Sei sulla pagina 1di 12

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI,

INTEGRITAS, OBYEKTIVITAS DAN KOMPETENSI


TERHADAP KUALITAS AUDIT

Veby Kusuma Wardhani


Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
E-mail: veby.wardhani@gmail.com

Iwan Iriyuwono, Muhammad Achsin


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Abstract
This study is specifically to evaluate the effect of work experience, independence, in-
tegrity, objectivity and competence toward the audit quality. This study was conducted
by distributing questionnaires to KAP in Malang. By counting related association divi-
sion of KAP, the number of sample in this study was 63 respondents who definitely
worked in 7 KAP. This research is a quantitative study. The sample was chosen by
using purposive sampling. The hypothesis test used multiple linear regressions in SPSS
version 16. All variables in this study were measured using Likert Scale. The results
shows that all independent variables have positive effect toward audit quality. The
partial influence (T-test) showed that the variables of work experience, Independence,
Integrity, Objectivity, Competence affect audit quality. In the other hands, the simulta-
neous effect is shown by the value of R2 from 75.2 %. It was shown by work experience,
independence, integrity, objectivity, and competence which affecting audit quality chang-
ing of 75.2% and the rest, 24.8 % in audit quality changing, is affected by other variables
which is not investigated in this study.
Keywords: Work Experience, Independence, Integrity, Objectivity, Competence and
Audit Quality.

Abstrak
Penelitian ini khusus untuk mengevaluasi hubungan pengalaman kerja, independensi,
integritas, objektivitas dan kompetensi terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada KAP di Malang. Dengan bagian asosiasi tujuan
KAP, jumlah sampel penelitian adalah 63 responden yang bekerja di 7 KAP. Penelitian
ini merupakan studi kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling.
Uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS versi 16. Semua variabel
dalam penelitian ini diukur dengan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan semua
variabel independen memiliki efek positif terhadap kualitas audit. Pengaruh parsial (T
test) menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja, Independence, Integritas,
Obyektivitas, Kompetensi mempengaruhi kualitas audit. Sedangkan pengaruh secara
simultan ditunjukkan dengan nilai R2 dari 75.2%. Itu adalah pengalaman kerja,
independensi, integritas, objektivitas, dan kompetensi mempengaruhi perubahan kualitas
audit dari 75.2% dan 24.8% yang tersisa dalam perubahan kualitas audit dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Pengalaman Kerja, Bebas, Integritas, Objektivitas, Kompetensi dan
Kualitas Audit.

63
Ekonomika-Bisnis Vol. 5 No.1 Bulan Januari Tahun 2014. Hal 63-74

Profesi akuntan publik mulai dikenal oleh ma- lakukan pemeriksaan itu sendiri dapat di-
syarakat dari jasa audit yang yang disediakan pengaruhi oleh pengalaman kerja auditor da-
bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan lam bidang yang sama. Pengalaman audit di-
berkembangnya profesi akuntan publik di su- tunjukkan dengan jumlah penugasan audit yang
atu negara sejalan dengan berkembangnya pernah dilakukan. Pengalaman seorang
perekonomian negara, pertumbuhan perusa- auditor menjadi salah satu faktor yang mempe-
haan dan berbagai bentuk badan hukum per- ngaruhi profesional auditor karena auditor yang
usahaan di negara tersebut. Perusahaan mem- lebih berpengalaman dapat mendeteksi ada-
butuhkan jasa akuntan publik dan pihak ter- nya kecurangan-kecurangan pada laporan
asosiasi untuk melakukan pemeriksaan atas ke- keuangan (Sabrina dan Januarti, 2012). Penga-
wajaran laporan keuangan dan dari hasil pe- laman juga memberikan dampak pada setiap
meriksaan tersebut akan menghasilkan opini keputusan yang diambil dalam pelaksanaan
akuntan publik yang digunakan para pengguna audit sehingga diharapkan bahwa setiap kepu-
laporan keuangan ekstern dan intern perusa- tusan yang diambil merupakan keputusan yang
haan untuk pengukuran apakah manajemen tepat.
keuangan perusahaan telah berjalan dengan Berdasarkan penelitian tersebut menun-
baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. jukkan adanya gap dari beberapa penelitian
Hasil pekerjaan yang baik dari audit yang sehingga memerlukan pengujian ulang atas
dilakukan, menunjukkan kualitas audit yang pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi
baik pula. Kualitas audit adalah probabilitas di kualitas audit. Banyak penelitian melihat kua-
mana seorang auditor menemukan dan mela- litas audit dari kemampuan untuk menemu-
porkan tentang adanya suatu pelanggaran da- kan salah saji(kompetensi) dan kemauan untuk
lam sistem akuntansi kliennya (Sanusi, 2013: melaporkan temuan salah saji tersebut (in-
213). Kualitas audit merupakan suatu kons- dependensi). Namun juga ada beberapa pe-
truk laten yang sulit untuk diukur sehingga ba- neliti yang telah mengembangkan faktor-faktor
nyak proksi digunakan untuk mengukurnya. yang dapat memengaruhi kualitas audit dari
Proksi tersebut antara lain, spesialisasi au- kemampuan auditor (meliputi pengetahuan,
ditor, besaran KAP, afiliasi dengan KAP be- pengalaman, kemampuan beradaptasi, dan ke-
sar (Kusharyanti, 2003:25). Sementara itu pe- canggihan tekonologis) dan professional con-
nelitian dari Purwanti et al proksi yang digu- duct (termasuk di dalamnya independensi,
nakan dalam kualitas audit berdasarkan wooten objektivitas, kemahiran profesional, konflik
(2003) adalah (1) deteksi salah saji, (2) ke- kepentingan, dan pertimbangan).
sesuaian dengan SPAP, (3) kepatuhan terha- Oleh karena itu penelitian ini mencoba
dap SOP, (4) risiko audit, (5) prinsip kehati- mengkaji ulang mengenai faktor-faktor yang
hatian, (6) proses pengendalian atas pekerja- mempengaruhi kualitas audit dengan mem-
an oleh supervisor, dan (7) perhatian yang di- fokuskan faktor dari kemampuan auditor,
berikan oleh manajer atau partner. yaitu pengalaman kerja dan profesionalisme
Profesionalisme auditor didukung oleh meliputi independensi, integritas, obyekti-
kualitas audit yang dihasilkan. Profesionalis- vitas dan kompetensi, yang merupakan bagi-
me auditor tidak lepas dari kemampuan me- an dari kode etik audit. Auditor yang memi-
lakukan pemeriksaan atau audit sesuai stan- liki pengalaman kerja auditor tinggi akan le-
dar auditor yang berlaku. Kemampuan me- bih cermat dalam melakukan pemeriksaan se-

64
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi.... (Veby K. W., Iwan I., Muh. Achsin)

hingga kualitas audit yang dihasilkan tak di- tegritas, obyektivitas dan kompetensi untuk
ragukan lagi, karena adanya expectation gap menghasilkan laporan audit yang berkualitas.
(perbedan antara keinginan atau harapan ma-
syarakat terhadap hasil kerja auditor dengan
Metode Penelitian
hasil kerja yang ditunjukkan oleh auditor) ter-
Populasi dalam penelitian ini yaitu pi-
jadi karena kurangnya pengalaman kerja dan
hak terasosiasi yang berada dalam naungan
pengetahuan (kompetensi) yang dimiliki ha- KAP di Kota Malang. Berdasarkan jumlah
nya sebatas pada bangku kuliah saja dan hal kantor akuntan publik di Kota Malang yang
ini menunjukkan adanya keterikatan antara berjumlah tujuh KAP (Sumber: Directory 2013
variabel pengalaman kerja dengan variabel Institut Akuntan Publik Indonesia). Sampel
kompetensi di mana auditor yang berkompe- dalam penelitian ini dilakukan pada pihak ter-
ten akan terus melakukan up grade pengetahu- asosiasi/ Pihak terasosiasi berkaitan atau ber-
an dan bekerja secara profesional. Semakin hubungan langsung dalam proses audit yang
lama auditor bekerja maka semakin luas pe- dilakukan oleh KAP. Teknik pengambilan sam-
ngetahuan yang dimilikidan semakin tinggi pula pel atau teknik sampling yang digunakan ya-
tingkat penguasaan bidangnya. Untuk varia- itu Purposive Sampling.
bel Independensi dinyatakan secara jelas da- Pengalaman kerja, yaitu Pengalaman ker-
lam SPAP SA seksi 220 bahwa dalam se- ja akuntan publik adalah sebagai suatu uku-
mua hal yang berhubungan dengan penuga- ran waktu atau masa kerjanya yang telah di-
san independensi dalam sikap mental harus tempuh seseorang dalam memahami tugas-
dipertahankan oleh auditor. Auditor yang inde- tugas suatu pekerjaan dan telah melaksana-
penden tidak memiliki hubungan dan kepen- kannya dengan baik (Foster, 2001:40). Indi-
tingan khusus terhadap klien sehingga tidak kator pengalaman kerja menurut Foster (2001:
mendapat tekanan dari manajemen atau kli- 43) adalah: Lama waktu masa kerja, Ting-
en yang mungkin terjadi selama proses au- kat pengetahuan dan keterampilan yang di-
dit, karena kemampuan auditor untuk tetap miliki, Penguasaan terhadap pekerjaan dan
independen akan mempengaruhi pemberian peralatan.
pendapat audit. Hal ini akan berkorelasi po- Independensi adalah suatu sikap tak
sitif dengan variabel integritas dan obyektivi- mudah dipengaruhi, tidak memihak kepada
tas, di mana auditor yang berintegritas tinggi kepentingan siapapun, bebas dari setiap ke-
akan mampu untuk bersikap hati – hati, te- wajiban terhadap kliennya dan tidak mem-
gas, adil dan mengungkapkan semua hal yang punyai suatu kepentingan dengan kliennya,
material dalam temuan auditnya dan tetap ob- baik itu manajemen perusahaan maupun pim-
yektif dalam penugasan dan tidak membiar- pinan perusahaan (Standar Profesional
kan pengaruh dari pihak lain secara subyek- Akuntan Publik (2001:220). Indikator inde-
tif. Auditor agar dapat bersikap independen, pendensi berdasarkan pengertian di atas ada-
auditor harus kompeten secara intelektual, lah: (a) Tidak ada pengaruh secara emosio-
harus dapat menjaga integritasnya dan tetap nal, dan keuangan dari klien. (b) Tidak memi-
obyektif dalam melakukan pemeriksaan. Ber- hak kepentingan manajemen dan pemilik pe-
dasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa rusahaan, kreditur dan pihak lain yang me-
auditor harus memiliki kesatuan karakteris- letakkan kepercayaan atas laporan auditor
tik yaitu pengalaman kerja, independensi, in- (c) Auditor selalu bersikap independen. Yang

65
Ekonomika-Bisnis Vol. 5 No.1 Bulan Januari Tahun 2014. Hal 63-74

ketiga Integritas, yaitu indikator independen- oleh supervisor, dan perhatian oleh manager/
si berdasarkan pengertian di atas adalah: (a) partner (Wooten, 2003). Indikator kualitas
Tidak ada pengaruh secara emosional, dan ke- audit menurut Wooten, (2003) adalah De-
uangan dari klien. (b) Tidak memihak ke- teksi salah saji, Kepatuhan terhadap SOP,
pentingan manajemen dan pemilik perusa- Risiko audit, Prinsip kehati-hatian, Proses
haan, kreditur dan pihak lain yang meletak- Pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor,
kan kepercayaan atas laporan auditor. (c) Au- Perhatian yang diberikan oleh manajer atau
ditor selalu bersikap independen. partner.
Obyektivitas yaitu merupakan suatu prin-
sip yang mengharuskan praktisi untuk tidak
Hasil Penelitian dan Pembahasan
membiarkan subyektivitas, benturan-bentu-
Dari 63 kuesioner yang diolah, berda-
ran kepentingan, atau pengaruh yang tidak la-
sarkan jabatan diketahui yang berkedudu-
yak dari pihak-pihak lain yang dapat meme-
kan sebagai auditor senior adalah sebesar 20
ngaruhi pertimbangan profesional atau per-
responden (31,7%) dan auditor junior se-
timbangan bisnisnya (IAPI, 2009:120). In-
besar 43 (68,3%). Berdasarkan usia dike-
dikator obyektivitas adalah menurut (IAPI,
tahui sebagian besar usia responden berki-
2009:120): (a) Menghindari setiap hubungan
sar antara 28-34 sebesar 47,62%. Selan-
yang bersifat subjektif. (b) Menghindari pem-
jutnya adalah usia 21-27 sebesar 38,10%.
berian atau hubungan atau dapat mengaki-
Usia 35-41 sebesar 5,35%, usia 42-48 se-
batkan pengaruh yang tidak layak terhadap besar 5,35%, dan yang terkecil usia 56-62
pertimbangan profesionalnya. sebesar 1,59%. Berdasarkan jenis kelamin
Kompetensi, Menurut IAPI (2009:130) menunjukkan bahwa jumlah responden
Kompeternsi adalah sikap kecermatan dan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 71,43%
kehati-hatian profesional seorang auditor. Me- sedangkan yang berjenis kelamin perem-
nurut prinsip komptensi, mewajibkan seo- puan sebesar 28,57%. Berdasarkan pendi-
rang auditor/praktisi untuk memelihara pe- dikan formal responden, sebagian besar pen-
ngetahuan, keahlian dan kemahiran profe- didikan responden adalah S1 yaitu sebesar
sionalnya. Indikator kompetensi adalah (IAPI, 84,1% sedangkan sisanya sebesar 15,9% ber-
2009:130): (a) Memelihara pengetahuan pendidikan S2. Berdasarkan lama bekerja
dan keahlian profesional yang dibutuhkan un- sebagai auditor, bahwa sebagian besar res-
tuk menjamin pemberian jasa profesional yang ponden yang diamati memiliki lama bekerja
kompeten kepada klien atau pemberi kerja. sebagai auditor selama 1-5 tahun, sebesar
(b) Menggunakan kemahiran profesionalnya 85,7%. Masa kerja 6-10 tahun sebesar 9,5%.
dengan seksama sesuai dengan standar pro- Masa kerja 11-15 tahun sebesar 3,2% dan
fesi dan kode etik profesi yang berlaku da- masa kerja 26-30 tahun sebesar 1,6%.
lam memberikan jasa profesionalnya. Uji validitas digunakan untuk mengukur
Kualitas audit, kualitas audit yaitu suatu sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Su-
proses yang menunjukkan kompetensi dan atu koesioner dikatakan valid jika pertanya-
independensi auditor dalam menjalankan an pada kuesioner mampu untuk mengung-
pemeriksaan auditnya mulai dari proses de- kapkan sesuatu yang akan diukur oleh ku-
teksi salah saji, kepatuhan terhadap standar esioner tersebut (Ghozali, 2007:45). Syarat mi-
operasional prosedur (SOP), resiko audit, nimum instrumen dinyatakan valid dan tidak
prinsip kehati-hatian, proses pengendalian valid menurut Sugiyono (2008:178): Bila

66
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi.... (Veby K. W., Iwan I., Muh. Achsin)

harga korelasi di bawah 0,30, maka dapat Karena Asymp sig > α (0,05) sehingga tidak
disimpulkan butir instrumen tersebut tidak terjadi permasalahan autokorelasi dan asumsi
valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. diterima.
Dengan demikian instrumen dianggap me- Uji multikolinieritas bertujuan untuk me-
menuhi syarat apabila r = 0,3. Berdasarkan nguji apakah pada model regresi ditemukan
hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua adanya korelasi antar variabel bebas (inde-
item dari variabel yang diamati memiliki nilai penden) (Ghozali, 2007:91). Hasil uji multi-
product moment (r) di atas 0,3. Dengan de- kolineritas dengan VIF menunjukkan bahwa
mikian dapat dikatakan bahwa kuisioner yang semua variabel bebas memiliki nilai VIF di ba-
digunakan memenuhi criteria valid atau dapat wah 10. Dengan demikian tidak terjadi per-
digunakan untuk mengukur variabel. De- masalahan multikolinieritas dan asumsi dite-
ngan hasil tersebut, maka kuisioner dapat di- rima.
analisis lebih lanjut. Uji Heterokedastisitas bertujuan me-
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur nguji apakah dalam sebuah model regresi,
suatu kuesioner yang merupakan indikator terjadi ketidaksamaan varians dari residual
darivariabel atau konstruk. Suatu konstruk atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang
variabel dikatakan reliabel jika memberikan lain (Ghozali, 2007:105). Hasil uji hete-
nilai cronbach alpha lebih besar 0,6 (Ghozali, rokedastisitas dengan uji glejser menunjuk-
2007:41-42). Hasil pengujian reliabilitas kan bahwa nilai sig t dari semua variabel bebas
menunjukkan bahwa nilai α chonbach dari di atas 0,05 (α=5%) atau sig t> α (0,05). De-
masing-masing variabel berada di atas 0,6. ngan demikian tidak terjadi permasalahan he-
Dengan demikian kuesioner dapat dikatakan terokedastisitas dan asumsi diterima.
reliabel dan dapat diolah lebih lanjut. Uji Normalitas bertujuan menguji apa-
Untuk menjawab tujuan penelitian dan kah dalam sebuah regresi, variabel depen-
menguji hipotesis dilakukan dengan analisis dent, variabel independent atau keduanya
statistik regresi linier berganda menggunakan mempunyai distribusi normal Ghozali, 2007:
bantuan Statistical Package for the Social 110). Hasil uji normalitas dengan kolmogo-
Science. (SPSS). rof smirnov menunjukkan bahwa nilai Kol-
Pengujian asumsi klasik digunakan men- mogorov-Smirnov Z 0,648 dengan Asymp
yakini bahwa persamaan regresi yang diha- sig Z kolmogorof smirnov sebesar 0,796. Ka-
silkan tidak terdapat variabel terganggu yang rena asymp sig > á (0,05) maka dikatakan
dapat mengganggu prediksi dari persamaan data terdistribusi normal dan asumsi diterima.
regresi. Tujuannya agar memperoleh nilai pe- Berdasarkan hasil uji regresi menun-
merkira yang tidak bias. Pengujian asumsi jukkan bahwa persamaan regresi telah me-
klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut: menuhi uji asumsi klasik, sehingga dapat di-
Autokorelasi bertujuan untuk menguji gunakan untuk analisis lebih lanjut. Berda-
apakah dalam sebuah model regresi linier ada sarkan uji regresi dapat diketahui bahwa
korelasi antara kesalahan pengganggu pada secara bermakna (bersama-sama) penga-
periode t dengan kesalahan pada periode laman kerja, independensi, integritas, obyek-
t-1 (sebelumnya). Hasil uji autokorelasi de- tivitas, dan kompetensi memengaruhi perubah-
ngan run test didapatkan nilai z run test se- an kualitas audit. Besarnya pengaruh secara
besar -1,650 dengan sig sebesar 0,099. bermakna ditunjukkan dengan nilai R2

67
Ekonomika-Bisnis Vol. 5 No.1 Bulan Januari Tahun 2014. Hal 63-74

sebesar 0,752 (75,2%). Artinya pengalaman tegritas dan obyektivitas. Berdasarkan Tabel
kerja, independensi, integritas, obyektivitas, 5.12 dapat disusun persamaan regresi seba-
dan kompetensi memengaruhi perubahan gai berikut.
kualitas audit sebesar 75,2% sedangkan sisa- Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X3 + b4 X4 + b…
nya sebesar 24,8% perubahan kualitas audit X5
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model Kualitas audit = -12,886 + 0,477 penga-
regresi. laman kerja + 0,304 independensi + 0,504
Nilai t hitung pengalaman kerja sebesar integritas + 0,689 obyektivitas + 0,800
2,535 dengan sig t sebesar 0,014< 0,05 (α 5%). kompetensi
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diteri- Nilai konstantas sebesar -12,886 arti-
ma, sehingga pengalaman kerja memengaru- nya jika pengalaman kerja, independensi,
hi perubahan kualitas audit. Nilai t hitung inde- integritas, obyektivitas dan kompetensi ber-
pendensi sebesar 2,167 dengan sig t sebesar nilai nol, maka secara konstan nilai kualitas
0,034 < 0,05 (α 5%). Dengan demikian Ho audit sebesar -12,886. Nilai koefisien regresi
ditolak dan Ha diterima, sehingga indepen- pengalaman kerja sebesar 0,477 artinya
densi memengaruhi perubahan kualitas au- setiap kenaikan satu satuan pengalaman ker-
dit. ja, akan meningkatkan kualitas kerja sebesar
Nilai t hitung integritas sebesar 2,723 0,477. Nilai koefisien regresi independensi
dengan sig t sebesar 0,009 < 0,05 (á 5%). sebesar 0,304 artinya setiap kenaikan satu
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha dite- satuan independensi, akan meningkatkan kua-
rima, sehingga integritas memengaruhi per- litas kerja sebesar 0,304. Nilai koefisien re-
ubahan kualitas audit. Nilai t hitung obyek- gresi integritas sebesar 0,504 artinya setiap
tivitas sebesar 2,491 dengan sig t sebesar kenaikan satu satuan integritas, akan mening-
0,016< 0,05 (α 5%). Dengan demikian Ho katkan kualitas kerja sebesar 0,504. Nilai
ditolak dan Ha diterima, sehingga obyekti- koefisien regresi obyektivitas sebesar 0,689
vitas memengaruhi perubahan kualitas au- artinya setiap kenaikan satu satuan obyek-
dit. Nilai t hitung kompetensi sebesar 4,079 tivitas, akan meningkatkan kualitas kerja sebe-
dengan sig t sebesar 0,000< 0,05 (α 5%). sar 0,689. Nilai koefisien regresi kompetensi
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha dite- sebesar 0,800 artinya setiap kenaikan satu sa-
rima, sehingga kompetensi memengaruhi per- tuan kompetensi, akan meningkatkan kua-
ubahan kualitas audit. litas kerja sebesar 0,800.
Dapat disimpulkan secara parsial se- Pengalaman Auditor adalah pengalaman
mua variabel memengaruhi perubahan kua- dalam melakukan audit laporan keuangan ba-
litas audit. Jika dilihat dari nilai koefisien re- ik dari segi lamanya waktu, banyaknya pe-
gresi (b) dari masing-masing variabel bebas, nugasan maupun jenis-jenis perusahaan yang
maka nilai koefisien regresi yang tertinggi di- pernah ditangani. Makin banyak pengalaman
hasilkan oleh variabel kompetensi, yaitu se- Auditor yang semakin luas dapat menghasil-
besar 0,800. Dengan demikian dapat dika- kan berbagai macam dugaan dalam menje-
takan bahwa kompetensi merupakan varia- laskan temuan audit.
bel yang memiliki pengaruh dominan terha- Berdasarkan hasil analisis diketahui
dap perubahan kualitas audit, dibandingkan bahwa pengalaman kerja memengaruhi per-
variabel pengalaman kerja, independen, in- ubahan kualitas audit secara positif. Artinya

68
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi.... (Veby K. W., Iwan I., Muh. Achsin)

kenaikan pengalaman kerja seorang audi- kualitas audit. Berpengaruhnya independensi


tor, akan meningkatkan kualitas audit yang terhadap kualitas audit karena auditor yang
dihasilkan oleh auditor tersebut. Berpenga- lebih independen akan lebih mudah untuk men-
ruhnya pengalaman kerja terhadap kualitas jaga perilaku etisnya (Samsi, 2013). Auditor
audit karena pengalaman kerja yang dimiliki yang independen, juga akan selalu menjaga
oleh seorang auditor akan memperluas wa- sikap jujur, tidak memihak siapapun, sehing-
wasan auditor dalam menemuhi dan me- ga hasil audit yang dihasilkan bersifat obyek-
ngatasi permasalahan-permasalahan yang tif dan dapat dipercaya oleh seluruh pihak yang
ada dilapangan, sehingga auditor akan lebih berkepentingan.
mampu untuk menjelaskan temuan audit. Integritas dapat menerima kesalahan yang
Auditor yang lebih berpengalaman juga tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang
lebih mampu member penjelasan yang masuk jujur, tetapi tidak dapat menerima kecura-
akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan ngan prinsip. Dengan integritas yang tinggi, ma-
keuangan dan dapat mengelompokkan ke- ka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil
salahan berdasarkan tujuan audit dan struk- pemeriksaannya (Sukriah, Akram dan Inap-
tur dari sistem akuntansi yang mendasari (Mar- ty, 2013).
tin, 2011). Auditor yang berpengalaman juga Hasil penelitian menunjukkan bahwa in-
memiliki ketelitian dan kemampuan yang baik tegritas memengaruhi kualitas audit secara po-
dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya sitif. Artinya kenaikan integritas seorang au-
(Indah, 2010) sehingga kualitas audit yang di- ditor akan meningkatkan kualitas audit. Ber-
hasilkan akan menjadi lebih akurat. pengaruhnya integritas terhadap kualitas au-
Pengalaman kerja dapat memperda- dit karena seorang auditor yang memegang
lam dan memperluas kemampuan kerja. Se- prinsip integritas yang tinggi, akan lebih ber-
makin sering seseorang melakukan peker- perilaku etis, tidak dapat menerima kecura-
jaan yang sama, semakin terampil dan semakin ngan, sehingga audit yang dihasilkan lebih da-
cepat dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. pat dipercaya kebenarannya.
Semakin banyak macam pekerjaan yang di- Hubungan keuangan dengan klien da-
lakukan seseorang, pengalaman kerjanya se- pat mempengaruhiobyektifitas dan dapat meng-
makin kaya dan luas, dan memungkinkan pe- akibatkan pihak ketiga berkesimpulan bah-
ningkatan kinerja (Kusuma, 2012). wa obyektifitas auditor tidak dapat diperta-
Auditor harus dapat mengumpulkan seti- hankan. Dengan adanya kepentingan keua-
ap informasi yang dibutuhkan dalam pengam- ngan, seorang auditor jelas berkepentingan de-
bilan keputusan audit di mana hal tersebut ha- ngan laporan hasil pemeriksaan yang di-
rus didukung dengan sikap independen. Inde- terbitkan. Standar umum dalam Standar Au-
pendensi auditor berhubungan dengan pe- dit menyatakan bahwa dengan prinsip obyek-
rilaku etis auditor. Artinya auditor yang lebih tifitas mensyaratkan agar auditor melaksana-
independen akan cenderung berperilaku etis kan audit dengan jujur dan tidak mengkom-
(Samsi, 2013) promikan kualitas. Dengan kata lain, se-
Hasil analisis menunjukkan bahwa in- makin tinggi tingkat obyektifitas auditor ma-
dependensi memengaruhi perubahan kuali- ka semakin baik kualitas hasil pemeriksa-
tas audit secara positif. Artinya setiap kena- annya (Sukriah, Akram dan Inapty, 2013).
ikan independensi yang dimiliki auditor da- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lam melaksanakan audit, akan meningkatkan obyektivitas terbukti berpengaruh terhadap

69
Ekonomika-Bisnis Vol. 5 No.1 Bulan Januari Tahun 2014. Hal 63-74

kualitas audit secara positif. Artinya pening- lam mengikuti perkembangan jaman yang
katan sikap obyektivitas auditor akan me- semakin kompleks sehingga tingkat keber-
ningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Ber- hasilan melaksanakan audit akan lebih tinggi
pengaruhnya obyektivitas terhadap kualitas dan lebih berkualitas. Pengetahuan yang se-
audit karena sikap obyektivitas yang dimiliki makin luas juga meningkatkan kemampuan
auditor akan menjadikan auditor bersikap ju- auditor secara spesifik dan membantu men-
jur dan tidak mengkompromikan hasil audit de- capai kinerja auditor (Indah, 2010).
ngan kepentingan beberapa pihak, sehingga ha-
sil audit menjadi lebih dapat dipercaya oleh se-
Penutup
mua pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan analisis data dan pemba-
Hasil penelitian ini mendukung peneliti-
hasan pada 63 sampel di 7 Kantor Akuntan
an yang dilakukan oleh Carolita (2012) yang
Publik yang terdaftar pada Directory 2013
mampu membuktikan adanya pengaruh ob-
IAPI, maka dapat ditarik kesimpulan seba-
yektivitas terhadap kualitas audit.
gai berikut: Hasil pengujian validitas dan re-
Seorang auditor menjadi ahli terutama
alibilitas untuk seluruh variabel menunjukkan
diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman.
hasil yang baik. Pengujian terhadap setiap item
Seorang auditor yang lebih berpengalaman
pertanyaan dengan menggunakan korelasipro-
akan memiliki skema lebih baik dalam meng-
duct moment menunjukkkan bahwa setiap
identifikasi kekeliruan-kekeliruan daripada
butir pertanyaan valid, yakni nilai product mo-
auditor yang kurang berpengalaman. Sehing-
ment (r) di atas 0,3 dan untuk realibilitas setiap
ga pengungkapan informasi tidak lazim oleh
instrumen dengan Croanbach Alpha me-
auditor yang berpengalaman juga lebih baik
nunjukkan bahwa memiliki nilai yang lebih be-
dibandingkan pengungkapan oleh auditor yang
sar dari 0,60 yang menunjukkan setiap item
kurang berpengalaman (Libby, 1991 dalam
pertanyaan reliable. Pengujian hipotesis me-
Indah, 2010). Semakin tinggi kompetensi au-
nunjukkan bahwa variabel Pengalaman Kerja,
ditor akan semakin baik kualitas hasil peme-
Independensi, Integritas, Obyektivitas dan
riksaannya (Samsi, 2013).
Kompetensi memiliki pengaruh terhadap Kua-
Hasil analisis menunjukkan bahwa kom-
litas Audit. Hasil pengujian koefisien deter-
petensi terbukti mempengaruhi kualitas au-
minasi (R2) sebesar 0.752 menujukkan bahwa
dit secara positif. Artinya peningkatan kompe-
75,2% pengalaman kerja, independensi, in-
tensi seorang auditor akan meningkatkan kua-
tegritas, obyektivitas, dan kompetensi mem-
litas audit yang dihasilkannya. Berpengaruh-
pengaruhi perubahan kualitas audit sedang-
nya kompetensi terhadap kualitas audit ka-
kan sisanya sebesar 24,8% perubahan kualitas
rena auditor yang memiliki pendidikan yang
audit dipengaruhi oleh variabel lain yang ti-
lebih tinggi, baik yang didapatkan dari pen-
dak diteliti dalam penelitian ini.
didikan formal maupun pendidikan non for-
mal akan meningkatkan kemampuan audi-
tor untukmemahamiprosedur, mengidentifikasi- DAFTAR PUSTAKA
kan setiap permasalahan, sehingga lebih kua- Ardiani, Nurul, Emrinaldi Nur DP dan Nur
litas audit yang dihasilkan menjadi lebih baik. Azlina. 2012. Pengaruh Audit Tenure,
Auditor yang berpendidikan akan mem- Disclosure, Ukuran KAP, Debt Default,
punyai pandangan yang lebih luas mengenai Opinion Shopping dan Kondisi
berbagai hal. Auditor akan lebih mudah da- Keuangan Terhadap Penerimaan Opini

70
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi.... (Veby K. W., Iwan I., Muh. Achsin)

Audit Going Concern Pada Perusahaan Expectation Theory). Diponegoro


Real Estate dan Property di Bursa Efek Journal of Accounting. Hal 1-12.
Indonesia. Jurnal Ekonomi. Volume
Hartadi, Bambang. 2009. Pengaruh Fee Au-
20. Nomor 4. Desember 2012. Hal 1-
dit, Rotasi Kap, Dan ReputasiAuditor
21.
Terhadap Kualitas Audit Di Bursa Efek
Arens, Alvin A., et al, 2007. Auditing and Indonesia. Ekuitas: Jurnal Ekonomi
Assurance Services – An Integrated dan Keuangan ISSN 1411-0393
Approach, Prentice Hall. Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009.
Universitas TeknologiYogyakarta. hal
Auditor Internal. 2010. Kode Etik Auditor 84-104.
Internal. www.auditorinternal.com.
Diakses 25 Agustus 2013. Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio
dan Analisis Investasi. BPFE.
Bouman, Marinus J, dan Bradley Wray E Yogyakarta.
(1997). Judgement and Decision
Making, Part II: Expertise, Consen- Hasibuan, SP,M. 2007. Manajemen Sumber
sus and Accuracy, Behaviour Ac- Daya Manusia. BumiAksara. Jakarta.
counting Research: Fondation and
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar
Frontiers, AmericanAccounting Asso-
Profesional Akuntan Publik.
ciation, Pg. 89 – 123.
Salemba Empat. Jakarta.
Carolita, Metha Kartika. 2012. Pengaruh
Pengalaman Kerja, Independensi, Indah, Siti NurMawar. 2010. Pengaruh
Objektivitas, Integritas, Kompetensi Kompetensi Dan Independensi Au-
dan Komitmen Organisasi Terhadap ditor Terhadap Kualitas Audit (Studi
Kualitas Audit. (Studi pada Kantor Empiris Pada Auditor Kap Di
Akuntan Publik di Semarang). Semarang). Fakultas Ekonomi Uni-
Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Uni- versitas Diponegoro. Semarang.
versitas Diponegoro. Semarang. Infobanknews. 2009. Menkeu Bekukan Izin
8 Akuntan Publik dan Kantor
Christiawan. Yulius Jogi. 2002. Kompetensi
Akuntan Publik. http://
Dan Independensi Akuntan Publik:
www.infobanknews.com/2009/09/
Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal
menkeu-bekukan-izin-8-akuntan-
Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No.
publik-dan-kantor-akuntan-publik/.
2, Nopember 2002: 79 – 92.
Diakses tanggal 09 Agustus 2013.
Eisenhardt, K.M. 1989. Agency Theory: An
Jansen, M.C., and W.H. Meckling. 1976.
Assessment and review. Academy of
Theory of The Firm: Managerial
management review. Vol 14.
Behaviour Agency Cost and Owner-
Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen ship Structure. Jurnal Of Finance
Keuangan. BPFE. Yogyakarta. Economic. Vol 3, No. 4: page 305-
360.
Hardiningsih, Pancawati dan Rachamawati
Meita Oktaviani. 2013. Pengaruh Due Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian
Professional Care, Etika dan Tenur Mengenai Kualitas Audit dan
Terhadap Kualitas Audit (Perspektif Kemungkinan Topik Penelitian di Masa

71
Ekonomika-Bisnis Vol. 5 No.1 Bulan Januari Tahun 2014. Hal 63-74

Datang. Jurnal Akuntansi Masrizal. 2010. Pengaruh pengalaman dan


Manajemen. Edisi Desember 2003. pengetahuan audit terhadap
Hal 25-34. pendeteksian temuan kerugian daerah
(studi pada auditor inspektorat aceh).
Kusuma, Henda Sandika dan Kawedar, Jurnal telaah & riset akuntansi, Vol.
Warsito. 2010. Pengaruh Pelaksanaan 3. No. 2. Juli 2010 Hal. 173-194
Etika Profesi dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Pengambilan Muid, Dul dan Reza Minanda. 2013. Analisis
Keputusan BagiAuditor (Studi Empiris Pengaruh Profesionalisme,
Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan,
dan Badan Pemeriksa Keuangan Pengalaman BekerjaAuditor, dan Etika
(BPK) di Semarang. Jurnal Profesi Terhadap Pertimbangan
akuntansi. Universitas Diponegoro. Tingkat Materialitas Akuntan Public
semarang. Hal 1-29. (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di
Semarang). Diponegoro Journal of
Kusuma, Novanda Friska Bayu Aji. 2012. Acconting. Volume 1 Nomor 1 Tahun
Pengaruh Profesionalisme Auditor, 2013. Hal 1-8. http://ejournal-
Etika Profesi dan Pengalaman Au- s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
ditor Terhadap Pertimbangan
Tingkat Materialitas. Program Studi Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba Empat.
Akuntansi Jurusan Pendidikan Jakarta.
Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Univer-
sitas Negeri Yogyakarta. Nuratama, I Putu. 2011. Pengaruh Tenur
dan Reputasi Kantor Akuntansi
Kusumasari. 2009. 8 KAP yang dibekukan Publik Pada Kualitas Audit Dengan
Pemerintah. Jumat 09 Oktober 2009. Komite Audit Sebagai Variabel
erisyakusumasari.blogspot.com/ Moderasi (Studi Kasus Pada
2009_10_01_archive.htmlý. Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEI Tahun 2004-2009).
Leonora, Sylvie, Yuliawati Tan dan Aurelia Program Pascasarjana Universitas
Carina Sutanto. 2012. Analisis Udayana Denpansar.
Hubungan Masa perikatan Audit
dengan kualitas audit. Calyptra: Pratama, Vip dan Tendi Haruman. 2005.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universi- Kepuasan Kerja: Konsep, teori,
tas Surabaya Vol 1 No 1 (2012). Hal pendekatan dan Skema
1-20. Pengukurannya. Jurnal Bisnis,
Manajemen dan Ekonomi, Volume
Marsellia, Meiden Carmel dan Budi 6 No.3. Februari 2005. hal 487-502.
Hermawan. 2013. Pengaruh
Kompetensi dan Independensi Robbins, S.P., T.A. Judge. 2008. Perilaku
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Organisasi. Salemba Empat. Jakarta.
Auditor sebagai variabel Moderator
Sabrina K dan Indira Januari. 2012. Pengaruh
(Studi Empiris Pada Auditor Di KAP
Pengalaman, Keahlian, Situasi Audit,
Big Four Jakarta). Jurnal Akuntansi
Etika dan Gender Terhadap Ketepatan
Institut Bisnis dan Informatika Indo-
Pemberian Opini Auditor Melalui
nesia (IBII) hal 1-15.
Skeptisisme ProfesionalAuditor (Studi

72
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi.... (Veby K. W., Iwan I., Muh. Achsin)

Kasus Pada KAP Big Four di Jakarta). Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis
Diponegoro Journal of Acconting. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Sistem Informasi, etika dan Auditing. dan R&D). Cetakan Kesebelas.
Hal 1-34. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Salim, Annisa Rahmatika. 2012. Pengaruh Suhartini dan Romy Gustiansyah. 2004.
Pengalaman Kerja, Independensi, Analisis Motivasi Kehadiran
Kompetensi dan Integritas Terhadap Mahasiswa fakultas Ekonomi Univer-
Kualitas Audit (Studi Empiris Pada sitas Islam Indonesia(Pendekatan Teori
Kantor Akuntan Publik di Kepulauan Pengharapan) Jurnal Siasat Bisnis
Riau, Sumatera Barat dan Riau). (JSB) No. 9 Vol. 1 JUNI 2004. Hal
Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi 107-122.
Universitas Riau. Hal 1-15.
Sukriah, Ika, Akram dan Biana Adha Inapty.
Samsi, Nur. 2013. Pengaruh Pengalaman 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Kerja, Independensi dan Kompetensi Independensi, Obyektifitas, Integritas
Terhadap Kualitas Audit: Etika Audi- dan Kompetensi Terhadap Kualitas
tor Sebagai Variabel Pemoderasi. Hasil Pemeriksaan. jurnal aspsia13.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Hal 1-10.
Volume 1 Nomor 2, Maret 2013. Hal
207-226. Utami, Ratna. Analisis Perbedaan
Profesionalisme Auditor Senior dan
Silaban, Adanan. 2009. Perilaku Auditor Yunior (Studi Terhadap Audi-
Disfungsional Auditor Dalam tor Yang Bekerja Pada KAP di Kota
Pelaksanaan Program Audit (Studi Malang). Jurnal Humanity. Vol 6
Empiris di Kantor Akuntan Public). No.2. Maret 2011. Hal 121-126. Versi
Disertasi untuk Memperoleh Derajat online:http://ejournal.umm.ac.id/
Doktor Ilmu Ekonomi Konsentrasi index.php/humanity/article/view/1395.
Akuntansi pada Universitas Diponegor
Werastuti, Desak Nyoman Sri. 2013.
Semarang. Program Doktor Ilmu
Pengaruh Auditor Client Tenure, Debt
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Default, Reputasi Auditor, Ukuran
Silalahi, Gabriel Amin. 2003. Metodologi Klien Dan Kondisi Keuangan
Penelitian dan Studi Kasus. Cetakan Terhadap Kualitas Audit Melalui Opini
Pertama. CV. Citramedia. Sidoarjo. Audit Going Concern. VOKASI
Jurnal Riset Akuntansi. Vol. 2 No.1,
Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga April 2013, ISSN 2337 – 537X. hal
Bawono. 2010. Pengaruh 99-116.
Independensi, Pengalaman, Due Pro-
fessional Care Dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit (Studi pada
Auditor di KAP “Big Four” di Indone-
sia). Simposium Nasional Akuntansi/
SNA XIII. Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto. www.sna13
purwokerto.com. Hal 1-24.

73

Potrebbero piacerti anche