Sei sulla pagina 1di 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN

PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANIONA


KECAMATAN WOTAN ULUMADO KABUPATEN FLORES TIMUR TAHUN 2017

Aloysius Notang Sengaji, Fransisikus Geroda Mado dan Muntasir,

Jurusan AKK Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

ABSTRACT

Baniona Public-Health Centre is the existing in the Wotan Ulumado Subdistrict EastFlores
Regency Supervising one district includes 12 village. The data shows visits patients at Baniona
Public-Healt Centre in 2016 visits outpatients are 7.320 soul inyear 2016, 7.742 soulin year 2015
and 7.797 soulin year 2014. The purpose of this research is to analyze the factors that relating to
the use of health services in the work area of Baniona Public Health Centre Wotan Ulumado
Subdistrict East Flores Regencyyear 2017. A design study was a cross sectional study. The
population in research has reached 10.458 lives and the total sample 100 soul is simple random
sampling. The recearch uses analysis test chi square with 95% confidance level. The research
resulth show that there was no connection between education in the use of Health service
(p=0,175(p>0,05)), there was a correlation between the insurance in the use of Health service
(p=0,027 (p<0,05)), there was a correlation between the distance in the use of health service
(p=0,000 (p<0,05)), there was no connection between faciities and in the use of health services
(p=0,594 (p>0,05)). Recommendation for relevant agencies promote in Public Health centeres
promotional who serves not only as a form of preventive and rehabilitative treaments, and
suggestions for the people to be more actively partipate in the utilization of Health centre
services.

Keyword : the utilization, services, health, public-health centre


PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi keberhasilan


pembangunan bangsa. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai Indonesia sehat, yaitu
suatu keadaan dimana setiap orang hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih
dan sehat, mempunyai akses terhadap pelayanaan kesehatan serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang RI No.39 tahun 2009
tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Lilipory, 2008)

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan


secara mudah, murah dan merata. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan menyediakan beberapa fasilitas
kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas pembantu, penyediaan obat penyedian tenaga
medis, dan pencegahan penyakit menular, yang dapat menjangkau segala lapisan masyarakat
hingga ke daerah terpencil. Kemudian akses ke sarana pelayanan kesehatan berhubungan dengan
faktor-faktor penentu, antara lain jarak tempat tinggal dan waktu tempuh ke sarana kesehatan,
status sosial ekonomi dan budaya masyarakat (Riskesdas, 2007), Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan di tingkat dasar, dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, memuaskan sesuai standar yang telah di tentukan.

Pelayanan prima perlu diwujudkan dalam pelayanan kesehatan. Jika ditinjau dari sistem
pelayanan kesehatan di Indonesia amat unik, sebagai sarana pelayanan kesehatan primer yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai upaya
preventif. Tujuan utama puskesmas adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat (Aswar dalam Toni, 2016).

Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan


adalah faktor predesposisi (predesposing) yang meliputi pendidikan dan pekerjaan. Faktor
pemungkin mencakup ketersediaan saranan dan prasarana fasilitas kesehatan, faktor penguat
(reinforcing) yang terwujud dalam sikap dan perilaku para petugas keshatan atau merupakan
dukungan dari pemimpin, tokoh masyarakat, keluarga, adan orang tua (Notoatmojo, 2007)
Pemanfaatan pelayanan kesehatan sangat penting bagi masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan
atau keluarga di Puskesmas, mencakup kegiatan pelayanan kedokteran (medical services) dan
pelayanan kesehatan masyarakat ( publik health services) seperti: promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak/ KB, upaya perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular
dan pengobatan (Nurhidayah, 2017).

Beberapa hal yang menyebabkan masih kurangnya pemanfatan Puskesmas oleh


masyarakat saat ini karena cita Puskesmas masih kurang baik, berkaikan mutu, penampilan fisik
puskesmas kurang bersih dan nyaman, disiplin profesionalisme, dan keramahan petugas dalam
pelayanan kesehatan yang masih lemah, waktu kerja pegawai puskesmas yang tidak efektif,
kegiatan yang dilakukan Puskesmas kurang berpotensi pada mmasalah dan kebutuhan kesehatan
masyarakat setempat, ketersediaan obat –obatan yang masih terbatas serta alat-alat kesehatan
juga yang masih kurang memadai, sehingga berpengaruh pada angka kunjungan (Alamsyah
dalam Kawatu, 2015).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur menunjukan penduduk yang memanfaatkan
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jumlah
Puskesmas yang ada di kabupaten Flores Timur sebanyak 20 Puskesmas dan di tambah dengan
14 Puskesmas pembantu dengan jumlah penduduk 238.600 jiwa (Dinas Kesehatan Kab
Larantuka, 2016). Rumusan maslah yang di kaji dalam dalam penulisan ini adalah faktor-faktor
apa saja yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah
kerja puskesmas Baniona kecamatan Wotam Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah pelayanan Puskesmas Baniona kecamatan wotan
Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2013 dan tujuan khususnya adalah 1) menganalisis
hubungan pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Baniona kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 2) menganalisis
hubugan pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Baniona kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 3) menganalisis
hubungan kepemilikan asuransi kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Baniona Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 4)
menganalisis hubungan jarak dengan tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Baniona Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017. 5) menganalisis
hubungan fasilitas dan sarana tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Baniona
Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur tahun 2017.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada penelitian ini adalah survey analitik yaitu suatu penelitian
mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu bias terjadi, kemudian
melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau factor risiko (factor yang
mempengaruhi) dengan factor efek (factor yang di pengaruhi oleh factor risiko). Rancangan
penelitian yang di gunakan adalah rancangan penelitian cross sectional, yakni suatu penelitian
yang mempelajari dinamika korelasi antara factor risiko dengan efek melalui pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010).

Sampel di ambil menggunakan kriteria yaitu: orang yang bertanggung jawab dalam keluarga
yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Baniona. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Baniona. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hakikat dari pengambilan sampel secara
acak sederhana adalah bahwa setiap anggota unit dari populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai sample (Notoatmodjo, 2020). Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang di peroleh langsung dari
responden dengan melakukan wawancara menggunakan kuisoner yang meliputi: Pemanfaatan
pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan asuransi kesehatan dan keterjangkauan
lokasi layana dan data sekunder di peroleh dari penelusuran dokumen-dokumen terkait dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baniona seperti, laporan-laporan serta data-data
terkait dengan penelitian.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
berisikan pertanyaan yang akan di ajukan kepada responden. Dengan cara wawancara
menggunakan kueioner.
Berdasarkan Pendidikan

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona


tahun 2017

No Pendidikan Jumlah %
1 Baik 3 3,0
2 Cukup 95 95,0
3 Kurang 2 2,0
Jumlah 100 100%

Tabel 1 menunjukan bahwa paling banyak responden yang berpendidikan cukup sebanyak 95
orang (95,0%) Sedangkan paling sedikt responden berpendidikan kurang sebanyak 2 orang
(2,0%)

Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja


Puskesmas Baniona tahun 2017

No Pemanfaatan Pelayanan Jumlah %


Kesehatan
1 Ya 57 57,0%
2 Tidak 43 43,0%
Jumlah 100 100%

Tabel 2 menunjukan responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan lebih banyak yaitu 57
orang (57,0%) sedangkan yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak 43 orang
(43%) .

Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona


tahun 2017
No Pekerjaan Jumlah %
1 Ya 61 61,0%
2 Tidak 39 39,0%
Jumlah 100 100%

Tabel 3 menunjukan responden yang lebih banyak memiliki pekerjaan sebanyak 61 orang
(61,0%) sedangkan paling sedikit responden yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 39 orang
(39,0%) .

Berdasarkan Jarak

Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan jarak di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona tahun
2017

No Jarak Jumlah %
1 Ya (akses mudah) 57 57,0%
2 Tidak (akses sulit) 43 43,0%
Jumlah 100 100%

Tabel 4 menunjukan paling banyak responden yang menggunakan akses mudah yaitu 57 orang
(57,0%) sedangkan yang paling sedikit responden yang memiliki akses sulit sebanyak sebanyak
43 orang (43%) .

Berdasarkan Fasilitas Dan Prasarana

Tabel 5. Distribusi Responden berdasarkan fasilitas dan sarana di Wilayah Kerja Puskesmas
Baniona tahun 2017

No Fasilitas dan sarana Jumlah %


1 Ya 77 77,0%
2 Tidak 23 23,0%
Jumlah 100 100%
Tabel 5 menunjukan paling banyak responden yang memiliki pendapat kalau fasilitas dan sarana
di puskesmas sudah lengkap yaitu 77 orang (77,0%) sedangkan yang paling sedikit responden
yang berpendapat fasilitas dan sarana tidak lengkap sebanyak sebanyak 23 orang (23%) .

Keterkaitan antara variabel pendidikan, variabel pemanfaatan pelayanan kesehatan,


variabel variabel pekerjaan, variabel jarak, dan variabel fasilitas dan prasarana.

Menurut kerangka berpikir peneliti, melalui telaah pustaka dan penelitian sebelumnya.
Berdasarkan teori bahwa pendidikan formal sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan
seseorang, bila seseorang berpendidikan tinggi maka akan memiliki pengetahuan yang tinggi
pula sebaliknya jika seseorang memilki pengetahuan rendah dan akan mempengaruhi berbagai
hal. Akan tetapi perlu di tekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak mutlak
berpengetahuan rendah pula dimana pengetahuan ataupun informasi dapat di peroleh bukan
hanya secara formal tetapi juga nonformal (Budiman dan Riyanto, 2013). Hasil uji statistik
bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaaatan pelayanan kesehatan di
wilayah kerja puskesmas Baniona, artinya responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
tidak tergantung pada tingkat pendidikan terakhir yang di peroleh. Hasil uji statistik menyatakan
ada hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh febriana (2011)
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sungayang. Anderson dan Mc. Farlen dalam Jannah (2013), jarak
merupakan penghalang yang meningkatkan kecenderungan penundaan upaya seseorang atau
masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan. Hayati (2002), ada hubungan jarak dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Baniona. Hasil uji statistik tidak
ada hubungan antara sarana dan prasarana dengan pemanfaatan pelayanan keehatan di wilayah
kerja Puskesmas Baniona. Hal ini karena fasilitas dan sarana sudah memadai, namun
berdasarkan temuan peneliti di lokasi penelitian masyarakat tidak terlalu mementingkan
kelengkapan fasilitas dan sarana yang ada di Puskesmas namun yang mereka utamakan apabila
mereka sakit mereka akan datang. Selain itu juga faktor lain yang membuat masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut karena sifat petugas kesehatan yang baik terhadap
pasien. Dengan demikian fenomena ini secara teoritis menunjukan suatu hubungan keterkaitan
yang cukup bermakna antara faktor pekerjaan, jarak seseorang dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan, dan tidak ada keterkaitan antara pendidikan serta fasilitas dan prasarana pemanfaatan
pelayanan kesehatan, di Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur.

PENUTUP

Simpulan:

1. Tingkat pendidikan: di ketahui paling banyak responden yang berpendidikan cukup


sebanyak 95 orang (95,0%) Sedangkan paling sedikt responden berpendidikan kurang
sebanyak 2 orang (2,0%)
2. Pemanfaatan pelayanan kesehatan: responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
lebih banyak yaitu 57 orang (57,0%) sedangkan yang tidak memanfaatkan pelayanan
kesehatan sebanyak 43 orang (43%) .
3. Pekerjaan: responden yang lebih banyak memiliki pekerjaan sebanyak 61 orang (61,0%)
sedangkan paling sedikit responden yang tidak memiliki pekerjaan sebanyak 39 orang
(39,0%) .
4. Jarak: paling banyak responden yang menggunakan akses mudah yaitu 57 orang (57,0%)
sedangkan yang paling sedikit responden yang memiliki akses sulit sebanyak sebanyak
43 orang (43%) .
5. Fasilitas dan prasarana: paling banyak responden yang memiliki pendapat kalau fasilitas
dan sarana di puskesmas sudah lengkap yaitu 77 orang (77,0%) sedangkan yang paling
sedikit responden yang berpendapat fasilitas dan sarana tidak lengkap sebanyak sebanyak
23 orang (23%) .
6. Melalui telaah pustaka deangan riview penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
variabel terkait, dapat di simpulkan bahwa hubungan keterkaitan yang cukup bermakna
antara faktor pekerjaan, jarak seseorang dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, dan tidak
ada keterkaitan antara pendidikan serta fasilitas dan prasarana pemanfaatan pelayanan
kesehatan, di Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur Tahun 2017.
DAFTAR PUSTAKA

Addani, 2008. Pengaruh Karakerisik Masyarakat terhadap Uilisasi Puskesmas. Skripsi. Hal 40-
45. diakses tanggal 24 Maret 2018.

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Adninisrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa .

Depkes RI. (2010). Reformasi Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Kementrian


http//www.babpenas.go,id/download/bukuifull 100212031139phpappl. pdfindex htm.

Depkes RI. 2002. Arrime, Pedoman Manajemen Puskesmas. Proyek Kesga dan Gizi.
JakartDepertemen Kesehatan RI. diakses tanggal 29 Agustus 2018.
http,wwwdepks.go.id/downloads/SKNtpdfindeks.htm.

Depkes RI. 2002. Profil Kesehatan Indonesia 2001 Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI, 2002. diakses tanggal 29 Agustus. 2018.
http:www.depks.go.id/downloads/SKN+pdffindeks.htm

Depkes RI. 2007. Riskesdas 2007. Litbangkes Departemen Kesehatan RI. Jakarta:.
Departemen Kesehatan Rl. diakses tanggal 29 Agustus2018.
http:www.depks.go.id/downloads/SKNtpdflindeks.htm

Depkes RI. 2013. Riskesdas 2013. Litbangkes Departermen Kesehatan RL. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. di Kabupaten Birewen Provinsi Nanggroe Aceh. Darussalam (Tesis). Medan:
Universitas Sumatra Utara. 15 Maret 2013, hal. 22-40

Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur. Profil Kesehatan Kabupaten Flores Timur Tahun
2016.

Dinas Kesehatan Provinsi NTT. 2016. Profil Kesehatan NTT Tahun 2015.

Farodis, Zian. 2013. Buku Pmtar Asuransi. Edisi ke 1. Yogyakarta: Laksana.


Farmawati, 2010. Faktor-Faktor Pang KunjunganPemanfaatan Pelayanan ANC Pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Fatmawati, Cimahi Tengah Tahun 2010. Skripsi. Fakulas Kesehatan Masyarakat.
Hal 20-23 Diakses Tanggal 15 Maret 2018.

Febrina, 2011. Fakor-Faktor Yang Berhungan Dengan Kunjiungan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sugayang Kabupaten Tanadata Tahun 2011 . Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Hal. 51-73 Diakses Tanggal 15 Maret 2018.

Hartono, B. 2010. Promosi Kesehatan Di Puskesmas Dan Rumah Sakit. Jakara: Rineka Cipta.

Hayat, 2001. Karakteristik Ibu Hamil Yang Memanfaatkan Pelayanan Antenatal Care Serta
Hubungan Dengan Kelenkapan Kunjuangan ANC Di Puskesmas Kota Bandung Jawa Barat
Tahun2001. Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat. No.411.3/1115/SJ, Hal 33-37 Universitas
Indonesia. Diakses Tanggal 15 Maret 2018

Masita, Andiana, 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan Pada Masyarakat Desa Tanailandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Kenapa-Napa
Kecamatan Nawasangka Kabupaten Butoh Tengah Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Halu Oleo. Hal 40-45 Diakses Tanggal 6 April 2018

Muninjaya. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta EGC.

Muzaham, Fauzi. 2007. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia


Press.

Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhidayah, Listia. 2017. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Desa Jurang Bahas
Dalam Pemanfaatan Di Puskesmas Wangon Kecamatan Kabupaten Banyumas. Skripsi
Purwoketo. Hal 60-70. Diakses 14 Maret 2018

Puskesmas Baniona. 2017. Profil Kesehatan Puskesmas Baniona Tanun 2016.


Sampulena, Noviana. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Di Rsud Lakipada Kabupaten Tanah Toraja. Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanudin Makasar, Makasar. Hal 70-75. Diakses Tanggal 15 Maret 2018

Savitri, D. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas


Sukmajaya Oleh Peserta Jamkesmas Di Kota Depok Provinsi Jawa Barat Tahun 2011. Tesis:
FKM UI. Hal 75-80. Diakses Tanggal 15 Maret.

Sunyoto, D. 2011. Analisis Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Susanto, E, Hasanbasri, M. 2008. Utilisasi Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Di Kalimantan.


Yogyakarta: Penelitian Analisis Data Susenas

Syamruth, Yendris Krisno. 2009. Buku Ajar Biostatistika Inferensial (Aplikasi Dalam Ilmu-Ilmu
Kesehatan). Kupang: Undana Press. Hal 36-40
PENULISAN SEMI ILMIAH (ARTIKEL)

OLEH :

NAMA : LUSIA HUNGGU HUMBA

SEMESTER/KELAS : IV/A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019

Potrebbero piacerti anche