Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
1) 2) 3)
Ni Wayan Suci Widyawati ,Tedi Erviantono , I Putu Dharmanu Yudharta
1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Udayana
1 2
Email:suciwidyawati123@gmail.com ,tedierviantono@fisip.unud.ac.id ,p.dharmanu@gmail.co
3
m
ABSTRACT
A gradual Tourism development is very important to improve the quality of tourism each year to
compete with other tourist attraction. The synergy between the Central Government with local
government plays an important role to the development of tourism. The background to this
research is the development of tourism which is still insufficient in Labuan Sait both in terms of
means and infrastructure, promotion, as well as structuring tourism. This study measures how
does tourism development strategy through the synergy with the customary village tourism
office on the management of Beach Tourism Labuan Sait in increasing the levy County in
Badung Regency with the theory of development that uses the concept of planning development
by Sjahrizal in the regional development planning in the era of autonomy. The indicator consists
of planning, implementation, monitoring and evaluation. In addition also use the concept of
synergy from Najiyati and Rahmat which consists of indicators communication and coordination
as well as indicators of the SWOT by Freddy Rangkuti. Method used in this study is a qualitative
method with descriptive approach with data collection techniques in the form of in-depth
interviews to several informants associated with this research. The results of the research
showed that the development strategy of tourism through the synergy with the customary village
Tourism Office on the management of Beach Tourism Labuan Sait in improving regional levies
in Badung Regency are still insufficient. That is because the is still lacking from the indicator
monitoring and implementation and evaluation of the impact against the decline of levy of
admission attractions Labuan Sait in the 2017.
1
kualitas serta kuantitasnya untuk dapat akses, fasilitas maupun saran dan parsarana
memperoleh sasaran yang diinginkan.Untuk yang rusak di obyek wisata Labuan sait
memperoleh sasaran yang tepat maka sehingga dapat menggangu kenyamanan dari
diperlukan strategi dalam pengelolaan obyek wisatawan yang berkunjung ke Pantai Labuan
wisata baik oleh pemerintah maupun Sait.
perusahaan swasta yang mengelola obyek
wisata tersebut. 2. KAJIANPUSTAKA
2
tahapan perencanaan. Perencanaan strategis suatu perusahaan ataupun
dapat dinilai baik buruknya tergantung organisasi. Matriks SWOT memberikan
pada bagaimana perencanaan tersebut gambaran tentang peluang dan
dapat terlaksana dalam praktiknya. ancamaneksternal yang dihadapi untuk
c. Tahapan Pengendalian (Monitoring) dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana yang dimiliki. Matriks ini menghasilkan empat
merupakan tahapan yang snagat penting (4) bagian kemungkinan alternative strategis
dilaksanakan untuk dapat menjamin agar yaitu sebagai berikut:
apa yang telah direncanakan semula 1. Strategi SO ialah memanfaatkan
akan dapat dilaksanakan secara baik seluruh kekuatan untuk memperoleh
dilapangan sesuai dengan yang peluang sebesar-besarnya.
diharapkan. 2. Strategi ST ialah menggunakan
KONSEP SINERGITAS kekuatan untuk mengatasi ancaman
Menurut Najiyati dan Rahmat (2011), yang ada.
sinergi mengacu kepada kombinasi dari 3. Strategi WO ialah pemanfaatan peluang
beberapa pihak untuk memperoleh keluaran dengan cara meminimalkan kelemahan.
yang lebih baik dan lebih besar. Sehingga 4. Strategi WT ialah meminimalkan
sinergi diartikan sebagai suatu gabungan kelemahan serta menghindari ancaman
yang dapat menghasilkan output yang lebih yang ada.
baik. Sinergitas yang baik dapat terjadi dari 2
3. METODELOGI PENELITIAN
cara yaitu:
Jenis peneitian ini menggunakan metode
1. Komunikasi dibedakan menjadi 2
deskriptif kualitatif dengan pendekatan
bagian yaitu sebagai suatu kegiatan
deskriptif. Sumber data yang bersumber dari
untuk memindahkan stimuli guna
penelitian langsung dan data yang
mendapat tanggapan dan yang
dikumpulkan dari pihak lain secara tidak
berorientasi pada kegiatan dimana
langsung. Informan dalam penelitian ini,
seseorang menerima stimuli
penulis ditentukan dengan metode purposive
rangsangan.
sampling dan snowball sampling.
2. Koordinasi berguna untuk menciptakan
Pengumpulan data yang digunakan adalah
sinergitas yang baik demi mendukung
wawancara, observasi dan dokumentasi.
kelancaran komunikasi. Koordinasi
Teknik analisis Data dilakukan dengan tiga
yang baik dilakukan oleh semua pihak
langkah analisis data kualitatif yaitu tahap
yang bersangkutan untuk dapat
reduksi data, tahap display data serta tahap
menyelesaikan suatu masalah atau
verifikasi data dan mengambil
menciptakan ide baru.
kesimpulan.Penyajian hasil analisis data
MATRIKS SWOT
menggunakan teknik penyajian teks yaitu
Menurut Freddy Rangkuti (2015),
penyajian data dalam bentuk kalimat dan
matriks SWOT merupakan alat analisis yang
tabel.
digunakan untuk menyusun faktor-faktor
3
4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
rencana yang masih kurang baik dari
STRATEGI PEMBANGUNAN
PARIWISATA MELALUI SINERGITAS pihak dinas pariwisata maupun desa
DINAS PARIWISATA DENGAN DESA adat sebagai pengelola obyek wisata,
ADAT PECATU KABUPATEN BADUNG hal tersebut terlihat dari kurangnya
Sinergitas antara dinas pariwisata
pengawasan terhadap staf kebersihan
dengan desa adat selaku pihak pengelola
dalam membersihkan obyek wisata
memilki peranan yang penting. Hal tersebut
karena terlihat masih banyaknya
karena dinas pariwisata dengan pihak
sampah yang berserakan diareal obyek
pengelola disini saling bergantung dan
wisata serta ditemukannya oknum
berkaitan satu sama lain. Obyek wisata dapat
pungli di areal parkir obyek wisata
berkembang dengan peran desa adat sebagai
sebagai tukang parkir dalam
pihak pengelola serta peran dinas pariwisata
mendistribusikan karcis parkir.
yang dapat mendukung sarana, prasaran
b. Komunikasi serta koordinasi yang
serta infrastruktur yang dibutuhkan obyek
masih kurang baik diantara Dinas
wisata agar dapat berkembang menjadi obyek
Pariwisata Kabupaten Badung dengan
wisata yang unggul.Sinergitas antara Dinas
Desa Adat Pecatu yang menyebabkan
Pariwisata Kabupaten badung dengan Desa
kurang maksimalnya pelaksanaan
Adat Pecatu dilakukan dengancara
strategi pembangunan pariwisata di
komunikasi dan koordinasi. Komunikasi serta
Labuan sait hal ini terlihat dari adanya
koordinasi tersebut dilakukan melalui telepon,
misskomunikasi antara dinas pariwisata
via email, WA (Whatsapp), bersurat ataupun
dengan desa adat.
secara langsung (lisan) seperti mengadakan
c. Semakin banyaknya terdapat
rapat sesuai dengan kebutuhan atau tingkat
pedagang-pedagang yang membuat
kepentingan hal yang harus dikomunikasikan.
kios semi permanen di areal pesisir
Koordinasi antara dinas pariwisata dengan
pantai sehingga mengurangi
desa adat pecatu juga dilakukan dengan
kenyamanan dari wisatawan serta
sembilan indikator yaitu hubungan langsung,
kurang tegasnya pihak pengelola dalam
kesempatan awal, kontinuitas, dinamisme,
menertibkan para pedagang tersebut.
tujuan yang jelas, organisasi yang sederhana,
d. Penurunan tingkat kunjungan
perumusan wewenang dan tanggung jawab
wisatawan yang sangat signikan terjadi
yang jelas, komunikasi yang efekfit,
pada awal tahun 2017. Saat obyek
kepemimpinan supervise yang efektif.
wisata Labuan Sait menerapkan
FAKTOR PENGHAMBAT STRATEGI
PEMBANGUNAN PARIWISATA DI retribusi tiket masuk pada bulan Maret
PANTAI LABUAN SAIT 2016 rata-rata penjualan tiket masuk
Faktor yang menjadi penghambat
sebesar tiga ratus juta rupiah
dalam strategi pembangunan pariwiwsata di
perbulannya dan turun drastis pada
Pantai Labuan Sait adalah :
awal tahun 2017 yang hanya
memperoleh rata-rata penjualan tiket
4
masuk sebesar delapan juta rupiah dalam pengelolaan obyek wisata Pantai
perbulannya. Labuan Sait adalah sebagai berikut:
5
6. DAFTAR PUSTAKA
BUKU
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN