Sei sulla pagina 1di 29

PENGARUH TINGKAT DISCLOSURE, MANAJEMEN LABA,

ASIMETRI INFORMASI TERHADAP BIAYA MODAL


(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2009-2011)

Oleh:
ADRIANI
2009/98641

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Juni 2013

1
2
Pengaruh Tingkat Disclosure, Manajemen Laba, Asimetri Informasi
Terhadap Biaya Modal
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

Adriani
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : dhy_adriani@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris sejauhmana: 1) Pengaruh tingkat
disclosure yang diukur dengan pemberian skor pada setiap item terhadap biaya modal, 2) Pengaruh manajemen
laba yang diukur dengan menggunakan discretionary accruals terhadap biaya modal, 3) Pengaruh asimetri
informasi yang diukur dengan relative bid ask spread terhadap biaya modal.
Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pemilihan
sampel dengan menetapkan kriteria tertentu dan sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 33
perusahaan. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji t untuk melihat pengaruh tingkat
disclosure, manajemen laba, asimetri informasi terhadap biaya modal.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa: 1) tingkat disclosure tidak berpengaruh signifikan negatif
terhadap biaya modal, dimana nilai signifikansi 0.514>α 0.05,dan β bernilai -0,047 dengan arah negatif (H1
ditolak). 2) manajemen laba tidak berpengaruh signifikan positif terhadap biaya modal, dimana nilai signifikansi
0.604>α 0,05, dengan β bernilai 4,083 dengan arah positif (H2 ditolak). 3) asimetri informasi berpengaruh
signifikan positif terhadap biaya modal, dimana nilai signifikansi 0.000< α 0.05,dan β bernilai 0,130 dengan
arah positif (H3 diterima).
Dalam penelitian ini disarankan: 1) Bagi investor sebaiknya memperhatikan informasi yang ada di
pasar modal untuk menilai risiko yang akan dihadapi dimasa yang akan datang, 2) Bagi peneliti selanjutnya
sebaiknya menggunakan proksi lain untuk menilai tingkat biaya modal.

Kata Kunci : Biaya Modal, Tongkat Disclosure, Manajemen Laba, Asimetri Informasi

Absctract
This study aimed to examine and discover how far the empirical evidence: 1) The effect of the level of
disclosure as measured by give scored for every item on cost of capital, 2) The effect of earnings management
as measured by discretionary accruals on capital costs, 3) The effect of information asymmetry as measured by
relative bid ask spread on the cost of capital.
This study considered the causative research. The population in this study is a manufacturing
company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009 until 2011. Sample selection by setting specific
criteria and samples that meet the criteria are as many as 33 companies. The analysis used is multiple linear
regression and t-test to see the effect of the level of disclosure, earnings management, information asymmetry
on the cost of capital.
The results show that 1) the level of disclosure has no effect on the cost of capital, where the
significant value 0514> α 0.05 and β value -0.047 with a negative direction (H1 rejected). 2) earnings
managements has no significant effect on the cost of capital, where the significant value 0604> α 0.05, the β-
value 4.083 in the positive direction (H2 rejected). 3) information asymmetry has effect on the cost of capital,
where the significance value 0.000 <α 0.05 and β-value 0.130 with the positive direction (H3 accepted).
In this study suggested: 1) For investors should consider the information in the capital markets to
assess risks to be faced in the future, 2) For further research should use another proxy to assess the level of
cost of capital.

Kata Kunci : Cost Of Capital, Disclosure, Earnings Management, Information Asymmetry

1
1. Pendahuluan Suatu perusahaan harus menganalisis biaya
Persaingan industri saat ini yang modal untuk mengevaluasi proyek jangka
semakin ketat membuat perusahaan untuk panjangnya, karena biaya modal menen-
selalu melakukan inovasi agar dapat terus tukan keberhasilan dari proyek tersebut di-
tumbuh dan berkembang. Perluasan Indus- masa yang akan datang.
tri biasa dilakukan oleh perusahaan untuk Menurut Wiwik (2005), biaya modal
dapat bersaing dengan kompetitornya. Per- adalah tingkat imbal hasil saham yang di-
luasan usaha ini tentunya diiringi dengan persyaratkan yaitu tingkat pengembalian
peningkatan kebutuhan dana. Tuntutan a- yang diinginkan oleh investor untuk mau
tas kebutuhan dana membuat perusahaan menanamkan uangnya di perusahaan. Pe-
melakukan campur tangan pihak eksternal rusahaan yang diteliti adalah perusahaan
seperti investor dan kreditor. Pihak ekster- manufaktur yang banyak dilirik oleh inves-
nal membutuhkan informasi yang dapat tor,karena biasanya perusahaan manufak-
menggambarkan kondisi perusahaan,in- tur menjanjikan pengembalian saham yang
formasi tersebut disajikan di dalam laporan lebih tinggi. Biaya modal berkaitan dengan
keuangan. Menurut Badan Pengawas Pasar risiko investasi saham perusahaan. Salah
Modal (BAPEPAM) No. SE-02/PM/2002, satu faktor penting dalam menentukan
tujuan laporan keuangan adalah menye- biaya modal suatu perusahaan adalah
diakan informasi yang menyangkut posisi risiko yang berkaitan dengan perusahaan.
keuangan, kinerja serta perubahan posisi Satu faktor risiko adalah risiko informasi
keuangan suatu perusahaan yang ber- yang dihubungkan dengan ketidakpastian
manfaat bagi sejumlah besar pengguna da- prospek perusahaan dimasa yang akan
lam pengambilan keputusan ekonomi. datang. Semakin tinggi risiko yang ber-
Laporan keuangan dipublikasikan di kaitan dengan perusahaan, maka akan se-
pasar modal untuk dapat digunakan oleh makin tinggi pula tingkat biaya modal.
pihak yang berkepentingan dalam pe- Menurut Khomsiyah (2003), biaya modal
ngambilan keputusan. Pasar modal adalah diukur dengan menggunakan Capital
tempat atau sarana bertemunya antara Assets Pricing Model (CAPM). Pemakaian
permintaan dan penawaran atas instrumen CAPM sebagai proksi biaya modal karena
keuangan jangka panjang (Mohamad, CAPM bisa menggambarkan hubungan re-
2006:43). Perusahaan sebagai pihak yang turn dan risiko yang mengasumsikan tidak
memerlukan dana, tentunya untuk menda- ada biaya transaksi.
patkan dana tersebut, perusahaan menge- Investor dalam menanamkan modal-
luarkan biaya modal (cost of capital). nya kedalam perusahaan, tentunya mem-
Biaya modal adalah biaya yang harus di- butuhkan informasi mengenai perusahaan
tanggung oleh perusahaan untuk men- yang dipilihnya untuk berinvestasi. Infor-
dapatkan pendanaan eksternal (Housen, masi tersebut harus diungkapkan oleh per-
2004:450). Pendanaan eksternal berupa usahaan melalui laporan tahunan yang te-
biaya pendanaan dengan utang dan ekuitas. lah diatur oleh Bapepam (mandotary dis-
Penentuan besarnya biaya modal bertujuan closure) maupun melalui pengungkapan
untuk mengetahui berapa besarnya biaya sukarela (voluntary disclosure). Menurut
riil yang harus dikeluarkan perusahaan Bapepam Nomor SE-02/PM/2002, prinsip
untuk memperoleh dana yang diperlukan. pengungkapan penuh mengakui bahwa pe-
2
nyajian informasi dalam laporan keuangan oui, 2007:201). Manajemen laba merupa-
baik jumlah maupun sifat, harus memenu- kan salah satu faktor yang dapat mengu-
hi kaidah keseimbangan antara man-faat rangi kredibilitas laporan keuangan (Dhi-
dan biaya. Menurut Suwardjono (2005:- ba, 2011). Manajemen laba menambah bi-
583), pengungkapan sukarela adalah peng- as dalam laporan keuangan dan dapat me-
ungkapan yang dilakukan perusahaan di ngganggu pemakai laporan keuangan yang
luar apa yang diwajibkan oleh standar mempercayai angka laba hasil rekayasa
akuntansi atau peraturan badan pengawas. tersebut sebagai angka laba tanpa reka-
Menurut Suwardjono (2005:578), peng- yasa. Perusahaan cenderung melakukan
ungkapan merupakan langkah akhir dalam manajemen laba ke arah yang negatif yang
proses akuntansi yaitu penyajian informasi dapat merugikan pihak-pihak yang berke-
dalam bentuk seperangkat statemen ke- pentingan atas informasi perusahaan ter-
uangan. Fakta mengungkapkan bahwa pe- sebut. Menurut Rika (2008), manajemen
ngungkapan perusahaan masih banyak ya- laba diukur dengan menggunakan proksi
ng belum memadai dimana tingkat kede- Discretionary Accruals (DA). Manajemen
tailan (degree of detail), ketepatan waktu laba yang dapat merugikan investor, men-
(timeless), dan kejelasan (clarity) dari pe- dorong investor untuk mengharapkan ting-
ngungkapan belum terpenuhi. Menurut kat pengembalian yang lebih tinggi, agar
Healy dan Palepu (2000), firms with high risiko atas informasi yang ditanggungnya
levels of disclosure, and hence low infor- tidak terlalu besar. Menurut Utami (2005),
mation risk, are likely to have a lower cost manajemen laba mempunyai pengaruh po-
of capital than firms with low disclosure sitif dan signifikan terhadap biaya modal
levels and high information risk. Ber- artinya bahwa semakin tinggi tingkat ak-
dasarkan pernyataan tersebut dapat disim- rual, maka semakin tinggi biaya modal
pulkan bahwa pengungkapan yang lebih ekuitas. Jika investor menyadari bahwa
tinggi menyebabkan tingkat risiko yang praktik manajemen laba banyak dilakukan
akan ditanggung investor akan semakin oleh emiten, maka ia akan melakukan
rendah, sehingga biaya modal juga rendah. antisipasi risiko dengan cara menaikkan
Menurut Botosan (2000), greater dis- tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan.
closure reduces the estimation risk asso- Para investor akan kehilangan kepercayaan
ciated with investors assessments of the mereka atas perusahaan tersebut dan pada
parameters of an assest’s return or payoff akhirnya perusahaan sulit untuk men-
distribution. Pengungkapan yang lebih dapatkan pendanaan eksternal. Kesulitan
luas mendorong investor untuk berin- pendanaan akan menyebabkan perusahaan
vestasi pada perusahaan, sehingga infor- sulit juga dapat menjalankan kegiatan
masi tersebut seharusnya adalah informasi operasional perusahaannya dan menye-
sebenarnya yang ada pada perusahaan. babkan biaya modal untuk pendanaan
Pengungkapan yang lebih luas akan meng- kembali akan menjadi lebih tinggi.
urangi ketidakpastian investor dalam men- Perusahaan menjalankan kegiatan
aksir tingkat imbal hasil yang dihar- operasional untuk terus dapat beroperasi,
apkannya dimasa yang akan datang. agar perusahaan mendapatkan kinerja yang
Ketidakpastian investor terhadap ting- lebih baik sehingga investor mau mena-
kat pengembalian dimasa yang akan data- namkan modalnya ke dalam perusahaan.
ng juga disebabkan karena perusahaan me- Informasi kinerja perusahaan dimasa yang
lakukan manajemen laba yang bertujuan akan datang lebih banyak diketahui oleh
untuk memenuhi kepentingan pribadinya. manajemen perusahaan dibandingkan in-
Manajemen laba adalah potensi peng- vestor, sehingga terjadi kesenjangan men-
gunaan manajemen akrual dengan tujuan genai informasi. Menurut Supriyono
memperoleh keuntungan pribadi (Belka- (2000:186), asimetri informasi adalah situ-
3
asi yang terbentuk karena prinsipal (peme- dangkan Insana (2010) menyatakan bahwa
gang saham) tidak memiliki informasi manajemen laba tidak berpengaruh sig-
yang cukup mengenai kinerja agen (para nifikan terhadap biaya modal. Menurut
manajer) sehingga prinsipal tidak pernah Khomsiyah (2005) dan Siti (2003) asimetri
dapat menentukan kontribusi usaha-usaha informasi berpengaruh positif terhadap
agen terhadap hasil-hasil perusahaan yang biaya modal, semakin tinggi asimetri infor-
sesungguhnya. Menurut Suwardjono - masi yang terjadi maka semakin tinggi
(2005:74), mengatakan bahwa karena ma- biaya modal karena sesuai dengan teori
najemen dan investor/kreditor meru-pakan keagenan yaitu semakin banyak informasi
pihak yang hubungan kedua pihak tersebut yang disembunyikan oleh pihak agen maka
dipandang sebagai hubungan ke-agenan, akan semakin tinggi risiko yang akan
dikhawatirkan akan terjadi asimetri in- ditanggung oleh pemilik modal sedangkan
formasi antara kedua pihak tersebut de- Hafidz (2006) menyatakan bahwa asimetri
ngan manajemen sebagai pihak yang lebih informasi berpengaruh negatif terhadap
menguasai informasi. Menurut Siti (2008), biaya modal.
penurunan asimetri informasi yang lebih Penelitian ini dilakukan untuk men-
besar dialami oleh perusahaan besar guji pengaruh tingkat disclosure, mana-
dibandingkan dengan perusahaan kecil, jemen laba dan asimetri informasi terhadap
sehingga penurunan (kenaikan) bi-aya biaya modal karena masih terdapat keti-
modal untuk perusahaan besar adalah lebih dakkonsistenan hasil penelitian. Peneliti
besar dibandingkan perusahaan kecil tertarik meneliti tentang biaya modal, kare-
sebagai akibat penurunan (kenaikan) asi- na biaya modal sangat penting bagi peru-
metri informasi. Asimetri informasi me- sahaan maupun investor. Biaya modal bagi
nyebabkan risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan, berkaitan dengan pendanaan
investor juga semakin tinggi, sehingga perusahaan yang nantinya akan digunakan
ketidakpastian investor dimasa yang akan oleh perusahaan untuk menjalankan kegi-
datang semakin besar dan biaya modal atan operasional perusahaan. Biaya modal
juga tinggi. Asimetri informasi diukur bagi investor, digunakan untuk menilai be-
dengan relative bid-ask spread (Yelly, rapa besar tingkat pengembalian yang te-
2008). lah dipersyaratkan akan diterima dimasa
Menurut Mira (2004) peng- yang akan datang atau menilai risiko atas
ungkapan berpengaruh positif terhadap ketidakpastian yang akan dihadapi investor
biaya modal sedangkan Khomsiyah (2005) dimasa yang akan datang atas dana yang
menyatakan bahwa pengungkapan ber- telah diberikannya kepada perusahaan. Se-
pengaruh negatif terhadap biaya modal, lain itu, penelitian ini juga berbeda dengan
karena semakin tinggi pengungkapan maka penelitian sebelumnya, dimana periode pe-
biaya modal yang dibebankan kepada nelitian sebelumnya pada tahun 2003-
perusahaan semakin kecil. Menurut Tarjo 2008, sedangkan peneliti melakukan pene-
(2008), manajemen laba berpengaruh posi- litian pada tahun 2009-2011. Peneliti juga
tif terhadap biaya modal, semakin tinggi menambahkan variabel manajemen laba
manajemen laba maka semakin tinggi juga pada penelitian ini untuk melihat apakah
biaya modal, karena manajemen laba bisa laba yang dipublikasikan kepada publik
dianggap sebagai rekayasa yang negatif merupakan laba yang sebenarnya, yang
yang tercermin dengan meningkatkan bia- nantinya akan mempengaruhi biaya modal.
ya yang dikeluarkan perusahaan untuk me- Penelitian ini dilakukan untuk melihat
nyediakan informasi bagi publik dimana pengaruh masing-masing variabel terhadap
ada kesan sengaja mengeluarkan biaya ter- biaya modal, karena adanya perbedaan
sebut untuk menutupi rekayasa laba yang teori dengan fakta yang ada yang terjadi
dilakukan untuk mengelabuhi publik se- pada beberapa perusahaan manufaktur
4
yaitu seperti pada PT. Trias Sentosa, Tbk a. Memahami pengetahuan tentang pen-
yakni biaya modal terjadi penurunan setiap garuh tingkat disclosure, manajemen
tahun sebesar 84%, 72%, dan 69% dan laba, asimetri informasi ter-hadap
asimetri informasi yang terjadi sebesar biaya modal.
54%, 56% dan 109%, dimana teori me- b. Sebagai bahan untuk mengem-
nyatakan bahwa semakin tinggi biaya bangkan materi perkuliahan seba-gai
modal maka asimetri informasi yang ter- tambahan ilmu dari realita yang ada.
jadi juga semakin tinggi. Hal ini juga ter- c. Sebagai sumbangan ilmiah dalam
jadi pada PT. Langgeng Makmur Industri, khasanah ilmu pengetahuan, khu-
Tbk yakni penurunan biaya modal yang susnya dalam bidang akuntansi dan
terjadi sebesar 85%, 71% dan 54%, se- sebagai bahan informasi bagi pene-liti
dangkan manajemen laba yang terjadi ke- selanjutnya dalam mengkaji pe-
naikan sebesar 0,006, 0,0202, dan 0,0302. rmasalahan yang sama.
Berdasarkan latar belakang di atas, 3. Bagi praktisi
serta hasil penelitian terdahulu maka a. Bagi perusahaan: menambah pengeta-
peneliti tertarik untuk melakukan pene- huan mengenai biaya modal untuk
litian lebih lanjut yang berjudul “Pe- pertimbangan biaya-biaya dalam pen-
ngaruh Tingkat Disclosure, Manajemen danaan eksternalnya.
Laba, Asimetri Informasi Terhadap b. BAPEPAM dan Komite Penyu-sunan
Biaya Modal (Studi Empiris pada Pe- Standar Akuntansi Keuangan (PSAK):
rusahaan Manufaktur yang Terdaftar membantu regulator dal-am meng-
di Bursa Efek Indonesia tahun 2009- evaluasi regulasi-regulasi dan standar
2011)”. akuntansi yang telah dikeluarkan. Ha-
Berdasarkan latar belakang yang telah sil evaluasi tersebut dapat dijadikan
diuraikan di atas, maka penulis dapat me- acuan dalam mengeluarkan regulasi-
rumuskan masalah sebagai berikut: regulasi dan standar akuntansi dimasa
1. Seberapa besar tingkat disclosure ber- yang akan datang.
pengaruh terhadap biaya modal ? c. Investor: memberikan masukan da-
2. Seberapa besar manajemen laba ber- lam rangka pengambilan keputusan in-
pengaruh terhadap biaya modal ? vestasi atas saham-saham yang diper-
3. Seberapa besar asimetri informasi ber- dagangkan di bursa.
pengaruh terhadap biaya modal ?
Berdasarkan uraian yang telah 2. Telaah Literatur dan Perumusan
dikemukakan di atas, maka tujuan dari pe- Hipotesis
nelitian ini adalah untuk memperoleh bukti Biaya Modal
empiris tentang : Menurut Modigliani dan Miller (1958), bi-
1. Pengaruh tingkat disclosure terhadap aya modal merupakan biaya yang di-
biaya modal. keluarkan untuk membiayai sumber pem-
2. Pengaruh manajemen laba terhadap bi- belanjaan (source of financing). Modig-
aya modal. liani dan Miller merupakan orang yang pe-
3. Pengaruh asimetri informasi terhadap rtama kali mendefinisikan biaya modal
biaya modal dalam literatur keuangan. Menurut Herbst
Adapun manfaat dari penelitian adalah: (2002:31), the firm’s cost of capital is the
1. Bagi peneliti rate of return it must earn on an inve-
Menambah wawasan dan pengetahuan stment so that the value of the firm is nei-
serta memahami tentang pengaruh ti- ther reduced nor increased. Menurut La-
ngkat disclosure, manajemen laba, asi- mbert (2011), the cost of capital as the
metri informasi terhadap biaya modal. expected return on a firm’s stock. Biaya
2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan modal merupakan tingkat pengembalian
5
atas investasi yang menyebabkan nilai pe- dan 3) ketidaksempurnaan dari aturan aku-
rusahaan meningkat. Biaya modal ber- ntansi dan audit.
kaitan dengan risiko investasi atas saham Salah satu faktor penting dalam me-
perusahaan. Biaya modal yaitu menen- nentukan biaya modal suatu perusahaan
tukan tingkat diskonto yang tepat yang adalah risiko yang berkaitan dengan pe-
digunakan dalam penganggaran modal rusahaan (Housen, 2004:450). Satu faktor
(Brigham, 2001:405). Biaya modal meru- risiko adalah risiko informasi yang di-
pakan tingkat kembalian yang diinginkan hubungkan dengan ketidakpastian prospek
oleh penyedia dana, baik investor (cost of perusahaan dimasa yang akan datang.
equity) maupun kreditor (cost of debt) Menurut Verrecchia (1991) dalam Kho-
(Khomsiyah, 2003:11). msiyah (2003) bahwa pengungkapan akan
Menurut Housen (2004:450), biaya meningkatkan likuiditas harga pasar sehi-
modal adalah biaya yang harus ditanggung ngga akan mengurangi biaya modal. Penu-
oleh perusahaan untuk mendapatkan pen- runan likuiditas dan peningkatan asimetri
danaan eksternal. Menurut Martono dan informasi menyebabkan harga saham yang
Harjito (2004:201) dalam Mira (2004), bi- tinggi, sehingga biaya modal juga men-
aya modal adalah biaya riil yang harus ingkat. Fakta penting yang harus dipahami
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mem- adalah bahwa biaya permodalan yang
peroleh dana baik yang berasal dari utang, terkait dengan suatu investasi bergantung
saham prefern, saham biasa, maupun laba pada risiko dari investasi tersebut
ditahan untuk mendanai investasi atau (Westerfield dan Jordan, 2009:58).
operasi perusahaan. Kreditor dan investor mengharapkan
Menurut Wiwik (2005), biaya modal tingkat pengembalian yang cukup tinggi
adalah tingkat imbal hasil saham yang yang memungkinkan perusahaan untuk
dipersyaratkan yaitu tingkat pengembalian memberikan pendanaan ke perusahaan.
yang diinginkan oleh investor untuk mau Besarnya biaya modal terutama bergan-
menanamkan uangnya di perusahaan. Me- tung pada penggunaan dana, bukan pada
nurut Sujana (2006) dalam Dhiba (2011), sumbernya (Westerfield dan Jordan, -
biaya modal adalah sebuah konsep yang 2009:58). Dana perusahaan yang didapat-
dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi kan dari investor dan kreditor harus digu-
dan jumlah biaya yang diukur sebagai nakan oleh perusahaan untuk membiayai
tingkat bunga dari berbagai sumber modal kegiatan operasional secara maksimal unt-
yang masing-masing ditimbang menurut uk dapat mengurangi biaya modal.
peranannya dalam struktur modal dan Berdasarkan pengertian di atas, dapat
permodalan yang digunakan oleh disimpulkan bahwa biaya modal me-
perusahaan. rupakan risiko atau pengorbanan yang di-
Menurut Botosan (1997) dalam Vera- hadapi oleh investor atas investasi mereka
lyana (2010), biaya modal dipengaruhi atau tingkat pengembalian yang diharap-
oleh tingkat disclosure, risiko (beta), dan kannya dimasa yang akan datang.
nilai pasar ekuitas. Menurut Healey dan Pengukuran biaya modal dipengaruhi
Palepu (1993) dalam Wiwik (2005), ada oleh model penilaian perusahaan yang
tiga kondisi yang menyebabkan komu- akan digunakan. Model penilaian yang
nikasi melalui laporan keuangan tidak digunakan oleh perusahaan adalah sebagai
sempurna dan tidak transparan yaitu: 1) berikut (Wiwik, 2005):
dibandingkan dengan investor, manajer 1. Model penilaian pertumbuhan konstan
memiliki informasi lebih banyak tentang (constrant growth valuation model)
strategi dan operasi bisnis yang dike- Dasar pemikiran yang digunakan dalam
lolanya, 2) kepentingan manajer tidak sela- model penilaian pertumbuhan konstan
lu selaras dengan kepentingan investor, -- ini adalah nilai saham sama dengan
6
nilai tunai (present value) dari semua Mira (2004:14), pengungkapan (disclosu-
deviden yang akan diterima dimasa re) adalah penyajian informasi yang diper-
yang akan datang (diasumsikan pada lukan dalam laporan keuangan untuk men-
tingkat pertumbuhan konstan) dalam capai operasi optimal pasar modal yang e-
waktu yang tidak terbatas. Model pe- fisien. Pengungkapan informasi keuangan
nilaian pertumbuhan konstan disebut dan informasi relevan lainnya dalam lapo-
juga dengan Gordon Model . ran tahunan suatu perusahaan merupakan
2. Capital Asset Pricing Model (CAPM) aspek penting akuntansi keuangan (Khom-
Model CAPM mengasumsikan bahwa siyah, 2003). Informasi tersebut berguna
biaya modal adalah tingkat return yang bagi investor, kreditor, calon investor yang
diharapkan oleh investor sebagai kompen- potensial dan pemakai lain terutama da-
sasi atas risiko yang tidak dapat didiver- lam pengambilan keputusan.
sifikasi yang diukur dengan beta. Menurut Menurut Stanko (2001:21) dalam Yu-
Bodie (2008:356), model CAPM (Pene- nita (2009), peranan pelaporan keuangan
tapan Harga Aset Modal) merupakan dan pengungkapan adalah untuk meng-
sebuah alat untuk memprediksi keseim- komunikasikan informasi yang menduku-
bangan tingkat imbal hasil yang diharap- ng pengambilan keputusan bisnis. Oleh ka-
kan dari suatu aset berisiko. Rumus yang rena itu, informasi yang disampaikan harus
digunakan adalah sebagai berikut: relevan, tepat waktu, dan bernilai.
COCit = Rft + βi (RMt – Rft) Berdasarkan pengertian di atas, dapat
Keterangan: disimpulkan bahwa pengungkapan meru-
COCit : Cost of Capital (biaya modal) pakan hal yang sangat penting dilakukan
perusahaan i pada tahunt oleh perusahaan untuk mengungkapkan ki-
Rft: Return bebas risiko yang diproksi nerja perusahaannya melalui laporan tahu-
dengan tingkat suku bunga SBI 1 bulan. nan. Laporan tahunan digunakan oleh in-
βi: Risiko tidak sistematis untuk setiap vestor untuk mengambil keputusan untuk
saham perusahaan, nilai β merupakan risi- menilai perusahaan mana yang memiliki
ko tidak sistematis. prospek yang lebih baik dimasa yang akan
RMt : Return pasar yang diperoleh dari datang.
indeks harga saham gabungan, dengan Pengungkapan diukur dengan meng-
rumus: gunakan indeks disclosure yang dianjur-
Rmt = kan oleh PSAK serta SK Bapepam No.-
Kep-06/PM/2000 yang menyatakan bahwa
skoring indeks disclosure adalah sebagai
3. Model Ohlson
berikut:
Model Ohlson digunakan untuk
a. Pemberian skor untuk setiap peng-
mengestimasi nilai perusahaan dengan me-
ungkapan dilakukan secara dikotomis.
ndasarkan pada nilai buku ekuitas di-
Item yang diungkapkan diberi nilai 1
tambah dengan nilai tunai dari laba ab-
dan apabila tidak diungkapkan maka di-
normal.
beri 0. Pemberian skor ini tidak ada pe-
mbobotan atas item pengungkapan.
Tingkat Disclosure
b. Skor yang diperoleh tiap perusahaan di-
Menurut Suwardjono (2005:578),
jumlahkan untuk mendapatkan skor to-
pengungkapan secara konseptual merupa-
tal.
kan bagian integral dari pelaporan keua-
c. Pengukuran indeks pengungkapan tiap
ngan. Secara teknis, pengungkapan meru-
perusahaan dilakukan dengan membagi
pakan langkah akhir dalam proses akun-
skor total setiap perusahaan dengan
tansi yaitu penyajian informasi dalam ben-
skor total yang diharapkan.
tuk seperangkat penuh statemen keuangan.
Manajemen Laba
Menurut Hendriksen (1982:203) dalam --
7
Menurut Schipper (1989) dalam Subra- terhadap perusahaan, selain itu juga untuk
manyam dan Halsey (2005:120), mana- menarik investor agar menanamkan mo-
jemen laba didefinisikan sebagai intervensi dalnya ke dalam perusahaan karena invest-
manajemen dengan sengaja dalam proses tor akan menerima deviden yang lebih tin-
penentuan laba, biasanya untuk memenuhi ggi atas laba perusahaan tersebut. Demi-
tujuan pribadi. Manajemen laba adalah po- kian juga sebaliknya, jika manajemen laba
tensi penggunaan manajemen akrual de- bertujuan untuk meminimumkan laba, ma-
ngan tujuan memperoleh keuntungan pri- ka deviden perusahaan akan rendah dan
badi (Belkaoui, 2007:201). kemungkinan juga perusahaan tidak akan
Tujuan untuk memperoleh keuntungan pri- membagikan deviden.
badi dapat berupa bonus yang diinginkan Menurut Scott (2000:351) dalam Teltia
oleh manajer untuk pribadinya. Bonusyang (2010), manajer dapat memilih kebijakan
didapatkan oleh manajer tentunya dengan akuntansi dari seperangkat atau suatu
cara menaikkan laba, agar perusahaan me- kebijakan (GAAP) untuk mengharapkan
mbagikan bagian laba tersebut sebagai pe- bahwa dengan memilih kebijakan tersebut
nghargaan atas apa yang telah diusahakan manajer dapat memaksimalkan nilai atau
oleh manajer untuk menaikkan laba peru- harga pasar dari perusahaan. Menurut
sahaan. Manajemen laba merupakan cam- Scott (2000:365) dalam Teltia (2010), ter-
pur tangan dalam proses pelaporan keua- dapat 4 jenis strategi manajemen laba,
ngan eksternal dengan tujuan untuk men- yaitu :
guntungkan diri sendiri, menurut Setiawati a. Meningkatkan laba (increasing income
dan Na’im (2000) dalam Adhika (2010). atau income maximazation)
Menurut Dhiba (2011), manajemen laba Salah satu strategi manajemen laba adalah
merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan laba yang dilaporkan pada
mengurangi kredibilitas laporan keuangan. periode kini untuk membuat perusahaan
Manajemen laba menambah bias dalam dipandang lebih baik. Cara ini juga me-
laporan keuangan dan dapat menggangu mungkinkan untuk peningkatan laba sela-
pemakai laporan keuangan yang mem- ma beberapa periode. Perusahaan dapat
percayai angka laba hasil rekayasa tersebut melaporkan laba yang lebih tinggi ber-
sebagai angka laba tanpa rekayasa. Menu- dasarkan manajemen laba yang agresif se-
rut Ni Ketut (2011), manajemen laba ada- panjang waktu yang panjang.
lah intervensi manajemen terhadap laporan b. Menurunkan laba (income minimize-
keuangan, yang berupa pilihan yang dila- tion)
kukan oleh manajemen terhadap kebi- Strategi ini dilakukan oleh manajemen,
jakan-kebijakan akuntansi, yang diper- jika laba yang dilaporkan pada periode se-
kenankan dalam proses pelaporan keua- karang dirasa terlalu tinggi. Selain itu, stra-
ngan eksternal untuk mencapai tujuan- tegi ini juga dilakukan untuk tujuan peng-
/maksud, sehingga dapat mengurangi hindaran pajak. Salah satu cara yang dite-
kredibilitas laporan keuangan. rapkan perusahaan dalam rangka menu-
Berdasarkan pengertian di atas, dapat di- runkan laba yaitu dengan menetapkan me-
simpulkan bahwa manajemen laba meru- tode LIFO pada metode penilaian perse-
pakan tindakan yang dilakukan oleh mana- diaan.
jemen untuk memaksimumkan laba atau c. Mandi besar (taking a bath atau big -
meminumkan laba. Tindakan manajemen bath)
untuk memaksimumkan laba bertujuan un- Strategi big bath dilakukan melalui peng-
tuk memenuhi tujuan pribadinya, dengan hapusan sebanyak mungkin pada satu peri-
meningkatnya laba perusahaan maka ma- ode. Periode yang dipilih biasanya periode
najemen perusahaan akan mendapatkan dengan kinerja yang buruk atau peristiwa
bonus atau penghargaan atas partisipasinya saat terjadi satu kegiatan yang tidak biasa
8
seperti perubahan manajemen, merger atau Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada
restrukturisasi. Hal ini memberikan kesem- tahun t-1
patan untuk menghapus semua dosa masa Asimetri Informasi
lalu dan memberikan kesempatan untuk
meningkatkan laba dimasa depan. Menurut Supriyono (2000:186), asimetri
d. Perataan laba (income smoothing) informasi adalah situasi yang terbentuk
Pada strategi ini, manajer meningkatkan karena prinsipal tidak memiliki informasi
atau menurunkan laba yang dilaporkan un- yang cukup mengenai kinerja agen se-
tuk mengurangi fluktuasinya. Perataan - hingga prinsipal tidak pernah dapat me-
laba juga mencakup tidak melaporkan ba- nentukan kontribusi usaha-usaha agen ter-
gian laba pada periode baik dengan men- hadap hasil-hasil perusahaan yang sesung-
ciptakan cadangan atau bank laba dan guhnya. Asimetri informasi merupakan su-
melaporkan laba saat ini periode buruk. atu keadaan dimana manajer memiliki ak-
Pengukuran manajemen laba meng- ses informasi atas prospek perusahaan
gunakan proksi discretionary accruals de- yang tidak dimiliki oleh pihak luar pe-
ngan rumus (Rika, 2008): rusahaan. Agency theory mengimplikasi-
1) Menghitung Total Akrual (TAit), digu- kan adanya asimetri informasi antara ma-
nakan rumus: najer (agen) dan pemilik (prinsipal). Kon-
TAit = NIit – CFOit disi ini memberikan kesempatan kepada
2) Setelah nilai TAit/Ait-1 diperoleh, ma- agen menggunakan informasi yang diketa-
ka nilai tersebut dimasukkan ke dalam huinya untuk memanipulasi pelaporan ke-
persamaan regresi OLS, sebagai be- uangan.
rikut: Menurut Anthony dan Govindarajan
TAit/Ait-1 = α1 (1/Ait-1) + β1 (2005) dalam teori agensi mengasumsikan
(∆Recit/Ait-1) + β2 (PPEit/Ait-1) bahwa semua individu bertindak untuk
3) Setelah nial α1, β1, β2 diperoleh, ke- kepentingan mereka sendiri. Agen diasum-
mudian hitung nilai NDAit dengan ru- sikan akan menerima kepuasan tidak han-
mus: ya dari kompensasi, tetapi juga dari tamba-
NDAit = α1(1/Ait-1)+β1(∆Salesit/Ait-1 han yang terlibat dalam hubungan suatu
- ∆Recit/Ait-1)+β2 (PPEit/Ait1) agensi, seperti luang waktu yang banyak,
4) Hitung nilai DA, dengan rumus: kondisi kerja yang menarik, keanggotaan
DAit = TAit/Ait-1-NDAit klub dan jam kerja yang fleksibel.
Dimana: Berdasarkan pengertian di atas, dapat
TAit = Total akrual perusahaan i pada disimpulkan bahwa asimetri informasi
tahun t adalah suatu keadaan dimana manajemen
NIit = Laba bersih (net income) perusahaan lebih mengetahui prospek atau
perusahaan i pada tahun t kinerja perusahaan dibandingkan dengan
CFOit = Kas dari operasi (cash flow from investor.
operation) perusahaan i pada tahun t Menurut Supriyono (2000:186) asimetri
NDAit = Non discretionary accrual informasi dapat timbul dalam beberapa
perusahaan i pada tahun t bentuk, yaitu:
DAit = Discretionary accrual a. Tanpa pemantauan, hanya agent yang
perusahaan i pada tahun t mengetahui apakah bekerja dengan baik
ΔSalesit= Pendapatan perusahaan i pada demi kepentingan principal.
tahun t dikurangi pendapatan tahun t-1 b. Agent mungkin mengetahui lebih
PPEit = Aktiva tetap perusahaan i pada banyak mengenai perusahaan daripada
tahun t principalnya.
α1 = Konstanta
β1, β2 = Koefisien regresi
9
c. Agent dalam melaksanakan tugasnya yang merupakan karakteristik kebanyakan
mungkin diarahkan oleh informasi perusahaan besar.
pribadi. Bid ask spread merupakan fungsi dari tiga
komponen biaya yang berasal dari:
Bentuk Asimetri Informasi a. Pemilikan saham
Ada 2 bentuk asimetri informasi, yaitu Biaya pemilikan saham menunjukkan tra-
(Yelly:2008) : de off antara memiliki terlalu banyak sa-
1. Asimetri informasi vertikal ham dan terlalu sedikit saham, atas biaya
Asimetri informasi vertikal yaitu informasi pemilikan saham tersebut akan menimbul-
yang mengalir dari tingkat yang lebih ren- kan oportunity cost.
dah ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap ba- b. Pemrosesan pesanan
wahan dapat mempunyai alasan yang baik Biaya pemrosesan pesanan meliputi biaya
dengan meminta atau memberi informasi administrasi, pelaporan proses komputer,
kepada atasan. telepon, dan lain-lain.
2. Asimetri informasi horizontal c. Asimetri informasi
Asimetri informasi horizontal yaitu infor- Biaya asimetri informasi lahir karena ada-
masi yang mengalir dari orang-orang dan nya dua pihak trader yang tidak sama da-
jabatan yang sama tingkat otoritasnya atau lam memiliki dan mengakses informasi.
informasi yang bergerak diantara orang- Penelitian ini memfokuskan pada
orang dan jabatan-jabatan yang tidak men- fungsi ketiga yaitu asimetri informasi.
jadi atasan maupun bawahan satu dengan Pengukuran terhadap asimetri informasi
yang lainnya dan mereka menepati bidang seringkali diproyeksikan dengan bid ask
fungsionalnya yang berbeda dalam organi- spread disebabkan asimetri informasi tidak
sasi tapi dalam level yang sama. dapat diobservasi secara langsung. Pihak
Tipe Asimetri Informasi pertama adalah informed trader yang
Ada 2 tipe asimetri informasi, yaitu - memiliki informasi superior dan pihak lain
(Yelly,2008): yaitu uninformed trader yang tidak me-
1. Adverse selection miliki informasi. Jika kedua belah pihak
Adverse selection adalah jenis asimetri bertransaksi maka uninformed trader me-
informasi yang mana satu pihak atau lebih nghadapi risiko rugi jika bertransaksi de-
yang melangsungkan suatu transaksi usaha ngan informed trader, upaya mengurangi
atau transaksi usaha potensial memiliki risiko tersebut tercermin dalam bid ask
informasi lebih atas pihak-pihak lain. Ad- spread.
verse selection terjadi karena beberapa Pengukuran asimetri informasi dilakukan
orang seperti manajer perusahaan dan para dengan menggunakan relative bid-ask
pihak dalam lainnya lebih mengetahui spread yang dioperasikan sebagai berikut
kondisi kini dan prospek ke depan suatu (Yelly, 2008):
perusahaan daripada para investor luar.
2. Moral Hazard SPREADi,t = (ask i,t – bid i,t)/{( ask i,t +
Moral hazard adalah jenis asimetri bid i,t )/2}x 100
informasi yang mana satu pihak atau lebih Dimana :
yang melangsungkan atau akan melangsu- SPREAD =selisih harga saat ask dengan
ngkan suatu transaksi usaha potensial harga bid perusahaan i pada tahun t.
dapat mengamati tindakan-tindakan mere- Ask i,t =harga ask tertinggi saham
ka dalam penyelesaian transaksi-transaksi perusahaan i yang terjadi pada tahun t.
mereka sedangkan pihak lainnya tidak. Bid i,t =harga bid terendah saham
Moral hazard dapat terjadi karena adanya perusahaan i yang terjadi pada tahun t.
pemisahan pemilikan dengan pengendalian
Penelitian Terdahulu

10
Judul Penelitian Penga Tah Hasil Ungkapan
rang un Penelitian sukarela
Pengaruh Manajemen Dhiba 201 Manajemen berpengaruh
Laba terhadap Biaya Meuty 1 laba positif
Modal Ekuitas pada a berpengaruh terhadap
Perusahaan Manufaktur Chanc positif biaya
yang Terdaftar di Bursa era terhadap modal.
Efek Indonesia Tahun biaya Pengembangan Hipotesis
2008-2009. modal.
Analisis Pengaruh Insana 201 Manajemen
1. Hubungan tingkat disclosure dan
Manajemen Laba Kemal 0 laba tidak biaya modal
Terhadap Biaya Modal a berpengaruh Menurut Khomsiyah (2003) tingkat
Atas Saham pada signifikan
Perusahaan Transportasi terhadap
disclosure mempunyai hubungan yang ne-
Yang Terdaftar di Bursa biaya modal gatif dengan biaya modal, artinya semakin
Efek Indonesia. atas saham. tinggi tingkat pengungkapan akan menye-
Pengaruh Konsentrasi Tarjo 200 Manajemen
Kepemilikan 8 laba
babkan semakin rendah biaya modal yang
Institusional dan berpengaruh dibebankan kepada investor. Peng-
Leverage terhadap positif ungkapan laporan keuangan secara leng-
Manajemen Laba, Nilai terhadap
Pemegang Saham serta biaya
kap berguna bagi manajemen, investor,
Cost of Capital modal. dan pihak-pihak yang membutuhkan lapor-
an keuangan untuk mengambil keputusan
Pengaruh Manajemen Wiwik 200 Manajemen
Laba Terhadap Biaya Utami 5 Laba
yang tepat sehingga dapat menekan biaya
Modal Ekuitas (Studi berpengaruh modal. Menurut Gulo (2000), pengungka-
Perusahaan Publik positif pan yang lebih dapat menaikkan likuiditas
Sektor Manufaktur) terhadap
biaya
pasar saham, dengan demikian menurun-
modal. nya biaya modal, baik melalui menurunnya
biaya-biaya transaksi atau melalui mening-
Pengungkapan, Khom 200 Pengungkap katnya permintaan sekuritas. Menurut
Asimetri Informasi, dan siyah 5 an
Cost of Capital berpengaruh Utami (2003), menyatakan bahwa peng-
negatif ungkapan berpengaruh negatif terhadap
terhadap biaya modal artinya semakin tinggi tingkat
biaya
modal. pengungkapan akan menyebabkan sema-
Asimetri kin rendah biaya modal yang dibebankan
informasi kepada investor, karena pengungkapan in-
berpengaruh
positif formasi keuangan dan informasi lainnya
terhadap dalam laporan tahunan suatu perusahaan
biaya merupakan aspek penting akuntansi ke-
modal.
Pengaruh Informasi Mira 200 Asimetri uangan.
Asimetri dan Disclosure Zulfia 4 informasi Berdasarkan penelitian di atas, dapat
terhadap Cost of Capital na berpengaruh disimpulkan bahwa disclosure berpeng-
(Studi Empiris pada positif
Perusahaan Manufaktur terhadap aruh negatif terhadap biaya modal. Hal ini
di BEJ) biaya disebabkan karena tingkat disclosure yang
modal. tinggi dalam suatu perusahaan dapat me-
Disclosureb
erpengaruhp ngurangi ketidakpastian investor maupun
ositifterhada kreditor atas risiko informasi sehingga
p biaya biaya modal akan semakin kecil. Pengung-
modal
Pengaruh Luas Siti 200 Asimetri kapan yang lebih luas yang tergambar da-
Ungkapan Sukarela dan Asiah 3 informasi lam pengungkapan wajib maupun peng-
Asimetri Informasi Murni berpengaruh ungkapan sukarela membantu investor unt-
Terhadap Cost of positif
Capital pada terhadap uk memahami risiko yang akan dihadapi
Perusahaan Publik di biaya oleh investor atas dana yang telah ditanam-
Indonesia modal. kannya kepada perusahaan sehingga inve-
11
stor dapat mengolah dan menganalisis in- pat meningkatkan harga sahamnya, me-
forrmasi tersebut secara cermat. Menurut ningkatnya harga saham akan menye-
Bodie (2008:219), semakin besar risiko babkan deviden yang akan dikembalikan
maka semakin besar tuntutan kompensasi kepada investor akan semakin tinggi juga
investor atas investasinya, jadi pengung- sehingga biaya modal yang akan dikeluar-
kapan yang lebih tinggi juga akan menye- kan oleh perusahaan akan semakin tinggi
babkan tingkat pengembalian yang di- juga. Sebaliknya, apabila perusahaan me-
inginkan oleh investor akan semakin ren- minimumkan labanya seperti untuk tujuan
dah, karena risiko yang akan dihadapi - penurunan laba, maka perusahaan akan
oleh investor juga semakin rendah, sehi- menanggung risiko yang lebih besar atas
ngga biaya modal dalam hal ini akan se- tindakannya, sehingga biaya modal yang
makin rendah juga. dikeluarkan oleh perusahaan tersebut akan
semakin tinggi juga, dengan adanya mana-
2. Hubungan manajemen laba dan jemen laba maka investor bereaksi dengan
biaya modal menaikkan tingkat pengembalian yang
Menurut Wiwik (2005) manajemen dipersyaratkan kemudian akan meningkat-
laba berpengaruh positif terhadap biaya kan biaya modal. Hal ini tidak baik bagi
modal. Semakin tinggi tingkat akrual, ma- investor jangka panjang investor karena
ka semakin tinggi biaya modal. Menurut investor tidak akan berinvestasi lagi karena
Tarjo (2008) manajemen laba berpengaruh merasa tertipu dengan tingkat imbal hasil
signifikan terhadap biaya modal. Mana- yang seharusnya lebih besar. Bagi peme-
jemen laba digunakan untuk menurunkan gang saham saat ini, biaya modal sangat
laba perusahaan sehingga biaya-biaya yang penting untuk melihat secara langsung -
dikeluarkan lebih besar. Menurut Stolowy imbal atas investasi mereka dan hanya
dan Breton (2000) dalam Wiwik (2005) sedikit memberikan gambaran kepada pe-
men-jelaskan bahwa manipulasi akun megang saham masa datang, tetapi tidak
dilakukan atas dasar keinginan manajemen bias menjadi acuan pemegang saham masa
untuk mempengaruhi persepsi investor atas depan dalam memprediksikan imbal hasil
risiko perusahaan. Risiko tersebut dapat mereka yang akan mereka terima nanti.
dipecah dalam dua komponen, yaitu: 1) ri-
siko yang dihubungkan dengan variasi im- 3. Hubungan asimetri informasi dan
bal hasil yang diukur dengan laba per lem- biaya modal
bar saham (earning per share) dan 2) risi- Menurut Mira (2004) informasi asime-
ko yang dihubungkan dengan struktur ke- tri berpengaruh positif terhadap biaya mo-
uangan perusahaan, yang diukur dengan dal. Semakin kecil asimetri informasi yang
debt equity ratio. Tujuan dari manajemen terjadi antara partisipan maka biaya modal
laba itu sendiri adalah untuk memperbaiki akan semakin kecil pula. Menurut Khomsi-
ukuran kedua risiko tersebut. yah (2003) asimetri informasi berpengaruh
Berdasarkan penelitian di atas, dapat positif terhadap biaya modal, yang menya-
disimpulkan bahwa manajemen laba takan bahwa hal ini konsisten dengan teori
berpengaruh positif terhadap biaya modal. keagenan yaitu semakin banyak informasi
Semakin tinggi manajemen laba yang yang disembunyikan pihak agen, maka
dilakukan oleh perusahaan dalam memani- akan semakin tinggi risiko yang harus di-
pulasi labanya, maka akan semakin tinggi tanggung oleh pemilik modal.
biaya modal perusahaan karena tingkat Berdasarkan penelitian di atas, dapat di-
risiko informasi akan semakin tinggi juga, simpulkan bahwa asimetri informasi ber-
konsekuensinya investor akan menaikkan pengaruh positif terhadap biaya modal.
rate biaya modal. Perusahaan yang me- Asimetri informasi menyebabkan risiko
maksimumkan labanya bertujuan agar da- informasi semakin tinggi, tingginya risiko
12
informasi akan berdampak pada tingginya kapan dapat mengurangi ketidakpastian
biaya modal yang dikeluarkan oleh hasil yang akan diperolehnya dimasa yang
perusahaan. Asimetri informasi dimana pe- akan datang. Sehingga perusahaan akan
rusahaan lebih mengetahui prospek pe- mendapatkan dana dengan mudah dan
rusahaan dimasa yang akan datang diban- dengan biaya yang rendah. Manajemen
dingkan investor, apabila harga saham pe- perusahaan berusaha untuk memanipulasi
rusahaan sekarang tinggi yang menan- labanya, untuk mendapatkan pendanaan
dakan bahwa kinerja perusahaan lebih eksternal tersebut. Manajemen dapat me-
baik, maka investor memiliki keputusan naikkan atau menurunkan labanya sesuai
untuk menanamkan modalnya pada pe- dengan tujuan pribadinya yang dapat
rusahaan, akan tetapi investor tidak me- merugikan investor sehingga risiko yang
ngetahui lebih pasti prospek perusahaan dihadapi investor pun semakin tinggi. Hal
tersebut dimasa yang akan datang, apakah ini akan menyebabkan biaya modal akan
lebih baik atau bahkan lebih buruk. menjadi lebih tinggi juga. Ketidakseim-
Apabila kinerja perusahaan dimasa yang bangan informasi antara partisipan, dimana
akan datang lebih buruk yang hanya pihak manajemen lebih mengetahui pros-
diketahui oleh manajemen perusahaan, pek perusahaan dimasa yang akan datang
maka perusahaan akan mengeluarkan bi- dibandingkan dengan investor tersebut,
aya yang lebih besar atas tindakannya. menyebabkan perusahaan akan mengeluar-
Selain itu, investor juga akan menanggung kan biaya yang lebih tinggi juga, karena
kerugian atas investasinya, seperti ke- tingginya risiko yang dihadapi investor
mungkinan deviden tidak akan diterimanya atas investasinya.
kembali, sehingga biaya modal akan se-
makin tinggi. Menurut Bapepam (2011), Hipotesis
menyatakan bahwa investor yang ber- Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
informasi (informed investor) akan mela- ini adalah sebagai berikut:
kukan transaksi berdasarkan informasi H1:Tingkat disclosure berpengaruh signi-
privat yang diperolehnya, karena itu se- fikan negatif terhadap biaya modal.
makin banyak transaksi yan dilakukan H2:Manajemen laba berpengaruh signi-
investor, semakin tinggi pula volatilitas fikan positif terhadap biaya modal.
harga saham dikarenakan munculnya in- H3:Asimetri informasi berpengaruh signi-
formasi privat. Volatilitas di pasar ke- fikan positif terhadap biaya modal.
uangan menggambarkan tingkat risiko
yang dihadapi pemodal karena mencermin- 3.Metode Penelitian
kan fluktuasi pergerakan harga saham. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Kerangka Konseptual penelitian ini adalah penelitian kausatif.
Pengungkapan merupakan penyajian infor- Penelitian kausatif merupakan jenis peneli-
masi laporan keuangan kepada pihak-pihak
tian dengan karakteristik masalah berupa
yang menggunakan informasi tersebut da-
lam pengambilan keputusan. Pengungka- hubungan sebab akibat antara dua variabel
pan yang luas dapat menarik pihak ekster- atau lebih. Penelitian kausatif bertujuan
nal seperti kreditor dan investor. Investor untuk melihat pengaruh suatu variabel de-
mengharapkan pengembalian atas investasi ngan variabel lainnya. Penelitian ini meng-
mereka berupa deviden, sedangkan kredi- hubungkan empat variabel yaitu tingkat
tor mengharapkan pengembalian atas pin- disclosure, manajemen laba, asimetri inf-
jaman mereka berupa bunga untuk meng-
ormasi terhadap biaya modal.
investasikan dananya kepada perusahaan,
karena pihak eksternal berasumsi pengung- Populasi

13
Populasi adalah sekelompok orang, Teknik yang digunakan dalam peneli-
kejadian atau segala sesuatu yang mempu- tian ini menggunakan teknik dokumentasi
nyai karakteristik tertentu. Populasi yang yang dimaksudkan sebagai cara untuk me-
ngumpulkan data dengan mempelajari dan
digunakan dalam penelitian ini adalah pe-
mencatat bagian yang dianggap penting
rusahaan manufaktur yang terdaftar di dari berbagai sumber yang resmi. Teknik
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009- dokumentasi ditujukan untuk memperoleh
2011. Peneliti mengambil perusahaan ma- data langsung terutama seluruhnya dari ke-
nufaktur sebagai populasi penelitian adalah pustakaan (buku, dokumen, artikel, lapo-
karena perusahaan manufaktur merupakan ran, jurnal, dll).
perusahaan besar yang lebih banyak dimi- Dokumentasi yang digunakan dalam
penelitian ini berupa Laporan Tahunan Pe-
nati oleh investor untuk menanamkan sa-
rusahaan Emitten yang dijadikan sampel,
hamnya. yaitu perusahaan manufaktur yang terdaf-
Sampel tar di BEI tahun 2009-2011.
Penelitian ini menggunakan sampel yaitu Variabel Penelitian
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Variabel-variabel yang akan diteliti dalam
BEI dapat dilihat pada Tabel 16. Sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang dipilih yaitu dengan menetapkan a. Variabel terikat/dependent
Variabel terikat/dependent merupakan va-
kriteria sampel sebagai berikut:
riabel yang menjadi perhatian utama dalam
a. Perusahaan yang sahamnya tetap aktif sebuah pengamatan/penelitian. Variabel te-
beroperasi dari tanggal 1 Desember - rikat yang digunakan dalam penelitian ini
2009 sampai 31 Desember 2011. adalah biaya modal (Y).
b. Perusahaan mempunyai laporan tahu- b. Variabel bebas/independent
nan yang berakhir 31 Desember. Variabel bebas/independent adalah varia-
bel yang dapat mempengaruhi perubahan
c. Perusahaan tidak mengalami laba nega-
dalam variabel dependen dan mempunyai
tif pada periode pelaporan keuangan. hubungan yang positif atau negatif bagi
d. Data perusahaan yang dibutuhkan untuk variabel dependen. Menurut Sugiyono
penelitian ini tersedia. (2005:45), variabel independen adalah tipe
Jenis Data variabel yang menjelaskan atau mempen-
Jenis data yang digunakan dalam pene- garuhi variabel yang lain. Variabel bebas
litian ini adalah data dokumenter. Data do- yang digunakan dalam penelitian ini ada-
kumenter berupa data laporan tahunan lah tingkat disclosure (X1), manajemen
perusahaan industri manufaktur yang ter- laba (X2), dan asimetri informasi (X3).
daftar di BEI pada tahun 2009-2011.
Sumber Data Pengukuran Variabel
Sumber data yang digunakan dalam pe- Biaya Modal
nelitian adalah data sekunder. Data sekun- Biaya modal diukur dengan menggunakan
der merupakan sumber data penelitian - model CAPM. Menurut Horne (2002),
yang diperoleh secara tidak langsung me- CAPM adalah sebuah model single faktor,
lalui media perantara (diperoleh dan dica- dimana return yang diharapkan direalisasi-
tat oleh pihak lain). Data ini berupa catatan kan ke beta. Beta adalah koefisien reaksi
dan laporan historis yang diperoleh mela- pengembalian saham dari pasar secara
lui situs www.idx.co.id, serta - keseluruhan. Model CAPM mengasumsi-
www.yahoofinance.com. kan bahwa biaya modal adalah tingkat
Teknik dan Pengumpulan Data return yang diharapkan oleh investor seba-
gai kompensasi atas risiko yang tidak da-
14
pat didiversifikasi yang diukur dengan - Manajemen Laba
beta, rumus yang digunakan adalah: Manajemen laba diukur dengan proksi
COCit = Rft + βi (RMt – Rft) Discretionary Accruals (DA). Perhitungan
Keterangan: akrual yang tidak normal diawali dengan
COCit : Cost of Capital (biaya modal) perhitungan total akrual. Total akrual suatu
perusahaan i pada tahunt perusahaan dipisahkan menjadi non dis-
Rf :Return bebas risiko yang diproksi cretionary accrual (tingkat akrual yang
dengan tingkat suku bunga SBI 1 normal) dan discretionary accrual (tingkat
bulan. akrual yang tidak normal). Tingkat akrual
βi :Risiko tidak sistematis untuk setiap yang tidak normal ini merupakan tingkat
saham perusahaan, nilai β merupakan akrual hasil rekayasa laba yang dilakukan
risiko tidak sistematis yang diukur oleh manajer. Perhitungan manajemen laba
dengan menggunakan rumus: menggunakan model Jones modifikais
Beta saham = ..(Tandelilin, 2001) yang banyak digunakan dalam penelitian
karena model ini yang paling baik dalam
Keterangan: mendeteksi manajemen laba dan mem-
Covarian : ukuran absolut yang berikan hasil yang paling akurat. Seleng-
menunjukkan sejauhmana dua variabel kapnya perhitungan manajemen laba ada-
mempunyai kecenderungan untuk bergerak lah sebagai berikut (Rika, 2008):
secara bersama-sama yang diperoleh de- 1) Menghitung Total Akrual (TAit),
ngan membandingkan return pasar dengan digunakan rumus:
return saham biasa. TAit = NIit – CFOit
Varian : hasil kuadrat dari standar deviasi 2) Setelah nilai TAit/Ait-1 diperoleh,
return saham harian. maka nilai tersebut dimasukkan ke
RMt :Return pasar yang diperoleh dari dalam persamaan regresi OLS, sebagai
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berikut:
dengan rumus: TAit/Ait-1 = α1 (1/Ait-1) + β1
(∆Recit/Ait-1) + β2 (PPEit/Ait-1)
Rmt = 3) Setelah nial α1, β1, β2 diperoleh,
kemudian hitung nilai NDAit dengan
Tingkat Disclosure
rumus:
Pengukuran indeks disclosure yang di-
NDAit = α1(1/Ait-1)+β1(∆Salesit/Ait-1
gunakan yang dianjurkan oleh PSAK serta
- ∆Recit/Ait-1)+β2 (PPEit/Ait1)
SK Bapepam No.Kep-06/PM/2000 yang
4) Hitung nilai DA, dengan rumus:
menyatakan bahwa skoring indeks dis-
DAit = TAit/Ait-1-NDAit
closure adalah sebagai berikut:
Dimana:
a. Pemberian skor untuk setiap peng-
TAit=Total akrual perusahaan i pada tahun
ungkapan dilakukan secara dikotomis.
t
Item yang diungkapkan diberi nilai 1
NIit= Laba bersih (net income) perusahaan
dan apabila tidak diungkapkan maka
i pada tahun t
diberi 0. Pemberian skor ini tidak ada
CFOit= Kas dari operasi (cash flow from
pembobotan atas item pengungkapan.
operation) perusahaan i pada tahun t
b. Skor yang diperoleh tiap perusahaan
NDAit=Non discretionary accrual
dijumlahkan untuk mendapatkan skor
perusahaan i pada tahun t
total.
DAit= Discretionary accrual perusahaan i
c. Pengukuran indeks pengungkapan tiap
pada tahun t
perusahaan dilakukan dengan membagi
ΔSalesit = Pendapatan perusahaan i pada
skor total setiap perusahaan dengan
tahun t dikurangi pendapatan tahun t-1
skor total yang diharapkan.

15
PPEit = Aktiva tetap perusahaan i pada ltikolonieritas dapat dilakukan dengan
tahun t melihat nilai VIF (Variance Inflating Fac-
α1 = Konstanta tor) < 10 dan tolerance > 0,10.
β1, β2 = Koefisien regresi Uji Heterokedastisitas
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada Heterokedastisitas dapat dideteksi
tahun t-1 dengan cara menggunakan uji Glejser yai-
Jika nilai discretionary accruals perusa- tu keputusan dapat diambil jika variabel
haan negatif, ini berarti manajemen laba independen mempunyai nilai signifikan
yang dilakukan oleh perusahaan yaitu de- yang secara stastistik mempengaruhi varia-
ngan cara menurunkan laba, sebaliknya bel terikat (sig > 0.05) maka tidak terdapat
jika nilai discretionary accruals perusa- gejala heterokedastisitas. Sebaliknya jika
haan positif berarti manajemen yang dila- variabel independen tidak mempunyai nilai
kukan perusahaan yaitu dengan menaikkan signifikan secara stastistik mempengaruhi
laba perusahaan. variabel (sig>0.05), maka dapat dikatakan
ada indikasi terjadinya heterokedastisitas.
Asimetri Informasi Model yang baik adalah apabila tidak
Pengukuran asimetri informasi dilakukan terjadi heterokedastisitas.
dengan menggunakan relative bid-ask Uji Autokorelasi
spread yang dioperasikan sebagai berikut Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi
(Yelly, 2008): antara anggota sampel atau data peng-
SPREADi,t = (ask i,t – bid i,t)/{( ask i,t + amatan yang diurutkan berdasarkan waktu,
bid i,t )/2}x 100 sehingga satu data dipengaruhi oleh data
Dimana : sebelumnya. Autokorelasi muncul pada re-
SPREAD =selisih harga saat ask dengan gresi yang menggunakan data berskala
harga bid perusahaan i pada tahun t. atau time series. Ada beberapa model pen-
Ask i,t =harga ask tertinggi saham pe- gujian yang bisa digunakan untuk mende-
rusahaan i yang terjadi pada tahun t. kati autokorelasi. Model yang baik harus
Bid i,t = harga bid terendah saham pe- bebas dari autokorelasi. Pengujian autoko-
rusahaan i yang terjadi pada tahun t. relasi yang banyak digunakan adalah mod-
el Durbin-Watson.
Uji Asumsi Klasik Kriteria pengujian Durbin-Watson adalah
Uji Normalitas sebagai berikut:
Uji normalitas adalah pengujian yang 1. Bila angka DW < -2 berarti ada korelasi
dilakukan untuk melihat apakah data yang yang positif.
akan diolah berdistribusi normal atau ti- 2. Bila angka DW -2 sampai dengan +2
dak. Pengujian normalitas dalam penelitian berarti tidak ada autokorelasi.
ini dilakukan dengan menggunakan uji 3. Bila angka DW > 2 berarti ada
one sample kolmograv-sminor test, dengan autokorelasi yang negatif.
α = 5%, bila sig ≥ α maka data sampel Uji Model
yang diambil berdistribusi normal dan jika Uji Koefisien Determinasi
sig ≤ α maka data sampel yang diambil Koefisien determinasi (R2) digunakan unt-
berdistribusi tidak normal. uk menentukan proporsi kontribusi seluruh
Uji Multikolinearitas variabel bebas terhadap variabel terikat,
Uji multikolonieritas dilakukan untuk dengan menggunakan rumus:
menguji apakah model regresi ditemukan ESS
adanya korelasi antar variabel bebas R2 =
TSS
(independen). Model regresi yang paling Dimana:
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di- ESS = Explained Sum Square (jumlah
antara variabel independen. Pengujian mu- kuadrat yang dijelaskan)
16
TSS = Total Sum Square (jumlah total signifikan antara variabel independen
kuadrat) dengan variabel dependen.
Koefisien Regresi Berganda b. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan
Analisis regresi berganda adalah analisis Ha diterima berarti ada hubungan
tentang hubungan antara satu dependent signifikan antara variabel independen
variable dengan dua atau lebih dengan variabel dependen.
independent variable. Data yang dikum-
pulkan akan diolah dengan menggunakan
software SPSS 16.0. 4. TEMUAN PENELITIAN DAN
Untuk mengetahui pengaruh variabel PEMBAHASAN
bebas terhadap variabel terikat digunakan Gambaran Umum Perusahaan
model regresi linear berganda dengan Perusahaan manufaktur memiliki karak-
persamaan sebagai berikut: teristik utama yaitu mengolah bahan baku
Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + e menjadi produk yang sifatnya berbeda
Dimana: sama sekalinya dengan bahan bakunya
Y = Biaya Modal atau mengolah bahan baku menjadi bahan
α = Koefisien konstanta setengah jadi atau barang jadi.
β = Koefisien regresi 1. Statistik Deskriptif
X1 = Tingkat disclosure secara deskriptif variabel-variabel dalam
X2 = Manajemen Laba penelitian ini. Variabel biaya modal memi-
X3 = Asimetri Informasi liki rata-rata 0,732 dengan standar deviasi
е = Error 0,117. Tingkat biaya modal tertinggi (mak-
simum) terjadi pada angka 0,920 yaitu
Uji F (F-test) pada perusahaan PT. Fajar Wisesa, Tbk
Uji F dilakukan untuk menguji apakah pada tahun 2009, sedangkan tingkat biaya
model yang digunakan signifikan atau ti- modal terendah (minimum) terjadi pada
dak, sehingga dapat dipastikan apakah PT. Yanaprima Hastapersada, Tbk sebesar
model tersebut digunakan untuk mem- 0,32 pada tahun 2011.
prediksi pengaruh variabel secara bersama- Variabel tingkat disclosure memiliki rata-
sama terhadap variabel dependen. Hipo- rata 0,758 dengan standar deviasi 0,889.
tesis > α, maka berarti model tersebut sig- Tingkat disclosure tertinggi (maksimum)
nifikan, sehingga dapat melihat ada tidak- terjadi pada PT. Budi Acid Jaya, Tbk sebe-
nya pengaruh semua variabel bebas terha- sar 0,98 pada tahun 2011, sedangkan ting-
dap variabel terikat serta untuk menguji kat disclosure terendah (minimum) terjadi
apakah model yang digunakan dengan me- pada PT. Nipress, Tbk sebesar 0,55 pada
mbandingkan nilai sig yang didapat tahun 2011.
dengan derajat signifikansi α = 0.05. Apa- Variabel manajemen laba yang diukur de-
bila nilai sig lebih kecil dari derajat signi- ngan Discretionary Accruals (DA) memi-
fikansi maka persamaan regresi yang dipe- liki rata-rata -0,00331 dengan standar devi-
roleh dapat diandalkan (sudah fix). asi sebesar -0,141. Tingkat DA tertinggi
terjadi pada PT. Asahimas Flat Glass, Tbk
Uji Hipotesis sebesar 0,37140 tahun 2011 dan DA tere-
Uji hipotesis digunakan untuk melihat pe- ndah terjadi pada PT. Alumindo Light Me-
ngaruh dari masing-masing variabel secara tal Industry, Tbk sebesar -0,429 pada tahun
individu terhadap variabel tidak bebas. 2009.
Dengan kriteria pengujian : Variabel asimetri informasi yang diukur
a. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan dengan menggunakan spread. Rata-rata
Ha ditolak berarti tidak ada hubungan spread sebesar 0,804 dengan standar devi-
asi 0,338. Tingkat spread tertinggi terjadi

17
pada PT. Indospring, Tbk sebesar 181 Model yang baik adalah tidak terjadi
tahun 2010, sedangkan spread terendah heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada-
terjadi pada PT. Yanaprima Hastapersada, nya gejala heterokedastisitas digunakan uji
Tbk sebesar 10,00 pada tahun 2011. Glejser dapat dilihat pada Tabel 11. Apa-
bila nilai sig > 0,05 maka data tersebut be-
A. Uji Asumsi Klasik bas dari heterokedastisitas. Berdasarkan
Sebelum melakukan analisis regresi linear hasil perhitungan dari masing-masing var-
berganda, ada beberapa syarat pengujian iabel menunjukkan bahwa level sig>α -
yang harus dipenuhi agar hasil olahan data 0,05, sehingga penelitian ini bebas dari ge-
benar-benar dapat menggambarkan apa jala heterokedastisitas dan layak untuk
yang menjadi tujuan penelitian, yaitu: diteliti.
3. Uji Autokorelasi
1. Uji Normalitas Residual Berdasarkan uji autokorelasi pada hasil
Tujuan dari uji normalitas residual ini ada- perhitungan statistik pada Tabel 12
lah untuk menguji apakah dalam sebuah ditemukan bahwa nilai Durbin-Watson se-
model regresi, variabel pengganggu atau besar 1,410 > -2 yang berarti bahwa terbe-
residual memiliki distribusi normal. bas dari autokorelasi.
Pengujian normalitas residual data pada
penelitian ini dilakukan dengan mengguna- B. Hasil Analisis Data
kan one samplekolmogrov-smirnov test da- 1. Koefisien Regresi Berganda
pat dilihat pada Tabel 9, yang mana jika Analisis data dalam penelitian ini menggu-
nilai asymp.sig (2-tailed) > 0,05, maka di- nakan model regresi berganda (multiple
stribusi residual dikatakan normal. regression) untuk menguji pengaruh varia-
bel-variabel independen terhadap variabel
2. Uji Multikolinearitas dependen. Analisis regresi berganda digu-
Gejala multikolinearitas ditandai dengan nakan untuk memberikan penjelasan ten-
adanya hubungan yang kuat diantara tang aplikasi program spss 16 yang telah
variabel independen (bebas) dalam suatu ditransformasikan ke dalam variabel pene-
persamaan regresi. Apabila dalam suatu litian seperti terlihat pada Tabel 13.
persamaan regresi terdapat gejala Dari pengolahan data stastistik, maka di-
multikolinearitas, maka akan menyebabk- peroleh persamaan regresi linear berganda
an ketidakpastian estimasi, sehingga ke- sebagai berikut:
simpulan yang diambil tidak tepat. Model Y = 66,256 - 0,047(X1) + 4,083(X2) +
regresi yang dinyatakan bebas dari multi- 0,130(X3)
kolinearitas apabila nilai VIF < 10 dan ni- Angka yang dihasilkan dari pengujian
lai tolerance > 0,10. hasil perhitungan - tersebut dijelaskan sebagai berikut:
VIF dan tolerance dapat dilihat pada a. Konstan (α)
Tabel 10. Nilai VIF untuk variabel tingkat Nilai konstanta yang diperoleh sebesar
disclosure (X1) sebesar 1,019 dengan 66,256. Hal ini berarti jika variabel inde-
tolerance sebesar 0,981, manajemen laba penden (X1,X2,dan X3) tidak ada, maka
(X2) mempunyai nilai VIF sebesar 1,004 besarnya tingkat biaya modal yang terjadi
dengan tolerance 0,996 dan asimetri infor- adalah sebesar 66,256.
masi (X3) mempunyai nilai VIF sebesar b. Koefisien Regresi (β) X1
1,019 dengan tolerance 0,981. Masing- Nilai koefisien regresi variabel tingkat
masing variabel bebas memiliki nilai VIF disclosure (X1) sebesar -0,047. Hal ini
<10 dan nilai tolerance > 0,1, sehingga da- menunjukkan bahwa setiap peningkatan
pat disimpulkan bahwa tidak terdapat geja- satu satuan tingkat disclosure akan meng-
la multikolinearitas antar variabel bebas. akibatkan penurunan biaya modal sebesar
2. Uji Heterokedastisitas 0,047.

18
c. Koefisien Regresi (β) X2 fikansi 0,514 >α 0,05. Hal ini menun-
Nilai koefisien regresi variabel manajemen jukkan bahwa tingkat disclosure (X1)
laba yang diukur dengan discretionary tidak berpengaruh terhadap biaya modal
accruals (DA) (X2) sebesar 4,083. Hal ini dan kesimpulannya hipotesis 1 ditolak.
menandakan, bahwa setiap peningkatan 2) H2: manajemen laba (X2) berpengaruh
satu satuan manajemen laba yang diukur positif terhadap biaya modal pada pe-
dengan DA akan mengakibatkan kenaikan rusahaan manufaktur yang terdaftar di
biaya modal sebesar 4,083. Bursa Efek Indonesia (BEI).
d. Koefisien Regresi (β) X3 Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa ma-
Nilai koefisien regresi variabel asimetri najemen laba yang diukur dengan DA
informasi (X3) yang diukur dengan spread yang memiliki nilai signifikansi -
sebesar 0,130. Hal ini berarti bahwa setiap 0,604>α 0,05. Hal ini menunjukkan
kenaikan satu satuan spread akan meng- bahwa manajemen laba (X2) tidak ber-
akibatkan kenaikan biaya modal sebesar pengaruh terhadap biaya modal dan ke-
0,130. simpulannya hipotesis 2 ditolak.
3) H3: Asimetri informasi (X3) berpenga-
2. Pengujian Model Penelitian ruh positif terhadap biaya modal pada
a. Uji F perusahaan manufaktur yang terdaftar
Hasil pengolahan data statistik pada Tabel di Bursa Efek Indonesia (BEI).
14 menunjukkan hasil sebesar 5,677 yang Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa
signifikan pada 0,001. Jadi, F hitung>F ta- asimetri informasi yang diukur dengan
bel (sig 0,001 < 0,05). Hal ini berarti bah- menggunakan spread memiliki nilai
wa persamaan regresi yang diperoleh dapat signifikansi 0,000<α 0,05. Hal ini me-
diandalkan atau model yang digunakan nunjukkan bahwa asimetri informasi
sudah fix. (X3) berpengaruh terhadap biaya modal
dan kesimpulannya hipotesis 3 -
b. Uji Koefisien Determinasi diterima.
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 15
menunjukkan 0,125. Hal ini mengindikasi- 2. Pembahasan
kan bahwa kontribusi variabel bebas yaitu 1) Pengaruh tingkat disclosure terhadap
tingkat disclosure, asimetri informasi dan biaya modal pada perusahaan
manajemen laba terhadap variabel terikat manufaktur yang terdaftar di BEI
yaitu biaya modal 12,5% sedangkan 87,5% Berdasarkan hasil analisis statistik
ditentukan oleh faktor lain. dalam penelitian ini ditemukan bahwa
hipotesis 1 (X1), bahwa tingkat disclosure
c. Pengujian Hipotesis (Uji t stastistik) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh va- biaya modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai
riabel independen terhadap variabel depen- signifikansinya yang bernilai 0,514.
den dalam persamaan regresi secara parsial Artinya tingkat disclosure tidak berpenga-
dengan asumsi variabel lain dianggap kon- ruh terhadap biaya modal. Hal ini ber-
stan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lawanan dengan teori yang menyatakan
pada tingkat alpha 0,05 diperoleh kesim- bahwa semakin luas pengungkapan maka
pulan sebagai berikut: semakin rendah tingkat biaya modal.
1) H1 : tingkat disclosure berpengaruh ne- Menurut Elliot dan Jacobson (1994) dalam
gatif terhadap biaya modal pada pe- Siti (2003), manajemen akan mengung-
rusahaan manufaktur yang terdaftar di kapkan informasi secara sukarela jika
Bursa Efek Indonesia (BEI) manfaat yang diperoleh dari pengungkapan
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa informasi tersebut lebih besar dari
tingkat disclosure memiliki nilai signi- biayanya. Akan tetapi fakta mengungkap-
19
kan bahwa pengungkapan perusahaan ma- modal. Menurut Gulo (2000) dalam Siti -
sih banyak yang belum memadai dimana (2003), pengungkapan yang lebih menaik-
tingkat kedetailan, ketepatan waktu dan kan likuiditas pasar saham, sehingga dapat
kejelasan dari pengungkapan belum ter- menurunkan biaya modal, baik melalui m-
penuhi. Hal ini berarti bahwa pihak mana- enurunnya biaya transaksi atau melalui
jemen belum merasakan manfaat dari pe- meningkatnya sekuritas saham.
ngungkapan tersebut. Selain itu, investor
juga belum mampu untuk merespon infor- 2) Pengaruh manajemen laba terhadap
masi dengan cermat. Dilihat dari kegiatan biaya modal pada perusahaan
operasional perusahaan manufaktur, inves- manufaktur yang terdaftar di BEI
tor beranggapan bahwa perusahaan manu- Berdasarkan hasil analisis statistik da-
faktur memiliki prospek usaha yang lebih lam penelitian ini ditemukan bahwa hipo-
baik dimasa yang akan datang, dengan tesis 2 (X2), bahwa manajemen laba yang
asumsi bahwa investor akan mendapatkan diukur dengan DA tidak berpengaruh ter-
pengembalian yang lebih atas investasinya, hadap biaya modal. Hal ini dapat dilihat
sehingga informasi yang tersedia kurang dari nilai signifikansinya yang bernilai -
mendapatkan perhatian dari investor. 0,604. Artinya manajemen laba tidak ber-
Menurut Suwardjono (2005:582) me- pengaruh terhadap biaya modal.
nyatakan bahwa semakin banyak informasi Hal ini berlawanan dengan teori yang
yang tersedia, tidak selalu lebih baik jika menyatakan bahwa semakin tinggi nilai
pemakai tidak mengolah dan memanfaat- DA, maka semakin tinggi biaya modal.
kan informasi, maka informasi tersebut Manajemen laba merupakan salah satu fa-
tidak akan ada artinya, sehingga dalam hal ktor yang mengurangi kredibilitas laporan
ini dibutuhkan kecermatan bagi investor keuangan, manajemen laba menambah bi-
untuk melakukan analisis terhadap infor- as dalam laporan keuangan dan dapat men-
masi yang ada. Hasil penelitian ini mendu- gganggu pemakai laporan keuangan yang
kung hasil penelitian Siti (2003) yang mempercayai angka laba hasil rekayasa te-
menemukan bahwa pengungkapan suka- rsebut sebagai angka laba sebenarnya (Se-
rela yang dibuat oleh pihak manajemen da- tiawati dan Naim, 2000 dalam Rahmawati,
lam laporan tahunan perusahaan tidak me- 2006). Hal ini menunjukkan bahwa invest-
nurunkan biaya modal perusahaan. Hasil tor tidak menyadari adanya praktik mana-
penelitian ini juga bertentangan dengan pe- jemen laba yang dilakukan oleh emitten
nelitian Khomsiyah (2003) yang menemu- sehingga investor tidak melakukan antisi-
kan bahwa adanya hubungan yang signify- pasi risiko untuk dapat menaikkan tingkat
kan antara pengungkapan dengan biaya imbal hasil saham yang dipersyaratkannya.
modal. Hasil penelitian ini sesuai menurut Xie
Menurut Botosan (2000) pemakaian (2001) dalam Wiwik (2005), yang me-
CAPM sebagai proksi biaya modal me- nyatakan bahwa investor mispricing (kesa-
ngandung beberapa kelemahan diantaranya lahan penentuan harga) akrual yang men-
CAPM kurang tepat digunakan sebagai jelaskan bahwa terjadinya anomali akrual.
proksi biaya modal karena CAPM tidak Hal ini menunjukkan bahwa investor
mencerminkan keterkaitannya dengan pe- kurang cermat dalam melakukan analisis
ngungkapan yang dilakukan oleh peru- terhadap laba yang dihasilkan oleh
sahaan. Menurut Botosan (2000), ia tidak perusahaan. Investor yakin kalau laba yang
mampu untuk membuktikan pengaruh - dihasilkan oleh perusahaan adalah laba
yang signifikan untuk perusahaan yang sebenarnya, sehingga investor memiliki
mempunyai jumlah analis yang lebih kepercayaan yang tinggi kepada perusa-
besar. Proksi biaya modal berkaitan de- haan atas investasinya dan menilai risiko
ngan harga saham yang terjadi di pasar yang akan ditanggungnya juga lebih kecil,
20
karena adanya peraturan-peraturan yang meningkat maka pasar menjadi kurang
dibuat oleh pemerintah. Menurut Suka- likuid. Penurunan likuiditas dan peningkat-
mulja (2001) dalam Bapepam (2011), an asimetri informasi akan membawa pada
menyatakan bahwa investor cenderung ira- harga sekuritas yang tinggi sehingga biaya
sional dalam mengambil keputusan, dian- modal juga akan meningkat. Hasil pene-
taranya karena pengetahuan yang kurang litian ini sesuai dengan penelitian Khomsi-
memadai dan investor cenderung kurang yah (2005) dan Mira (2004), yang menya-
mengikuti konsep investasi pasar modal takan bahwa semakin tinggi asimetri infor-
(misalnya, mempertimbangkan risiko dan masi maka semakin tinggi pula biaya
imbal hasil serta berinvestasi untuk jangka modal, karena sesuai dengan teori ke-
panjang). Proksi CAPM yang menggam- agenan yaitu semakin banyak informasi
barkan risiko atas investasi saham juga yang disembunyikan oleh pihak agen, ma-
tidak berkaitan dengan perilaku para ma- ka akan semakin tinggi risiko yang harus
najer untuk melakukan manajemen laba ditanggung oleh pemilik modal.
terhadap perusahaannya. Hasil penelitian Proksi biaya modal yang diukur
ini berbeda dengan hasil penelitian Wiwik dengan menggunakan CAPM, membuk-
(2005), yang menemukan bahwa terdapat tikan bahwa asimetri informasi berkaitan
hubungan yang signifikan antara mana- dengan biaya modal, yang menunjukkan
jemen laba dengan biaya modal, yang me- bahwa proksi CAPM yang berkaitan de-
nyatakan bahwa semakin tinggi tingkat ak- ngan risiko saham berkaitan dengan harga
rual maka makin tinggi pula biaya modal. saham yang tergambar dalam proksi asi-
metri informasi yaitu spread. Menurut Su-
3) Pengaruh asimetri informasi wardjono (2005:160), harga sekuritas akan
terhadap biaya modal pada perusahaan berpengaruh terhadap biaya modal dana
manufaktur yang terdaftar di BEI yang dapat diperoleh perusahaan dan pada
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam gilirannya biaya modal tersebut mempe-
penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis 3 ngaruhi keputusan manajemen dalam efi-
(X3), bahwa asimetri informasi yang di- siensi pengelolaan sumber daya fisis, keua-
ukur dengan spread berpengaruh signi- ngan, dan manusia. Hal ini juga berkaitan
fikan terhadap biaya modal. Hal ini dapat dengan asimetri informasi yang diukur
dilihat dari nilai signifikansinya yang ber- dengan menggunakan harga saham,
nilai 0,000. Artinya asimetri informasi ber- sehingga informasi yang terkandung dalam
pengaruh positif terhadap biaya modal. harga saham lebih banyak diketahui oleh
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil pe- pihak manajemen perusahaan disbanding-
nelitian Khomsiyah (2005) yang menya- kan dengan investor. Menurut Bapepam
takan bahwa semakin tinggi asimetri infor- (2011), pasar modal di Indonesia berada
masi maka semakin tinggi pula tingkat pada kondisi pasar yang lemah yang dika-
biaya modal. Hal ini menunjukkan bahwa renakan para pelaku pasar memiliki infor-
asimetri informasi dimana pihak mana- masi yang tidak seimbang sehingga ter-
jemen perusahaan lebih banyak menge- jadinya asimetri informasi. Keadaan pasar
tahui informasi dibandingkan pihak invest- yang lemah menyatakan bahwa harga
tor, sehingga investor mampu untuk mere- sekuritas telah mencerminkan semua data
spon pasar dengan cermat, untuk meng- historis yang terjadi, sehingga informasi
hindari risiko yang akan ditanggungnya di- tentang harga, volume ataupun analisa per-
masa yang akan datang. Asimetri informa- gerakan trend tidak dapat digunakan untuk
si ini juga menuntut investor untuk mena- mendapatkan keuntungan lebih. Data ten-
ikkan tingkat imbal hasil yang telah diper- tang harga dan volume tersedia juga sangat
syaratkannya. Menurut Khomsiyah (2005) mudah didapatkan, sehingga jika data ter-
menyatakan bahwa jika asimetri informasi sebut dapat memberikan sinyal yang tepat
21
bagi investor maka hampir semua investor informasi tentang laba peru-sahaan
dapat menggunakan informasi ini. Ketika tersebut.
informasi dari data historis memberikan 3. Bagi penelitian selanjutnya:
sinyal untuk membeli, maka seluruh inves- a. Memperpanjang periode
tor akan dapat menangkap sinyal tersebut, pengamatan biaya modal.
maka yang terjadi adalah pergerakan se- b. Menggunakan proksi lainnya
cara tiba-tiba, hal inilah yang menyebab- untuk mengukur biaya modal.
kan tingkat volatilitas tinggi, sehingga DAFTAR PUSTAKA
biaya modal juga akan semakin tinggi.
Ahmed Riahi & Belkoui. Teori Akuntansi.
PENUTUP Salemba Empat. Jakarta.
A. Kesimpulan Albright & Ingram. 2007. Financial
Dari hasil pengujian yang telah dije- Accounting a User Perspective. South
laskan pada bab sebelumnya, dapat di- Western.
simpulkan sebagai berikut: Bapepam. 2011. Volatilitas Pasar Modal
1. Tingkat disclosure tidak berpeng- Indonesia dan Perekonomian Dunia.
aruh terhadap biaya modal. Laporan Studi. www.bapepam.co.id.
2. Manajemen laba yang diukur de- Bodie, Kane & Marcus. 2008. Investments.
ngan DA tidak berpengaruh terha- Salemba Empat. Jakarta.
dap biaya modal. Botosan, A.Christine. 2000. Disclosure
3. Asimetri informasi yang diukur de- Level and Expected Cost of Equity
ngan spread, berpengaruh positif Capital: An Examination of Analyst’s
terhadap biaya modal. Rankings of Corporate Disclosure.
B. Keterbatasan penelitian http://ssrn.com.
1. Masih adanya beberapa variabel la- Dhiba Meutya Chancera. 2011. Pengaruh
in yang belum digunakan dan me- Manajemen Laba Terhadap Biaya
miliki kontribusi yang besar dalam Modal Ekuitas pada Perusahaan
mempengaruhi biaya modal. Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
2. Tahun pengamatan penelitian ini Efek Indonesia Tahun 2008-2009.
masih terlalu singkat yaitu dari ta- Skripsi. Universitas Diponegoro
hun 2009-2011. Semarang.
C. Saran Healy,M. Paul & Krishna G. Palepu. 2000.
Dari kesimpulan yang telah diperoleh A Review of The Empirical Disclosure
dari hasil penelitian ini, maka dapat di- Literature.http://ssrn.com/abstract=258
berikan beberapa saran sebagai berikut: 514.
1. Bagi investor, sebaiknya memper- Hendra Syamsir. 2004. Solusi Investasi di
hatikan informasi yang tersedia di Bursa Efek Indonesia (Pendekatan
pasar modal untuk digunakan secara Analisis Teknikal Melalui Studi Kasus
efisien, sehingga risiko yang akan di- Riil dengan Dilengkapi Formulasi Meta
tanggung dimasa yang akan datang Stock). Elexmedia Komputindo.
menjadi lebih kecil dan sebaiknya Jakarta.
menanamkan modal pada perusaha- Horne, James C.Van. 2002. Financial
an yang memiliki tingkat manajemen Management. Prentice Hall.
laba yang rendah. Herbst, Anthony F. 2002. Capital Asset
2. Bagi perusahaan, sebaiknya perusa- Investments (Strategy, Tastics, and
haan tidak melakukan praktik mana- Tools). Wiley Finance.
jemen laba, karena laba yang dium- Imam Ghazali. 2002. Aplikasi Analisis
umkan ke publik tersebut menjadi Multivariate dengan Program SPSS.
pegangan bagi yang membutuhkan Universitas Diponegoro. Semarang.
22
Khomsiyah. 2003. Pengungkapan, Tarjo. 2003. Pengaruh Konsentrasi
Asimtetri Informasi, dan Cost of Kepemilikan Institusional dan Leverage
Capital. SNA VI. Surabaya. terhadap Manajemen Laba, Nilai
Lambert, A. Richard. 2006. Information Pemegang Saham serta Cost of Equity
Asymmetry, Information Percision and Capital. Skripsi. Universitas Bung
The Cost of Capital. Hatta.
http://ssrn.com/abstract=823504. Veralyana Tama. 2010. Pengaruh
Mira Zulfiana. 2004. Pengaruh Informasi Earnings Management dan Book to
Asimetri dan Disclosure terhadap Cost Market Ratio Terhadap Cost of Equity
of Capital (Studi Empiris pada pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar
perusahaan-perusahaan manufaktur di di BEI (2006-2008). Skripsi.
Bursa Efek Jakarta). Skripsi. Universitas Andalas.
Universitas Bung Hatta. Wild, J. John., Subramanyam, K.R, &
Mohamad Samsul. 2006. Pasar Modal dan Halsey, F. 2005. Analisis Laporan
Manajemen Portofolio. Jakarta: Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Erlangga. Wiwik Utami. 2005. Pengaruh
Ni Ketut Muliati. 2011. Pengaruh Asimetri Manajemen Laba terhadap Biaya
Informasi dan Ukuran Perusahaan Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan
pada Praktik Manajemen Laba di Publik Sektor Manufaktur). SNA VII.
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Solo
di Bursa Efek Indonesia. Tesis. www.idx.co.id
Universitas Udayana Denpasar. www.bapepam.co.id
Rika Elfitra. 2008. Pengaruh Yelly Anggraini. 2008. Pengaruh Asimetri
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Informasi dan Ukuran Perusahaan
Leverage Terhadap Manajemen Laba. Terhadap Rekayasa Laporan Keuangan
Skripsi. Universitas Negeri Padang. pada Perusahaan Manufaktur Tercatat
Ross, Westerfield & Jordan. 2009. di BEJ. Skripsi. Universitas Negeri
Pengantar Keuangan Perusahaan. Padang.
Salemba Empat. Jakarta.
Siti Asiah Murni. 2003. Pengaruh Luas
Ungkapan Sukarela dan Asimetri
Informasi terhadap Cost of Equity
Capital pada Perusahaan Publik di
Indonesia. SNA VI. Surabaya.
Stice, Stice & Skousen. 2004. Akuntansi
Intermediate. Salemba Empat. Jakarta.
Sticky, Sticky & Housen. 2004. Akuntansi
Intermediate. Salemba Empat. Jakarta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.
PT. Alfabeta. Bandung.
Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian
Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi
Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
BPFE. Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis
Investasi dan Manajemen Portofolio.
BPFE. Yogyakarta.

23
Gambar 1 Kerangka Konseptual

Tingkat Disclosure
(X1)

Manajemen Laba
Biaya Modal
(X2)
(Y)

Asimetri Informasi
(X3)

Tabel 3.
Kriteria Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah Perusahaan Jumlah Sampel


Jumlah perusahaan 124 perusahaan 124 perusahaan
manufaktur yang terdaftar
selama 2009-2011
Perusahaan yang tidak 77 perusahaan, diantaranya: 45 perusahaan
memiliki laporan tahunan 50 perusahaan pada tahun 2009
yang berakhir 31 Desember 33 perusahaan pada tahun 2010
2009-2011 32 perusahaan pada tahun 2011
Perusahaan yang memiliki 12 perusahaan 33 perusahaan
laba negatif
Tabel 2.
Daftar Perusahaan Sampel
No Kode Nama Perusahaan Jenis Perusahaan
1 ADMG PT. Polychem Indonesia, Tbk Textile, Garment
2 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk Metal and Allied products
3 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk Ceramics, Glass, Porcelain
4 BRAM PT. Indo Kordsa, Tbk Automotive and components
5 BRNA PT. Berlina, Tbk Plastics & packaging
6 BTON PT. Betonjaya Manunggal, Tbk Metal and Allied products
7 BUDI PT. Budi Acid Jaya, Tbk Chemicals
8 ESTI PT. Ever Shine Textile Industry, Tbk Textile, Garment
9 ETWA PT. Eterindo Wahanatama, Tbk Chemicals
10 FASW PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Pulp & Paper
11 GJTL PT. Gajah Tunggal, Tbk Automotive and components
12 IGAR PT. Kageo Igar Jaya, Tbk Plastics & packaging
13 INDS PT. Indospring, Tbk Automotive and components
14 JECC PT. Jembo Cable Company, Tbk Cable
15 JPRS PT. Jaya Pari Steel, Tbk Metal and Allied products
16 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk Houserware

24
No Kode Nama Perusahaan Jenis Perusahaan
17 LION PT. Lion Metal Works, Tbk Metal and Allied products
18 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk Houserware
19 MASA PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk Automotive and components
20 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk Food and Beverages
21 NIPS PT. Nipress, Tbk Automotive and components
22 RMBA PT. Bentoel International Investama, Tbk Tobacco Manufactures
23 SMCB PT. Holcim Indonesia, Tbk Cement
24 SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk Automotive and components
25 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk Pulp & Paper
26 TRST PT. Trias Sentosa, Tbk Plastics & packaging
27 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk Textile, Garment
28 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada, Tbk Plastics & packaging
29 SMGR PT. Semen Gresik (Persero), Tbk Cement
30 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cement
31 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk Food and Beverages
32 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk Chemicals
33 ADES PT. Akasha Wira International, Tbk Food and Beverages
Sumber: www.idx.co.id

Tabel 8 . STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Biaya Modal 99 3.20E1 9.20E1 7.32E1 1.17E1
Tingkat Disclosure 99 5.50E1 9.80E1 7.58E1 8.89E0
Manajemen Laba 99 -4.29E-1 0.37140 -3.31E-4 1.41E-1
Asimetri Informasi 99 1.00E1 1.81E2 8.04E1 3.38E1
Valid N (listwise) 99

UJI ASUMSI KLASIK

Uji Normalitas
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 99
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 10.78308702
Most Extreme Absolute .066
Differences Positive .038
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .778
a. Test distribution is Normal.

25
Tabel 10. Uji Multikolinearitas

a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF

1 Tingkat Disclosure .981 1.019


Manajemen Laba .996 1.004
Asimetri Informasi .981 1.019
a. Dependent Variable: Biaya Modal

Tabel 11. Uji Heterokedastisitas

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -1.256 5.951 -.211 .833
1
Tingkat Disclosure -.064 .069 -.091 -.919 .360
Manajemen Laba 5.480 7.591 .072 .722 .472
Asimetri Informasi .075 .032 .237 2.376 .130

a. Dependent Variable: absolut

Tabel 12. Uji Autokorelasi

b
Model Summary

Model Durbin-Watson

1 1.410
a. Predictors: (Constant), Asimetri Informasi,
Manajemen Laba, Tingkat Disclosure

b. Dependent
Variable: absolut

26
ANALISIS REGRESI BERGANDA

Tabel 13. Uji Regresi Berganda

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 66.256 6.175 10.729 .000
Tingkat Disclosure -.047 .072 -.062 -.656 .514
Manajemen Laba 4.083 7.842 .049 .521 .604
Asimetri Informasi .130 .033 .375 3.955 .000

a. Dependent Variable: Biaya Modal

Tabel 14. Uji F-Statistik

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
Regression 2042.710 3 680.903 5.677 .001
1
Residual 11394.947 95 119.947
Total 13437.657 98

a. Predictors: (Constant), Asimetri Informasi, Manajemen Laba, Tingkat Disclosure

b. Dependent Variable: Biaya Modal

Tabel 15. Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .390 .152 .125 1.0952

a. Predictors: (Constant), Asimetri Informasi, Manajemen Laba,


Tingkat Disclosure

b. Dependent Variable: Biaya Modal

27

Potrebbero piacerti anche