Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract : This research aims to describe the interpersonal intellegence at economic learning
of tenth grade students in SMA Negeri 2 Tanjung Raja at second semester in 2014/2015. The
method of this research was descriptive. The population were all students of tenth grade at
SMA Negeri 2 Tanjung Raja that amounted 145 students. The sampel of his research was using
proportional random sampling, so that get 100 students. The data collection using
questionnaire, interviews, and observation. The data were analyzed by quantitative and
qualitative method. The result of this research show that, overall the interpersonal intellegence
of students was on high category, it means that students could make the social relation on
economics learning well. Seen from social sensitivity on high category (80,10%) consist of
emphaty very high (84,52%) dan prosocial high (75,67%); social communication on high
category (80,32%) consist of indicator can doing communication with decent high (74,65%)
and listenig efectively very high (85,99%); social insight on high category (80,43%) consist of
indicator self awareness very high (83,85%) and insight of ethics and social situasion high
(77,02%). suggested for teachers to improve the guidance and counseling so that some
interpersonal intellegence problem which found in this research can be repair so that learning
procces especially economic learning can performing well.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kecerdasan interpersonal peserta didik pada
pembelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 2 Tanjung Raja semester genap tahun pelajaran
2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas X. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional
random sampling, diperoleh sampel 100 peserta didik. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan kecerdasan
interpersonal peserta didik berada pada kategori tinggi artinya peserta didik sudah mampu
menjalin hubungan sosial dengan baik dalam pembelajaran ekonomi; dilihat dari dimensi
sensitivitas sosial dengan kategori tinggi (80,10%) terdiri dari indikator empati sangat tinggi
(84,52%) dan sikap prososial tinggi (75,67%); dimensi komunikasi sosial dengan kategori
tinggi (80,32%) terdiri dari indikator mampu melakukan komunikasi dengan santun terkategori
tinggi (74,65%) dan mendengarkan efektif sangat tinggi (85,99%); dimensi pemahaman sosial
dengan kategori tinggi (80,43%) terdiri dari indikator kesadaran diri sangat tinggi (83,85%)
dan pemahaman etika serta situasi sosial tinggi (77,02%). Peneliti menyarankan agar guru
dapat bekerja sama untuk meningkatkan layanan bimbingan konseling agar nantinya
permasalahan kecerdasan interpersonal pada proses pembelajaran yang ditemukan dalam
penelitian ini akan dapat teratasi sehingga proses pembelajaran khususnya pembelajaran
ekonomi dapat terlaksana dengan baik.
183
184JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016
untuk meraih kesuksesan dan prestasi, peserta dengan hasil belajar IPS peserta didik kelas V
didik harus memiliki IQ yang tinggi. Padahal SDN gugus Letkol I Gusti Ngurah Rai
menurut Lwin, dkk (2008:200) kemampuan Denpasar Utara. Berdasarkan penelitian
akademis dan kemampuan teknis hanya dapat tersebut kecerdasan interpersonal memiliki
membuat seorang anak mencapai karir mereka hubungan dengan hasil belajar yang akhirnya
sedangkan yang lainnya akan bergantung pada dapat mempengaruhi hasil belajar. Penelitian
kemampuan sosialnya. Gardner (dikutip yang dilakukan ini lebih difokuskan untuk
Gunawan, 2007:106) dalam teorinya tentang kecerdasan interpersonal pada pembelajaran
multiple intelligence, mengungkapkan bahwa ekonomi dengan menggambarkan dari seluruh
setidaknya terdapat beberapa macam jenis dimensi. SMA Negeri 2 Tanjung Raja pada
kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik, mata pelajaran ekonomi khususnya di kelas X
kecerdasan logis-matematis, kecerdasan sudah melaksanakan pembelajaran berbasis
intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan interpersonal,sehingga dapat
kecerdasan musikal, kecerdasan visual- menunjang penelitian untuk memperoleh
spasial, kecerdasan kinestetik dan naturalis. gambaran tentang kecerdasan interpersonal
Setiap peserta didik tentu peserta didik pada pembelajaran ekonomi.
memilikikecenderungan kecerdasan yang Berdasarkan latar belakang diatas, maka
paling dominan, tetapi dengan adanya rumusan masalah penelitian ini adalah
perkembangan pola pikir pembelajaran “Bagaimanakah Kecerdasan Interpersonal
sekarang ini, dari belajar sendiri menjadi Peserta didik, ditinjau dari dimensi sensitivitas
belajar berbasis tim, maka kecerdasan sosial, komunikasi sosial dan pemahaman
interpersonal menjadi penting untuk dimiliki sosial pada pembelajaran Ekonomi di Kelas X
dan dikembangkan oleh peserta didik. SMA Negeri 2 Tanjung Raja semester genap
Armstrong (2005:9)mengemukakan tahun pelajaran 2014/2015?” dengan tujuan
kecerdasan interpersonal merupakan untuk mendeskripsikan kecerdasan
kemampuan untuk memahami dan bekerja interpersonal peserta didik pada pembelajaran
sama dengan orang lain. Kecerdasan ekonomi ditinjau dari dimensi sensitivitas
interpersonal muncul ketika seseorang mampu sosial, komunikasi sosial dan pemahaman
menjalin hubungan sosial dengan orang lain sosial.
dan mampu memberikan tanggapan secara
layak. Dimensi kecerdasan interpersonal TINJAUAN PUSTAKA
menurut Safaria (2005:24), terdiri dari Kecerdasan
dimensi sensitivitas sosial, komunikasi sosial Banyak ahli psikolog berpendapat jika
dan pemahaman sosial dengan indikator kecerdasan merupakan suatu konsep yang
empati terhadap teman sekelasnya, dapat diamati namun begitu sulit untuk
menunjukkan sikap prososial, mampu didefinisikan. Dalam konsep kecerdasan
melakukan komunikasi dengan santun, majemuk seseorang dapat dikatakan cerdas
mendengarkan efektif, memiliki kesadaran apabila ia mampu memecahkan masalah dan
diri, serta memahami etika dan situasi sosial. menghasilkan sesuatu yang berguna dalam
Suardana, dkk (2014) dalam penelitian hidupnya, jadi bukan hanya terbatas pada
“Hubungan Antara Interpersonal Intelligence kecerdasan intelektual yang diukur dengan
dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar beberapa tes intelegensi yang sempit saja.
IPS Peserta didik Kelas V SDN Gugus Letkol Gardner (dikutip Gunawan, 2007:123)
I Gusti Ngurah Rai Denpasar” sampai pada suatu pandangan bahwa
mengungkapkan bahwa Ada hubungan yang kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat
signifikan antara interpersonal intelligence tetap tetapi lebih tepat digambarkan sebagai
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 185
kecerdasan tersebut, salah satu jenis berkaitan dengan memahami maksud dan
kecerdasan yang perlu dimiliki dan keinginan orang lain dan menanggapinya
dikembangkan oleh peserta didik untuk secara layak. Hal tersebut menunjukkan
menunjang proses pembelajaran di kelas bahwa kecerdasan interpersonal muncul
adalah kecerdasan interpersonal yang juga ketika seseorang mampu menjalin hubungan
dikenal sebagai kecerdasan sosial. sosial dengan orang lain dan mampu
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Handini memberikan tanggapan yang layak.
(2014:2) bahwa kecerdasan interpersonal Berdasarkan beberapa pendapat
peserta didik sangat diperlukan dalam tersebut, pendapat Riyanto, Budiningsih dan
kegiatan pembelajaran agar peserta didik Armstrong memiliki persamaan dengan
dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran mendefinisikan kecerdasan interpersonal
dengan baik, kecerdasan interpersonal ini sebagai kemampuan untuk memahami orang
dapat memungkinkan peserta didik untuk lain dan dapat menjalin kerja sama dengan
dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dngan baik.
teman-teman mereka sehingga akan Berdasarkan pendapat-pendapat yang
menunjang kemampuan mereka dalam telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan
belajarmaupun berdiskusi bahwa kecerdasan interpersonal merupakan
Kecerdasan Interpersonal kemampuan seseorang untuk bisa memahami,
Salah satu jenis kecerdasan dalam berinteraksi, dan bekerja sama dengan orang
teori kecerdasan majemuk yang sangat lain serta dapat memberikan umpan balik
penting untuk dimiliki oleh peserta didik (tanggapan) secara layak.
adalah kecerdasan interpersonal. Menurut Cara Mengembangkan Kecerdasan
Riyanto(2009:238)KecerdasanInterper Interpersonal
Agar kecerdasan interpersonal peserta
sonaladalah kemampuan untuk
didik dapat berkembang dengan baik proses
membedakan dan memberikan persepsi
pembelajaran di kelas hendaknya mampu
tentang motivasi, suasana hati, dan membuat peserta didik dapat
perasaan orang lain dengan kemampuan mengembangkankecerdasan interpersonalnya
menanggapinya secara efektif. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh
menunjukkan bahwa inti dari kecerdasan Gunawan (2007:223) bahwa cara-cara yang
interpersonal adalah kemampuan memahami dapat dilakukan untuk mengembangkan
orang lain dan dapat memberikan umpan balik kecerdasan interpersonal peserta didik antara
secara efektif. lain :
Budiningsih (2005:115) mengungkap a. Membentuk suasana belajar yang
kompetensi ideal yang ada pada kecerdasan menekankan kerja sama diantara peserta
interpersonal meliputi kemampuan didik
berkomunikasi, berempati, bersimpati, bekerja b. Pengelompokan peserta didik secara acak
sama, membimbing maupun memotivasi. atau menurut kriteria tertentu
Kecerdasan interpersonal berhubungan c. Mengajarkan kepada peserta didik
dengan kemampuan bekerja sama dan bagaimana bersikap dan bermain di dalam
berkomunikasi dengan orang lain baik secara sebuah kelompok
verbal maupun non verbal sebagaimana yang d. Menekankan pada tujuan bersama
dikemukakan oleh Armstrong (2005:10) Hal tersebut menunjukkan bahwa
kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan interpersonal dapat berkembang
kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan baik dengan meciptakan suasana
sama dengan orang lain. Kecerdasan ini pembelajaran yang memberikan kesempatan
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 187
utama yaitu sebagai self monitoring dan self random sampling. Sampel dalam penelitian
controlling. diambil secara proporsinya pada setiap kelas
6) Pemahaman etika dan situasi sosial. dari jumlah populasi 145 peserta didik
Kemampuan untuk membina hubungan sehingga didapat sebagai berikut:
sosial dengan memperhatikan norma-norma 1) Menentukan jumlah sampel
sosial yang berlaku. Menggunakanrumus sebagai berikut:
Sedangkan untuk indikator kecerdasan
interpersonal Hanafiah, Suhana (2009:38)
mengungkapkan bahwa kecerdasan
interpersonal memiliki indikator di antaranya Dengan :
a. Berbagi S = ukuran sampel
b. Membandingkan
N = ukuran populasi
c. Bekerja sama P = proporsi dalam populasi (0,5)
d. Memiliki banyak teman d = ketelitian (error)
e. Belajar dengan dan dari orang lain
= harga tabel chi-kuadrat untuk dk = 1
Terdapat enam aspek kecerdasan
dan taraf kesalahan 5% (3,841)
interpersonal menurut Lwin, dkk (2008:206)
antara lain:
a. Memahami perasaan orang lain
b. Berteman dengan baik
c. Bekerja sama S=
d. Belajar saling mempercayai
e. Mengungkapkan kasih sayang S=
f. Belajar menyelesaikan permasalahan
Dari beberapa indikator kecerdasan 2) Untuk menentukan persebaran sampel
interpersonal yang telah diuraikan, ternyata dari setiap kelas digunakan rumus:
kecerdasan interpersonal dapat dilihat dari
kemampuan peserta didik dalam menjalin Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
hubungan sosial dengan guru maupun peserta Tabel 1. Sampel
didik lain, sehingga dimensi yang dapat Kelas Jumlah
digunakan untuk mengetahui kecerdasan X IPS 1 18
interpersonal peserta didik adalah dimensi X IPS 2 21
sensitivitas sosial, komunikasi sosial dan X IPA 1 20
pemahaman sosial dengan indikator antara X IPA 2 20
lain sikap empati kepada teman, sikap X IPA 3 21
prososial, mendengarkan efektif, mampu Jumlah 100
melakukan komunikasi dengan santun, (Sumber : Data SMAN 2 Tanjung Raja)
kesadaran diri, dan pemahaman etika serta Teknik pengumpulan data dalam
situasi sosial. penelitian ini menggunakan teknik angket
wawancara dan observasi. Adapun yang
METODOLOGI PENELITIAN menjadi indikator dalam penelitian ini adalah
Metode yang digunakan pada penelitian ini konsep diri ditinjau dari dimensi sensitivitas
adalah deskriptif. Variabel penelitian ini sosial dengan indikator empati dan sikap
adalah kecerdasan interpersonal. prososial, komunikasi sosial dengan indikator
Teknik pengambilan sampel dalam mampu melakukan komunikasi dengan santun
penelitian ini menggunakan proportional dan mendengarkan efektif dan pemahaman
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 189
temannya masih jarang. Pada saat Sesuai dengan apa yang diungkapkan
mendengarkan teman yang sedang oleh Safaria bahwa jika skor kecerdasan
berpendapat, MerekaCenderung memban- interpersonal berada pada kategori rendah
dingkandengan pendapat mereka maka individu tersebut masih sulit untuk
sendiri,adajuga yang merasa termotivasi untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain
mengemukakan pendapat yang lebih baik. dalam hal ini hubungan sosial dalam kelas
Dimensi pemahaman sosial berada saat pembelajaran ekonomi, masih diwarnai
pada kategori tinggi artinya peserta didik keraguan-raguan dan ketidak percayaan pada
sudah memiliki kesadaran diri yang tinggi orang lain, lebih suka kegiatan yang bersifat
dalam mengikuti pembelajaran ekonomi, menyendiri daripada harus berkelompok,
mereka sudah mengerti apa yang harus keterampilan komunikasi masih dibawah rata-
mereka capai setelah mereka mengikuti rata serta masih mengalami kesulitan dalam
pembelajaran ekonomi dan bagaimana cara menangani permasalahan yang terjadi di
mencapainya, dalam pembelajaran mereka dalam hubungan sosialnya (Safaria, 2005:32).
sudah paham etika dan situasi sosial yang Peserta didik yang berada pada
terjadi, sehingga mereka mengerti apa yang kecerdasan interpersonal sedang, sebanyak 46
boleh dan tidak boleh dilakukan dalam proses peserta didik, dengan persentase sebesar 46%.
pembelajaran. Didukung dengan hasil Mereka memperoleh skor hasil angket ≤ 104.
wawancara dari peserta didik dengan kategori Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta
kecerdasan interpersonal tinggi pada dimensi didik yang berada pada kategori sedang,
ini ketika peserta didik ingin mendapat nilai peneliti dapat menyimpulkan bahwa mereka
mata pelajaran ekonomi yang bagus mereka sudah memiliki empati terhadap teman yang
akan berusaha untuk belajar degan giat, dalam mendapat nilai mata pelajaran ekonomi kecil,
menyelesaikan konflik (perbedaan pendapat) tetapi mereka cenderung mementingkan diri
saat pembelajaran ekonomi mereka sudah ada sendiri. Mereka juga menyukai belajar dengan
keinginan untuk mengatasinya dengan saling diskusi, walaupun terkadang menjadi tidak
menghargai pendapat-pendapat yang berbeda. suka karena hanya bermain-main saja, jika
Secara umum, gambaran kecerdasan belum memahami materi sudah ada
interpersonal peserta didik pada pembelajaran keberanian untuk bertanya walaupun
ekonomi di kelas X SMA Negeri 2 Tanjung terkadang masih merasa takut, tidak memilih-
Raja berada pada kategoriTinggi. Berdasarkan milih teman ketika belajar dengan diskusi,
hasil angket, sebanyak 10 orang peserta didik mereka sudah berusaha untuk berkomunikasi
berada pada kecerdasan interpersonal rendah dengan santun dengan guru tetapi jika dengan
dengan persentase sebesar 10%. Peserta didik teman-temannya masih jarang.
yang berada pada kecerdasan interpersonal Pada saat mendengarkan teman yang
rendah tersebut mendapatkan skor angket sedang berpendapat, mereka akan
sebesar < 88. Hasil penelitian menunjukkan membandingkan dengan pendapat mereka
bahwa pada kategori ini mereka sudah sendiri dan menilai apakah pendapat tersebut
memiliki empati terhadap kesulitan yang sudah benar atau belum. Jika dilihat dari
dihadapi teman, tidak begitu menyukai diskusi pendapat Safaria (2005:31) yang menyatakan
maupun kerja kelompok, masih takut untuk bahwa individu yang berada pada kecerdasan
bertanya pada guru karena takut salah, masih interpersonal sedang, sudah cukup baik dalam
ingin memilih-milih teman jika berdiskusi, membangun hubungan sosial yang dalam
jarang berkomunikasi dengan santun pada penelitian ini hubungan sosial yang dimaksud
guru maupun teman, dan belum mampu adalah hubungan sosial dalam lingkup kelas,
menjadi penengah dalam perbedaan pendapat. pada saat pelaksanaan pembelajaran ekonomi,
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 191
keraguan, contohnya kesulitan yang mereka yang terjadi dalam suatu interaksi sosial. Pada
temui saat pembelajaran ekonomi, maka dimensi ini terdapat aspek kesadaran diri
dengan memiliki sikap prososial yang baik, dengan perolehan 83,85% dan pemahaman
mereka akan dapat berbagi dan saling etika dan situasi sosial dengan perolehan
memberikan saran atau masukan agar 77,02%. Dimensi ini mendapat rata-rata skor
kesulitan yang mereka alami pada sebesar 80,43% berada pada kategori tinggi
pembelajaran ekonomi akan dapat teratasi. artinya peserta didik sudah memiliki
Tetapi pada saat penelitian masih ditemukan kesadaran diri yang tinggi dalam mengikuti
juga peserta didik yang mengalami kesulitan pembelajaran ekonomi, mereka sudah
untuk berinteraksi dan cenderung pasif ketika mengerti apa yang harus mereka capai setelah
mengikuti pembelajaran ekonomi mereka mengikuti pembelajaran ekonomi dan
Dimensi komunikasi sosial merupakan bagaimana cara mencapainya, dalam
kemampuan individu untuk menggunakan pembelajaran mereka sudah paham etika dan
proses komunikasi dalam menjalin suatu situasi sosial yang ada, sehingga mereka
hubungan sosial. Pada dimensi ini terdapat mengerti apa yang boleh dan tidak boleh
indikator komunikasi dengan santun dengan dilakukan dalam proses pembelajaran.
perolehan sebesar 74,65% dan mendengarkan Sebagaimana yang diungkapkan oleh
efektif sebesar 85,99%. Dimensi ini Safaria (2005:47) bahwa dengan memiliki
memperoleh rata-rata sebesar 80,32% berada kesadaran diri, individu akan memiliki fungsi
pada kategori tinggi artinya peserta didik monitoring dan fungsi controling. Dengan
sudah mampu memahami dan melakukan kedua fungsi tersebut peserta didik akan
komunikasi yang baik, baik secara verbal mampu mengevaluasi diri secara objektif dan
maupun non verbal pada pembelajaran bisa memahami aspek-aspek diri yang hendak
ekonomi yaitu dengan mampu berinteraksi dikembangkannya. Dikemukakan juga oleh
secara aktif baik dengan teman maupun guru. Safaria (2005: 66) bahwa ketika anak berhasil
Tetapi pada indikator mampu melakukan memahami kaidah moral yang berlaku, pada
komunikasi dengan santun masih ditemukan penelitian ini yang dimaksud adalah etika di
peserta didik yang berkomunikasi dengan dalam kelas saat pembelajaran ekonomi
kesan asal-asalan, terlihat dari masih ada yang berlangsung maka mereka telah berhasil
memotong pembicaraan dan berbicara dengan mengembangkan kecerdasan interpersonal
nada yang keras baik pada teman ataupun didalam dirinya. Walaupun saat penelitian
guru saat pembelajaran berlangsung. masih ditemukan juga peserta didik yang
Gunawan (2007:237) menyatakan bahwa belum sepenuhnya memahami etika dan
individu dengan kecerdasan interpersonal situasi sosial di dalam kelas, seperti masuk
yang baik pada keterampilan komunikasi, kelas terlambat saat pembelajaran ekonomi,
mereka sudah mampu memberikan respon kurang fokus dan tidak memperhatikan guru,
secara efektif dalam berkomunikasi. tidak merapikan seragam yang dipakai serta
Komunikasi yang dimaksud disini adalah masih ada yang membuat keributan dan
komunikasi dalam interaksi antara guru dan kegaduhan di dalam kelas. Kecerdasan
peserta didik yang terjadi saat pembelajaran, interpersonal peserta didik pada pembelajaran
dapat juga dikatakan hubungan yang terjalin ekonomi di kelas X SMA Negeri 2 Tanjung
baik antara sesama peserta didik, maupun Raja semester genap tahun pelajaran
antara guru dengan peserta didik. 2014/2015 berada pada kategori tinggi artinya
Dimensi pemahaman sosial peserta didik sudah mampu menjalin
merupakan kemampuan individu untuk hubungan sosial dengan baik dalam
memahami dan mencari pemecahan masalah pembelajaran ekonomi khususnya pada proses
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 193