Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
net/publication/320987750
Peningkatan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Tanah Pasiran dan
Kelempungan Studi Kasus Porto dan Jakarta
CITATIONS READS
0 220
1 author:
Budijanto Widjaja
Universitas Katolik Parahyangan
99 PUBLICATIONS 75 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Budijanto Widjaja on 02 August 2018.
II
MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
ABSTRACT
Because of monetary crisis in 1998, many buildings in Jakarta still have construction
problems especially where existing foundations were left without useful/ data both
pile's configuration and length. In Wisma Asia II Building in Jakarta/ there were 388
spun piles which were dn·ven in 1997. This way actually gave a significant effect to
increase p1'le foundation's bearing Ci1pacity where the new building were going to be
built in 2005. This pile foundation Ci1paclty increasing also influences substructure
construction cost and a need of increasing floor Ci1pacity of high rise buildings. In this
case/ there are two kinds of data such as before and after pile driving data. The soil
investigation was conducted and resulted that after driving there are changes in sol'l
shear strength. This phenomena is aJlled as setup. This setup is compared and
approved with pile's full saJle load test. Beside this case/ in this paper also gives a
setup prediction in sandy soil in Porto/ Portuegesse. Then/ insitu results are compared
to empiriaJI equation such as Denver & Skov (1988)✓ Guang-Yu (1988)✓ Svinkin
(1996)✓ and Bogard & Matlock (1990).
Keywords: Driven Pile/ Spun Pile/ Setup/ Full Scale Load Test
ABSTRAK
Karena krisis keuangan yang tejadi pada tahun 1998, banyak bangunan di Jakarta
memiliki masalah konstruksi terutama di mana pondasi-pondasi eksisting ditinggalkan
tanpa adanya data konfigurasi dan panjang tiang. Pada kasus bangunan '14sma Asia II
di Jakarta/ terdapat 388 spun pile yang telah dipancang pada tahun 1997. Hal ini
mengakibatkan efek yang signifikasn terhadap daya dukung pondasi tiang di mana
bangunan yang baru akan dikonstruksi pada tahun 2005. Peningkatan daya dukung
pondasi juga mempengaruhi biaya konstruksi bawah dan kebutuhan peningkatan
jumlah lantai dari bangunan bertingkat tinggi. Oi dalam kasus in~ terdapat dua macam
1
Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan
JI Ciumbuleuit 94 Bandung 40141
Email : geotedmics@bdg.centrin.net.id
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 137
TAHUN 15, NO. 2 JUN! 2007
data penye/idikan tanah yang dibutuhkan yakni data sebelum dan setelah
pemancangan tiang. Penye/idikan tanah dilakukan dan menghasilkan perubahan kuat
geser tanah. Fenomena ini disebut sebagai 'setup~ Masalah setup ini dibandingkan
dan dibuktikan dengan uji pembebanan tiang ska/a penuh. Di samping kasus ini,
makalah ini Juga memberikan prediksi setup untuk tanah pasiran di Porto, Portugis.
Kemudian, hasil penyelid ikan lapangan dibandingkan dengan persamaan empirik
,eperti Denver & Skov {1988), Guang-Yu {1988), Svinkin (1996), dan Bogard &
Matlock (1990).
Kata Kunci: Tiang Pancang, Spun Pile, Setup, Uji Pembebanan Tiang Skala Penuh
2,---,----.-----,,-----,,-----.----.
---,
....
• ''\ ·---
·--
---
__
IS
~ '\ •-a.
•-a.
0.," t--c...
\\ .. _ -a.,
.-
\
\ \
.__
\,~-C- . . . . ...<'lo.. .,,
·~,
't,
'
a a ' ....
•
,...>.
6
• '......._'""4...
• ••
---
I ...._.._~ --~-:---~ .
250
Tentang masalah waktu setup, Coduto
1000 (1994) memberikan informasi yang
200 serupa dengan Terzaghi & Peck (1967)
800 bahwa tegangan pori ekses akan
150 terdisipasi dalam rentang waktu sekitar
-a:
;g 600
~ 1 bulan untuk tanah lempung. Oleh
,;;; 100 ,;;; karena it u, daya dukung pondasi
Pile: 305 mm x 305 mm
(12 in. X 12 in.)
400 tunggal 1m akan bertambah dan
Length = 26 m (85 ft.) kembali dengan cepat. Dalam hal ini
50 Soil: Liquid limit = 37 to 45
Plastic limit = 20 to 22
200 terdapat peranan thixotropictanah.
o.___.___._ _.____.__._~-:- o Pengukuran Setup
0 5 10 15 20 25 30 35
Days after driving
Untuk mengukur daya dukung tiang
Gambar 3. Hasil Pengukuran Daya akibat setup ini dibutuhkan minimum
Dukung Selimut Tiang terhadap Waktu dua kali pengukuran daya dukung.
Pengukuran pertama dilakukan sedapat
(Terzaghi & Peck, 1967)
mungkin pada saat akhir pemancangan
tiang dan pengukuran kedua dilakukan
dalam kurun waktu yang relatif lebih
•l.50
7I
I
I
I
I
I
l •0,,5D
o--
-
,. I
loM
• UD1
I
I
I
I
I
c_._
ZoM
• l.50
I,I
I
,.
I
I
I
lama (Komurka, 2004). Tan et al (2004)
mengusulkan agar pengukuran kedua
dilakukan di atas 24 jam untuk tanah
pasiran sebagai akibat adanya
anggapan bahwa tekanan air pori ekses
telah terdisipasi.
(a)
RUMUSAN EMPIRIK LAJU SETUP
Compre-1 Intact Zone
Zone Terdapat beberapa rumusan empirik
terhadap laju setup baik untuk tanah
pasir maupun untuk tanah lempung.
Umumnya laju setup ini dianggap linear
terhadap peningkatan logaritma waktu.
Namun, dari beberapa rumusan berikut
ini dapat ditunjukkan bahwa terjadi
variasi setup secara tidak linear.
L - - . . . . . L --....1,.11:.i..-i.._- Dilllllnce from pile Beberapa rumusan yang diusulkan
tersebut antara lain adalah:
Gambar 4. (a) Remolded Zone dan • Denver & Skov (1988)
Zona Terkompresi di sekeliling Tiang
pada Tanah Lempung Lunak (b) Variasi
nilai kohesi terhadap waktu (Das, 2004)
Q(t) = Q,(1 +Alo{:, )J (1)
dengan : dengan :
t = waktu yang ditinj au setelah Q(t) = daya dukung tiang saat t
akhir t iang dipancang
• Bogard & Mat lock (1990) dan Tan
to = waktu initial yang berhu-
et al. (2004)
bungan dengan Q0
Q(t) = daya dukung tiang waktu t Usulan berikut ini menunjukkan
Q0 = daya dukung waktu tO hubungan peningkatan setup
A = konstanta secara hiperbola yang berlaku baik
untuk tanah pasiran maupun
Nilai A tersebut aiusulkan sebesar
lempung. Rumusan yang diusulkan
0.2 untuk tiang di pasir dengan to
ditunjukkan pada rumus berikut:
sebesar 0.5 hari (Denver & Skov,
1988). Long et al. (1999) Q,2 {0.2Tso +t2XTso +ti} (4)
mengindikasikan nila A bervariasi
ant.ara 0.2 - 1.0. Sedangkan unt uk
Q, 1 = (0.2T50 +t.XT50 + 12 )
tanah lempung, diusulkan nilai A dengan
sebesar 0.6 dengan to sebesar 1.0 t1, t2 = waktu yang ditinjau
hari. setelah akhir tiang
• Guang-Yu (1988) dipancang (hari)
Qtl, Qt2 = daya dukung tiang
Sedikit berbeda dengan rumusan pada t1 dan t2
lainnya, Guang-Yu (1988) TSO = konstanta matching
mengusulkan bahwa peningkat.an curve
daya dukung diambil pada hari ke-
14 setelah pemancangan tiang. Konstanta machin g curve
Sensitivitas tanah lempung dimaksudkan untuk menyesuaikan
diperhitungkan di dalam usulannya. dengan hasil uji pembebanan di
Berikut adalah rumusannya: lapangan.
2 3
~ 2 0 0 - f - 2 00- 1
--- ------ -----------------------
1 : OMT 2
I
I
CPT 7 OMT 7
T C2
II
• T2
I
I
I
I
Ar----+-r-- I 76
2.00 I
I
400 J_ ; T1 • CPT 2
2.00 I C I
J_ : $4•SPT :
4.00 I c:Pf~~~~~~ :
I
I
I
I I :
i: -- ------~--E~ .... -----------.... -----------~
I E4 OMT8 I
1
CPT8 1
OMT6
I
I
4 .00 ' I
Dl_____ T_L--E>
I
2.20 I
•
_l_ S5t> SPT
I
---:~-----------3~C~ ____
E2 jI
I
I
I
I I
I I
Keterangan ·
CPT = sondir II EO •' II
DMT = dilatometer I I
S = pemboran teknik : CPT6 :
SPT = standard penetration test I I
L-----~------------ -------- -- --J
Simplifikasi masalah pada kondisi tanah tanah hingga kedalaman 5.0 m berada
sebelum dipancang adalah berdasarkan dalam kepadatan medium, sedangkan
data hasil uji lapangan dan uji pada kedalaman lebih dari 5.0 m
laboratorium. Uji lapangan yang merupakan pasir padat.
dilakukan meliputi SPT, CPT, dan DMT.
Untuk mengetahui perubahan perilaku
Adapun uji laboratorium yang
tanah akibat pemancangan, CPT
digunakan berupa indeks properti dan
dilakukan sebanyak 5 buah sebelum
uj i triaksial.
pemancangan dan 4 buah setelah tiang
Hasil uj i SPT ditunjukkan pada gambar dlpancang (Gambar 6). Dari hasil CPT
7 berdasarkan nilai N60 yang telah terlihat bahwa nilai tahanan konus (qc)
dikoreksi terhadap energi dari nilai NSPT sebelum dan sesudah dipancang cukup
lapangan. Nilai koreksi N60 dalam berbeda hingga kedalaman 5.0 m.
korelasi dengan kepadatan pasir sedlkit Peningkatan nilai qc rata-rata hingga
berbeda dengan korelasi umum dengan kedalaman tersebut mencapai 10% -
NSPT (Budhu, 2000). Berdasarkan N60, 40%.
N.. q. (kg/cmz)
0 10 20 30 4 5 10 15 20
0
1 1
2 2
3 3
t: t: 4
"E •E
.! 5 .; 5
•
1 1:a,
:it 6
7 -
Sobtkrndip,n;q
8 .- - s 1 8
Slltl.. dopr<fflll
- - - sJ
9 --54 9
--ss
10 10
a (b)
Gambar 7. (a) Hubungan N60 terhadap Kedalaman; (b) Tahanan Konus terhadap
Kedalaman
...
l ndek1, Te1•n11n Ho<ltont • l, Kd
•• , - - --- . .. ..
.. I ..
.. J. O
s )0
! I
.,I ••
I. J
I
J
•• ~·
.. .. •-•
.
,.
..-- .......
"
•• _ _j
,
•-•
j
Gambar 8. Hubungan Modulus Dilatometer, Indeks Tegangan Horisontal, dan Indeks
Material terhadap Kedalaman Berdasarkan Hasil DMT (garis solid ! kondisi tanah
sebelum pemancangan, garis terputus : kondisi setelah dipancang)
Dari hasil uji DMT, terjadi perubahan infonnasi tentang jenis tanah yakni
pada perilaku tanah pasir. Perubahan pasir kelanauan (Gambar 8).
tersebut meliputi peningkatan nilai
Berdasarkan hasil uji lapangan dan
modulus dilatometer (Eel) rata-rata
laboratorium, secara skematis kondisi
sebesar dua kali lebih besar hingga
tanah sebelum pemancangan
kedalaman 5.0 m. Koefisien tegangan
horisont.:JI j ug.:, menunjukkan f-asi)
ditunjukkan di Gambar 9.
serupa di mana tekanan tanah lateral Predlksi Daya Dukung
(Kl)) mernbesar di bagian atas tlang dan
K0 menurun seiring dengan peningkatan Prediksi daya dukung dilakukan baik
kedalaman tiang. Sedangkan, nilai secara konvensional dan penggunaan
indeks material (Io) memberikan data uji lapangan, dan metode transfer
beban.
- - - - - - ~- - - - - - - - - --- - - - - - - - - -,-----'L,l,llo,'--- - -
MedlumSlnd
N.,• 13
Or • 45% (Skemp!Dn, ISM)
• • :U • (6unlplon, 1986)
y • 1.791/m'
u • 0.320
OenMSend
N.,•27 • • 37 • (Sl<emplon. 11118)
Or • 45% (Skomplon, 1988) y • 1.9011m'
u • 0.320
_____ ______ ___ __ ___ __ __ ___ __ ___ __ ____ _Jll..tj_.u.__ __ ________ _____ _
20
/s~,.;,;.
j I 30 ~ffl-COVlll-&:"Cll,reno c , ~ -- --
40
50
Uji Pembebana n lleng
-L
J 60
70
· - - - - --- -- -
80
90
100
180 , - - - - - - - - - - - -- - -
160
- t
•
1 0
l 1 20
8
r 100
~ 80
! 60
40
20
0
o~------------- ---l
"-•4 ~,-~, UJ
5
,......__ ,..ft .......
0
10 15 20
• "'•le-ft ......____ • H _.......,_.. 0 • .,.s, t ·• (hert•·•)
Gambar 11. Prediksi Laju Setup dengan Analisis Batik secara Empirik
pada Tanah Pasir
..
• ,. .,
DBVI
• ,.
DB IV
..
"" - ... '"'
.. 10-
- .. 10
- 20 -
•
20
--
""
30 - )0
"" 40- 40
0 10 20 30 40 50
0
10
15
20
25
30
35
40
- - D B- 1 - - - D B- 2 - oB- 3 _..,__DS-4
· · · • · · · DB I · · · • • · · DB U · · · .. · · · DB Ill
Gambar 14: Uji Pembebanan Tiang dengan Sistem Kentledge (September 2005)
dukung desain.
Uji Penilebanan T tang
Dengan melakukan analisis balik 0 .20
200
Peningkatan daya dukung pada tanah
'"F
-
pasiran mencapai hingga 3.9 kali lipat
lebih besar dibandingkan setup pada
tanah lempung yakni sebesar 3.0 kali
lipat.
350
200
JOO
wo'"
- 250
!
roo 150
I 100
50
Gambar 15: Hasil Uji PDA pada Tiang
P182 0
0 10 20 30 •O 50 60
"l
, ... (Mri..
KESIMPULAN DAN SARAN 444. New York: John Wiley & Sons, Inc
: 264-294
• Daya dukung pondasi tiang secara
umum mengalami peningkatan ASCE. 1993. Bearing capacity of Soils.
akibat setup untuk kondisi sebelum New York: ASCE Press.
tiang dipancang dan setelah Astriani, D., Widjaja, B. and Rustiani, 5.
pemancangan baik untuk metode 2004. Daya Dukung Pondasi Tiang Bor
konvensional maupun berdasarkan dan Continuous Right Auger Pada
hasil SPT, CPT, dan DMT serta Tanah Paslr di Porto, Portugis. Aspek
metode transfer beban. Geoteknik Dalam Pelaksanaan
• Berdasarkan hasil interpretasi uji Konstruksi Sipil: Peran dan Resiko Bagi
pembebanan tiang di lapangan Perancana, Pelaksana dan Pengawas.
untuk tanah pasir, diperoleh daya Pertemuan Ilmiah Tahunan-VIII: 107 -
dukung ultimit antara 129 - 159 111.
ton.
• Berdasarkan rumusan empirik Axelsson. G. 2000. Long Tenn Set-Up
Denver & Skov (1988), Svinkin of Plies in Sand Doctoral Thesis.
(1996), dan Bogard & Matlock Department of Civil and Enviromental
(1990), daya dukung tiang pada Engineering. Royal Instit ute of
tanah pasir meningkat sebesar 2.6 Technology. Stockholm.
- 3.9 kali lebih besar akibat setup Bogard, J.D. dan Matlock, H. 1990.
yang terjadi. Application of Model P1Ye Tests to Axial
• Pada tanah lempung menggunakan Pile Design. Proceeding 22nd Annual
rumy5gn ~mpirik d~rl Gu~ng-Yu Offshore Technology Cgnferenoos,
(1988), Svinkin (1996), dan Bogard Houston: Texas
& Matlock (1990). Daya dukung
Budhu, M. 2000. So1Y Mechanics &
mengalami peningkatan sebesar 3.0
Foundations. New York: John Wiley &
kali.
Sons, I nc.
• Kasus pada tanah pasiran di atas
menunjukkan bahwa setup berjalan Bullock, P. dan Schmertmaann, J.H.
dalam waktu yang relatif lebih 2003. Oetennlning the Effects of Stage
cepat dibandingkan dengan tanah Testing on the Dimensionless Pile Side
lempung dikarenakan perbedaan Friction Shear Setup Factor. Anal
sifat fisik dan mekanik tanah. Report Contract BC354 RPWO 27,
• Perlu dilakukan penelitian lanjutan submitted to the Florida Department of
guna memperoleh data daya Transportation
dukung ultimit sebagai fungsi waktu
Chin, F.K. 1971. Discussion on Pile Test,
baik pada tanah pasiran maupun
Akansas River Project. ASCE. Journal of
tanah lempung.
Soil Mechanics and Foundation
Engineering. Vol. 97 SM 6: 930-932
DAFTAR PUSTAKA
Chow, F.C., et al. 1998. Effects of Time
Airhart, TP, et al. 1969. Pile-Soil System on Cilpadty of Pipe Piles in Dense
Response in a Cohesive Soil. Marine Sand. ASCE Journal of
Performance of Deep Foundations STP
MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
Diterbitkan oleh:
SADAN KEJURUAN SIPIL PII
dan
SADAN MUSYAWARAH PENDIDIKAN TINGGI
TEKNIK SIPIL SELURUH INDONESIA
Semarang
Juni 2007
MED I A KOMUNIKASI
Daftar lsi
Daftar Isi ................................... ... ....... .......... ..... ........ .. ..... .... ......... ..... ..... ..........
PEU:NDUNG
Pendiri : Prof. I r. Joetata Hadihardaja;
Sekjen BMPTTSSI : Prof.Dr. Ir. Indrasurya B Mochtar, M.Sc
Ketua BKS PII: Dr.Ir.A.Hermanto Dardak, M.Sc., IPM
SIDANG PENYUNTING
Ketua :
Ir. Sri Sangkawati, MS
Anggota:
Dr. Ir. Sri Tudjono, MS
Dr. Ir. Sri Prabandiyani R Wardani, M.Sc
Dr. Ir. Suharyanto, M.Sc
Ir. Bachtiar Siradjuddin, IPM
Dr. Ir.Agung Wibowo, MM.,M.Sc
Ir. Bambang Pudjianto, MT
PENYUNTING PELAKSANA
Kami Hari Basuki, ST. MT
Priyo Nugroho P., ST, M£ng
Lusiana Octora, Amd
MITRA BESTARI
Prof. Dr. Ir. Hang Tuah
Prof. Ir. Pinardi Kustalam
Dr. Ir. Iwan K. Hadihardaja
Dr. I r. Bambang Riyanto, DEA
Dr. I r. Nuroji, MT
Ir. Bambang Priabnono, 1PM
Ir. Tulus Sukaryanto, IPM
Ir. Wahyono Bintarto Soebianto, M.Sc
I r. Muhrozi, MS
Terbit tiga kali setahun pada bulan Pebruari, Juni clan Oktober. Berisi artikel hasil penelitian,
dan hasil pemikiran di bidang Teknik Sipil yang belum pemah diterbitkan dalam media lain.
Segala hal terkait dengan penggunaan software, perijinan pengutipan dan hak cipta yang
dilakukan oleh penulis artikel, dan korisekwensi hukum yang ditimbulkannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penulis artikel tersebut. Format penulisan seperti tercantum pada
Pedoman Penulisan di bagian belakang berkala ilmiah ini.
Alamat Redaksi :
Jurusan Teknik Sipil FLUNDIP
JI. Prof. H. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang. Telp. (024)7474770 Telp./Fax.(024)7460060,
Email : sangka@indosat.net.id. ; lusianaoc:tora@yahoo.co.id