Sei sulla pagina 1di 15

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM THYPOID DI WILYAH KERJA

PUSKESMAS ARJOWINANGUN

KELURAHAN TLOGOWARU

KOTA MALANG

Paulina Piro Mete

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Email: paulina.mete@yahoo.com

ABSTRACT

Mete, Paulina Piro. 2016. Environmental Sanitation Relationship with Genesis Typhoid Fever in

Puskesmas Arjowinangun Tlogowaru Malang. Thesis. S1 Environmental Health Study Program of

Widyagama Husada School otHealth. Advisors: (1) Anyta Rahmawati, S.Si., MPH. (2) Septia Dwi

Cahyani S.KL

Diseases caused by the bacteria salmonella typhoid disease is closely linked to poor

environmental sanitation among other means of water, means trash and means of excreta disposal. The

incidence of typhoid fever is based on the data in Puskesmas Arjowinangun that dikelurahan Tlogowaru

namely 18 cases. The purpose of this study to determine the correlation enviromental sanitasion and

thypoid fever incidence in Puskesmas Arjowinangun Tlogowaru Malang.

This research was observational analytic with cross sectional approach. The population in this

study were 18 people. And 13 people were taken as sampling using rendom sampling technigue.the

data collected using and interviews and questionnaires. data were analyzed by chi-square test with p

<0.05.

Based on the results of bivariate analysis showed no relation floor wells with typhoid incidence (p

= 0.429 or p> 0.429). There is a high correlation with the incidence of typhoid lip wells (p = 0.015 or

p<0.015). There is relations wells distance thypod events (p = 0.002 or <0.015). There is no relation

between the type of latrine and thypoi (p = 0.252 or> 0.252) .There latrine with typhoid distance

relationship (p = 0.000 or <0.000). There is nigh relation between bins with and typhoid p = 0.002 or

<0.002. There is nigh between relation with the density of flies or and typhoid p = 0.025 <0.025). Based

on the studies it can be concluded that there is correlation between environmental sanitation and thypoid

indence. For further research Expected in further research on the prevention of typhoid fever is more
varied and more widely that of their observations in the study, adding variables such as socioeconomic

factors, cultural factors local communities regarding bowel habits.

References : 42 references (2003-2015)

Key words : typhoid fever, Environmental Sanitation

ABSTRAK

Mete, Paulina Piro,. 2016. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Demam Thypoid di

Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Kelurahan Tlogowaru Kota Malang.Tugas Akhir . Stikes

Widyagama Husada Malang Pembimbing (1): Anyta Rahmawati, S.Si., MPH Pembimbing. (2):

Septia Dwi Cahyani S.KL

Penyakit thypoid disebabkan oleh bakteri salmonella penyakit ini berhubungan erat dengan

sanitasi lingkungan yang buruk antara lain sarana air bersih, sarana tempat sampah dan sarana

pembuangan tinja. Angka kejadian demam thypoid berdasarkan data di Puskesmas Arjowinangun

bahwa dikelurahan Tlogowaru yaitu 18 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi

lingkungan dengan kejadian demam thypoid di Kelurahan Tlogowaru kota Malang.

Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross

sectional.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18 orang, sampel pada penelitian ini 13 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan uji

Chi- squaredengan nilai p<0,05.

Berdasarkan hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan Tidak ada hubungan lantai sumur

dengan kejadian thypoid (p=0,429 atau p>0,429). Ada hubungan tinggi bibir sumur dengan kejadian

thypoid (p=0,015 atau p<0,015). Ada hubungan jarak sumur dengan kejadian thypod (p=0,002 atau

<0,015). Tidak ada hubungan jenis jamban dengan thypoi (p=0,252 atau >0,252).Ada hubungan jarak

jamban dengan thypoid (p=0,000 atau <0,000). Ada hubungan tempat sampah dengan thypoid p=0,002

atau <0,002. Ada hubungan kepadatan lalat dengan thypoid p=0,025 atau <0,025). Berdasarkan

penelitian ditarik kesimpulan bahwa sanitasi lingkungan sangat berhubungan dengan kejadian thypoid,

dimana masyarakat jika tidak menjaga lingkungan dengan baik. Diharapkan agar masyarakat menjaga

kebersihan lingkungan. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam peneliti selanjutnya tentang

upaya pencegahan demam thypoid lebih variatif dan lebih luas yaitu dari adanya observasi dalam
penelitian, menambah variabel seperti faktor sosial ekonomi, faktor budaya masyarakat setempat

mengenai kebiasaan BAB.

Kepustakaan : 42 kepustakaan (2003-2015)

Kata Kunci : Demam Thypoid, Sanitasi Lingkungan

PENDAHULUAN kematian tiap tahun. Negara yang paling tinggi

Penyakit thypoid merupakan penyakit karena demam tifoid adalah negara kawasan

infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh Asia tengah (Pakistan, Bangladesh, India) dan

bakteri salmonella thypi. Penyaki ini merupakan Asia Tenggara (Indonesia dan Vitnam). Kasus

masalah yang serius bagi kesehatan penderita demamtifoid di Indonesia grafiknya

masyarakat di negara-negara berkembang dan terus meningkat. Setiap tahun sekitar 50.000

daerah dengan iklim tropis, seperti halnya orang meninggal dari jumlah penderita thypoid

indonesia, penyakit thypoid dapat ditemukan antara 350-810 orang per 100.000 populasi

sepanjang tahun, Penyakit tifoid disuatu daerah penduduk Indonesia rata-rata terdapat 900.000

tergantung pada manusia yang peka terhadap kasus 91% pada umur 3-19 tahun dengan

kondisi lingkungan yang sesuai bagi kehidupan 20.000 kematian setiap tahun. Penyakit ini

mikorganisme penyebab penyakit, kebersihan ditandai dengan panas tinggi dan persisten 7-10

dan sanitasi lingkungan yang buruk merupakan hari, disertai sakit kepala, malaise, gangguan

faktor yang dapat meningkatkan penyebaran efekasi.

penyakit, seperti kurangnya sarana air bersih, Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia

sempitnya lahan tempat tinggal dan (2009) jumlah kejadian demam tifoid dan

penggunaan tinja untuk pupuk sayur sehingga pratifoid di Rumah Sakit adalah 80.850

dapat meningkat penyakit menular yang kasus penderita rawat ginap dan 1.013

menyerang sistem pencernaan (Depkes RI, diantaranya meninggal dunia. Sedangkan

2009). pada tahun 2010 penderita penderita

Menurut WHO (2012) memperkirakan demam tifoid dan pratifoid sejumlah 41.081

jumlah kasus demam tifoid diseluruh dunia kasus pada penderita rawat inap dan jumlah

mencapai 16.000.000 sampai 33.000.000 juta pasien meninggal dunia sebanyak 276

penderita, dengan 5.000.000 hingga 6.000.000 jiwa.Di Jawa Timur kejadian demam tifoid,
di puskesmas dan beberapa Rumah Sakit tinggal di Kelurahan Tlogowaru Kota Malang

masing-masing 4.000 dan 1.000 kasus per Wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun.

bulan, dengan angka kematian 0,8%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Prevalensi demam tifoid di Kabupaten kejadian demam thypoid. Variabel bebas dalam

Malang sebanyak 1,2% dari 10.966 sampel penelitian ini adalah sarana air bersih, sarana

pada tahun 2007 (Depkes RI, 2010). pembuangan tinja, sarana tempat sampah, umur

jenis kelamin dan pendidikan. Pengumpulan


Berdasarkan studi pendahuluan
data dilakukan dengan membagikan kuisioner
yang dilakukan oleh penulis di Dinas
dan observasi. Dengan menggunakan uji chi
Kesehatan Kota Malang. Data yang
square dan tingkat kepercayaan 0,1.
diperoleh menunjukan bahwa kasus
HASIL PENELITIAN
Demam thypoid selalu terjadi setiap tahun
Hasil analisis uji Chi square dari
dan merupakan penyakit yang sering terjadi
data penelitian tentang hubungan
dalam jumlah besar. Rekapitulasi data
lantai sumur dengan kejadian demam
kesakitan Demam thypoid di Puskesmas
thypoid di Kelurahan Tlogowaru Kota
Arjowinangun Kotang Malang kasus
Malang dapat dilihat pada tabel
Demam Tifoid pada tahun 2014 sebanyak
berikut ini:
185 kasus, dan pada tahun 2015 sebanyak
Tabel 5.3.1 Tabulasi silang hubungan
198 kasus penderita (Dinkes kota Malang,
Kejadian demam thypoid
2016). Data dari Puskesmas Arjowinangun Sakit thypoid Tidak sakit thypoid Total
p
value
N % % n %
N
menyebutkan bahwa pasien dengan kasus Lantai sumur Kedap air 3 23,0 23,o7 6 46,1 0,429
Tidak kedap air 7 3
5 15,4 7 53,9
tifoid pada bulan Mei sampai Agustus 2016 Total 8
38,5
61,6
2
38,4 13 100
5

di Kelurahan Tlogowaru kota Malang lantai sumur dengan kejadian


sebanyak 18 orang. demam thypoid.
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 5.3.1 menjelaskan hasil
METODE PENELITIAN
hubungan antara lantai sumur dengan
Penelitian yang digunakan adalah
kejadian demam thypoid. Dari tabel
bersifat observasional analitik dengan
tersebut dapat diketahui bahwa lantai
pendekatan secara cross sectional. Dengan
sumur yang kedap air terdapat
jumlah sampel yang diperlukan 13 orang yang
kejadian demam thypoid sebesar 3
menderita demam thypoid yang bertempat
(23,07 %), lantai sumur tidak kedap
air dan kejadian demam thypoid Hasil analisis dengan uji chi

sebesar 5 (38,5 %), square didapat hasil p=0,015, karena

Hasil analisis dengan uji chi p value <0,05 sehingga Ho ditolak.

square didapat hasil p=0,429, karena Maka hal ini berarti dapat diketahui

nilai p value >0,05 sehingga Ho bahwa ada hubungan yang signifikan

diterima maka hal ini berarti dapat antara tinggi bibir sumur dengan

diketahui tidak ada hubungan antara kejadian demam thypoid di Kelurahan

lantai sumur dengan kejadian demam Tlogowaru Kota Malang.

thypoid diKelurahan Tlogowaru Kota Hasil analisis uji Chi square dari data

Malang. penelitian tentang jarak sumur dengan

Hasil analisis uji Chi square dari kejadian demam thypoid di Kelurahan

data penelitian tentang tinggi bibir Tlogowaru Kota Malang dapat dilihat

sumur di Kelurahan Tlogowaru Kota pada tabel berikut:

Malang dapat dilihat pada tabel Tabel 5.3.3 Tabulasi silang hubungan
jarak sumur dengan kejadian thypoid.
berikut: Kejadian demam thypoid
Sakit thypoid Tidak sakit thypoid Total

Tabel 5.3.2 Tabulasi silang hubungan N % n % n %

tinggi bibir sumur dengan kejadian Jarak sumur Sumur <11 cm dari lantai
sumur
7 35,84 0 0 7 53,84

demam thypoid. >11 cm dari lantai sumur


1 7,69 5 38,46 6 46,15
Kejadian demam thypoid Total 8 43,46 5 38,4 13 100
p
Sakit thypoid Tidak sakit thypoid Total
value
N %
n
% n % Sumber: Data Primer, 2016
Tinggi bibir Sumur <80 cm dari
lantai
7 53,84
1
7,69 8 61,53
0,015 Bedasarkan tabel 5.3.3
sumu
r 1 7,69 30,76 5 38,46
>80 cm dari lantai 4 menjelaskan hasil analisis hubungan
sumu
r

Total 8 61,53 38,45 1 100 antara jarak sumur dengan kejadian


5 3

Sumber: Data Primer, 2016 demam thypoid. Dari tabel tersebut


Bedasarkan tabel 5.3.2 menjelaskan
dapat diketahui bahwa jarak sumur <
hasil analisis hubungan antara tinggi
11 dari sumber pencemar terdapat 7
bibir sumur dengan kejadian demam
(35,84 %) sedangkan jarak sumur >11
thypoid. Dari tabel tersebut dapat
dari sumber pencemaran terdapat 1
diketahui bahwa tinggi bibir sumur <
(7,69 %) .
80 cm dari lantai terdapat 7 (53,84 %)
Hasil analisis dengan uji chi-
sedangkan >80 cm dari lantai 1 (7,69
square didapat hasil p=0,002, karena
%) .
p< 0,05 sehingga Ho ditolak dan Hi
diterima. Maka dengan demikian ada thypoid di Kelurahan Tlogowaru Kota

hubungan yang signifikan antara jarak Malang.

sumur dengan kejadian demam Hasil analisis uji Chi square dari data
penelitian tentang jarak jamban
thypoid di Kelurahan Tlogowaru Kota dengan kejadian demam thypoid di
Kelurahan Tlogowaru Kota Malang
Malang.
dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil analisis uji Chi square dari Tabel 5.3.5 Tabulasi silang hubungan
jarak jamban dengan thypoid.
data penelitian tentang jenis jamban Kejadian demam thypoid
Sakit thypoid Tidak sakit thypoid Total

N % n % n %
dengan kejadian demam thypoid di
Jarak jamban <10 meter dari sumur 8 61,53 0 0 8 61,53
>10 meter dari sumur
Kelurahan Tlogowaru Kota Malang 8 0 5 38,46 5 38,46
Total 8 61,53 5 38,46 13 100

dapat dilihat pada tabel berikut:


Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 5.3.4 Tabulasi silang hubungan Bedasarkan tabel 5.3.5
jenis jamban dengan kejadian thypoid.
Kejadian demam thypoid
p
menjelaskan hasil analisis hubungan
Sakit thypoid Tidak sakit thypoid Total
value
N % n % n %
antara jarak jamban dengan kejadian
Jenis jamban jamban leher angsa 1 7,69 2 15,38 3 23,07
Jamban cemplung 0,25 2

7 53,84 3 23,07 10 76,92 demam thypoid. Dari tabel tersebut


Total 8 61,53 5 38,45 13 100

dapat diketahui bahwa jarak jamban


Sumber: Data Primer, 2016
<10 meter dari sumur terdapat 8
Bedasarkan tabel 5.3.4
(61,53 %) sedangkan jarak jamban
menjelaskan hasil analisis hubungan
>10 meter dair sumur terdapat 8 (0 %)
antara jenis jamban dengan kejadian
.
demam thypoid. Dari tabel tersebut
Hasil analisis dengan uji chi
dapat diketahui bahwa jenis jamban
square didapat hasil p=0,000 karena p
leher angsa terdapat 1 (7,69 %)
value <0,05 sehingga Ho ditolak dan
sedangkan jamban cemplung terdapat
Hi diterima maka dengan demikian
7 (53,84 %) .
ada hubungan antara jarak jamban
Hasil analisis dengan uji chi
dengan kejadian demam thypoid di
square didapat hasil p=0,252 karena
Kelurahan Tlogowaru Kota Malang.
nilai p value >0,05 sehingga Ho
Hasil analisis uji Chi square dari
diterima dan Hi ditolak maka dengan
data penelitian tentang tempat
demikian tidak hubungan antara jenis
sampah dengan kejadian demam
jamban dengan kejadian demam
thypoid di Kelurahan Tlogowaru Kota
Malang dapat dilihat pada tabel Tlogowaru Kota Malang dapat dilihat

berikut: pada tabel berikut:

Tabel 5.3.6 Tabulasi silang hubungan Tabel 5.3.7 Tabulasi silang


tempat sampah dengan thypoid. hubungan kepadatan lalat dengan
thypoid.
Kejadian demam thypoid
p
Sakit thypoid Tidak sakit thypoid
value
Total
N % n % n %
Kejadian demam thypoid
Sakit thypoid Tidak sakit thypoid Total p Lalat Kepadatan sedang 0 0 2 40 2 40 0,025
Kepadatan tinggi
N % n % n % value 3 60
0 0 3 60
Tempat sampah Tidak kedap air 7 53,84 0 0 7 53,84
Total 3 60 2 40 5 100
Ada kedap air
tertutup
1 7,69 5 38,46 6 38,46 0,000
Total 8 61,53 5 38,46 1 100 Sumber: Data Primer, 2016
3
Bedasarkan tabel 5.3.7
Sumber: Data Primer, 2016
Bedasarkan tabel 5.3.6 menjelaskan hasil analisis hubungan

menjelaskan hasil analisis hubungan antara kepadatan lalat dengan

antara tempat sampah dengan kejadian demam thypoid. Dari tabel

kejadian demam thypoid. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa

tersebut dapat diketahui bahwa kepadatan lalat yang sedang ada

tempat sampah tidak ada terdapat 7 terdapat 0 (0 %) dan kepadatan lalat

(53,84 %) tempat sampah ada kedap yang tinggi terdapat 3 (60 %)

air tertutup terdapat 1 (7,69 %) Hasil analisis dengan uji chi

square didapat hasil p=0,025 karena


Hasil analisis dengan uji chi
p value <0,05 sehingga Ho ditolak
square didapat hasil p=0,002 karena p
dan Hiditerima maka dengan
value <0,05 sehingga Ho ditolak dan
demikian ada hubungan yg
Hi diterima maka dengan demikian
signifikan antara kepadatan lalat
ada hubungan yg signifikan antara
dengan kejadian demam thypoid di
tempat sampah dengan kejadian
Kelurahan Tlogowaru Kota Malang.
demam thypoid di Kelurahan
PEMBAHASAN
Tlogowaru Kota Malang.
Lantai Sumur
Hasil analisis uji Chi square
Berdasarkan dari hasil
dari data penelitian tentang
penelitian dapat diketahui bahwa tidak
kepadatan lalat dengan kejadian
ada hubungan antara lantai sumur
demam thypoid di Kelurahan
dengan kejadian demam thypoid di
kelurahan Tlogowaru Kota Malang. dengan 1 meter dari dinding sumur

Hasil uji Chi square diperoleh nilai dan tinggikan 20 cm diatas

p=0,429, karena nilai p>0,429 maka permukaan tanah dan dibuat miring

dengan demikian tidak ada hubungan keluar agar air buangan mengalir

antara lantai sumur dengan kejadian keluar dan tidak menyebabkan

demam thypoid di Kelurahan pencemaran.

Tlogowaru Kota Malang. Tinggi Bibir Sumur

Kondisi lantai sumur gali yang Berdasarkan dari hasil penelitian

memenuhi syarat kesehatan bertujuan dapat diketahui bahwa tinggi bibir

melindungi air sumur gali dari sumur ada hubungan dengan kejadin

pencemaran yang berasal dari sekitar demam thypoid dikelurahan tlogowaru

sumur. Akan tetapi, untuk sumber Kota Malang. Hasil uji Chi square

pencemar yang berasal dari sekitar diperoleh nilai p=0,015, karena nilai

sumur yang mencemari kedalam air p<0,015 maka dengan demikian ada

sumur melalui peresapan air tanah hubungan antara tinggi bibir sumur

dangkal sehingga kondisi lantai sumur dengan kejadian demam thypoid di

yang tidak memenuhi syarat akan Kelurahan Tlogowaru Kota Malang.

terjadi pencemaran air melalui Bibir sumur merupakan

terjadinya peresapan dari sumber bangunan yang berbentuk cincin yang

pencemar. tinggi minimal 80 cm dari permukaan

Menurut WHO (2004), lantai sumur. Bibir sumur berpengaruh

terjadinya patahan atau retakan dan terhadap kontaminasi bakteri yang

tidak kedap air pada lantai sumur diakibatkan oleh masuknya kedalam

memungkinkan masuknya air sumur melalui peresapan air tanah

kontaminasi dengan sangat cepat. dangkal. Bibir sumur ini digunakan

Oleh karna itu, lantai sumur dibuat untuk mencengah pengotoran atau

agak miring dan tingginya 20 cm di pencemaran dari permukaan apabila

atas permukaan tanah, bentuknya daerah tersebut merupakan daerah

bulat atau segi empat. Lantai banjir dan menjaga keamanan saat

sekurang-kurangnya dibuat luasnya pengambilan air (Marsono, 2009).


Jarak Sumur

Berdasarkan dari hasil Jenis Jamban

penelitian dapat diketahui bahwa ada Berdasarkan dari hasil

hubungan antara jarak sumur dengan penelitian dapat diketahui bahwa tidak

kejadian demam thypoid di kelurahan ada hubungan antara lantai sumur

Tlogowaru Kota Malang. Hasil uji Chi dengan kejadian demam thypoid di

square diperoleh nilai p=0,002, karena kelurahan Tlogowaru Kota Malang.

nilai p>0,002 maka dengan demikian Hasil uji Chi square diperoleh nilai

ada hubungan antara jarak sumur p=0, 252 karena nilai p<0,252 maka

dengan kejadian demam thypoid di dengan demikian tidak ada hubungan

Kelurahan Tlogowaru Kota Malang. antara jenis jamban dengan kejadian

Lokasi penetapan sumur demam thypoid di Kelurahan

berhubungan dengan jarak sumur Tlogowaru Kota Malang.

dengan sumber pencemar. Karena Menurut Depkes, (2009)

semakin dekat jarak sumur terhadap jamban sehat adalah jamban yang

sumber pencemar maka semakin menggunakan septic tank, dimana

besar pula kemungkinan terjadinya jamban septic tank mampu mengurai

kontaminasi bakteri melalui bakteri sehingga tidak terjadi

perembesan dari sumber pencemaran lingkungan, jika jamban

pencemaran. Semakin jauh jarak tidak memenuhi syarat akan terjadi

sumur dengan sumber pencemaran kontaminasi bakteri, dan tempat

maka jumlah bakteri semakin sedikit. perindukan vektor yang membawa

Jadi jika sumur dengan sumber bakteri. Tetapi dalam peneilitian ini

pencemar tidak memenuhi syarat >11 sudah sebagian besar responden

meter dari sumber pencemara maka yang menggunakan jamban sehat,

kemungkinan besar air akan tercemar pembuangan tinja yang tidak saniter

oleh bakteri salmonella thypi, jadi akan menyebabkan terjadinya

antara jarak sumur dengan kejadian berbagai penyakit diantaranya

demam thypoid sangat berhubungan thypoid. Kotoran manusia merupakan

(Marsono, 2009). buangan padat yang selain


menimbulkan bau, mengotori Kota Malang masih banyak jamban

lingkungan, juga merupakan media responden yang jarak jamban <11

penularan penyakit pada masyarakat. meter dari sumber air, sehingga

Oleh sebab itu perlu sekali menjaga sangat berhubungan dengan

kebersihan jamban sehingga tidak pencemaran bakteri salmonella di

terjadi penularan penyakit yang sumber air terjadinya kejadian demam

diakibatkan oleh tinja. thypoid.

Jarak Jamban Tempat Sampah

Berdasarkan dari hasil Berdasarkan dari hasil

penelitian dapat diketahui bahwa tidak penelitian dapat diketahui bahwa ada

ada hubungan antara jarak jamban hubungan antara tempat sampah

dengan kejadian demam thypoid di dengan kejadian demam thypoid di

kelurahan Tlogowaru Kota Malang. kelurahan Tlogowaru Kota Malang.

Hasil uji Chi square diperoleh nilai Hasil uji Chi square diperoleh nilai

p=0,000 karena nilai p<0,000 maka p=0,002 karena nilai p<0,002 maka

dengan demikian ada hubungan yang dengan demikian ada hubungan yang

signifikan antara jarak jamban dengan signifikan antara tempat sampah

kejadian demam thypoid di Kelurahan dengan kejadian demam thypoid di

Tlogowaru Kota Malang. Kelurahan Tlogowaru Kota Malang.

Menurut Waluyo (2009) Secara umum tempat

menyatakan bahwa jamban yang pembuangan sampah yang tidak

jaraknya kurang dari 11 meter dari memenuhi syarat kesehatan

sumber air sangat berhubungan lingkungan akan dapat

dengan kontaminasi bakteri mengakibatkan berkembang biaknya

salmonella karena salmonella thypoid serangga dan tikus, dapat menjadi

mampu bertahan hidup diair selama sumber pengotoran tanah,

dua minggu, dari sini mereka pencemaran air dalam tanah, dan

menyebar kemanusia. Jadi pencemaran udara, serta dapat

berhubungan dengan penelitian yang menjadi tempat berkembang biaknya

dilakukan di Kelurahan Tlogowaru kuman penyakit yang menbahayakan


kesehatan. Didalam ilmu kesehatan penyakit dari tempat-tempat yang

lingkungan, suatu pengelolaan lembab dan kotor, misalnya sampah

sampah dianggap jika sampah dan tinda, kemudian, kemudian

tersebut tidak menjadi media hinggap pada makanan dan

perantara menyebarluasnya suatu minuman manusia yang akhirnya

penyakit. Syarat lain yang harus akan dapat menyebabkan penyakit

dipenuhi dalam pengolaan sampah thypoid. Dalam penelitian ini

ialah tidak mencemari udara, air atau diperoleh proporsi angka kepadatan

tanah, tidak menimbulkan bau dan yang tinggi lebih banyak

sebagainya (Hadiwiyoto, 2010). menimbulkan responden sakit

Kepadatan Lalat thypoid dibandingkan angka

Berdasarkan dari hasil kepadatan lalat yang rendah. Lalat

penelitian dapat diketahui bahwa untuk pertahan hidupnya dan daya

ada hubungan antara kepadatan tariknya terhadap bau-bau yang

lalat dengan kejadian demam busuk menuntun lalat untuk mencari

thypoid di kelurahan Tlogowaru Kota mencari sesuatu yang kotor untuk

Malang. Hasil uji Chi square sesuatu yang dapat dimakannya.

diperoleh nilai p=0,025 karena nilai Biasanya tempat-tempat tersebut

p<0.025 maka dengan demikian ada adalah tempat yang banyak

hubungan yang signifikan antara berhubungan dengan aktivitas

kepadatan lalat dengan kejadian manusia. Lalat banyak terdapat

demam thypoid di Kelurahan dibebagai habitat, diantaranya

Tlogowaru Kota Malang. adalah pada tempat sampah.

Lalat merupakan salah satu Beberapa spesies lalat merupakan

insekta (serangga) yang berperan spesies yang paling berperan dalam

dalam masalah kesehatan masalah kesehatan masyarakat,

masyarakat yaitu sebagai vektor yaitu sebagai vektor penularan

penularan penyakit saluran penyakit. Sebagai vektor mekanis

pencemaran yang dapat lalat membawa bibit penyakit melalui

memindahkan kuman/patogen anggota tubuh seperti rambut-


rambut pada kaki, badan, sayap dan 2. Bagi Responden

mulut (Depkes RI, 2009). Meningkatkan informasi dan kesedaran

Kesimpulan diri dengan cara melakukan sanitasi

teratur, agar terhindari dari demam


Bardasarkan Hasil Penelitian
thypoid.
Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan
4. Bagi peneliti selanjutnya.
Kejadian Demam Thypoid di Wilayah Kerja
Diharapkan dalam peneliti selanjutnya
Puskesmas Arjowinangun Kelurahan
tentang upaya pencegahan demam
Tlogowaru Kota Malang.
thypoid lebih variatif dan lebih luas yaitu

1. Ada hubungan sarana air bersih, dari adanya observasi dalam penelitian,

tinggi bibir sumur, jarak sumur menambah variabel seperti faktor sosial

dengan kejadian demam thypoid di ekonomi, faktor budaya masyarakat

Kelurahan Tlogowaru Kota Malang. setempat mengenai kebiasaan BAB.

2. Ada hubungan sarana pembuangan

tinja, jarak jamban dengan kejadian

demam thypoid di Kelurahan

Tlogowaru Kota Malang.

3. Ada hubungan tempat pembuangan

sampah dengan kejadian demam

thypoid di Kelurahan Tlogowaru Kota

Malang.

Saran

Instansi Puskesmas dan Dinas Kesehatan

Petugas kesehatan lebih meningkatkan

perananya dalam memberikan

pendidikan kesehatan kepada masyrakat

mengenai demam thypoid, cara

pencengahan penyakit yang

berhubungan dengan sanitasi

lingkungan.
Daftar Pustaka Hadiwiyoto, Soedo. 2003. Penanganan dan

Addi, A. 2012. Pencengahan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu.

Penanggulangan Penyakit. Jakarta: PT. Jakarta.

Puri Delco. Marsono. 2009. Faktor yang berhubungan

Akhsin, z. 2010. Parasitologi. Yogyakarta: Nuha dengan kualitas bakteriologi air sumur

Medika. gali di Permukiman. Tesis: Universitas

Alya D, R. 2008. Mengenai Teknik Penjernihan Diponegoro.

Air. Semarang: Cv Aneka Ilmu. Suyono, B. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: EGC.
Soedarto. 2009. Penyakit Menular di Indonesia.
Artanti, N,W. 2013. Hubungan Antara Sanitasi
Jakarta: CV Sagung Seto
Lingkungan, Hygiene Perorangan, dan
Soegeng, S. 2002. Ilmu Penyakit Anak. Jakarta:
Karakteristik Induvidu dengan Kejadian
Salemba Medika
Demam Tifoid Di Kota Semarang.
Waluyo, Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan.
Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Malang: UMM Press.
Depkes RI.2009. Seri PHBS. Jakarta World Health Organization. 2012. WHO Expert
Depertemen Kesehatan RI. Committe on Leprosy. WHO Library

Depkes RI. Penuntun Hidup Sehat, Depkes RI, Cataloguing-in-Publication Data.

Jakarta: 2010. World Health Organization, 2004, Guidelines For

Drinking Water Quality, EGC,

Jakarta.

Potrebbero piacerti anche