MODERN WOUND DRESSING AS AN ALTERNATIVE TREATMENT

FOR CANINE FOSSA ABSCESS: A CASE REPORT

Deny Rakhman*, Abel Tasman Yuza**, Melita Sylvana**

*Resident of Oral and Maxillofacial Surgery Department, Faculty of Dentistry

**Staff of Oral and Maxillofacial Surgery Department, Faculty of Dentistry
Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
Email: drg_deny_alfaridzie@yahoo.com

Abstract
Fossa canine is a small spasia between the superior levator muscle and the anguli oris levator
(Fragiskos, 2007: 220). This abscess is an extension of infection originating from the upper canines
or sometimes from premolars and incisors. In the clinical sense it is quite important because it is
associated with the cavernous sinus through facial veins, angular and ophthalmic (Pederson, 1996:
197). This condition requires prompt diagnosis, emergency treatment, and precise wound dressing
selection. The objective of this study is to describe modern wound dressing selection in canine
fossa abscess case. A 36-years-old male came with swelling at his upper right cheek and the right
eye region. Patient was diagnosed with canine fossa abscess. Aggressive necrotomy debridement
was done to manage infection. Wound was treated by modern dressing without requiring skin graft
procedure. Patient did not have any complain and fully satisfied with the treatment result. There
are many kinds of wound dressing available that challenges operator to choose an appropriate one
to treat Canine fossa abscess. A correct dressing can decreases healing time, provides cost-
effective care, and improves patient quality of life. In conclusion, appropriate modern wound
dressing selection are very important to improve the clinical outcome and decrease patient’s long
term morbidity.

Key words: Canine fossa abscess, Alernative treatment,Modern wound dressing

Fossa kaninus adalah spasia kecil diantara otot levator labii superior dan levator anguli oris
(Fragiskos, 2007:220). Abses ini merupakan perluasan infeksi yang berasal dari gigi kaninus atas
atau kadang-kadang dari gigi premolar dan insisif. Dalam pengertian klinis cukup penting karena
berhubungan dengan sinus cavernosus melalui vena-vena fasialis, angularis, dan opthalmika
(Pederson, 1996: 197). Kondisi ini membutuhkan diagnosis yang cepat, perawatan darurat, dan
pemilihan pembalut luka yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
pemilihan pembalut luka modern pada kasus abses fossa caninus. Seorang pria 36 tahun datang
dengan bengkak di pipi kanan atas dan daerah mata kanan. Pasien didiagnosis dengan abses fossa
caninus. Debridemen nekrotomi yang agresif dilakukan untuk mengatasi infeksi. Luka dirawat
dengan pembalut modern tanpa memerlukan prosedur cangkok kulit. Pasien tidak memiliki
keluhan dan sepenuhnya puas dengan hasil perawatan. Ada banyak jenis pembalut luka yang
tersedia yang menantang operator untuk memilih yang tepat untuk mengobati abses fossa Caninus.
Pembalut yang benar dapat mengurangi waktu penyembuhan, memberikan perawatan yang hemat
biaya, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai kesimpulan, pemilihan pembalut luka
modern yang tepat sangat penting untuk meningkatkan hasil klinis dan mengurangi morbiditas
jangka panjang pasien.