Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
Abdominal muscle contractions that occur continuously due to the release of menstrual blood
causes the pain of dysmenorrhea. The prevalence of dysmenorrhea is very high, about 50% of
young women. In Indonesia the incidence of dysmenorrhea is composed of 54.89% and 9.36%
of primary dysmenorrhoea secondary dysmenorrhoea. Many teens who do not attend school
because of dysmenorrhoea. Giving a warm compress will dilate blood vessels thereby
increasing local blood flow resulting in relaxation then can reduce pain. This type of research
pre-eksprerimen one goup pre-post test. The data collection was conducted in April – Mei
2015. The population in this study SMK Simpang Haru Banking Padang experiencing
dysmenorrhoea. The sample of 16 respondents pengambilan by purposive sampling technique.
Data were analyzed using paired t-test. The results showed that the average pain respondent
before being given a warm compress is 5.60 with a standard deviation of 1,549, the average
pain responder after being given a warm compress is 2.62 with a standard deviation of 1,204,
there is a significant difference before and after a warm compress with p = 0.000 where p <0.05.
Warm compresses can reduce pain dysmenorrhoea at SMK Simpang Haru Banking Padang. It
is therefore recommended to health care compress
Abstrak
Kontraksi otot perut yang terjadi terus menerus akibat keluarnya darah saat menstruasi menyebabkan
nyeri dismenorea. Prevelensi dismenorea sangat tinggi, sekitar 50 % remaja putri. Di Indonesia angka
kejadian dismenorea terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Banyak
remaja yang tidak masuk sekolah karena dismenorea. Pemberian kompres hangat akan melebarkan
pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi kemudian
dapat menurunkan nyeri. Jenis penelitian ini pra-eksprerimen one goup pre-post test. Pengumpulan data
telah dilakukan pada bulan April – Mei 2015. Populasi pada penelitian ini siswi SMK Perbankan
Simpang Haru Padang yang mengalami dismenorea. Sampelnya 16 responden teknik pengambilan
dengan secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil penelitian
menunjukan bahwa rata-rata nyeri responden sebelum diberikan kompres hangat adalah 5.60 dengan
standar deviasi 1.549, rata-rata nyeri responden setelah diberikan kompres hangat adalah 2.62 dengan
standar deviasi 1.204, terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan kompres
hangat dengan p = 0,000 dimana p < 0,05. Kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri dismenorea
pada siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang. Oleh karena itu direkomendasikan pada tenaga
kesehatan kompres hangat sebagai salah satu cara alternatif non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
dismenorea.
Kopertis Wilayah X 37
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
Kopertis Wilayah X 38
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
Pengambilan data dilakukan pada 1 Pada tabel 1. dapat dilihat bahwa dari 16
kelompok responden yang mengalami
No Kategori tingkat
dismenorea di SMK Perbankan Simpang
nyeri sebelum Jumlah %
Haru Padang. Pengukuran dilakukan pada komres hangat
saat nyeri haid pertama selama 20 menit 1 Tidak Sakit 0 0%
untuk mengetahui tingkat nyeri sebelum 2 Sakit Dedikit 0 0%
dan setelah melakukan terapi kompres 3 Agak Mengganggu 3 19
hangat. %
4 Mengganggu 6 37
Etika penelitian menggunakan
Aktivitas %
prinsip yang menghormati harkat martabat
5 Sangat 7 44
responden dimana responden memperoleh
Mengganggu %
penjelasan tentang penelitian dan tiap
6 Tidak Tertahankan 0 0%
responden mengisi informed consent atas
Total 16 100
kesediaan untuk terlibat dalam penelitian.
%
Penelitian ini juga menjunjung prinsip
siswi, sebagian besar (56 %) siswi berumur
kerahasiaan identitas dan data responden
16 tahun.
serta kemanfaatan bagi responden. Peneliti
tidak mencantumkan nama responden B. Analisa Univariat
melainkan hanya menggunakan nama 1. Tingkat Nyeri Sebelum Diberikan
inisial. Kompres Hangat Pada Siswi SMK
Perbankan Simpang Haru Padang
HASIL PENELITIAN Tahun 2015. Adapun tingkat nyeri
A. Karakteristik Siswi Berdasarkan Umur sebelum dilakukan terapi kompres
Data umum menyajikan karakteristik hangat dapat dilihat pada tabel 5.2
siswi berdasarkan umur. Umur dalam hal sebagai berikut :
ini merupakan variabel yang Tabel 2: Distribusi frekuensi Tingkat
mempengaruhi nyeri terutama pada anak Nyeri Dismenorea Sebelum Dilakukan
dan orang dewasa (Potter & Perry, 1993). Terapi Kompres Hangat Pada Siswi
Adapun hasil penelitian karakteristik siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang
berdasarkan umur sebagai berikut : Tahun 2015.
Tabel 1 : Distribusi frekuensi Siswi Pada tabel 2 dapat dilihat dari 16 siswi,
Berdasarkan Umur Di SMK Perbankan didapatkan nyeri yang paling banyak
Simpang Haru Padang Tahun 2015. berada di kategori sangat mengganggu
(44 %).
No Umur Jumlah %
2. Tingkat Nyeri Setelah Diberikan
1 15 6 38 %
Kompres Hangat Pada Siswi SMK
2 16 9 56 %
Perbankan Simpang Haru Padang
3 17 1 6% Tahun 2015.
Total 16 100 % Adapun tingkat nyeri setelah diberikan
terapi kompres hangat selama 20 menit
Kopertis Wilayah X 39
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
pada siswi dapat dilihat pada tabel 4 pemberian terapi kompres hangat. Adapun
sebagai berikut: perbedaannya dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 3: Distribusi frekuensi Tingkat sebagai berikut :
Nyeri Dismenorea Setelah Dilakukan Tabel 4 : Perbedaan Nyeri Siswi
Terapi Kompres Hangat Pada Siswi Sebelum Diberikan Terapi Kompres
SMK Perbankan Simpang Haru Padang Hangat Dengan Tingkat Nyeri Pada
Tahun 2015. Siswi Setelah Diberikan Terapi
Kompres Hangat Pada Siswi SMK
N Kategori Perbankan Simpang Haru Padang
o tingkat Tahun 2015.
nyeri Jumla
%
setelah h Perla M Ju Pv
komres kuan ea ml al
hangat n ah ue
1 Tidak sakit 1 6 Sebel 6.
% um 50 16 0.0
2 Sedikit sakit 9 56 Setel 2. 00
% ah 62
3 Agak 6 38
menggangg % Pada tabel 4 diatas dapat dilihat
u bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata
4 Menggangg 0 0 nyeri siswi sebelum diberikan terapi
u Aktivitas % kompres hangat adalah sebesar 6.50 dan
5 Sangat 0 0 mengalami penurunan setelah diberikan
Menggangg % terapi kompres hangat 2.62. Ini
u menunjukan penurunan nilai dari tingkat
6 Tidak 0 0 nyeri setelah diberikan perlakuan terapi
Tertahankan % kompres hangat. Hasil uji statistik dengan
Total 16 10 menggunakan uji paired t-test didapatkan
0 nilai pvalue = 0.000 (p < 0.05) sehingga
% dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara skala
nyeri sebelum dan setelah diberikan terapi
Pada tabel 4 diatas dapat dilihat dari 16
kompres hangat pada siswi SMK
siswi. Ditemukan yang paling banyak
Perbankan Simpang Haru Padang Tahun
berada pada kategori sedikit sakit (56 %).
2015.
C. Analisa Bivariat
Sebelum dilakukan Analisa bivariat, PEMBAHASAN
dilakukan uji normalitas. Analisa bivariat Karakteristik Siswi Berdasarkan
merupakan analisis yang dilakukan untuk Umur
mengetahui keterkaitan dua variabel. Pada hasil penelitian didapatkan
Dalam penelitian ini peneliti ingin paling banyak siswi berada pada umur 16
mengetahui perbedaan sebelum dan setelah tahun. Menurut potter & perry, 1993, Umur
Kopertis Wilayah X 40
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
Kopertis Wilayah X 41
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
kompres hangat didapatkan paling banyak setelah dilakukan terapi kompres hangat
Siswi berada kategori nyeri sedikit sakit. dan Setelah dilakukan uji paired t-test
Siswi bisa mendiskripsikan secara didapatkan hasil tingkat nyeri sebelum dan
berangsur-angsur penurunan nyeri yang setelah dilakukan terapi kompres hangat p
dirasakan saat dan setelah dilakukan terapi = 0.000 dengan α < 0,05. Hal ini
kompres hangat. Penurunan nyeri Siswi menunjukan bahwa terapi kompres hangat
disebabkan karna adanya perpindahan berdampak positiv dalam menurunkan
panas secara konduksi dari botol yang nyeri dismenorea sehingga menjawab
berisi air hangat ke dalam perut yang hipotesa yaitu Ha diterima.
melancarkan sirkulasi darah dan
menurunkan ketegangan otot sehingga Hasil penelitian ini didukung oleh
teori Lowdermilk, dkk (2013) dimana nyeri
menurunkan nyeri pada Siswi yang
mengalami dismenorea. dismenorea dapat berkurang dengan terapi
non-farmakologi berupa kompres hangat
Dari hasil yang didapatkan yaitu memberikan rasa aman pada pasien
bahwasanya kompres hangat sangat dengan menggunakan cairan atau alat yang
berpengaruh terhadap penurunan tingkat menimbulkan hangat pada bagian tubuh
nyeri dismenorea. Menurut peneliti yang memerlukan. Hal ini berakibat terjadi
kompres hangat adalah suatu metode dalam pemindahan panas ke perut sehinga perut
penggunaan suhu hangat setempat yang yang dikompres menjadi hangat, terjadi
dapat menimbulkan efek fisiologis. pelebaran pembuluh darah di bagian yang
mengalami nyeri serta meningkatnya aliran
Kompres hangat dapat digunakan darah pada daerah tersebut sehingga nyeri
pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan dismenorea yang dirasakan akan berkurang
otot-otot yang tegang, kompres hangat atau hilang.
dilakukan dengan botol yang diisi air
hangat dengan suhu 37-40 oC secara Menurut Lowdermilk, dkk (2013)
konduksi dimana terjadi pemindahan panas secara non-farmakologis Kompres hangat
dari botol ke perut sehinga perut yang sangat bermanfaat dalam penurunan nyeri
dikompres menjadi hangat. Ini dismenorea dimana terjadinya relaksasi
menyebabkan terjadi pelebaran pembuluh otot serta mengurangi iskemia uterus
darah di bagian yang mengalami nyeri serta sehingga nyeri dapat berkurang atau hilang.
meningkatnya aliran darah pada daerah Hal ini dapat terlihat pada hasil penelitian
tersebut. Rasa hangat di bagian perut dapat yang menunjukan bahwa sebelum
meningkatnya relaksasi psikologis dan rasa dilakukan perlakuan terapi kompres hangat
nyaman, sehingga dengan adanya rasa banyak Siswi yang berada pada kategori
nyaman dapat menurunkan respon sangat mengganggu (44 %) dan setelah
terhadap nyeri yang semula dirasakan. dilakukan terapi kompres hangat terjadi
penurunan yang banyak berada pada
Pengaruh Kompres Hangat Sebagai kategori sedikit sakit (56 %). Kompres
Upaya Penurunan Intensitas Nyeri hangat sangat efektif dilakukan untuk
Dismenorea mengurangi nyeri dismenorea karena tidak
memerlukan biaya yang banyak, waktu
Pada hasil penelitian ditemukan terjadi yang lama, dan kerja fisik yang berat tetapi
penurunan nilai rata-rata nyeri sebelum dan
Kopertis Wilayah X 42
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
harus tetap hati-hati karena air yang terlalu hasil yang didapatkan lebih maksimal.
panas dapat mengakibatkan iritasi pada Jumlah sampel diperbanyak seingga
kulit. nampak perbedaan yang lebih signifikan.
Kopertis Wilayah X 43
Dahlan, dkk – Pengaruh Terapi Kompres... Journal Endurance 2(1) February 2017
Kopertis Wilayah X 44