Sei sulla pagina 1di 7

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN FERMENTASI DARI

BONGGOL PISANG DAN BATANG PISANG


Dr. Edi Widodo., S.Si., M.Si, Universitas Islam Indonesia, email :
Heri Supianto, ST, Universitas Islam Indonesia, email :

Rendy Hapsoro, Universitas Islam Indonesia, email :


Afif Hariyawan, Universitas Islam Indonesia, email :
Muhammad Arifin Darmawan, Universitas Islam Indonesia, email :
Hendry Dwi Wibowo, Universitas Islam Indonesia, email :
Mar’ie Mahmudi, Universitas Islam Indonesia, email : mmar39i@yahoo.com
Liska Mutiara Chandra Dewi, Universitas Islam Indonesia, email :
Nur Zuhrotun Nisa, Universitas Islam Indonesia, email :
Aghribie Virly Maulida, Universitas Islam Indonesia, email :

Abstract
fertilizers are materials that are supplied to both organic and chemical soil with the intent to
replace nutrient losses from the soil and aim to increase crop production in good environmental conditions.
In general, fertilizer is divided into two types: organic fertilizer and chemical fertilizer. Chemical fertilizers
today are commonly used by farmers. Whereas the use of chemical fertilizers continuously able to increase
the nutrient imbalance in the soil, can even cause social problems and adversely affect health. Therefore,
organic fertilizer is used as an alternative solution to increase crop production safely. One of the raw
materials for organic fertilizer is a banana hump and a banana stem that contains enough nutrients needed
by plants. By adding molasses, granulated sugar and Em 4 (Effective Microorganisms) as decomposing
bacteria, then fermented in liquid form can be added to the liquid organic fertilizer (POC). As for the stages
fabrication used, among others, prepare the material by chopping the banana humps and banana stems
into smaller size. Prepare Vats that have been filled with ground water, and insert molasses, granulated
sugar and a few drops Em 4 stir mix well. Next process, put the banana humps and banana stems that have
been cut into small pieces into a the vat, then stir the ingredients evenly, then close the vat tightly and let
the fermentation process for 14 days, then filter the mixture to get the fluids Liquid organic fertilizer is
ready for use
Abstract
Pupuk adalah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang kimia dengan
maksud untuk menggantikan unsur hara yang hilang dari tanah dan bertujuan untuk meningkatkan
produksi tanaman dalam kondisi lingkungan yang baik. Secara umum, pupuk dibagi menjadi dua jenis:
pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk kimia saat ini banyak digunakan oleh petani. Padahal penggunaan
pupuk kimia secara terus menerus mampu meningkatkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tanah, bahkan
dapat menyebabkan masalah sosial dan berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, pupuk organik
digunakan sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan produksi tanaman dengan aman. Salah satu bahan
baku untuk pupuk organik adalah punuk pisang dan batang pisang yang mengandung cukup nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman. Dengan menambahkan molase, gula pasir dan Em 4 (Mikroorganisme Efektif)
sebagai bakteri pengurai, maka difermentasi dalam bentuk cair dapat ditambahkan ke pupuk organik cair
(POC). Adapun tahapan pembuatan yang digunakan, antara lain, persiapkan bahan dengan memotong-
motong bonggol pisang dan batang pisang menjadi ukuran yang lebih kecil. Siapkan tong yang telah diisi
dengan air tanah, dan masukkan molase, gula pasir dan beberapa tetes Em 4 aduk hingga tercampur rata.
Proses selanjutnya, masukkan punuk pisang dan batang pisang yang telah dipotong-potong kecil ke dalam
tong, kemudian aduk bahan-bahan secara merata, lalu tutup tong dengan erat dan biarkan proses
fermentasi selama 14 hari, kemudian saring campuran untuk mendapatkan cairan Pupuk organik cair siap
digunakan

1. PENDAHULUAN
Indonesia termasuk negara agraris, tanahnya subur, banyak tanaman tumbuh di Indonesia karena
tanahnya banyak mengandung unsur hara. Tapi, dari negara kita yang agraris ini, para petani belum hidup
sejahtera, karena mereka harus mengeluarkan modal besar terutama untuk pupuk. Modal pupuk yang besar
tidak sebanding dengan harga jual tanaman saat panen. Sehingga, saat panen tiba, para petani tidak
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Maka dari itu, petani membutuhkan pupuk dengan harga yang
lebih terjangkau dengan kualitas yang sama atau lebih.
Pupuk adalah material tertentu yang ditambahkan ke media tanam atau tanaman dengan tujuan
untuk melengkapi ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat berproduksi dengan
baik. Pupuk terbagi menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik. Selain pupuk organik dan anorganik,
berdasarkan wujudnya terbagi menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk cair dapat dibuat dari bahan
alami yaitu dari bonggol pisang dan batang pisang.
Adapun dari kegiatan observasi saya, ketika mewawancarai pak Untung, selaku ketua Rt 01,Rw
04, tentang banyaknya keluhan dari warga Desa Ringinputih akan mahalnya harga dari pupuk NPK dan
Urea, dan juga terdapat peraturan bahwa ada aturan beli pupuk disuatu wilayah, tidak bisa membeli pupuk
yang sama dengan wilayah yang lainnya, karena sudah ditentukan sebelumnya.Sehingga saya memiliki
ide/gagasan untuk mengurangi beban bagi petani desa akan mahalnya pupuk NPK dan Urea, dengan
membuat pupuk organik cair (POC) dari limbah bonggol pisang dan batang pisang dengan metode
fermentasi.Yang mana pupuk ini dapat juga digunakan untuk padi, maupun tanaman bunga,dan juaagar
menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi petani, serta bernilai ekonomis bagi petani sekitar.

2. METODE PELAKSANAAN
Adapun kegiatan ini adalah untuk menjelaskan proses pembuatan. Dimana alat dan bahan
yang telah disiapkan telah terbentuk alatnya, serta menyediakan media untuk penempatan proses
Fermentasinya.
Persiapan Alat dan bahan :
1. Tong/Ember
2. Parang/Pisau
3. Karung bekas
4. Kayu Pengaduk
5. 5 kg Jumlah Batang Pisang dan Bonggol Pisang
6. 1 Kg gula Pasir atau 1 kg gula Merah atau Cucian beras atau air Kelapa
7. 15 Liter Air Tanah.
8. EM 4 (Effective Microorganism) 8 tetes tutup botolnya
Adapun Proses Langkah Pembuatannya :
1. Menyiapkan Batang pisang dan Bonggol Pisang.
2. Mencincang bagian dalam batang pisang dan bonggol pisang menjadi potongan kecil-kecil-kecil.
Masukkan dalam wadah karung bekas.
3. Menyiapkan Tong yang telah berisi 15 liter air,lalu tambahkan gula 1Kg atau bisa juga
menggunakan air cucian beras,dan air Kelapa.
4. Lalu menambahkan 8 tetes EM 4 (Effective Microorganism) sebagai pengurai ataupun bakteri
untuk mempercepat proses fermentasi pupuk organik cair.
5. Mengaduk semua campuran didalam tong dengan merata,lalu menutup tong dengan rapat tanpa
adanya udara masuk didalamnya dan letakkan di tempat yang tidak terkena matahari.
6. Biarkan proses Fermentasi, 7-14 hari untuk mendapatkan pupuk organik cair yang sempurna.
Metode dan Strategi
Fermentasi dan menyiapkan Bahan-Bahan tersebut.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah metode proses pembuatan terlaksana, maka akan didapatkan hasil dari pembuatan
pupuk organik cair (POC), dimana proses fermentasi telah terlewati dari 7-14 hari, adapun ciri-ciri
jika pupuk tersebut dikatakan sudah jadi yaitu:
1. Timbulnya bau seperti tape
2. Warna air dari hasil penyaringan cenderung berwarna coklat.
3. Baunya menyengat

Jika terdapat ciri-ciri diatas, maka pupuk tersebut telah jadi, atau pupuk sudah siap dipakai untuk
penggunaan tanaman maupun padi dan juga sisa dari penyaringan bonggol pisang dan batang
pisang dapat digunakan sebagai pakan ternak hewan, baik itu kambing, sapi, maupun kerbau.

FOTO PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

Foto ini adalah proses pemotongan bonggol pisang dan batang pisang, dimana dicacah
menjadi potongan kecil-kecil, serta menyiapkan tong yang telah berisi air tanah, dengan
campuran Em 4, gula pasir,dan molase.Lalu cacahan tersebut dimasukkan kedalam tong
tersebut.
FOTO KEGIATAN APLIKASI, SOSIALISASI DAN EVALUASI

Foto ini adalah kegiatan Aplikasi, Sosialisasi, dan Evaluasi, dari hasil pembuatan pupuk organik
cair, dimana penyampaian dilakukan di Balai Desa Ringinputih pada Kegiatan Ibu PKK Balai Desa
tanggal 15 Februari 2019. Foto diatas adalah penjelasan Pengaplikasian produk pembuatan pupuk
organik cair kepada ibu PKK, serta penyampain materi pembuatan pupuk organik cair dengan
fermentasi dari bonggol pisang dan batang pisang, serta Evaluasi dari Ibu PKK akan program kerja
yang dibuat.
Jadi, pemanfaatan limbah organik yang berupa bonggol pisang, batang pisang, daun-daunan kering,
maupun lainnya, yang bisa dijadikan pupuk organik cair maupun padat,lebih meminimalkan
ekonomi bagi masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai petani, karena saya disini bertujuan
agar petani dari Desa Ringinputih dapat membuat pupuk organik dari bahan yang mudah
didapatkan, mengurangi akan ketergantungan akan pupuk kimia organik dan juga harganya murah
dibanding membeli pupuk organik kimia, dan yang paling penting yaitu penggunaan pupuk kimia
secara terus menerus mampu meningkatkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tanah, bahkan dapat
menyebabkan masalah sosial dan berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang Oleh
karena itu, pupuk organik digunakan sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan produksi
tanaman dengan aman.

4. KESIMPULAN
Rangkuman singkat atas hasil dan pembahasan.
1. Pembuatan pupuk organik cair, dari bonggol pisang dan batang pisang dapat dibuat.
2. Bahan gampang didapatkan, karena mayoritas warga pada desa Ringinmulyo memiliki
tanaman pohong pisang, dan cenderung batang pisang dan bonggol pisangnya hanya
menjadi limbah tanpa dimanfaatkan.
3. Pembuatan pupuk organik cair, menggunakan proses Fermentasi selama 7-14 hari.
4. Tanda pupuk sudah jadi yaitu Timbulnya bau seperti tape ,Warna air dari hasil penyaringan
cenderung berwarna coklat, dan Baunya menyengat.
5. Sisa Batang pisang dan bonggol pisang dapat juga digunakan sebagai pakan ternak sapi
dan kambing.
6. Pengaplikasian, Sosialisasi, dan Evaluasi berjalan dengan lancar.
7. Pupuk organik cair (POC) didapat juga digunakan untuk penyubur tanaman bunga dan juga
untuk pupuk padi.
8. Pembuatan pupuk organik cair (POC) lebih murah dibandingkan membeli pupuk kimia.
9. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus mampu meningkatkan ketidakseimbangan
nutrisi dalam tanah, bahkan dapat menyebabkan masalah sosial dan berdampak buruk bagi
kesehatan dalam jangka panjang.
10. Antusias dari Ibuk PKK cukup tinggi, akan program kerja yang saya kerjakan.
5. REFERENSI
Qoidani, Azizul Pradna and Aditya, Candra (2017) Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari
Bonggol Pisang melalui Proses Fermentasi. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Sriningsih, Endang (2014) Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca L.) Dengan
Penambahan Daun Bambu (Emb) Dan Em-4 Sebagai Pupuk Cair. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ragil. 2016. Pemanfaatan Daun Kelor dan Bonggol Pisang Kepok Sebagai Pupuk Organik Cair
untuk Pertumbuhan Tanaman Bayam. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Solo.
Pranata, A.S., 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agro Media Pustaka:
Jakarta.
Indrakusuma. 2000. Pupuk Organik Cair. PT Surya Pratama Alam: Yogyakarta.
Rahman,D.T., 2014. Unsur Hara Makro dan Mikro yang Dibutuhkan oleh Tanaman.
https://organichs.com/2014/01/03/unsur-makro-dan-mikro-yang-dibutuhkan-oleh-
tanaman/.Diakses Pada tanggal 24 Februari 2019.

Potrebbero piacerti anche