Sei sulla pagina 1di 6

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA

POST OPERASI SECTIO CAESARIA DI RS SYAFIRA PEKANBARU


TAHUN 2015

WIWIEK DELVIRA, FATMI AGUS, JPV SONDANG*


*Dosen Prodi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau

ABSTRACT
Maternal mortality used as a measure of success towards achieving the MDG's
targets, namely the 75% reduction in maternal mortality ratio. In developing
countries the frequency of maternal deaths reported to range between 0.3-0.7%,
while in developed countries the figure is smaller, which 0.05-0.1% (Widjanarko,
2008). In accordance with the health paradigm without abandoning efforts to
restore the health of patients, the need for early mobilization gradually for sectio
caesarea postoperative patients while in hospital. The purpose of this study was to
determine the effect of early mobilization on wound healing post sectio caesarea
in RS Syafira Pekanbaru. The benefits of this research are as fulfilling the
Minimum Service Standards (MSS) for the hospital that can be used as eviden
based practice in the provision of nursing services independently. This study was
conducted in inpatient obstetric in RS Syafira Pekanbaru on October-November
2015 with a sample of 20 respondents. The research methodology used is the
cross-sectional study design. Analysis of the data used in the analysis of
univariate and bivariate (t test dependent), the data were processed using a
computerized program. The results obtained from this research that the influence
of early mobilization with postoperative wound healing secsio Caesaria with P
value (0.007).

References : 17 ( 2004-2011)
Keywords : early mobilization, wound healing post sectio caesarea

PENDAHULUAN komplikasi pasca bedah (Manuaba,


Sesuai dengan paradigma 2010).
sehat tanpa meninggalkan upaya Penyembuhan luka sectio
pemulihan kesehatan penderita, perlu caesarea yang buruk atau luka
adanya mobilisasi dini secara section caesarea yang tidak sembuh
bertahap bagi pasien post operatif dianggap sebagai sebuah komplikasi
sectio caesarea selama di rumah masa lalu. Banyak wanita mengalami
sakit. Mobilisasi dini merupakan infeksi berat, luka yang rusak,
suatu tindakan rehabilitatif abdomen robek dan pembentukan
(pemulihan) yang dilakukan setelah jaringan parut yang buruk, bahkan
pasien sadar dari pengaruh anastesi terkadang mengalami kematian
sesudah operasi. Mobilisasi dini sebagai akibatnya (Boyle, 2009).
(early ambulation) ialah Menurut Kasdu (2007),
kebijaksanaan untuk selekas mobilisasi dini post sectio caesarea
mungkin membimbing penderita dapat dilakukan secara bertahap
keluar dari tempat tidurnya yang sebagai berikut: setelah operasi, pada
bermanfaat dalam mempercerpat enam jam pertama ibu pasca operasi
pemulihan dan pencegahan sectio caesarea harus tirah baring

91
92 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 91-96

dulu. Mobilisasi dini yang bisa penelitian cross secsional untuk


dilakukan adalah menggerakkan melihat hubunngan atau pengaruh
lengan, tangan, menggerakkan ujung mobilisasi dini terhadap
jari kaki dan memutar pergelangan penyembuhan luka pada pasien post
kaki, mengangkat tumit, Op secsio caesaria.
menegangkan otot betis serta
menekuk dan menggeser kaki. WAKTU DAN TEMPAT
Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan PENELITIAN
untuk dapat miring kekiri dan Lokasi Penelitian ini
kekanan untuk mencegah trombosis dilaksanakan di RS Syafira
dan tromboemboli. Setelah 24 jam Pekanbaru di ruang kebidanan, pada
ibu dianjurkan untuk dapat mulai tanggal 10 s/d 21 Oktober 2015.
belajar untuk duduk. Setelah ibu
dapat duduk, dianjurkan ibu belajar POPULASI DAN SAMPEL
berjalan. Populasi dalam penelitian ini
Berdasarkan data yang adalah semua ibu post section
diperoleh di RS Syafira Pekanbaru caesarea di RS Syafira Pekanbaru.
jumlah ibu yang melahirkan sectio Dengan jumlah populasi pada
caesarea selama tahun 2013 adalah periode Januari-Februari tahun 2015
sebanyak 514 orang. Persalinan sebanyak 68 orang.
sectio caesarea di dilakukan dengan Sampel pada penelitian ini
berbagai indikasi baik dari faktor ibu adalah ibu-ibu 3 hari post sectio
maupun faktor janin. Faktor ibu caesarea dengan anestesi spinal yang
diantaranya karena penyakit dirawat di ruang kebidanan RS
preeklamsia berat, ketuban pecah Syafira Pekanbaru menggunakan
dini dan kelainan kontraksi rahim. teknik purposive sampling dengan
Faktor janin sebagian besar sampel 20 orang
disebabkan letak janin, kelainan
plasenta baik plasenta previa maupun HASIL PENELITIAN
solutio plasenta dan karena gawat Penelitian dilakukan di RS
janin (fetal distress). sementara pada Syafira Pekanbaru Tahun 2015
tahun 2014 dari bulan Januari s/d dilakukan mulai tanggal 10 Oktober
Desember terjadi peningkatan jumlah - 20 November 2015. Pengumpulan
persalinan yang dilakukan secara data dilakukan oleh peneliti dengan
sectio caesarea sebanyak 603 orang. melakukan observasi langsung
kepada 20 responden. Data yang
TUJUAN diambil yaitu mengenai pengaruh
Adapun tujuan penelitian ini mobilisasi dini terhadap
adalah untuk melihat pengaruh penyembuhan luka post sectio
mobilisasi dini terhadap caesarea di RS Syafira Pekanbaru
penyembuhan luka pada pasien post Tahun 2015. Untuk lebih jelasnya
Op sectiocaesaria. dapat dilihat pada analisis univariat
dan bivariat berikut ini:
METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu
rancangan yang digunakan dalam
melakukan prosedur penelitian.
Penelitian ini menggunakan desain
Wiwiek Delvira, Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka 93

Tabel 4.1 Tabel 4.4


Karakterisk Responden Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap
berdasarkan Umur dan Frekuensi Penyembuhan Luka Post sectio
Operasi Caesarea di RS Syafira Pekanbaru
Tahun 2015
No Karakteristik F %
1. Umur: Penyembuhan
a. Berisiko 5 25 Luka
(< 20 tahun dan Belum Ada Jumla
> 35 tahun) 15 75 P OR
Mobili Ada Tanda h
b. Tidak Berisiko Val Ci
sasi Tanda Penye
(21-34 tahun) ue 95%
Dini Penyem mbuh
Total 20 100 bu- han an
2. Seksio ke: Luka Luka
a. Pertama 10 50,0 n % n % n %
b. Kedua 6 30,0 Tidak
c. Lebih dari dua 4 20,0 Melaku
kali kan 5 83,3 1 16,7 6 100
Total 20 100 dengan
3,000
Baik
0,007 (2,190 -
Tabel 4.2 Melaku
10,987)
Distribusi Frekuensi kan
2 14,3 12 85,7 14 100
Penyembuhan Luka Post Sectio dengan
Baik
Caesarea di RS Syafira Pekanbaru Total 7 35,0 13 65,0 20 100
Tahun 2015

Penyembuhan Freku Persen PEMBAHASAN


No
Luka ensi (%)
Interpretasi dan diskusi hasil
1 Belum ada tanda 7 35,0
penyembuhan
penelitian
2 Ada Tanda 13 65,0 Berdasarkan tabel 4.4
Penyembuhan didapatkan data bahwa responden
Total 20 100 yang melakukan mobilisasi dini
dengan baik sebagian besar
Tabel 4.3 mengalami tanda-tanda
Distribusi Frekuensi Mobilisasi penyembuhan luka yaitu sebanyak
Dini Post sectio caesarea di RS 12 orang (85,7%). Hasil uji statistic
Syafira Pekanbaru Tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara
Frek Persen mobilisasi terhadap penyembuhan
No Mobilisasi Dini
uensi (%) luka (p value 0,007). Nilai Odd Ratio
1 Tidak Melakukan 6 30,0 (OR) 3,000 artinya bahwa penerapan
dengan baik mobilisasi dini dengan baik
2 Melakukan 14 70,0 berpengaruh 3 kali terhadap
dengan baik
Total 20 100
penyembuhan luka dibandingkan
dengan tidak melakukan mobilisasi
dini dengan baik. Hanya sebanyak 2
orang (14,3%) yang belum
mengalami penyembuhan luka. Hal
ini berhubungan dengan sistim
94 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 91-96

kekebalan tubuh terhadap respon peradarahan yang abnormal dan


regenerasi jaring dan kemampuan involusi uterus yang tidak baik.
tubuh untuk menangani trauma Hasil penelitian ini didukung
jaringan dipengaruhi oleh luasnya oleh Kristanti (2007) tentang
kerusakan dan keadaan umum mobilisasi berhubungan dengan
kesehatan tiap orang. peningkatan kesembuhan luka pada
Penyembuhan normal pasien post sectio caesarea, dengan
ditingkatkan ketika luka bebas dari hasil penelitian sebagian besar
benda asing tubuh termasuk bakteri. mobilisasi dini pasien post sectio
Proses penyembuhan luka terjadi caesarea di ruang Kebidanan Rumah
secara normal tanpa bantuan, Sakit Baptis Kediri adalah baik, yaitu
walaupun beberapa bahan perawatan sebanyak 24 responden (80%).
dapat membantu untuk mendukung Sebagian besar tingkat kesembuhan
proses penyembuhan. Akan tetapi luka pasien post sectio caesarea di
jika proses penyembuhan luka dapat ruang Kebidanan Rumah Sakit
dibantu dengan mobilisasi dini, maka Baptis Kediri adalah cepat, yaitu 25
akan dihasilkan proses penyembuhan responden (83,3%). Ada hubungan
yang lebih cepat. Mobilisasi dini antara mobilisasi dini pasien post
merupakan suatu aspek yang sectio caesarea dengan tingkat
terpenting pada fungsi fisiologis kesembuhan luka di ruang
karena hal itu esensial untuk Kebidanan Rumah Sakit Baptis
mempertahankan kemandirian Kediri dengan nilai p > α, yaitu nilai
(Carpenito, 2000). Sehingga dapat p = 0,014.
disimpulkan bahwa mobilisasi dini Berdasarkan uraian di atas
adalah suatu upaya mempertahankan peneliti berasumsi bahwa mobilisasi
kemandirian sedini mungkin dengan dini bagi ibu post operasi dapat
cara membimbing penderita untuk mempercepat penyembuhan luka
mempertahankan fungsi fisiologis operasi dan mempercepat terjadinya
(Hamilton, 2002). involusi uterus. Pada penyembuhan
Menurut Manuaba (2002), luka operasi, aktivitas fisik secara
manfaat mobilisasi dini bagi ibu post bertahap akan memperlancara
operasi adalah mampu memperlancar peredaran darah pada luka, sehingga
pengeluaran lokia dan mengurangi jaringan luka mendapatkan nutrisi
infeksi puerperium, mempercepat dan oksigen yang cukup untuk
involusi alat kandungan, pertumbuhan sel adn jaringan sekitar
memperlancar fungsi alat luka. Begitu pula dengan kembalinya
gastrointestinal dan alat perkemihan, uterus dalam beberapa hari sesuai
meningkatkan kelancaran peredaran waktu normalnya ke tempat semula
darah sehingga nutrisi yang atau involusi uterus, hal ini
dibutuhkan luka terpenuhi dan dikarenakan adanya gerakan fisik
mempercepat kesembuhan luka, dari tubuh memberikan respon bagi
mempercepat fungsi pengeluaran kontraksi uterus untuk memasuki
ASI dan pengeluaran sisa tempatnya semula.
metabolisme. Sedangkan kerugian
jika tidak melakukan mobilisasi dini Keterbatasan Penelitian
terutama bagi ibu post operasi adalah Keterbatasan adalah
terjadinya peningkatan suhu tubuh, kelemahan atau hambatan dalam
penelitian (Burns & Erove, 1991)
Wiwiek Delvira, Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka 95

dalam Nursalam (2003). Dalam untuk mempercepat proses


melakukan penelitian ini peneliti penyembuhan luka akibat
menyadari adanya kekurangan operasi.
seperti pada pengukuran - Rumah untuk melakuan evaluasi
penyembuhan luka masih secara program standar pelayanan
makrospkopis dan dijustifikasi oleh minimal pada kasus post operasi.
dokter oleh karena belum ada - Bagi peneliti yang ingin
pengukuran yang signifikan untuk mengembangkan penelitian ini
melihat diameter penyembuhan luka. sebaiknya menggunakan analisis
multivariat sehingga dihasilkan
KESIMPULAN DAN SARAN model yang dapat menjadikan
KESIMPULAN penelitian ini lebih reliabel.
Setelah dilakukan penelitian
tentang pengaruh mobilisasi dini DAFTAR PUSTAKA
terhadap penyembuhan luka post
sectio caesarea di RS Syafira Adriansah. (2006). Rencana
Pekanbaru Tahun 2014 terhadap 20 Pembangunan Millenium
responden, maka dapat disimpulkan 2015. Jakarta.
sebagai berikut: Boyle, M. (2009). Pemulihan Luka.
- Pada umumnya responden Jakarta: EGC
memiliki umur tidak berisiko Fraser, D. (2009). Buku Ajar Bidan
terhadap tindakan operasi yati Myles, Ed.14. Jakarta: EGC
sebanyak 15 orang (75%), dan Hidayat,A. (2008). Keterampilan
sebagian responden pertama kali Dasar Praktik Klinik Untuk
dilakukan operasi caesarea yaitu Kebidanan, Edisi 2. Jakarta:
sebanyak 10 orang (50,0%) Salemba Medika
- Sebagian responden mengalami Kasdu, D. (2013). Operasi Caesar
penyembuhan luka yang normal Masalah dan Solusinya.
yaitu sebanyak 13 orang (65,0%), Jakarta: Puspa Sehat.
dan Sebagian responden Kemenkes RI, (2013). Rencana
responden melakukan mobilisasi Pembangunan Kesehatan
dini dengan baik yaitu sebanyak Menuju Indonesia Sehat
14 orang (70,0%). 2013. Jakarta
- Terdapat hubunganyang Kemenkes RI, (2014). Panduan
signifikan antara mobilisasi dini pengembangan penelitian
terhadap penyembuhan luka post Politeknik Kesehatan
section caesarea di RS Syafira Kemenkes , Jakarta
Pekanbaru ( p value = 0.007 < α Manuaba, I. (2010). Operasi
0.05). Kebidanan, Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk
SARAN Dokter Umum. Jakarta: EGC
Dari penelitian yang telah Mochtar, R. (2002). Sipnopsis
dilakukan, penulis memberikan Obstetri Fisiologi dan
saran-saran sebagai berikut: Obstetri Patologi. Edisi 2.
- Responden dapat meningkatkan Jakarta: EGC.
kesadarannya dalam Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
meningkatkan derajat kesehatan Penelitian Kesehatan.
melalui latihan mobilisasi dini Jakarta: Rineka Cipta.
96 Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015, hlm 91-96

Perdanakusuma. (2007). Anatomi


Fisiologi dan Penyembuhan
Luka. Short Course wound
care update. JW Marriot
Surabaya.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan
Volume 2 Edisi 4. Jakarta:
EGC
Sarwono. (2002). Ilmu Bedah
Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
. (2005). Ilmu Bedah
Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Suriadi. (2004). Perawatan Luka
Edisi I. Jakarta: Sagung Seto
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Bedah
Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Aris. (2011). Faktor yang
Memperlambat Penyembuhan
Luka. Jurnal Kesehatan,
Thesis, tidak dipublikasikan

Potrebbero piacerti anche