Sei sulla pagina 1di 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313035497

PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN VIDEO ANIMASI


TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA

Article · December 2016


DOI: 10.23887/jppundiksha.v49i2.9009

CITATIONS READS

0 385

2 authors, including:

Sudiarta I Gusti Putu Sudiarta


Ganesha University of Education
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Hibah Penelitian Tim Pascasarajana RistekDikti View project

All content following this page was uploaded by Sudiarta I Gusti Putu Sudiarta on 05 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN
VIDEO ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

I Gusti Putu Sudiarta, I Wayan Sadra

Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana No. 11 Singaraja

email: sudiartagustiputu@gmail.com

Abstract: This study is part of a 2-years long-term study and is intended to evaluate the
developed blended learning model using whiteboard animation video in a small scope of
junior high school in the city of Singaraja. Two series of experiments conducted at grade
7 of SMPN 1 and SMPN 2 Singaraja. The school selection was based on the readiness
criteria of ICT-infrastructure of the school as well as the readiness of teachers and
students to use the blended learning technology. This study is a quasi-experimental
research, with a post-test only control group design. The population is all students of
grade 7 at SMP Negeri 1 and SMPN 2 Singaraja. The sample was selected by cluster
random sampling technique. The first experiments carried out in SMP N 1 Singaraja by
choosing the problem-solving skills as the dependent variable, while the second
experiment was in SMPN 2 Singaraja and used the conceptual understanding as its
dependent variable. The independent variable in both experiments was the developed
blended learning model. The experimental results in SMPN 1 Singaraja show that
mathematics problem-solving skill of students who follow the blended learning model is
significantly better than those who take conventional learning. Likewise, the experimental
results at SMP N 2 Singaraja show that the mathematical concept of students in the
intervention class of is also higher than those in the conventional learning. It can be
concluded that the implementation of developed blended learning models has a positive
effect on the problem-solving skill and conceptual understanding of student grade 7 at
Junior High School in the city of Singaraja. This is reasonable because students who take
the blended learning became more active, better trained in discussions, more motivated
and more excited to the learning process in compared with students who take the
conventional learning.
Kata-kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,
Pemahaman Konsep.

Abstrak: Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang
mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara
terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja. Dua seri penelitian ujicoba dilakukan dengan
memilih 2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas
pertimbangan kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam
menggunakannya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
semu, dengan post-test only control group design, dan meliputi populasi seluruh siswa
Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Experimen
pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat
kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja
dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya
untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended
learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran
konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja

48
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...49

menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti


blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan
siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen
di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan
daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video
animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman
konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja. Hal ini beralasan karena dukung
oleh temuan lapangan bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video
animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih
bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional.

Kata-kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,


Pemahaman Konsep.

Teknologi internet semakin berkembang tentang matematika dan bagaimana


pesat saat ini. Ketersediaan bandwidth pembelajaran matematika yang efektif
semakin besar, mengakibatkan akses mestinya dilakukan. Aneka software
internet semakin cepat dan semakin murah. pembuat video animasi yang tersedia
Hal ini memberikan peluang bagi segala gratis di internet dapat digunakan untuk
bidang, tak terkecuali bidang pendidikan menyajikan dan memvisualisasikan
dan pembelajaran. Dalam konteks masalah matematika secara lebih nyata dan
Indonesia, Jajaran Departemen Pendidikan, menantang, yang tujuannya untuk
Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah, bahkan meningkatkan pemahaman konsep,
guru-guru berusaha memanfaatkan penalaran, kemampuan pemecahan
ketersediaan internet ini untuk mendukung masalah, bahkan meningkatkan rasa ingin
pendidikan dan pembelajaran. Namun tahu dan kreativitas siswa. Konsep
sampai saat ini, boleh dikatakan belum ada maupun keterampilan matematika yang
model yang terukur dan teruji, bagaimana disajikan dengan video animasi ini, dapat
sekolah misalnya benar-benar bisa melibatkan siswa dalam berpikir dan
memanfaatkan kehadiran teknologi internet melakukan aktivitas belajar matematika
ini. Di sekolah-sekolah, pengunaan internet dengan lebih efektif, lebih cepat, dan lebih
masih cenderung dipergunakan sebagai alat mendalam, dari pada cara tradisional yang
bantu, yang diterapkan secara sporadis, dilakukan hanya dengan menggunakan
kadang-kadang berfungsi dan kadang- membaca buku, maupun melalui
kadang tidak. Pengunaan internet belum pembelajaran tatap muka biasa di kelas
menjadi program yang sistematik yang (Jakaria, I Gusti Putu Sudiarta, & Gede
berkelanjutan, sehingga hasil dan Suweken, 2014). Apalagi jika video
dampaknya pun belum bisa diukur dengan animasi matematika ini disajikan dengan
baik. Sebagian besar guru-guru juga masih menggunakan pendekatan blended
kebingungan bagaimana mereka learning yaitu pendekatan pembelajaran
memanfaatkan teknologi internet untuk campuran antara pembelajaran tatap muka
mendukung pembelajaran mereka. Di lain biasa (classroom face-to face) dengan
pihak, di era digital abad ke-21 ini pembelajaran tatap muka dunia maya
pembelajaran matematika juga mengalami (online face-to face), dimana sumber
banyak perubahan dan membutuhkan pembelajaran, berupa uraian materi
kemampuan dalam menggunakan teknologi pembelajaran, tugas-tugas, maupun tes
internet. Ketersediaan teknologi digital yang dapat berupa teks, gambar, suara,
canggih telah mengubah cara berpikir maupun video ditaruh di internet sehingga
50 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 49, Nomor 2, Juli 2016, hlm.48-58

dapat diakses siswa 24 jam. YouTube (2) model blended learning yang
misalnya adalah salah satu sumber yang mana yang paling efektif dan
kaya untuk klip video animasi dan film berpengaruh positif terhadap
pendek yang akan menantang siswa untuk kompetensi esensial
menonton dengan hati-hati dan terlibat matematika, seperti (a)
dalam berpikir dan belajar matematika. kemampuan pemahaman
Sumber yang kaya ini dapat dijadikan guru konsep, (b) kemampuan
sebagai sumber pembelajaran dengan penalaran, (c) kemampuan
menggunakan pendekatan blended pemecahan masalah, (d)
learning. kemampuan koneksi
Di mancanegara kecenderungan matematis, dan (e) kemampuan
penggunaan blended learning (bahkan resprentasi matematis siswa.
online learning) semakin meningkat dalam (3) model blended learning yang
beberapa tahun terakhir ini. Misalnya, mana yang paling efektif dan
Amerika Serikat telah memproyeksikan berpengaruh positif terhadap
bahwa pada tahun 2014 lebih dari 80% dari karakter esensial siswa, seperti
semua mahasiswa pada pendidikan terhadap sikap kerja keras,
tingginya mengambil sekurang-kurangnya kejujuran, rasa ingin tahu,
satu mata kuliah online (Maarop & Embi, bahkan rasa kagum terhadap
2016). Lebih jauh berdasarkan survei yang matematika.
dilakukan oleh (Hilliard, 2015) bahwa Berdasarkan rasional ini, maka
blended learning telah mencapai peneliti memandang sangat penting untuk
pertumbuhan 46% per tahun di seluruh mengadakan penelitian berjudul ”Pengaruh
dunia. Sementara di Indonesia telah pula Penerapan Blended Learning Berbantuan
digalakkan pembelajaran berbasis TIK Video Animasi (BLBVA) Terhadap
sejak lebih dari satu dasa warsa terakhir Pemahaman Konsep dan Kemampuan
ini. Penetrasi penggunaan internet juga Pemecahan Masalah Matematika Siswa
meningkat sangat pesat dalam tiga tahun SMP di Kota Singaraja”, yang mana
terakhir ini, dari 22, 779 juta pada tahun penelitian ini merupakan bagian dari sebuah
2013 menjadi 27, 233 juta pada tahun 2014 penelitian pengembangan selama dua tahun
dan 32, 243 juta pada tahun 2015 (Demand yaitu 2015-2017 yaitu penelitian pada
Forecast Ditjen Postel, 2002). Berkaitan tahapan uji coba model. Video Animasi
dengan pemanfaatan internet untuk blended (VA) dalam penelitian ini adalah White
learning di Indonesia, Zainuddin & Halili Board Animation Video (WBAV) yang
(2016) menyatakan bahwa ada 20 artikel dibuat menggunakan suatu software
yang melaporkan penerapan blended animasi, dipilih sebagai basis dalam
learning dengan model flipped classroom penelitian ini, karena dapat digunakan
dalam kurun waktu tahun 2013-2015. Hal untuk mempresentasikan konsep dan
ini menunjukkan bahwa potensi penerapan keterampilan matematika secara audio-
blended learning di Indonesia sangat tinggi visual, yang memuat teks, gambar dan
dan menjanjikan dalam memberikan animasi yang menarik, sehingga (a) dapat
inovasi maupun sumbangan teoritis dan digunakan untuk mempresentasikan
praktis dalam memecahkan masalah konsep-konsep sulit dengan lebih jelas dan
pembelajaran matematika di Indonesia. menarik, (b) dapat digunakan untuk
Namun sampai saat ini belum ada hasil memberikan ilustrasi yang menarik dan
penelitian mendalam dan literatur yang kontektual pada konsep-konsep
memadai dalam konteks Indonesia, yaitu matematika yang cenderung kering dan
misalnya: membosankan, (c) dapat meningkatkan
(1) bagaimana model pembelajaran keterlibatan siswa dalam pembelajaran serta
blended learning terbaik yang meningkatkan pemahaman dan
cocok untuk karakter siswa dan keterampilan matematika siswa.
sekolah Indonesia,
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...51

METODE data dengan Uji Kolgomorov Smirnov dan


pengujian homogenitas varians dengan uji
Penelitian ini merupakan bagian dari Levene. Selanjutnya pengujian hipotesis
penelitian jangka panjang (2 tahun) yang dilakukan dengan uji-t dengan taraf
mana tahapan ini merupakan tahapan signifikan 5%.
ujicoba model pembelajaran blended
learning yang dilakukan secara terbatas di HASIL DAN PEMBAHASAN
SMP Kota Singaraja. Dua seri penelitian
ujicoba dilakukan dengan memilih 2 Hasil
sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2
Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas Experimen di SMP Negeri 1 Singaraja
pertimbangan kriteria kesiapan perangkat Data mengenai kemampuam
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pemecahan masalah matematika siswa yang
serta kesiapan guru dan siswa dalam diperoleh dari post-test yang diberikan
menggunakannya dalam pembelajaran. Dua kepada kedua kelas sampel dapat dilihat
orang mahasiswa yang sedang menyusun pada Tabel 1.
skripsi dilibatkan dalam research grant dan Hasil pengujian normalitas sebaran
dua orang guru dilatih untuk melaksanakan data kemampuam pemecahan masala
blended learning dan mempersiapkan video matematika siswa dengan Uji Kolgomorov
animasi matematika secara teliti. Penelitian Smirnov adalah sebagai berikut: Dhitung pada
ini merupakan penelitian eksperimen semu, kelas eksperimen adalah 0,18253 dan Dhitung
dengan post-test only control group design, pada kelas kontrol adalah 0,21676.
dan meliputi populasi seluruh siswa Kelas Sementara itu Dtabel untuk kelas eksperimen
VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, adalah 0.2236 dan kelas kontrol adalah
maupun di SMPN 2 Singaraja. 0,2206 pada taraf signifikasi 5%. Dari
Pengambilan sampel dilakukan dengan perhitungan tersebut menunjukkan masing-
teknik cluster random sampling dari masing Dhitung pada kedua kelas sampel
populasi yang sudah diuji kesetaraannya lebih kecil dari Dtabel pada kelas sampel
dengan ANAVA satu jalur sehingga akan yang bersangkutan. Dengan demikian H0
ada dua kelas sebagai sampel yang akan diterima yang berarti kedua kelas sampel
diundi lagi untuk menentukan satu kelas memiliki data yang berdistribusi normal.
kontrol dan dua kelas eksperimen.
Experimen pertama dilakukan di SMPN 1 Tabel 1. Rangkuman Analisis Data
Singaraja dengan menggunakan variabel Kemampuan Pemecahan
terikat kemampuan pemecahan masalah, Masalah Matematika
sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Kelas Sampel
Singaraja dengan menggunakan varibel No Variabel
E K
terikat pemahaman konsep. Sedangkan 1. N 37 38
variabel bebasnya untuk kedua experimen 2. ̅ 91,216 82,631
itu adalah model pembelajaran, yaitu model 3. SD 6,49 5,29
BLBVA untuk kelompok experimen dan
pembelajaran konvensional untuk Selanjutnya, hasil perhitungan
kelompok kontrol. homogenitas varians data kemampuam
Data pada penelitian ini berupa skor pemecahan masalah matematika siswa
pemecahan masalah dan pemahaman dengan uji Levene menunjukkan nilai W =
konsep siswa dikumpulkan masing- 1,5069 dan Ftabel = 1,7341. Kemudian, nilai
masing dengan menggunakan tes W dibandingkan dengan nilai Ftabel dan
kemampuan pemecahan masalah dan tes diperoleh nilai W lebih kecil dari nilai
pemahaman konsep. Setelah kelompok Ftabel. Dengan demikian H0 diterima dan
sampel diberi perlakuan, dilakukan disimpulkan bahwa kedua kelas sampel
pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. memiliki varians data yang homogen.
Terlebih dahulu, data yang diperoleh
dilakukan pengujian normalitas sebaran
52 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 49, Nomor 2, Juli 2016, hlm.48-58

Selanjutnya, uji hipotesis dapat hasil pengujian hipotesis adalah sebagai


dilakukan dengan Uji-t adapun rangkuman berikut.

Tabel 2: Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis


Kelompok N X S2 S
Eksperimen 37 91,216 42,229 6,498
35,028 6,2801 1,9929
Kontrol 38 82,631 28,022 5,293

Dari perhitungan pada tabel kerja di Matematika siswa dengan Uji Kolgomorov
atas, diperoleh thitung = 6,2801dan t(0,95)(73) = Smirnov adalah sebagai berikut: Dhitung pada
1,9929. Apabila dibandingkan, nilai kelas eksperimen adalah 0,157dan Dhitung
t hit  t (1 ) , sehingga H 0 ditolak. Hal ini pada kelas kontrol adalah 0,128. Sementara
itu Dtabel untuk kelas eksperimen dan
berarti bahwa kemampuam pemecahan
kontrol adalah 0,250 pada taraf signifikasi
masalah matematika siswa yang mengkuti
5%. Dari perhitungan tersebut
BLBVA lebih baik daripada kemampuam
menunjukkan masing-masing Dhitung pada
pemecahan masalahmatematika siswa yang
kedua kelas sampel lebih kecil dari Dtabel
mengikuti pembelajaran konvensional.
pada kelas sampel yang bersangkutan.
Dengan demikian H0 diterima yang berarti
Experimen di SMP Negeri 2 Singaraja
kedua kelas sampel memiliki data yang
Data mengenai kemampuam pemahaman
berdistribusi normal.
konsep matematika siswa yang diperoleh
Selanjutnya, hasil perhitungan
dari post-test yang diberikan kepada kedua
homogenitas varians data Kemampuam
kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 3
Pemahaman Konsep Matematika a dengan
berikut.
uji Levene menunjukkan nilai W = 1,59232
dan Ftabel = 1,90482 Kemudian, nilai W
Tabel 3. Rangkuman Analisis Data
dibandingkan dengan nilai Ftabel dan
Pemahaman Konsep
diperoleh nilai W lebih kecil dari nilai
Matematika Siswa
Ftabel. Dengan demikian H0 diterima dan
Kelas Sampel
No Variabel disimpulkan bahwa kedua kelas sampel
E K memiliki varians data yang homogen.
1. N 28 28 Selanjutnya, uji hipotesis dapat
2. ̅ 92,64 84,36 dilakukan dengan Uji-t adapun rangkuman
3. SD 5,83 7,36 hasil pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut.
Hasil pengujian normalitas sebaran
data Kemampuam Pemahaman Konsep

Tabel 4. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis


Kelompok N X S2 S
Eksperimen 28 92,643 34,015 5,323
44,0899 4,669 2,0048
Kontrol 28 84,357 54,164 7,359

Dari perhitungan pada Tabel 4, diperoleh Kemampuam Pemahaman Konsep


thitung = 4,669 dan t(0,95)(73) = 2,004. Apabila Matematika siswa yang mengkuti BLBVA
dibandingkan, nilai t hit  t (1 ) , sehingga lebih baik daripada Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika siswa
H 0 ditolak. Hal ini berarti bahwa
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...53

yang mengikuti pembelajaran b. Diskusi Online Yang Membangun


konvensional. Kepercayaan dan Rasa Ingin Tahu
Siswa
Pembelajaran BLBVA pada kelas
Pembahasan experimen memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi, dan
Hasil penelitian ini sangat beralasan tanya jawab mengenai materi
dan dapat dijelaskan sbb: pembelajaran secara bebas. Hal ini
a. Aktivitas Pembelajaran Online memberikan ruang yang luas bagi siswa
Didukung oleh Penjelasan Materi untuk mengutarakan pikiran, pendapat,
Pembelajaran Melalui Video Yang perasaan, maupun masalah-masalah
Menarik yang dihadapi berkaitan dengan materi
Design BLBVA yang digunakan dalam pelajaran. Sering siswa bertanya apa
penelitian ini adalah Flipped Method adanya dengan kalimat yang sederhana
yaitu yang menyediakan materi dan polos, tetapi menunjukkan rasa
pembelajaran dalam bentuk Video ingin tahu dan kepercayaan diri mereka
animasi atau Whiteboad Animatioan yang meningkat. Dengan adanya
Video (WAV) yang memuat penjelasan diskusi online dapat melatih siswa
materi secara expositori. Materi ini untuk melakukan tukar pendapat
disediakan di Website yang dapat sehingga setiap siswa mempunyai
diakses oleh siswa kapan saja selama kesempatan untuk menyampaikan atau
24 jam. Hal ini sangat membantu siswa mengkomunikasikan ide-idenya serta
kelompok experimen dalam dua hal memberikan pertimbangan kepada
yaitu (a) fleksibilitas dalam hal waktu siswa lain dalam memutuskan solusi
dan tempat belajar, juga dalam hal masalah yang dihadapi. Selain itu,
seringnya video pembelajaran tersebut siswa juga dapat dengan mudah
dicermati. Siswa dapat mengulang- mencari bantuan dari temannya
ulang penjelasan materi WAV tersebut sehingga siswa tidak mudah menyerah
sebanyak mungkin yang dia mau. (b) dan lebih termotivasi dalam
Penjelasan materi pembelajaran melalui memecahkan masalah. Di samping itu
WAV secara terstruktur dan siswa merasa lebih nyaman dalam
menggunakan pendekatan expositoris komunikasi melalui pembelajaran
dialogis sangat membantu siswa dalam online, karena semua pernyataan dan
memahami materi dengan baik. Dua hal pertanyaan menjadi dapat dipikirkan
ini memberikan kepercayaan diri pada dan direnungkan lebih dulu sebelum
siswa, sehingga mereka lebih siap diposting, dibandingkan dengan
dalam mengikuti pembelajaran tatap komunikasi spontan lewat
muka di kelas. Sedangkan siswa pada pembelajaran tatap muka.
kelas konvensional, seperti Sedangkan pada kelas konvensional,
pembelajaran pada umumnya yang diskusi sering menjadi tidak mudah dan
berbasis tatap muka saja, dengan mengalami kendala dalam
sumber pelajaran wajibnya berupa menumbuhkan keberanian siswa dalam
buku-buku saja, walaupun sumber diskusi dalam pembelajaran tatap
belajar dari internet tetap disarankan, muka di kelas. Diskusi sering tidak
tetapi tak terstruktur dan tak diarahkan lancar, karena siswa yang tidak siap,
secara memadai berdasarkan tujuan kurang percaya diri dan malu. Diskusi
pembelajaran. Hal ini tentu tentu tidak pun masih sangat terbatas oleh waktu
menguntungkan terutama bagi siswa dan tidak semua siswa memiliki
yang gampang bosan memahami materi kepercayaan diri yang cukup untuk
pelajaran dari buku-buku saja. berani bertanya maupun menanggapi
pertanyaan siswa lainnya.
54 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 49, Nomor 2, Juli 2016, hlm.48-58

c. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka refleksi yang memadai. Hal ini


yang Berfokus pada Pemecahan biasanya diatasi dengan melakukan
Masalah himbauan agar siswa melanjutkan
Pembelajaran tatap muka pada kelas pembelajarannya di rumah, dan
experimen berfokus pada pemecahan memberikan pekerjaaan rumah (PR)
masalah dilanjutkan dengan presentasi dalam jumlah banyak. Sementara itu
siswa, untuk merangsang dan kesempatan siswa untuk mengulangi
meningkatkan kemampuan pemecahan konsep yang belum dipahami hanya
masalah maupun pemahaman konsep. bisa dilakukan dengan mengulang
Pembelajaran nampak lebih bermakna membaca buku saja, tidak ada video
dan berlangsung lebih bergairah, lebih terstuktur yang bisa dijadikan panduan,
semangat, dan lebih terarah, waktu tidak ada diskusi online tempat mereka
untuk kegiatan pemecahan masalah bertanya.
maupun kegiatan pemahaman konsep Secara umum dapat disampaikan
tersedia lebih banyak, akibatnya lebih bahwa berdasarkan pembelajaran yang
banyak konsep yang dapat dibahas, dan telah dilakukan, penerapan BLBVA
lebih banyak masalah matematika yang dapat membuat (1) siswa memiliki
dapat dipecahkan siswa. Hal ini kesempatan lebih banyak dalam
nampaknya disebabkan karena sebagian memanfaatkan pengetahuan dan
besar siswa sudah mempersiapkan diri keterampilan matematika yang telah
dengan lebih baik, karena mereka sudah dimiliki, (2) siswa berpartisipasi aktif
mencermati video pembelajaran secara dalam pembelajaran dan aktif
online, sehingga pada pertemuan tatap mengekspresikan ide-idenya, (3) siswa
muka mereka lebih siap bekerja untuk dapat merespon permasalahan dengan
memecahakan masalah-masalah cara mereka sendiri, (4) siswa
matematika yang diberikan. Dalam hal termotivasi untuk memberikan bukti
ini nampak bahwa siswa lebih siap atau penjelasan dari strategi yang
dalam melaksanakan tugas pemecahan dipilih dalam menyelesaikan
masalah, dan lebih memahami konse- permasalahan, (5) pengalaman siswa
konsep matematika secara lebih luas lebih banyak dalam menjawab
dan lebih utuh. Pembelajaran tatap permasalahan sehingga dapat
muka pun berakhir dengan tuntas, meningkatkan pemahaman konsepnya.
disertai dengan refleksi yang baik Hasil tersebut mendukung terjadinya
tentang apa yang sudah dicapai hari ini, peningkatan pemahaman konsep dan
maupun tentang apa yang akan dicapai kemampuam pemecahan masalah
berikutnya. Sedangkan pada kelas matematika siswa.
konvensional, siswa masih memerlukan Sejalan dengan hasil penelitian ini,
waktu untuk memahami materi dapat dijelaskan beberapa hasil
pembelajaran lebih dulu dari membaca penelitian internasional terbaru pun
buku maupun LKS, masih meraba-raba menunjukkan hasil yang positif
bagaimana teori dan konsep terhadap penggunaan blended maupun
matematika yang akan dipelajari dapat online learning terhadap sikap, minat,
digunakan dalam pemecahan masalah. prestasi dan kreativitas siswa dalam
Nampak bahwa siswa kurang siap, belajar matematika, antara lain:
kurang memahami konsep matematika a. Umoh & Akpan (2014) menunjukkan
yang dipelajari secara utuh, dan masih manfaat penggunaan blended e-
ragu dalam menyelesaikan masalah learning dalam meningkatkan sikap dan
matematika yang diberikan. Waktu kepercayaan diri siswa dalam belajar
terasa sangat kurang, sering hasilnya matematika. Hal ini sejalan dengan
dicapai dengan seadanya. Hal ini sering temuan penelitian ini, bahwa model
berimplikasi pada berakhirnya BLBVA memberikan kesempatan
pembelajaran tatap muka yang tidak kepada siswa untuk berdiskusi, dan
sepenuhnya tuntas, disertai dengan tanya jawab mengenai materi
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...55

pembelajaran secara bebas. Siswa lebih menantang untuk siswa. Melalui


berani mengutarakan pikiran, pendapat, visualisasi dan animasi konsep
perasaan, maupun masalah-masalah matematika, maupun prosedur
yang dihadapi berkaitan dengan materi matematika dapat disajikan menjadi
pelajaran. lebih menarik, lebih jelas dan lebih
b. Vaughan, (2010) menunjukkan bahwa mudah bagi siswa. Mengamati,
dalam konteks pembelajaran sekolah, mencatat, menganalisis, merefleksikan
penggunaan teknologi pembelajaran kejadian di WAV, pembelajaran
online menawarkan beberapa matematika dapat memberikan
keunggulan dibandingkan dengan kesempatan kepada siswa untuk
pembelajaran tatap muka. Berbeda belajar matematika dalam menyajikan
dengan komunikasi verbal spontan pada pernyataan matematika dengan notasi,
lingkungan belajar tatap muka biasa, symbol, tabel, gambar, diagram dengan
lingkungan belajar blended learning di tepat, menyusun dugaan, atau
mana komunikasi tertulis terjadi secara konjektur matematis yang masuk akal,
asynchronous dapat memberikan melakukan manipulasi matematis
kondisi yang mempromosikan dengan akurat, menunjukkan bukti,
pertanyaan reflektif. Hal ini sejalan memberikan argumen terhadap
dengan temuan penelitan bahwa Siswa terhadap suatu langkah matematis yang
lebih berani bertanya apa adanya tepat, memeriksa kesalahan suatu
dengan kalimat yang sederhana dan argumen matematis secara teliti,
polos, tetapi menunjukkan rasa ingin menarik kesimpulan berdasarkan
tahu dan kepercayaan diri mereka yang pernyataan, bukti matematis yang
meningkat. relevan, serta membuat generalisasi
c. Khan (2013; 21-27) menunjukkan berdasarkan pola, sifat maupun
bahwa video-vedeo pembelajaran rangkaian langkah sistematis.
matematika online memberikan kepada d. Abramovitz, Berezina, Berman, &
siswa pengalaman yang aman, personal, Shvartsman (2012) menujukkan bahwa
nyaman dan menggugah pikiran. belajar matematika melalui bantuan
Sehingga pada akhirnya siswa dapat sumber online seperti video, animasi
mengalamai momen-momen “Aha”, di konsep matematika yang relevan dan
mana siswa yakin dapat memahami menantang dapat meningkatkan rasa
konsep matematika dengan mendalam”. ingin tahu siswa, walaupun tidak secara
Hal ini diperkuat oleh temuan signifikan data statistik menunjukkan
penelitian ini bahwa sebagian besar Kemampuam Pemecahan Masalah
siswa sudah mempersiapkan diri matematika yang berbeda dengan kelas
dengan lebih baik, karena mereka sudah pembelajaran tatap muka biasa. Hal ini
mencermati video pembelajaran secara memerlukan penelitian pendalaman
online, sehingga pada pertemuan tatap lebih lanjut. Namun dinyatakan pula,
muka mereka lebih siap bekerja untuk bahwa baik siswa dan guru merasa
memecahakan masalah-masalah lebih nyaman dalam komunikasi
matematika yang menjadi lebih asynchronous melalui pembelajaran
bermakna dan berlangsung lebih online, karena semua pernyataan dan
bergairah, lebih semangat, dan lebih pertanyaan menjadi lebih bermakna dan
terarah. Demikian juga dengan waktu reflektif, dari pada komunikasi spontan
untuk kegiatan pemecahan masalah lewat pembelajaran tatap muka. Pada
maupun kegiatan pemahaman konsep penelitian ini, Pembelajaran BLBVA
tersedia lebih banyak, akibatnya lebih dimulai dengan guru menanyakan
banyak konsep yang dapat dibahas, dan kepada siswa, apakah mereka sudah
lebih banyak masalah matematika yang mencermati video animasi yang
dapat dipecahkan siswa. WAV dalam dimaksud dalam materi yang akan
penelitian ini digunakan untuk dipelajari. Guru memberikan
menyajikan masalah matematika yang kesempatan kepada siswa untuk
56 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 49, Nomor 2, Juli 2016, hlm.48-58

mengutarakan perasaan dan pendapat sebelumnya, perlu juga dipaparkan


mereka mengenai video animasi yang mengenai tantangan dan tingkat kesulitan
telah mereka cermati di rumah. Dalam yang dihadapi guru dalam melaksanakan
hal ini siswa diberikan kesempatan model BLBVA dalam konteks penelitian
untuk dapat mengutarakan perasaan, ini, misalnya seperti keengganan guru
pendapat, dan pikiran secara kritis dalam mencoba inovasi yang baru,
terhadap apa yang telah mereka lihat kurangnya keterampilan guru dalam
dan pelajari di rumah secara online menyiapkan materi pembelajaran
melalui web yang disediakan. Hal ini terutama dalam bentuk video, rendahnya
memberikan hasil yang mengembirakan keterampilan guru dalam mengelola
bahwa sebagian siswa menjadi lebih website, maupun mengelola diskusi
kritis, lebih hati-hati, lebih terbuka online. Keberhasilan blended learning
dalam bertanya. Siswa lebih berani tentu saja sangat tergantung dari
bertanya dengan cara yang bervariasi penyediaan infrastruktur pembelajaran
dan lebih berani menjawab pertanyaan, online yang baik, dan skenario
tanpa harus dihantui oleh rasa takut bagaimana menjadikan materi dan
salah atau disalahkan. aktivitas pembelajaran online
e. Sementara di Indonesia penelitian mendapatkan prioritas sama pentingnya
mengenai penggunaan blended learning dengan pembelajaran tatap muka biasa.
dalam pembelajaran matematika masih Untuk itu sangat disarankan sebelum
sangat terbatas. Salah satu yang dapat melaksanakan pembelajaran blended
penulis temukan adalah (Pradnyawati, learning melakukan persiapan secara
Suparta, & Sariyasa, 2014) melalui sungguh-sungguh meliputi (a)
penelitian Pengaruh Strategi Blended peningkatan kapasitas infrastruktur
Learning Dalam Pembelajaran pembelajaran online oleh sekolah, (b)
Kooperatif Terhadap Motivasi Belajar meningkatkan kemampuan guru dalam
Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar mempersiapkan materi pembelajaran
Siswa Di SMP K 2 Harapan, Badung online seperti text, video, animasi dan
menemukan bahwa motivasi belajar sebagainya sebagai materi utama yang
matematika siswa yang dibelajarkan bisa dipelajari siswa secara online dan
dengan pembelajaran kooperatif yang berorientasi pada pencapaian tujuan
berbantuan strategi blended learning pembelajaran, dan tentunya gayut dengan
lebih baik daripada motivasi belajar pembelajaran tatap muka sebagai
matematika siswa yang dibelajarkan kelanjutan dari pembelajaran onlinenya.
dengan pembelajaran kooperatif, dan (c) Di samping itu, pembelajaran blended
terdapat interaksi antara strategi juga perlu jadikan sarana belajar bersama
pembelajaran blended learning dan oleh guru-guru secara kolegial, karena itu
gaya belajar terhadap motivasi belajar sangat disarankan jika penerapan blended
siswa. Karena peningkatan motivasi learning ini dikombinasikan dengan
dapat dikaitkan secara teoritis dengan prinsip-prinsip lesson study.
peningkatan pemahaman konsep dan
kemampuan pemecahan masalah, maka
hal ini juga selaras dengan hasil SIMPULAN
penelitian ini bahwa BLBVA secara
signifikan berpengaruh positif terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan
pemahaman konsep dan kemampuan pembahasan yang telah diuraikan
pemecahan masalah siswa. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
Terlepas dari hasil penelitian yang pemahaman konsep matematika dan
secara positif menunjukkan bahwa model kemampuam pemecahan masalah siswa
BLBVA memberikan hasil yang lebih yang mengikuti model BLBVA lebih baik
baik dalam hal kemampuan pemecahan daripada pemahaman konsep matematika
masalah, dan pemahaman konsep siswa dan kemampuam pemecahan masalah
dan beberapa hal lain yang disebutkan siswa yang mengikuti pembelajaran
Sudiarta dan Sadra, Pengaruh Model Blended Learning ...57

konvensional. Oleh karena itu model global.com /resolvedoi


pembelajaran BLBVA berpengaruh positif /resolve.aspx?doi=10.4018/978-1-
terhadap kemampuam pemecahan masalah 60960-875-0.ch002, 22–42.
dan pemahaman konsep matematika siswa. https://doi.org/ 10.4018/978-1-
Hal ini didukung oleh temuan lapangan 60960-875-0.ch002
bahwa siswa yang mengikuti BLBVA lebih Demand Forecast Ditjen Postel,. (2002).
aktif, memiliki rasa ingin tahu lebih tinggi, Sekretariat Negara Republik
lebih termotivasi, dan bersemangat dalam Indonesia - Strategi dan Kebijakan
belajar matematika dibandingkan dengan Pembangunan di Bidang
siswa yang mengikuti pembelajaran Komunikasi dan Informatika.
konvensional. Retrieved November 25, 2016,
Adapun saran yang dapat from
disampaikan berdasarkan hasil penelitian http://www.setneg.go.id/index.php?
yang telah dilakukan adalah sebagai option=
berikut. (1) Kepada praktisi pendidikan, com_content&task=view&id=528
khususnya yang terlibat dalam &Itemid=11
pembelajaran matematika diharapkan dapat Hilliard, A. T. (2015). Global Blended
menggunakan pendekatan BLBVA sebagai Learning Practices for Teaching
salah satu alternatif model pembelajaran and Learning, Leadership and
yang dapat diterapkan di kelas. (2) Kepada Professional Development. Journal
peneliti lain yang tertarik disarankan untuk of International Education
melakukan penelitian terhadap pendekatan Research, 11(3), 179–188.
BLBVA pada sampel yang lebih besar dan Jakaria, M. H. D., I Gusti Putu Sudiarta, &
pada materi yang lebih luas. (3) Kepada Gede Suweken. (2014).
sekolah maupun dinas pendidikan terkait, Pengembangan Media
hendaknya sebelum melaksanakan Pembelajaran IKRAR Berbasis
pembelajaran blended learning secara Video Untuk Meningkatkan
sistematis di sekolah masing-masing, perlu Prestasi Belajar Siswa Kelas VII.
melakukan persiapan secara sungguh- Jurnal Pendidikan Matematika,
sungguh meliputi (a) peningkatan kapasitas 3(1). Retrieved from
infrastruktur pembelajaran online oleh http://pasca.undiksha.ac.id/e-
sekolah, (b) meningkatkan kemampuan guru journal/index.php/JPM/article/view
dalam mempersiapkan materi pembelajaran /1438
online seperti text, video, animasi dan Khan, S. (2013). The One World
sebagainya sebagai materi utama yang bisa Schoolhouse: Pendidikan Kelas
dipelajari siswa secara online dan yang Dunia untuk Siapapun di manapun
berorientasi pada pencapaian tujuan (I). Jakarta: Penertbit Noura Books.
pembelajaran, dan tentunya gayut dengan Maarop, A. H., & Embi, M. A. (2016).
pembelajaran tatap muka sebagai kelanjutan Implementation of Blended
dari pembelajaran onlinenya. (c) Di samping Learning in Higher Learning
itu, pembelajaran blended juga perlu jadikan Institutions: A Review of
sarana belajar bersama oleh guru-guru secara Literature. ResearchGate, 9(3), 41.
kolegial, karena itu sangat disarankan jika https://doi.org/10.5539/ies.v9n3p41
penerapan blended learning ini Pradnyawati, L. D. I., Suparta, I. N., &
dikombinasikan dengan prinsip-prinsip lesson Sariyasa. (2014). Pengaruh Strategi
study. Blended Learning dalam
Pembelajaran Kooperatif terhadap
DAFTAR RUJUKAN Motivasi Belajar Matematika
Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa
Abramovitz, B., Berezina, M., Berman, A., di SMPK 2 Harapan. Jurnal
& Shvartsman, L. (2012). A Pendidikan Matematika, 3(1).
Blended Learning Approach in Retrieved from
Mathematics. Http://services.igi- http://pasca.undiksha.ac.id/e-
58 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 49, Nomor 2, Juli 2016, hlm.48-58

journal/
index.php/JPM/article/view/1356
Umoh, J. B., & Akpan, E. T. (2014).
Challenges of Blended E-Learning
Tools in Mathematics: Students’
Perspectives University of Uyo.
Journal of Education and Learning,
3(4), 60.
Vaughan, N. D. (2010). A blended
community of inquiry approach:
Linking student engagement and
course redesign. The Internet and
Higher Education, 13(1–2), 60–65.
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.200
9.10.007
Zainuddin, Z., & Halili, S. H. (2016).
Flipped Classroom Research and
Trends from Different Fields of
Study. International Review of
Research in Open and Distributed
Learning, 17(3), 313–340.

View publication stats

Potrebbero piacerti anche