Sei sulla pagina 1di 15

Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Volume Of Capital, Loss Ratio,

Beban Operasional dan Risk Based Capital terhadap Profitabilitas


dengan Strategi Aliansi Joint Venture sebagai Variabel Kontrol
(Studi pada Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional Periode 2015-2018)

Raudhotul Miul Hasanah, Ely Siswanto


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang
raudhotulmiul08@gmail.com; ely.siswanto.fe@um.ac.id

Abstract: This research aims to analyze the effect of financial indicator such as
premium income, investment returns, volume of capital, loss ratio, operating expenses
and riskbased capital on the profitability (ROA) of conventional life insurance
companies during the first quarter of 2015 until third quarter of 2018. This research
uses premium income, investment returns, volume of capital, loss ratio, operating
expenses and riskbased capital as independent variables and the dependent variable
is Return On Assets, and joint venture alliance strategies as control variable. The
population of data is conventional life insurance companies in Indonesia during 2015
until 2018. This research used purposive sampling technique, it was found that 14
companies met the sample criteria. The analysis model uses regression analysis. The
research results show that premium income has a positive significant effect on ROA,
the volume of capital has a positive significant effect on ROA and operating expenses
have a negative significant effect on ROA. While investment returns, loss ratios and
risk based capital, and joint venture alliance strategies do not have a significant effect
on ROA. Meanwhile, joint venture alliance strategies are not significant in influencing
the relationship of independent variables to ROA. Further research is recommended
to conduct a different test of the financial performance of insurance companies,
national life insurance companies and joint venture life insurance companies.
Keywords: profitability (return on assets), financial indicator, joint venture alliance
strategy

Abstrak: Riset ini bertujuan menganalisis pengaruh indicator keuangan yang terdiri
atas pendapatan premi, hasil investasi, volume of capital, loss ratio, beban operasional
dan risk based capital terhadap profitabilitas (ROA) di perusahaan asuransi jiwa
konvensional periode triwulan I 2015 - triwulan III 2018. Riset ini menggunakan
pendapatan premi, hasil investasi, volume of capital, loss ratio, beban operasional dan
risk based capital sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya Return On Assets,
serta menggunakan strategi aliansi joint venture sebagai variabel kontrol. Data yang
digunakan merupakan populasi perusahaan asuransi jiwa konvensional di Indonesia
selama periode 2015-2018. Dengan teknik sampling purposive sampling didapatkan
14 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Model analisis menggunakan analisis
regresi. Hasil riset menunjukan bahwa pendapatan premi berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA, volume of capital bepengaruh positif signifikan terhadap
ROA dan beban operasional berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Sedangkan
hasil investasi, loss ratio dan risk based capital, dan strategi alansi joint venture tidak

1
berpengaruh signifikan pada ROA. Sementara itu, strategi aliansi joint venture tidak
signifikan dalam mempengaruhi hubungan variabel bebas terhadap ROA. Penelitian
selanjutnya disarankan untuk melakukan uji beda kinerja keuangan perusahaan
asuransi national life insurance company dan joint venture life insurance company.

Kata Kunci: profitabilitas (ROA), indikator keuangan, strategi aliansi joint venture

Industri perasuransian sudah berkembang di


Laba (Rugi) Perusahaan Asuransi Jiwa
Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, Triwulanan
meskipun sempat vakum selama masa
10.00
penjajahan Jepang. Perkembangan industri

(dalam Triliunan Rupiah)


asuransi tersebut disinyalir disebabkan ber- 5.00

tambahnya kesadaran masyarakat Indonesia 0.00

Laba (Rugi)
tentang perlunya pengaman terhadap -5.00
ketidakpastian dan ketidakberuntungan di -10.00
Triwulan
masa depan. Perusahaan asuransi jiwa
merupakan salah satu lembaga keuangan non
bank yang kegiatan usaha melakukan Gambar 1. Grafik Laba Rugi Perusahaan Asuransi
penjaminan risiko dan menyalurkan premi Jiwa Konvensional tw I 2015-III 2018
dalam aset investasi. Operasional perusahaan
Pendapatan Premi Bruto
asuransi diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan, sehingga terdapat peraturan- 70
Pendapatan Premi Bruto
(dalam Triliunan rupiah)

60
peraturan yang harus dipenuhi perusahaan 50
asuransi jika ingin tetap beroperasi di 40
Indonesia. Selain itu, selaku lembaga profit 30
oriented tujuan beroperasinya perusahaan 20
10
asuransi adalah untuk memperoleh laba. Heri 0
(2016:192) menambahkan bahwa kinerja
manajemen yang baik akan ditunjukan lewat
keberhasilan manajemen dalam menghasilkan
laba yang besar bagi perusahaan. Tingkat Triwulan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan salah satunya diukur dengan Gambar 1. Grafik Pendapatan Premi Bruto
ROA. Berdasarkan buku statistik perusahaan Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional tw I 2015-
asuransi, terdapat fenomena di perusahaan III 2018
asuransi jiwa konvesional bahwa selama Pendapatan premi merupakan pengahasilan
periode triwulan I sampai triwulan III 2018 pokok perusahaan asuransi dari aktivitas
perusahaan asuransi jiwa konvensional terus underwriting. Premi terdiri atas permi bruto
mencatatkan kerugian. Padahal, trend dan premi neto. Premi bruto adalah premi
pendapatan premi yang dicapai mengalami penutupan langsung ditambah premi
peningkatan. penutupan tidak langsug setelah masing-
masing dikurangi komisi, sedangkan premi
neto merupakan premi bruto dikurangi
reasuransi dibayar, setalah premi reasuransi
dibayar tersebut dikurangi komisiya (Siamat,
2004: 462). Premi perusahaan asuransi harus

2
ditetapkan pada tingkat yang mencukupi, tidak kerugian-kerugian peserta berasal dari modal
terlalu rendah sehingga membahayakan disetor, surplus dan premi yang telah dibayar
perusahaan asuransi, tidak berlebihan sehingga di muka untuk jasa-jasa pertanggungan yang
tidak sebanding dengan manfaat yang diterima diberikan (Darmawi, 2001:13). Sehingga
pemegang polis dan tidak diskriminatif (Ganie, pemerintah turut mengatur modal sendiri
2013: 159). Penelitian Akotey, dkk (2013) perusahaan asuransi. Salah satunya termuat
tentang faktor yang mempengaruhi dalam POJK nomor 71/POJK.05/2016 yakni
profitabilitas industri asuransi di Ghana perusahaan asuransi wajib memiliki ekuitas
memperoleh hasil bahwa premi bruto memiliki paling sedikit sebesar seratus miliar rupiah
hubungan positif signifikan dengan sales (Pasal 33 ayat 1). Ekuitas yang dimaksudkan
profitability. Jiwanata, dkk (2016) juga adalah penjumlahan dari modal disetor, agio
menemukan hasil bahwa premi memiliki saham, saldo laba, cadangan umum, cadangan
pengaruh positif signifikan terhadap laba. tujuan, kenaikan dan penurunan surat berharga
Pendapatan perusahaan asuransi selain dan selisih penilaian aktiva tetap (Pasal 6A PP
berasal dari kegiatan underwriting, berasal dari No 39 tahun 2008). Pada kondisi nyata analisis
kegiatan investasi berupa hasil investasi. peneliti terhadap ekuitas ini hanya bisa
Kehadiran hasil investasi menjadi sangat dilakukan pada pos-pos yang dilaporkan saja
penting ketika perusahaan dihadapkan pada yakni modal disetor, agio saham dan saldo
kerugian underwriting (Akotey, 2013: 299). laba. Nilai ekuitas dapat diukur menggunakan
Menurut Aziz dan Nadir (dalam Jiwanata, logaritma natural dari nilai buku ekuitas
2016: 2) hasil investasi dapat berupa perusahaan (Nurlatifah dan mardian, 2016:
keuntungan maupun kerugian akibat naik 81). Malik (2011) pernah meneliti hubungan
turunnya nilai investasi pada suatu periode antara volume of capital dengan profitabilitas
waktu. Penelitian Jiwanata, dkk (2016) yang memperoleh hasil bahwa volume of
menemukan bahwa hasil investasi memiliki capital memiliki hubungan positif signifikan
hubungan positif signifikan terhadap ROI. dengan profitabilitas.
Penelitian Marwansyah dan Utami (2017) juga Pada dasarnya sifat bisnis perusahaan
menunjukan hasil bahwa ada pengaruh positif asuransi selalu bergelut dengan ketidakpastian,
signifikan hasil investasi tehadap laba. salah satunya yaitu ketidakpastian terkait
Pelaksanan investasi perusahaan asuransi kerugian yang dialami perserta asuransi yang
dibatasi oleh peraturan pemerintah berupa menimbulkan beban klaim. Kapan terjadinya
undang-undang, peraturan Menteri keuangan klaim untuk ganti kerugian insured tidak bisa
dan peraturan otoritas jasa keuangan. Pasal 5 diprediksi secara presisi, oleh karena itu
POJK Nomor 71/POJK.05/2016 memuat dikenal istilah loss ratio. Loss ratio adalah
peraturan bahwa perusahaan asuransi wajib persentase kerugian-kerugian terkait
menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hubungannya dengan premi (Ali, dkk.
penempatan investasi. Pasal tersebut juga 2007:192). Loss ratio adalah total kerugian
memuat ketentuan mengenai aset-aset yang yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi
diperkenankan untuk kegiatan investasi dalam bentuk klaim. Loss ratio dapat diukur
perusahaan asuransi, kemudian prosentase dengan membagi klaim manfaat dibayar
masing-masing aset penyusun portofolio dengan premi netto kali 100%. Malik (2011)
investasi perusahaan asuransi dimuat dalam memperoleh hasil penelitian bahwa loss ratio
pasal 11 peraturan tersebut. berpengaruh negatif signifikan terhadap
Sifat bisnis asuransi membutuhkan profitabilitas. Pada penelitian Charumiati
investasi uang yang cukup besar. Sumber dana (2012) loss ratio diistilahkan dengan
perusahaan asuransi untuk membayar underwriting risk, penelitian tersebut

3
mendapati hasil bahwa loss ratio tidak satu metode mengukur batas tingkat
berpengaruh signifikan pada profitabilitas. solvabilitas minimum yang disyaratkan dalam
Yang, dkk (dalam Malik 2011: 317) undang-undang dalam mengatur tingkat
berpendapat bahwa rasio yang paling umum kesehatan keuangan sebuah perusahaan
digunakan untuk mengevaluasi kinerja operasi asuransi untuk memastikan kemampuan
perusahaan asuransi adalah rasio kerugian dan pemenuhan kewajiban asuransi dan reasuransi
rasio biaya. Akuntansi mengenal dua istilah dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal
biaya, yaitu biaya sebagai cost dan biaya perusahaan sesuai dengan tingkat risiko yang
sebagai beban (expense). Narifin (2007: 55-57) dihadapi perusahaan dalam mengelola
menjelaskan bahwa biaya (cost) merupakan kekayaan dan kewajibannya (Leviany &
kas atau nilai setara kas yang dikorbankan Sukiati, 2014:2). Tujuan perusahaan asuransi
untuk memperoleh barang atau jasa yang jiwa untuk memaksimalkan pencapaian laba
diharapkan dapat memberikan manfaat berbenturan dengan ketentuan pemerintah
sekarang atau masa depan. Sedangkan beban mengenai RBC yang harus dicapai oleh
(exspense) merupakan nilai sesuatu yang perusahaan. Hal tersebut dikarenakan untuk
secara langsung dikorbankan untuk mencapai RBC perusahaan asuransi jiwa akan
memperoleh hasil yang bermanfaat saat ini. berhadapan dengan trade off dalam penyerapan
Karena pada dasarnya kegiatan operasional risiko, baik risiko terkait operasional inti
perusahaan asuransi tidak menggunakan bahan maupun risiko investasi. RBC dapat dihitung
baku, maka rasio biaya digambarkan oleh dengan cara membagi tingkat solvabiltas yang
beban pemasaran dan beban administrasi dicapai perusahaan dengan batas tingkat
umum. Akotey, dkk (2013) menggunakan solvabilitas minimum kali 100%. Meskipun
variabel management expense untuk RBC penting, akan tetapi penelitian yang
menyatakan biaya operasional, dan diperoleh dilakukan Rahayu & Mubarok (2017)
hasil bahwa management expense memiliki memperoleh hasil bahwa RBC tidak
hubungan positif signifikan dengan laba berpengaruh signifikan terhadap ROA dan
investasi namun negatif signifikan dengan laba ROE. Sedangkan penelitian Pratama & Fitriati
keseluruhan dan laba underwriting. (2013) menunjukan hasil bahwa RBC
Solvabilitas di perusahaan asuransi tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap
bisa dinomorduakan. Tingkat solvabilitas profitabilitas.
sebuah perusahaan asuransi menjadi cermin Untuk memperoleh dasar pengambilan
seberapa mampu perusahaan tersebut keputusan yang lebih lengkap, dalam
memenuhi kewajibannya (jangka pendek dan penelitian ini peneliti menambahkan variabel
jangka panjang), misalnya seberapa mampu kontrol berupa strategi aliansi joint venture.
perusahaan membayar klaim atas polis peserta berdasarkan buku statistik perasuransian yang
asuransi yang terjadi sepuluh tahun disusun Otoritas Jasa Keuangan meng-
mendatang. Fungsi utama perusahaan asuransi elompokan perusahaan asuransi jiwa dalam
adalah menanggung resiko (Latumerissa. dua kelompok, yaitu national life insurance
2017:635). Penetapan kapan resiko tersebut companies dan joint venture life insurance
terjadi tidaklah bisa diprediksi secara presisi, companies. Fakta yang ada di Indonesia
oleh karena itu sebuah perusahaan asuransi menunjukan bahwa joint venture life insurance
sangat perlu mengelola solvabilitasnya agar companies termasuk perusahaan asuransi yang
operasional perusahaan di masa depan tidak menjanjikan (kontan.co.id). Jaringan global
terganggu. Di Indonesia tingkat solvabilitas yang dimiliki joint venture life insurance
perusahaan asuransi dinilai menggunakan Risk companies serta merek yang mapan
Based Capital (RBC). RBC merupakan salah mencerminkan pelayanan yang memuaskan

4
sehingga menjadi daya tarik bagi calon peserta Hipotesis 2 : Hasil investasi berpengaruh
asuransi. Kelebihan lain yang dimiliki positif signifikan terhadap
perusahaan joint venture adalah kemampuan profitabilitas.
mengembangkan perencanaan strategis, Hipotesis 3 : Volume Of Capital (VOC)
pengetahuan, mitigasi risiko, aspek perpajakan berpengaruh positif signifikan
dan aspek internasional yang lebih terhadap profitabilitas.
menguntungkan perusahaan. Hipotesis 4 : Loss Ratio (LR) berpengaruh
Periode penelitian yang digunakan dalam negatif signifikan terhadap
penelitian ini adalah tiwulan I 2015 sampai profitabilitas.
dengan triwulan III 2018. Tahun tersebut Hipotesis 5 : Beban operasional berpengaruh
dipilih menggunakan dasar pertimbangan negatif signifikan terhadap
bahwa pemerintah Indonesia pada bulan profitabilitas.
Desember 2013 mengeluarkan program Hipotesis 6 : Risk Based Capital (RBC)
jaminan kesehatan nasional yang terdiri atas berpengaruh negatif signifikan
jaminan kesehatan yang mulai efektif terhadap profitabilitas.
beroperasi bulan Januari 2014 dan jaminan Hipotesis 7 : Strategi aliansi joint venture
ketenagakerjaan yang mulai dilaksanakan berpengaruh signifikan
bulan Juli 2014. Dua jaminan tersebut dikelola terhadap profitabilitas.
oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Hipotesis 8 : Strategi aliansi Joint venture
dan keduanya merupakan jenis perusahaan mempengaruhi hubungan
asuransi sosial. Keberadaan BPJS yang pendapatan premi, hasil
memiliki jenis produk yang hampir mirip investasi, Volume Of Capital
dengan produk yang dikelola asuransi jiwa (VOC), Loss Ratio (LR), beban
menjadi tantangan baru bagi perusahaan operasional, dan Risk Based
asuransi jiwa di Indonesia. Sehingga periode Capital (RBC) terhadap
penelitian ini dimulai triwulan I 2015 dengan profitabilitas.
harapan hasil penelitian tidak terpengaruh oleh
even perilisan program jaminan kesehatan METODE
nasional. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk eksplanatori yang bersifat asosiatif kausalitas
mengetahui pengaruh indikator keuangan dengan menggunkan jenis data kuantitatif.
perusahaan asuransi yang terdiri atas Penelitian ini menguji pengaruh pendapatan
pendapatan premi, hasil investasi, volume of premi, hasil investasi, volume of capital, loss
capital, loss ratio, beban operasional dan risk ratio, beban operasional dan risk based capital
based capital terhadap profitabilitas (retun on terhadap profitabilitas (retun on assets) dengan
assets) dengan strategi aliansi joint venture strategi aliansi joint venture sebagai variabel
sebagai variabel kontrol pada perusahaan kontrol. Dalam penelitian ini digunakan enam
asuransi jiwa konvensional di Indonesia pada variabel independent yaitu pendapatan premi,
periode triwulan I 2015 sampai dengan hasil investasi, volume of capital, loss ratio,
triwulan III 2018. Berdasarkan uraian pustaka beban operasional dan risk based capital. Satu
di atas, maka dibuat hipotesis penelitian yaitu: variabel dependent yaitu return on assets. Dan
Hipotesis 1 : Pendapatan premi berpengaruh satu variabel kontrol berupa strategi aliansi
positif signifikan terhadap joint venture. Sehingga akan terbentuk dua
profitabilitas. rancangan penelitian. Rancangan penelitian
pertama digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel-variabel keuangan terhadap

5
profitabilitas. Sedangkan rancangan penelitian Dari populasi tersebut didapat sampel sejumlah
kedua digunakan untuk mengatahui pengaruh 14 perusahaan asuransi jiwa. Instrument
variabel-variabel keuangan terhadap penelitian ini meliputi: Return On Assets
profitabilitas apabila peneliti menambahkan dihitung dengan cara membagi earning after
variabel non keuangan berupa strategi aliansi tax dengan total assets kali 100%, pendapatan
joint venture, apakah terjadi perubahan peng- premi diukur dengan logaritma natural premi
aruh variabel keuangan terhadap profitabilitas. bruto, hasil investasi diukur dengan logaritma
PP (X1) natural hasil investasi setiap perusahaan pada
periode ke t, volume of capital diukur dengan
HI (X2) logaritma natural nilai buku modal disetor +
agio saham + saldo laba, loss ratio dihitung
VOC (X3) dengan cara membagi klaim dan manfaat
ROA dibayar dengan permi netto kali 100%, biaya
LR (X4) (Y)
operasional diukur dengan logaritma natural
BO (X5) biaya operasional (beban pemasaran + beban
administrasi dan umum), risk based capital
RBC (X6) dihitung dengan cara membagi tingkat
Gambar 3. Rancangan Penelitian 1 solvabilitas dengan batas solvabilitas
minimum kali 100%, sedangkan strategi
PP (X1) aliansi joint venture merupakan variabel
dummy sehingga apabila perusahaan asuransi
HI (X2)
tersebut termasuk joint venture live insurance
VOC (X3)
diberi nilai 1 dan apabila national life
ROA
insurance diberi nilai 0.
LR (X4) (Y) Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi. Analisis regresi pada
BO (X5) dasarnya adalah studi mengenai ketergantung-
an suatu variabel dependent (terikat) dengan
RBC (X6) satu atau lebih variabel independent (bebas),
dengan tujuan untuk mengestimasi atau
JVC (X7)
memprediksi nilai rata-rata variabel dependent
Gambar 4. Rancangan Penelitian 2 (ROA) berdasarkan nilai variabel independent
Pemilihan sampel penelitian dilakukan (pendapatan premi, hasil investasi, volume of
dengan menggunkan teknik non probability capital, loss ratio, beban operasional dan risk
sampling yaitu metode purposive sampling. based capital) yang diketahui (Gujarati, 1995).
Kriteria yang digunakan sebagai berikut: (1) Gujarati (1995) mengatakan bahwa dalam
perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi di analisis regresi linier berganda perlu
Indonesia selama periode penelitian, (2) menghindari penyimpangan uji asumsi klasik
perusahaan asuransi jiwa yang berstatus supaya tidak menimbulakan masalah dalam
terdaftar dan diawasi OJK, (3) perusahaan menggunakan analisis tersebut. Untuk tujuan
asuransi jiwa yang menerbitkan laporan tersebut maka dilakukan uji asumsi klasik yang
keuangan periode triwulanan mulai triwulan I terdiri atas uji normalitas, uji multikolineritas,
2015 – triwulan III 2018. uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Uji
Dalam penelitian ini populasi yang normalitas dilakukan menggunakan uji
digunakan adalah perusahaan asuransi jiwa kolmoforov Smirnov, distribusi data dikatakan
konvensional yang beroperasi di Indonesia. normal apabila signifikansi lebih besar dari

6
0,05. Multikolineritas dideteksi menggunakan Lanjutan Tabel 1. Hasil Uji Normalitas KS
Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Monte Sig. .114d .106d
Carlo Sig. 99% Lower
Tidak terjadi multikolineritas jika nilai VIF ≤ (2-tailed)
.106 .098
Confide Bound
10 dan nilai tolerance > 0,10. Autokorelasi nce Upper
dideteksi menggunakan Lagerange Multiplier. .122 .114
Interval Bound
Penelitian ini memiliki sampel sejumlah 210 Kemudian, hasil uji multikolineritas dapat
observasi oleh karena itu digunakan uji dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2
Lagerange Multiplie. Menurut Ghozali (2018: terlihat bahwa rancangan penelitian 1 dan 2
114) uji Lagerange Multiplier lebih tepat terbebas dari masalah multikolineritas, karena
digunakan dibandingkan uji Durbin Waston nilai seluruh variabel independent memiliki
bila sampel yang digunakan relatif besar yakni nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance > 0,10.
digunakan untuk sampel besar di atas 100
Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Multikolineritas
observasi. Jika nilai (n-r)*R2 atau C2 hitung Collinearity Statistics Collinearity Statistics
lebih besar dari pada C2 tabel maka hipotesis Rancangan Penelitian 1 Rancangan Penelitian 2
nol yang menyatakan bahwa tidak ada Model Tolerance VIF Tolerance VIF
1 PP .320 3.124 .307 3.258
autokorelasi ditolak, artinya ada autokorelasi HI .980 1.020 .961 1.040
dalam model penelitian (Ghozali, 2018: 114). VOC .197 5.066 .164 6.098
Heteroskedastisitas dideteksi menggunakan uji LR .851 1.175 .848 1.179
koefisien korelasi Spearman’s rho. Uji BO .396 2.525 .342 2.921
koefisien korelasi Spearman’s rho, yaitu uji RBC .750 1.333 .685 1.459
heterokedastisitas dengan mengkorelasikan JVC - - .399 2.509
variabel independent dengan residualnya. Jika Hasil uji autokorelasi Lagerange
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Multiplier dapat dilihat pada Tabel 3.
tidak terjadi heterokedastisitas (Priyatno, Berdasarkan Tabel 3 dan perhitungan nilai C2
2009: 160). Metode analisis dalam penelitian hitung terlihat bahwa rancangan penelitian 1
ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dan 2 terbebas dari masalah autokorelasi,
program komputer SPSS versi 23. karena nilai C2 hitung lebih kecil dari pada C2
tabel dan nilai signifiaknsi LAGRES_1 lebih
HASIL dari 0,05.
Hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Autokorelasi
dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel Rancangan Rancangan
1 terlihat bahwa distribusi data memenuhi Penelitian 1 Penelitian 2
Model Sig. Sig.
asumsi normalitas, dimana kedua rancangan
1 (Constant) .989 .990
penelitian memiliki nilai signifikansi lebih PP .994 .990
besar dari 0,05. HI .965 .968
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov VOC .998 .991
Unstandardized Unstandardized LR .981 .982
Residual Residual BO .994 .997
Rancangan Rancangan
Penelitian 1 Penelitian 2
RBC .944 .953
N 210 210 JVC - .973
Normal Mean .0000000 .0000000 LAGRES1 .165 .166
Parametersa, Std. .01446043 Nilai R square rancangan penelitian 1 .010
b .01446081 Nilai R square rancangan penelitian 2 .010
Deviation
Most Absolute .081 .083 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Extreme Positive .080 .082 Perhitungan autokorelasi rancangan penelitian 1:
Differences Negative -.081 -.083 C2 hitung = (n-r)*R2 = (210-7)*0,010= 203*0,010 = 2,03
Test Statistic .081 .083 C2 tabel = 14,067
Asymp. Sig. (2-tailed) .002c .001c 2,03 < 14,067 = C2 hitung < C2 tabel

7
Perhitungan autokorelasi rancangan penelitian 2: sendangkan untuk rancangan penelitian 2 dapat
C2 hitung = (n-r)*R2 = (210-8)*0,010= 202*0,010 = 2,02 dilihat pada Tabel 6.
C2 tabel = 15,507
2,02 < 14,067 = C2 hitung < C2 tabel Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Berganda Rancangan
Penelitian 1
Hasil uji heteroskedastisitas menggunga- No Variabel Koefisien Koefisien Sig. Keterangan
kan uji koefisien korelasi Spearman’s rho. Coefisien
Regresi Beta t-test
-.034 .003
dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 1 PP .003 .240 .039 Signifikan
4 dapat dilihat bahwa signifikansi uji 2 HI 1.815E- Tidak
Spearman’s rho setiap variabel independent .012 .861
5 signifikan
terhadap residualnya lebih dari 0,05 baik pada 3 VOC .004 .330 .026 Signifikan
rancangan penelitian 1 maupun rancangan 4 LR Tidak
.000 .021 .772
penelitian 2, sehingga dapat disimpulkan signifikan
5 BO -.004 -.341 .001 Signifikan
bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi 6 RBC Tidak
heterokedastisitas. .000 -.097 .197
signifikan
Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas R = 370a
Rancangan Rancangan R. Square = .137
Penelitian 1 Penelitian 2 Adj. R Squre = .107
Spea PP Correlation F Hitung = 4.577
-.130 -.128
rman' Coefficient Sig. F = .000
s rho Sig. (2-tailed) .061 .064 Probabilitas = 0,05
N 210 210
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda Rancangan
HI Correlation
-.123 -.123 Penelitian 2
Coefficient No Variabel Koefisien Koefisien Sig. Keterangan
Sig. (2-tailed) .075 .074 Regresi Beta t-test
N 210 210 Coefisien -.033 .040
VOC Correlation 1 PP .003 .242 .041 Signifikan
-.053 -.052
Coefficient 2 HI 1.964E- Tidak
Sig. (2-tailed) .445 .455 .012 .852
5 signifikan
N 210 210 3 VOC .004 .323 .047 Signifikan
LR Correlation 4 LR Tidak
.125 .125 .000 .020 .777
Coefficient signifikan
Sig. (2-tailed) .070 .072 5 BO -.004 -.345 .002 Signifikan
N 210 210 6 RBC Tidak
.000 -.095 .230
BO Correlation signifikan
.025 .027
Coefficient 7 JVC Tidak
Sig. (2-tailed) .000 .011 .918
.716 .698 signifikan
N 210 210 a
R = .370
RBC Correlation R. Square = .137
-.009 -.010
Coefficient Adj. R Square = .107
Sig. (2-tailed) .899 .888 F Hitung = 4.577
N 210 210 Sig. F = .000
JVC Correlation Probabilitas = 0,05
- -.046
Coefficient
Sig. (2-tailed) - .503 Nilai adj. R square rancangan penelitian 1
N - 210 dan 2 menunjukan bahwa 10,7% variasi ROA
Unsta Correlation dipengaruhi oleh variabel pendapatan premi,
ndardi 1.000 1.000
zed
Coefficient hasil investasi, volume of capital, loss ratio,
Residu Sig. (2-tailed) . . beban operasional, dan risk based capital.
al N 210 210
Selain itu nilai R sebesar 0,37 menunjukan
Hasil uji regresi liner berganda rancangan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat
penelitian 1 dapat dilihat pada Tabel 5, pendapatan premi, hasil investasi, volume of

8
capital, loss ratio, beban operasional, dan risk terhadap ROA; (5) Beban operasional
based capital dan ROA. Diperoleh nilai F memiliki pengaruh negatif terhadap ROA; (6)
hitung rancangan penelitian 1 dan 2 sebesar Risk based Capital tidak memiliki pengaruh
4.577 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. terhadap ROA; dan (7) Strategi aliansi joint
Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 venture tidak memiliki pengaruh terhadap
maka ada pengaruh yang signifikan variabel ROA.
pendapatan premi, hasil investasi, volume of Hasil uji hipotesis penelitian ini
capital, loss ratio, beban operasional, dan risk berdasarkan hasil analisis regresi linier
based capital secara bersama-sama terhadap berganda pada Tabel 5 dan Tabel 6 adalah
ROA. Dari Tabel 5 dapat dilihat nilai konstanta sebagai berikut:
-0,034, hal ini mengindikasikan bahwa ROA H1: Pendapatan premi secara konsisten ber-
rancangan penelitian 1 mempunyai nilai pengaruh positif signifikan terhadap prof-
sebesar -0,034 jika tidak ada perubahan pada itabilitas pada rancangan penelitian 1 dan
variabel independent. Kemudian dari Tabel 6 rancangan penelitian 2 dengan koefisien
dapat dilihat nilai konstanta rancangan pengaruh 0,003 pada kedua rancangan
penelitian 2 sebesar -0,033, hal ini penelitian serta nilai probabilitas 0,039
mengindikasikan bahwa ROA rancangan (pada rancangan penelitian 1) dan 0,041
penelitian 2 mempunyai nilai sebesar -0,033 (pada rancangan penelitian 2).
jika tidak ada perubahan pada variabel H2: Hasil investasi secara konsisten tidak ber-
independent. pengaruh signifikan terhadap profitabilitas
Berdasarkan Tabel 5 didapatkan pada rancangan penelitian 1 dan
persamaan regresi rancangan penelitian 1 rancangan penelitian 2 karena nilai proba-
sebagai berikut: bilitas > 0,05 yakni 0,861 (pada rancangan
ROA = -0,034 + 0,003 PP + 0,000001815 HI + penelitian 1) dan 0,852 (pada rancangan
0,004 VOC + 0,000 LR – 0,004 BO + 0,000 RBC penelitian 2).
Persamaan regresi ini menunjukan bahwa: (1) H3: Volume of capital secara konsisten ber-
pendapatan permi memiliki pengaruh positif pengaruh positif signifikan terhadap
terhadap ROA; (2) Hasil investasi memiliki profitabilitas pada rancangan penelitian 1
pengaruh positif pada ROA; (3) Volume of dan rancangan penelitian 2 dengan
capital memiliki pengaruh positif terhadap koefisien pengaruh 0,004 pada kedua
ROA; (4) Loss ratio tidak memiliki pengaruh rancangan penelitian serta nilai
terhadap ROA; (5) Beban operasional probabilitas 0,026 (pada rancangan
memiliki pengaruh negatif terhadap ROA; (6) penelitian 1) dan 0,047 (pada rancangan
Risk based Capital tidak memiliki pengaruh penelitian 2).
terhadap ROA. H4: Loss ratio secara konsisten tidak ber-
Dan berdasarkan Tabel 6 didapatkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas
persamaan regresi rancangan penelitian 2 pada rancangan penelitian 1 dan
sebagai berikut: rancangan penelitian 2 karena nilai proba-
ROA = -0,033 + 0,003 PP + 0,000001964 HI + bilitas > 0,05 yakni 0,772 (pada rancangan
0,004 VOC + 0,000 LR – 0,004 BO + 0,000 RBC penelitian 1) dan 0,777 (pada rancangan
+ 0,000 JVC penelitian 2).
Persamaan regresi ini menunjukan bahwa: (1) H5: Beban operasional secara konsisten ber-
pendapatan permi memiliki pengaruh positif pengaruh negatif signifikan terhadap
terhadap ROA; (2) Hasil investasi memiliki profitabilitas pada rancangan penelitian 1
pengaruh positif pada ROA; (3) Volume of dan rancangan penelitian 2 dengan
capital memiliki pengaruh positif terhadap koefisien pengaruh -0,004 pada kedua
ROA; (4) Loss ratio tidak memiliki pengaruh

9
rancangan penelitian serta nilai agar tidak diberhentikan (Mnasri & Ellouze,
probabilitas 0,001 (pada rancangan 2015). Untuk mewujudkan tujuan tersebut
penelitian 1) dan 0,002 (pada rancangan manajer akan menerapakan strategi-strategi
penelitian 2). persaingan. Misalnya peluncuran produk baru
H6: Risk based capital secara konsisten tidak atau peningkatan efisiensi. (2) proyeksi
berpengaruh signifikan terhadap perusahaan asuransi terkait lingkungan
profitabilitas pada rancangan penelitian 1 eksternal tidak melenceng jauh, terutama
dan rancangan penelitian 2 karena nilai terkait risiko opersional. Sehingga pembayaran
probabilitas > 0,05 yakni 0,197 (pada beban tidak mengaburkan pengaruh
rancangan penelitian 1) dan 0,230 (pada pendapatan premi terhadap profitailitas.
rancangan penelitian 2). Penelitian ini menemukan bahwa hasil
H7: Strategi aliansi joint venture tidak investasi tidak berpengaruh signifikan pada
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Temuan ini berbeda dengan penelitian
profitabilitas, karena nilai probabilitas > Jiwanata, dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh
0,05 yakni 0,918. Hasil Invetasi, Premi dan Pembayaran Kalim
H8: Berdasarkan perbandingan hasil penelitian Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi
pada rancangan penelitian 1 dan Jiwa di Indonesia Periode 2010-2016” dan
rancangan penelitian 2 dapat diketahui penelitian Marwansyah & Utami (2017) yang
bahwa strategi aliansi joint venture tidak berjudul “Analisis Hasil Investasi, Pendapatan
mempengaruhi hubungan pendapatan Premi, dan beban Klaim Terhadap Laba
premi, hasil investasi, volume of capital, Perusahaan Perasuransian di Indonesia”.
loss ratio, beban operasional, dan risk Penelitian Jiwanata, dkk (2016) memperoleh
based capital terhadap profitabilitas. hasil bahwa hasil investasi memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap ROI. Sedangkan
PEMBAHASAN penelitian Marwansyah & Utami (2017)
Berdasarkan hasil penelitian, variabel memperoleh hasil bahwa hasil investasi
pendapatan premi memiliki pengaruh positif berpengaruh positif signifikan terhadap laba.
signifikan terhadap ROA, artinya semakin Alasan yang dapat dikemukakan untuk
besar nilai pendapatan premi semakin besar menjelaskan hasil penelitian ini meliputi: (1)
ROA perusahaan. Temuan ini mendukung Bisa jadi perusahaan asuransi jiwa konvesional
mendukung penelitian Akotey, dkk (2013) di Indonesia lebih menitik beratkan
yang berjudul “The financial performance of operasional perusahaannya agar sesuai dengan
life insurance companies in Ghana” peraturan pemerintah, khusunya pasal 5 dan
menunujukan bahwa pedapatan premi bruto POJK No 71/POJK.05/2016 tentang ketentuan
berhubungan positif signifikan dengan total investasi perusahaan asuransi. Adanya
laba bersih. Temuan ini sarah dengan teori peraturan ini mengurangi keleluasaan
akuntasi bahwa semakin besar pendapatan perusahaan asuransi dalam menetapkan
maka laba juga semakin tinggi, sehingga nilai kebijakan invesatasi. Sehingga memperkecil
ROA meningkat. Beberapa alasan yang dapat dan mengaburkan subangan hasil investasi
menjelaskan kondisi ini yaitu: (1) Persaingan terhadap ROA, dan akhirnya diperoleh hasil
menjadikan perusahaan semakin termotivasi investasi tidak berpengaruh signifikan pada
untuk berkerja lebih baik guna bertahan hidup. ROA. (2) Adanya strategi peningkatan
Dan juga pada lingkungan yang kompetitif, pendapatan premi untuk menghadapi
manajer berhadapan dengan risiko persaingan mengakibatkan penggunaan
kebangkrutan yang lebih besar sehingga sumber daya dan modal lebih banyak mengalir
mereka wajib mengerahkan usaha yang lebih ke bagian pemasaran. Kesenjangan ini

10
mengakibatkan perbedanaan kinerja bagian kesempatan bagi perusahaan asuransi jiwa
pemasaran dan investasi yang berdampak pada untuk meningkatkan investasi atau
ketidakseimbangan pengelolaan dana masuk mengembangkan proyek-proyek baru. Hal ini
dari pendapatan permi dan penyaluran didukung pendapat Akotey (2013: 291) bahwa
investasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Chen adequately capitalized insurance companies
& Wong (dalam Akotey, 2013:296) bahwa are not only able to address reguratory needs
being too obsessed with premium growth can but can have additional funds for lending to
lead to self-destruction as other important generate profit. Selain itu ekuitas merupakan
objectives (such as the effective selection of salah satu sumber dana yang aman bagi
profitable prortofolio to invest in) might be perusahaan, maka para manajer perusahaan
neglected. (3) Kemungkinan besar portofolio dapat lebih leluasa memanfaatkannya. (2) Jika
investasi perusahaan asuransi kurang diamati secara lebih detail, pada perusahaan
terdiversifikasi, sehingga penyebaran risiko asuransi jiwa kovensional, komponen
kurang fleksibel yang berdampak pada penyusun volume of capital yang cenderung
peningkatan peluang kerugian investasi. (4) berfluktuasi dan mendominasi adalah saldo
Adanya asimetri informasi antara agen laba atau laba ditahan. Pada aturan praktik
(manajer) dan prinsipal (pemilik) meningkat- pecking order theory yakni terkait penggunaan
kan peluang manajer investasi untuk membuat dana internal. Ketika manajer perusahaan
keputusan yang lebih menguntungkan dirinya dihadapkan dengan sikap skeptis (ragu-ragu)
dari pada peningkatan profit perusahaan. antara menerbitkan saham atau menerbitkan
Bagaimanapun juga perusahaan yang tidak go utang karena sulit menentukan kapan waktu
public pengawasannya lebih rendah, karena overvalue saham dan kapan overvalue utang,
memiliki policyowners yang lebih sedikit (dari maka cara manejer keluar dari masalah ini
pada perusahaan yang menerbitkan saham) dan adalah dengan jalan mendanai proyek
juga tidak ada pengawasan dari pasar saham. menggunakan laba ditahan (Sudana,
Sehingga peluang untuk melakukan moral 2015:175). Sehingga ada pengaruh antara laba
hazard dan adverse selection oleh manajer ditahan dengan keuntungan/kerugian atas
investasi perusahaan non go public lebih tinggi proyek yang dijalankan perusahan. Hasil
dari pada perusahaan go public. Disebabkan penelitian ini membuktikan kerelevanan teori
dampak moral hazard dan adverse selection tersebut, bahwa volume of capital yang
oleh manajer investasi tersebut pada akhirnya mayoritas ditetukan oleh laba ditahan
membuat sumbangan hasil investasi terhadap berpengaruh signifikan terhadap ROA
ROA tidak signifikan. perusahaan asuransi jiwa konvensional di
Berdasarkan hasil penelitian, variabel Indonesia. (3) Modal sendiri selain menjadi
volume of capital memiliki pengaruh positif sumber dana juga menjadi jaminan ketika
signifikan terhadap ROA, artinya semakin perusahaan dilikuidasi. Peningkatan volume
besar nilai volume of capital semakin besar modal bisa menjadi pertanda adanya kenaikan
ROA perusahaan. Temuan ini konsisten dana jaminan. Hal ini oleh kreditur/insured
dengan hasil penelitian Malik (2011) yang ditangkap sebagai sinyal positif. Sehingga
berjudul “Determinans of Insurance mereka bersedia bekerjasama dengan
Companies Profitability: an Analysis of perusahaan asuransi tersebut. Di sisi lain,
Insurance Sector of Pakistan”, bahwa volume sesuai teori deviden birth in the hand theory,
of capital berpengaruh positif signifikan bahwa para pembagian deviden dapat
terhadap ROA. Beberapa teori yang bisa mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
menjelaskan kondisi ini diantaranya: (1) investor (Sudana, 2015: 193). Dengan kata lain
Kenaikan jumlah modal, membuka para stoke holder sebagai salah satu stake

11
holder perusahaan lebih menyukai sesuatu ROA. (2) Terkadang 1 orang memiliki 2
yang pasti. Begitu juga para kreditur khusunya asuransi jiwa sehingga bisa mengajukan
insured perusahaan asuransi, pada kondisi double claim. Insured A mengasuransikan
lingkungan dan pasar asuransi yang bergejolak dirinya pada perusahaan asuransi X juga
tentunya juga lebih menyukai sesuatu yang mengasuransikan dirinya pada perusahaan Y,
pasti. Sehingga, nilai volume of capital yang sehingga kerugian insured tersebut menjadi
tinggi bisa menjadi sinyal positif bagi para tanggungan perusahaan X dan Y. Dimana
stake holder (misalnya kreditur dan insured). nantinya ganti rugi yang dialami insured akan
(4) Sebagai respon atas biaya modal yang dibagi dua (misalnya, perusahaan X
dikeluarkan pemilik perusahaan untuk membayarkan 45% dan perusahaan Y
memenuhi ketentuan modal minimum yang membayar 55%). Hal ini dikaranakan dalam
disyaratkan pemerintah, para pemilik asuransi ada prinsip indemnity. Prinsip demnity
perusahaan meningkatkan pengawasan menyatakan bahwa pihak yang meng-
terhadap para manajer. Sehingga menurunkan asuransikan (insured) tidak bisa memperoleh
peluang terjadinya moral hazard dan adverse uang pertanggungan lebih dari kerugian yang
selection oleh manajer, yang pada akhirnya sebenarnya pada saat terjadi kerugian,
membawa perusahaan pada produktifitas berapapun asuransi yang dibeli. Jika ada dua
maksimal sehingga meningkatkan laba. perusahaan asuransi yang terlibat, biasanya
Penelitian ini menemukan bahwa loss kedua perusahaan tersebut akan berbagi
ratio tidak berpengaruh signifikan pada ROA. pertanggungan (Hanafi, 2016: 283). Oleh
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian karena itu, beban klaim yang dibayarkan suatu
Charumati (2012) yang berjudul “On The perusahaan asuransi menjadi lebih rendah
Determinants of Profitability of Indian Life daripada kerugian aktual yang dialami insured,
Insurers – An Empirical Study”, bahwa sehingga mengaburkan pengaruh beban klaim
underwiting risk atau loss ratio tidak dan manfaat dibayar pada ROA perusahaan
berpengaruh signifikan pada profitabilitas. asuransi.
Namun temuan ini berbeda dengan penelitian Penelitian ini menemukan bahwa beban
Malik (2011) yang berjudul “Determinans of operasional berpengaruh negatif signifikan
Insurance Companies Profitability: an pada ROA. Temuan ini konsisten dengan
Analysis of Insurance Sector of Pakistan”, penelitian Akotey, dkk (2013) yang berjudul
yang menemukan bahwa loss ratio “Determinans of Insurance Companies
berhubungan negatif signifikan dengan ROA. Profitability: an Analysis of Insurance Sector
Tidak signifikannya hubungan loss ratio of Pakistan”, bahwa management expense
kepada ROA dalam penelitian ini bisa jadi memiliki hubungan negatif signifikan dengan
disebabkan: (1) Akun beban klaim dan manfaat total net profit. Beberapa teori yang bisa
dibayar belum mencakup seluruh beban klaim menjelaskan kondisi ini diantaranya: (1) Sesuai
yang diajukan insured. Klaim yang masuk ke dengan kaidah akuntansi bahwa jika semakin
perusahaan asuransi selain tercatat pada akun banyak beban yang dikeluarkan maka laba
beban klaim dan manfaat dibayar juga tercatat akan semakin sedikit, sehingga ROAnya
pada akun utang klaim. Akun utang klaim menurun. Jika dikaitkan dengan meningkatnya
berisikan kalim yang belum dibayar. Oleh tingkat persaingan bisnis industri asuransi
karena itu, loss ratio belum mencerminkan jiwa, semakin meningkatnya persaingan
keseluruhan beban klaim sesungguhnya mengharuskan perusahaan asuransi jiwa
ditangung perusahaan asuransi, sehingga berupaya lebih untuk mampu bertahan di pasar
perubahan nilai loss ratio tidak memiliki asuransi. Seperti yang dibahas pada hubungan
makna berarti dalam mempengaruhi nilai pendapatan premi dan ROA, bahwa beberapa

12
perusahaan menghadapi persaingan dengan dapat dikemukan untuk menerangkan hasil
strategi peluncuran produk baru. Dalam rangka penelitian ini bahwa salah satu komponen
penyuksesan peluncuran produk baru ini penilai solvabilitas perusahaan asuransi
tentunya dibutuhkan biaya pemasaran untuk melibatkan aset yang diperkenankan, maka
mengenalkan produk ke masayarakat. Selain ketika perusahaan asuransi berusaha mencapai
itu, juga ada biaya pengembangan produk target tingkat solvabilitas sesungguhnya
untuk memastikan kelayakan produk sebelum perusahaan tersebut juga mengelola ROA
diluncurkan. Biaya-biaya ini kemungkinan perusahaan. Atau bisa jadi ketika manajer
besar turut menyumbang kenaikan pada beban berfokus untuk memenuhi ketentuan batas
operasional perusahaan asuransi. Sehingga minimum tingkat solvabilitas, tanpa sadar hal
beban operasional berpengaruh negatif ROA tersebut mendukung pencapaian ROA. Hal ini
dengan koefisien korelasi yang cukup tinggi sesuai dengan pendapat Rahayu & Mubarok
dibanding variabel independent lainnya, yakni (2017:194) bahwa “terdapat keadaan dimana
-0,004. Hal tersebut mendukung pendapat suatu keadaan tertentu kepentingan risk based
Winarso (2014: 263) bahwa jika biaya capital adalah sesuai dengan kepentingan
operasional yang dikeluarkan terlalu banyak profitabilitas”. Selain itu, pemerintah
maka akan menyebabkan penurunan laba menetapkan pemenuhan kebutuhan RBC
sehingga terjadi penurunan profitabilitas. (2) dilakukan dengan target angka dan toleransi
Bisa jadi peningkatan beban operasional yang waktu yang sangat longgar namun tetap
disebabkan peningkatan beban pemasaran, gaji protektif (Mubarok & Rahayu, 2017: 190).
pegawai atau beban pendidikan dan pelatihan Sehingga tidak terjadi trade off antara
tidak diikuti dengan peningkatan produktifitas pemenuhan batas tingkat solvabilitas dan
karyawan. Dengan kata lain peningkatan beban pencapaian ROA perusahaan.
yang dikeluarkan tidak diiringi dengan Penelitian ini menemukan bahwa strategi
pengoptimalan nilai guna dari aset perusahaan, aliansi joint venture tidak berpengaruh
sehingga beban operasional berpengaruh signifikan pada ROA. Tidak signifikannya
negatif pada ROA. pengaruh strategi aliansi joint venture terhadap
Penelitian ini menemukan bahwa risk ROA berarti bahwa kemampuan aktiva
based capital tidak berpengaruh signifikan perusahaan asuransi dalam mencetak laba tidak
pada ROA. RBC tidak berpengaruh signifikan dipengaruhi apakah perusahaan tersebut
terhadap ROA menunjukan bahwa, merupakan perusahaan joint venture life
pemenuhan batas minimum tingkat solvabilitas insurance company atau national life
sesuai peraturan pemerintah tidak mimiliki insurance company. Artinya keterlibatan
pengaruh atas pencapaian ROA perusahaan perusahaan asuransi asing tidak berpengaruh
asuransi jiwa. Temuan ini sejalan dengan terhadap pencapaian ROA perusahaan
penelitian Rahayu & Mubarok (2017) yang asuransi. Karena perusahaan asuransi joint
berjudul “Pengaruh Risk Based Capital venture life insurance company maupun
terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi national life insurance company beroperasi di
Syariah”, bahwa RBC tidak berpengaruh daerah yang sama, dengan kondisi alam yang
signifikan pada ROA. Namun, berbeda dengan sama maka keduanya berhadapan dengan
hasil penelitian Pratama & Fitriati (2013) yang peluang dan risiko yang serupa, oleh karena itu
berjudul “Analisis Pengaruh Risk Based strategi aliansi joint venture ini tidak
Capital, Pendapatan Premi, Underwriting, dan berpengaruh terhadap ROA. Alasan lainnya,
Beban Klaim terhadap Profitabilitas”, kemungkinan strategi aliansi joint venture
menunjukan bahwa RBC berpengaruh positif yang dipilih tidak berhasil.
signifikan pada profitabilitas. Penjelasan yang

13
Hasil analisis regresi pada rancangan 0,004%. (4) Loss ratio tidak berpengaruh
penelitian 2 membuktikan bahwa dengan signifikan terhadap ROA. (5) Beban opersional
menambahkan variabel non keuangan yaitu berpengaruh negatif signifikan pada ROA.
strategi aliansi horizontal joint venture Kenaikan beban operasional sebesar 1% dapat
membuktikan keajekan pengaruh variabel menurunkan ROA triwulanan sebesar 0,004%.
independent pada rancangan penelitian 1. (6) Risk based capital tidak berpengaruh
Kemudian dengan adanya variabel kontrol signifikan terhadap ROA. (7) Strategi aliansi
strategi aliansi horizontal joint venture joint venture tidak berpengaruh signifikan pada
menurunkan makna pendapatan premi, volume ROA. Dan (8) strategi aliansi joint venture
of capital dan beban operasional. Sedangkan tidak mempengaruhi hubungan pendapatan
pada variabel hasil investasi, loss ratio dan risk premi, hasil investasi, volume of capital, loss
based capital tetap tidak bermakna. Hal ini ratio, beban operasional dan risk based capital
menunjukan kinerja perusahaan asuransi jiwa terhadap ROA.
yang ditunjukan oleh ROA tidak terpengaruh
oleh kerjasama perusahaan dalam negeri Saran
dengan perusahaan asing. Pengambilan Keterbatasan penelitian ini terdapat pada
keputusan stake holder untuk bekerja sama keterbatasan akses laporan keuangan
dengan perusahaan asuransi tidak perusahaan asuransi jiwa konvensional,
mempertimbangkan faktor strategi aliansi yang sehingga mengakibatkan terbatasnya sampel
digunakan ketika pembentukan perusahaan. yang digunakan, dan variabel independent
Namun, ketika peneliti menambahkan variabel belum mengangkat seluruh faktor internal
strategi aliansi joint venture dapat menaikan perusahaan yang mampu mempengaruhi ROA
koefisien korelasi hasil investasi sebesar 8,2% misalnya laverage. Saran bagi peneliti
meskipun tetap tidak berpengaruh signifikan. selanjutnya untuk menambahkan variabel yang
Artinya strategi aliansi joint venture digunakan, mengatur metode sampling yang
mempengaruhi cara kerja perusahaan asuransi lebih tepat sehingga dapat memperoleh data
jiwa dalam melaksanakan kegiatan investasi. yang lebih banyak, dan alangkah lebih baik
Diduga strategi aliansi joint venture juga diadakan uji beda kinerja keuangan
mempengaruhi penetapan kebijakan investasi perusahaan national life insurance dan joint
perusahaan asuransi jiwa konvensional yang enture life insurance sehingga dapat diketahui
mampu meningkatkan produktifitas portofolio perbedaan kinerja keuangan pada kedua
investasi, sehingga hasil investasi meningkat. perusahaan tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


Kesimpulan Akotey, JO., Sackey, FG., Amoah, L., Manso.
Berdasarkan hasil analisis data dan RF. 2013. The Financial Performance of
pembahasan hasil penelitian maka dapat Life Insurance Companies in Ghana. The
diambil kesimpulan bahwa: (1) Pendapatan Journal of Risk Finance, Vol. 14 no.3,
permi berpengaruh positif signifikan pada pp.286-302.
ROA. Kenaikan pendapatan premi sebesar 1% Ali, AH, dkk. 2007. Kamus Asuransi. PT Bumi
dapat meningkatkan ROA triwulanan sebesar Aksara: Jakarta.
0,003%. (2) Hasil investasi tidak berpengaruh Darmawi, H. 2001. Manajemen Asuransi
signifikan terhadap ROA. (3) Volume of dengan Pendekatan Pembahasan
capital berpengaruh positif signifikan terhadap Manajemen Perusahaan. Bumi Aksara:
ROA. Kenaikan volume of capital sebesar 1% Jakarta.
dapat meningkatkan ROA triwulanan sebesar

14
Ganie. A.J. 2013. Hukum Asuransi Indonesia. Nurlatifah, A.I & Mardian, S. 2016. Kinerja
Sinar Grafika: Jakarta. Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah
Ghozali, I. 2018. Aplikasi Multivariate Dengan di Indonesia: Surplus On Contribution.
program IBM SPSS 25. FEB Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi,
Universitas Diponorogo: Semarang. Vol.9 no.1, pp: 73-96.
Gujarati, D. 1995. Ekonometrika Dasar. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Erlangga: Jakarta. Nomor 39 Tahun 2008 Tentang
Hanafi, M.M. 2106. Manajemen Risiko. UPP Perubahan Kedua Atas Peraturan
STIM YKPN: Yogyakarta. Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan Tentang Penyelenggaraan Usaha
(Integrated and Comparative Edition). Perasuransian. Direktorat Jendral
PT Grasindo: Jakarta. Perundang-Undangan: Jakarta.
Jiwanata, C.N, dkk. 2016. Pengaruh Hasil Pratama, ADF & Fitriati, R. 2013. Analisis
Investasi, Premi, dan Pembayaran Pengaruh Risk Based Capital,
Klaim Terhadap Profitabilitas Penerimaan Premi, Underwriting dan
Perusahaan Asuransi Jiwa Di Beban Klaim Terhadap Profitabilitas
Indonesia Periode 2010-2016. STIE (Studi empiris Perusahaan Asuransi
Multi Data Palembang: Palembang. Kerugian yang listing di BEI periode
Kontan.co.id. 2017. Ini Alasan Asurnasi Jiwa 2006-2011). Skripsi tidak diterbitkan.
Joint Venture Menjanjikan. (Online), Bogor: FISIP UI.
(https://keuangan.kontan.co.id/news/ini Priyanto, D. 2009. Jam Belajar Olah Data
-alasan-asuransi-joint-venture- SPSS 17. Andi: Yogyakarta.
menjanjikan), diakses 4 November Rahayu, D & Mubarok, N. 2017. Pengaruh
2018. Risk Based Capital Terhadap
Latumerissa, J.R. 2017. Bank dan Lembaga Profitabilitas Perusahaan Asuransi
Keuangan Bukan Bank Teori dan Syariah. I-Economic Jurnal, Vol.3
Kebijakan. Mitra Kencana Media: no.2, pp: 189-208.
Jakarta. Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Leviany, T & Sukiati, W. 2014. Pengaruh Risk Nomor 71/POJK.05/2016 Tentang
Based Capital Terhadap Profitabilitas Kesehatan Perusahaan Asuransi dan
Pada Perusahaan Asuransi Jiwa. Jurnal Perusahaan Reasuransi. Otoritas Jasa
Aset (Akuntansi Riset), Vol 7 no.1, pp. Keuangan: Jakarta
1-12. Siamat, D. 2004. Manajemen Lembaga
Marwansyah, S & Utami, AN. Analisis Hasil Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas
Investasi, Pendapatan Premi, Dan Ekonomi Universitas Indonesia:
Beban Klaim Terhadap Laba Jakarta.
Perusahaan Perasuransian Di Indonesia. Sudana, I.M. 2015. Teori dan Praktik
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Keuangan Perusahaan.
Manajemen Bisnis, Vol. 5 no. 2, Jakarta: Erlangga.
pp:213-221. Winarso, W. 2014. Pengaruh Biaya
Mnasri, K & Ellouze, D. 2015. Ownership Operasional Terhadap Profitabilitas
Structure, Product Market Competition (ROA) PT Industri Telekomunikasi
and Productivity. Management Indonesia (Persero). Ecodemica, Vol.2
Decision, Vol.53 no.8, pp:1771-1798. no.2.
Narifin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan.
Salemba Empat: Jakarta.

15

Potrebbero piacerti anche