Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
A. LATAR BELAKANG
Beberapa tahun terakhir isu mengenai pergantian Chief Executive
Officer (CEO) atau manajer puncak menjadi topik yang diperbincangkan.
Tahun 2018 Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan gebrakan dengan
mengganti CEO lima perusahaan plat merah dalam rentang waktu yang
bersamaan. Hal menarik lainnya terjadi pada tahun 2015 melalui berita
Kompas (2016:6)., Riset terbaru Pricewaterhouse Coopers (PwC) bertajuk
"2015 CEO Success Study" menemukan fakta bahwa sebanyak 17 persen dari
2.500 perusahaan publik terbesar di dunia mengganti CEO mereka. Jumlah
tersebut merupakan rekor terbanyak dalam 16 tahun terakhir.
Perubahan dalam kepemimpinan merupakan kejadian yang penting dalam
kehidupan sebuah perusahaan. Perusahaan butuh penyegaran organisasi
dalam upaya meningkatkan kinerja, daya saing korporasi, serta efisiensi
sumber daya perusahaan. Hal itu selaras dengan ilustrasi studi Bedles II
(2001) yang menyatakan bahwa premis dasar fungsionalitas pergantian adalah
pengakuan secara eksplisit bahwa tenaga kerja yang berbeda akan membawa
nilai yang berbeda pula bagi organisasi. hal tersebut menjelaskan bahwa
kehilangan tenaga kerja yang memiliki produktifitas tinggi akan berbeda
dengan kehilangan tenaga kerja yang memilki kemampuan rata-rata.
Pergantian CEO menandakan akan adanya suatu perubahan dalam
pengelolaan perusahaan baik dari segi peraturan, prosedur, ataupun
kebijakan sehingga diharapkan dapat membawa perusahaan ke arah yang
positif dan memberikan dampak yang besar untuk kemajuan perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah dari pengujian ini adalah apakah pergantian dewan direksi
mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan dan bagaimana tingkat
signfikansi antara kedua variabel ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk menguji apakah pergantian
dewan direksi mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan dan
mengetahui tingkat singfikansi dari kedua variabel yang sedang di uji dengan
memberikan bukti empiris menggunakan data abnormal return.
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagai wawasan di bidang pasar modal dan saham untuk lebih
memahami pengaruh dari pergantian dewan direksi suatu perusahaan,
memberikan informasi bagi para investor untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi sehingga dapat
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko atas investasinya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DIREKSI
1. Pengertian Direksi
2. Kewenangan Direksi
Tanggung jawab direksi yang terdiri atas 2 (dua) anggota direksi atau lebih
berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota direksi. Pengecualian
terhadap tanggung jawab secara renteng oleh anggota direksi terjadi
apabila dapat membuktikan:
Lebih lanjut, menurut Pasal 102 UUPT diatur tugas direksi sehubungan
dengan pengurusan kekayaan Perseroan dimana direksi berkewajiban
untuk memperoleh persetujuan RUPS untuk:
B. SAHAM
Saham sering diartikan sebagai Tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto,
2001: 6). Suatu surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan
seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Darmadji
dan Fakhruddin,2001:5)
D. RETURN ABNORMAL
b. Market Model
Model ini dilakukan dengan dua tahap, yang pertama membentuk
model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode
estimasi. Selanjutnya, menggunakan model ekspektasi ini untuk
mengestimasi return ekspektasian di periode jendela. Model ekspektasi
dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS dengan persamaan :
Ri,j = αi + βi . R – εi,j
c. Market-adjusted Model
Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi
return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan event study (studi peristiwa) yang mempelajari
reaksi suatu peristiwa pengumuman pergantian direktur utama (CEO)
perusahaan dengan melihat tanggal pengumuman sebagai titik kritis. Reaksi
pasar ini diukur dengan menggunakan abnormal return saham. Berdasarkan
jenis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
B. Periode Pengamatan
Dalam studi peristiwa ini terdapat dua teknik yaitu periode estimasi dan
periode peristiwa. Tanggal ketika suatu peristiwa tersebut terjadi adalah
sebagai t0, namun apabila t0 merupakan hari libur maka ditarik ke tanggal
setelahnya. Untuk periode peristiwa dicatat pada saat lima hari sebelum
terjadi (t-5) dan lima hari setelah peristiwa tersebut terjadi (t+5). Sedangkan
untuk periode estimasi dicatat 100 hari dari (t-5) peristiwa.
9) ?
BAB IV
PEMBAHASAN
Berikut adalah data perusahaan dan tanggal pada saat terjadinya pergantian (t0) :
Kode
No Nama Perusahaan t0
Perusahaan
1 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk 17 Mei 2017
2 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 23 Maret 2017
3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 12 April 2017
4 BUMI Bumi Resources Tbk 29 November 2018
5 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk 12 September 2018
6 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 10 September 2018
7 ANTM Aneka Tambang Tbk 2 Mei 2017
21 Maret 2016
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
Uji T
Rata-rata T Hitung T Tabel Siginifikansi
6,60475 2.01063 Signifikan
Pada penelitian ini kami menggunakan dua variable penelitian yaitu
pergantian dewan direksi dan harga saham perusahaan, dengan jumlah perusahaan
sebanyak 50, dan taraf signifikansinya adalah 5%, karena dua sisi, jadi
signifikansinya 0,025.
Dari tabel tersebut df (degree of freedom) di diapat dengan menggunakan
rumus (df = n – k). Kemudian didapat hasil 48 (50-2).
Sehingga dari perhitungan menggunakan uji T dalam melihat pengaruh
pergantian dewan direksi suatu perusahaan terhadap harga saham dan dari
perhitungan diatas dapat dilihat bahwa saat terjadinya pergantian dewan direksi
rata-rata T hitung menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dikarenakan nilai
rata-rata T hitung lebih besar dari nilai T Tabel yaitu 2.01063.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Hasil uji t menunjukkan bahwa pergantian dewan direksi me Commented [IHP4]: KURANG
B. Keterbatasan
1. Penelitian ini hanya menggunakan 50 data perusahaan dalam jangka waktu
3 tahun, yaitu 50 perusahaan periode 2015-2018.
2. Pengumuman pergantian dewan direksi perusahaan dilakukan dalam
RUPS yang diwaktu bersamaa melakukan pengumuman dividen.
3. Masih terdapat variabel independen lain yang belum digunakan.
C. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperpanjang periode
pengujian dan memperbanyak data yang digunakan.
2. Memisahkan antara RUPS murni terkait pergantian dewan direksi dengan
RUPS yanh sekaligus mengumumkan dividen.
BAB VI
REFERENSI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Indra Haning Pratama F0316048
Leo Joko Purnomo F0316055