Sei sulla pagina 1di 11

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN DI TEMPAT WISATA


TAMAN MARGASATWA SEMARANG
`

Diah Fatmawati*), Sulistiyani **), Budiyono **)


*)Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan, FKM UNDIP Semarang
**)Dosen Peminatan Kesehatan Lingkungan, FKM UNDIP Semarang
Email : diahfatmawatifkmb@gmail.com

Abstract: Public place such as zoo has the potential for disease
transmission.The purpose of this research was to analyze environmental health
aspect in zoo of Semarang. This research method was descriptive research with
qualitative approach. The were analyze the sanitation and personal hygiene
condition such as clean water, garbage, public toilet, office space, mosque, food
sanitation, animal cages, 8 food traders and 10 cages keeper. The analysis of
this study was univariate. The result of this research was water supply had
fulfilled the requirement equal to 67%. The condition of the sewerage channel
from public facilities and from the cages had not fulfilled the requirements by
100% (14 places) and 55% (6 cages). The condition of public toilets had fulfilled
the requirements by 67%. Waste management of public facilities and cages had
not fulfilled the requirements. The sanitary situation of the zoo management office
had fulfilled the requirements by 100%. The sanitation condition of the mosque
had fulfilled the requirement by 100%. Personal hygiene food traders had fulfilled
the requirements by 100%. Food sanitation was eligible at 100%. The density of
flies in the zoo was rated high (an average of 18 flies). The cages keeper had not
fulfilled the requirement by 100%. Animal cages sanitation had fulfilled the
requirements by 92%. The size of the animal cages had not fulfilled the standard
by 56%. Feeding the animals had not fulfilled the requirements by 51%. The
conclusion of this research was the aspect of environmental health at Zoo
Semarang was already good.

Key Words : Environmental health aspect, public facilities, zoo


Bibliography : 18 (1992-2017)

PENDAHULUAN 10.230.755 orang. Pada tahun 2016,


Pariwisata adalah kegiatan jumlah kunjungan wisman di Indonesia
dinamis yang melibatkan banyak sebanyak 11.519.275 orang. Jumlah
manusia serta dapat kunjungan wisman di Indonesia dari
menghidupkan berbagai bidang tahun 2014 sampai tahun 2016
usaha.1 Pertumbuhan pariwisata mengalami kenaikan.2 Jumlah wisman
di Indonesia dapat dilihat dari (wisatawan mancanegara) di Jawa
kunjungan wisman (wisatawan Tengah pada tahun 2014 sebanyak
mancanegara) dari tahun ke 419.584 orang, pada tahun 2015
tahun. Pada tahun 2014, jumlah sebanyak 421.191 orang.3
kunjungan wisman di Indonesia Tempat umum atau sarana
sebanyak 9.435.411 orang.Pada pelayanan umum merupakan tempat
tahun 2015, jumlah kunjungan yang memiliki fasilitas dan berpotensi
wisman di Indonesia sebanyak terhadap terjadinya penularan penyakit.

122
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tempat umum tersebut meliputi higiene penjaga kandang, dan


hotel, terminal angkutan umum, pengelolaan kebun binatang. Sejauh ini
pasar tradisional atau swalayan belum pernah dilakukan penelitian
pertokoan, salon kecantikan atau terkait kondisi sanitasi aspek kesehatan
tempat pangkas rambut, bioskop, lingkungan yang ada di kebun binatang.
gedung pertemuan, tempat Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
rekreasi, pondok pesantren, menganalisis aspek kesehatan
tempat ibadah, objek wisata, dan lingkungan di kebun binatang
lain-lain.4 Semarang.
Kebun binatang
merupakan salah satu bagian dari METODE PENELITIAN
tempat-tempat umum (TTU). Penelitian ini adalah deskriptif
Kebun binatang merupakan suatu dengan pendekatan kualitatif. Tujuan
wadah yang berbentuk taman atau penelitian ini adalah untuk menganalisis
ruang terbuka hijau untuk aspek kesehatan lingkungan di Taman
mengumpulkan, memelihara Margasatwa Semarang. Penelitian
kesejahteraan dan memperagakan dilaksanakan di Taman Margasatwa
satwa liar secara umum yang Semarang tepatnya di jalan Walisongo
sudah diatur penyelenggaraannya kilometer 16. Sampel objek pada
sebagai lembaga konservasi ex- penelitian ini adalah sarana sanitasi
situ, sebagai sarana perlindungan fasilitas umum (air bersih, tempat
dan penyelamatan, rehabilitasi sampah, WC umum, ruang kantor,
serta pengenalan alam yang mushola, sanitasi makanan) dan
berguna sebagai sarana kandang satwa di tempat wisata Taman
pendidikan, penelitian, Margasatwa Semarang. Sampel subjek
pengembagan ilmu pengetahuan penelitian ini adalah 8 orang pedagang
dan teknologi serta sarana makanan dan 10 orang penjaga
rekreasi yang sehat.5 kandang yang ada di tempat wisata
Kebun binatang dapat Taman Margasatwa Semarang. Analisis
menjadi sumber atau tempat data yang dilakukan univariat.
penularan penyakit. Disebabkan
kondisi kesehatan yang tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
memenuhi syarat sehingga 1. Karakteristik Responden
membuat transmisi penyakit. Responden dalam penelitian ini
Sarana dan prasarana yang adalah 8 orang pedagang makanan dan
menjadi perhatian terkait aspek 10 orang penjaga kandang. Berikut
kesehatan lingkungan antara lain adalah karakteristik responden yang
penyediaan air bersih, keadaan dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
saluran pembuangan air limbah,
kondisi WC Umum, kondisi ruang
kantor, kondisi mushola, sanitasi
makanan, personal higiene
pedagang makanan, personal

123
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1 Karakteristik Responden Pedagang Makanan

No Variabel Kategori Jumlah Persentase


(f) (%)
1 Jenis Laki-laki
Laki 2 25
Kelamin Perempuan 6 75
2 Tingkat 7 87,5
Rendah
Pendidikan
(Tidak Tamat SD - Tamat SMP)
Tinggi 1 12,5
(Tamat SMA -Tamat Perguruan
Tinggi)
Total 8 100,0
Berdasarkan Tabel 1 jumlah 6 orang (75%),
75%), dan tingkat
menunjukkan bahwa Sebagian pendidikan sebagian besar reponden
besar responden berjenis menempuh tidak tamat SD sampai
kelamin perempuan dengan tamat SMP

Jumlah Persentase
No Variabel Kategori
(f) (%)
1 Jenis Laki-laki
Laki 10 100
Kelamin Perempuan 0 0
2 Tingkat Rendah 2 20
Pendidikan (Tidak Tamat SD - Tamat SMP)
Tinggi (Tamat SMA -Tamat 8 80
Perguruan Tinggi)
Total 10 100
Tabel 2 Karakteristik Responden Penjaga Kandang

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan menempuh tingkat pendidikan tamat


bahwa seluruh responden SMA sampai tamat perguruan tinggi.
penjaga kandang berjenis
kelamin laki-laki
laki dengan jumlah
10 orang (100%), sebagian besar
reponden penjaga kandang
2. Keadaan Penyediaan Air
Bersih

124
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Gambar 1 Keadaan Penyediaan mencegah


ncegah terjadinya pertumbuhan
Air Bersih di Taman Margasatwa dan perkembangbiakan vektor seperti
Semarang aegypti 8 Kebiasaan
nyamuk Aedes aegypti.
menguras tempat penampungan air
Berdasarkan gambar 4.1 dapat bersih lebih dari satu minggu sekali
dilihat bahwa penyediaan air dapat memberikan kesempatan pada
bersih di Taman Margasatwa telur Aedes sp menjadi nyamuk dewasa
Semarang yang memenuhi yang mana mengingat
menginga pertumbuhan
persyaratan terdapat di 2 tempat telur menjadi nyamuk dewasa berkisar
(67%), sedangkan penyediaan air antara 7-14 hari.9
bersih yang tidak memenuhi
persyaratan terdapat di 1 tempat ( 3. Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah
33%). a. Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah
Penilaian terhadap
hadap kondisi Fasilitas Umum
penyediaan air bersih di Taman
Margasatwa Semarang meliputi
pemeriksaan kualitas fisik air
bersih (kekeruhan, bau, rasa),
koneksi silang dengan pipa air
limbah, keberadaan vektor, dan Gambar 2 Keadaan Saluran Pembuangan
kondisi bak penampung air Air Limbah di Tempat Umum
bersih.
Air merupakan faktor
penting
nting untuk memenuhi
kebutuhan vital bagi makhluk
hidup yang diantaranya
digunakan sebagai air bersih
untuk personal higiene. Sumber
air bersih yang tersedia di Taman
Margasatwa Semarang berasal
dari air tanah. Penggunaan air
bersih yang berasal dari air tanah
t
dapat mengalami terjadinya
pencemaran. Seperti halnya
kondisi air bersih yang terlihat
keruh. Kondisi keruh pada air Berdasarkan gambar 2 dapat
bersih menunjukkan bahwa dilihat bahwa keadaan saluran
adanya polusi dari bahan pembuangan air limbah fasilitas umum dii
tersuspensi yang bersifat koloid.6 Taman Margasatwa Semarang tidak
Air yang normal tidak memiliki memenuhi persyaratan sebesar 100%
rasa, rasa yang menyimpang
m (14 tempat).
biasanya dihubungkan dengan
baunya. Dimana air yang memiliki
bau yang tidak normal dianggap
juga memiliki rasa yang tidak
normal.7 Tempat penampungan
air bersih seharusnya dibersihkan
minimal satu minggu satu kali.
Hal itu harus dilakukan guna

125
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

b. Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah di


Kandang Satwa

Gambar 3 Keadaan Saluran


Pembuangan Air Limbah dari Kandang
Satwa
mikroorganisme patogen. Air limbah
dapat menyebabkan timbulnya bau
yang tidak sedap dan tidak enak
dipandang, serta dapat menjadi
pencemar bagi air permukaan, tanah,
Berdasarkan gambar 3 dan lingkungan hidup lainnya.12
dapat dilihat bahwa keadaan Sesuai dengan penelitian
pe yang
saluran pembuangan air limbah dilakukan Bintoro, air limbah yang
dari kandang satwa di Taman berasal dari sisa buangan aktivitas
Margasatwa Semarang tidak manusia seperti air bekas cucian, air
memenuhi persyaratan sebesar bekas wc pada umumnya mengandung
55% (6 kandang). bahan atau zat yang dapat
Kondisi saluran membahayakan, sehingga zat-zat
zat yang
pembuangan air limbah (SPAL) terkandung didalam air limbah terlebih
yang terbuka dapat menimbulkan dahulu perlu di bersihkan agar tidak
adanya genangan air dan menimbulkan gangguan pada
terjadinya sumbatan sehingga kesehatan masyarakat dan lingkungan.
13
saluran dapat menjadi media atau
tempat sarang 4. Keadaan WC Umum
berkembangbiaknya vektor seperti
10
tikus, lalat, kecoa, dan lain-lain.
lain
Dalam baku mutu air limbah
Kepmen LH No112 Tahun 2003
dalam pasal 8 ditegaskan bahwa
setiap penanggung jawab usaha
dan atau kegiatan permukiman,
rumah makan, perkantoran,
perniagaan, dan apartemen wajib
membuat saluran pembuangan air
limbah domestik tertutup dan
kedap air sehingga tidak terjadi
perembesan air limbah ke
lingkungan.11
Air limbah
mbah yang dibuang
langsung ke lingkungan tanpa
dilakukan pengolahan terlebih Gambar 4 Keadaan WC Umum di Taman
dahulu dapat menyebabkan Margasatwa Semarang
gangguan kesehatan masyarakat
lingkungan hidup karena air Berdasarkan gambar 4 dapat
limbah tersebut dapat menjadi dilihat bahwa bahwa kondisi WC umum
media penyebaran berbagai di Taman Margasatwa
rgasatwa Semarang yang
penyakit seperti media memenuhi persyaratan berjumlah 8
berkembangbiaknya,, nyamuk atau ruang (67%). Sedangkan WC umum
tempat hidup larva nyamuk,

126
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

yang tidak memenuhi persyaratan kebersihan pada WC umum adalah


berjumlah 4 ruang (33%). pemegang keputusan, biaya, desain,
Pemeliharaan terhadap pengguna, serta operasi dan
WC umum dapat dilakukan perawatannya. Biaya di selenggarakan
secara berkala untuk untuk peralatan harus tersedia setiap
menciptakan WC yang bersih, harinya untuk kebutuhan: tissue, hand
tidak ada kerusakan pada soap, sanitizer, hand dryer.14
peralatan, dan tersedia tisu dan
sabun. Faktor yang menentukan
5. Pengelolaan Sampah
a. Pengelolaan sampah dari b. Pengelolaan sampah dari kandang
fasilitas umum satwa
Hasil observasi terhadap Berdasarkan hasil pengamatan
pengelolaan sampah di Taman terhadap pengelolaan sampah dari
Margasatwa Semarang, kandang satwa yang berupa sisa
menunjukkan bahwa pada tahap makanan dan kotoran satwa,
penampungan sampah masih menunjukkan bahwa sampah
terlihat ada sampah yang kandang sebagian dijadikan
berserakan dan ada juga sampah kompos dan sebagian lain hanya
yang sudah dikumpulkan oleh ditimbun saja.
petugas kebersihan. 6. Keadaan Ruang Kantor
Pada tahap pengumpulan Hasil pengamatan terhadap ruang
sampah, sampah yang tersimpan kantor pengelola menunjukkan bahwa
di tempat sampah belum semua sanitasi ruang kantor pengelola telah
dipisahkan antara sampah memenuhi persyaratan. Ruang kantor
organik dan sampah anorganik. yang digunakan untuk aktivitas kerja
Sampah anorganik yang oleh pengelola Taman Margasatwa
dipisahkan dari sampah organik Semarang tersedia tempat sampah,
hanya berupa botol plastik bekas lubang ventilasi, pencahayaan, dan
yang dikumpulkan oleh petugas toilet. Tempat sampah yang tersedia
kebersihan maupun oleh tidak dilengkapi tutup dan plastik.
pemulung. Sampah yang dihasilkan didalam
Sampah anorganik yang lain ruang kerja berupa sampah kering
masih dibiarkan tercampur yaitu berupa sisa-sisa kertas yang
dengan sampah organik. tidak terpakai. Lubang ventilasi yang
Pengelolaan sampah adalah tersedia berasal dari jendela yang
kegiatan yang sistematis, berguna untuk pertukaran udara di
menyeluruh, dan dalam ruangan. Pencahayaan ruang
berkesinambungan yang meliputi kantor berasal dari sumber alami
pengurangan dan penanganan (cahaya matahari) dan lampu. Toilet
sampah. Pengurangan sampah yang tersedia untuk pengelola Taman
dapat dilakukan dengan Margasatwa Semarang terletak di
membatasi timbulan sampah, samping ruang kantor (terpisah dari
mendaur ulang sampah, dan ruang kantor). Toilet yang tersedia
memanfaatkan kembali sampah berjumlah 2 ruang dilengkapi dengan
yang ada. Sedangkan untuk bak air untuk menampung air bersih,
penanganan sampah meliputi gayung, sabun cair untuk personal
pemilahan, pengumpulan, higiene, pengharum ruangan untuk
pengangkutan, pengolahan, dan mencegah timbulnya bau tidak sedap
pemrosesan akhir sampah.15 di dalam toilet.

127
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

7. Kondisi Sanitasi Mushola Pengolah dan penyaji makanan


Letak mushola yang tersedia harus selalu menggunakan pakaian
di Taman Margasatwa Semarang yang bersih, bila perlu menggunakan
terhindar dari area banjir. Kondisi pakaian khusus. Pakaian yang
halaman mushola terlihat bersih seharusnya digunakan dalam
dan bebas dari genangan air. mengolah dan menyajikan makanan
Tersedia tempat sampah di adalah pakaian yang berlengan,
depan mushola yang terbuat dari menutupi bahu, dan ketiak pekerja.
bahan kedap air dan dilengkapi Pekerja juga harus menggunakan
tutup. Tempat sampah yang celemek. Pakaian kerja sebaiknya
tersedia mudah diangkat dan dibedakan dengan pakaian yang
mudah dibersihkan. Mushola digunakan untuk aktivitas sehari-hari,
dilengkapi toilet dan tempat dan disarankan setiap hari baju
wudhu yang letaknya terpisah. diganti.16
Toilet di mushola tersedia air Celemek merupakan kain penutup
bersih, gayung, jamban, dan pakaian yang berfungsi sebagai
pengharum ruangan. Air limbah pelindung agar pakaian tetap bersih.
yang keluar dari toilet dan tempat Pakaian kerja yang bersih akan dapat
wudhu dialirkan pada saluran menjamin higiene dan sanitasi dalam
kedap air yang terbuka dan pengolahan makanan. Pakaian kerja
langsung di alirkan pada badan yang bersih menunjukkan bahwa
air. Kondisi dinding mushola pakaian tersebut tidak tercemar oleh
terlihat bersih tidak terlihat ada debu atau kotoran yang secara tidak
retakan ataupun coretan. Langit- langsung dapat mencemari makanan.17
langit mushola terlihat bersih, 9. Sanitasi Makanan
namun terlihat ada plafon yang Hasil pengamatan terhadap 8
terbuka. Lantai mushola terlihat responden pedagang makanan di
bersih dan mudah dibersihkan. Taman Margasatwa Semarang,
Mushola memiliki 12 jendela menunjukkan bahwa (8 orang) 100%
untuk lubang ventilasi dan 6 pedagang makanan tersebut telah
lampu untuk mencukupi memenuhi persyaratan sanitasi
pencahayaan didalam mushola. makanan. Meskipun sanitasi makanan
8. Personal Higiene Pedagang pada 8 pedagang di Taman
Makanan Margasatwa Semarang tersebut
Hasil pengamatan terhadap 8 tergolong memenuhi persyaratan,
orang pedagang makanan namun masih terdapat beberapa
menunjukkan bahwa sebesar permasalahan sanitasi makanan pada
100% (8 orang) pedagang 6 pedagang makanan seperti
makanan telah memenuhi menyimpan bahan makanan di tempat
persyaratan personal higiene. terbuka yang mudah dijangkau oleh
Namun ada beberapa vektor (binatang pengganggu), dan
persyaratan personal higiene satu orang pedagang memiliki ventilasi
yang belum terpenuhi seperti yang kurang sehingga sirkulasi udara
pedagang belum menggunakan di dapur kurang terpenuhi.
celemek dan penutup kepala,
serta masih terdapat pedagang
yang merokok saat menyajikan
makanan.

128
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

10. Kepadatan Lalat


Tabel 3 Hasil Survei Kepadatan Lalat
Jumlah Lalat yang Hinggap pada Fly Grill Jumlah Rata Ket.
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 lalat (5 -rata
Lokas
” ” ” ” ” ” ” ” ” ” tertinggi
i
ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 10 12 24 11 19 18 19 12 11 22 102 20,4 T
2 6 7 7 4 6 5 3 6 4 4 32 6,4 T
3 20 32 33 41 31 26 35 24 42 26 183 36,6 ST
4 10 4 4 4 13 7 6 4 9 4 45 9 T
Tabel 3 menjelaskan bahwa Margasatwa Semarang
survey kepadatan populasi lalat
yang dilakukan di Taman Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat
Margasatwa Semarang pada bahwa personal higiene pada sepuluh orang
tanggal 5 Oktober 2017 dan 10 penjaga kandang di Taman Margasatwa
Oktober 2017 tergolong tinggi Semarang tidak memenuhi persyaratan
yaitu rata-rata
rata 18 ekor lalat. sebanyak 100%.
Lalat senang menempatkan 12. Pengelolaan Kebun Binatang
telurnya pada kotoran hewan a. Kondisi sanitasi kandang satwa
(kandang hewan) juga pada
kotoran manusianusia yang terbuka
serta bahan organik lainnya yang
sedang mengalami penguraian.
Lalat hinggap pada bahan itu,
mengambil kotoran, dan
organisme hidup dengan
tubuhnya yang berbulu,
termasukbakteri yang masuk
kedalam saluran pencernaannya
dan kemudian diletakkan
dilet pada
makanan manusia. Pada iklim
panas, prevalensi penyakit yang
ditularkan oleh lalat melalui tinja
akan lebih tinggi karena pada
ilkim panas, populasi lalat paling
banyak dan paling aktif.18

11. Personal Higiene Penjaga


Kandang Berdasarkan gambar 6 dapat
dilihat bahwa kondisi sanitasi kandang

Gambar 5 Keadaan Personal Higiene


Penjaga Kandang Satwa di Taman

129
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

di Taman Margasatwa Semarang


sebagian besar telah memenuhi
persyaratan sebanyak 36
kandang (92 %). Sedangkan
kandang yang tidak memenuhi
syarat sebanyak 3 kandang (8%).

Gambar 8 Pemberian Makan dan


Minum pada Satwa
Berdasarkan gambar 8 dapat
dilihat bahwa pemberian makan dan
minum pada satwa di Taman
Margasatwa Semarang tidak
memenuhi syarat sebesar 51%.
Kesimpulan
Keseluruhan aspek kesehatan
lingkungan yang ada di Taman
Margasatwa Semarang sudah
tergolong baik.
Saran
1. Bagi Pengelola Taman
Margasatwa Semarang
a. Pengelola Taman Margasatwa
Semarang hendaknya
membersihkan bak penampungan
air setiap satu minggu sekali.
Gambar 7 Keadaan ukuran Kandang Satwa b. Pengelola Taman Margasatwa
di Taman Margasatwa Semarang Semarang hendaknya membuat
saluran pembuangan air limbah
Berdasarkan gambar 4.7 dalam kondisi tertutup
tertu dan semua
dapat dilihat bahwa dari 39 kandang saluran dibuat kedap air. Air limbah
yang terdapat di Taman dari fasilitas umum dan dari
Margasatwa Semarang, sebanyak kandang hendaknya diolah atau
17 (44%) kandangukurannya sesuai didesinfeksi sebelum dibuang ke
standar minimum. Sedangkan lingkungan.
sebanyak 22 (56%) (56% kandang c. Pengelola WC umum sebaiknya
ukurannya tidak sesuai standar menyediakan sabun untuk
minimum. personal higiene dan selalu
b. Pemberian Makan dan Minum memantau kebersihan WC umum.
pada Satwa d. Pengelola Taman Margasatwa
Semarang hendaknya melakukan
pembasmian secara rutin terhadap
vektor lalat terutama pada saat
musim penghujan. Penjaga
kandang satwa sebaiknya selalu
menggunakan alat pelindung diri
yang lengkap saat berinteraksi
dengan satwa.

130
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

e. Penjaga kandang satwa Jakarta: Buku Kedokteran EGC;


sebaiknya memperhatikan 2006.
makanan yang akan 5. ISAW. Apa itu Kebun Binatang?
diberikan kepada satwa [Internet]. 2013. Available from:
dengan pemilahan bahan http://www.isaw.or.id/id/campaigns/
makanan yang berkualitas indonesian-zoo-watch/what-is-a-
baik. zoo/
6. Sudarmadji. Perubahan Kualitas
2. Bagi Pedagang Makanan di Air Tanah Di Sekitar Sumber
Taman Margasatwa Pencemar Akibat Bencana Gempa
Semarang Bumi. 2007;99–119.
a. Pedagang makanan 7. Fardiaz S. Polusi Air dan Udara.
sebaiknya menggunakan Yogyakarta: Kanisius; 1992.
pakaian yang bersih, 8. Sari P, Martini, Ginanjar P.
celemek, dan penutup kepala Hubungan Kepadatan Jentik Aedes
saat menyajikan makanan. sp dan Praktik PSN dengan
b. Penyimpanan makanan Kejadian DBD di Sekolah Tingkat
sebaiknya di letakkan di Dasar Di Kota Semarang. 2012;1.
tempat tertutup dan jauh dari 9. Hi S, M M. Demam Berdarah.
saluran air. cetakan I. Jakarta: Puspa Swara;
2004.
3. Bagi Peneliti Lain
10. Kusnoputranto H. Air Limbah dan
Peneliti lain sebaiknya meneliti
Ekskreta Manusia Aspek
lebih mendalam tentang aspek
Kesehatan Masyarakat dan
kesehatan lingkungan yang
Pengelolaannya. Jakarta:
ada di Taman Margasatwa
Direktorat Jenderal Pendidikan
Semarang. Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan; 1997.
DAFTAR PUSTAKA
11. Negara M, Hidup L. Baku Mutu Air
1. Ismayanti. Pengantar
Limbah Domestik. 2003;1–6.
Pariwisata. Jakarta:
12. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan
Grasindo; 2010.
Masyarakat. Jakarta: PT Rineka
2. Badan Pusat Statistik.
Cipta; 2003.
Jumlah Kedatangan
13. Bintoro. Hubungan Antara Sanitasi
Wisatawan Mancanegara
Lingkungan dengan Kejadian Diare
Menurut Pintu Masuk Tahun
pada Balita di Kecamatan Jatipuro
1996-2016 [Internet]. 2017.
Kabupaten Karang Anyar. 2012;
Available from:
https://www.bps.go.id/linkTab 14. Artinto R. How To Supervise Public
elStatis/view/id/1387 Toilet. In Asosiasi Toilet Indonesia;
2016.
3. Badan Pusat Statistik.
Jumlah wisatawan 15. Peraturan Pemerintah Republik
Mancanegara dan Domestik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012
di Provinsi Jawa Pengelolaan Sampah Rumah
Tengah,2011-2015 [Internet]. Tangga dan Sampah Sejenis
2017. Available from: Sampah Rumah Tangga. In
http://jateng.bps.go.id/index.p Jakarta: Menteri Hukum dan Hak
hp/linkTabelStatis/1339 Asasi Manusia Republik Indonesia;
4. Chandra B. Pengantar
Kesehatan Lingkungan.

131
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 2, April 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

16. Fathonah S. Higiene dan


Sanitasi Makanan.
Semarang: Unnes Press;
2005.
17. Moehyi S. Penyelenggaraan
Makanan Institusi dan Jasa
Boga. Jakarta: Bhratara;
1992.
18. Soeparman HM, Suparmin.
Pembuangan Tinja dan
Limbah Cair. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC; 2001.

132

Potrebbero piacerti anche