Sei sulla pagina 1di 5

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2018, Volume 49, Number 3: 407-411


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Nutrisi enteral dini dan kematian pada anak sakit


kritis di Ruang Rawat Intensif Anak RSUP Sanglah

A.A.Sagung Dwijayanti P,* I Gusti Lanang Sidiartha, I Nyoman Budi Hartawan,


Dyah Kanya Wati, Ida Bagus Gede Suparyatha CrossMark

ABSTRACT

Early enteral nutrition associate with decrease mortality. Objective were included with median age of 14 month and 60% were male.
of this study is to know association time of enteral nutrition with Median length of stay in PICU were 7 days. Majority of subject were in
mortality in critically ill children. good nutritional status (51.3%) and 81% cases were non-surgical cases.
Retrospective study was conducted at Sanglah Hospital, Denpasar, Children receiving late enteral nutrition were more likely to die (31.4%)
Bali by taking the medical record of patients who admitted in Pediatric than those who received early enteral nutrition (3.1%) with odds ratio,
Intensive Care Unit (PICU) from 2016 until 2017. Patients characteristic, 14.2; 95% confidence interval, 3.07–65.26; P=0.001.Early enteral
types of enteral nutrition, and outcomes were analyzed.Total 115 subjects nutrition is strongly associated with lower mortality in critically ill children

Keywords: Early enteral nutrition; mortality; critically ill children


Cite This Article: Dwijayantin P.A.A.S., Sidiartha, I.G.L., Hartawan, I.N.B., Wati, D.K., Suparyatha, I.B.G. 2018. Nutrisi enteral dini dan kematian
pada anak sakit kritis di Ruang Rawat Intensif Anak RSUP Sanglah. Medicina 49(3): 407-411. DOI:10.15562/Medicina.v49i3.411

ABSTRAK

Nutrisi enteral dini berhubungan dengan penurunan angka kematian. laki-laki. Median lama rawat pasien di ruang intensif adalah 7 hari. Status
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan waktu pemberian nutrisi nutrisi adalah gizi baik (51,3%), mayoritas pasien non-bedah (81%).
enteral dengan mortalitas pada anak sakit kritis. Cohort retrospective Angka kematian lebih tinggi pada pasien dengan nutrisi enteral lambat
mengambil data rekam medis Sub Bagian Emergensi dan Ruang Intensif (31,4%) dibandingkan nutrisi enteral dini (3,1%), odd ratio 14,2, 95%
Anak (ERIA) RSUP Sanglah, Denpasar tahun 2016-2017. Karakteristik interval kepercayaan: 3,07-65,26; dengan nilai P=0,001.Nutrisi enteral
dasar, tipe nutrisi enteral, luaran pasien dianalisa. Total 115 sampel dini berhubungan dengan angka kematian yang lebih rendah pada anak
memenuhi kriteria inklusi. Median usia 14 bulan dan 60% jenis kelamin sakit berat dibandingkan nutrisi enteral lambat.

Kata kunci: nutrisi enteral dini, kematian, anak sakit kritis.


Cite Pasal Ini: Dwijayantin P.A.A.S., Sidiartha, I.G.L., Hartawan, I.N.B., Wati, D.K., Suparyatha, I.B.G. 2018. Nutrisi enteral dini dan kematian pada
anak sakit kritis di Ruang Rawat Intensif Anak RSUP Sanglah. Medicina 49(3): 407-411. DOI:10.15562/Medicina.v49i3.411

Departemen Ilmu Kesehatan Anak, PENDAHULUAN


Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, Rumah Sakit Umum Pasien kritis membutuhkan dukungan organ vital Penyakit kritis meningkatkan kebutuhan energi
Pusat Sanglah Denpasar tetapi sebagian besar mengalami anoreksia serta pada anak yang tidak dapat diprediksi secara akurat.2
tidak dapat makan secara fisiologis melalui mulut Anak sakit kritis sering tidak dapat makan secara
pada periode waktu tertentu. Respon katabolik normal melalui mulut, dan menimbulkan defisit
pada penyakit kritis lebih dominan daripada respon makronutrien. Defisit makronutrien berhubungan
*
Corresponding to: yang timbul pada orang sehat yang berpuasa. Hal ini dengan infeksi, kelemahan, penggunaan ventilasi
A.A.Sagung Dwijayanti P, terjadi karena defisit energi pada pasien akut sering mekanik yang berkepanjangan, dan pemulihan yang
Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
Fakultas Kedokteran Universitas disertai dengan imobilisasi dan diperberat dengan tertunda.3,4 Pedoman saat ini menyarankan untuk
Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat stress karena proses inflamasi dan hormonal.1 memulai dukungan nutrisi segera setelah masuk
Sanglah Denpasar Pemberian dukungan gizi optimal selama kondisi anak ke unit perawatan intensif anak untuk mence-
dwijayanti.prayoga@gmail.com kritis merupakan tujuan dasar perawatan yang gah terjadinya defisit makronutrien.5
memerlukan penilaian kebutuhan energi dan penye- Pemberian nutrisi enteral dini didefinisikan
Diterima: 2018-07-30 diaan makronutrien dan mikronutrien yang optimal. sebagai pemberian nutrisi enteral yang dimulai
Disetujui: 2018-11-02 Anak-anak yang dirawat di unit perawatan intensif dalam 48 jam setelah anak masuk ke ruang intensif.
Diterbitkan: 2018-12-1 anak mengalami tingkat kekurangan gizi tertentu. Asupan energi secara enteral dini dikaitkan dengan

407
ARTIKEL ASLI

penurunan angka kematian.7,8 Tujuan penelitian ini per umur (underweight bila Z-score <-2SD), tinggi
untuk mengetahui hubungan nutrisi enteral dini badan per umur (stunting bila Z-score <-2SD)
dengan luaran pasien berupa mortalitas yang lebih dan berat badan per tinggi badan (wasting bila
rendah, pada anak-anak yang sakit kritis. Z-score<-2SD). Penghitungan ketiga indikator
menggunakan software WHO ANTRO untuk
pasien berusia <5 tahun dan menggunakan kurva
BAHAN DAN METODE
CDC 2000. Jenis penyakit dibagi menjadi bedah
Penelitian ini merupakan suatu penelitian anal- dan non bedah. Luaran didapatkan dari cacatan
itik observasional dengan melihat rekam medis medis dengan membagi menjadi meningggal dan
sub bagian ERIA pada seluruh pasien anak yang hidup. Data yang diperoleh diolah dengan meng-
dirawat di ruang PICU RSUP Sanglah secara gunakan komputer.
retrospektif. Data dikumpulkan dari rekam medis Analisis hasil penelitian dilakukan secara
Sub Bagian Emergensi dan Ruang Intensif Anak deskriptif ditampilkan sebagai jumlah (n) dan
(ERIA) Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas persentase (%). Analisis secara analitik terdiri dari
Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah analisa bivariat dan multivariat. Analisis bivariat
pada tahun 2016 sampai 2017. Populasi target dilakukan dengan secara uji Chi square dengan
adalah pasien anak yang dirawat di RSUP Sanglah. tingkat kemaknaan p < 0,05. Analisis multivariate
Populasi terjangkau adalah pasien anak yang dilakukan dengan uji regresi logistik.
dirawat di ruang PICU di RSUP Sanglah sepan-
jang tahun 2016. Sampel dipilih secara consecutive
HASIL
sampling sampai jumlah sampel terpenuhi. Analisis
tentang hubungan waktu pemberian nutrisi enteral Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus
dengan luaran pasien berupa kematian. Faktor 2016 sampai Juli 2017. Dari 302 anak terkumpul
lain yang dianalisis meliputi jenis kelamin, usia, sebanyak 115 pasien yang memenuhi kriteria
jenis penyakit yang dibagi menjadi pasien bedah inklusi. Subjek tidak diikutsertakan dikarenakan
non bedah, dan lama rawat. Kriteria inklusi adalah beberapa alasan diantara, meninggal sebelum 48
semua pasien anak yang dirawat di ruang PICU jam sejak masuk ruang perawatan PICU, catatan
RSUP Sanglah selama lebih dari 2x24 jam. Kriteria medisnya tidak lengkap. Sebagian besar subjek
eksklusi adalah pasien yang pulang paksa, mening- ini berasal dari wilayah Denpasar, yang lainnya
gal saat perawatan kurang dari 2x24 jam cacatan berasal dari seluruh wilayah di Bali dan beberapa
medis pasien tidak lengkap. subjek dari Pulau Jawa. Subjek usia mulai dari
Besar sampel menggunakan rumus besar sampel 1 bulan sampai 18 tahun. Median usia sampel
untuk komparasi kategorik tidak berpasangan. adalah 14 bulan, dengan mayoritas (60%) berje-
Penghitungan besar sampel menggunakan hipote- nis kelamin laki-laki. Median lama rawat selama
sis satu arah dengan nilai α ditetapkan sebesar 0,05 7 hari (3-30 hari), mayoritas dengan status nutrisi
tingkat kemaknaan (1-α) = 0,95. Nilai proporsi baik (51,3%), dan pasien non bedah berjumlah
berdasarkan penelitian sebelumnya sebesar 6,4%.8 94 orang (81.7%).
Berdasarkan penghitungan ini maka didapatkan Dari total 115 pasien, 64 (55,7%) mendapat
jumlah subjek minimal masing-masing grup nutrisi enteral dini, sedangkan sisanya mendapat-
dalam penelitian ini 30 anak yang dirawat di ruang kan nutrisi enteral lambat. Analisa bivariat dengan
perawatan anak RSUP Sanglah. Kelaikan etik pene- uji Chi Square menunjukkan bahwa kelompok
litian ini diberikan oleh Komisi Etika Penelitian pasien yang menerima nutrisi enteral dini memiliki
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RSUP angka kematian yang lebih rendah dibandingkan
Sanglah Denpasar dengan nomor 2665/UN.14.2/ kelompok yang mendapatkan nutrisi enteral lambat
KEP/2017. (3,1% vs 31,3%) dan signifikan secara statistik
Definini operasional variabel pada penelitian (p= 0,0001). Data analisis bivariat ditunjukkan
ini yaitu anak adalah anak berusia 1 bulan sampai pada Tabel 2.
dengan 18 tahun. Nutrisi enteral dini adalah Analisis multivariat dengan regresi logistik
pemberian nutrisi enteral yang diberikan dalam dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
periode 2x24 jam. Nutrisi enteral lambat adalah lainnya. Hasil analisis multivariate mendapat nutrisi
pemberian nutrisi enteral yang diberikan setelah enteral terlambat berisiko meningkatkan kematian
periode 2x24 jam. Status gizi saat masuk rumah pada pasien PICU dengan odds rasio [OR], 14,17;
sakit didapatkan dengan mengukur antropometri dan interval kepercayaan 95% [CI], 3,07- 65,26;
peasien saat ertama kali masuk ke rumah sakit. P = 0.001). Hasil analisis mutivariat dapat dilihat
Status nutrisi menggunakan indikator berat badan pada tabel 3.

408 Medicina 2018; 49(3): 407-411 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.411


ARTIKEL ASLI

Tabel 1  Karakteristik dasar sampel penelitian Nutrisi enteral bersifat fisiologis dan terbukti
efektif mengurangi risiko infeksi nosokomial yang
Karakteristik n=115
banyak ditemukan pada pemberian nutrisi secara
Usia, median (min-max), (bulan) 14 (1-146) parenteral.10 Nutrisi enteral dikaitkan dengan
Jenis kelamin, laki-laki, n (%) 69 (60%) penurunan komplikasi infeksi dan penurunan lama
Lama rawat, median (min-max), (hari) 7 (3-30)
rawat di rumah sakit bila dibandingkan dengan
nutrisi parenteral pada kelompok populasi pasien
Status nutrisi, n (%)
dewasa dengan sakit kritis. Pada pasien yang
• Gizi buruk 2(1,7%) tidak toleransi pada pemberian makanan melalui
• Gizi kurang 45(39,1%) lambung atau dianggap berisiko tinggi mengalami
• Gizi baik 59(51,3%) aspirasi, pemberian nutrisi secara enteral dilakukan
langsung kedalam usus kecil melalui pembedahan.
• Gizi lebih 6(5,2%)
Pemberian nutrisi enteral secara berkelanjutan
• Obesitas 3(2,6%) dalam volume kecil (tropic feeding) untuk mence-
Diagnosis, non-bedah, n (%) 94(81,7%) gah atrofi mukosa usus telah menjadi pengobatan
pasien kritis. Penelitian pada hewan menunjukkan
Tabel 2  Analisis bivariat karakteristik penelitian dengan luaran efek tropic feeding dapat menjaga fungsi sel epitel
Luaran intestinal.11 Nutrisi enteral dini dapat ditoleransi
dengan baik oleh pasien dan dapat mengurangi
Karakteristik Meninggal Hidup P
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target
Jenis kelamin kalori, sehingga pasien dapat memenuhi kebutuhan
• Laki-laki 9 60 0,246 gizi dan membantu proses penyembuhan pasien.12
• Perempuan 9 37 Penelitian kami menunjukkan bahwa nutrisi
enteral dini pada anak-anak yang sakit kritis
Status nutrisi, n (%)
berhubungan dengan tingkat kematian yang jauh
• Gizi kurang 8 39 0,898 lebih rendah selama perawatan di ruang PICU.
• Gizi baik 9 50 Pemberian nutrisi enteral lambat memiliki risiko 14
• Gizi lebih 1 8 kali lebih tinggi akan meninggal selama perawatan
diruang PICU dibandingkan pasien yang mendapa-
Diagnosis
tkan nutrisi enteral dini. Penelitian ini memiliki
• Non bedah 15 79 0,638 kesamaan dengan penelitian yang lain. Pemberian
• Bedah 3 18 nutrisi enteral dini bermanfaat untuk anak-anak
Nutrisi enteral yang sakit kritis diruang PICU yang dirawat karena
• Dini 2 62 0,0001 berbagai faktor. Penelitian telah menunjukkan
bahwa pasien akan mengalami kelaparan jaringan
• Terlambat 16 35
dalam periode 12 jam setelah cedera dan akan
menghabiskan antioksidan jaringan, sedangkan
Tabel 3  A
 nalisis multivariat waktu pemberian nutrisi dengan pemberian makanan seawal mungkin setelah cedera
luaran pasien di PICU membantu mempertahankan tingkat antioksidan
Variabel P OR IK 95% tubuh.13 Pada pasien bedah pasca operasi pembe-
rian nutrisi enteral segera setelah operasi dapat
Jenis kelamin 0,212 2,034 0,667 – 6,203
memperbaiki sintesis protein yang diperlukan
Status gizi 0,212 2,034 0,667 – 6,203 untuk penyembuhan luka.14,15 Studi lain menun-
Diagnosis 0,617 0,685 0,156 – 3,017 jukkan nutrisi enteral yang diberikan sejak dini
Jenis nutrisi enteral 0,001 14,17 3,07 – 65,26 mencegah atrofi usus dan hilangnya villi-villi usus
dan berfungsi mempertahankan fungsi penghalang
usus.16 Hilangnya fungsi penghalang usus diyakini
DISKUSI
sebagai penyebab utama respons inflamasi sistemik
Anak sakit kritis yang dirawat di unit perawatan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegaga-
intensif anak memerlukan dukungan yang lan organ multipel. Rusaknya fungsi penghalang
menyeluruh untuk mencapai luaran yang maksimal usus akan mengakibatkan terjadinya sepsis. Sepsis
termasuk dukungan nutrisi. Nutrisi enteral merupa- diakibatkan oleh translokasi bakteri dimana
kan metode pemberian nutrisi pilihan selama sakit bakteri atau lipopolisakarida usus (LPS) diperkira-
kritis. Nutrisi enteral dapat mempertahankan dan kan memasuki aliran darah dan sebagai pemicu
memperbaiki integritas gastrointestinal dan mengu- produksi sitokin inflamasi, respon imunoinflamasi
rangi timbulnya kegagalan multi organ.9 sistemik, dan komplikasi septik pada pasien yang

Medicina 2018; 49(3): 407-411 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.411 409


ARTIKEL ASLI

sakit kritis. Pemberian nutrisi enteral awal menjaga efek nutrisi enteral pada luaran pasien. Akhirnya,
jaringan limfoid yang berhubungan dengan usus, karena database hanya mencakup data dari PICU
fungsi penghalang usus, dan kemampuan untuk saja, definisi angka kematian terbatas pada kema-
mendetoksifikasi lipopolisakarida.17 Secara khusus tian yang terjadi selama tinggal PICU. Meskipun
pemberian nutrisi enteral dini dapat memper- tidak mungkin banyak pasien meninggal setelah
tahankan alkalin fosfatase usus, dan ini berfungsi meninggalkan PICU, keadaan ini tidak dapat kami
untuk menetralisir lipopolisakarida.18 verifikasi karena keterbatasan rekam medis.
Manfaat pemberian nutrisi enteral dini masih
diperdebatkan, dari penelitian yang kami lakukan
didapatkan manfaat metode ini berhubugan dengan DAFTAR PUSTAKA
angka mortalitas yang lebih rendah. Penelitian lain 1. Casaer MP, Van den Berghe G. Nutrition in the Acute
memiliki hasil yang sama untuk tingkat mortal- Phase of Critical Illness. N Engl J Med. 2014;370:1227-36.
2. Alexander E, Susla GM, Burstein AH, Brown DT,
itas namun ternyata tidak mempengaruhi lama Ognibene  FP. Retrospective evaluation of commonly
rawat pasien di rumah sakit.8 Studi yang berbeda used equations to predict energy expenditure in mechan-
menunjukkan hasil yang berbeda pula, dimana ically ventilated, critically ill patients. Pharmacotherapy.
2004;24:1659-67.
tidak berbeda pada tingkat mortalitas dan lamanya 3. Mehta NM, Bechard LJ, Cahill N. Nutritional practices
tinggal di rumah sakit antara metode pemberian and their relationship to clinical outcomes in critically ill
nutrisi enteral dini dan pemberian nutrisi enteral children — an international multicenter cohort study. Crit
Care Med 2012; 40:2204-11.
yang lambat. Penelitian ini menemukan bahwa 4. de Betue CT, van Steenselen WN, Hulst JM. Achieving
tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembe- energy goals at day 4 after admission in critically ill chil-
rian nutrisi enteral lambat dibandingkan dengan dren; predictive for outcome?. Clin Nutr. 2015; 34: 115-22.
5. Mehta NM, Compher C. A.S.P.E.N. clinical guidelines:
nutrisi enteral dini.19 nutrition support of the critically ill child. J Parenter
Pemberian nutrisi enteral dini yang agresif telah Enteral Nutr. 2009; 33: 260-76.
terbukti meningkatkan asupan protein sehingga 6. Mehta NM. Approach to enteral feeding in the PICU. Nutr
Clin Pract. 2009;24:377-87
menghasilkan keseimbangan protein yang lebih 7. Chellis MJ, Parenter SV, Webster H, Dean JM, Jackson D.
baik, yang diinginkan selama fase akut untuk Early enteralfeeding in the pediatric intensive care unit. J
respon stres.20 Sebelum memulai nutrisi enteral, Enteral Nutr. 1996;20:71-73.
8. Mikhailov TA, Kuhn EM, Manzi J, Christensen M,
beberapa rumah sakit memulai dengan pembe- Collins M, Brown A, et all. Early enteral nutrition is associ-
rian makanan kecil yang dikenal sebagai trophic ated with lower mortality in critically ill children. Parenter
feeding. Pemberian nutrisi dengan metode ini Enteral Nutr. 2014;20:1-8
9. A.S.P.E.N. Board of Directors and the Clinical Guidelines
tidak memberikan nilai gizi yang signifikan karena Task 6. Force. Guidelines for the use of parenteral and
jumlah pemberian kurang dari 25% kebutuhan gizi enteral nutrition in adult and pediatric patients. J Parenter
harian, namun diperkirakan memiliki beberapa Enteral Nutr. 2002; 26:144-54.
10. Heyland DK, MacDonald S, Keefe L, Drover JW. Total par-
manfaat terhadap sistem gastrointestinal ataupun enteral nutrition in the critically ill patient: a meta-analy-
secara sistemik.21 Dibandingkan dengan pasien sis. JAMA. 1998;280:2013-2019.
yang dipuasakan, pemberian trophic feeding dapat 11. Burrin DG, Stoll B, Jiang R. Minimal enteral nutrient
requirements for intestinal growth in neonatal piglets: how
mempertahankan tinggi dan struktur mikrovili much is enough? Am J Clin Nutr. 2000;71:1603-1610.
usus; merangsang sekresi enzim dari usus, peptida 12. Briassoulis GC, Zavras NJ, Hatzis MT. Effectiveness and
endogen, dan sekresi imunoglobulin A (IgA) dan safety of a protocol for promotion of early intragastric
feeding in critically ill children. Pediatr Crit Care Med.
garam empedu; menjaga sel epitel; meningkatkan 2001;2:113-121.
motilitas usus; dan meningkatkan aliran darah usus 13. Briassoulis GC, Tsorva A, Zavras N, Hatzis T. Influence
sehingga mencegah hipoksia jaringan usus.22 Efek of an aggressive early enteral nutrition protocol on nitro-
gen balance in critically ill children. J Nutr Biochem.
lokal ini mengurangi peradangan sistemik dengan 2002;13:560.
membantu mencegah translokasi bakteri atau 14. King W, Petrillo T, Pettignano R. Enteral nutrition and
produk bakteri melintasi penghalang epitel intesti- cardiovascular medications in the pediatric intensive care
unit. JPEN J Parenter Enteral Nutr. 2004;28:334-8.
nal dan masuk ke sirkulasi.23,24 15. Krejci V, Hiltebrand LB, Jakob SM, Takala J, Sigurdsson GH.
Penelitian ini memiliki keterbatasan studi Vasopressin in septic shock: effects on pancreatic, renal,
retrospektif yaitu ketidakmampuan untuk menun- and hepatic blood flow. Crit Care. 2007;11:R129.
16. Krejci V, Hiltebrand LB, Sigurdsson GH. Effects of
jukkan kausalitas dan ketidakmampuan untuk epinephrine, norepinephrine, and phenylephrine on
­
menjelaskan alasan untuk menentukan mengapa microcirculatory blood flow in the gastrointestinal tract in
pasien tertentu diberi nutrisi enteral dini atau sepsis. Crit Care Med. 2006;34: 1456-63.
17. Marik PE, Zaloga GP. Immunonutrition in critically ill
tidak untuk memenuhi definisi penelitian tentang patients: a systematic review and analysis of the literature.
nutrisi enteral dini. Keterbatasan lain kita terkait Intensive Care Med. 2008;34:1980-90.
dengan desain retrospektif. Pertama, kami memi- 18. Duggan C, Rizzo C, Cooper A. Effectiveness of a clini-
cal practice guideline for parenteral nutrition: a 5-year
lih untuk tidak memasukkan asupan kalori dari follow-up study in a pediatric teaching hospital. JPEN J
glukosa dalam cairan infus, dan fokus kami adalah Parenter Enteral Nutr. 2002;26:377-81.

410 Medicina 2018; 49(3): 407-411 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.411


ARTIKEL ASLI

19. Fivez T, Kerklaan D, Mesotten D, Verbruggen S, Wouters 23. Kompan L, Vidmar G, Spindler-Vesel A, Pecar J. Is early
PJ, Vanhorebeek I, et  all. Early versus Late Parenteral enteral nutrition a risk factor for gastric intolerance and
Nutrition in Critically Ill Children. N Engl J Med. pneumonia?. Clin Nutr. 2004;23:527-532.
2016;374(12):1111-22 24. Fazlalizadeh, F., Inaloo, S., Honar, N., Razmjooii, F. 2017.
20. Briassoulis G, Tsorva A, Zavras N, Hatzis T. Influence of an Growth and minerals status in children with cerebral palsy
aggressive early enteral nutrition protocol on nitrogen bal- in Shiraz, Iran during April 2012-April 2013. Bali Medical
ance in critically ill children. J Nutr Biochem. 2002;13:560. Journal 6(3): 486-490. DOI: 10.15562/bmj.v6i3.541
21. Nguyen NQ, Fraser RJ, Bryant LK. The impact of delaying
enteral feeding on gastric emptying, plasma cholecystoki-
nin, and peptide YY concentrations in critically ill patients.
Crit Care Med. 2008;36:1469-1474.
22. Peck MD, Kessler M, Cairns BA, Chang YH, Ivanova A,
Schooler W. Early enteral nutrition does not decrease This work is licensed under a Creative Commons Attribution
hypermetabolism associated with burn injury. J Trauma.
2004;57:1143-9.

Medicina 2018; 49(3): 407-411 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.411 411

Potrebbero piacerti anche