Sei sulla pagina 1di 13

ANALISIS KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA DI LABORATORIUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS TANJUNGURA


PONTIANAK

Aladawiyah, Masriani, Rody Putra Sartika


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
Email: aladawiyaah@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to describe the implementation of chemistry practice in
Chemistry Laboratory Education Program of University Tanjungpura Pontianak. The
type of this study was descriptive involving 81 students. The instruments used were
questionnaires, interviews and observation. Data collection techniques used were direct
observation, direct communication techniques and questionnaires. The result of data
analysis showed the implementation of chemistry practice in terms of; (1) students
response the implementation of the chemictry practice of 73.34%; (2) students response
to the role and effectiveness of lecturer's guidance of 36.35%; (3) students response to
assistant role is 62,98%; (4) students response to the condition of the equipment and the
availability of the practicum material by 70.56%; (5) assistant response to the lecturer's
role during the practicum activity was 48.89%; (6) assistant response to equipment
condition was 42.96%; (7) assistant response to material condition 85.93%; (8)
assistant responses to the constraints it faces 38.30%; (9) the students and assistant
response the laboratory role of 66.17%; (10) assistant and students responses to
practical guidebook of 83.04%. The implementation of chemistry practice in the
laboratory of Chemistry Education Study Program averaged 60.85% with sufficient
category.

Keywords: Implementation of chemistry practice, chemistry laboratory, chemistry practice

PENDAHULUAN yang lebih baik tentang sains (Wiratma dan


Pembelajaran kimia tidak lepas dari Subagia, 2014). Laboratorium yang lengkap
kegiatan praktikum. Praktikum dalam proses dapat menunjang kegiatan praktikum dan
pembelajaran sangat berperan dalam memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam
menunjang keberhasilan proses belajar kimia Permendiknas RI No. 24 tahun 2007.
karena mahasiswa mendapat kesempatan Pelaksanaan praktikum di Laboratorium
untuk menguji dan melaksanakan dalam kimia sangat tergantung pada ketersediaan
keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori alat dan bahan, apabila alat dan bahan
serta dimaksudkan untuk memantapkan memadai maka pelaksanaan praktikum akan
penguasaan materi agar lebih mudah berjalan dengan baik (Anggraini, 2016).
dipelajari (Romlah, 2009). Laboratorium Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
merupakan jantung dari kegiatan praktikum pada tanggal 10 maret 2017 terhadap
kimia, karena laboratorium merupakan beberapa mahasiswa Program Studi
tempat untuk melihat, mencoba, menguji, Pendidikan Kimia menyatakan bahwa
menilai konsep-konsep sains yang dipelajari kondisi alat dan bahan di laboratorium cukup
hingga mahasiswa memperoleh pemahaman layak digunakan namun banyak juga alat-alat
praktikum yang sudah rusak sehingga tidak dalam pelaksanaannya juga didukung oleh
mencukupi dengan jumlah praktikan. adanya instruktur dan asisten yang
Keberhasilan pelaksanaan suatu mempunyai kompetensi dalam kegiatan
praktikum di laboratorium kimia harus praktikum yang bersangkutan (Suyanta,
didukung oleh beberapa komponen lain yaitu 2010).
personil laboran, instruktur (pengampu Agar kegiatan praktikum dapat terlaksana
praktikum) dan asisten praktikum dengan baik, laboratorium kimia harus
(Kristianingrum, 2012). Setiap komponen memiliki manajemen yang baik
tersebut memiliki tugasnya masing-masing. (Kristianingrum, 2012). Manajemen
Menurut Rosbiono (1996), tugas-tugas laboratorium kimia harus memiliki
laboran yaitu melayani peminjaman alat dan perangkat-perangkat yaitu tata ruang, alat
bahan praktikum, menyiapkan alat dan yang berfungsi dan terkalibrasi, infrastruktur
bahan, mengatur keluar masuknya alat dan laboratorium, administrasi laboratorium,
bahan kimia yang dibutuhkan untuk inventarisasi dan keamanan laboratorium,
praktikum. organisasi laboratorium, fasilitas pendanaan,
Menurut Rahayuningsih dan Dwiyanto disiplin yang tinggi keterampilan, peraturan
(2005), Moran dan Masciangioli (2010), umum, penanganan masalah umum dan jenis
tugas-tugas instruktur yaitu melakukan pekerjaan (Sitorus dan Sutiani, 2013).
koordinasi sebelum, sesaat dan sesudah Berdasarkan penjelasan diatas, perlu
praktikum, membina kemampuan asisten dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan
praktikum dalam pengawasan praktikum, keterlaksanaan praktikum kimia selama ini
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan agar dapat meningkatkan kualitas
praktikum, membimbing dan mengevaluasi pelaksanaan praktikum di laboratorium
pelaksanaan praktikum. Program Studi Pendidikan Kimia, sehingga,
Menurut Rahayuningsih dan Dwiyanto peneliti terdorong untuk melakukan
(2005), Rosbiono (1996), tugas-tugas asisten penelitian tentang Analisis Keterlaksanaan
yaitu menyiapkan peralatan praktikum, Praktikum Kimia di Laboratorium Program
memeriksa fungsi peralatan praktikum, Studi Pendidikan Kimia Universitas
mengawasi pelaksanaan kegiatan praktikum, Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini
mengarahkan praktikan dan memberi contoh bertujuan untuk mendeskripsikan
untuk melaksanakan budaya K3 (Kesehatan keterlaksanaan praktikum kimia di
dan Keselamatan Kerja) di laboratorium, Laboratorium Program Studi Pendidikan
melaksanakan bimbingan praktikum kepada Kimia Untan Pontianak.
praktikan, menjaga ketertiban proses jalannya
kegiatan praktikum, memberikan penilaian METODE PENELITIAN
praktikum (tes, praktikum dan laporan), Jenis penelitian ini adalah penelitian
melakukan koordinasi dengan instruktur pada deskriptif dengan populasi yaitu seluruh
pelaksanaan praktikum dan membantu mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia.
instruktur menyusun bahan soal untuk Sampel dalam penelitian ini adalah
responsi. mahasiswa yang telah mengikuti seluruh
Berdasarkan hasil wawancara yang mata kuliah praktikum kimia. Pemilihan
dilakukan terhadap beberapa mahasiswa sampel menggunakan purposive sampling.
Program Studi Pendidikan Kimia pada Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
tanggal 10 April 2017 mengatakan bahwa adalah seluruh mahasiswa Program Studi
selama ini belum ada instruktur yang Pendidikan Kimia Semester 6 Angkatan 2014
mendampingi kegiatan praktikum, selama yang berjumlah 81, terdiri dari 81 mahasiswa
kegiatan praktikum mahasiswa hanya sebagai praktikan dan 50 mahasiswa sebagai
didampingi oleh asisten praktikum. asisten .
Pelaksanaan praktikum di laboratorium kimia Teknik pengumpulan data yang
akan berjalan dengan lebih efektif apabila digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi langsung dengan menggunakan Studi Pendidikan Kimia semester 6 angkatan
lembar observasi, teknik komunikasi 2014 dan kuesioner yang kembali hanya 68.
langsung melalui wawancara semi terstruktur Indikator keterlaksanaan praktikum
sebagai alat pengumpul data pelengkapnya Rata-rata tanggapan responden terhadap
berdasarkan hasil telaah jawaban mahasiswa keterlaksanaan praktikum kimia di
pada angket dan teknik komunikasi tak laboratorium program studi pendidikan kimia
langsung menggunakan angket dengan skala termasuk kategori cukup dengan persentase
guttman berjumlah 44 pernyataan. sekitar 60%. Persentase rata-rata tanggapan
Instrumen penelitian berupa angket yang responden terhadap keterlaksanaan praktikum
telah divalidasi oleh tiga orang dosen kimia di laboratorium Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Pendidikan Kimia ditunjukkan pada Tabel 1
menggunakan validitas manual. Analisis data
menggunakan teknik analisis deskritif Tabel 1 Persentase Tanggapan Responden
kualitatif. Prosedur dalam penelitian ini terhadap Keterlaksanaan Praktikum
terdiri atas 3 tahap, yaitu: 1) Tahap persiapan, Kimia
2) Tahap Pelaksanaan penelitian, 3) Tahap
akhir. No Indikator Persentase Kategori
(%)
Tahap Persiapan 1 Pelaksanaan 73,34 Baik
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap praktikum
persiapan antara lain: (1) merumuskan 2 Peran dan 36,35 Tidak
masalah; (2) menyiapkan instrumen efektivitas efektif
penelitian berupa kuesioner; (3) memvalidasi bimbingan
instrumen penelitian; (4) merevisi instrumen instruktur
penelitian. 3 Peran asisten 62,98 Cukup
Tahap Pelaksanaan 4 Kondisi 70,56 Layak
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap peralatan dan
pelaksanaan antara lain: (1) melaksanakan ketersediaan
penelitian, yaitu memberikan kuesioner bahan
kepada mahasiswa yang menjadi subjek praktikum
penelitian; (2) menganalisis hasil instrumen 5 Peran 48,89 Kurang
berupa kuesioner dengan menggunakan instruktur
rumus persentase untuk melihat selama
keterlaksanaan praktikum. Hasil persentase pelaksanaan
tersebut dianalisis berdasarkan kategori praktikum
persentase yang telah dihasilkan; (3) 6 Kondisi alat- 42,96 Tidak
menafsirkan data yang diperoleh. alat praktikum layak
Tahap Akhir 7 Kondisi bahan 85,93 Sangat
Tahap akhir penelitian adalah menarik layak
kesimpulan. 8 Kendala yang 38,30 Ringan
dihadapi
HASIL PENELITIAN DAN asisten
PEMBAHASAN 9 Peran laboran 66,17 Cukup
10 Buku penuntun 83,04 Sangat
Hasil Penelitian praktikum baik
Analisis keterlaksanaan praktikum kimia di Rata-rata 60,85 Cukup
laboratorium program studi pendidikan kimia
didasarkan pada hasil kuesioner yang Tabel tersebut menunjukkan bahwa
disebarkan kepada 81 mahasiswa Program persentase rata-rata keterlaksanaan praktikum
kimia sebesar 60,85% dan termasuk kategori bahwa luas ruang laboratorium kimia dasar
cukup. yaitu 95,15 m2 dengan luas ruang praktikum
56,79 m2, ruang kantor 5,4 m2 dan ruang
Pembahasan Penelitian asam 9 m2. Luas laboratorium kimia lanjutan
Tanggapan praktikan dan asisten terhadap yaitu 110 m2 yang dibagi atas ruang
keterlaksanaan praktikum yang ditinjau dari praktikum dengan luas 65,49 m2 dan ruang
berbagai aspek sebagai berikut: asam 12,5 m2.
Berdasarkan ketentuan Permendiknas No.
A. Praktikan 24 tahun 2007, bahwa rasio minimum luas
1. Pelaksanaan Praktikum laboratorium kimia adalah 2,4 m2/praktikan.
Hasil analisis kuesioner menunjukkan Hasil analisis kuesioner terdapat 76,47%
bahwa persentase rata-rata pelaksanaan (Tabel 2), praktikan menyatakan bahwa
praktikum di laboratorium kimia Program ruang laboratorium kimia dapat menampung
Studi Pendidikan Kimia Fkip Untan sebesar keseluruhan praktikan, jika jumlah praktikan
73,34% (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan pada kelas tersebut kurang dari 30 orang,
bahwa pelaksanaan praktikum kimia di sedangkan 23,53% praktikan menyatakan
laboratorium Program Studi Pendidikan ruang laboratorium kimia tidak mencukupi
Kimia sudah terlaksana dengan baik. dengan jumlah praktikan dikarenakan jumlah
Tabel 2 Tanggapan Praktikan terhadap praktikan pada kelas tersebut sebanyak 36
Pelaksanaan Praktikum orang. Analisis data hasil observasi dan
ketentuan dari permendiknas dapat diketahui
Persentase bahwa ruang laboratorium kimia dasar
No Aspek tanggapan Program Studi Pendidikan Kimia idealnya
praktikan (%) hanya dapat menampung praktikan
1 Kecukupan ruang maksimal 23 orang, sedangkan laboratorium
laboratorium kimia kimia lanjut idealnya dapat menampung
76,47 maksimal 27 orang.
dengan jumlah
praktikan Dari aspek kesesuaian prosedur kerja
2 Kesesuaian dengan penuntun praktikum diketahui bahwa
prosedur kerja terdapat beberapa mata kuliah praktikum
percobaan pada 82,47 meliputi Kimia Analitik 1, Kimia Organik 1,
praktikum dengan Kimia Organik 2, dan Biokimia memiliki
penuntun persentase di bawah 80%. Hasil tersebut
3 Pelaksanaan mengindikasikan bahwa terdapat sekitar 20%
semua mata acara prosedur kerja percobaan pada mata kuliah
percobaan di 72,79 tersebut yang tidak sesuai penuntun.
penuntun Beberapa prosedur kerja praktikum yang
praktikum tidak sesuai penuntun adalah analisis kation
4 Kesesuaian durasi golongan II pada Kimia Analitik 1,
waktu praktikum penguapan pelarut aseton dengan evaporator
berlangsung pada praktikum Kimia Organik 1. Pada
61,64 praktikum Kimia Organik 2 tahap
dengan alokasi
waktu yang mengumpulkan filtrat pada percobaan
ditentukan sintesis asam salisilat tidak dilakukan. Pada
Rata-rata 73,34 (Baik) praktikum Biokimia terdapat banyak tahap
percobaan yang tidak dilakukan. Tahap
Program Studi Pendidikan Kimia tersebut adalah pengaruh konsentrasi
memiliki dua laboratorium yaitu terhadap aktivitas enzim amilase, uji
laboratorium kimia dasar dan laboratorium koagulasi, pengendapan dengan alkohol,
kimia lanjutan. Hasil observasi diketahui
denaturasi protein, dan penentuan titik disebutkan bahwa durasi waktu pelaksanaan
isoelektrik. praktikum tersebut sebagian besar melebihi
Ditinjau dari pelaksanaan semua mata ketentuan yaitu sekitar 3-4 jam.
acara percobaan pada penuntun praktikum
diperoleh persentase rata-rata tanggapan 2. Peran dan Efektivitas Bimbingan
praktikan sebesar 72,79% (Tabel 2). Instruktur
Beberapa praktikum memiliki persentase di Hasil analisis kuesioner menunjukkan
bawah 60% yaitu Kimia Anorganik, Kimia bahwa peran dan efektivitas bimbingan
Instrumen, Kimia Fisik 2 dan Biokimia, hal instruktur rendah, hanya sebesar 36,35%
ini berarti hanya sekitar 40% yang terlaksana. (Tabel 3), hal ini mengindikasikan bahwa
Pada praktikum Kimia Anorganik, mata peran instruktur dalam melakukan bimbingan
acara garam kompleks dan garam rangkap masih belum efektif.
serta dekomposisi nitrogen triiodida tidak
dilaksanakan karena tujuan praktikum sama Tabel 3 Tanggapan Praktikan terhadap
dengan pembuatan garam kompleks dan Peran dan Efektivitas Bimbingan
garam rangkap. Selain itu alat berupa oven Instruktur
yang akan digunakan pada percobaan
tersebut mengalami kerusakan dan bahan Persentase
berupa amoniak yang dibutuhkan untuk tanggapan
No Aspek
beberapa mata acara praktikum habis. responden
Praktikum pengaruh pengompleksan (%)
senyawa ion terhadap pergeseran panjang 1 Instruktur
gelombang pada praktikum Kimia Instrumen membimbing
tidak dapat dilaksanakan karena NiSO4 dan pelaksanaan 37,01
DMG habis. Pada praktikum Kimia Fisik 2, praktikum saat
praktikum peruraian hidrogen peroksida tidak diperlukan
bisa dilaksanakan karena bahan yang 2 Instruktur mengawasi
dibutuhkan berupa larutan FeCl3 dan larutan K3 di laboratorium
36,76
H2O2.habis. Pada percobaan reaksi selama kegiatan
pemecahan asam dan enzimatik protein praktikum
dipraktikum Biokimia tidak dapat 3 Instruktur mengawasi
dilaksanakan karena pepsin habis. proses kegiatan 35,29
Kesesuaian lama waktu praktikum praktikum
dengan alokasi waktu yang ditentukan Rata-rata 36,35
memiliki persentase rata-rata tanggapan
praktikan sebesar 61,64% (Tabel 2). Pada aspek bimbingan instruktur
Praktikum yang memiliki persentase di terhadap pelaksanaan praktikum saat
bawah 70% yaitu Kimia Analitik 1, Kimia diperlukan hanya empat praktikum yang
Analitik 2, Kimia Lingkungan, Kimia memiliki persentase di atas 70% meliputi
Instrumen, Kimia Organik 1, Kimia Organik praktikum Kimia Analitik 1, Kimia Analitik
2 dan Biokimia. Waktu yang digunakan 2, Kimia Instrumen dan Biokimia.
untuk melakukan praktikum berlangsung Berdasarkan petunjuk pembimbing menurut
lebih lama daripada yang disediakan. Rahayuningsih dan Dwiyanto (2005), peran
Menurut UU No. 12 Tahun 2012 tentang instruktur dalam membimbing pelaksanaan
Pendidikan Tinggi, ketentuan waktu untuk praktikum belum efektif karena aspek pada
melaksanakan praktikum yaitu 170 petunjuk pembimbing tidak terpenuhi.
menit/SKS atau sekitar 2 jam 50 menit. Praktikan yang merasa dibimbing instruktur
Artinya lama waktu praktikum berlangsung walaupun tidak selalu hadir pada saat
tidak sesuai dengan ketentuan. Hasil jawaban praktikum berlangsung berupa instruktur
beberapa praktikan pada kuesioner menjelaskan cara penggunaan peralatan
praktikum yang benar. Selain itu jika
praktikan kurang faham dengan langkah kerja peralatan praktikum. Peran asisten ditinjau
suatu percobaan dapat ditanyakan kepada dari aspek pemeriksaan fungsi peralatan
instruktur. Seringkali praktikan bertanya praktikum diperoleh persentase sebesar
kepada asisten praktikum tetapi asisten 52,94% (Tabel 4), berarti asisten jarang
praktikum tidak dapat menjelaskan memeriksa fungsi peralatan praktikum
pertanyaan yang diajukan praktikan. sebelum digunakan. Peralatan praktikum
Ditinjau dari aspek pengawasan yang fungsinya tidak baik yaitu buret dan
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja di pipet tetes.
laboratorium diperoleh persentase tanggapan
responden sebesar 36,76% (Tabel 3), hal ini Tabel 4 Tanggapan Praktikan terhadap
berarti pengawasan instruktur terhadap K3 Peran Asisten
masih belum efektif. Mengacu kepada aturan,
teknik dan keamanan kerja di laboratorium Persentase
dalam Rahayuningsih dan Dwiyanto (2005), tanggapan
No Uraian
pengawasan K3 oleh intruktur masih belum praktikan
efektif. Pengawasan oleh instruktur hanya (%)
terdapat pada beberapa praktikum yaitu 1 Asisten datang lebih
Kimia Analitik 1, Kimia Analitik 2, Kimia 82,35
awal dari praktikan
Instrumen dan Biokimia, hal ini dikarenakan 2 Asisten menyiapkan
selain praktikum tersebut, beberapa instruktur 85,29
peralatan praktikum
tidak hadir saat pelaksanaan praktikum. 3 Asisten memeriksa
Peran dan efektivitas ditinjau dari aspek fungsi peralatan 52,94
pengawasan oleh instruktur pada saat proses praktikum
kegiatan praktikum berlangsung memiliki 4 Asisten mengawasi
persentase yang sangat kecil hanya sekitar pelaksanaan kegiatan 82,35
35% (Tabel 3). Pengawasan oleh instruktur praktikum
pada saat proses kegiatan praktikum 5 Asisten mengarahkan
berlangsung dirasakan responden belum praktikan dan
efektif dikarenakan jarang melihat kehadiran memberi contoh untuk
instruktur pada saat pelaksanaan praktikum. melaksanakan budaya 50,00
Kehadiran instruktur sekaligus mengawasi K3 (Kesehatan dan
proses jalannya praktikum hanya pada Keselamatan Kerja) di
praktikum tertentu saja yaitu praktikum laboratorium
Kimia Analitik 1, Kimia Analitik 2, Kimia 6 Asisten melaksanakan
Instrumen dan Biokimia. bimbingan praktikum
67,65
sesuai jadwal yang
3. Peran Asisten ditentukan
Persentase rata-rata mengenai indikator 7 Asisten menjaga
peran asisten sebesar 62,98% (Tabel 4), hal ketertiban proses
ini mengindikasikan bahwa sebagian besar 75,00
jalannya kegiatan
responden menganggap bahwa peran asisten praktikum
cukup baik. Delapan aspek memiliki 8 Asisten memberikan
persentase di bawah 70%, yaitu pada aspek penilaian praktikum
pemeriksaan fungsi peralatan praktikum, 91,18
(tes, praktikum dan
pengarahan dan pemberian contoh laporan)
pelaksanaan budaya K3 serta kesesuaian Rata-rata 62,98
antara pelaksanaan bimbingan praktikum
dengan jadwal yang ditentukan. Aspek mengenai pengarahan dan
Menurut Rahayuningsih dan Dwiyanto pemberian contoh untuk melaksanakan
(2005), serta Rosbiono (1996), salah satu budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan
tugas asisten adalah memeriksa fungsi
Kerja) di laboratorium diperoleh persentase percobaan diketahui bahwa persentase rata-
sebesar 50% (Tabel 4). Berarti hanya rata tanggapan praktikan sebesar 83,33%
sebagian responden yang merasa diarahkan (Tabel 5). Praktikum yang memiliki
dan diberi contoh oleh asisten mengenai persentase di bawah 70% yaitu praktikum
kesehatan dan keselamatan kerja di Kimia Instrumen.
laboratorium. Mengacu pada aturan, teknik Pada praktikum Kimia Instrumen
dan keamanan kerja di laboratorium menurut terdapat ketersediaan jenis alat di
Rahayuningsih dan Dwiyanto (2005) dapat laboratorium dengan mata acara percobaan
disimpulkan bahwa peran asisten pada aspek dinilai sudah cukup baik. Jenis alat yang
ini dinilai kurang baik dan masih perlu di tersedia sudah sesuai dengan mata acara
tingkatkan. percobaan, namun yang tidak sesuai terletak
Ditinjau dari aspek pelaksanaan pada jumlah jenis alat yang tersedia berupa
bimbingan praktikum sesuai jadwal yang spektrofotometer UV-Vis. Pada
ditentukan, menunjukkan persentase sebesar spektrofotometer UV-Vis tempat untuk
67,65% (Tabel 4), hal ini mengindikasikan meletakkan sampel yang berfungsi hanya 1
bahwa asisten belum sepenuhnya tempat, sedangkan tempat sampel yang lain
membimbing praktikan sesuai dengan jadwal tidak bisa dioperasikan dengan baik.
yang ditentukan. Beberapa praktikum yang
durasi waktunya melebihi alokasi waktu yang Tabel 5 Tanggapan Praktikan terhadap
ditentukan seperti pada praktikum Kimia Kondisi Peralatan Praktikum dan
Analitik 1, Kimia Analitik 2, Kimia Ketersediaan Bahan Selama Praktikum
Lingkungan, Kimia Organik 1, Kimia
Organik 2, Kimia Instrumen dan Biokimia. Persentase
tanggapan
No Aspek
4. Kondisi Peralatan Praktikum dan responden
Ketersediaan Bahan Selama Praktikum (%)
Indikator mengenai kondisi dan 1 Kondisi peralatan 50,61
ketersediaan bahan diperoleh persentase rata- pada praktikum layak
rata sebesar 70,56% (Tabel 5), artinya digunakan untuk
kondisi peralatan dan ketersediaan bahan kegiatan praktikum
praktikum dinilai baik oleh praktikan. 2 Jenis alat yang 83,33
Berdasarkan kelayakan kondisi peralatan tersedia di
pada praktikum yang digunakan untuk laboratorium sesuai
kegiatan praktikum menunjukkan bahwa dengan mata acara
semua praktikum memiliki persentase di percobaan
bawah 70%, artinya terdapat peralatan 3 Jumlah peralatan 66,30
praktikum yang tidak layak digunakan pada praktikum
semua praktikum tersebut. mencukupi dengan
Wawancara terhadap praktikan diketahui jumlah mahasiswa
bahwa terdapat banyak alat-alat praktikum 4 Jenis bahan kimia 81,98
yang kondisinya sudah rusak. Peralatan yang tersedia di
praktikum yang kondisinya rusak antara lain laboratorium sesuai
batang pengaduk patah, pipet tetes patah, dengan kebutuhan
pinset berkarat, kalorimeter berkarat dan praktikum
bolong, klem dan statif berkarat serta Rata-rata 70,56
goyang-goyang, buret banyak yang pecah, Aspek mengenai kecukupan jumlah
banyak labu ukur yang tutupnya tidak sesuai, peralatan praktikum dengan jumlah
oven rusak, penyaring Buchner rusak. kelompok praktikan menunjukkan persentase
Ditinjau dari kesesuaian jenis alat yang rata-rata tanggapan asisten sebesar 66,30%
tersedia di laboratorium dengan mata acara (Tabel 5), hal ini menunjukkan bahwa
sebanyak 33,70% asisten menganggap bahwa dan asisten sebelum, saat dan sesudah
jumlah peralatan praktikum belum praktikum. Sebagian asisten yang melakukan
mencukupi dengan jumlah kelompok koordinasi dengan instruktur hanya asisten
praktikan. terdapat 50% mata kuliah yang praktikum Kimia Analitik 1, Kimia Analitik
memiliki persentase di bawah 70% meliputi 2, Kimia Instrumen, dan Biokimia. Pada
Kimia Analitik 1, Kimia Analitik 2, Kimia praktikum tersebut instruktur terkait hadir
Instrumen, Kimia Organik 1, Kimia Organik pada pelaksanaan praktikum. Pada praktikum
2 dan Biokimia. Banyaknya alat yang rusak Kimia Dasar 1, Kimia Dasar 2, Kimia
pada pada praktikum tersebut menyebabkan Anorganik, Kimia Fisik 1, Kimia Fisik 2,
tidak semua kelompok praktikan asisten terkait mengaku melakukan
mendapatkan peralatan praktikum yang koordinasi dengan laboran karena
cukup untuk melaksanakan praktikum. pelaksanaan praktikum tersebut di
Peralatan praktikum yang tidak mencukupi laboratorium dasar.
dengan jumlah praktikan meliputi buret,
hotlate, batang pengaduk, kolom Tabel 6 Tanggapan Asisten Terhadap
kromatografi, alat destilasi, klem dan statif, Peran Instruktur Selama Pelaksanaan
spektrofotometer UV-VIS, penyaring Praktikum
Buchner dan oven dan alat refluk.
Ditinjau dari kesesuaian jenis bahan Persentase
kimia yang tersedia di laboratorium dengan No Pernyataan tanggapan
kebutuhan praktikum, pada Tabel 5 asisten (%)
menunjukkan persentase rata-rata tanggapan 1 Instruktur melakukan
responden sebesar 81,98%. Terdapat koordinasi sebelum,
praktikum yang persentasenya di bawah 70 40,00
saat dan sesudah
% yaitu pada praktikum Kimia Analitik 2. praktikum
Berarti kesesuaian antara jenis bahan kimia 2 Instruktur membina
yang tersedia dengan kebutuhan praktikum kemampuan asisten
dinilai responden sudah cukup baik. 48,88
mahasiswa dalam
Berdasarkan hasil wawancara responden pengawasan praktikum
menyatakan bahwa ketidaksesuaian jenis 3 Instruktur bertanggung
bahan kimia terletak pada kesediaan jumlah jawab terhadap 71,11
bahan yang tersedia yaitu sedikitnya jumlah pelaksanaan praktikum
kloroform yang tersedia. Pada mata acara 4 Instruktur
ekstraksi logam, kloroform yang digunakan membimbing 37,78
seharusnya 10 mL, tetapi yang digunakan pelaksanaan praktikum
hanya 5 mL. 5 Instruktur
mengevaluasi 46,67
B. Asisten pelaksanaan praktikum
1. Peran Instruktur Selama Rata-rata 48,89
Pelaksanaan Praktikum

Persentase rata-rata peran instruktur Ditinjau dari pembinaan kemampuan


selama pelaksanaan praktikum sebesar asisten dalam pengawasan praktikum, pada
48,89% (Tabel 6), artinya peran instruktur Tabel 6 diatas memperlihatkan persentase
dalam pelaksanaan praktikum masih belum sebesar 48,88%. Artinya hanya sebagian
dijalankan dengan baik. Aspek Instruktur asisten menganggap bahwa instruktur sudah
melakukan koordinasi sebelum, saat dan melakukan pembinaan terhadap kemampuan
sesudah praktikum pada tabel 4.6 diperoleh asisten dalam pengawasan praktikum. Berarti
persentase sebesar 40%, artinya hanya bahwa instruktur jarang melakukan
sebagian kecil asisten yang menganggap pembinaan terhadap kemampuan asisten.
bahwa adanya koordinasi antara Instruktur
Dari aspek instruktur membimbing Tabel 7 Tanggapan Asisten Terhadap
pelaksanaan praktikum,pada tabel 4.6 di atas Kondisi Alat-alat Praktikum
menunjukkan persentase sebesar 37,77%
(Tabel 6), hal ini mengindikasikan bahwa Persentase
instruktur jarang melakukan bimbingan No Uraian tanggapan
praktikum dikarenakan tidak semua asisten (%)
praktikum dihadiri oleh instruktur. Alat
Instrukturnya hadir pada saat praktikum 1 Kondisi alat-alat
adalah praktikum Kimia Analitik 1, Kimia praktikum layak 37,78
Analitik 2, Kimia Instrumen dan Biokimia, digunakan dalam
jadi hanya asisten pada praktikum tersebut kegiatan praktikum
saja yang dibimbing oleh instruktur. 2 Kondisi alat-alat
Aspek mengenai apakah instruktur praktikum rusak tidak
mengevaluasi pelaksanaan praktikum 51,11
lagi digunakan dalam
memperlihatkan persentase sebesar 46,67% praktikum
(Tabel 6). Asisten menyatakan bahwa selama 3 Jumlah alat-alat
ini jarang sekali adanya evaluasi terhadap praktikum mencukupi
pelaksanaan praktikum karena instruktur 40,00
dengan jumlah
jarang mengikuti proses berlangsungnya kelompok praktikan
praktikum sampai selesai. Hanya sebagian Rata-rata 42,96
kecil asisten yang menganggap bahwa
instruktur melakukan evaluasi terhadap Ditinjau dari kondisi peralatan
pelaksanaan praktikum. praktikum yang rusak tidak digunakan dalam
2. Tanggapan Asisten Terhadap Kondisi praktikum, pada Tabel 7 memperlihatkan
Alat-alat dan Bahan Praktikum persentase sebesar 51,11%, yang artinya
sebagian asisten menganggap bahwa
Kondisi alat peralatan praktikum yang kondisinya rusak
Persentase rata-rata mengenai indikator tidak digunakan dalam praktikum. Sebanyak
kondisi alat sebesar 42,92% (Tabel 7). 48,89% asisten menganggap bahwa terdapat
Indikator mengenai kondisi peralatan ini peralatan praktikum yang sudah rusak namun
ditinjau dari tiga aspek yaitu kelayakan alat- masih digunakan dalam kegiatan praktikum.
alat yang digunakan pada praktikum, Peralatan yang sudah rusak namun masih
penggunaan peralatan praktikum dan digunakan adalah buret, pipet tetes, pinset,
kecukupan antara jumlah peralatan praktikum kalorimeter, klem dan statif berkarat.
dengan kelompok praktikan. Kecukupan jumlah alat-alat praktikum
Aspek mengenai kondisi peralatan dengan jumlah kelompok praktikan, pada
praktikum layak digunakan dalam kegiatan tabel 7 memperlihatkan persentase sebesar
praktikum menunjukkan persentase sebesar 40,00%. Artinya hanya sebagian kecil asisten
37,78% (Tabel 7). Artinya hanya sebagian yang menganggap bahwa peralatan
kecil asisten yang menganggap bahwa praktikum yang tersedia mencukupi dengan
kondisi peralatan praktikum layak digunakan. jumlah kelompok praktikan. Jumlah
Terdapat banyak peralatan praktikum yang kelompok praktikan yang melaksanakan
kondisinya tidak layak. Peralatan praktikum praktikum rata-rata ada enam kelompok. Hal
tersebut meliputi batang pengaduk patah, ini mengindikasikan bahwa setiap kelompok
pipet tetes patah, pinset berkarat, kalorimeter praktikan tidak mendapatkan peralatan
berkarat dan bolong. Klem dan statif berkarat praktikum yang cukup untuk melaksanakan
serta goyang-goyang, buret banyak yang praktikum. Jumlah alat-alat praktikum yang
pecah, banyak labu ukur yang tutupnya tidak tidak sesuai dengan jumlah kelompok
sesuai, oven rusak, penyaring Buchner rusak. praktikan adalah spektrofotometer UV-VIS,
buret, hotplate, batang pengaduk pipet tetes,
kolom kromatografi, alat destilasi, klem, sebagian kecil asisten yang menganggap
statif, alat evaporator, penyaring Buchner, bahwa praktikum bisa dilaksanakan
oven dan alat refluk. walaupun praktikan tidak membawa bahan
praktikum. Terdapat beberapa praktikum
Kondisi Bahan
Indikator kondisi bahan ditinjau tidak bisa dilaksanakan jika praktikan tidak
terhadap tiga aspek yaitu kelayakan kondisi membawa bahan praktikum. Terdapat
bahan yang dibutuhkan untuk praktikum, beberapa praktikum tidak bisa dilaksanakan
bahan yang sudah rusak tidak digunakan jika praktikan tidak membawa bahan
untuk praktikum, dan kecukupan bahan praktikum. Praktikum yang mengharuskan
praktikum untuk pelaksanaan praktikum. praktikan membawa bahan yaitu praktikum
Persentase masing indikator secara berturut
Biokimia, Kimia Organik 2, Kimia Organik
sebesar 93,33%, 88,89%, 75,56% (Tabel 8).
Sebagian besar asisten menganggap bahwa 1, Kimia Analitik 2, Kimia Analitik 1, dan
bahan yang dibutuhkan untuk praktikum Kimia Dasar.
kondisinya sudah sangat layak untuk
digunakan. Bahan yang kondisinya rusak Tabel 9 Kendala yang dihadapi Asisten
tidak digunakan untuk praktikum dalam arti dalam Pelaksanaan Praktikum
bahan yang tersedia di laboratorium
kondisinya sangat baik. Setiap kelompok Persentase rata-
No Kendala
praktikan sudah mendapatkan bahan yang rata asisten (%)
cukup untuk melaksanakan praktikum. 1 Praktikum tidak
bisa dilaksanakan
Tabel 8 Tanggapan Asisten Terhadap jika pratikan tidak 37,96
Kondisi Bahan Praktikum membawa bahan
praktikum
Persentase 2 Praktikan tidak
No Uraian tanggapan membuat jurnal
asisten (%) materi praktikum 20,37
1 Bahan yang akan
Kondisi bahan yang dilakukan
dibutuhkan untuk 93.33 3 Praktikan
praktikum layak membuat
digunakan kericuhan dalam 36,38
2 Bahan yang sudah melaksanakan
rusak tidak digunakan 88,89 praktikum
untuk praktikum 4 Konsep keilmuan
3 Bahan praktikum materi praktikum
mencukupi untuk 58,52
75,56 yang dimiliki
pelaksanaan asisten terbatas
praktikum Rata-rata keseluruhan 38,30
Rata-rata 85,92
Persentase tanggapan asisten terhadap
3. Berbagai Kendala yang dihadapi praktikan mengenai pembuatan jurnal materi
Asisten dalam Pelaksanaan Praktikum praktikum yang akan dilakukan di atas 20%
Pada aspek praktikum tidak bisa yaitu pada praktikum Kimia Analitik 1,
dilaksanakan jika praktikan tidak membawa Kimia Analitik 2, dan Kimia Lingkungan.
bahan praktikum memperlihatkan persentase Hal ini mengindikasikan bahwa pada ketiga
rata-rata sebesar 37,71%. Artinya hanya
praktikum tersebut terdapat praktikan yang peminjaman alat dan bahan praktikum,
tidak membuat jurnal materi praktikum. menyiapkan alat dan bahan, serta mengatur
Dari aspek praktikan membuat keluar masuknya alat dan bahan kimia yang
dibutuhkan untuk praktikum.
kericuhan dalam melaksanakan praktikum,
Berdasarkan hasil wawancara,
memiliki persentase rata-rata sebesar mahasiswa mengatakan bahwa selama ini
36,38%. Hanya sebagian kecil asisten yang yang berperan menyiapkan alat dan bahan
menganggap bahwa praktikan membuat untuk praktikum adalah asisten bukan
kericuhan dalam melaksanakan praktikum. laboran. Hal ini tentunya bisa menghambat
Artinya praktikum masih bisa berjalan kerja praktikan dalam melaksanakan
dengan tertib dan terkendali walaupun praktikum seperti durasi waktu praktikum
berlangsung melebihi waktu yang ditentukan
sesekali praktikan ribut pada saat
seperti yang dikemukakan oleh praktikan
pelaksanaan praktikum. pada indikator mengenai pelaksanaan
Ditinjau dari aspek keterbatasan konsep praktikum.
keilmuan materi praktikum yang dimiliki
asisten, pada tabel 9 memperlihatkan Tabel 10 Tanggapan mahasiswa terhadap
persentase rata-rata sebesar 58,52%. Artinya peran laboran
masih banyak asisten yang belum meguasai Persentase
materi praktikum secara baik sehingga perlu tanggapan
bimbingan dan pengawasan dari instruktur. No Uraian
mahasiswa
(%)
C. Mahasiswa 1 Laboran hadir lebih
1. Peran laboran awal dari asisten dan 73,53
Persentase rata-rata indikator mengenai praktikan
peran laboran memperlihatkan sebesar 2 Laboran berada di
66,17% (Tabel 10), hal ini mengindikasikan laboratorium selama
52,94
bahwa sebagian besar menganggap bahwa praktikum
peran laboran sudah cukup baik. Indikator berlangsung
mengenai peran laboran ditinjau dari lima 3 Laboran melayani
aspek, dari lima aspek tersebut terdapat peminjaman alat dan
79,41
beberapa aspek yang memperlihatkan bahan untuk
persentase di bawah 59% (Tabel 10). praktikum
Keberadaan laboran di laboratorium 4 Laboran menyiapkan
selama praktikum berlangsung alat dan bahan yang
38,24
memperlihatkan persentase sebesar 52,94%. dibutuhkan untuk
Artinya mahasiswa menganggap bahwa praktikum
laboran jarang berada di laboratorium selama 5 Laboran mengatur
praktikum berlangsung. Mahasiswa keluar masuknya alat
menyatakan bahwa selama ini mereka dan bahan kimia 86,76
melihat keberadaan laboran hanya pada saat yang dibutuhkan
melayani peminjaman alat dan bahan untuk praktikum
selebihnya asisten maupun praktikan tidak Rata-rata 66,17
melihat kehadiran laboran.
Aspek penyiapan alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk praktikum, pada 2. Buku Penuntun Praktikum
memperlihatkan persentase sebesar 38,23% Persentase rata-rata indikator mengenai
(Tabel 10). Menurut Rosbiono (1996), buku penuntun praktikum kimia sebesar
laboran bertugas dalam melayani 83,04% (Tabel 11), hal ini mengindikasikan
bahwa buku penuntun praktikum kimia diperoleh persentase rata-rata sebesar 93,75%
dinilai sudah baik oleh mahasiswa. (Tabel 11), hal ini mengindikasikan bahwa
penilaian mahasiswa terhadap pemilihan alat
Tabel 11 Tanggapan Mahasiswa Terhadap dan bahan dengan tujuan praktikum sangat
Buku Penuntun Praktikum baik. Dari aspek kesesuaian penyampaian
soal pertanyaan dengan tujuan praktikum
Persentase diperoleh persentase rata-rata sebesar
No Aspek tanggapan 91,92%, artinya mahasiswa menganggap
mahasiswa (%) bahwa penyampaian soal pertanyaan sudah
1 Kemudahan sesuai dengan tujuan praktikan dan dinilai
bahasa yang sudah sangat baik. Ditinjau dari buku
digunakan pada 93,51 penuntun perlu atau tidak direvisi, diperoleh
penuntun persentase rata-rata sebesar 75,24%, hal ini
praktikum menunjukkan bahwa sebanyak 24,76%
2 Penuntun mahasiswa menyatakan buku penuntun perlu
praktikum memuat direvisi. Dapat berarti juga bahwa sebagian
60,79 besar mahasiswa menganggap bahwa buku
tata tertib
praktikum penuntun sudah baik.
3 Kesesuaian
SIMPULAN DAN SARAN
anatara pemilihan
alat dan bahan 93,75 Simpulan
dengan tujuan Keterlaksanaan praktikum kimia di
praktikum laboratorium Program Studi Pendidikan
4 Kesesuaian antara Kimia Untan ditinjau dari beberapa indikator
penyampaian soal yaitu pelaksanaan praktikum kimia
91,92 memperlihatkan persentase rata-rata sebesar
pertanyaan dengan
tujuan percobaan 73,34% termasuk kategori baik. Peran dan
5 Buku penuntun efektivitas bimbingan instruktur
praktikum tidak 75,24 memperlihatkan persentase rata-rata sebesar
perlu direvisi 36,35% termasuk kategori tidak efektif.
Rata-rata keseluruhan 83,04 Peran asisten memperlihatkan persentase
rata-rata sebesar 62,98%, termasuk kategori
Ditinjau dari aspek kemudahan bahasa cukup. Kondisi peralatan dan ketersediaan
yang digunakan pada penuntun praktikum, bahan praktikum memperlihatkan persentase
diketahui persentase rata-rata yang diperoleh rata-rata sebesar 70,56%, termasuk kategori
sebesar 93,51% (Tabel 11), artinya layak. Peran instruktur selama kegiatan
kemudahan bahasa yang digunakan dalam praktikum memperlihatkan persentase rata-
seluruh penuntun praktikum dinilai sudah rata sebesar 48,89%, termasuk kategori
sangat baik. Aspek pemuatan tata tertib pada kurang. Kondisi alat-alat praktikum
penuntun praktikum menunjukkan persentase memperlihatkan persentase rata-rata sebesar
rata-rata dibawah 70%, hal ini 42,96%, termasuk kategori tidak layak.
mengindikasikan bahwa beberapa penuntun Kondisi bahan memperlihatkan persentase
praktikum belum memuat tata tertib rata-rata sebesar 85,92%, termasuk kategori
praktikum. Beberapa buku penuntun sangat layak. Kendala asisten
praktikum yang tidak memuat tata tertib memperlihatkan persentase rata-rata sebesar
praktikum yaitu praktikum Kimia Dasar 2, 38,30%, termasuk kategori ringan. Peran
Kimia Analitik 2, Kimia Lingkungan, Kimia laboran memperlihatkan persentase rata-rata
Fisik 1, dan Kimia Fisik 2. sebesar 66,17%, termasuk kategori cukup.
Dari aspek kesesuaian antara pemilihan Buku penuntun praktikum memperlihatkan
alat dan bahan dengan tujuan praktikum
persentase rata-rata sebesar 83,04%, Rosbiono, M. (1996). Kegiatan Pelatihan
termasuk kategori sangat baik. Pengelola Laboratorium MIPA LPTK
Bidang Kimia. Kumpulan Makalah.
Bandung: IKIP FMIPA Bandung.
Saran Sitorus, Marham. Dan Sutiani, Ani. (2013).
Diharapkan kepada para dosen untuk Pengelolaan dan Manajemen
terlibatkan secara aktfif ada saat praktikum. Laboratorium Kimia. Yogyakarta:
Asisten praktikum diharapkan untuk Graha Ilmu.
mengembangkan penguasaan materi Suyanta. (2010). Manajemen Operasional
praktikum. Kepala Laboratorium Kimia Laboratorium. Yogyakarta: Jurusan
UNTAN diharapkan dapat menjadikan hasil Pendidikan Kimia FMIPA UNY.
penelitian ini sebagai informasi yang patut Wiratma, I G.L dan Wayan Subagia. (2014).
ditidaklanjuti dalam banyak hal. Laboran Pengelolaan Laboratorium Kimia pada
Laboratorium Kimia diharapkan untuk SMA Negeri di Kota Singaraja: (Acuan
melakukan inventarisasi alat-alat Pengembangan Model Panduan
laboratorium yang perlu diganti, diusulkan Pengelolaan Laboratorium Kimia
sesuai kebutuhan yang ada serta memberikan Berbasis Kearifan Lokal Tri Sakti).
masukan-masukan kepada asisten, instruktur Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia.
maupun kepala laboratorium akan hal-hal Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA,
yang berkaitan dengan penelitian. UNDIKSHA, Vol. 3 No. 2, Hal. 426-
436.
DAFTAR RUJUKAN
Anggraini, P. Dian. (2016). Analisis
Kesulitan Mahasiswa dalam
Perkuliahan dan Praktikum Kimia
Dasar di Jurusan Pendidikan Biologi
FKIP UNISBA. Konstruktivisme.
Jurusan Pendidikan Biologi UNISBA,
Vol.8 No.1 Hal 61-71.
Kristianingrum, S. (2012). Manajemen
Laboratorium Kimia. Disampaikan
sebagai materi Pelatihan dalam Rangka
Pendidikan dan Latihan Kepala
Laboratorium Bagi Guru-guru Kimia
Kabupaten Purworejo dan Magelang Di
FMIPA UNY.
Moran, L dan Masciongioli, T. (2010).
Chemical Laboratory Safety and
Security Guide to Product Chemical
Management. Washington DC: The
National Academies Press.
Rahayuningsih, E. & Dwiyanto, D. (2005).
Pembelajaran di Laboratorium.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan
Pendidikan UGM.
Romlah, O. (2009). Peranan Praktikum
dalam Mengembangkan Keterampilan
Proses dan Kerja Laboratorium.
Makalah pada Pertemuan MGMP
Biologi. Garut.

Potrebbero piacerti anche