Sei sulla pagina 1di 7

Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENURUNAN


BERAT BADAN IBU MENYUSUI

Ifni Wilda*, Nelfi Sarlis, Rifka Mahera


DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Sempena Negeri, Jl. Handayani, Pekanbaru, Riau
*
Email : Ifniwilda1@gmail.com

Submitted :15-11-2017, Reviewed:12-01-2018, Accepted:05-06-2018


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i3.2832

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding is breastfeeding without providing other foods and beverages to infants from
birth to six months old, except drugs and vitamins. However, there are still many mothers who do not
want to breastfeed exclusively on their babies because they think that breastfeeding can increase
weight, while the impact of weight gain in mothers and breastfeeding is obesity that can cause various
diseases such as brain disorders, disorders respiratory tract, diabetes mellitus, heart, cholesterol,
stroke and even death. This study aims to determine whether there is a relationship of exclusive
breastfeeding with weight loss of breastfeeding mothers in the work area of Sidomulyo Puskesmas
Pekanbaru. This type of research uses quantitative data with cross sectional design. Sampling technique
using consecutive sampling, population in this study amounted to 375 people and the sample amounted
to 193 people. Data collection using primary data with checklist sheet. Data processing done by SPSS
include editing, coding, scoring, tabulating. The analysis used is univariate and bivariate. The result of
chi square test stated that the value of Pvalue is 0,003 <0,05. It is concluded that there is a significant
relationship between Exclusive Breastfeeding and Weight Loss in Breastfeeding Working Area of
Sidomulyo Pekanbaru Health Center of 2017.

Keywords: Exclusive Breastfeeding and Weight Loss

ABSTRAK
ASI Eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi
sejak lahir sampai berumur enam bulan, kecuali obat dan vitamin. Akan tetapi hingga saat ini masih
banyak ibu yang tidak mau memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya karena mereka beranggapan
bahwa menyusui dapat meningkatkan berat badan, adapun dampak kenaikan berat badan pada ibu
bersalin dan menyusui adalah obesitas yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti
gangguan otak, gangguan saluran pernapasan, diabetes mellitus, jantung, kolestrol, struk bahkan
kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pemberian ASI Eksklusif
dengan penurunan berat badan ibu menyusui diwilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Jenis
penelitian menggunakan data kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan
consecutive sampling, populasi dalam penelitian ini berjumlah 375 orang dan sampel berjumlah 193
orang. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan lembar checklist. Pengolahan data
dilakukan dengan cara SPSS meliputi editing, coding, skoring, tabulating. Analisa yang digunakan
adalah univariat dan bivariat. Hasil uji chi square menyatakan nilai Pvalue yaitu 0,003 < 0,05.maka
disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara Pemberian ASI Ekslusif dengan Penurunan Berat
Badan Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2017.

Kata Kunci : ASI Eksklusif dan Penurunan Berat Badan

PENDAHULUAN pemberian ASI eksklusif pemberian ASI


ASI eksklusif adalah memberikan ASI dihentikan tetapi tetap diberikan kepada
saja tanpa memberikan makanan dan bayi sampai bayi berusia 2 tahun (Tesy
minuman lain kepada bayi sejak lahir Mamonto, n.d.)
sampai berumur enam bulan, kecuali obat Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
dan vitamin namun bukan berarti setelah atau Word Health Organization (WHO)

LLDIKTI Wilayah X 611


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

pada tahun 2010 merekomendasikan agar mensterilkan botol susu dan dot.
bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif Memberikan ASI lebih praktis lantaran ibu
selama enam bulan karena ASI merupakan bisa berjalan-jalan keluar rumah tanpa
makanan yang paling sempurna dan terbaik harus membawa banyak perlengkapan,
bagi bayi. Akan tetapi banyak masih seperti botol, kaleng susu formula, air
banyak ibu yang tidak memberikan ASI panas, dan lebih murah karena ibu tidak
Eksklusif kepada anaknya, hal ini ditinjau perlu membeli susu formula beserta
dari data bahwa sekitar 3000 ibu didunia perlengkapannya (Sari, 2015)
yang menyusui 56% diantaranya tidak ASI adalah suatu cairan yang terbentuk
memberikan ASI secara eksklusif (Asih & dari campuran dua zat yaitu lemak dan air
Risneni, 2016) yang terdapat dalam larutan protein,laktosa
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan dan garam-garam anorganik yang
Dasar (Riskesdas) 2013 di Indonesia dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu dan
pemberian ASI baru mencapai 16,2% dan bermanfaat sebagai makanan bayi dan
pemberian susu formula meningkat tiga pemberian ASI selama enam bulan tanpa
kali lipat dari 12,1% menjadi 41,6%. pemberian minuman atau makanan apapun,
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan termasuk air bening,vitamin dan obat tanpa
Ibu Anak Kementerian Kesehatan, tambahan cairan apapun. Seperti susu
Budiharja, menyatakan bahwa angka ini formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
cukup memprihatinkan. Ia menilai tanpa pemberian makanan tambahan lain,
rendahnya kesadaran masyarakat dalam seperti pisang, bubur susu, biskuat, bubur
mendorong peningkatan pemberian ASI atau nasi tim. Setelah bayi berusia enam
masih relatif rendah, termasuk di dalamnya bulan barulah bayi diberikan makanan
kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga pendamping ASI dengan ASI tetap
dan masyarakat, akan pentingnya ASI diberikan sampai bayi 2 tahun atau lebih
(Riani, Iskandar, & Miko, 2014) (Wiji, 2013)
Persentase pemberian ASI eksklusif Menurut penelitian Viata (2011), 56%
pada bayi 0-6 bulan di Provinsi Riau pada ibu menyusui mengalami peningkatan berat
tahun 2014 sebesar 59,8%. Capaian ini badan > 6 kg dibandingkan sebelum
sedikit lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh
tahun 2013 sebesar 51,2% dan 2012 sebesar berlebihnya asupan makanan yang
46,2%. Data riset kesehatan dasar dikonsumsi oleh ibu sehingga terjadi
menunjukkan angkat tersebut masih di penimbunan lemak yang mempengaruhi
bawah target nasional cakupan ASI berat badan. Selain itu kurangnya aktifitas
eksklusif adalah 80% (Kesehatan & Riau, ibu juga mendukung peningkatan berat
2013) badan ibu (Silvia & Tiar, 2015)
Pemberian ASI eksklusif akan Faktor-faktor yang mempengaruhi berat
memberikan banyak manfaat bagi ibu badan ibu yaitu Nutrisi Ibu, aktifitas Ibu,
menyusui yaitu, Isapan bayi dapat membuat menyusui bayi, latihan fisik, terapi
rahim menciut, mempercepat kondisi ibu akupuntur, terapi bengkung, terapi pijat,
untuk kembali ke masa prakehamilan serta terapi jamu dan obat-obatan herbal (Rudi &
mengurangi resiko pendarahan, lemak Sulis, 2014)
disekitar panggul dan paha yang ditimbun Menurut Anggraeni (2012), yang dikutip
pada masa kehamilan berpindah ke dalam dari (Astuti, Dewi, Lina, & Indra, 2015)
ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing bahwa perubahan berat badan adalah
kembali, resiko terkena kanker rahim, dan ukuran tubuh seseorang yang bisa turun
kanker payudara pada ibu yang menyusui atau naik sewaktu-waktu yang ditimbang
lebih rendah ketimbang ibu yang tidak dalam keadaan berpakaian minimal tanpa
menyusui dan lebih menghemat waktu, perlengkapan apapun. Berat badan diukur
karena ibu tidak perlu menyiapkan dan dengan alat ukur berat badan dengan satuan

LLDIKTI Wilayah X 612


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

kilogram. Menurut Arisman cara yang menyusui, berat badan ibu akan turun
paling aman dan efektif dalam menurunkan dengan sendirinya sebanyak setengah
berat badan adalah dengan metode sampai satu kilogram per bulan asalkan
pemberian ASI secara eksklusif. Energi dengan perencanaan makan yang benar,
sebesar 80-90 kkal diperlukan untuk yaitu menghindari makan yang
menghasilkan 100 cc ASI. Simpanan lemak mengurangi lemak dan gula. Ibu yang
selama hamil dapat memasok energi menyusui eksklusif ternyata lebih mudah
sebanyak 100-200 kkal per hari. Penjelasan dan lebih cepat kembali ke berat badan
diatas menjelaskan bahwa untuk semula seperti sebelum hamil. Pada saat
menghasilkan 850 cc diperlukan energi hamil, badan bertambah berat, selain
sekitar 750 kkal. Penambahan kalori selama karena ada janin, juga karena penimbunan
menyusui hanya 500 kkal/hari (Astuti et al., lemak pada tubuh, cadangan lemak ini
2015) sebetulnya memang disiapkan sebagai
Ibu yang memberikan ASI secara sumber tenaga dalam proses produksi ASI.
eksklusif akan lebih cepat mengalami Dan dengan menyusui, tubuh akan
penurunan berat badan, hal ini disebabkan menghasilkan ASI lebih banyak lagi
karena ibu yang menglamai kekurangan sehingga timbunan lemak yang berfungsi
250 kkal akan diambil dari cadangan kalori sebagai cadangan tenaga akan terpakai dan
wanita yaitu simpanan lemak selama hamil. jika timbunan lemak menyusut, berat badan
Hal ini berarti ibu menyusui selama empat ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti
bulan akan kehilangan 250 x 30 x 4 kkal = sebelum hamil
45.000 kkal yang setara dengan 5 kg lemak. Menurut (Nimas & Kristiyanti, 2013),
Hal ini berkebalikan dengan temuan yang ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada
dipublikasikan oleh “The International bayinya akan mengalami penurunan berat
Breastfeeding Journal” yang menyebutkan, badan 1-2 kg per bulan terhitung sejak berat
selama 4 minggu pertama setelah ibu setelah melahirkan. Hal ini didukung
melahirkan, ibu yang menggabungkan ASI oleh penelitian Puswati (2011), hasil
dengan susu formula mengalami penurunan penelitian menunjukkan sebagian besar
berat badan yang lebih banyak dibanding responden tidak memberikan ASI secara
ibu yang memberikan ASI eksklusif eksklusif 14 responden (58,3%). Sebagian
(Puswati, 2011) besar responden memiliki penurunan tidak
Menyusui memerlukan energi, dan sesuai<0,6kg perbulan yaitu 17 responden
tubuh akan mengambilnya dari lemak yang (70,8%).Analisa data dengan menggunakan
tertimbun selama hamil. Dengan demikian, ujiChi square dengan derajat signifikan 5%
berat badan ibu yang menyusui akan lebih (0,05) didapatkan nilai
cepat turun keberat badan seperti sebelum p(0,005)<α(0,05)maka H1 diterima yang
hamil. Sebagian ibu mengkhawatirkan artinya ada hubungan antara ibu menyusui
bahwa dengan menyusui akan membuat dengan penurunan berat badan.
tubuh ibu sulit kembali ke bentuk tubuh Dari hasil prariset yang dilakukan pada
sebelumnya, padahal timbunan lemak yang tanggal 27 Oktober 2016 di Dinas
terjadi selama kehamilan akan lebih mudah Kesehatan Provinsi Riau didapati laporan
hilang karena digunakan dalam proses cakupan pemberian ASI eksklusif tahun
menyusui. Timbunan lemak ini memang 2015 tertinggi terdapat di puskesmas
disiapkan agar ibu bisa menyusui, dan Sidomulyo (1.747 bayi), puskesmas
justru jika si ibu tidak menyusui timbunan Rejosari (943 bayi) Puskesmas Payung
lemak ini akan menetap. Sekaki (844 bayi). Berdasarkan hasil
Dengan menyusui sebenarnya ibu survey awal yang dilakukan pada tanggal 3
sedang diet, karena saat menyusui terjadi Februari di Puskesmas Sidomulyo didapati
pembakaran lemak, sehingga terjadi data ASI Eksklusif bulan Oktober (367
pengurangan lemak secara alami. Pada saat

LLDIKTI Wilayah X 613


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

bayi) bulan November (374 bayi) dan bulan Sidomulyo Pekanbaru. Instrument
Desember (375 bayi). penelitian berupa kuesioner dan Timbangan
Berdasarkan fenomena diatas, sebagai alat ukur. Analisa data dilakukan
menunjukkan bahwa pemberian ASI secara univariat untuk mempresentasikan
Ekslusif berhubungan dengan Penurunan gambaran distribusi dari semua variable
Berat Badan Ibu Menyusui. Sehingga dan analisa bivariat untuk melihat
peneliti tertarik ingin melakukan penelitian hubungan antar variable.
yang bertujuan untuk mengetahui
“Hubungan Pemberian ASI Ekslusif HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan Penurunan Berat Badan Ibu Gambaran Umum
Menyusui Tahun 2017”
Penelitian dilakukan untuk mengetahui
METODE PENELITIAN hubungan pemberian ASI eksklusif dengan
penurunan berat badan ibu menyusui Di
Penelitian ini merupakan penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini
Adapun populasi pada penelitian ini yaitu dilakukan bulan Desember 2016.sampel
seluruh Ibu yang menyusui yang dalam penelitian ini adalah Ibu yang
mempunyai anak umur 6-12 bulan pada menyusui yang mempunyai anak umur 6-12
bulan Desember Tahun 2016. Penelitian bulan sebanyak 193 orang.
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Data Univariat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2017

N Pemberia Frekuen Persenta


o n ASI Eksklusif si se

1 Tidak 137 71,0


2 Ya 56 29,0
Total 193 100

Dari tabel 1 diperoleh hasil penelitian 80%. Menurut Mohanis ( 2014),


bahwa mayoritas ibu tidak memberikan menyebutkan bahwa memberi ASI Ekslusif
ASI ekslusife kepada bayinya sebesar 71% kepada bayi sangat menguntungkan untuk
bila dibandingkan dengan ibu yang tumbuh kembang bayi, namun masih
memberikan ASI ekslusife kepada bayinya banyak juga ibu – ibu dengan berbagai
sebesar 29%. Hal ini berarti cakupan alasan tidak memberikan ASI Ekslusif
pemberian ASI di wilayah kerja kepada bayinya sehingga cakupan
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru masih pemberian ASI Ekslusife tdiak tercapai.
sangat jauh dibawah target nasional yaitu
Tabel 2
Frekuensi Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas
Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2017
No Penurunan Berat Badan Frekuensi persentase
1 Tidak 121 62,7
2 Ya 72 37,3
Total 193 100
Sumber : Data Primer tahun 2017

LLDIKTI Wilayah X 614


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

Dari tabel 2 diatas diperoleh hasil yaitu sebesar 62,7% dibandingkan yang
penelitian bahwa mayoritas responden mengalami penurunan berat badan sebesar
tidak mengalami penuruan berat badan 37,3 %.

Analisa Bivariat
Tabel 3 Hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan Penurunan Berat Badan
Pemberian Penurunan Berat Badan P
ASI Eksklusif Total % value OR
Tidak % Ya %
Tidak 95 69,3 42 30,7 137 100 0,003 0,05
Ya 26 46,4 30 53,6 56 100
Total 121 62,7 72 37,3 193 100

Dapat dilihat bahwa dari 137 Menurut Anggraeni(2012), yang dikutip


responden yang tidak memberikan ASI dari (Astuti et al., 2015), bahwa perubahan
Eksklusif diperoleh sebanyak 95 orang berat badan adalah ukuran tubuh seseorang
(69,3%) tidak mengalami penurunan berat yang bisa turun atau naik sewaktu-waktu
badan dan 42 orang (30,7%) mengalami yang ditimbang dalam keadaan berpakaian
penurunan berat badan. Selain itu dari 56 minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat
responden yang memberikan ASI Eksklusif badan diukur dengan alat ukur berat badan
diperoleh sebanyak 26 orang (46,4%) tidak dengan satuan kilogram. Menurut Arisman
mengalami penurunan berat badan dan 30 cara yang paling aman dan efektif dalam
orang (53,6%) mengalami penurunan berat menurunkan berat badan adalah dengan
badan. Berdasarkan hasil uji statistik metode pemberian ASI secara eksklusif.
diperoleh Pvalue yaitu 0,003 < 0,005 artinya Energi sebesar 80-90 kkal diperlukan untuk
terdapat hubungan pemberian ASI menghasilkan 100 cc ASI. Simpanan lemak
Eksklusif dengan penurunan berat badan selama hamil dapat memasok energi
ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas sebanyak 100-200 kkal per hari. Penjelasan
Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2017. Hal ini diatas menjelaskan bahwa untuk
sejalan dengan penelitian (Puswati, menghasilkan 850 cc diperlukan energi
2011)yaitu ada hubungan pemberian ASI sekitar 750 kkal. Penambahan kalori selama
Eksklusif denganturunnya berat badan ibu menyusui hanya 500 kkal/hari (Astuti et al.,
di Puskesmas Tenayan Raya Pekanbaru. 2015).
Setelah melahirkan ibu akan mengalami Ibu yang memberikan ASI secara
kehilangan berat badan selama hamil Eksklusif akan lebih cepat mengalami
sekitar 5-6 kg akibat pengeluaran bayi, penurunan berat badan, hal ini disebabkan
plasenta, air ketuban dan darah. Pada saat karena ibu yang mengalami kekurangan
ini terjadi penurunan berat badan sebanyak 250 kkal akan diambil dari cadangan kalori
2-3 kg melalui diuresis, pengeluaran lokia wanita yaitu simpanan lemak selama hamil.
dan involusi uteri. Tetapi ada sebagian ibu Hal ini berarti ibu menyusui selama empat
yang masih mengalami kelebihan berat bulan akan kehilangan 250 x 30 x 4 kkal =
badan sekitar 1,4-2 kg. Penelitian 45.000 kkal yang setara dengan 5 kg lemak.
menunjukkan setelah melahirkan, ibu akan Hal ini berkebalikan dengan temuan yang
mengalami perubahan atau penurunan berat dipublikasikan oleh “The International
badan antara 5-11 kg disebabkan proses Breastfeeding Journal” yang menyebutkan,
kelahiran dan memberikan bayinya ASI selama 4 minggu pertama setelah
eksklusif (Kesehatan & Riau, 2013) melahirkan, ibu yang menggabungkan ASI
dengan susu formula mengalami penurunan

LLDIKTI Wilayah X 615


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

berat badan yang lebih banyak dibanding tanpa banatuan berbagai pihak. Penulis
ibu yang memberikan ASI eksklusif mengucapkan terima kasih kepada Direktur
(Margawati, 2010) Akbid Sempena Negeri Pekanbaru, LPPM
Menurut asumsi peneliti, adanya dan Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru yang
hubungan antara pemberian ASI Eksklusif sudah memfasilitasi penelitian ini sehingga
dengan penurunan berat badan didasari penulis dapat menyelesaikan jurnal ini.
oleh sebagian responden tidak memberikan
ASI secara Eksklusif pada bayinya
sehingga hal ini mempengaruhi berat badan DAFTAR PUSTAKA
responden, karena energi sebesar 80-90
Asih, y., & risneni. (2016). Asuhan
kkal diperlukan untuk menghasilkan 100 cc
kebidanan nifas dan menyusui.
ASI. Simpanan lemak selama hamil dapat
Jakarta: jakarta : trans info medi ( tim
memasok energi sebanyak 100-200 kkal
).
per hari. Jadi jika ibu tidak memberikan
Astuti, s., dewi, j. T., lina, r., & indra, s. A.
ASI maka akan terjadi penimbunan lemak
(2015). Asuhan kebidanan nifas dan
yang dapat meningkatkan berat badan.
menyusui. Bandung: erlangga.
Selain itu dari hasil penelitian diperoleh
Kesehatan, d., & riau, p. (2013). Profil
sebagian ibu tidak memberikan ASI secara
kesehatan provinsi riau.
Eksklusif pada bayinya namun mengalami
Margawati, l. (2010). Antara ibu yang
penurunan berat badan,hal ini disebabkan
menyusui secara eksklusif dan tidak
oleh faktor lain yaitu ibu mengikuti
eksklusif selama 4 bulan postpartum (
kegiatan olahraga setiap hari seperti yoga,
studi di rumah bersalin nur hikmah
senam ataupun aktivitas fisik sehingga
grobogan ) tahun 2009.
berat badan ibu mengalami penurunan.
Nimas, f., & kristiyanti, a. Y. U. (2013).
Hubungan pemberian asi eksklusif
SIMPULAN
dengan penurunan berat badan ibu
Mayoritas responden tidak memberikan
menyusui.
ASI Eksklusif sebanyak 137 orang (71,0%)
Puswati, d. (2011). Pemberian asi eksklusif
dan minoritas responden memberikan ASI
dan penurunan berat badan ibu di
Eksklusif sebanyak 56 orang (29,0%).
wilayah kerja puskesmas tenayan raya
Mayoritas responden tidak mengalami
pekanbaru, (13).
penurunan berat badan sebanyak 121 orang
Riani, p., iskandar, & miko, a. (2014).
(62,7%) dan minoritas responden
Hubungan pemberian asi eksklusif
mengalami penurunan berat badan
dengan perkembangan motorik bayi
sebanyak 72 orang (37,3%).hasil statistic
berusia 7-12 bulan di kecamatan darul
menunjukkan terdapat hubungan
imarah kabupaten aceh besar, 7(2),
pemberian ASI Eksklusif dengan
225–230.
penurunan berat badan ibu menyusui di
Rudi, h., & sulis, s. (2014). Manfaat asi
Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
ekslusif untuk buah hati anda.
Pekanbaru Tahun 2017 dengan Pvalue yaitu
Yogyakarta: gosyen publishing.
0,003 < 0,05.
Sari, d. P. (2015). Hubungan pemberian asi
UCAPAN TERIMA KASIH eksklusif dengan berat badan ibu
menyusui di polindes teratai desa
Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis jampirogo kecamatan sooko
dapat menyelesaikan penyusunan jurnal kabupaten mojokerto.
yang berjudul Hubungan Pemberian Asi Silvia, d. W. I., & tiar, y. (2015). Pemberian
Eksklusif Dengan Penurunan Berat Badan asi dengan penurunan berat badan ibu
Ibu Menyusui Diwilayah Kerja Puskesmas menyusui yang bekerja di desa
Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2017. Penulis ngareskidul kecamatan gedeg
menyadari jurnal ini tidak akan selesai kabupaten mojokerto.

LLDIKTI Wilayah X 616


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617)

Tesy mamonto. (n.d.). Faktor-faktor yang kotamobagu timur kota kotamobagu,


berhubungan dengan pemberian asi 56–66.
eksklusif pada bayi di wilayah kerja Wiji. (2013). Tumbuh kembang balita.
puskesmas kotobangon kecamatan Jakarta: mitra medka.

LLDIKTI Wilayah X 617

Potrebbero piacerti anche