Sei sulla pagina 1di 11

ISSN 2338-4514

JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 1

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG KARAKTERISTIK


PEKERJAAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEPERAWATAN

Ageng Abdi Putra1, Sri Rejeki2, Tri Nur Kristina3

1
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
3
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Background: Nursing documentation is very important, however the implementation is often ignored especially in the
aspect of completeness, accuracy, and quality of documentation. Work characteristics is the identification of the various
dimensions of work such as the nature and types of tasks, professional behaviors and attitudes to achieve optimal
performance.
Method: Observational study with cross sectional approach. Samples were 62 nurses in the inpatient department in
districht hospitals in Mataram.
Result: Perception of nurses on their job characteristics were good (72.6% ) , whereas the adherence in nursing
documentation were also categorized as good (90.3 %). Statistical test correlation using pearson product moment
showedweak and significant association (r = 0.306; p = 0.016). Skill variety, taks identity and significance have
association with compliance, while otonomy and feedback have not related to compliance.
Conclusion: There is a relationship between nurse's perceptions of their job characteristics with compliance in nursing
documentation. of nursing care. The management need to adjust the characteristics of nursing characteristic including
reward and warning.

Keywords: compliance, nursing documentation, nurse‟ work characteristics.

PENDAHULUAN pelayanan yang diberikan kepada pasien.1


Salah satu unsur penting dalam pelayanan
Peningkatan kesadaran masyarakat
kesehatan rumah sakit adalah kepatuhan
terhadap mutu pelayanan kesehatan,
dalam mendokumentasikan proses asuhan
menyebabkan rumah sakit harus memberikan
keperawatan.
pelayanan dengan baik dan menjaga mutu
ISSN 2338-4514
2 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016

Dokumentasi asuhan keperawatan Penelitian (Budianto, 2012) menunjukkan


mempunyai makna yang penting dalam bahwa pelaksanaan dokumentasi asuhan
keperawatan di RS, kurangnya kepatuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah
perawat profesional mendokumentasikan Sakit Islam Faisal Makasar dalam kategori
asuhan keperawatan dengan benar dan jelas baik (70%), cukup baik (20%) dan kurang
sesuai standar dapat berdampak pada baik (10%). Pelaksanaan dokumentasi asuhan
pertanggung jawaban dalam aspek hukum, keperawatan di RSUD Ambarawa (69,1%)
kualitas pelayanan, komunikasi antar tenaga dalam kategori baik.6 Kelengkapan
kesehatan, referensi pendidikan, dan dokumentasi asuhan keperawatan masuk
berkas/bahan dalam proses akreditasi.2 dalam kategori baik (51%-75%). Penelitian
Dokumentasi merupakan salah satu tersebut menggambarkan bahwa kepatuhan
komponen penting yang dapat memberikan pendokumentasian asuhan keperawatan masih
kesaksian hukum, dan bisa menjadi alat sangat bervariasi.7
komunikasi dan sumber edukasi serta sumber Berdasarkan pengamatan awal
riset.3 Pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap pendokumentasian asuhan
secara akurat dan berkesinambungan diatur keperawatan yang dilakukan pada Januari
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2015 di Instalasi Rawat Inap VIP/VVIP, I, II,
148 tahun 2010 tentang izin dan III, dari 5 sampel rekam medik diperoleh 70%
penyelenggaraan praktik perawat, dalam pasal dokumentasi asuhan keperawatan terisi di
12 ayat 1.4 IRNA VIP/VVIP, IRNA I (68%), IRNA II
Kurangnya kepatuhan dalam (70%), IRNA III (74%). Sedangkan hasil
pendokumentasian asuhan keperawatan dapat pengamatan pada rekam medik pasien pulang
dibuktikan dengan beberapa penelitian, sebanyak 10 sampel secara acak
5
diantaranya penelitian. yang menunjukkan menggunakan instrument A depkes (2005)
bahwa penatalaksanaan pengisian didapatkan dokumentasi keperawatan terisi
dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD 72%. Kepatuhan dokumentasi asuhan
Tugurejo Semarang dalam kategori kurang keperawatan belum optimal pada item
(48%), sedang (35%) dan baik (17%). diagnosis keperawatan, perencanaan
Penelitian (Pribadi, 2009) menunjukkan keperawatan dan evaluasi. Beberapa diagnosis
bahwa pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan juga tidak mencerminkan
keperawatan di RSUD Kelet Jepara dalam PE/PES, dan masalah yang telah dirumuskan.
kategori baik (58,1%) dan tidak baik (41,9%). Perencanaan disusun tidak berdasarkan
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 3

prioritas, tidak mengacu pada tujuan dengan namun bagi dokumentasi yang tidak baik
kalimat perintah terinci dan jelas dan serta diberikan pengarahan dan sosialisasi.
tidak menggambarkan keterlibatan Berdasarkan hasil wawancara belum
pasien/keluarganya. Evaluasi masih belum terjadi kasus hukum karena ketidakpatuhan
mengacu pada tujuan dan masih ada perawat dalam pendokumentasian asuhan di RSUD
yang tidak mengisi paraf pada lembar Kota Mataram namun dengan tidak
8
dokumentasi asuhan keperawatan. tercapainya target dokumentasi asuhan
Hasil wawancara dengan perawat keperawatan 95% hal ini dapat berisiko bagi
menyatakan bahwa dokumentasi asuhan rumah sakit. Dampak ketidakpatuhan perawat
keperawatan sering terlewatkan dikarenakan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
prioritas utamanya adalah merawat pasien. yang paling dirasakan saat ini adalah pada
Perawat mengatakan bahwa sudah pernah saat akan dilakukannya akreditasi,
dilakukan sosialisasi terkait dikarenakan dokumentasi asuhan keperawatan
pendokumentasian asuhan keperawatan. yang belum lengkap dan tepat.
Perawat menyadari bahwa dokumentasi Faktor-faktor yang mempengaruhi
keperawatan penting bagi pelayanan kepatuhan adalah faktor internal meliputi
keperawatan. Wawancara dengan bidang pengetahuan, sikap, kemampuan, motivasi
keperawatan didapatkan bahwa upaya-upaya dan faktor eksternal meliputi karakteristik
untuk meningkatkan kepatuhan organisasi, karakteristik kelompok kerja,
pendokumentasi asuhan keperawatan telah karakteristik pekerjaan, dan karakteristik
dilakukan, salah satunya dengan pengawasan lingkungan.9,10
dan audit dokumentasi keperawatan, namun Karakteristik pekerjaan adalah
hingga saat ini belum ada peningkatan yang identifikasi beragam dimensi pekerjaan yang
sangat signifikan. Target pencapaian secara simultan memperbaiki efesiensi
dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD organisasi dan kepuasan kerja.11 Ada
Kota Mataram 95%, sampai saat ini belum pengaruh yang bermakna antara karakteristik
tercapai. RSUD Kota Mataram belum pekerjaan terhadap prestasi kerja perawat.12
menerapkan sistem reward bagi perawat atau Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
ruangan yang melakukan dokumentasi asuhan hubungan persepsi perawat tentang
keperawatan dengan baik karena hal tersebut karakteristik pekerjaannya dengan kepatuhan
merupakan tugas dan kewajiban perawat, dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
di Instalasi Rawat Inap.
ISSN 2338-4514
4 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016

METODE PENELITIAN tahun (SD ± 1,46). Responden laki - laki 15


Desain penelitian yang digunakan orang (24,2%), sedangkan yang perempuan
adalah observasional dengan pendekatan 47 orang (75,8%). Tabel 1 juga menyajikan
belah lintang. Penelitian ini dilaksanakan karakteristik pendidikan dan status
selama 3 minggu, dimulai pada 4 Desember kepegawaian.
sampai dengan 23 Desember 2015.
Responden penelitian adalah 62 perawat di Tabel. 2. Persepsi perawat tentang karakteristik
pekerjaannya dan kepatuhan dalam
Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Mataram,
pendokumentasian asuhan Keperawatan.
NTB. Kuesioner yang digunakan untuk
Variabel Frekuensi %
mengukur persepsi perawat tentang Persepsi tentang karakteristik
pekerjaannya
karakteristik pekerjaannya telah divalidasi Baik 45 72,6
Cukup 17 27,4
oleh pakar. Kepatuhan dalam Kurang 0 0,0
Total 62 100,0
pendokumentasian asuhan keperawatan di
Kepatuhan pendokumen-tasian
ukur menggunakan lembar observasi yang asuhan keperawatan
Baik 56 90,3
sesuai dengan standar dokumentasi asuhan Cukup 6 9,7
Kurang 0 0,0
keperawatan menurut Depkes (2005). Uji Total 62 100,0
statistik menggunakan uji korelasi pearson
product moment. Sebagian besar perawat pelaksana
memiliki persepsi baik terhadap karakteristik
HASIL DAN PEMBAHASAN pekerjaannya yakni 45 orang (72,6%),
Tabel. 1. Karakteristik responden di Instalasi Rawat sedangkan kriteria cukup 17 orang (27,4%).
Inap RSUD Kota Mataram 2015. Begitu pula dengan kepatuhan dalam
Karakteristik Frekuensi %
Responden pendokumentasian asuhan keperawatan
Jenis Kelamin
perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap
Laki-laki 15 24,2
Perempuan 47 75,8 RSUD Kota Mataram sebagian besar
Pendidikan
D3 Keperawatan 47 75,8 memiliki kepatuhan yang baik yakni 56 orang
S1 Keperawatan 15 24,2
Pekerjaan (90,3%) sedangkan keriteria cukup 6 orang
PNS 14 22,6 (9,7%).
Non PNS 48 77,4
Ditinjau dari 5 aspek karakteristik
Rerata umur responden pada pekerjaannya, umumnya perawat menyatakan
penelitian ini adalah 26,47 tahun (SD ± 2,3) “setuju” dan “sangat setuju” dengan rata-rata
dan rata - rata masa kerja responden 3,02 83%. (tabel 3).
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 5

Tabel. 3. Persepsi perawat tentang kategori Pada aspek-aspek diagnosis


karakteristik pekerjaannya
Kategori karakteristik Sangat
tidak
Tidak
setuju
Setuju Sangat
setuju
Tot
al
keperawatan, sebagian besar perawat
pekerjaan setuju
Memiliki berbagai 0 4 21 37 62 melakukan diagnosa keperawatan dengan
100
variasi keterampilan 6% 34% 60% %
tidak mencerminkan problem, etiology dan
(skill variety)
Memiliki identitas 0 6 20 36 62
100
symtoms, dan sebagian kecil perawat tidak
tugas yang jelas (taks 10% 32% 58% %
identity) menyusun diagnosa berdasarkan masalah
Merupakan tugas 0 4 23 35 62

yang bermakna (taks 6% 37% 57%


100
%
yang dirumuskan, tidak merumuskan
significance)
62
diagnosa aktual/potensial.
Memiliki otonomi 4 16 20 22
100
(otonomy) 7% 25% 33% 35% % Pada aspek perencanaan, sebagian
Mendapat umpan 2 17 22 21 62
100
balik dari tempat kerja 3% 28% 35% 34% % besar perawat melakukan perumusan tujuan
(feedback)
Total 1,2 9,4 21,2 30,2 62 pada perencanaan keperawatan, tetapi tidak
100
2% 15% 34% 49% % mengandung unsur waktu dan perubahan
perilaku pasien; sebagian kecil perawat tidak
Hasil observasi kepatuhan dalam
menyusun rencana berdasarkan diagnosa
pendokumentasian asuhan keperawatan
keperawatan; tidak menyusun perencanaan
perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap
berdasarkan urutan prioritas; rencana tidak
RSUD Kota Mataram sebagian besar juga
menggambarkan keterlibatan pasien dan
pada pilihan “ya” (sesuai standar) dengan
keluarga;dan masih ada rencana keperawatan
rata-rata (79%) (tabel 4). Meskipun demikian,
yang tidak menggambarkan kerjasama dengan
bila ditinjau secara detail maka masih
tim kesehatan lain.
ditemukan beberapa hal yang menyangkut
Pada aspek implementasi, masih ada
ketidak patuhan, misalnya pada ada aspek
perawat yang mendokumentasikan tindakan
pengkajian didapat hasil sebagai berikut: a)
tidak mengacu pada rencana, tidak melakukan
masih ada data yang dikaji tidak sesuai
observasi respon pasien terhadap tindakan,
dengan pedoman: b) data tidak
revisi tindakan tidak berdasarkan evaluasi,
dikelompokkan berdasarkan bio-psiko-sosial-
serta tidak mencatat tindakan dengan ringkas
spiritual; c) masih ada perawat tidak
dan jelas. Pada aspek evaluasi, sebagian kecil
melakukan pengkajian sampai pasien pulang,
evaluasi belum mengacu pada tujuan, dan
atau cenderung pengkajian hanya dilakukan
tidak dicatat. Catatan asuhan keperawatan,
saat pasien masuk rumah sakit; d) masalah
masih ada yang tidak tertulis nama, nomor
kadang tidak dirumuskan berdasarkan
rekam medik dengan lengkap di setiap
kesenjangan antara status kesehatan dengan
lembar, tidak menggunakan tinta hitam, tidak
norma dan pola fungsi kehidupan.
ISSN 2338-4514
6 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016

mencatat respon pasien disetiap tindakan, dan dalam pendokumentasian asuhan


ketika memperbaiki kesalahan penulisan tidak keperawatan.
dengan mencoret dan disertai tanda tangan.
Tabel. 5. Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment
(n=62) *α=0,05
Tabel 4. Kepatuhan dalam pendokumentasian asuhan Kepatuhan dalam
keperawatan Variabel pendokumentasian asuhan
Aspek yang dinilai Melakukan sesuai Total keperawatan
standar Persepsi perawat tentang r = 0,306
Tidak Ya karakteristik pekerjaan p = 0,016
Pengkajian 18 44 62 Variasi keterampilan (skill r = 0,271
29% 71% 100% varienty) p = 0,033
Diagnosa keperawatan 15 47 62 r = 0,338
24% 76% 100% Identitas tugas (taks identity)
p = 0,007
Perencanaan keperawatan 9 53 62
Tugas yang bermakna (taks r = 0,353
15% 85% 100%
significance) p = 0,005
Implementasi keperawatan 14 48 62
r = 0,120
23% 77% 100% Otonomi (otonomy)
Evaluasi 8 54 62 p = 0,354
13% 87% 100% r = 0,101
Umpan balik (feedback)
Catatan asuhan keperawatan 14 48 62 p = 0,435
23% 77% 100%

Total 13 49 62 Sebagian besar perawat di Instalasi


21% 79% 100%
Rawat Inap RSUD Kota Mataram, NTB
memiliki kepatuhan yang baik dalam
Hasil analisiskorelasi didapatkan nilai
mendokumentasikan asuhan keperawatan. Hal
koefisien korelasi pearson product moment r
ini kemungkinan merupakan dampak dari
= 0,306 dengan p = 0,016 yang berarti bahwa
proses akreditasi RS pada bulan Maret 2015,
hubungan persepsi perawat tentang
dimana pihak manajemen RSUD Kota
karakteristik pekerjaannya dengan kepatuhan
Mataram, NTB telah memberikan pengarahan
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
kepada masing-masing perawat untuk
memiliki tingkat hubungan yang lemah
melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
dengan arah korelasi positif dan bermakna.
dengan baik. Meskipun demikian, hal tersebut
Tabel 5 juga memperlihatkan analisis
tidak dapat menjamin peningkatan kepatuhan
hubungan pada sub variabel independen
secara optimal dalam jangka panjang.
yakni, variasi keterampilan, identitas tugas,
Berdasarkan hasil pengamatan,
signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik
pendokumentasian asuhan keperawatan di
dengan kepatuhan dalam pendokumentasian
Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Mataram,
asuhan keperawatan. Otonomi yang sesuai
NTB, belum sepenuhnya memenuhi standar
dan umpan balik dari tempat kerja (feedback)
pada semua aspek proses keperawatan (Tabel
tidak memiliki hubungan dengan kepatuhan
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 7

4). Kepatuhan pendokumentasian asuhan menyatakan terdapat hubungan antara fungsi


keperawatan rata-rata 79%, hal ini pengawasan dengan kepatuhan perawat.10
menunjukkan bahwa pendokumentasian Hasil uji korelasi pearson product
asuhan keperawatan belum mencapai target moment pada masing-masing sub variabel
yang diharapkan rumah sakit yakni 95%. persepsi perawat tentang karakteristik
Hasil uji korelasi pearson product pekerjaan menunjukkan bahwa terdapat
moment menunjukkan bahwa ada hubungan hubungan yang lemah dan bermakna antara
yang signifikan antara persepsi perawat variasi keterampilan (skill varienty), identitas
tentang karakteristik pekerjaannya dengan tugas (taks identity), dan tugas yang bermakna
kepatuhan dalam pendokumentasian asuhan (taks significance) dengan kepatuhan dalam
keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kota Mataram, NTB dengan kekuatan Tidak terdapat hubungan antara otonomi dan
hubungan lemah dan arah hubungan positif umpan balik dari tempat kerja dengan
(searah) yang berarti bahwa semakin baik kepatuhan dalam pendokumentasian asuhan
persepsi perawat tentang karakteristik keperawatan. Hasil ini berbeda dengan
pekerjaannya maka semakin baik kepatuhan penelitian yang menyatakan bahwa faktor
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan karakteristik pekerjaan yang berpengaruh
begitu juga sebaliknya. terhadap kepuasan kerja perawat adalah
Kekuatan hubungan yang lemah identitas tugas, signifikan tugas dan umpan
tersebut, dapat disebabkan oleh faktor lain balik.15 Ada pengaruh yang signifikan antara
yang mempengaruhi dari kepatuhan yakni signifikan tugas, otonomi dan umpan balik
faktor organisasi/karakteristik organisasi terhadap prestasi kerja perawat.12
dimana salah satunya adalah faktor Berdasarkan pernyataan di atas dan
kepemimpinan yang di dalamnya terdapat merujuk pada temuan penelitian, maka
fungsi pengawasan.13 Perilaku kepatuhan indikator pada karakteristik pekerjaan tidak
bersifat sementara karena perilaku ini akan dapat dipisahkan karena memiliki keterikatan
bertahan bila ada pengawasan. Jika antara sifat yang satu dengan lainnya
pengawasan hilang atau mengendur maka sehingga diperlukan pengaturan yang baik.
akan timbul ketidakpatuhan. Hal ini juga Variasi keterampilan, identitas tugas dan
dibenarkan oleh penelitian bahwa terdapat signifikan tugas yang sesuai dapat
hubungan antara faktor organisasi dengan meningkatkan pemahaman perawat tentang
kepatuhan perawat.14 Penelitian lain juga kepatuhan dalam tugasnya untuk
ISSN 2338-4514
8 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016

mendokumentasikan asuhan keperawatan, dan untuk mencapai kinerja yang optimal.


sehingga mampu mencapai hasil yang Suatu pekerjaan yang menarik bagi karyawan
diharapkan. Apabila didukung oleh otonomi dan menyenangkan untuk dikerjakan dapat
dan umpan balik yang sesuai, perawat akan menimbulkan motivasi bagi karyawan.12
merasa nyaman dan bertanggung jawab Jika pihak manajemen hendak
terhadap dirinya dan rumah sakit tempat meningkatkan kepuasan kerja perawat maka
bekerja, sehingga aspek legal dalam proses umpan balik, signifikan tugas dan identitas
asuhan keperawatan yakni pendokumentasian tugas perlu ditingkatkan, menyangkut
asuhan keperawatan sesuai standar dapat masalah variasi keterampilan, jika perawat
dipatuhi secara optimal. Persepsi perawat merasa bahwa pekerjaannya sangat penting
yang baik tentang karakteristik bagi orang lain maka ia akan merasa
pekerjaannyaakan memberikan motivasi membutuhkan variasi terhadap
tersendiri bagi perawat sehingga dapat keterampilannya, sedangkan otonomi dapat
meningkatkan produktifitas kerja dan dipengaruhi oleh kesiapan perawat dan
kepuasan yang dapat merubah perilaku budaya dalam pekerjaannya.15 Pengaturan
kepatuhan dalam pendokumentasian asuhan karakteristik pekerjaan yakni variasi
keperawatan ke arah yang lebih baik. keterampilan, identitas tugas, signifikan tugas,
Penelitian yang sesuai juga menyatakan otonomi dan umpan balik yang baik serta
bahwa terdapat hubungan positif dan didorong dengan motivasi dapat
signifikan antara karakteristik pekerjaan menimbulkan dorongan yang kuat bagi
dengan kepuasan kerja.15 Penelitian lain komitmen karyawan.19
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Pemahaman perawat tentang
karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja karakteristik pekerjaannya dengan kenyataan
perawat. Karakteristik pekerjaan akan yang dirasakannya sebagai perawat di
mempengaruhi kepuasan kerja sebesar Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Mataram,
23,7%.16,17 NTB memiliki kesesuaian, nilai-nilai
Besar kecilnya sikap dan persepsi karakteristik pekerjaan menggambarkan
terhadap karakteristik pekerjaan ditentukan keragaman sifat pekerjaan dan tugas yang
oleh kesanggupan, perhatian dan pengalaman sesuai, sehingga dapat meningkatkan
18
individu selain prestasi. Sikap dan persepsi komitmen terhadap organisasi dan menjaga
terhadap karakteristik perkerjaan secara efektifitas kerja perawat. Hasil penelitian
positif dapat menumbuhkan semangat kerja pada sebaran pernyataan diperoleh beberapa
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 9

perawat mempersepsikan “sangat tidak dan evaluasi dari proses keperawatan yang
setuju” dan “tidak setuju” dengan didokumentasikan.
karakteristik pekerjaannya pada identitas
tugas, otonomi dan umpan balik, hal ini KESIMPULAN
berarti bahwa meskipun sebagian besar Persepsi perawat tentang karakteristik
persepsi perawat tentang karakteristik pekerjaannya di Instalasi Rawat Inap RSUD
pekerjaannya baik, namun perlu dilakukan Kota Mataram sebagian besar baik.
pengelolaan yang lebih optimal terhadap Kepatuhan perawat dalam pendokumentasian
karakteristik pekerjaan perawat dengan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap
mengutamakan tugas mandiri disamping RSUD Kota Mataram juga sebagian besar
adanya tugas kolaborasi dan delegasi, serta baik. Meskipun demikian, kepatuhan
perlu adanya penghargaan bagi perawat yang pendokumentasian asuhan keperawatan yang
bekerja dengan baik dan memberikan teguran sesuai standar hanya 79%. Otonomi dan
bagi perawat yang bekerja di bawah standar umpan balik dari tempat kerja tidak
sehingga perawat dapat termotivasi dan puas berhubungan dengan kepatuhan dalam
dengan karakteristik pekerjaannya. pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kepatuhan perawat adalah perilaku Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu
perawat terhadap suatu anjuran, prosedur atau tidak melakukan observasi pada variabel
peraturan yang harus dilakukan atau ditaati.20 bebas.
Dokumentasi merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam pelaksanaan asuhan DAFTAR PUSTAKA
keperawatan, dokumentasi keperawatan
1. Pribadi, A. Analisis Faktor Pengaruh
merupakan bukti tertulis dari kegiatan,
Pengetahuan, Motivasi dan Persepsi
terhadap yang telah dilakukan oleh perawat,
Perawat Tentang Supervisi Kepala
dokumentasi keperawatan menggambarkan
Ruangan Terhadap Pelaksanaan
keadaan perkembangan pasien, mencatat
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
asuhan keperawatan yang telah diberikan, dan
Inap RSUD Kelet Provinsi Jawa
mencatat riwayat kesehatan untuk masa yang
Tengah di Jepara . [Tesis] Magister
21
akan datang. Studi menyatakan bahwa
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
pendokumentasian tidak memadai disebabkan
Universitas Diponegoro. 2009.
karena tidak sinkronnya tahap pengkajian,
2. Widyaningtyas, K. Analisis Faktor -
diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan
Faktor Yang Mempengaruhi
ISSN 2338-4514
10 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016

Kepatuhan Perawat Dalam Mendokumentaskan Askep di RSUD


Pendokumentasian Asuhan Syekh Yusuf Gowa. [Jurnal
Keperawatan. [Tesis] Universitas Keperawatan] Fakultas Kesehatan
Diponegoro.2007. Masyarakat. 2014.
3. Kozier. Buku Ajar Fundamental 8. Rekam Medik, S. P. (Januari). Data.
Keperawatan : konsep, proses, dan (N. RSUD Kota Mataram,
praktik. ed 7. Volume 2. Jakarta: EGC. Interviewer). 2015.
2004. 9. Aminudin, S. Faktor – faktor Yang
4. PERMENKES. (Diakses 3 Maret Berhubungan Dengan Kepatuhan
2015). Peraturan Menteri Kesehatan Perawat Dalam Melaksanakan Standar
no. 148 tahun 2010 Tentang Izin dan Operasional Prosedur Pemasangan
Penyelenggaraan Praktik Perawat. Infus di Ruang Merak RSUP Kariadi
http;www.hukor.depkes.go.id/up_prod Semarang. . Skripsi Keperawatan
_kepmenkes/KMK/No/148/ttg/praktik/ Fakultas Ilmu Keperawatan dan
perawat.pdf. Kesehatan Universitas
5. Diyanto. Analisis Faktor - faktor Muhammaddiyah Semarang , 9-43.
Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan 2012.
Keperawatan di Rumah Sakit Umum 10. Sjarief A, d. Hubungan Fungsi
Daerah Tugurejo, Semarang. . [Tesis] Manajerial Kepala Ruangan Dengan
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kepatuhan Perawat Pelaksana
Konsentrasi Administrasi Rumah Melaksanakan Standar Prosedur
Sakit. 2007. Operasional (SPO) Profesi Pelayanan
6. Wirawan EA, n. D. Hubungan Antara Keperawatan. Penelitian Keperawatan,
Supervisi Kepala Ruang Dengan Program Studi Magister Keperawatan
Pendokumentasian Asuhan Universitas Hasanuddin , 1-14. 2014.
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum 11. Darna, S. “Pengaruh Karakteristik
Daerah Ambarawa. [Jurnal Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja
Manajemen Keperawatan]. STIKES Perawat Lulusan D3” Pada Rumah
Ngudi Waluyo , Vol. 1, No. 1. Hal. 1- Sakit Santa Elisabeth Di Medan.
6. 2013. [Tesis] Pascasarjana Universitas
7. Fatmawati E, N. N. Gambaran Faktor Sumatera Utara, Medan .2006.
Kinerja Perawat Dalam
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 11

12. Lumbanraja, N. C. Pengaruh Pelatihan 17. Otmo, F. Pengaruh Karakteristik


Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Pekerjaan dan Kepuasan Kerja
Prestasi Kerja Perawat di Badan terhadap OCB (Organizational
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Citizenship Behavior) Pada Karyawan
Umum Daerah Langsa. [Jurnal PT. Menara Agung. Jurnal Manajemen
Manajemen & Kewirausahaan] Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Fakultas Ekonomi Universitas Padang , Vol. 2, No. 1. Hal. 1-9. 2013.
Sumutra Utara, Medan. , Vol. 12, No. 18. Gibson, J. L. Organisasi: Perilaku,
2. Hal. 142-155. 2010. Struktur, dan Proses. Jakarta: Penerbit
13. Sarwono. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.2006.
Balai Pustaka.2007. 19. Djastuti, I. Pengaruh Karakteristik
14. Anugrahini, C. Hubungan Faktor Pekerjaan Terhadap Komitmen
Individu Dan Organisasi Dengan Organisasi Karyawan Tingkat
Kepatuhan Perawat Dalam Managerial Perusahaan Jasa
Menerapkan Pedoman Patient Safety Konstruksi” Di Jawa Tengah . [Jurnal
di RSAB Harapan Kita Jakarta. [Tesis] Bisnis dan Akuntansi] , Vol. 13, no.1.
Program Magister Kepemimpinan dan Hal. 1-19.2011.
Manajemen Keperawatan, Fakultas 20. Notoatmodjo. Ilmu Perilaku
Kedokteran Indonesia.2010. Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
15. Chairuddin. Pengaruh Karakteristik 2010.
Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja . 21. Hariyati, R. Perencanaan
[Jurnal Sains Manajemen & Pengembangan dan Utilisasi Tenaga
Akuntansi] , Vol. III. No. 2. 2011. Keperawatan, ed I. Jakarta: PT Raja
16. Takalide R, R. A. Hubungan Antara Grafindo Persada. 2014.
Karakteristik Pekerjaan Dengan
kepuasan Kerja Perawat Di Rumah
Sakit Tingkat III Robert Wolter
Mongisidi Manado. [Jurnal SKM
Unsrat] Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi Manado , 1-7. 2014.

Potrebbero piacerti anche