Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
2006-2008 (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Lq 45 Di Bei Periode 1 Agustus 2008-31
Januari 2009
1
Rilla Gantino, 1Marafina Anggraeni Refoltine
1
Fakultas Ekonomi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
rilla.gantino@esaunggul.ac.id
Abstract
This study aims to determine whether there is influence between Quality Auditor
and Quality of Financial Statement of Audit Opinion. Financial Report provides
information for the parties concerned are expected to give a reflection of the
company's financial condition without any actual earnings manipulation practices
that may mislead users of financial statements. Audit is expected to restrict the
practice of earnings management and help maintain and enhance public
confidence to the financial statements. Auditor's effectiveness and ability to detect
earnings management depends on the quality of the auditor. In this study assessed
the quality of auditors' Big four auditors grouping with non big four and the
quality of financial reports can be viewed on the basis of presence or absence of
actions that intentionally flattening profits made by companies judged by Eckel
index. Data analysis method used is to use statistical methods that is by binary
logistic regression. The first hypothesis is used to determine the influence of
quality auditors and quality of financial reports simultaneously to the audit
opinion. The second hypothesis is used to determine the influence of the quality of
financial reports to the audit opinion. The third hypothesis is used to determine
the effect on the quality of auditors' audit opinion. Results of the study is that
there are several affiliated companies in 45 LQ 1 August 2008-31 period January
2009 to do the leveling profits. The results of the first test of the alternative
hypothesis accepted means that the quality of auditors and quality of financial
reporting is a significant simultaneously on the audit opinion. The second
alternative acceptable Hipotesisi means that the quality of financial reporting
significantly affect the audit opinion. As for the third alternative hypothesis is
rejected it means that the quality of auditors do not have a significant impact on
the audit opinion.
Di Indonesia terdapat Kantor Akuntan Big 3. Mulai tahun 2001 perusahaan yang
four dan non-Big four. Auditor Empat Besar total asset nya Rp. 25 milyar keatas
(The Big four Auditors) adalah kelompok harus memasukan audited financial
empat firma jasa profesional dan akuntansi statements-nya ke Departemen
internasional terbesar, yang menangani Perdagangan dan Perindustrian.
mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan 4. Perusahaan yang sudah go public
publik maupun perusahaan tertutup. Auditor harus memasukan audited financial
Empat Besar adalah sebagai berikut, dengan statements-nya ke Bapepam paling
data terakhirnya : lambat 90 hari setelah tahun buku.
1. PricewaterhouseCoopers 5. SPT yang didukung oleh audited
2. Deloitte financial statements lebih dipercaya
3. Ernst & Young oleh pihak pajak dibandingkan
4. KPMG dengan yang didukung oleh laporan
keuangan yang belum di audit.
Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Kualitas Laporan Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah Kualitas laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut sejauh mana laporan keuangan yang sajikan
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan menunjukkan informasi yang benar dan
posisi keuangan yang bermanfaat bagi jujur. Ukuran kualitas laporan keuangan
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan selama ini belum ada. Walaupun demikian,
keputusan ekonomi. secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua,
Laporan keuangan yang merupakan yaitu diukur dengan konserfatisme serta
tanggung jawab manajemen perlu diaudit keberadaan manipulasi laporan keuangan
oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang biasanya diukur dengan manajemen
yang indenpenden, karena : laba.
1. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan Seringkali perhatian pengguna
laporan keuangan tersebut laporan hanya ditujukan kepada informasi
mengandung kesalahan baik yang laba, tanpa memperhatikan bagaimana laba
disengaja maupun yang tidak tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong
disengaja. Karena itu laporan manajemen perusahaan untuk melakukan
keuangan yang belum diaudit kurang beberapa tindakan yang disebut manajemen
dipercaya kewajarannya oleh pihak- atas laba (earning management) atau
pihak yang berkepentingan terhadap manipulasi laba (earning manipulation).
laporan keuangan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan oleh
2. Jika laporan keuangan sudah diaudit perusahaan dalam melakukan tindakan
dan mendapat opini Unqualified manajemen laba adalah dengan perataan
(wajar tanpa pengecualian) dari KAP, laba (income smoothing).
berarti pengguna laporan keuangan Perataan laba dapat didefinisikan
bisa yakin bahwa laporan keungan sebagai cara yang digunakan oleh
tersebut bebas dari salah saji yang manajemen untuk mengurangi fluktuasi
material dan disajikan sesuai dengan laba yang dilaporkan agar sesuai dengan
prinsip akuntasi yang berlaku umum target yang diinginkan baik secara artifisial
di Indonesia. melalui metode akuntansi, maupun secara
riil melalui transaksi. Tindakan perataan
Laporan keuangan
tidak disusun sesuai Pendapat Paragraf tambahan
dengan prinsip wajar tanpa dan pendapat wajar Pendapat tidak wajar
akuntansi berterima pengecualian dengan pengecualian
umum*
Auditor tidak Pernyataan tidak memberikan pendapat, tanpa
independen mempertimbangkan tingkat materialitas
b. Data Kantor Akuntan Publik (KAP) sampling jenuh, yaitu semua data dalam
yang termasuk dalam kategori big populasi dimasukkan menjadi sampel.
four. Namun pengambilan sampel dilakukan
c. Laporan Keuangan Periode 2005- hanya pada perusahaan LQ 45 yang
2008. melaporkan Laporan Keuangan Auditnya
d. Laporan Auditor Independen Periode pada Bursa Efek Indonesia periode 2005-
2006-2008. 2008.
saja. Tapi regresi logistik juga bisa Metode analisis kausalitas memiliki
diterapkan untuk kasus dimana variabel X ciri, yaitu terdiri lebih dari 1 (satu) variabel.
nya bertipe data nominal atau ordinal. Hal Variabel tersebut antara lain variabel
ini seperti analog dengan regresi linier dependen (terikat) dan variabel independen
dengan variabel dummy. Regresi logistik (bebas). Metode analisis kausalitas
dirancang untuk melakukan prediksi merupakan analisis yang digunakan untuk
keanggotaan group. Artinya tujuan dari mengetahui pengaruh antara variabel
analisis regresi logistik adalah untuk independen dan variabel dependen.
mengetahui seberapa jauh model yang Uji asumsi klasik adalah
digunakan mampu memprediksi secara persyaratan statistik yang harus dipenuhi
benar kategori group dari sejumlah pada analisis regresi linear berganda yang
individu. berbasis ordinary least square (OLS). Jadi
Kelebihan regresi logistik analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS
dibanding regresi yang lain : tidak memerlukan persyaratan asumsi
1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi
normalitas atas variabel bebas yang ordinal. Sebelum dilakukan pengujian
digunakan dalam model. Artinya hipotesis, terlebih dahulu dilakukan Uji
variabel penjelas tidak harus memiliki Univariate Outliers.
distribusi normal, linier, maupun a. Uji Univariate Outliers
memiliki varian yang sama dalam Screening data yang harus
setiap group. dilakukan adalah mendeteksi adanya data
2. Variabel bebas dalam regresi logistik outlier. Outlier adalah kasus atau data yang
bisa campuran dari variabel kontinyu, memiliki karakteristik unik yang terlihat
diskrit dan dikotomis; sangat berbeda jauh dari observasi-
3. Regresi logistik amat bermanfaat observasi lainnya dan muncul dalam bentuk
digunakan apabila distribusi respon atas nilai ekstrim baik untuk sebuah variable
variable terikat diharapkan non linier tunggal atau variable kombinasi. Deteksi
dengan satu atau lebih variabel bebas. terhadap univariate outlier dapat dilakukan
Karena model yang dihasilkan dengan dengan menentukan nilai batas yang akan
regresi logistik bersifat non linier, dikategorikan sebagai data outlier yaitu
persamaan yang digunakan untuk dengan cara mengkonversi nilai data
mendiskripsikan hasil sedikit lebih kedalam skor standardized atau yang biasa
komplek dibanding regresi berganda. disebut z-score, yang memiliki nilai means
Variabel hasil Y adalah probabilitas (rata-rata) sama dengan nol dan standar
mendapatkan 2 hasil atau lebih ber deviasi sama dengan satu.
dasarkan fungsi non linier dari Evaluasi atas munculnya outliers
kombinasi linier sejumlah variabel dengan menggunakan observasi yang
bebas. mempunyai z-score ≥ ± 3,0 akan
dikategorikan sebagai univariate outliers.
Metode analisis data bersifat :
1. Deskriptif b. Uji Hipotesis
Metode analisis deskriptif Langkah-langkah yang dilakukan
merupakan analisis yang bersifat uraian dalam uji hipotesis :
berdasarkan kondisi datanya. (1).Omnibus Tests of Model Coefficient (Uji
2. Kausalitas Simultan)
perusahaan yang diuji dengan indeks Excel Beberapa penelitian tersebut menyebutkan
Skala pengukuran yang digunakan adalah bahwa:
skala nominal. Excel menggunakan 1. DeAngelo (1981) berargumentasi
Coefficient Variation (CV) variabel bahwa kualitas audit secara langsung
penghasilan dan variabel penjualan bersih. berhubungan dengan ukuran dari
perusahaan audit, dengan proksi untuk
No. Variabel Proksi Skala ukuran perusahaan audit adalah jumlah
1. Opini Audit Dummy Nominal klien. Perusahaan audit yang besar
(Y) Variable adalah dengan jumlah klien yang lebih
0 jika banyak. Hasil penelitiannya
unqualified menunjukkan bahwa perusahaan audit
2. opinion with yang besar akan berusaha untuk
Kualitas explanatory Nominal menyajikan kualitas audit yang lebih
Auditor language besar dibandingkan dengan perusahaan
(X1) 1 jika audit yang kecil. Karena perusahaan
3. unqualified
audit yang besar jika tidak memberikan
opinion Nominal
Kualitas Dummy
kualitas audit yang tinggi akan
Laporan Variable kehilangan reputasinya, dan jika ini
Keuangan 0 jika non-big terjadi maka dia akan mengalami
(X2) four kerugian yang lebih besar dengan
1 jika big four kehilangan klien.
Dummy 2. Libby (1979) melaporkan bukti bahwa
Variable bank loan officers menganggap bahwa
Skala Eckel adanya perbedaan dalam reputasi dari
0 jika CV Δ I > accounting firms, dia membedakan
CV Δ S (Tidak
antara the big eight group dan non the
ada tindakan
perataan laba)
big eight.
1 jika CV Δ I < 3. Shockley (1981) mengindikasikan
CV Δ S (ada bahwa persepsi dari independen auditor
tindakan secara signifikan berbeda antara
perataan laba) perusahaan audit yang besar dan kecil.
4. Lennox (1999), menyatakan bahwa
Hasil Penelitian dan Pembahasan perusahaan audit yang besar lebih
Analisis Data mampu menangkap signal akan
Ukuran perusahaan audit menurut penyelewengan keuangan yang terjadi
Deis & Giroux (1992) diukur dari jumlah dan mengungkapkannya dalam
klien dan prosentase dari audit fees dalam pendapat audit mereka.
usaha mempertahankan kliennya untuk 5. Dye (1993) Auditor yang mempunyai
tidak berpindah pada perusahaan audit yang kekayaan atau asset yang lebih besar
lain. Beberapa penelitian di Amerika dan mempunyai dorongan untuk
Australia menyebutkan bahwa adanya menghasilkan laporan audit yang lebih
hubungan antara kualitas audit dengan akurat dibandingkan dengan auditor
ukuran perusahaan audit. Hubungan dengan kekayaan yang lebih sedikit.
tersebut terjadi dalam kaitannya dengan Auditor yang memiliki kekayaan lebih
reputasi perusahaan audit tersebut.
besar (deeper pockets) adalah audit size smoothing). Perataan laba dengan motivasi-
firms yang besar. motivasi tertentu yang lebih baik banyak
menguntungkan pemegang saham dengan
Dari beberapa hasil penelitian pengguna eksternal utama nya serta manajer
tersebut menjelaskan bahwa adanya itu sendiri. Maka dari itu auditor sebagai
hubungan yang positif antara auditor size pihak yang independen dalam
dan audit quality, dimana Auditor size dari pemeriksaannya atas laporan keuangan
beberapa penelitian tersebut dinyatakan suatu perusahaan akan memberikan opini
sebagai auditor yang memiliki klien yang atas laporan yang diauditnya berdasarkan
lebih banyak dan mempunyai kekayaan kewajaran atas laporan keuangan itu
yang lebih besar (deeper pockets) dan sendiri.
berkaitan dengan reputasi auditor tersebut. Data yang digunakan adalah
Penulis menganalisa bahwa adanya periode tahun 2006 sampai tahun 2008
pengaruh variabel Kualitas Auditor, dan dengan menggunakan sampling jenuh.
Kualitas Laporan Keuangan terhadap Opini Sehingga semua data dalam populasi
Audit pada perusahaan yang tergabung dimasukan jadi sampel. Namun
dalam LQ-45 periode 1 Agustus 2008-31 pengambilan sampel dilakukan hanya pada
Januari 2009. Dimana terdapat hubungan perusahaan-perusahaan LQ 45 yang
antara kedua variabel tersebut terhadap melaporkan laporan keuangan auditannya
opini audit. Kualitas Auditor (KA) dilihat pada Bursa Efek Indonesia periode 2005
berdasarkan pengklasifikasian antara kantor sampai 2008.
akuntan Big Four dan non-Big Four. Kantor 1. Uji Univariate Outliers
akuntan yang tergabung dalam Big Four Dengan menggunakan observasi
diantaranya Deloitte, KPMG yang mempunyai Z score ≥ ± 3,0 akan
Pricewaterhousecoopers (Pwc), dan Ernst & dikategorikan sebagai univariate outliers.
Young. Kualitas auditor akan meningkat Berdasarkan hasil nilai Z score
sejalan dengan besar nya Kantor Akuntan menggunakan program SPSS, diperoleh
Publik sehingga akan meningkatkan data seperti pada tabel dibawah ini:
reputasi dari Kantor Akuntan Publik Tabel 1
tersebut. Pemilihan KAP yang masuk dalam Hasil Uji Unvariate Outliers
golongan Big Four dan non-Big Four akan Descriptive
berpengaruh terhadap independensi auditor Statistics
sehingga auditor yang indenpenden akan Mini- Maxi- Std.
memberikan opini audit berdasarkan N mum mum Mean Deviation
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Zscore(KLK) 135 -.75203 1.31989 .0000000 1.00000000
auditor itu sendiri terhadap kondisi Zscore(KA) 135 -1.38580 .71626 .0000000 1.00000000
perusahaan yang sebenarnya.
Pada umumnya, persepsi terhadap Zscore(OPINI) 135 -.90455 1.09733 .0000000 1.00000000
kualitas audit selalu berkaitan dengan nama
auditor. Sedangkan Kualitas Laporan Valid N 135
(listwise)
keuangan ditunjukan berdasarkan apakah
terdapat praktik manajemen laba yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan atau Berdasarkan hasil pengujian tersebut
tidak. Salah satu strategi praktik manajemen tampak bahwa mean dari Z score diantara -
laba,yaitu dengan perataan laba (income 1,38580 sampai 1,31989 yang berarti tidak
ada univariate outlier dalam data yang
dianalisis. Artinya tidak terdapat kasus atau lebih kecil dari 0,05. ini berarti dengan
data yang memiliki karakteristik unik yang memaskan variabel kedalam model akan
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- menambah kemampuan predikasi model
observasi lainnya dan muncul dalam bentuk regresi logistik. Maka dapat disimpulkan
nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel bahwa kualitas auditor dan kualitas laporan
tunggal atau variabel kombinasi. keuangan berpengaruh secara signifikan
2. Uji Hipotesis terhadapa opini audit.
a. Omnibus Test of Model Coefficient b. Uji Wald (Uji t)
(Uji Simultan) Tabel 3
Uji simultan diukur dengan nilai Hasil Uji Wald (Uji t)
Chi-Square pada bagian bawah uji Omnibus Variables
in the
Test of Model Coefficient. Equation
Tabel 2
Hasil Uji Omnibus Test of Model B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Coefficient Step 1a KLK - .398 9.943 1 .002 .285
1.254
Omnibus Tests of Model Coefficients
KA -.009 .391 .001 1 .981 .991
Chi-square df Sig. Constant .240 .360 .447 1 .504 1.272
Step 1 Step 11.144 2 .004 a.
Variable(s)
Block 11.144 2 .004 entered on
step 1:
Model 11.144 2 .004 KLK, KA.
H03 =Kualitas Auditor tidak mempunyai dijelaskan oleh variabel indenpenden adalah
pengaruh secara signifikan terhadap sebesar 10,6 persen, sisanya 89.4 persen
opini audit. dijelakan oleh variabel-variabel lain diluar
Ha3 =Kualitas Auditor mempunyai model penelitian.
pengaruh secara signifikan terhadap Dari hasil regresi pada tabel 5.3
opini audit. didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Maka : Ha3 = ditolak Opini Audit = 0 1 KLK 2 KA
Dalam hasil (output) uji statistik, Opini Audit =
dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
nilai (P value) adalah sebesar 0,981 dimana 0,240 1,254 1 KLK 0,009 2 KA
lebih kecil dari 0,05. ini berarti bahwa Dimana :
Kualitas Auditor tidak berpengaruh secara 0 = Konstanta
signifikan terhadap opini audit. & = Koefisien
1 2
Dari persamaan diatas dapat
c. Koefisien Determinasi (R2)
dijelaskan sebagai berikut :
Koefisien Nagelkerke R Square
pada tabel Model Summary merupakan 1. Konstanta ( 0 ) = 0,240 artinya
modifikasi dari koefisien Cox & Snell R bahwa tanpa memperimbangkan
Square agar nilai maksimumnya bisa variabel independen yang terdiri dari
memcapai satu dan mempunyai kisaran KA dan KLK, maka akan menaikkan
nilai antara 0 dan 1. Nagelkerke bertujuan opini audit sebesar 0,240.
untuk mengetahui seberapa besar 2. Koefisien regresi KLK ( 1 ) = -1,254
kemampuan variabel indenpenden artinya setiap penambahan nilai KLK
menjelaskan variabel dependen. sebesar satu-satuan sedangkan
Berdasarkan hasil pengujian dari koefisien variabel lainnya dianggap konstan,
Nagelkerke R Square : maka akan menurunkan opini audit
sebesar 1,254.
Tabel 4
3. Koefisien regresi KA ( 2 ) = - 0 ,009
Model Summary
artinya setiap penambahan nilai KA
Model Summary sebesar satu-satuan sedangkan
variabel lainnya dianggap konstan,
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke maka akan menurunkan opini audit
Step likelihood R Square R Square sebesar 0,009. ini menunjukan
1 174.752a .079 .106 hubungan yang tidak searah sehingga
dapat disimpulkan bahwa jika
a. Estimation terminated at iteration number 4
because parameter estimates changed by less
semakin banyak perusahaan yang
than .001. melakukan tindakan perataan laba
maka akan membuat opini audit turun
Tabel diatas menunjukan nilai
dari pendapat wajar tanpa
Nagelkerke R Square dapat
pengecualian dengan bahasa
diinterpretasikan seperti nilai R Square pada
penjelasan yang ditambahkan dalam
regresi berganda. Dilihat dari hasil output
laporan audit bentuk baku.
pengelolahan data nilai Nagelkerke R
Square adalah sebesar 0,106 yang berarti
variabilitas variabel dependen yang dapat