Sei sulla pagina 1di 12

ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK

PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI KELAS X


SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA
Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin AR
Universitas Sriwijaya

Abstract : This research aims to describe the interpersonal intellegence at economic learning
of tenth grade students in SMA Negeri 2 Tanjung Raja at second semester in 2014/2015. The
method of this research was descriptive. The population were all students of tenth grade at
SMA Negeri 2 Tanjung Raja that amounted 145 students. The sampel of his research was using
proportional random sampling, so that get 100 students. The data collection using
questionnaire, interviews, and observation. The data were analyzed by quantitative and
qualitative method. The result of this research show that, overall the interpersonal intellegence
of students was on high category, it means that students could make the social relation on
economics learning well. Seen from social sensitivity on high category (80,10%) consist of
emphaty very high (84,52%) dan prosocial high (75,67%); social communication on high
category (80,32%) consist of indicator can doing communication with decent high (74,65%)
and listenig efectively very high (85,99%); social insight on high category (80,43%) consist of
indicator self awareness very high (83,85%) and insight of ethics and social situasion high
(77,02%). suggested for teachers to improve the guidance and counseling so that some
interpersonal intellegence problem which found in this research can be repair so that learning
procces especially economic learning can performing well.

Keywords: Interpersonal intellegence, Economic Learning

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kecerdasan interpersonal peserta didik pada
pembelajaran ekonomi di kelas X SMA Negeri 2 Tanjung Raja semester genap tahun pelajaran
2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas X. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional
random sampling, diperoleh sampel 100 peserta didik. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan kecerdasan
interpersonal peserta didik berada pada kategori tinggi artinya peserta didik sudah mampu
menjalin hubungan sosial dengan baik dalam pembelajaran ekonomi; dilihat dari dimensi
sensitivitas sosial dengan kategori tinggi (80,10%) terdiri dari indikator empati sangat tinggi
(84,52%) dan sikap prososial tinggi (75,67%); dimensi komunikasi sosial dengan kategori
tinggi (80,32%) terdiri dari indikator mampu melakukan komunikasi dengan santun terkategori
tinggi (74,65%) dan mendengarkan efektif sangat tinggi (85,99%); dimensi pemahaman sosial
dengan kategori tinggi (80,43%) terdiri dari indikator kesadaran diri sangat tinggi (83,85%)
dan pemahaman etika serta situasi sosial tinggi (77,02%). Peneliti menyarankan agar guru
dapat bekerja sama untuk meningkatkan layanan bimbingan konseling agar nantinya
permasalahan kecerdasan interpersonal pada proses pembelajaran yang ditemukan dalam
penelitian ini akan dapat teratasi sehingga proses pembelajaran khususnya pembelajaran
ekonomi dapat terlaksana dengan baik.

Kata Kunci: Kecerdasan Interpersonal, Pembelajaran Ekonomi

PENDAHULUAN sebagai pribadi yang utuh yaitu sebagai


Dalam kedudukannya sebagai peserta kesatuan makhluk individu dan makhluk
didik, manusia hendaknya ditempatkan sosial. Banyak yang beranggapan bahwa

183
184JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016

untuk meraih kesuksesan dan prestasi, peserta dengan hasil belajar IPS peserta didik kelas V
didik harus memiliki IQ yang tinggi. Padahal SDN gugus Letkol I Gusti Ngurah Rai
menurut Lwin, dkk (2008:200) kemampuan Denpasar Utara. Berdasarkan penelitian
akademis dan kemampuan teknis hanya dapat tersebut kecerdasan interpersonal memiliki
membuat seorang anak mencapai karir mereka hubungan dengan hasil belajar yang akhirnya
sedangkan yang lainnya akan bergantung pada dapat mempengaruhi hasil belajar. Penelitian
kemampuan sosialnya. Gardner (dikutip yang dilakukan ini lebih difokuskan untuk
Gunawan, 2007:106) dalam teorinya tentang kecerdasan interpersonal pada pembelajaran
multiple intelligence, mengungkapkan bahwa ekonomi dengan menggambarkan dari seluruh
setidaknya terdapat beberapa macam jenis dimensi. SMA Negeri 2 Tanjung Raja pada
kecerdasan yaitu kecerdasan linguistik, mata pelajaran ekonomi khususnya di kelas X
kecerdasan logis-matematis, kecerdasan sudah melaksanakan pembelajaran berbasis
intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan interpersonal,sehingga dapat
kecerdasan musikal, kecerdasan visual- menunjang penelitian untuk memperoleh
spasial, kecerdasan kinestetik dan naturalis. gambaran tentang kecerdasan interpersonal
Setiap peserta didik tentu peserta didik pada pembelajaran ekonomi.
memilikikecenderungan kecerdasan yang Berdasarkan latar belakang diatas, maka
paling dominan, tetapi dengan adanya rumusan masalah penelitian ini adalah
perkembangan pola pikir pembelajaran “Bagaimanakah Kecerdasan Interpersonal
sekarang ini, dari belajar sendiri menjadi Peserta didik, ditinjau dari dimensi sensitivitas
belajar berbasis tim, maka kecerdasan sosial, komunikasi sosial dan pemahaman
interpersonal menjadi penting untuk dimiliki sosial pada pembelajaran Ekonomi di Kelas X
dan dikembangkan oleh peserta didik. SMA Negeri 2 Tanjung Raja semester genap
Armstrong (2005:9)mengemukakan tahun pelajaran 2014/2015?” dengan tujuan
kecerdasan interpersonal merupakan untuk mendeskripsikan kecerdasan
kemampuan untuk memahami dan bekerja interpersonal peserta didik pada pembelajaran
sama dengan orang lain. Kecerdasan ekonomi ditinjau dari dimensi sensitivitas
interpersonal muncul ketika seseorang mampu sosial, komunikasi sosial dan pemahaman
menjalin hubungan sosial dengan orang lain sosial.
dan mampu memberikan tanggapan secara
layak. Dimensi kecerdasan interpersonal TINJAUAN PUSTAKA
menurut Safaria (2005:24), terdiri dari Kecerdasan
dimensi sensitivitas sosial, komunikasi sosial Banyak ahli psikolog berpendapat jika
dan pemahaman sosial dengan indikator kecerdasan merupakan suatu konsep yang
empati terhadap teman sekelasnya, dapat diamati namun begitu sulit untuk
menunjukkan sikap prososial, mampu didefinisikan. Dalam konsep kecerdasan
melakukan komunikasi dengan santun, majemuk seseorang dapat dikatakan cerdas
mendengarkan efektif, memiliki kesadaran apabila ia mampu memecahkan masalah dan
diri, serta memahami etika dan situasi sosial. menghasilkan sesuatu yang berguna dalam
Suardana, dkk (2014) dalam penelitian hidupnya, jadi bukan hanya terbatas pada
“Hubungan Antara Interpersonal Intelligence kecerdasan intelektual yang diukur dengan
dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar beberapa tes intelegensi yang sempit saja.
IPS Peserta didik Kelas V SDN Gugus Letkol Gardner (dikutip Gunawan, 2007:123)
I Gusti Ngurah Rai Denpasar” sampai pada suatu pandangan bahwa
mengungkapkan bahwa Ada hubungan yang kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat
signifikan antara interpersonal intelligence tetap tetapi lebih tepat digambarkan sebagai
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 185

suatu kumpulan kemampuan atau Jenis Kecerdasan


keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan Kecerdasan pada dasarnya merupakan
dikembangkan. Hal tersebut menunjukkan potensi yang dibawa individu sejak lahir.
bahwa kecerdasan bersifat tidak tetap dan Namun dalam perkembangannya tergantung
dapat dikembangkan. dari interaksi individu terkait dengan
Alder (dikutip Riyanto, 2009:215) lingkungan sekitarnya. Gardner (dikutip
kecerdasan merupakan kecakapan dalam Armstrong, 2005:3) mengungkapkan tujuh
bertindak secara sengaja, berpikir secara jenis kecerdasan yang ada pada diri seseorang,
rasional, dan berhubungan secara efektif yaitu :
dengan lingkungan sekitar. Pendapat ini 1) Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan
diperkuat oleh Slameto (2010:56) bahwa dalam mengolah kata.
kecerdasan merupakan kecakapan untuk 2) Kecerdasanlogis-matematisadalah
menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kecerdasan dalam hal angka dan logika.
situasi yang baru secara cepat dan efektif, 3) Kecerdasan spasial adalah kecerdasan
dapat memahami konsep-konsep abstrak, dan yang mencakup berpikir gambar, serta
memahami relasi serta mempelajarinya secara kemampuanuntuk menyerap, mengubah
cepat. Hal ini berarti kecerdasan dapat berupa dan menciptakan kembali berbagai macam
kecakapan pemahaman dan penyesuaian aspek dunia visual-spasial.
terhadap lingkungan sekitar. 4) Kecerdasan musikal adalah kemampuan
Kecerdasan memiliki definisi yang untuk menyerap, menghargai, dan
cukup luas, namun secara terperinci Gardner menciptakan irama dan melodi.
(dikutip Dalyono, 2010:49) mendefinisikan 5) Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah
kecerdasan meliputi kemampuan dalam kecerdasan fisik, mencakup bakat dalam
menyelesaikan masalah, kemampuan untuk mengendalikan gerak tubuh dan
menghasilkan persoalan baru untuk kemudian keterampilan dalam menangani benda.
diselesaikan serta kemampuan untuk 6) Kecerdasan antarpribadi adalah
menciptakan sesuatu yang dapat menimbulkan kemampuan untuk memahami dan bekerja
penghargaan dari orang lain. Hal tersebut sama dengan orang lain terutama
menunjukkan bahwa konsep kecerdasan kemampuan untuk menyerap dan tanggap
berkaitan dengan dengan kemampuan terhadap suasana hati, perangai, niat dan
penyelesaian terhadap suatu permasalahan. hasrat orang lain.
Pendapat Riyanto dan Slameto 7) Kecerdasan intrapribadi adalah kecerdasan
terdapat persamaan yaitu mengungkapkan untuk memahami diri sendiri sehingga
konsep kecerdasan memiliki arti kemampuan mampu mengakses perasaanya sendiri,
dalam penyesuaian terhadap situasitertentu, membedakan berbagai macam emosi dan
berbeda dengan pendapat Gardner yang menggunakan pemahamannya sendiri
dikutip Dalyono yang mendefinisikan untuk memperkaya dan membimbing
kecerdasan sebagai kemampuan penyelesaian hidupnya.
terhadap masalah. Lwin, dkk (2008:11) mengungkapkan
Berdasarkan pendapat-pendapat yang tujuh jenis kecerdasan yang juga didasarkan
telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa pada teori kecerdasan ganda yaitu :
kecerdasan adalah kemampuan seseorang kecerdasan linguistik-verbal, kecerdasan
untuk berpikir, memecahkan masalah, dan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial,
bertindak serta mampu menyesuaikan diri kecerdasan ritmik-musikal, kecerdasan
dengan berbagai macam kondisi di kinestetik, kecerdasan interpersonal, dan
lingkungan sekitarnya. . kecerdasan intrapersonal. Dari beberapa jenis
186JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016

kecerdasan tersebut, salah satu jenis berkaitan dengan memahami maksud dan
kecerdasan yang perlu dimiliki dan keinginan orang lain dan menanggapinya
dikembangkan oleh peserta didik untuk secara layak. Hal tersebut menunjukkan
menunjang proses pembelajaran di kelas bahwa kecerdasan interpersonal muncul
adalah kecerdasan interpersonal yang juga ketika seseorang mampu menjalin hubungan
dikenal sebagai kecerdasan sosial. sosial dengan orang lain dan mampu
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Handini memberikan tanggapan yang layak.
(2014:2) bahwa kecerdasan interpersonal Berdasarkan beberapa pendapat
peserta didik sangat diperlukan dalam tersebut, pendapat Riyanto, Budiningsih dan
kegiatan pembelajaran agar peserta didik Armstrong memiliki persamaan dengan
dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran mendefinisikan kecerdasan interpersonal
dengan baik, kecerdasan interpersonal ini sebagai kemampuan untuk memahami orang
dapat memungkinkan peserta didik untuk lain dan dapat menjalin kerja sama dengan
dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dngan baik.
teman-teman mereka sehingga akan Berdasarkan pendapat-pendapat yang
menunjang kemampuan mereka dalam telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan
belajarmaupun berdiskusi bahwa kecerdasan interpersonal merupakan
Kecerdasan Interpersonal kemampuan seseorang untuk bisa memahami,
Salah satu jenis kecerdasan dalam berinteraksi, dan bekerja sama dengan orang
teori kecerdasan majemuk yang sangat lain serta dapat memberikan umpan balik
penting untuk dimiliki oleh peserta didik (tanggapan) secara layak.
adalah kecerdasan interpersonal. Menurut Cara Mengembangkan Kecerdasan
Riyanto(2009:238)KecerdasanInterper Interpersonal
Agar kecerdasan interpersonal peserta
sonaladalah kemampuan untuk
didik dapat berkembang dengan baik proses
membedakan dan memberikan persepsi
pembelajaran di kelas hendaknya mampu
tentang motivasi, suasana hati, dan membuat peserta didik dapat
perasaan orang lain dengan kemampuan mengembangkankecerdasan interpersonalnya
menanggapinya secara efektif. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh
menunjukkan bahwa inti dari kecerdasan Gunawan (2007:223) bahwa cara-cara yang
interpersonal adalah kemampuan memahami dapat dilakukan untuk mengembangkan
orang lain dan dapat memberikan umpan balik kecerdasan interpersonal peserta didik antara
secara efektif. lain :
Budiningsih (2005:115) mengungkap a. Membentuk suasana belajar yang
kompetensi ideal yang ada pada kecerdasan menekankan kerja sama diantara peserta
interpersonal meliputi kemampuan didik
berkomunikasi, berempati, bersimpati, bekerja b. Pengelompokan peserta didik secara acak
sama, membimbing maupun memotivasi. atau menurut kriteria tertentu
Kecerdasan interpersonal berhubungan c. Mengajarkan kepada peserta didik
dengan kemampuan bekerja sama dan bagaimana bersikap dan bermain di dalam
berkomunikasi dengan orang lain baik secara sebuah kelompok
verbal maupun non verbal sebagaimana yang d. Menekankan pada tujuan bersama
dikemukakan oleh Armstrong (2005:10) Hal tersebut menunjukkan bahwa
kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan interpersonal dapat berkembang
kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan baik dengan meciptakan suasana
sama dengan orang lain. Kecerdasan ini pembelajaran yang memberikan kesempatan
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 187

peserta didik memahami materi melalui Dimensi Dan IndikatorKecerdasan


diskusi kelompok. Hal tersebut diperkuat Interpersonal
dengan pendapat Alwi (2014:160) bahwa Kecerdasan interpersonal dapat dilihat
untuk mengembangkan kecerdasan dari berbagai macam indikator. Safaria
interpersonal dalam pembelajaran dapat di (2005:24) mengungkapkan 3 dimensi utama
lakukan dengan kerja kelompok, mengajari dalam kecerdasan interpersonal, yaitu :
teman sekelas, curah pendapat dalam 1) Social sensitivity (sensitivitas sosial),
kelompok, berbagi dengan teman sekelas, dan merupakan kemampuan anak untuk
pertemuan sosial sebagai sarana belajar. Hal merasakan dan mengamati reaksi-reaksi
tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan atau perubahan orang lain yang
interpersonal dapat berkembang dengan baik ditunjukannya baik secara verbal maupun
apabila dalam proses pembelajaran peserta non- verbal.
didik dapat berpartisipasi aktif dalam 2) Social insight, yaitu kemampuananak
kelompok sehingga tercipta suatu interaksi untuk memahami dan mencari pemecahan
yang baik dalam pembelajaran di kelas. masalah yang efektif dalam suatu interaksi
Lwin, dkk (2008:206) menyatakan sosial.
untuk mengembangkan kecerdasan 3) Social communication, kemampuan anak
interpersonal dapat dilakukan dengan berbagai untuk menggunakan proses komunikasi
permainan dan aktivitas yang menekankan dalam menjalin dan membangun hubungan
pada aspek kecerdasan interpersonal yaitu interpersonal yang sehat.
pemahaman terhadap perasaan orang lain, Dimensi tersebut terdiri dari
berteman, bekerja sama dengan teman-teman, komponen kecerdasan interpersonal, antara
belajar mempercayai, mengungkapkan kasih lain :
sayang, belajar menyelesaikan konflik. 1) Sikap empati kepada teman
Upaya-upaya untuk mengembangkan Merupakan kemampuan untuk
kecerdasan interpersonal peserta didik yang mengidentifikasi perasaan orang lain. Empati
telah dikemukakan baik dari pendapat menunjukkan keterbukaan dan kepedulian
Gunawan maupun Alwi memiliki kesamaan satu sama lain.
meliputi kegiatan pembelajaran yang 2) Sikap prososial
dirancang harus mengarahkan peserta didik Merupakan kemampuan untuk berbagi,
untuk saling bekerja sama, sedangkan saling membantu, bekerja sama dengan orang
pendapat lwin, dkk mengungkapkan lain dan mengungkapkan rasa simpati.
pengembangan kecerdasan interpersonal 3) Mendengarkan efektif
dengan memfokuskan pada komponen Merupakan kemampuan untuk
kecerdasan interpersonal melalui permainan mendengarkan dan memberikan umpan balik
dan aktivitas kelompok. dari proses tersebut.
Berdasarkan pendapat-pendapat 4) Mampu melakukan komunikasi dengan
tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa untuk santun
mengembangkan kecerdasan interpersonal Merupakan kemampuan untuk
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menyampaikan informasi kepada orang lain
cara membuat suasana belajar yang sesuai dengan etika yang berlaku.
mengutamakan interaksi dan tujuan kelompok 5) Kesadaran diri
yaitu dengan pembelajaran yang berorientasi Merupakan kecenderungan individu
kelompok. untuk memahami aspek diri internal dan
eksternalnya. Kesadarn memiliki dua fungsi
188JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016

utama yaitu sebagai self monitoring dan self random sampling. Sampel dalam penelitian
controlling. diambil secara proporsinya pada setiap kelas
6) Pemahaman etika dan situasi sosial. dari jumlah populasi 145 peserta didik
Kemampuan untuk membina hubungan sehingga didapat sebagai berikut:
sosial dengan memperhatikan norma-norma 1) Menentukan jumlah sampel
sosial yang berlaku. Menggunakanrumus sebagai berikut:
Sedangkan untuk indikator kecerdasan
interpersonal Hanafiah, Suhana (2009:38)
mengungkapkan bahwa kecerdasan
interpersonal memiliki indikator di antaranya Dengan :
a. Berbagi S = ukuran sampel
b. Membandingkan
N = ukuran populasi
c. Bekerja sama P = proporsi dalam populasi (0,5)
d. Memiliki banyak teman d = ketelitian (error)
e. Belajar dengan dan dari orang lain
= harga tabel chi-kuadrat untuk dk = 1
Terdapat enam aspek kecerdasan
dan taraf kesalahan 5% (3,841)
interpersonal menurut Lwin, dkk (2008:206)
antara lain:
a. Memahami perasaan orang lain
b. Berteman dengan baik
c. Bekerja sama S=
d. Belajar saling mempercayai
e. Mengungkapkan kasih sayang S=
f. Belajar menyelesaikan permasalahan
Dari beberapa indikator kecerdasan 2) Untuk menentukan persebaran sampel
interpersonal yang telah diuraikan, ternyata dari setiap kelas digunakan rumus:
kecerdasan interpersonal dapat dilihat dari
kemampuan peserta didik dalam menjalin Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
hubungan sosial dengan guru maupun peserta Tabel 1. Sampel
didik lain, sehingga dimensi yang dapat Kelas Jumlah
digunakan untuk mengetahui kecerdasan X IPS 1 18
interpersonal peserta didik adalah dimensi X IPS 2 21
sensitivitas sosial, komunikasi sosial dan X IPA 1 20
pemahaman sosial dengan indikator antara X IPA 2 20
lain sikap empati kepada teman, sikap X IPA 3 21
prososial, mendengarkan efektif, mampu Jumlah 100
melakukan komunikasi dengan santun, (Sumber : Data SMAN 2 Tanjung Raja)
kesadaran diri, dan pemahaman etika serta Teknik pengumpulan data dalam
situasi sosial. penelitian ini menggunakan teknik angket
wawancara dan observasi. Adapun yang
METODOLOGI PENELITIAN menjadi indikator dalam penelitian ini adalah
Metode yang digunakan pada penelitian ini konsep diri ditinjau dari dimensi sensitivitas
adalah deskriptif. Variabel penelitian ini sosial dengan indikator empati dan sikap
adalah kecerdasan interpersonal. prososial, komunikasi sosial dengan indikator
Teknik pengambilan sampel dalam mampu melakukan komunikasi dengan santun
penelitian ini menggunakan proportional dan mendengarkan efektif dan pemahaman
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 189

sosial dengan indikator kesadaran diri dan Kecerdasan interpersonal peserta


pemahaman etika serta situasi sosial. didik ditinjau dari rata-rata dimensi
Analisis angket menggunakan skala sensitivitas sosial, komunikasi sosial dan
psikometri dan persentase, wawancara pemahaman sosial.
menggunakan model miles and huberman dan
observasi menggunakan persentase. dengan
langkah–langkah sebagai berikut :
a) Analisis angket dengan diberikanskor
berdasarkan skala penilaian4 (Sangat
Sesuai), 3 (Sesuai), 2 (Tidak Sesuai), 1
(Sangat Tidak Sesuai) penentuan kategori
dengan menggunakan skala psikometri
yang dikemukakan oleh Azwar
(2010:148).
b) Analisis observasi dengan memberikan
skor 1, jika deskriptor tampak dan skor 0
apabila tidak tampak Diagram 1. Skor akhir Kecerdasan
c) Skor yang diperoleh dihitung dengan Interpersonal Peserta didik
menggunakan rumus persentasemenurut Dimensi sensitivitas sosial berada
Arikunto (2013:266 ) pada kategori tinggi artinya peserta didik telah
Tabel 2. Kategori Kecerdasan memiliki empati yang baik terhadap teman
Interpersonal Peserta Didik mereka dan sudah menunjukan sikap prososial
Range dan % Kategori yang baik, didukung hasil wawancara dari
120 < X (81-100) Sangat Tinggi peserta didik dengan kategori kecerdasan
104< X ≤ 120 (61-80 ) Tinggi interpersonal tinggi pada dimensi sensitivitas
88 < X ≤ 104 (41-60 ) Sedang sosial yaitu peserta didik sudah memiliki
72< X ≤ 88 (21-40 ) Rendah empati terhadap teman yang mendapat nilai
X ≤ 72 ( 0-20 ) Sangat Rendah
mata pelajaran ekonomi kecil. Mereka juga
(Modifikasi Arikunto, 2013: 44)
menyukai belajar dengan diskusi, jika belum
HASIL DAN PEMBAHASAN memahami materi sudah ada keberanian untuk
Hasil penelitian menunjukkan bertanya, serta tidak memilih-milih teman
kecerdasan interpersonal dari setiap individu ketika akan belajar dengan diskusi agar bisa
peserta didik yaitu sebagai berikut : bersosialisasi dengan baik.
Dimensi sensitivitas sosial berada
Tabel 3. Rekapitulasi Angket Kecerdasan pada kategori tinggi artinya peserta didik
Interpersonal Peserta Didik Pada sudah mampu memahami dan melakukan
Pembelajaran Ekonomi komunikasi yang baik, secara verbal maupun
Nilai (Range) F (%) Kategori non verbal pada pembelajaran ekonomi yaitu
dengan mampu berinteraksi secara aktif baik
X ≤ 72 0 0 % Sangat
Rendah dengan teman maupun guru didukung dengan
72< X ≤ 88 10 10 % Rendah hasil wawancara dari peserta didik dengan
88 < X ≤ 104 46 46 % Sedang kategori kecerdasan interpersonal tinggi pada
104< X ≤ 120 38 38 % Tinggi dimensi komunikasi sosial diperoleh bahwa
120 < X 6 6 % Sangat pada keterampilan komunikasi, mereka sudah
Tinggi berusaha untuk berkomunikasi dengan santun
Jumlah 100 100 %
dengan guru tetapi jika dengan teman-
190JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016

temannya masih jarang. Pada saat Sesuai dengan apa yang diungkapkan
mendengarkan teman yang sedang oleh Safaria bahwa jika skor kecerdasan
berpendapat, MerekaCenderung memban- interpersonal berada pada kategori rendah
dingkandengan pendapat mereka maka individu tersebut masih sulit untuk
sendiri,adajuga yang merasa termotivasi untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain
mengemukakan pendapat yang lebih baik. dalam hal ini hubungan sosial dalam kelas
Dimensi pemahaman sosial berada saat pembelajaran ekonomi, masih diwarnai
pada kategori tinggi artinya peserta didik keraguan-raguan dan ketidak percayaan pada
sudah memiliki kesadaran diri yang tinggi orang lain, lebih suka kegiatan yang bersifat
dalam mengikuti pembelajaran ekonomi, menyendiri daripada harus berkelompok,
mereka sudah mengerti apa yang harus keterampilan komunikasi masih dibawah rata-
mereka capai setelah mereka mengikuti rata serta masih mengalami kesulitan dalam
pembelajaran ekonomi dan bagaimana cara menangani permasalahan yang terjadi di
mencapainya, dalam pembelajaran mereka dalam hubungan sosialnya (Safaria, 2005:32).
sudah paham etika dan situasi sosial yang Peserta didik yang berada pada
terjadi, sehingga mereka mengerti apa yang kecerdasan interpersonal sedang, sebanyak 46
boleh dan tidak boleh dilakukan dalam proses peserta didik, dengan persentase sebesar 46%.
pembelajaran. Didukung dengan hasil Mereka memperoleh skor hasil angket ≤ 104.
wawancara dari peserta didik dengan kategori Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta
kecerdasan interpersonal tinggi pada dimensi didik yang berada pada kategori sedang,
ini ketika peserta didik ingin mendapat nilai peneliti dapat menyimpulkan bahwa mereka
mata pelajaran ekonomi yang bagus mereka sudah memiliki empati terhadap teman yang
akan berusaha untuk belajar degan giat, dalam mendapat nilai mata pelajaran ekonomi kecil,
menyelesaikan konflik (perbedaan pendapat) tetapi mereka cenderung mementingkan diri
saat pembelajaran ekonomi mereka sudah ada sendiri. Mereka juga menyukai belajar dengan
keinginan untuk mengatasinya dengan saling diskusi, walaupun terkadang menjadi tidak
menghargai pendapat-pendapat yang berbeda. suka karena hanya bermain-main saja, jika
Secara umum, gambaran kecerdasan belum memahami materi sudah ada
interpersonal peserta didik pada pembelajaran keberanian untuk bertanya walaupun
ekonomi di kelas X SMA Negeri 2 Tanjung terkadang masih merasa takut, tidak memilih-
Raja berada pada kategoriTinggi. Berdasarkan milih teman ketika belajar dengan diskusi,
hasil angket, sebanyak 10 orang peserta didik mereka sudah berusaha untuk berkomunikasi
berada pada kecerdasan interpersonal rendah dengan santun dengan guru tetapi jika dengan
dengan persentase sebesar 10%. Peserta didik teman-temannya masih jarang.
yang berada pada kecerdasan interpersonal Pada saat mendengarkan teman yang
rendah tersebut mendapatkan skor angket sedang berpendapat, mereka akan
sebesar < 88. Hasil penelitian menunjukkan membandingkan dengan pendapat mereka
bahwa pada kategori ini mereka sudah sendiri dan menilai apakah pendapat tersebut
memiliki empati terhadap kesulitan yang sudah benar atau belum. Jika dilihat dari
dihadapi teman, tidak begitu menyukai diskusi pendapat Safaria (2005:31) yang menyatakan
maupun kerja kelompok, masih takut untuk bahwa individu yang berada pada kecerdasan
bertanya pada guru karena takut salah, masih interpersonal sedang, sudah cukup baik dalam
ingin memilih-milih teman jika berdiskusi, membangun hubungan sosial yang dalam
jarang berkomunikasi dengan santun pada penelitian ini hubungan sosial yang dimaksud
guru maupun teman, dan belum mampu adalah hubungan sosial dalam lingkup kelas,
menjadi penengah dalam perbedaan pendapat. pada saat pelaksanaan pembelajaran ekonomi,
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 191

mampu mempertahankan hubungan sosial menengahi dengan saling menghargai


dengan cukup baik, sudah mampu berempati pendapat.
dengan teman, ketika teman tersebut Sesuai dengan yang dikemukakan oleh
mendapat nilai mata pelajaran ekonomi yang Safaria (2005:31) bahwa jika individu
kecil, tetapi terkadang masih mementingkan termasuk kedalam kecerdasan interpersonal
diri sendiri, keterampilan komunikasi sudah tinggi, sudah mampu mengembangkan dan
dalam kategori cukup, dan pelu ditingkatkan menciptakan relasi sosial yang baik dan bisa
lagi, lebih banyak menilai orang lain dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
menyinggung perasaan orang lain, hal tersebut khususnya di dalam kelas saat pembelajaran
terlihat dari cara mereka berbicara dengan ekonomi, termasuk orang yang mudah
teman yang jarang sekali santun sehingga bergaul, menjauhi sikap mementingkan diri
tidak menutup kemungkinan akan sendiri, mampu memecahkan masalah dalam
menyebabkan teman mereka tersinggung. relasi sosial dengan baik serta memiliki
Terdapat sebanyak 38 orang peserta banyak teman yang akan bersedia membantu
didik yang berada pada kategori kecerdasan pada saat mereka mengalami kesulitan,
interpersonal tinggi, dengan persentase tentunya pada saat mereka tidak memahami
sebesar 38%. Mereka mendapatkan skor materi mereka tidak akan ragu untuk bertanya
angket antara 104< X ≤ 120. Jika dilihat dari pada teman yang lebih paham, dan teman
hasil wawancara terhadap peserta didik yang yang sudah paham tersebut tidak akan ragu
berada pada kecerdasan interpersonal tinggi, untuk mengajarkan apa yang sudah dia
diperoleh kesimpulan dari hasil wawancara pahami. Untuk kecerdasan interpersonal
tersebut, yaitu mereka memiliki empati sangat tinggi, terdapat 6 orang peserta didik
terhadap dengan merasakan seandainya dengan persentase dari keseluruhan sampel
mereka ada di posisi teman mereka yang adalah 6%. Mereka telah memiliki empati dan
mendapat nilai kecil tersebut, senang sikap prososial yang sangat baik, keterampilan
berdiskusi karena dengan begitu bisa komunikasi dan kemampuan pemecahan
mengemukakan pendapat dan saling masalah yang sangat baik juga.
berdiskusi tentang pokok bahasan yang Setelah dideskripsikan secara umum,
dipelajari, tidak ragu untuk bertanya pada maka kecerdasan interpersonal peserta didik
guru maupun teman lain saat ada materi yang pada pembelajaran ekonomi juga dilihat dari
tidak dipahami, tidak memilih-milih teman dimensi kecerdasan interpersonal itu sendiri
saat berdiskusi agar bisa bersosialisasi dengan yaitu dimensi sensitivitas sosial terdiri dari
teman yang lain, bukan hanya dengan teman indikator empati dengan perolehan 84,52%
yang sudah akrab saja, selalu berusaha dan sikap prososial sebesar 75,67%. Dimensi
menggunakan bahasa yang santun saat ini memperoleh rata-rata sebesar 80,10%
berkomuniksi dengan guru maupun teman berada pada kategori tinggi, artinya peserta
(masih jarang) meskipun dengan didik sudah memiliki empati yang baik
menggunakan bahasa daerah setempat, ketika terhadap teman mereka, sudah menunjukan
teman berpendapat mereka mendengarkan dan sikap prososial yang baik, terlihat dari
membandingkannya dengan pendapat mereka senangnya mereka untuk belajar bekerja sama
masing-masing, ada juga yang merasa dengan teman-teman mereka agar bisa
termotivasi untuk bersaing dengan bersosialisasi dengan baik. Dikemukakan oleh
mengemukakan pendapat yang tidak kalah Armstrong (2005:113) bahwa individu yang
bagus dari teman tersebut. Jika terjadi dapat membentuk suatu kelompok pendukung
perbedaan pendapat mereka berusaha untuk dapat membantu mereka terus melangkah
maju bahkan ketika diterpa kesulitan ataupun
192JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016

keraguan, contohnya kesulitan yang mereka yang terjadi dalam suatu interaksi sosial. Pada
temui saat pembelajaran ekonomi, maka dimensi ini terdapat aspek kesadaran diri
dengan memiliki sikap prososial yang baik, dengan perolehan 83,85% dan pemahaman
mereka akan dapat berbagi dan saling etika dan situasi sosial dengan perolehan
memberikan saran atau masukan agar 77,02%. Dimensi ini mendapat rata-rata skor
kesulitan yang mereka alami pada sebesar 80,43% berada pada kategori tinggi
pembelajaran ekonomi akan dapat teratasi. artinya peserta didik sudah memiliki
Tetapi pada saat penelitian masih ditemukan kesadaran diri yang tinggi dalam mengikuti
juga peserta didik yang mengalami kesulitan pembelajaran ekonomi, mereka sudah
untuk berinteraksi dan cenderung pasif ketika mengerti apa yang harus mereka capai setelah
mengikuti pembelajaran ekonomi mereka mengikuti pembelajaran ekonomi dan
Dimensi komunikasi sosial merupakan bagaimana cara mencapainya, dalam
kemampuan individu untuk menggunakan pembelajaran mereka sudah paham etika dan
proses komunikasi dalam menjalin suatu situasi sosial yang ada, sehingga mereka
hubungan sosial. Pada dimensi ini terdapat mengerti apa yang boleh dan tidak boleh
indikator komunikasi dengan santun dengan dilakukan dalam proses pembelajaran.
perolehan sebesar 74,65% dan mendengarkan Sebagaimana yang diungkapkan oleh
efektif sebesar 85,99%. Dimensi ini Safaria (2005:47) bahwa dengan memiliki
memperoleh rata-rata sebesar 80,32% berada kesadaran diri, individu akan memiliki fungsi
pada kategori tinggi artinya peserta didik monitoring dan fungsi controling. Dengan
sudah mampu memahami dan melakukan kedua fungsi tersebut peserta didik akan
komunikasi yang baik, baik secara verbal mampu mengevaluasi diri secara objektif dan
maupun non verbal pada pembelajaran bisa memahami aspek-aspek diri yang hendak
ekonomi yaitu dengan mampu berinteraksi dikembangkannya. Dikemukakan juga oleh
secara aktif baik dengan teman maupun guru. Safaria (2005: 66) bahwa ketika anak berhasil
Tetapi pada indikator mampu melakukan memahami kaidah moral yang berlaku, pada
komunikasi dengan santun masih ditemukan penelitian ini yang dimaksud adalah etika di
peserta didik yang berkomunikasi dengan dalam kelas saat pembelajaran ekonomi
kesan asal-asalan, terlihat dari masih ada yang berlangsung maka mereka telah berhasil
memotong pembicaraan dan berbicara dengan mengembangkan kecerdasan interpersonal
nada yang keras baik pada teman ataupun didalam dirinya. Walaupun saat penelitian
guru saat pembelajaran berlangsung. masih ditemukan juga peserta didik yang
Gunawan (2007:237) menyatakan bahwa belum sepenuhnya memahami etika dan
individu dengan kecerdasan interpersonal situasi sosial di dalam kelas, seperti masuk
yang baik pada keterampilan komunikasi, kelas terlambat saat pembelajaran ekonomi,
mereka sudah mampu memberikan respon kurang fokus dan tidak memperhatikan guru,
secara efektif dalam berkomunikasi. tidak merapikan seragam yang dipakai serta
Komunikasi yang dimaksud disini adalah masih ada yang membuat keributan dan
komunikasi dalam interaksi antara guru dan kegaduhan di dalam kelas. Kecerdasan
peserta didik yang terjadi saat pembelajaran, interpersonal peserta didik pada pembelajaran
dapat juga dikatakan hubungan yang terjalin ekonomi di kelas X SMA Negeri 2 Tanjung
baik antara sesama peserta didik, maupun Raja semester genap tahun pelajaran
antara guru dengan peserta didik. 2014/2015 berada pada kategori tinggi artinya
Dimensi pemahaman sosial peserta didik sudah mampu menjalin
merupakan kemampuan individu untuk hubungan sosial dengan baik dalam
memahami dan mencari pemecahan masalah pembelajaran ekonomi khususnya pada proses
Analisis Kecerdasan Interpersonal Peserta Didik, Wulandari, Riswan Jaenudin, Rusmin Ar 193

pembelajaran yang mengharuskan mereka menyebabkan hasil data observasi menjadi


untuk berinteraksi satu sama lain. kurang valid. Seharusnya observasi yang
sebagaimana dikatakan oleh Gunawan dilakukan tidak seperti itu, observasi akan
(2007:239) bahwa peserta didik yang telah menghasilkan data yang lebih valid jika
memiliki kecerdasan interpersonal yang dilakukan untuk mengamati setiap individu
berkembang dengan baik akan sangat peserta didik.
menikmati kegiatan kelompok maupun
pembelajaran kolaboratif. SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Simpulan
dilihat dari dimensi kecerdasan interpersonal, .Berdasarkan hasil penelitian dan
pada dimensi sensitivitas sosial indikator yang pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
masih perlu ditingkatkan yaitu sikap prososial kecerdasan interpersonal peserta didik pada
di dalam kelas, dimensi komunikasi sosial pembelajaran ekonomi di kelas X SMA
indikator yang masih perlu ditingkatkan yaitu Negeri 2 Tanjung Raja berada pada kategori
mampu melakukan komunikasi dengan tinggi artinya peserta didik sudah mampu
santun, dan dimensi pemahaman sosial menjalin hubungan sosial dengan baik pada
indikator yang masih perlu ditingkatkan yaitu pembelajaran ekonomi, terlihat dari
pemahaman etika serta situasi sosial. Jika pencapaian setiap dimensi kecerdasan
dilihat dari rata-rata persentase yaitu 75,67%, interpersonal yaitu sensitivitas sosial,
74,65%, dan 77,02% memang indikator komunikasi sosial dan pemahaman sosial
tersebut sudah terkategori tinggi, tetapi yang terkategori tinggi juga. Peneliti
penemuan pada saat penelitian masih ada menemukan bahwa masih ada peserta didik
peserta didik yang sikap prososialnya kurang, yang memiliki kecerdasan interpersonal
kemampuan komunikasi dan pemahaman rendah, sehingga ditemukan bahwa
etika serta situasi sosialnya masih rendah permasalahan terkait kecerdasan interpersonal
karena memang masih ada peserta didik yang peserta didik pada pembelajaran ekonomi
masih memiliki kecerdasan interpersonal yaitu kesulitan mereka untuk berinteraksi dan
rendah berdasarkan skor yang diperoleh dari bekerja sama sehingga menyebabkan mereka
hasil angket. menjadi pasif, kesulitan untuk berkomunikasi
Penelitian ini tentunya memiliki dengan santun baik pada guru maupun teman,
keterbatasan. Penelitian ini hanya sebatas dan masih rendahnya pemahaman etika serta
mendeskripsikan kecerdasan interpersonal situasi sosial mereka dalam kelas saat
peserta didik pada pembelajaran ekonomi pembelajaran ekonomi.
tanpa mencari hubungan dengan variabel lain. Saran
Sebenarnya metode yang bisa digunakan Berdasarkan simpulan yang telah
dalam penelitian ini tidak hanya berupa diperoleh peneliti ingin menyarankan agar
deskripsi saja, tetapi akan lebih baik dan guru dapat bekerja sama untuk meningkatkan
dirasakan manfaatnya jika dicari hubungan layanan bimbingan konseling agar nantinya
dengan variabel lain misalnya hasil belajar. permasalahan kecerdasan interpersonal pada
Selain itu kelemahan lainnya yaitu pada proses pembelajaran yang ditemukan dalam
teknik observasi peneliti mengobservasi aspek penelitian ini akan dapat teratasi sehingga
yang tampak di kelas saat proses proses pembelajaran khususnya pembelajaran
pembelajaran, tidak pada individu peserta ekonomi dapat terlaksana dengan baik.
didik, karena mempertimbangkan Kepada peneliti selanjutnya disarankan
keterbatasan kemampuan peneliti dalam agar tidak hanya sebatas mendeskripsikan
melakukan observasi tersebut sehingga kecerdasan interpersonal saja tetapi bisa
194JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016

mencari hubungannya dengan variabel lain Kecerdasan Interpersonal Anak.


misalnya hasil belajar. Selain itu dalam Yogyakarta : Amara Books.
melakukan penelitian terkait kecerdasan Slameto. 2010. Belajar danFaktor-faktor
interpersonal disarankan untuk melibatkan Yang Mempengaruhinya.Jakarta :
orang lain ataupun guru agar dalam Rineka Cipta
melakukan pengumpulan data khususnya Suardana, dkk. 2014.Hubungan Antara
melalui observasi tidak mengalami kesulitan Interpersonal Intelligence Dan
dan menghasilkan data yang tidak keliru. Motivasi Belajar Dengan Hasil
. Belajar IPS Siswa Kelas V Sdn
Gugus Letkol I Gusti Ngurah Rai
DAFTAR PUSTAKA
Denpasar.Jurnal Mimbar PGSD
Alwi, Muhammad. 2014. Anak Cerdas Universitas PendidikanGanesha
Bahagia Dengan Pendidikan Positif. Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun
Jakarta : Noura Books. 2014), 1-10.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen
Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta
Armstrong, Thomas. 2005.7 Kinds Of
Smart. Menemukan dan
Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple
Intelligence. Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama.
Azwar, Syaifuddin. 2010. Penyusunan
Skala Psikologi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka
Cipta
Dalyono.2010. Psikologi Pendidikan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Gunawan, Adi W. 2007. Genius Learning
Strategy. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana.
2009.Konsep Strategi
Pembelajaran.Bandung:Refika
Aditama.
Handini, Risa. 2013. Kecerdasan
Interpersonal Pada Siswa Kelas IV
SD Negeri Kembaran Kulon I.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Edisi 1 Tahun ke III 2014 : 1-
7.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru
Pembelajaran. Jakarta : kancana
Prenada Media Group.
Safaria,Triantoro. 2005. Interpersonal
Intlligence:Metode Pengembangan

Potrebbero piacerti anche