Sei sulla pagina 1di 11

KETETAPAN

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA


NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015

TENTANG
ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Menimbang: a. bahwa perlu diselenggarakan kegiatan Orientasi


Kehidupan Kampus Universitas Indonesia sebagai
prosedur penerimaan anggota aktif Ikatan Keluarga
Mahasiwa Universitas Indonesia;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan kelancaran kegiatan
tersebut, diperlukan mekanisme yang jelas dan tegas
berdasarkan keadilan;
c. bahwa berdasarkan sebagaimana yang dimaksud dalam
huruf a dan b, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa
Universitas Indonesia perlu membentuk ketetapan
mengenai Orientasi Kehidupan Kampus Universitas
Indonesia;

Mengingat: 1. Pasal 63, pasal 70, dan pasal 72 Undang-Undang Dasar


Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia;
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa
Universitas Indonesia

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG ORIENTASI
KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu
Pengertian

Pasal 1
Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut UI;
2. Ikatan Keluarga Mahasiwa Universitas Indonesia yang selanjutnya
disebut IKM UI adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas
kemahasiwaan di UI;
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya
disebut DPM UI adalah lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki
kekuasaan legislatif;
4. Badan Eksekutif Mahasiwa Universitas Indonesia yang selanjutnya
disebut BEM UI adalah lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki
kekuasaan eksekutif;
5. Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia yang selanjutnya
disebut OKK UI adalah pembinaan anggota IKM UI yang merupakan
proses pengembangan anggota IKM UI dari Anggota Biasa menjadi
Anggota Aktif IKM UI berdasarkan Kode Etik IKM UI, dilakukan di
tingkat universitas secara bertahap untuk mencapai tujuan pembinaan
anggota IKM UI yang dimulai sejak terpilihnya ketua panitia hingga
diserahkannya laporan pertanggungjawaban tertulis kepada DPM UI;
6. Steering Committee yang selanjutnya disebut SC merupakan komite yang
dibentuk oleh DPM UI dan BEM UI; dan
7. Panitia Pelaksana merupakan pelaksana taktis yang terdiri dari ketua
panitia dan kepanitiaan yang dibentuknya.

Bagian Kedua
Kedudukan

Pasal 2
DPM UI sebagai perumus konsep dan BEM UI sebagai penanggung jawab
pelaksanaan teknis wajib menyelenggarakan OKK UI.

Pasal 3
Kepanitiaan OKK UI bertanggung jawab kepada DPM UI.

Bagian Ketiga
Tujuan dan Sifat

Pasal 4
Tujuan OKK UI adalah:
a. memperkenalkan IKM UI sebagai wadah bersama mahasiswa UI, beserta
perangkat-perangkat yang ada di dalamnya; dan
b. memberikan pemahaman pada anggota IKM UI untuk mengaplikasikan
Kode Etik IKM UI, Undang-Undang Dasar IKM UI, dan aturan-aturan
lain yang terdapat dalam IKM UI.

Pasal 5
Sifat kegiatan OKK UI adalah wajib bagi mahasiswa baru pendidikan
program sarjana dan diploma.
Bagian Keempat
Muatan

Pasal 6
OKK UI memiliki muatan dasar sebagai berikut:
a. Kode Etik IKM UI;
b. Tridharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari:
1. fungsi pendidikan;
2. fungsi penelitian; dan
3. pengabdian kepada masyarakat.
c. Pasal 63 ayat (1) Undang-undang Dasar IKM UI, yang terdiri dari:
1. pengenalan medan;
2. akademis profesi;
3. nilai kemahasiswaan; dan
4. kerohanian
d. memasukkan Konsep dan Rancangan Pembinaan IKM UI

BAB II
STEERING COMMITTEE (SC)

Pasal 7
SC terdiri dari:
a. 2 (dua) orang perwakilan DPM UI;
b. 1 (satu) orang perwakilan BEM UI.

Pasal 8
SC bertugas:
a. memberikan arahan konsep dan muatan kepada panitia pelaksana;
b. mengawasi kinerja panitia pelaksana;
c. mengawasi kegiatan OKK UI dari awal hingga akhir;
d. melaporkan hasil pemantauan dan pengawasan kegiatan OKK UI, baik
secara lisan maupun tulisan, kepada DPM UI;
e. memastikan kegiatan OKK UI sesuai dengan konsep dan muatan yang
telah ditentukan oleh DPM UI;
f. memberikan arahan taktis kepada panitia pelaksana;
g. memberikan konsultasi kepada panitia pelaksana, baik diminta maupun
tidak diminta; dan
h. menghadiri rapat dengar pendapat yang diadakan oleh DPM UI.

Pasal 9
SC berwenang :
a. menegur dan memberikan sanksi secara lisan maupun tulisan kepada
panitia pelaksana yang telah melanggar ketentuan yang berlaku melalui
rapat SC;
b. memanggil panitia pelaksana untuk meminta keterangan dan klarifikasi;
dan
c. mengubah ketentuan panitia yang tidak sesuai dengan muatan umum,
kode etik, Undang-Undang Dasar IKM UI, dan aturan IKM UI lainnya.

BAB III
PANITIA PELAKSANA OKK UI

Bagian Kesatu
Ketua Panitia Pelaksana

Pasal 10
Ketua panitia pelaksana dipilih melalui mekanisme yang ditetapkan oleh
DPM UI.

Pasal 11
Syarat untuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana OKK UI:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. anggota aktif IKM UI;
c. memiliki integritas moral yang baik;
d. bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan
tingkat fakultas dan universitas jika dinyatakan terpilih;
e. setia terhadap UUD IKM UI;
f. sehat jasmani dan rohani;
g. minimal sedang menempuh semester 4 (empat);
h. memiliki IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh lima);
i. tidak sedang cuti kuliah dan terancam Drop Out;
j. bersedia untuk memimpin kepanitiaan OKK UI hingga penyerahan
laporan pertanggungjawaban kepada DPM UI;
k. bersedia untuk tidak lulus studi hingga penyerahan laporan
pertanggungjawaban kepada DPM UI; dan
l. bukan anggota dan/atau pengurus partai politik;

Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian Ketua Panitia Pelaksana

Pasal 12
Ketua Panitia Pelaksana yang telah terpilih diangkat dan disahkan oleh
DPM UI selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah keputusan pemilihan
ketua pelaksana dihasilkan.

Pasal 13
(1) Ketua Panitia Pelaksana OKK UI berhenti antarwaktu karena:
a. meninggal dunia; atau
b. diberhentikan.
(2) Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c apabila:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Ketua Panitia Pelaksana OKK UI;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan secara
berturut-turut selama 10 (sepuluh) hari atau berhalangan tetap;
c. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas dan kewajibannya
selama 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa alasan yang jelas;
d. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat Panitia Pelaksana
OKK UI dalam mengambil keputusan dan penetapan sebagaimana
ketentuan Undang-undang Dasar IKM UI tentang keanggotaan IKM
UI;
e. tidak dapat lagi memenuhi kewajiban sebagai bagian dari Panitia
Pelaksana OKK UI seperti yang telah diamanatkan dalam ketetapan
DPM UI mengenai OKK UI;
(3) Pemberhentian Ketua Panitia Pelaksana OKK UI yang telah memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan
oleh DPM UI.

Bagian Ketiga
Panitia Pelaksana

Pasal 14
Rekrutmen Panitia Pelaksana OKK UI dilaksanakan secara terbuka yang
ditentukan oleh Ketua Panitia Pelaksana OKK UI dengan persetujuan DPM
UI.

Pasal 15
Panitia pelaksana bertugas:
a. melaksanakan OKK UI sebagaimana konsep dan arahan yang ditentukan
DPM UI;
b. membuat parameter keberhasilan OKK UI yang disetujui oleh SC;
c. membuat petunjuk pelaksanaan OKK UI yang disetujui oleh SC;
d. membuat petunjuk teknis OKK UI yang disetujui oleh SC; dan
e. membuat prosedur operasional standar pelaksanaan OKK UI yang
disetujui oleh SC.

Pasal 16
Panitia pelaksana berwenang:
a. membuat ketentuan yang tidak bertentangan dengan ketetapan ini;
b. melarang pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk terlibat dalam
kegiatan OKK UI;
c. menjatuhkan sanksi yang dianggap perlu dan wajar kepada peserta
sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan; dan
d. berhubungan dengan pihak-pihak lain yang dianggap perlu.

Pasal 17
Panitia pelaksana berkewajiban:
a. menaati seluruh ketentuan yang berkaitan dengan OKK UI yang telah
ditetapkan oleh DPM UI dan ketentuan lain yang tidak bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar IKM UI;
b. memfasilitasi SC dalam menjalankan tugasnya;
c. menyerahkan laporan nilai peserta OKK UI secara tertulis kepada DPM
UI selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah pelaksanaan
kegiatan OKK UI;
d. menyerahkan laporan pertanggungjawaban tertulis kepada DPM UI
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah pelaksanaan kegiatan
OKK UI; dan
e. menjelaskan kepada peserta OKK UI tentang hak dan kewajiban peserta.

BAB IV
PESERTA OKK UI

Pasal 18
Peserta OKK UI terdiri dari mahasiswa program sarjana dan diploma.

Pasal 19
Hak peserta OKK UI:
a. mengeluarkan pendapat, baik secara lisan maupun tulisan;
b. mendapat pembelaan apabila diperlakukan secara tidak adil; dan
c. memperoleh perlakuan yang layak berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.

Pasal 20
Kewajiban peserta OKK UI:
a. mengikuti seluruh rangkaian kegiatan OKK UI; dan
b. menaati segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksana
dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan panitia pelaksana.

BAB V
SANKSI DAN PEMBELAAN

Bagian Kesatu
Sanksi

Pasal 21
(1) DPM UI berwenang memberikan sanksi kepada SC dan panitia
pelaksana apabila melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam
ketetapan DPM UI dan Undang-undang Dasar IKM UI.
(2) Panitia pelaksana berwenang memberikan sanksi kepada peserta
apabila melanggar tata tertib OKK UI.

Pasal 22
Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan:
a. lisan;
b. tertulis; dan
c. bentuk hukuman lain yang diberikan jika mengabaikan poin (b) di atas
dan/atau melakukan kekerasan fisik berdasarkan ketetapan DPM UI.

Pasal 23
Sanksi SC:
a. SC yang tidak menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 mendapatkan sanksi tertulis berupa surat peringatan 1 (satu);
b. SC yang tidak menjalankan tugasnya dan telah mendapatkan sanksi
tertulis berupa surat peringatan 1 (satu) sebagaimana dimaksud dalam
huruf a mendapatkan sanksi tertulis berupa surat peringatan 2 (dua);
c. SC yang tidak menjalankan tugasnya dan telah mendapatkan sanksi
tertulis berupa surat peringatan 2 (dua) sebagaimana dimaksud dalam
huruf b akan digantikan kedudukannya.
Pasal 24
Sanksi panitia pelaksana:
a. Panitia pelaksana yang melanggar hak peserta OKK UI sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 pada ketetapan ini akan mendapatkan sanksi
lisan;
b. Panitia pelaksana yang tidak menjalankan tugasnya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15 mendapatkan sanksi lisan;
c. Panitia pelaksana yang tidak menjalankan kewajibannya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 17 mendapatkan sanksi tertulis.

Pasal 25
Pengaturan mengenai sanksi peserta akan ditetapkan selanjutnya oleh
panitia pelaksana dengan persetujuan SC.

Bagian Kedua
Pembelaan

Pasal 26
Pembelaan dapat dilakukan jika pihak yang mendapatkan sanksi
mengajukan pembelaan secara lisan dan tertulis atas sanksi yang
dijatuhkan dengan bukti-bukti yang ada.

Pasal 27
Peserta dapat mengajukan pembelaan kepada SC atas sanksi yang
dijatuhkan panitia pelaksana kepadanya.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28
(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur
kemudian.
(2) Dengan berlakunya ketetapan ini, ketetapan sejenis dinyatakan tidak
berlaku.
(3) Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di : Depok
Pada Tanggal : 24 Maret 2015
Pukul : 20.56 WIB

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


UNIVERSITAS INDONESIA

Presidium II Presidium I Presidium III

ttd ttd ttd


(Faiz Fadhlih M.) (Raditya Pranadi) (Widia Irfiani)

Potrebbero piacerti anche