Sei sulla pagina 1di 7

ISSN 2087-0725

DAYA HAMBAT REBUSAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.)


TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli

Adjat Sudradjat*), Aan Setiawan


*)
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

ABSTRACT

Avocado plants including medicinal plants, part of the avocado plants that
can cure diseases are usually leaves, stems, roots and fruit are used as a remedy
in the form of stew. Avocado leaf (Persea americana Mill.) Has several active
substances such as flavonoids, saponins, steroids and tannins that are anti-
bacterial substances. In this research, it is done to test the inhibition of avocado
leaf to the growth of Escherichia coli bacteria in order to know the concentration
of avocado leaf stew which is able to inhibit the growth of Escherichia coli
bacteria.
This research is a laboratory experiment using dilution test method. The
sample used in this research is avocado leaf (Persea americana Mill.) Which is
boiled, then the stew is diluted to 100%, 80%, 60%, 40% and 20% concentration.
As a control concentration of 0% contains only sterile aquadest without the
addition of avocado leaves decoction on EMB (Eosin Methylen Blue) media.
From the research results obtained the decoction of avocado leaves at
concentrations of 20% - 100% can inhibit the growth of Escherichia coli bacteria.
The higher the concentration of avocado leaves stew given the lower the growth
rate of Escherichia coli bacteria, because of the substance contained avocado
leaf. It can be concluded that there is influence of avocado leaf sensitivity to
growth of Escherichia coli bacteria.

Keywords: Avocado decoction (Persea americana Mill.), Escherichia coli

PENDAHULUAN satunya adalah Tanaman Alpukat


(Persea americana Mill.).
Pengobatan tradisional yang Tanaman alpukat merupakan
berkembang di Indonesia merupakan salah satu tanaman yang memiliki
warisan dari nenek moyang bangsa manfaat sebagai obat tradisional.
ini. Banyak masyarakat Indonesia Hampir semua bagian dari tanaman
yang mempercayakan pengobatan ini memiliki khasiat sebagai sumber
tradisional daripada pengobatan obat-obatan (Owalabi dkk, 2010).
modern, karena lebih minim efek Bagian yang dimanfaatkan daun,
samping yang ditimbulkan. Lebih buah dan biji. penyakit yang bisa
dari 9.600 spesies saja yang telah diobati adalah darah tinggi,
dimanfaatkan masyarakat Indonesia kolesterol, ginjal, sariawan, dan
sebagai obat (Murtie, 2013). Salah

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 26


ISSN 2087-0725

sebagai penghalus kulit (Hidayat dan Escherichia coli merupakan


Napitupulu, 2015). flora normal yang hidup komensial
Daun alpukat rasanya pahit didalam usus manusia dan salah satu
berkhasiat sebagai diuretik dan jenis bakteri Gram negative, bakteri
menghambat pertumbuhan beberapa ini juga dikenal sebagai mikroba
bakteri seperti Staphylococcus sp, yang berkaitan dengan makanan dan
Pseudomonas sp, Proteus sp, akan menimbulkan penyakit bila
Escherichea sp, dan Bacillus sp. masuk kedalam saluran pencernaan
Selain itu, berkhasiat untuk seperti diare yang akut dan kronis
menyembuhkan kencing batu, darah (dalam waktu >14 hari). Di Negara
tinggi, dan sakit kepala. Daun yang berkembang Enterophatogenic E coli
dibuat teh dapat menyembuhkan (EPEC) merupakan penyebab
nyeri saraf, nyeri lambung, bengkak penting diare pada bayi. EPEC
saluran pernapasan dan haid tidak melekat pada sel mukosa usus kecil.
teratur (Tersono, 2008). Diare EPEC berhubungan dengan
Walaupun bukan tanaman berbagai serotype spesifik dari
asli Indonesia, keberadaan alpukat Escherichia coli Waktu diare EPEC
tidak asing lagi bagi masyarakat. dapat diperpendek dan diare kronik
Pada penelitian tentang penapisan dapat disembuhkan dengan
fitokimia daun alpukat (Adha, 2009), memberikan pemberian antibotic
diketahui bahwa daun alpukat (Jawetz, 2006).
mengandung senyawa flavonoid, Berdasarkan latar belakang
tanin dan kuinon. Kandungan kimia tersebut, maka penulis ingin
daun alpukat juga dibuktikan oleh melakukan penelitian dengan judul
Hasil penelitian (Maryati dkk., 2007) “Daya Hambat Rebusan Daun
bahwa penapisan fitokimia daun Alpukat (Persea americana Mill.)
alpukat (Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan bakteri
menunjukkan adanya golongan Escherichia coli”
senyawa flavonoid, tanin katekat,
kuinon, saponin, dan
steroid/triterpenoid. Tanin sebagai BAHAN DAN METODE
zat pewarna akan menimbulkan
warna cokelat atau kecokelatan Pada penelitian ini metode
(Prayitno dkk., 2003). yang digunakan adalah
Tanin banyak terdapat eksperimental laboratorik yang
didalam tumbuhan berpembuluh, merupakan suatu metode untuk
khususnya dalam jaringan kayu dan mengetahui adanya daya hambat dari
banyak terdapat pada bagian rebusan daun alpukat terhadap
daunnya. Senyawa aktif pada daun pertumbuhan bakteri Escherichia
yang berfungsi sebagai anti diare coli. Sampel yang digunakan dalam
adalah tanin, selain itu dapat juga penelitian ini adalah daun alpukat
digunakan untuk membasmi bakteri segar yang berwarna hijau tua
atau mikroba penyebab diare antara ditimbang 100 gram ditambah 100
lain Salmonella typhi, Shigella ml aquadest steril kemudian direbus
disentriae dan Escherichia coli sampai setengah volume didapat
(Prawesti, 2011). konsentrasi 100% kemudian
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 27
ISSN 2087-0725

diencerkan bertahap dengan 0,03 ml dari suspensi 300 juta kuman


konsentrasi 80%, 60%, 40% dan lalu ditambah 9,97 ml Pz steril
20%. Metode Pemeriksaan daya dihomogenkan setara dengan
hambat rebusan daun alpukat (Persea suspensi 1 juta kuman. Suspensi
americana Mill.) terhadap kuman diinokulasikan pada
pertumbuhan bakteri Escherichia permukaan media EMB
coli menggunakan metode Dillution menggunakan swap steril ditanam
test. penuh. Disiapkan hasil rebusan daun
alpukat dengan masing-masing
Pembuatan Rebusan Daun konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%,
Alpukat 20% dan 0% sebagai kontrol.
Disiapkan Alat-alat yang Ditaruh ring penicilinder
sudah steril, dicuci bersih daun stanles-steel pada permukaan EMB
alpukat dengan aquadest steril, yang sudah ditanami kuman dengan
kemudian dipotong kecil-kecil. jarak antara ring dan pinggir plate
Ditimbang 100 gram daun alpukat 15mm. Dipipet masing-
dengan beaker glass steril. masing 400 ul rebusan daun alpukat
Ditambahkan dengan 100 ml dari konsentrasi 20%, konsentrasi
aquadest steril kemudian direbus 40%, konsentrasi 60%, konsentrasi
dengan suhu 70ºC hingga air berubah 80% dan konsentrasi 100% kedalam
warna menjadi coklat kehijauan dan ring penicillinder stanles-steel yang
dipertahankan sampai Air dalam berbeda dan diberi tanda atau label
beaker glass menjadi setengah sesuai dengan konsentrasinya. Untuk
volume. Kemudian disaring dengan konsentrasi 0% atau control yaitu
kasa steril masukkan dalam dipipet 400 ul aquadest steril
Erlenmeyer steril. Dibuat masukkan kedalam ring yang
pengenceran konsentrasi rebusan berlabel C, Untuk plate A berisi
daun alpukat dan sampel siap konsentrasi 20%, 40%, 60%
digunakan. sedangkan pada plate B berisi
konsentrasi 80%, 100% dan 0% atau
Prosedur kerja uji pengaruh kontrol. Diinkubasi pada incubator
konsentrasi rebusan daun alpukat dengan suhu 37°C selama 24 jam.
terhadap pertumbuhan kuman Dilihat adanya zona hambatan dan
Escherichia coli dengan metode diukur diameternya menggunakan
dilution test jangka sorong.
Sebelum dilakukan
pengujian, meja kerja didesinfektan
terlebih dahulu lalu disiapkan HASIL DAN PEMBAHASAN
peralatan steril dan bahan yang akan
digunakan. Disiapkan biakan Hasil Penelitian
murni kuman Escherichia coli dan Berdasarkan hasil penelitian
larutan standard Mac farland 1. yang telah dilakukan terhadap
Dibuat suspensi kuman Escherichia sampel rebusan daun alpukat
coli yang sudah dimurnikan seingga didapatkan hasil yang bisa dibaca
terjadi kekeruhan yang sama dengan sebagai berikut :
300 juta kuman kemudian diambil
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 28
ISSN 2087-0725

Tabel 1 Data Hasil Uji Rebusan Daun Alpukat Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Escherichia coli
Zona Hambat (mm) Rata-
No Konsentrasi Keterangan
Plate 1 Plate 2 Plate 3 rata
1 100% 20,30 19,60 19,85 19,92 Ada hambatan
2 80% 18,10 19,10 18,25 18,49 Ada hambatan
3 60% 17,30 17,40 16,70 17,13 Ada hambatan
4 40% 14,85 14,60 14,50 14,65 Ada hambatan
5 20% 12,20 13,20 12,60 12,66 Ada hambatan
0% atau Tidak ada
6
Control 0 0 0 0 hambatan

Analisis Data adanya zona hambat rebusan daun


Dari hasil penelitian yang alpukat terhadap pertumbuhan
telah dijabarkan pada tabel diatas, bakteri Escherichia coli sebagai
maka dapat dibuat grafik mengenai berikut :

Gambar 1 Zona hambat rebusan daun alpukat terhadap pertumbuhan bakteri


Escherichia coli

Pada grafik penelitian diatas, kenaikan tidak terlalu banyak.


menunjukkan hasil rebusan daun Semakin tinggi konsentrasi rebusan
alpukat (Persea americana Mill.) daun alpukat yang diberikan maka
pada konsentrasi 20% - 100% semakin rendah tingkat pertumbuhan
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
bakteri Escherichia coli, kenaikan
zona yang diperoleh mengalami

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 29


ISSN 2087-0725

Pembahasan akhirnya sel bakteri mati. Adanya sel


Penelitian ini bertujuan untuk bakteri yang mati menyebabkan zona
mengetahui ada tidaknya pengaruh bening di sekitar ring silinder, yang
dari rebusan daun alpukat yang menandakan terdapat proses lisisnya
mampu menghambat pertumbuhan bakteri oleh zat aktif tanin, selain itu
bakteri Escherichia coli. Setelah dapat juga digunakan untuk
dilakukan penelitian pengaruh membasmi bakteri atau mikroba
rebusan daun alpukat terhadap penyebab diare antara lain
pertumbuhan bakteri Escherichia Salmonella typhi, Shigella disentriae
coli dengan menggunakan metode dan Escherichia coli.
Dilusi Test di Laboratorium Semakin tinggi konsentrasi rebusan
Mikrobiologi Akademi Analis daun alpukat, semakin besar daya
Kesehatan Delima Husada Gresik, hambat pertumbuhan bakteri yang
didapatkan hasil bahwa rebusan daun terbentuk, karena adanya senyawa-
alpukat pada konsentrasi 20% - senyawa yang terkandung pada
100% sudah dapat menghambat rebusan daun alpukat yang bersifat
pertumbuhan bakteri Escherichia sebagai zat antibakteri.
coli. Terjadinya hambatan
pertumbuhan bakteri Escherichia
coli ini disebabkan dengan adanya KESIMPULAN DAN SARAN
senyawa-senyawa yang terkandung
dalam daun alpukat seperti Kesimpulan
Flavonoid, Saponin, Steroid dan Berdasarkan hasil peneltian yang
Tanin yang berfungsi sebagai sumber dilakukan, dapat disimpulkan
anti bakteri yang dapat sebagai berikut :
mempengaruhi pertumbuhan serta 1. Rebusan daun alpukat
aktifitas bakteri Escherichia coli. mempunyai pengaruh dalam
Saponin adalah suatu menghambat pertumbuhan
glikosida yang ada pada banyak bakteri Escherichia coli.
macam tanaman. Zat ini terkandung 2. Rebusan daun alpukat yang
dalam tanaman konsentrasi tinggi dapat menghambat
pada bagian-bagian tertentu dan pertumbuhan bakteri
dipengaruhi oleh varietas tanaman Escherichia coli pada
serta tahap pertumbuhannya. konsentrasi 20% - 100%.
Saponin mempunyai rasa pahit,
dalam larutan air membentuk busa Saran
yang stabil dan mempunyai berat Berdasarkan hasil penelitian yang
molekul relative tinggi. Sedangkan telah dilakukan di Laboratorium
Senyawa aktif pada daun yang Mikrobiologi Akademi Analis
berfungsi sebagai anti diare adalah Kesehatan Delima Husada Gresik,
tanin, Tanin bekerja dengan cara maka penulis memberikan saran
mengendapkan lapisan peptidoglikan sebagai berikut :
yang merupakan protein dari dinding 1. Untuk penelitian selanjutnya
sel bakteri. Pengendapan protein dapat dilakukan pemeriksaan
pada dinding sel tersebut tentang daya hambat daun
menyebabkan dinding sel rusak dan alpukat dengan perlakuan
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 30
ISSN 2087-0725

sampel yang berbeda Hidayat S. dan Napitupulu R., 2015.


terhadap jenis bakteri lain Kitab Tumbuhan Obat.
dan dalam konsentrasi yang Penerbit AgriFlo (Penebar
berbeda pula. Swadaya Grup), Jakarta.
2. Diharapkan kepada Irianto, K., 2013. Mikrobiologi
masyarakat untuk menjadikan Medis. Penerbit Alfabeta. Bandung.
rebusan daun alpukat sebagai Jawetz, Melnick dan Adenberg.,
pengobatan alternatif 1996. Mikrobiologi
terhadap penyakit yang Kedokteran Edisi 20.
disebabkan oleh bakteri Penerbit buku kedokteran
Escherichia coli yaitu diare. EGC, Jakarta.
Jawetz, Melnick dan Adenberg.,
2003. Mikrobiologi
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran. Penerbit buku
Salemba Medika, Jakarta.
Adha, A. C., 2009. Pengaruh Jawetz, Melnick dan Adenberg.,
Pemberian Ekstrak Etanol 2005. Mikrobiologi
Daun Alpukat (Persea Kedokteran. Penerbit buku
americana Mill.) Terhadap Salemba Medika, Jakarta.
Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jawetz, Melnick dan Adenberg.,
Jantan Sprague-Dawley. 2006. Mikrobiologi
Skripsi Fakultas Kedokteran Kedokteran. Penerbit buku
Hewan. Institut Pertanian kedokteran EGC, Jakarta.
Bogor. Jawetz, Melnick dan Adenberg.,
Anonim., 1997. Alpukat, Budidaya 2010. Mikrobiologi
dan Pemanfaatannya. Kanisius, Kedokteran Edisi 25.
Yogyakarta. Penerbit buku kedokteran
Harborne JB., 1996. Metode EGC, Jakarta.
Fitokimia, cetakan ke-2. Maryati, dkk., 2007. Kandungan
Dalam Padmawinata K., Kimia Daun Alpukat (Persea
Iwang Soediro, Institut americana Mill.). Dalam
Teknologi Bandung, Uswatun, D. A.,
Bandung. https://www.academia.edu/91
Hariana, A., 2006. Tumbuhan Obat 21878/Kandungan_Kimia_D
dan Khasiatnya Seri 1. aun_Alpukat. Universitas
Penerbit Penebar Swadaya, Negeri Yogyakarta,
Jakarta. Yogyakarta.
Harmanto, N., 2004. Menggempur Murtie, A., 2013. Kupas Tuntas
Penyakit Hewan Kesayangan Pengobatan Tradisional.
dengan Mahkota Dewa. Penerbit Trans Idea
Penebar Swadaya. Jakarta. Publishing, Jogjakarta.
Harmita dan Radji, M., 2008. Buku Ngajow, Jemmy dan Vanda., 2013.
Ajar Analisis Hayati, Ed. 3. Pengaruh Antibakteri Ekstrak
Penerbit Buku Kedokteran Kulit Batang Matoa terhadap
EGC, Jakarta. Bakteri Staphyllococcus
aureus secara In Vintro.
Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 31
ISSN 2087-0725

Jurnal MIPA UNSRAT. Prayoga, T., 2008. Budidaya


2:128-132. Alpukat. Penerbit buku PT.
Owalabi, M.A, Coker, dan Jaja., Alfina Primatama, Malang.
2010. Bioactivity Of The Radji, M., 2009. Buku Ajar
Phytoconstituents Of The mikrobiologi Panduan
Leavas Of Persea americana Mahasiswa Farmasi dan
Mill. Journal of Medicinal Kedokteran, Penerbit Buku
Plants Research Nigeria: Kedokteran EGC, Jakarta.
University of Lagos, Nigeria. Robinson, T., 1995. Kandungan
Vol.4:12. Organik Tumbuhan Tinggi.
Pratiwi, S., 2008. Mikrobiologi Dalam Padmawinata K,
Farmasi. Penerbit Erlangga, Sutomo T., Institut Teknologi
Jakarta. Bandung, Bandung.
Prayitno, Endro , dan Nurimaniwati., Sunarjono, H., 2015. Berkebun 26
2003. Proses Ekstraksi Jenis Tanaman Buah.
Bahan Pewarna Alam dari Penebar Swadaya, Jakarta.
Limbah Kayu Mahoni. Tersono, L., 2008. Tanaman Obat
Puslitbang Teknologi Maju. Dan Jus Untuk Mengatasi
BATAN., Yogyakarta. Hal Penyakit Jantung, Hipertensi,
207 – 213. Kolesterol, dan Stroke.
Agromedia pustaka, Jakarta.

Jurnal Sains Vol.7 No.13 (2017) 32

Potrebbero piacerti anche