Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
According to the International Diabetes Federation (IDF) there are 382 million people living with
diabetes in the world by 2013. It is estimated that of the 382 million people, 175 million of whom
remain undiagnosed, so the danger of developing progressive complications unwittingly and without
prevention. Complications from diabetes can be prevented or delayed by keeping blood sugar levels
are in the normal category so that metabolism can be well controlled. Blood sugar levels can be
maintained by a healthy lifestyle. The purpose of this study was to determine the control of blood
sugar levels by making healthy lifestyle in patients with diabetes mellitus type II in London in 2017: a
grounded theory study. Participants in the study of 18 people. Intake of participants in this study
begins with purposive sampling. The results showed the main concept of grounded theory is
"Behavior Control Blood Sugar Levels". Forms of behavior in blood sugar control in this study
consisted of a) the body's response to changes result DM, b) forms of motivation patients with DM, c)
Physical Activity DM patients, d) Compliance diet, e) Management DM therapy, f) Compliance
controls, g) A healthy lifestyle DM family, h) Impact of changes in lifestyle. The results of this study
can serve as a reference, especially for people with diabetes mellitus and family in order to implement
the behavior of controlling blood sugar levels.
ABSTRAK
Menurut International Diabetes Federation (IDF) terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di
dunia pada tahun 2013. Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta diantaranya belum
terdiagnosis, sehingga terancam berkembang progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa
pencegahan. Komplikasi akibat diabetes dapat dicegah atau ditunda dengan menjaga kadar gula darah
berada dalam kategori normal sehingga metabolisme dapat dikendalikan dengan baik. Kadar gula
darah dapat dijaga dengan melakukan gaya hidup yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengendalian kadar gula darah dengan melakukan gaya hidup sehat pada penderita diabetes
mellitus tipe II di Bukittinggi tahun 2017: study grounded theory. Partisipan dalam penelitian sebanyak
18 orang. Pengambilan partisipan dalam penelitian ini diawali dengan purposive sampling. Hasil
penelitian didapatkan Konsep utama dari grounded theory adalah “Perilaku Pengendalian Kadar Gula
Darah”. Bentuk perilaku pengendalian gula darah dalam penelitian ini terdiri dari a) Respon tubuh
terhadap Perubahan Akibat DM, b) Bentuk motivasi pasien DM, c) Aktivitas Fisik Pasien DM, d)
Kepatuhan diet, e) Manajemen terapi DM, f) Kepatuhan melakukan kontrol, g) Gaya hidup sehat
keluarga DM, h) Dampak perubahan gaya hidup. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi khususnya
bagi penderita diabetes mellitus dan keluarga agar menerapkan perilaku pengendalian kadar gula darah.
Kata Kunci : Diabetes mellitus tipe 2, gaya hidup, sehat, kadar gula darah
yaitu suatu pendekatan ilmiah yang kemampuan seksual menurun bahkan pria
menekankan pada makna dari pengalaman bisa terjadi impotensi (Fatimah, 2015).
seseorang yang menghasilkan teori. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Pengambilan partisipan dalam penelitian ini aktivitas fisik yang dilakukan oleh
diawali dengan purposive sampling dengan partisipan terdiri dari kegiatan rutin dan
kriteria bersedia menjadi informan, penderita kegiatan yang disengaja. Bentuk kegiatan
Diabetes Mellitus tipe 2 di Bukittinggi. rutin yang dilakukan oleh partisipan adalah
Adapun jumlah partisipan dalam penelitian jalan kaki ke pasar, berladang, jalan di
ini adalah 18 orang partisipan. Penelitian sekitar rumah, dan membersihkan rumah.
dilakukan di Puskesmas di Kota Bukittinggi Sedangkan kegiatan yang disengaja adalah
dan di rumah partisipan. pengumpulan data jalan pagi, senam di Posyandu dan jalan di
dimulai pada bulan Mei 2017 sampai dengan rumah saja. Adapun pola frekuensi dari
bulan September 2017. Alat bantu dalam aktivitas fisik yang dilakukan oleh penderita
penelitian yaitu buku catatan, voice recorder diabetes bervariasi yaitu ada yang setiap
dan alat tulis lainnya yang membantu dalam hari, satu kali seminggu, dan malah ada
kelengkapan pengumpulan data serta yang tidak beraturan. Namun rata - rata
pedoman wawancara. partisipan menyatakan bahwa melakukan
aktivitas dengan durasi 30 menit sampai 60
HASIL DAN PEMBAHASAN menit.
Hasil penelitian didapatkan Konsep Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh
utama dari grounded theory adalah “Perilaku yang menyebabkan pengeluaran tenaga
Pengendalian Kadar Gula Darah”. Bentuk (pembakaran kalori), yang meliputi aktivitas
perilaku pengendalian gula darah dalam sehari-hari dan berolahraga. Bustan (2007)
penelitian ini terdiri dari a) Respon tubuh menyatakan bahwa aktivitas fisik yang ideal
terhadap Perubahan Akibat DM, b) Bentuk adalah aktivitas yang dapat meningkatkan
motivasi pasien DM, c) Aktivitas Fisik ketahanan jantung respirasi, disamping juga
Pasien DM, d) Kepatuhan diet, e) melatih ketahanan dan kekuatan otot.
Manajemen terapi DM, f) Kepatuhan Sedangkan menurut WHO yang dimaksud
melakukan kontrol, g) Gaya hidup sehat dengan aktivitas fisik adalah kegiatan yang
keluarga DM, h) Dampak perubahan gaya dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa
hidup. henti. Aktifitas fisik dibagi atas 3 tingkatan
Hasil penelitian pada tema satu yaitu aktivitas fisik ringan, sedang dan
didapatkan respon tubuh terhadap berat.
perubahan akibat DM adalah adanya respon Aktivitas fisik dapat dilakukan oleh
fisik yaitu penglihatan menjadi kabur, badan partisipan sebagai salah satu upaya
gatal - gatal, kaki meradang, badan semakin pencegahan dan pengendalian kadar gula
kurus, dan badan letih, adanya perubahan darah. Banyak penelitian telah membuktikan
kebiasaan yaitu sering lapar, sering bahwa dengan melakukan aktivitas fisik
mengantuk, sering BAK, dan sering haus, dapat memperbaiki kualitas hidup dan
serta adanya respon psikologis yaitu beban mengendalikan kadar gula darah. Penelitian
pikiran, stress dan menjadi penyesalan. yang dilakukan oleh Lata et all (2010)
Gejala klinis DM dibedakan menjadi akut tentang pengaruh gaya hidup sehat pada
dan kronis. Gejala akut yaitu poliphagia pasien diabetes mellitus menyebutkan
(banyak makan), polidipsi (banyak minum), bahwa terdapat perbedaan yang significant
poliuri (banyak kencing). Gejala kronik pada kadar gula darah puasa responden yang
diabetes melitus yaitu : kesemutan, kulit melakukan latihan (aktivitas fisik) dan
terasa panas atau seperti tertusuk tusuk mengkonsumsi obat dengan responden yang
jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, tanpa melakukan latihan (aktivitas fisik) dan
mudah mengantuk, pandangan mulai kabur, mengkonsumsi obat dengan p value < 0.01.
gigi mudah goyah dan mudah lepas, Latihan yang dilakukan pada penelitian Lata
et all adalah dengan melakukan yoga dan makanan yang dibatasi. Penderita DM
brisk walking. Penelitian oleh Dahniar dkk hendaknya makan sekali dalam 3 jam, untuk
(2014) tentang hubungan gaya hidup dengan selingan dapat dengan memberikan sebuah
kejadian diabetes mellitus menyebutkan hal pisang atau sepotong roti tawar. Pada
yang sama bahwa terdapat hubungan antara prinsipnya penderita DM harus menghindari
olahraga dengan kejadian diabetes mellitus makanan yang cepat diserap menjadi gula
p=0.003. Berolahraga dengan teratur dapat darah yang disebut sebagai karbohidrat
membantu menurunkan kadar bedat badan sederhana, seperti yang terdapat pada gula
dan mengendalikan kadar gula darah. pasir, sirup, dodol, permen (PERKENI,
Olahraga akan memperbanyak jumlah dan 2011).
meningkatkan aktivitas resptor insulin Menurut PERKENI (2011), para
dalam tubuh dan juga meningkatkan penderita DM sebaiknya makan 6 kali
penggunaan glukosa. Menurut Nabyl (2012) sehari, yang terdiri dari sarapan pagi,
prinsip berolahraga adalah frekuensi 3-5 kali makanan selingan/snack, makan siang,
seminggu secara teratur, intensitas olahraga makanan selingan, makan malam dan
ringan dan sedang, durasi 30 - 60 menit makanan selingan sehingga penderita DM
setiap latihan. hendaknya makan setiap 3 jam. Jadwal
Hasil penelitian menunjukan bahwa makan penderita DM harus diikuti sesuai
rata-rata partisipan melakukan aktivitas fisik aturannya, yaitu makan 5-6 kali setiap hari
yang ringan yaitu dengan melakukan jalan pada waktu yang kurang lebih sama dengan
pagi dan senam lansia. Dimana partisipan interval sekitar 3 jam dan terdiri dari 3 kali
memilih aktivitas yang mampu dilakukan makan pokok seta 3 kali camilan (ADA,
mengingat usia partisipan sudah memasuki 2012).
usia lansia. Perkeni (2011) menyatakan Menurut penelitian yang dilakukan oleh
bahwa latihan jasmani atau olahraga daat Toharin, dkk (2015) tentang hubungan
membantu pengendalian kadar gula darah modifikasi gaya hidup dan kepatuhan
dan dapat menurunkan berat badan. Latihan konsumsi obat antidiabetik dengan kadar
jasmani juga dapat mengurangi resistensi gula darah pada penderita diabetes mellitus
insulin dan memperbaiki sensitivitas tipe 2 didapatkan hasil bahwa terdapat
terhadap insulin. hubungan antara kepatuhan diit dengan
Tema ketiga dalam penelitian ini adalah kadar gula darah (p= 0.019). Adapun
kepatuhan diet pasien DM dimana partisipan kepatuhan diit terdiri dari kepatuhan diit
menjaga asupan diet dengan mengatur pola jumlah kalori, diit jenis makanan, diit
makan dan frekuensi makan. Partisipan jadwal makan. Hal yang serupa juga
dalam peneliltian ini mengkonsumsi jenis dikatakan oleh Dahniar dkk (2014) tentang
makanan diantaranya adalah roti, nasi, sayur hubungan gaya hidup dengan kejadian
dan buah-buahan. Kebanyakan partisipan diabetes mellitus dimana hasil penelitiannya
mengkonsumsi sayur dan buah - buahan menunjukan bahwa terdapat hubungan
hampir setiap hari selain nasi dan lauk. antara pola makan dengan kejadian diabetes
Sedangkan untuk frekuensi makan sebanyak mellitus dengan p value 0.004. Dapat dilihat
2 sampai 3 kali sehari dengan jumlah porsi bahwa pola makan yang sehat hanya sebesar
dua sendok makan dan tidak menambah. 44.4% responden saja. Menurut Surioka
Adapun jenis makanan yang dibatasi oleh (2012) pola makan yang dapat
partisipan adalah makanan yang manis dan mengakibatkan diabetes mellitus yaitu pola
nasi yang berlebih. Partisipan juga konsumsi makanan yang mengandung
mengganti gula dengan gula jagung atau jumlah kalori yang berlebih, tinggi lemak
tropicana. jenuh dan gula, rendah serat dan rendah gizi
Kepatuhan diet DM dapat dilihat dari mikro.
jenis makanann yang dikonsumsi, jumlah Penelitian lain yang dilakukan oleh
porsi makanan, frekuensi makan serta Kurniawati (2007) menunjukan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara kepatuhan melakukan kontrol jika ada keluhan, selalu
diit jenis makanan dengan kadar gula darah kontrol rutin. Sedangkan motivasi eksternal
penderita DM dengan nilai p = 0.0001. yaitu adanya perhatian dari keluarga, adanya
Makanan penderita DM tidak harus berbeda motivasi keluarga, dan diingatkan anak.
dengan makanan yang bukan penderita DM Motivasi adalah suatu proses dalam diri
hal ini juga menjadi catatan khusus bahwa manusia yang menyebabkan organisme
selama wawancara partisipan menyatakan tersebut bergerak menuju tujuan yang
bahwa tidak ada perbedaan makanan antara dimiliki, atau bergerak menjauh dari situasi
partisipan dengan anggota keluarga dari yang tidak menyenangkan (Wade dan
jenis makanan. Hanya saja yang dibedakan Trabvis, 2008). Dalam penelitian ini
adalah jumlah dan porsi makanan. Jenis didapatkan bahwa motivasi pasien DM
makanan yang dianjurkan untuk penderita didapatkan dari internal dan eksternal.
DM adalah makanan yang mengandung Motivasi internal didapatkan dari keyakinan
sedikit lemak jenuh dan kaya serat seperti diri sendiri untuk sembuh (efikasi diri yang
sayur mayur dan buah - buahan segar tinggi) sedangkan motivasi ekternal
(PERKENI, 2011). didapatkan dari dukungan keluarga.
Tema keempat yaitu gaya hidup Motivasi ini mempengaruhi partisipan untuk
keluarga penderita diabetes melitus yaitu melakukan kontrol dan juga menjaga pola
pola makan sama dengan penderita DM dan makan dan mengurangi makanan yang
melakukan aktivitas fisik. Pola makan manis atau makanan yang dihindari oleh
keluarga penderita DM adalah makan penderita DM. Hal ini dibuktikan oleh
dengan frekuensi 2 kali sehari, makan tidak penelitian Indarwati tahun 2012 yang
sampai kenyang dan mengurangi makanan mengatakan bahwa terdapat hubungan
yang manis. Sedangkan dalam melakukan motivasi dengan kepatuhan diet DM.
aktivitas fisik keluarga penderita DM juga Tema keenam dalam penelitian ini
rutin melakukan jalan pagi, jalan kaki ke adalah manajemen terapi DM yang terdiri
pasar dan melakukan aktivitas yang dari terapi farmakologis, terapi alternatif
mengeluarkan keringat. Hal ini dilakukan dan terapi pendukung. Terapi farmakologis
dalam mempertahankan status kesehatan adalah adanya obat antidiabetik yaitu
anggota keluarga dan juga memberikan metformin dan insulin. Terapi alternatif
dukungan kepada penderita DM. Partisipan adalah konsumsi obat herbal, air rebusan
juga mengatakan bahwa keluarga juga daun dan obat tradisional. Sedangkan terapi
menghindari minuman yang manis dan pendukung adalah keyakinan yang kuat dan
mengganti gula dengan gula jagung. dukungan keluarga. Obat - obat diabetes
Dukungan ini membuat penderita DM mellitus terdiri dari antidiabetik oral yang
merasa enjoy dalam menjalankan perubahan ditujukan kepada pasien DM tipe 2 ringan
gaya hidup dan juga merasa yakin dalam sampai sedang yang gagal dikendalikan
melakukan perawatan penyakitnya. Hal ini dengan pengaturan asupan energi dan
dapat dibuktikan oleh penelitian Ariani karbohidrat serta olah raga. Pemilihan obat
(2011) dimana terdapat hubungan antara antidiabetik oral yang tepat sangat
dukungan keluarga dengan efikasi diri yaitu menentukan keberhasilan terapi diabetes.
keyakinan seseorang akan kemampuannya Yang termasuk dalam obat ini adalah
untuk memonitor, merencanakan, golongan sulfonulurea, biguanid, inhibitor
melaksanakan dan mempertahankan alfa glukosidase dan insulin sensitizing.
perilaku perawatan diri (Stipanovic, 2002 ). Berikutnya adalah insulin yang berfungsi
Bentuk motivasi pasien DM merupakan menaikan pengambilan glukosa ke dalam sel
tema kelima dalam penelitian ini yang - sel sebagian besar jaringan, menaikan
terdiri dari motivasi internal dan motivasi penguraian glukosa secara oksidatif,
eksternal. Motivasi internal yaitu adanya menaikan pembentukan glikogen dalam hati
keyakinan dari diri partisipan, pasrah, dan otot serta mencegah penguraian
AKTIVITAS
KEPATUHAN MANAJEMEN KEPATUHAN
FISIK PASIEN
TERHADAP TERAPI DM MELAKUKAN
DM
DIET DM 1. Terapi KONTROL
1. Kegiatan rutin
1. Jenis Makanan farmakologis 1. Kesadaran diri
2. Aktivitas yang
yang 2. Terapi sendiri
disengaja
dikonsumsi alternatif 2. Dukungan
3. Frekuensi
2. Jumlah porsi 3. Terapi keluarga
aktivitas fisik
makanan pendukung
3. Frekuensi
makan
4. Makanan yang
dibatasi