Sei sulla pagina 1di 9

J.Tek.Ling Vol. 7 No. 3 Hal. 219 - 226 Jakarta, Sept.

2006 ISSN 1441 – 318X

PEMBANGUNAN LINGKUNGAN YANG HOLISTIK


Amita Indah Sitomurni
Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

ABSTRACT

Environment is now an important global current issue and as a factor that


must be considered in the implementation of Indonesian national
development. Entering globalization era, the condition of environment will
be one of the parameters required for a country to be accepted in the
world free trade community. Instead, a country with bad environment can
therefore be charged for a penalty, such as a limited export quota. For
that reason, starting now, Indonesia should improve their environmental
condition by implementing a good environmental management in order to
attain the standard of a good environment. If Indonesia cannot achieve
this goal, Indonesia will be used by other countries as their big market,
without the ability of Indonesia to export their products. If the standard has
been fulfilled, Indonesia can be part of the world free trade community in
which this is a benefit for Indonesia itself. Without lowering the pace of
development growth, national development through holistic environmental
management would be a proper program to implement. This program is
considering the impact of development to the environment and this
program was commencing by the Indonesian government since 1970.
However, it seems that the holistic environmental development has not
been running smoothly, especially at the soft sides of development, such
as people awareness, environmental law, law enforcement, arbitrary
committee, community development, environmental information including
people rights to get those information, the role of non-government
organization, etc.By considering the importance of environmental
development in a holistic way to fulfill the globalization requirements, this
paper would be focused on the factors that may inhibit the national
development. Those are factors that affect sustainability of environmental
functions. Solution to the problems may also generally be described.

Keywords. : environmental management holistic

I. PENDAHULUAN pengelolaan lingkungan hidup adalah


untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan
Pengelolaan lingkungan hidup di
penataan, pemanfaatan, pengembang-
Indonesia baru digalakkan kira-kira sejak
an, pemeliharaan, pemulihan dan
tahun tujuh puluhan, dimana tujuan dari
pengendalian lingkungan hidup. Karena

Sitomurni, A. I, 2006 219


lingkungan hidup merupakan hajat hidup dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,
setiap anggota masyarakat maka yaitu melalui:
pemerintahpun menyadari bahwa
keberhasilan pengelolaan lingkungan a. Pendekatan produksi bersih
hidup akan sangat ditentukan oleh (pencegahan pencemaran), yaitu
keterlibatan seluruh lapisan masyarakat. upaya untuk meminimasi limbah.
Kondisi awal pada era tahun delapan
b. Penanggulangan pencemaran, yang
puluhan sebagaimana tercantum dalam
dimaksudkan untuk mengolah limbah
Pasal 6 ayat (2) Undang-undang Nomor
agar pada saat dibuang limbah
4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
tersebut aman bagi lingkungan
ketentuan Pokok Pengelolaan
dengan dipenuhinya persyaratan
Lingkungan Hidup, secara tegas
baku mutu.
mengakui peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan. Akan tetapi arti
kata peran serta disini lebih berarti Jelas terlihat bahwa pembangunan
kesukarelaan yang dianggap kurang berwawasan lingkungan telah menjadi
sesuai dengan harapan keterlibatan program universal yang mutlak untuk
masyarakat dalam pengelolaan dilaksanakan dan menjadi tanggung
lingkungan. Padahal, keterlibatan jawab bersama seluruh lapisan
masyarakat dalam pengelolaan masyarakat demi menjaga kelestarian
lingkungan hidup harus mencakup dalam lingkungan.
pengertian yuridis, yaitu keterlibatan
dalam proses pengambilan keputusan. 2. PERMASALAHAN
Akhirnya perwujudan keinginan ini
kemudian dicantumkan dalam Pasal 5 Sampai saat ini masih banyak
ayat (2) dan Pasal 38 ayat (1) Undang- sekali dijumpai pelaksanaan
undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pembangunan nasional yang belum
Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagai mempertimbangkan lingkungan; baik
pengganti Undang-undang Nomor 4 mulai dari tata kota / ruang yang tidak
Tahun 1982. terencana, tidak dibangunnya sarana
pengolah limbah yang terintegrasi
Berdasarkan Konferensi Stockholm dengan pembangunan pabrik,
pada tahun 1982, terjadi perubahan pada penebangan hutan tanpa reboisasi,
prinsip bidang lingkungan hidup, yaitu sampai dengan eksploitasi hewan
perubahan cara pandang terhadap maupun tanaman langka secara
kegiatan pembangunan dengan berlebihan tanpa memikirkan
dimasukkannya (internalisasi) aspek pelestariannya.
ingkungan kedalam seluruh kegiatan
pembangunan. Hal ini dimaksudkan agar Telah dicoba menginventarisasi
pembangunan tetap mempertimbangkan akar beberapa masalah dalam
dampaknya pada lingkungan, yang pelaksanaan pembangunan nasional
sebenarnya untuk kebaikan pelaku yang berwawasan lingkungan,
pembangunan juga. Lingkungan tidak lagi diantaranya yaitu: Bertambahnya jumlah
dianggap sebagai tempat sampah hasil
samping kegiatan pembangunan (tempat
limbah karena pertambahan penduduk
pembuangan limbah / pencemar), akan dan dengan sendirinya meningkatnya
tetapi merupakan lingkungan yang aktifitas. Tanpa pengelolaan
sekaligus mendukung kegiatan lingkungan hidup yang baik, yang
pembangunan. Maka dari itu perlu memperhatikan pengelolaan limbah
diupayakan keseimbangan lingkung-an
agar seluruh kegiatan pembangunan
yang dihasilkan, akan berakibat pada

220 Pembangunan Lingkungan......... J. Tek. Ling. PTL -BPPT. 7(3): 219-226


penurunandaya dukung dan kualitas 3.1.Kebijakan dan Strategi Pemerintah
lingkungan.
Diperlukan perhatian dari
• Kurangnya budaya pemerintah untuk lebih mengembangkan
mempertimbangkan lingkungan dalam dan menerapkan kebijakan nasional serta
segala aspek kegiatan pembangunan, strategi yang tepat dalam pengelolaan
dan ini akan berakibat pada rendahnya lingkungan meskipun pada dasarnya
kepedulian pelaku pembangunan dan telah cukup banyak kebijakan maupun
masyarakat atas lingkungan hidup. strategi yang dibuat pemerintah.
• Belum tegaknya hukum Pelaksanaan pembangunan
lingkungan. berkelanjutan yang berwawasan
• Kurangnya pemasyarakatan lingkungan dapat dilakukan melalui
informasi lingkungan. Hal ini merupakan program produksi bersih (cleaner
kendala potensial untuk mewujudkan production) dan penerapan teknologi
akses masyarakat terhadap informasi bersih (clean technology). Program
lingkungan hidup (Santosa, 1999). tersebut bisa dicapai melalui prinsip 4,
Santosa mengungkapkan bahwa masih yaitu pengurangan limbah (reduce),
dominannya paradigma berpikir pro penggunaan kembali (reuse), daur ulang
'Status Quo' dari pada 'Pemberdayaan (recycle) dan pengambilan kembali
(recovery).
Masyarakat' dikalangan birokrasi
sehingga berpengaruh kepada
pengaktualisasian informasi lingkungan Menurut Kusnoputranto (1999),
untuk masyarakat. kebijakan-kebijakan pemerintah yang
telah dan sedang dikembangkan dalam
3. PEMBAHASAN pengelolaan lingkungan saat ini
diantaranya adalah :
Beberapa kemungkinan
• Pemilihan lokasi pembangunan yang sesuai
penyelesaian masalah dalam dengan penataan ruang
pelaksanaan pembangunan nasional • Pengurangan produksi limbah pada
berwawasan lingkungan tersebut diatas, sumbernya (waste minimisation)
adalah dengan meninjau dan • Pencegahan pencemaran (pollution
memperbaiki perangkat-perangkat yang prevention)
dapat dimanfaatkan. Dalam tulisan ini • Pengolahan Limbah (waste treatment)
hanya beberapa perangkat penting saja • Penetapan baku mutu / standardisasi
yang akan dijelaskan, yang diperkirakan lingkungan
secara signifikan dapat menyelesaikan • Penerapan teknologi produksi bersih
permasalahan pembangunan nasional. (clean technology) dalam pengelolaan
Secara garis besar perangkat-perangkat lingkungan hidup
tesebut dapat digolongkan menjadi • Rehabilitasi dan pelestarian
perangkat keras (teknologi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
dan pengolahan limbah, standarisasi hidup
pengelolaan lingkungan) dan perangkat • Pengembangan kelembagaan,
lunak (kebijakan dan strategi pemerintah, termasuk pemberian otonomi dalam
pendidikan dan pemberdayaan pengelolaan lingkungan hidup dan
masyarakat, penegakan hukum meningkatkan keterlibatan masyarakat
lingkungan, informasi lingkungan serta serta kemampuan sumberdaya
organisasi dan komisi lingkungan hidup manusia dalam mengelola lingkungan
independen). Masing-masing perangkat hidup
tersebut akan diuraikan secara ringkas di • Peningkatan kerjasama internasional di
dalam sub bab-sub bab berikut ini. bidang lingkungan hidup

Sitomurni, A. I, 2006 221


Sedangkan program-program diterapkan. Ini bukan berarti semua
pengendalian pencemaran lingkungan kegiatan pembangunan yang di'embel-
yang telah dikembangkan pemerintah embeli' kata-kata berwawasan lingkungan
melalui Kantor Menteri Negara dengan sendirinya akan dengan mudah
Lingkungan Hidup / Bapeda diantaranya terus berjalan. Tetapi, arti dari
adalah: Program Kali Bersih (Prokasih), pembangunan berwawasan lingkungan
Program Peningkatan Kinerja adalah kegiatan-kegiatan pembangunan
Perusahaan (Proper Prokasih), Program yang memang memperhatikan
Langit Biru (Blue Sky Program), Program lingkungan. Misalnya dengan melakukan
Pelabuhan Bersih (Bandar Indah), dll. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) dalam feasibility study sebelum
Dalam melaksanakan kebijakan pelaksanaan kegiatan pembangunan
pemerintah tersebut dibutuhkan strategi suatu industri. Prinsip-prinsip teknologi
nasional untuk tercapainya keberhasilan produksi bersih, yang meliputi pemilihan
pelaksanaan program pemerintah dalam bahan-bahan dasar dan proses produksi
pengelolaan lingkungan, misalnya: yang ramah lingkungan, harus segera
disosialisasikan dan diterapkan dengan
tegas. Begitu juga dengan pembangunan
• Pengelolaan lingkungan dilaksanakan
sarana pengolahan limbah yang
melalui proses kemitraan dengan cara
terintegrasi dengan proses produksi
memberdayakan masyarakat dalam
maupun yang berdiri sendiri seharusnya
keterlibatannya pada pembangunan
diperbanyak.
yang berwawasan lingkungan.
• Membuat dan memasyarakatkan
peraturan-peraturan serta program- 3.3. Pendidikan dan Pemberdayaan
program dalam pengelolaan Masyarakat
lingkungan, khususnya pengelolaan
limbah. Karena keterlibatan masyarakat
• Memasyarakatkan dan sangat diharapkan dalam pengelolaan
mengembangkan sistem pengelolaan lingkungan, maka pemberdayaan
limbah melalui prinsip 4R tersebut masyarakat harus ditingkatkan. Di dalam
diatas. artikelnya, Silalahi (1999) menguraikan
keterlibatan masyarakat dalam proses
Pemasyarakatan kebijakan dan AMDAL. Pada pasal 22 ayat (3)
strategi pemerintah tentang pengelolaan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun
1993 menyatakan bahwa keterlibatan
lingkungan hidup sangat penting untuk
masyarakat ini diperlukan untuk:
disebarluaskan secara intensif, sehingga
masyarakat lambat laun akan menyadari
betapa pentingnya lingkungan hidup yang • Membantu proses pengambilan
nyaman bagi mereka. keputusan dalan bentuk: keberatan,
pendapat atau cara lain yang diatur
3.2. Teknologi Lingkungan dalam ketentuan perundang-undangan,
yaitu disampaikan saran tertulis
maupun lisan kepada Komisi baik
Teknologi lingkungan, yang antara
ditingkat Pusat (Pasal 17) dan di
lain mencakup produksi bersih dan
daerah (Pasal 18).
pengolahan limbah, memainkan peranan
• Membantu menilai standardisasi
yang sangat penting untuk diterapkan
(AMDAL) dalam proses evaluasi.
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
• Perumusan kebijakan lingkungan
Semua jenis teknologi pembangunan
hidup.
industri harus sudah mempertimbangkan
pelestarian lingkungan pada saat akan

222 Pembangunan Lingkungan......... J. Tek. Ling. PTL -BPPT. 7(3): 219-226


• Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan kepada pihak
keterlibatan masyarakat dilakukan yang berwenang. Salah satu contoh baik
sebagai individu maupun kelompok yang menunjukkan keterlibatan
masyarakat. Bentuk keterlibatan masyarakat dalam perlindungan
dilakukan dengan, antara lain: lingkungan adalah diberhentikan-
• Mengembangkan budaya bersih sementaranya operasi pabrik pulp PT. Inti
lingkungan hidupnya Indo Rayon. Limbah dari pabrik pulp ini
• Kegiatan penyuluhan mencemari lingkungan sekitar pabrik.
• Bimbingan di bidang lingkungan Apabila pabrik telah menjalankan
hidupnya feasibility study pembangunannya dan
komitmen dari pengusaha untuk
menjalankannya, yang dengan sendirinya
Pasal 7 ayat (2) merumuskan memenuhi persyaratan Analisa Mengenai
tata cara keterlibatan masyarakat, Dampak Lingkungan, maka hal ini tidak
antara lain: akan terjadi.

• Meningkatkan kemandirian Pendidikan masyarakat mengenai


keberdayaan masyarakat dan 'sadar lingkungan' maupun pengelolaan
kemitraan lingkungan hidup yang benar sangat
• Menumbuhkembangkan kemampuan dibutuhkan dan perlu digalakkan.
dan kepeloporan masyarakat Pendidikan tersebut dapat berbentuk
• Menumbuhkan ketanggapsegeraan pelatihan, penyebaran leaflet dan booklet
masyarakat untuk melakukan maupun iklan layanan masyarakat.
pengawasan sosial
• Memberikan saran dan pendapat 3.4. Standardisasi Lingkungan
• Menyampaikan informasi dan / atau
menyampaikan laporan Penentuan dan penerapan
standar-standar pengelolaan lingkungan
Peraturan yang cukup menarik mempunyai kepentingan tersendiri.
dalam pemberdayaan masyarakat ini Standar diperlukan bagi proses
adalah dilindunginya hak-hak masyarakat pengambilan keputusan tentang
seperti dituangkan dalam Pasal 9. pelaksanaan rencana usaha atau
Dikatakan bahwa dalam menetapkan kegiatan yang diperkirakan mempunyai
kebijakan pengelolaan lingkungan, dampak terhadap lingkungan hidup.
nilai-nilai agama, adat istiadat dan Standardisasi lingkungan harus didukung
nilai-nilai yang hidup dalam oleh suatu kualitas pelaksanaan yang
masyarakat harus dipertimbangkan. baik dan pemanfaatan informasi hasil
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam standardisasi yang efektif.
pengelolaan lingkungan dan penataan
ruang, potensi, aspirasi dan kebutuhan Sesuai dengan Peraturan
serta nilai-nilai yang tumbuh dan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993
berkembang dimasyarakat harus bahwa pengembangan AMDAL sebagai
diperhatikan. salah satu standar lingkungan, harus
mengarah kepada upaya peningkatan
Keterlibatan masyarakat dalam kualitas dan hasil pelaksanaan AMDAL.
pengelolaan lingkungan telah dijamin Dalam pelaksanaannya, keterlibatan
secara hukum, sehingga masyarakat masyarakat merupakan instrumen
dapat menyampaikan hal-hal yang pengawasan rencana kegiatan. Jadi tetap
meyimpang dan tidak benar dari diperlukan keterbukaan dalam
pelaksanaan pembangunan nasional dan pelaksanannya.

Sitomurni, A. I, 2006 223


Ada beberapa standar lingkungan 3.6. Organisasi dan Komisi
lainnya seperti ISO 14000 yang sudah Lingkungan Hidup Independen
baku, tetapi bukan tidak mungkin akan
banyak lagi dihasilkan standar-standar Lembaga Swadaya Masyarakat
lain yang lebih spesifik penggunaannya, (LSM) dibidang lingkungan hidup, yang
misalnya untuk keperluan lingkungan kemudian lebih dikenal sebagai
yang lebih spesifik juga. Organisasi Lingkungan Hidup adalah
lembaga independen, juga dapat
3.5. Hukum Lingkungan membantu masyarakat dalam
pengawasan lingkungan yang sudah
Perangkat hukum dalam rangka didukung oleh perangkat hukum.
pengelolaan lingkungan di Indonesia Organisasi ini dapat pula berfungsi
telah cukup memadai, tetapi pada sebagai kontrol pemerintah.
kenyataannya masih banyak masalah
yang ditimbulkan pelaku pembangunan Selain Organisasi Lingkungan
yang berdampak sangat buruk pada Hidup, diperlukan juga semacam Komisi
lingkungan hidup. Belum sadarnya Lingkungan Hidup yang independen
pelaku pembangunan (termasuk industri) (O'Connor, 1999), dimana Komisi ini
akan pembangunan berkelanjutan yang berbeda dari Lembaga Pengadilan dan
berwawasan lingkungan, harus diatasi. mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Misalnya dengan memberikan pengertian
bahwa dengan tidak membangun sarana • Mempunyai bentuk dan prosedur
pengolahan limbah di pabrik yang pelayanan yang sederhana.
didirikan, memang dalam jangka pendek • Bertujuan untuk membantu pemerintah
pabrik relatif akan mendapatkan membuat keputusan yang lebih baik
keuntungan, sedangkan limbah belum dan benar.
terlalu mencemari lingkungan. Tetapi • Cenderung kooperatif, tidak
dalam jangka panjang, limbah yang bermusuhan.
dibuang ke lokasi sekitar pabrik akan • Berhak mengkaji ulang substansi
melampaui ambang batas yang Keputusan Pemerintah, meskipun
diperbolehkan dan akan merusak harus memperhatikan dan melihat
lingkungan. Hal ini sangat nerugikan seluruh aspek Keputusan Asli Instansi/
masyarakat. Kebijakan Pemerintah tersebut.

Law enforcement (penegakan Tanpa kewenangan bagi Komisi


hukum) menjadi sangat penting dalam Lingkungan Hidup Independen, maka
penerapan hukum lingkungan. Komisi ini tidak akan bermanfaat. Untuk
Diharapkan program penegakan hukum itu sangat diperlukan bahwa Komisi
ini akan berdampak luas, misal: menjadi Lingkungan Hidup ini mempunyai
tertibnya tempat-tempat yang melakukan kewenangan sehingga dapat menjadi
pengolahan limbah karena akan ada kontrol sosial bagi instansi pemerintah.
hukuman yang berlaku seandainya ada Kewenangan ini dapat merupakan
pengingkaran terhadap hukum wewenang untuk mengkritik, memberikan
lingkungan itu sendiri. masukan dan meminta instansi
pemerintah untuk mempertimbangkan
Masyarakat juga akan merasa kembali keputusan-keputusan yang
takut dan dengan sendirinya akan berkaitan dengan peraturan. Misalnya
mengikuti peraturan-peraturan yang wewenang untuk meninjau kembali
ditetapkan. keputusan instansi pemerintah baik
secara keseluruhan maupun sebagian,

224 Pembangunan Lingkungan......... J. Tek. Ling. PTL -BPPT. 7(3): 219-226


wewenang untuk memberikan masukan masyarakat atas informasi lingkungan
sebagai bahan pengganti keputusan asli merupakan faktor penentu berberadaan
pemerintah, terutama apabila ternyata keterlibatan masyarakat yang berkualitas
keputusan pemerintah tidak dapat dan efektif. Hal ini sebagai aktualisasi
menyelesaikan permasalahan yang ada. dari transparansi / keterbukaan dalam
Komisi juga berharap mempunyai konteks kebijakan publik.
kewenangan untuk menggunakan
berbagai metode dalam penyelesaian Akses masyarakat terhadap
suatu masalah, misalnya: penyusunan
informasi telah diakui dan dijamin
konferensi mediasi atau konsiliasi,
dalam instrumen (internasional) Hak
mengupayakan informasi tambahan dari
Azazi Manusia, perlindungan
organisasi atau individu yang
lingkungan dan oleh berbagai konstitusi
mengajukan keberatan dan mencari
pendapat eksternal yang independen. serta perundang-undangannasional.
Misalnya dalam Pasal 5 ayat (2)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Telah diutarakan sebelumnya
tentang Pengelolaan Lingkungan
bahwa Komisi ini bertujuan untuk
Hidup, menyebutkan “Setiap orang
membantu pemerintah membuat
mempunyai hak atas informasi
keputusan yang lebih baik dan benar
lingkungan hidup yang berkaitan
dan meningkatkan kualitas
dengan peran dalam pengelolaan
pengambilan keputusan dalam lingkungan hidup”. Sedangkan Pasal 6
penyediaan layanan-layanan dan ayat (2) menyebutkan “Setiap orang yang
program-program pemerintah. Selain melakukan usaha dan / atau kegiatan
itu Komisi ini juga dapat menciptakan berkewajiban memberikan informasi yang
suasana kondusif dimana kajian ulang benar dan akurat mengenai pengelolaan
administratif dipandang secara positif lingkungan hidup”.
sebagai suatu cara peningkatan
pemberian layanan dan program- Informasi lingkungan hidup dapat
program kepada masyarakat. berupa data, keterangan atau informasi
lain yang berkenaan dengan pengelolaan
Sebagai contoh adalah Komisi lingkungan hidup. Menurut sifat dan
(tribunal) yang terdapat di negara tujuannya, informasi ini memang bersifat
bagian New South Wales (NSW), terbuka untuk diketahui masyarakat,
Australia, dimana O'Connor adalah seperti misalnya dokumen AMDAL,
ketuanya. Anggota Komisi adalah ahli- laporan dan evaluasi hasil pemantauan
ahli hukum sebagai anggota biasa, lingkunganhidup, baik pemantauan
anggota seniornya kadang-kadang penaatan maupun pemantauan
hakim dan ketua Komisi (tribunal) pada perubahan kualitas lingkungan hidup dan
rencana tata ruang. Jadi, masing-masing
umumnya adalah para hakim. Komisi
anggota masyarakat mempunyai hak dan
dapat mempunyai aturan organisasi
sekaligus kewajiban untuk mendapatkan
dan personalia tersendiri.
dan memberikan informasi tentang
lingkungan hidup secara benar. Akses
3.7. Informasi Lingkungan Hidup atas informasi ini bersifat universal,
artinya ada perlindungan yang menjamin
Informasi merupakan sarana hak untuk menyatakan dan
penting dalam penyediaan data dari mengungkapkan pendapat dan
dan akses data oleh masyarakat atau mendapatkan informasi melalui berbagai
pemerintah. Akses masyarakat upaya dan cara tanpa
terhadap informasi atau hak mempertimbangkan batas negara.

Sitomurni, A. I, 2006 225


4. KESIMPULAN Diharapkan kemungkinan-
kemungkinan penyelesaian yang
Pengelolaan lingkungan hidup disampaikan diatas dapat menambah
perlu mendapatkan perhatian khusus dari masukan bagi pertimbangan
pemerintah. Diperlukan kebijakan dan penyelesaian masalah pengelolaan
strategi pemerintah yang tepat dalam lingkungan hidup.
pelaksanaan pembangunan nasional
untuk menjamin peningkatan kualitas DAFTAR PUSTAKA
hidup manusia dan untuk tetap menjaga
kemampuan daya dukung lingkungan. 1. Kusnoputranto, H., 1999; Kebijakan
Pembangunan nasional yang dan Strategi Pengelolaan Limbah
berwawasan lingkungan secara dalam Menghadapi Tantangan
menyeluruh (holistic) merupakan Global, Seminar Nasional Teknologi
kepentingan bersama masyarakat Pengolahan Limbah dan Pengelolaan
Indonesia, maka pelaksanaannya harus Lingkungan, BPPT, Jakarta.
dilakukan secara terpadu yang
melibatkan setiap pelaku pembangunan,
2. O'Connor, Kevin, 1999; Mengkaji
Ulang (review) Keputusan-keputusan
baik pemerintah, masyarakat maupun
Pemerintah, Lokakarya Hak Atas
industri dan memperhatikan faktor-faktor
hard maupun soft sides nya. Informasi Lingkungan, Bapedal-ICEL-
PIAC-LKBN Antara, Jakarta.
3. Santosa, Mas A., 1999; Dasar
Melihat perbandingan yang tak
Pemikiran Hak Publik atas Informasi
seimbang antara banyaknya
Lingkungan dan Relevansi bagi
permasalahan lingkungan, terbatasnya
Pengembangannya di Indonesia,
sarana dan prasarana pengelolaan
Lokakarya Hak Atas Informasi
lingkungan yang disertai kurangnya
Lingkungan, Bapedal-ICEL-PIAC-
kesadaran masyarakat, maka masih
LKBN Antara, Jakarta.
banyak 'pekerjaan rumah' yang harus
diselesaikan oleh seluruh lapisan 4. Silalahi, Daud M., 1999; Peran Serta
masyarakat Indonesia untuk Masyarakat dalam Proses AMDAL,
mendapatkan lingkungan hidup yang Lokakarya Partisipasi Masyarakat
sehat dan nyaman. dan Keterbukaan Informasi dalam
proses AMDAL, BAPEDAL-CEPI,
Jakarta.

226 Pembangunan Lingkungan......... J. Tek. Ling. PTL -BPPT. 7(3): 219-226


Sitomurni, A. I, 2006 219

Potrebbero piacerti anche