Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Baniona Public-Health Centre is the existing in the Wotan Ulumado Subdistrict EastFlores
Regency Supervising one district includes 12 village. The data shows visits patients at Baniona
Public-Healt Centre in 2016 visits outpatients are 7.320 soul inyear 2016, 7.742 soulin year 2015
and 7.797 soulin year 2014. The purpose of this research is to analyze the factors that relating to
the use of health services in the work area of Baniona Public Health Centre Wotan Ulumado
Subdistrict East Flores Regencyyear 2017. A design study was a cross sectional study. The
population in research has reached 10.458 lives and the total sample 100 soul is simple random
sampling. The recearch uses analysis test chi square with 95% confidance level. The research
resulth show that there was no connection between education in the use of Health service
(p=0,175(p>0,05)), there was a correlation between the insurance in the use of Health service
(p=0,027 (p<0,05)), there was a correlation between the distance in the use of health service
(p=0,000 (p<0,05)), there was no connection between faciities and in the use of health services
(p=0,594 (p>0,05)). Recommendation for relevant agencies promote in Public Health centeres
promotional who serves not only as a form of preventive and rehabilitative treaments, and
suggestions for the people to be more actively partipate in the utilization of Health centre
services.
Pelayanan prima perlu diwujudkan dalam pelayanan kesehatan. Jika ditinjau dari sistem
pelayanan kesehatan di Indonesia amat unik, sebagai sarana pelayanan kesehatan primer yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai upaya
preventif. Tujuan utama puskesmas adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat (Aswar dalam Toni, 2016).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur menunjukan penduduk yang memanfaatkan
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jumlah
Puskesmas yang ada di kabupaten Flores Timur sebanyak 20 Puskesmas dan di tambah dengan
14 Puskesmas pembantu dengan jumlah penduduk 238.600 jiwa (Dinas Kesehatan Kab
Larantuka, 2016). Rumusan maslah yang di kaji dalam dalam penulisan ini adalah faktor-faktor
apa saja yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah
kerja puskesmas Baniona kecamatan Wotam Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah pelayanan Puskesmas Baniona kecamatan wotan
Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2013 dan tujuan khususnya adalah 1) menganalisis
hubungan pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Baniona kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 2) menganalisis
hubugan pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Baniona kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 3) menganalisis
hubungan kepemilikan asuransi kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Baniona Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 4)
menganalisis hubungan jarak dengan tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Baniona Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 5) menganalisis
hubungan fasilitas dan sarana tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Baniona
Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada penelitian ini adalah survey analitik yaitu suatu penelitian
mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu bias terjadi, kemudian
melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau factor risiko (factor yang
mempengaruhi) dengan factor efek (factor yang di pengaruhi oleh factor risiko). Rancangan
penelitian yang di gunakan adalah rancangan penelitian cross sectional, yakni suatu penelitian
yang mempelajari dinamika korelasi antara factor risiko dengan efek melalui pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010).
Sampel di ambil menggunakan kriteria yaitu: orang yang bertanggung jawab dalam keluarga
yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Baniona. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Baniona. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hakikat dari pengambilan sampel secara
acak sederhana adalah bahwa setiap anggota unit dari populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai sample (Notoatmodjo, 2020). Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang di peroleh langsung dari
responden dengan melakukan wawancara menggunakan kuisoner yang meliputi: Pemanfaatan
pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan asuransi kesehatan dan keterjangkauan
lokasi layana dan data sekunder di peroleh dari penelusuran dokumen-dokumen terkait dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baniona seperti, laporan-laporan serta data-data
terkait dengan penelitian.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
berisikan pertanyaan yang akan di ajukan kepada responden. Dengan cara wawancara
menggunakan kueioner.
Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah %
1 Baik 3 3,0
2 Cukup 95 95,0
3 Kurang 2 2,0
Jumlah 100 100%
Tabel 1 menunjukan bahwa paling banyak responden yang berpendidikan cukup sebanyak 95
orang (95,0%) Sedangkan paling sedikt responden berpendidikan kurang sebanyak 2 orang
(2,0%)
Tabel 2 menunjukan responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan lebih banyak yaitu 57
orang (57,0%) sedangkan yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak 43 orang
(43%) .
Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3 menunjukan responden yang lebih banyak memiliki pekerjaan sebanyak 61 orang
(61,0%) sedangkan paling sedikit responden yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 39 orang
(39,0%) .
Berdasarkan Jarak
Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan jarak di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona tahun
2017
No Jarak Jumlah %
1 Ya (akses mudah) 57 57,0%
2 Tidak (akses sulit) 43 43,0%
Jumlah 100 100%
Tabel 4 menunjukan paling banyak responden yang menggunakan akses mudah yaitu 57 orang
(57,0%) sedangkan yang paling sedikit responden yang memiliki akses sulit sebanyak sebanyak
43 orang (43%) .
Tabel 5. Distribusi Responden berdasarkan fasilitas dan sarana di Wilayah Kerja Puskesmas
Baniona tahun 2017
Menurut kerangka berpikir peneliti, melalui telaah pustaka dan penelitian sebelumnya.
Berdasarkan teori bahwa pendidikan formal sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan
seseorang, bila seseorang berpendidikan tinggi maka akan memiliki pengetahuan yang tinggi
pula sebaliknya jika seseorang memilki pengetahuan rendah dan akan mempengaruhi berbagai
hal. Akan tetapi perlu di tekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak mutlak
berpengetahuan rendah pula dimana pengetahuan ataupun informasi dapat di peroleh bukan
hanya secara formal tetapi juga nonformal (Budiman dan Riyanto, 2013). Hasil uji statistik
bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaaatan pelayanan kesehatan di
wilayah kerja puskesmas Baniona, artinya responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
tidak tergantung pada tingkat pendidikan terakhir yang di peroleh. Hasil uji statistik menyatakan
ada hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh febriana (2011)
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sungayang. Anderson dan Mc. Farlen dalam Jannah (2013), jarak
merupakan penghalang yang meningkatkan kecenderungan penundaan upaya seseorang atau
masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan. Hayati (2002), ada hubungan jarak dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Baniona. Hasil uji statistik tidak
ada hubungan antara sarana dan prasarana dengan pemanfaatan pelayanan keehatan di wilayah
kerja Puskesmas Baniona. Hal ini karena fasilitas dan sarana sudah memadai, namun
berdasarkan temuan peneliti di lokasi penelitian masyarakat tidak terlalu mementingkan
kelengkapan fasilitas dan sarana yang ada di Puskesmas namun yang mereka utamakan apabila
mereka sakit mereka akan datang. Selain itu juga faktor lain yang membuat masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut karena sifat petugas kesehatan yang baik terhadap
pasien. Dengan demikian fenomena ini secara teoritis menunjukan suatu hubungan keterkaitan
yang cukup bermakna antara faktor pekerjaan, jarak seseorang dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan, dan tidak ada keterkaitan antara pendidikan serta fasilitas dan prasarana pemanfaatan
pelayanan kesehatan, di Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur.
PENUTUP
Simpulan:
Addani, 2008. Pengaruh Karakerisik Masyarakat terhadap Uilisasi Puskesmas. Skripsi. Hal 40-
45. diakses tanggal 24 Maret 2018.
Depkes RI. 2002. Arrime, Pedoman Manajemen Puskesmas. Proyek Kesga dan Gizi.
JakartDepertemen Kesehatan RI. diakses tanggal 29 Agustus 2018.
http,wwwdepks.go.id/downloads/SKNtpdfindeks.htm.
Depkes RI. 2002. Profil Kesehatan Indonesia 2001 Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI, 2002. diakses tanggal 29 Agustus. 2018.
http:www.depks.go.id/downloads/SKN+pdffindeks.htm
Depkes RI. 2007. Riskesdas 2007. Litbangkes Departemen Kesehatan RI. Jakarta:.
Departemen Kesehatan Rl. diakses tanggal 29 Agustus2018.
http:www.depks.go.id/downloads/SKNtpdflindeks.htm
Depkes RI. 2013. Riskesdas 2013. Litbangkes Departermen Kesehatan RL. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. di Kabupaten Birewen Provinsi Nanggroe Aceh. Darussalam (Tesis). Medan:
Universitas Sumatra Utara. 15 Maret 2013, hal. 22-40
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur. Profil Kesehatan Kabupaten Flores Timur Tahun
2016.
Dinas Kesehatan Provinsi NTT. 2016. Profil Kesehatan NTT Tahun 2015.
Febrina, 2011. Fakor-Faktor Yang Berhungan Dengan Kunjiungan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sugayang Kabupaten Tanadata Tahun 2011 . Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Hal. 51-73 Diakses Tanggal 15 Maret 2018.
Hartono, B. 2010. Promosi Kesehatan Di Puskesmas Dan Rumah Sakit. Jakara: Rineka Cipta.
Hayat, 2001. Karakteristik Ibu Hamil Yang Memanfaatkan Pelayanan Antenatal Care Serta
Hubungan Dengan Kelenkapan Kunjuangan ANC Di Puskesmas Kota Bandung Jawa Barat
Tahun2001. Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat. No.411.3/1115/SJ, Hal 33-37 Universitas
Indonesia. Diakses Tanggal 15 Maret 2018
Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhidayah, Listia. 2017. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Desa Jurang Bahas
Dalam Pemanfaatan Di Puskesmas Wangon Kecamatan Kabupaten Banyumas. Skripsi
Purwoketo. Hal 60-70. Diakses 14 Maret 2018
Syamruth, Yendris Krisno. 2009. Buku Ajar Biostatistika Inferensial (Aplikasi Dalam Ilmu-Ilmu
Kesehatan). Kupang: Undana Press. Hal 36-40
PENULISAN SEMI ILMIAH (ARTIKEL)
OLEH :
SEMESTER/KELAS : IV/A
KUPANG
2019