipacu Badan Kepegawaian Daerah Kota
sampai skor idealnya (30 skor) atau 100%. Ternate telah terlaksana cukup
Dalam kasus ini hanya dapat dicapai efektivitaswalaupun belum optimal,
sebesar 29.90 atau  99.65 %. Artinya, dengan capaian rata-rata sebesar
bahwa masih ada faktor lain yang turut 76,1%; demikian halnya dengan
berpengaruh terhadap efektivitas disiplin kerja pegawai yang rata-rata
penyelenggaraan pemerintahan selain capaian sebesar 71,7 %.
faktor disiplin kerja pegawai itu sendiri. 2. Hasil analisis data menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa antara disiplin kerja pegawai
maka dapat dikatakan bahwa keterkaitan dan dengan efektivitas penyelenggaraan
pengaruh disiplin kerja pegawai terhadap pemerintahan pada Sekretariat
efektivitas penyelenggaraan Daerah dan Badan Kepegawaian
pemerintahan, baik secara empiris maupun daerah Kota Ternate mempunyai
teoritis dapat diterima. Hal ini sejalan hubungan keterkaitan dan pengaruh
dengan pendapat beberapa ahli, antara lain yang sifatnya kontributif serta
dikemukakan oleh Hasibuan (2005 : 89) sangat nyata atau signifikan.
bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan Dengan demikian, hipotesis yang
kesediaan seseorang menaati semua telah diajukan sebelumnya dapat
peraturan yang berlaku. Kesadaran adalah teruji keberlakunnya secara empiris.
sikap seseorang secara sukarela menaati
Saran
semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya, sehingga dia akan Mengacu pada hasil-hasil
mematuhi/ mengerjakan semua tugasnya temuan dalam penelitian, maka
dengan baik, bukan atas paksaaan. DEngan dipandang perlu untuk memberikan
kesadaran yang tinggi dari pegawai dalam beberapa saran, sebagai berikut :
menaati semua peraturan yang berlaku,
maka pada gilirannya akan melaksanakan

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 5


1. Untuk meningkatkan disiplin kerja Dunn, William, 1988, Analisis Kebijakan
pegawai, maka diperlukan peningkatan Publik, terjemahan, Hanindita Graha
pengawasan, baik pengawasan melekat Widya, Yogyakarta.
maupun pengawasan fungsional.
2. Sementara itu, efektivitas Gibson, J. L., Ivancevich M. J, Donnelly, Jr,
penyelenggaraan pemerintahan dapat 1989, Organisasi dan Manajemen
ditingkatkan, selain melalui optimalisai (terjemahan), Erlangga, Jakarta.
disiplin kerja pegawai, juga pemerintah
kota Ternate perlu menggiatkan pelatihan Hasibuan, Malayu. S.P, 2005, Manajemen
fungsional guna meningkatkan kualitas Dasar Pengertian Dan Masalah,
SDM pegawai. Mas Agung, Jakarta.

Henry, Nicholas. 1988, Administrasi Negara


DAFTAR PUSTAKA dan Masalah-Masalah Kenegaraan,
Diterjemahkan Luciana D. Lontoh,
Abdulwahab, Solichin, 1990, Analisis CV Rajawali, Jakarta.
Kebijakan Negara, Rineka
Cipta, Jakarta. Islamy Irfan, 1986, Prinsip-Prinsip
Perumusan Kebijaksanaan Negara,
-----------, 1997, Analisis Kebijaksaaan. Bina Aksara, Jakarta.
Bumi Aksara, Jakarta.
Islamy Irfan, 1993, Kebijakan Publik,
Anonimous, 2011, Peraturan Pemerintah Modul UT, Karunia UT, Jakarta.
Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2010, tentang Disiplin Kasim, A, 1993, Pengukuran Efektivitas
Pegawai Negeri Sipil, Fokusmedia, Dalam Organisasi, Lembaga
Bandung, Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Arikunto, S. 1996, Prosedur Penelitian;
Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Mangkunegara, Anwar. P, 1991, Manajemen
Revisi, Rineka Cipta, Jakarta. Kepegawaian dan Sumber Daya
Manusia, Ikopin, Bandung.
Cahayani, Ati., 2005, Strategi dan
Kebijakan Manajemen Sumber Moneir, S., 1983, Pendekatan Manusia dan
Daya Manusia, PT. Indeks Organisasi Terhadap Pembinaan
Kelompok, Gramedia, Jakarta.- Kepegawaian, Gunung Agung,
Jakarta.-
Davis, Keith dan Jhon. W. Newstrom, 1985,
Human Behavior at Work : Ndraha, Taliziduhu, 2003.
Organization Behaviour, Mc. Graw- Kybernology (Ilmu Pemerintahan
Hill, Inc. Baru), PT. Rineka Cipta, Jakarta.

.............,1996, Perilaku Dalam Organisasi, Nitisemito, A.S, 1992, Manajemen


Terjemahan Agus Dharma, Personalia, Ghalia Indonesia,
Erlangga, Jakarta. Jakarta.

Poerwadarminta, W.J.S., 1997, Kamus


Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 6


Saydam, GouzaJi, 1996, Manajemen Sumber Sudjana, 1996, Teknik Analisis Regresi Dan
Daya Manusia. Penerbit Djambatan. Korelasi, Tarsito, Bandung.

Steers, R. M, 1985, Efektivitas Organisasi, ----------, 2002, Metoda Statistika, Tarsito,


Erlangga, Jakarta. Bandung

Stoner, L. J, dan C. Wankel., 1989, Manajemen,


terjemahan Bakowatun Wilhemus,
Intermedia, Jakarta.

JAP NO.31 VOL III 2015 Page 7

Potrebbero piacerti anche