Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
net/publication/313035497
CITATIONS READS
0 385
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sudiarta I Gusti Putu Sudiarta on 05 November 2017.
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana No. 11 Singaraja
email: sudiartagustiputu@gmail.com
Abstract: This study is part of a 2-years long-term study and is intended to evaluate the
developed blended learning model using whiteboard animation video in a small scope of
junior high school in the city of Singaraja. Two series of experiments conducted at grade
7 of SMPN 1 and SMPN 2 Singaraja. The school selection was based on the readiness
criteria of ICT-infrastructure of the school as well as the readiness of teachers and
students to use the blended learning technology. This study is a quasi-experimental
research, with a post-test only control group design. The population is all students of
grade 7 at SMP Negeri 1 and SMPN 2 Singaraja. The sample was selected by cluster
random sampling technique. The first experiments carried out in SMP N 1 Singaraja by
choosing the problem-solving skills as the dependent variable, while the second
experiment was in SMPN 2 Singaraja and used the conceptual understanding as its
dependent variable. The independent variable in both experiments was the developed
blended learning model. The experimental results in SMPN 1 Singaraja show that
mathematics problem-solving skill of students who follow the blended learning model is
significantly better than those who take conventional learning. Likewise, the experimental
results at SMP N 2 Singaraja show that the mathematical concept of students in the
intervention class of is also higher than those in the conventional learning. It can be
concluded that the implementation of developed blended learning models has a positive
effect on the problem-solving skill and conceptual understanding of student grade 7 at
Junior High School in the city of Singaraja. This is reasonable because students who take
the blended learning became more active, better trained in discussions, more motivated
and more excited to the learning process in compared with students who take the
conventional learning.
Kata-kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,
Pemahaman Konsep.
Abstrak: Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang
mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara
terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja. Dua seri penelitian ujicoba dilakukan dengan
memilih 2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas
pertimbangan kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam
menggunakannya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
semu, dengan post-test only control group design, dan meliputi populasi seluruh siswa
Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Experimen
pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat
kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja
dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya
untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended
learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran
konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja
48
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...49
dapat diakses siswa 24 jam. YouTube (2) model blended learning yang
misalnya adalah salah satu sumber yang mana yang paling efektif dan
kaya untuk klip video animasi dan film berpengaruh positif terhadap
pendek yang akan menantang siswa untuk kompetensi esensial
menonton dengan hati-hati dan terlibat matematika, seperti (a)
dalam berpikir dan belajar matematika. kemampuan pemahaman
Sumber yang kaya ini dapat dijadikan guru konsep, (b) kemampuan
sebagai sumber pembelajaran dengan penalaran, (c) kemampuan
menggunakan pendekatan blended pemecahan masalah, (d)
learning. kemampuan koneksi
Di mancanegara kecenderungan matematis, dan (e) kemampuan
penggunaan blended learning (bahkan resprentasi matematis siswa.
online learning) semakin meningkat dalam (3) model blended learning yang
beberapa tahun terakhir ini. Misalnya, mana yang paling efektif dan
Amerika Serikat telah memproyeksikan berpengaruh positif terhadap
bahwa pada tahun 2014 lebih dari 80% dari karakter esensial siswa, seperti
semua mahasiswa pada pendidikan terhadap sikap kerja keras,
tingginya mengambil sekurang-kurangnya kejujuran, rasa ingin tahu,
satu mata kuliah online (Maarop & Embi, bahkan rasa kagum terhadap
2016). Lebih jauh berdasarkan survei yang matematika.
dilakukan oleh (Hilliard, 2015) bahwa Berdasarkan rasional ini, maka
blended learning telah mencapai peneliti memandang sangat penting untuk
pertumbuhan 46% per tahun di seluruh mengadakan penelitian berjudul ”Pengaruh
dunia. Sementara di Indonesia telah pula Penerapan Blended Learning Berbantuan
digalakkan pembelajaran berbasis TIK Video Animasi (BLBVA) Terhadap
sejak lebih dari satu dasa warsa terakhir Pemahaman Konsep dan Kemampuan
ini. Penetrasi penggunaan internet juga Pemecahan Masalah Matematika Siswa
meningkat sangat pesat dalam tiga tahun SMP di Kota Singaraja”, yang mana
terakhir ini, dari 22, 779 juta pada tahun penelitian ini merupakan bagian dari sebuah
2013 menjadi 27, 233 juta pada tahun 2014 penelitian pengembangan selama dua tahun
dan 32, 243 juta pada tahun 2015 (Demand yaitu 2015-2017 yaitu penelitian pada
Forecast Ditjen Postel, 2002). Berkaitan tahapan uji coba model. Video Animasi
dengan pemanfaatan internet untuk blended (VA) dalam penelitian ini adalah White
learning di Indonesia, Zainuddin & Halili Board Animation Video (WBAV) yang
(2016) menyatakan bahwa ada 20 artikel dibuat menggunakan suatu software
yang melaporkan penerapan blended animasi, dipilih sebagai basis dalam
learning dengan model flipped classroom penelitian ini, karena dapat digunakan
dalam kurun waktu tahun 2013-2015. Hal untuk mempresentasikan konsep dan
ini menunjukkan bahwa potensi penerapan keterampilan matematika secara audio-
blended learning di Indonesia sangat tinggi visual, yang memuat teks, gambar dan
dan menjanjikan dalam memberikan animasi yang menarik, sehingga (a) dapat
inovasi maupun sumbangan teoritis dan digunakan untuk mempresentasikan
praktis dalam memecahkan masalah konsep-konsep sulit dengan lebih jelas dan
pembelajaran matematika di Indonesia. menarik, (b) dapat digunakan untuk
Namun sampai saat ini belum ada hasil memberikan ilustrasi yang menarik dan
penelitian mendalam dan literatur yang kontektual pada konsep-konsep
memadai dalam konteks Indonesia, yaitu matematika yang cenderung kering dan
misalnya: membosankan, (c) dapat meningkatkan
(1) bagaimana model pembelajaran keterlibatan siswa dalam pembelajaran serta
blended learning terbaik yang meningkatkan pemahaman dan
cocok untuk karakter siswa dan keterampilan matematika siswa.
sekolah Indonesia,
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...51
Dari perhitungan pada tabel kerja di Matematika siswa dengan Uji Kolgomorov
atas, diperoleh thitung = 6,2801dan t(0,95)(73) = Smirnov adalah sebagai berikut: Dhitung pada
1,9929. Apabila dibandingkan, nilai kelas eksperimen adalah 0,157dan Dhitung
t hit t (1 ) , sehingga H 0 ditolak. Hal ini pada kelas kontrol adalah 0,128. Sementara
itu Dtabel untuk kelas eksperimen dan
berarti bahwa kemampuam pemecahan
kontrol adalah 0,250 pada taraf signifikasi
masalah matematika siswa yang mengkuti
5%. Dari perhitungan tersebut
BLBVA lebih baik daripada kemampuam
menunjukkan masing-masing Dhitung pada
pemecahan masalahmatematika siswa yang
kedua kelas sampel lebih kecil dari Dtabel
mengikuti pembelajaran konvensional.
pada kelas sampel yang bersangkutan.
Dengan demikian H0 diterima yang berarti
Experimen di SMP Negeri 2 Singaraja
kedua kelas sampel memiliki data yang
Data mengenai kemampuam pemahaman
berdistribusi normal.
konsep matematika siswa yang diperoleh
Selanjutnya, hasil perhitungan
dari post-test yang diberikan kepada kedua
homogenitas varians data Kemampuam
kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 3
Pemahaman Konsep Matematika a dengan
berikut.
uji Levene menunjukkan nilai W = 1,59232
dan Ftabel = 1,90482 Kemudian, nilai W
Tabel 3. Rangkuman Analisis Data
dibandingkan dengan nilai Ftabel dan
Pemahaman Konsep
diperoleh nilai W lebih kecil dari nilai
Matematika Siswa
Ftabel. Dengan demikian H0 diterima dan
Kelas Sampel
No Variabel disimpulkan bahwa kedua kelas sampel
E K memiliki varians data yang homogen.
1. N 28 28 Selanjutnya, uji hipotesis dapat
2. ̅ 92,64 84,36 dilakukan dengan Uji-t adapun rangkuman
3. SD 5,83 7,36 hasil pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut.
Hasil pengujian normalitas sebaran
data Kemampuam Pemahaman Konsep
journal/
index.php/JPM/article/view/1356
Umoh, J. B., & Akpan, E. T. (2014).
Challenges of Blended E-Learning
Tools in Mathematics: Students’
Perspectives University of Uyo.
Journal of Education and Learning,
3(4), 60.
Vaughan, N. D. (2010). A blended
community of inquiry approach:
Linking student engagement and
course redesign. The Internet and
Higher Education, 13(1–2), 60–65.
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.200
9.10.007
Zainuddin, Z., & Halili, S. H. (2016).
Flipped Classroom Research and
Trends from Different Fields of
Study. International Review of
Research in Open and Distributed
Learning, 17(3), 313–340.