Sei sulla pagina 1di 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322138066

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada


Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan

Article · March 2010


DOI: 10.17605/OSF.IO/HNGVJ

CITATION READS

1 14,219

1 author:

Dita Amanah
State University of Medan
44 PUBLICATIONS   17 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ANALISIS SIKAP PENGGUNA JASA LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING BADAN ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA View project

All content following this page was uploaded by Dita Amanah on 30 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN


KONSUMEN PADA MAJESTYK BAKERY & CAKE SHOP CABANG
H.M. YAMIN MEDAN

Dita Amanah
Dosen Universitas Negeri Medan

ABSTRACT

Every company markets their products differently. One of the ways is to set the price of the
product by not reducing the quality of the product, which will ultimately affect customer
satisfaction. This study aims to determine and explain the influence of price and product
quality to customer satisfaction at the Majestyk Branch Bakery & Cake Shop H.M. Yamin
Medan.
The population in this study are all consumers Majestyk Branch Bakery & cake Shop H.M.
Yamin field for one week, amounting to 500 people and 83 people is being sampled in this
study. Data collection techniques used in this study is to spread questionnaires and
observations. The results of the validity of each item is a valid statement. The hypothesis in
this study can be accepted that there is influence between prica and quality products for
customer satisfaction in Majestyk & Cake Shop Branch H.M. Yamin Medan.

Keywords : price, product quality, customer satisfaction

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi pesaingan yang ketat di era globalisasi ini, setiap perusahaan
harus mampu bersaing untuk memenangkan persaingan. Orientasi dunia pemasaran telah
mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied orientied. Setiap perusahaan
harus memperhatikan dan mempertimbangkan kepuasan konsumen. Masalah yang sering
dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan belum tentu mampu memberikan
kepuasan maksimal yang benar – benar diharapkan oleh konsumen atau pelanggan.
Banyak cara yang bisa dicapai oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan
konsumen, misalnya dengan memperhatikan faktor harga. Pada umumnya, konsumen
cenderung akan memilih perusahaan yang menawarkan produknya dengan harga yang relatif
murah. Harga merupakan salah satu bahan pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk
membeli produk pada suatu perusahaan.
Selain harga yang relatif murah, kualitas produk juga sangat mempengaruhi
keberhasilan dan kemajuan suatu usaha bisnis. Perusahaan yang memproduksi produk yang
berkualitas tinggi lebih akan memberi keuntungan dibandingkan dengan memproduksi
produk yang berkualitas rendah. Artinya, konsumen akan bersedia membeli suatu barang
dengan harga yang masuk akal/relatif terjangkau, dengan kualitas barang yang baik.
Kepuasan konsumen menjadi perhatian yang utama bagi kebanyakan perusahaan. Jika
kinerja produk lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai
harapan, pelanggan akan puas; jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. Perasaan –
perasaan itu akan membuat apakah pembeli akan membeli produk tersebut dan akan
membicarakan hal – hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk
tersebut dengan orang lain.
Kepuasan konsumen merupakan konsep penting dalam konsep pemasaran. Melihat
tingginya tingkat kepentingannya pada pemasaran, kepuasan telah menjadi subyek dari

71
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

beberapa penelitian konsumen yang dilakukan cukup gencar oleh perusahaan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah keinginan konsumen yang sebenarnya.
Perusahaan perlu melihat pentingnya konsumen dipuaskan dengan memberikan harga
yang relatif murah dan kualitas produk yang baik. Artinya, memberikan kinerja yang sama
atau melebihi harapan konsumen, dengan tujuan untuk mendapatkan para konsumen yang
loyal (setia) sehingga memberikan manfaat yang tinggi bagi perusahaan.
Majestyk Bakery & Cake Shop adalah toko yang menjual berbagai jenis roti dan kue.
Toko roti ini merupakan salah satu toko roti yang paling pesat perkembangannya di Sumatera
Utara. Saat ini Perusahaan tersebut telah memiliki 18 cabang yang tersebar di Sumatera Utara
dan Jakarta ( www. Majestykbakery.co.id ). Perusahaan ini menetapkan harga yang relatif
murah dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini merupakan strategi yang
sangat baik untuk bisa bertahan dalam persaingan dengan perusahaan sejenis.
Di samping menetapkan harga yang relatif murah, Majestyk Bakery & Cake Shop
juga selalu memberikan beragam produk yang berkualitas untuk semua konsumennya. Saat
ini tersedia lebih dari 400 jenis produk yang disajikan dengan kualitas yang baik dan selalu
fresh from the oven setiap harinya ( www. Majestykbakery.co.id ). Dengan menawarkan
produk yang beranekaragam untuk dipilih konsumen maka akan membuat perusahaan
semakin ramai dikunjungi oleh para konsumen.
Dalam menjaga hubungannya dengan konsumen, Majestyk Bakery & Cake Shop
terus membina hubungan yang baik kepada setiap konsumennya yaitu salah satunya dengan
membuat acara Family Gathering setiap tahunnya. Family Gathering merupakan acara
dimana berkumpulnya semua pelanggan Majestyk yang dimeriahkan dengan acara
Pemeberian hadiah kepada para pelanggan tertentu. Selain itu Majestyk juga mengeluarkan
Majestyk Family Card. Dengan adanya Family Card ini, Perusahaan akan semakin dekat
dengan konsumennya. Banyak fasilitas yang akan diperoleh member Majestyk Bakery &
Cake Shop, yaitu :
 Setiap member akan mendapatkan Family Card.
 Setiap transaksi pesanan akan mendapatkan diskon 5 %.
 Family Card berlaku di seluruh cabang Majestyk Sumatera Utara.
 Setiap member akan mendapatkan sample produk baru.
 Setiap member yang berulang tahun akan diberi surprise Tar ulang Tahun.
Fasilitas – fasilitas tersebut tentunya akan membuat setiap konsumennya merasa puas
dan Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan perusahaan
yang lain.

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Harga
1. Pengertian Harga
Istilah harga tidaklah asing lagi bagi semua orang, nemun kemajuan akan ekonomi
membuat harga mempunyai istilah lain seperti dalam layanan jasa bank, harga disebut juga
dengan bunga dan dalam bisnis akuntansi, periklanan, dan konsultan disebut fee. Harga
tercipta biasanya dari adanya tawar – menawar antara para penjual dengan pembeli, setelah
tercipta kesepakatan harga.
Harga merupakan satu – satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan sedangkan unsur yang lainnya, hanya merupakan unsur biaya saja. Harga
mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan market share yang dapat dicapai oleh
perusahaan. Menurut Swastha dan Sukotjo ( 2000 : 211 ) “Harga adalah sejumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya”.

72
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

Saladin mengemukakan bahwa “harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak
konsumen”.(http://www.one.indoskripsi.com) Sedangkan Menurut Tjiptono (2006 : 178),
secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau
aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
mendapatkan suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan
kebutuhan dan keinginan tertentu.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa. (http://www.bny.web.id/media.).
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah Sejumlah
uang yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mendapatkan
produk atau jasa.

2.1.1.2. Strategi Penetapan Harga


Menurut Peter dan Olson ( 2000 : 232 ) strategi penetapan harga menjadi sesuatu
yang perlu diperhatikan dalam tiga situasi berikuit ini :
1. Ketika harga suatu produk baru sedang ditetapkan.
2. Ketika sedang mempertimbangkan melakukan perubahan jangka panjang bagi suatu
produk yang telah mapan.
3. Ketika sedang mempertimbangkan melakukan perubahan harga jangkan pendek.
Berbagai model banyak ditawarkan untuk memandu pemasar dalam mendesain
strategi penetapan harga. Sebagian besar model berisikan rekomendasi yang sangat mirip dan
kalaupun berbeda biasanya dalam hal seberapa rinci asumsi yang dibangun, berapa banyak
harapan proses penetapan harga dipilih, dan dalam urutan yang mana tugas penetapan harga
yang direkomendasikan untuk mencapai tujuan.
Dikembangkan suatu model yang memiliki enam tahap yang ditunjukkan pada gambar
berikut ini :
Analisis hubungan konsumen – produk

Analisis situasi Lingkungan

Tentukan peran harga dalam strategi pemasaran

Perkiraan biaya produksi dan pemasaran yang relevan

Tentukan tujuan penetapanya

Kembangkan strategi harga dan tetapkan harga

Gambar 1.1 : Tahapan Proses Penetapan Harga


Sumber : Peter dan Olson ( 2000: 233 )

73
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

Tahapan Proses penetapan harga tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :


Analisis hubungan konsumen – produk.
Tahap pertama yang sangat penting dalam proses tersebut adalah melakukan analisis
hubungan konsumen – produk. Perusahaan harus mengeti apa produk yang diinginkan
konsumen dan apa kegunaan produk tersebut bagi konsumen.
Analisis situasi lingkungan.
Perusahaan harus mempertimbangkan situasi lingkungan di sekitarnya seperti; tren ekonomi,
pandangan politik, perubahan sosial, dan hambatan hukum. Elemen – elemen tersebut sudah
harus dipertimbangkan segera mungkin di awal proses perumusan bagian – bagian dari
strategi pemasaran dan harus dipantau secara terus – menerus.
Tentukan peran harga dalam strategi pemasaran.
Dalam situasi tertentu, harga tidak dapat memainkan peran pemosisian yang penting selain
hanya sebagai alat persaingan harga semata. Jika konsumen menikmati kenyamanan
berbelanja yang lebih besar atau jika suatu produk memiliki keunggulan pembeda yang jelas
walaupun harga mungkin ditetapkan sama di atas harga pesaing namun tidak menjadi sesuatu
penting dalam strategi pmosisian.
Perkirakan biaya produksi dan pemasaran yang relevan.
Biaya untuk memproduksi dan memasarkan suatu produk dengan efektif dapat menjadi suatu
tolok ukur yang sangat berguna dalam membuat keputusan harga.
Tentukan tujuan penetapan harga.
Tujuan penetapan harga harus diturunkan dari tujuan pemasaran keseluruhan, yang aman,
pada akhirnya, akan diturunkan dari tujuan perusahaan. Pada dasarnya, tujuan yang paling
umum digunakan adalah berupa pengembalian investasi pada tingkat penetrasi tertentu.
Kembangkan strategi harga dan tetapkan.harga.
Tugas penetapan harga saat ini adalah untuk menentukan suatu strategi penetapan harga dan
harga tertentu yang, (1). Cukup berada di atas biaya untuk dapat menciptakan tingkat laba
yang diinginkan dan mencapai tujuan yang ditetapkan, (2). Merupakan harga yang bersaing
dalam artian kekonsistenannya dengan keseluruhan strategi pemasaran dan pemosisian, dan
(3). Didisain untuk menciptakan permintaan konsumen yang didasarkan pada tawar –
menawar antar biaya konsumen serta nilai.
Dari Tahapan – tahapan di atas, Perusahaan dapat menetapkan harga suatu produk.
Dengan melalui semua proses tahapan tersebut harga dapat disesuaikan dengan keadaan
perusahaan dan konsumen.

2.1.1.3. Tujuan penetapan harga


Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga
produknya. Menurut Tjiptono (2000:152), pada dasarnya terdapat tujuan penetapan harga,
yaitu :
1.Tujuan berorientasi pada laba.
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga
yang dapat menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan istilah maksimasi laba.
2.Tujuan berorientasi pada volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya
berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan
istilah volume pricing objectives.
3.Tujuan berorientasi pada citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan
dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

74
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

4.Tujuan stabilisasi harga


Pada pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan harga mereka.
5.Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan
loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan
pemerintah
Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi
bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh
perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan. Misalnya, pemilihan
tujuan berorientasi pada laba mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan
harga para pesaing. Pilihan ini cocok ditetapkan dalam tiga kondisi, menurut Tjiptono (2000:
153-154) yaitu :
1. Tidak ada pesaing
2. Perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi maksimum
3. Harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi pembeli

2.1.1.4. Tingkat Harga


Tingkat harga merupakan suatu nilai untuk mendapatkan suatu produk kepada
konsumen manfaat dari memiliki atau menggunakan pada suatu waktu tertentu. Pada
dasarnya tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Swastha
(2000:211), faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain :
a. Keadaan Pemerintah
Kondisi Pemerintah sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Pada saat resesi , daya
beli konsumen menurun seiring dengan menurunnya nilai tukar uang. Masyarakat menjadi
penuh pertimbangan dan selektif dalam memilih produk untuk dikonsumsi.
b. Penawaran dan Permintaan
Kuantitas suatu produk akan dibeli tergantung pada tingkat harganya. Semakin tinggi harga,
semakin sedikit barang atau jasa yang diminta konsumen, sebaliknya semakin rendah tingkat
harga, semakin banyak barang atau jasa yang akan konsumen minta.
Sedangakan penawaran adalah jumlah produk yang akan ditawarkan ke pasar oleh para
pemasok dengan harga yang bervariasi dalam suatu periode tertentu.
c. Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan mempengaruhi keputusan manajemen untuk menaikkan atau
menurunkan harga jual produk. Jika permitaan suatu produk bersifat elastis maka keputusan
untuk menurunkan harga jual berakibat pada meningkatnya volume penjualan dalam jumlah
yang relative besar.
d. Persaingan
Persaingan yang ketat antara perusahaan sejenis dapat mempengaruhi tingkat harga suatu
produk. Dalam menentukan tingkat harga produk, manajemen perusahaan akan melihat harga
produk pada perusahaan lainnya. Apakah harga tersebut tinggi, sedang, atau rendah.
e. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan tingkat harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak
dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga
melebihi semua biaya, baik biaya operasi maupun biaya non operasi akan menghasilkan
keuntungan.
f. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan Tujuan – tujuan yang akan dicapai.
Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan yang
lainnya.

75
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

g. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan Pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan
pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penentuan harga maksimum dan
minimum, serta Praktek – praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha – usaha kearah
monopoli.
Jadi jelas bahwa tingkat harga suatu produk dapat berubah setiap waktunya dan dalam
menetapkan tingkat harga produk tersebut perusahaan harus sering melihat lingkungan
sekitarnya.

2.2. Kualitas Produk


2.2.1. Pengertian Kualitas
Menurut Tjiptono (2000:4) Kualitas adalah ”suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk dan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan”. Sedangkan Menurut SNI 19-8402-1991, Kualitas adalah semua ciri dan
karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang
dinyatakan secara tegas maupun tersamar. (http://www.architectional.com)
Menurut ASQC (American Society for Quality Control) (dalam Amiruddin, 2007: 15)
Kualitas ialah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan
dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2007:347), Kualitas Produk adalah kemampuan
suatu produk untuk melakukan Fungsi – fungsinya; kemampuan itu meliputi daya tahan,
kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut
lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.
Menurut Kotler (2002 : 329) untuk menentukan dimensi kualitas barang dapat
melalui tujuh dimensi, yaitu :
1. Bentuk (performance)
Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Keistimewaan (features)
Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan seperti
karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk menjadi yang pertama
dalam memperkenalkan keistimewaan baru yang berharga merupakan salah satu cara
yang efektif untuk bersaing. Suatu perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih
keistimewaan baru yang tepat dengan terlebih dahulu menghubungi para pembeli dan
mengajukan pertanyaan. Tugas selanjutnya adalah memutuskan keistimewaan yang patut
ditambahkan. Untuk tiap kemungkinan keistimewaan, perusahaan harus menghitung nilai
pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan. Perusahaan perlu mengetahui
seberapa besar pasar yang mengiginkan keistimewaan tersebut, berapa waktu yang
dibutuhkan untuk memperkenalkan keistimewaan itu. Sejatinya, perusahaan harus
berupaya agar pasar merespon keistimewaan yang ditawarkan dan memberikan
keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
3. Keandalan (reliability)
Keandalan adalah ukuran kemungkinan sebuah proyek tidak akan rusak atau gagal dalam
suatu periode tertentu. Pembeli pada umumnya akan membayar lebih demi mendapatkan
suatu produk yang dapat diandalkan.
4. Mutu kinerja (conformance)
Mutu kinerja mengacu pada level dimana karakteristik dasar produk itu beroperasi.
Sebagian besar produk ditetapkan pada salah satu dari empat level kinerja, yaitu rendah,
rata – rata, tinggi dan super. Strategi planning institute mempelajari dampak dari mutu
produk yang lebih tinggi dan menemukan korelasi yang sangat positif antara mutu produk

76
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

dengan tingkat pengembalian investasi. Unit – unit bermutu tinggi mendapatkan hasil
yang lebih banyak karena mutu unggul (premium) sehingga memungkinkan untuk
menetapkan harga yang lebih tinggi (premium). Perusahaan mendapatkan keuntungan
dari pembelian ulang yang lebih banyak, kesetian pelanggan dan kesan yang positif serta
biaya yang efektif untuk memberikan kualitas yang lebih baik dan hasilnya jauh lebih
tinggi dari unit bisnis yang berproduksi mutu rendah. Suatu perusahaan harus
memutuskan bagaimana mengelola kualitas kinerja sehingga dengan persaingan pasar
yang semakin ketat. Pertama, perusahaan terus mengembangkan produk, menghasilkan
tingkat pengembalian investasi, dan pangsa pasar yang tertinggi. Strategi kedua adalah
mempertahankan mutu produk pada level tertentu. Karena banyak perusahaan yang
membiarkan mutu mereka tidak berubah setelah formulasi awal kecuali jika terjadi
kegagalan pangsa pasar. Dan strategi ketiga adalah mengurangi mutu produk seiring
dengan waktu. Beberapa perusahaan melakukan hal ini untuk mengimbangi kenaikan
biaya dan ada juga yang sengaja mengurangi mutu untuk menaikkan laba sekarang walau
tindakan ini berpotensi merusak profitabilitas jangka panjang mereka.
5. Daya tahan (durability)
Daya tahan (durability) adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam
kondisi normal atau berat. Daya tahan merupakan atribut yang berharga untuk
menawarkan sebuah produk. Pembeli biasanya rela membayar lebih untuk barang yang
mempunyai reputasi tinggi karena tahan lama.
6. Pelayanan (service ability)
Pelayanan yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan kompetensi, kemudahan
dan akurasi dalam memberikan pelayanan untuk perbaikan barang.
7. Keindahan / gaya (aesthetics)
Keindahan / gaya merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai – nilai
estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi serta preferensi
individual.
Dari hal – hal di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menciptakan produk yang
berkualitas perusahaan harus memperhatikan dimensi kualitas barang, agar setiap
konsumen mendapatkan kepuasan terhadap produk yang diinginkannya. Jadi produk yang
memiliki kualitas yang baik akan menciptakan kepuasan konsumen yang baik pula.

2.2.2. Pengertian Produk


Kotler (dalam Simamora, 2001:139) menyatakan :”Produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan, ataupun dikonsumsi
yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan”.
Amir (2005:8) mendifinisikan produk sebagai :”Apa saja yang dapat ditawarkan
kepada pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan mereka”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konsumen membeli tidak hanya
sekedar kumpulan atribut fisik saja. Pada dasarnya mereka membayar sesuatu yang
memuaskan keinginan. Jadi sebuah produk yang baik juga menjual manfaat produk itu
sendiri. Konsumen membeli produk dengan fungsinya sekaligus maknanya. Produk
merupakan simbol atribut pribadi, tujuan dan pola sosial. Konsumen membeli produk yang
mampu memperkuat citra konsumen dan seorang konsumen merupakan penilai yang tajam
tentang sebuah produk.

77
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

2.2.2.1. Fungsi Produk


Ketika konsumen membeli sebuah produk, maka ia memiliki sebuah harapan
bagaimana produk tersebut berfungsi. Selanjutnya menurut Kotler (dalam
Simamora,2001:139) fungsi produk adalah sebagai berikut :
1. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan. Inilah yang disebut dengan
diskonfirmasi positif (positif disconfirmasi). Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa
puas.
2. Produk berfungsi seperti apa yang diharapkan. Inilah yang disebut dengan konfirmasi
sederhana (simple confirmasi). Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa puas dan
tidak mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral.
3. Produk berfungsi lebih buruk dari apa yang diharapkan. Inilah yang disebut dengan
diskonfirmasi negative (negative disconfirmasi). Produk yang berfungsi buruk, tidak
sesuai dengan harapan konsumen dan akan menyebabkan kekecewaan sehingga
konsumen merasa tidak puas.

2.2.2.2. Klasifikasi Produk


Menurut Gitosudarmo (2000:182) produk dapat diklasifikasikan berdasarkan daya
tahan produk dan tujuan pembelian. Berdasarkan pembagian tersebut maka klasifikasi
produk masing – masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Daya tahan
a. Barang tahan lama
Barang tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya dipakai untuk waktu
lama, misalnya alat perlengkapan rumah tangga, alat – alat dapur, mebel, televisi,
barang otomotif, dan lain sebagainya. Penjualan dan penawaran barang tahan lama
pada umumnya dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan pendekatan pribadi
(personal selling), memberikan penjelasan tentang keunggulan barang yang
ditawarkan, kotinuitas supply dan dalam hal ini biasanya memerlukan banyak garansi
atau pelayanan purna jual.
b. Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi satu
kali pemakaian. Misalnya makanan, minuman, sabun, shampoo, minyak wangi dan
sebagainya. Barang ini sering dibeli oleh karena itu haruslah mudah didapat dan
pembeli dimotivasi untuk mencoba produk.
2) Barang konsumsi
a. Barang konvenien (convenience goods)
Barang konvenien ini akan dibutuhkan oleh masyarakat untuk kehidupan setiap hari.
Barang ini memiliki sifat – sifat tertentu yaitu frekuensi pembeliannya tinggi dan
konsumen berkeinginan hanya dengan sedikit usaha mendapatkannya. Sebagai contoh
dari produk ini adalah beras, sayuran, lauk pauk dan lain sebagainya. Barang konvenien
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : barang kebutuhan pokok, barang impulsive dan
barang darurat. Barang kebutuhan pokok adalah barang yang dibutuhkan untuk
kehidupan sehari – hari dan tampa barang tersebut konsumen tidak dapat bertahan hidup.
 Barang impulsive adalah barang yang dibeli tampa rencana dimana konsumen secara
mendadak setelah melihat barang tersebut lalu tertarik dan membeli produk tersebut.
 Barang darurat adalah barang yang dibeli untuk kebutuhan – kebutuhan mendadak dan
biasanya tidak dapat ditunda, misalnya obat – obatan.
b. Barang belanja (shopping goods)
Barang belanja adalah barang kebutuhan pelengkap yang mana terhadap barang tersebut
dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen terlebih dahulu
memperbandingkan dan mempertimbangkan dengan matang berbagai hal yang berkaitan

78
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

dengan barang tersebut. Perbandingannya biasanya meliputi keserasian mutu, warna,


harga, model dan sebagainya. Barang tersebut bukan merupakan kebutuhan pokok karena
tampa barang tersebut sebenarnya bisa bertahan hidup. Contoh barang ini seperti hiasan
dinding.
c. Barang spesial (barang mewah)
Barang special adalah barang kebutuhan sehari – hari yang pada umumnya harganya
mahal dan kebutuhannya tidak menuntut jumlah yang banyak serta frekuensi
pembeliannya pun sangat kecil misalnya mobil, sepeda motor, camera, antena parabola,
dan lain sebagainya.

2.2.2.3. Tingkat Produk


Menurut Kotler dan Susanto (2001:560) dalam merencanakan penawaran pasar atau
produk, pemasar harus memikirkan lima tingkat produk, yaitu :
1. Manfaat utama
Tingkat paling dasar adalah manfaat utama, yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan. Pemasar harus memandang dirinya sendiri sebagai
pemberi manfaat. Dalam hal sepeda motor, konsumen membeli kenyamanan dan kualitas.
2. Produk generic
Pada tingkat kedua adalah produk generic. Pemasar harus merubah manfaat utama itu
menjadi produk generic, yaitu versi dasar dari produk tersebut. Misalnya pada sebuah
hotel yaitu suatu bangunan yang memiliki ruangan – ruangan yang disewakan.
3. Produk yang diharapkan
Pada tingkat yang ketiga adalah produk yang diharapkan, yaitu satu set atribut dan
persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu.
Misalnya tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air
ledeng yang lancer, telepon, lemari pakaian dan ketenangan.
4. Produk tambahan
Pada tingkat yang keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan, yaitu yang
meliputi tambahan dan manfaat yang akan membedakan dari produk pesaing. Misalnya
hotel dapat menambahkan produknya dengan melengkapinya dengan televisi, bunga –
bunga segar, pelayanan chek in dan chek out yang cepat.
5. Produk potensial
Pada tingkat yang kelima adalah produk potensial, yaitu semua tambahan dan perubahan
yang mungkin di dapat produk tersebut di masa depan. Disinilah perusahaan berusaha
mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawarannnya.
Beberapa perusahaan yang paling berhasil menambahkan manfaat pada penawarannya
yang tidak hanya memuaskan pelanggan juga menyenangkannya. Menyenangkan dalam
arti memberikan kejutan yang tidak terduga pada penawarannya.

2.3. Kepuasan Konsumen


Menurut Kotler (2002:42), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan persepsi/ kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
produk dan harapan-harapannya.
Menurut Oliver (dalam Barner, 2001:64), kepuasan adalah tanggapan konsumen atas
terpenuhi kebutuhannya. Hal itu berarti penilaian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari
suatu barang atau jasa ataupun barang atau jasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan
yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan dibawah
harapan atau pemenuhan kebutuhan melebihi harapan konsumen.

79
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai respon konsumen terhadap ketidak sesuaian


antara tingkat kepentingan sebelumnya dengan kinerja aktual yang dirasakan setelah
pemakaian. (http://www.scribd.com/doc 2004 : 14)
Menurut Tjiptono dan Anantasia (2006:102), Terciptanya kepuasan pelanggan akan
memberikan manfaat, diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan pelanggan
menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang serta terciptanya loyalitas pelanggan.
Jones dan Sasser, melalui makalahnya di Harvard Business Review yang berjudul
Why Satisfied Customer Defect menyarankan bahwa inti dari strategi yang sukses dalam
mengelola kepuasan pelanggan adalah kemampuan dalam mendengar pelanggan.
(http://www.astosubroto.com.2000:6)
Menurut Lupiyoadi (2001 : 158),ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen, yaitu :
a. Kualitas Produk. Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan. Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkannya.
c. Emosional. Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang
lain kagum kepadanya bila dia memakai produk dengan merek tertentu.
d. Harga. Produk dengan kualitas sama tapi menetapkan harga yang relatif murah akan
memberi nilai yang tiunggi kepada pelanggannya.
e. Biaya dan Kemudahan. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
membuang waktu untuk mendpatkan suatu produk, cenderung puas terhadap produk.

2.4. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan, maka
penulis memberikan hipotesis dalam penelitian ini adalah :”Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada Majestyk
Bakery & Cake Shop”.

3. METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Majestyk Bakery & Cake Shop yang berlokasi di Jalan
Prof. H. M. Yamin SH. No. 267 B Medan.
2. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi yang menjadi penelitian ini adalah seluruh konsumen di Majestyk Bakery & Cake
Shop cabang H. M. Yamin Medan, dengan rata-rata konsumen berkisar 500 orang selama
satu minggu yang diperoleh dari hasil pra penelitian dengan bertanya langsung kepada
Bagian Penjualan Majestyk Bakery & Cake Shop cabang H. M. Yamin Medan.
Sampel
Berdasarkan keadaan populasi ini maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
500
n
500(0.1) 2  1

n = 83,333

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 83 orang dengan taraf kesalahan 10%. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

80
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

dengan tujuan tertentu, dengan kriteria bahwa konsumen yang dijadikan sampel penelitian
adalah konsumen yang datang membeli produk Majestyk Bakery & Cake Shop.
3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.1.1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
3.3.1.1.1. Harga (X1)
3.3.1.1.2. Kualitas Produk (X2)
3.3.1.2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Kepuasan Konsumen (Y)
3.3.2. Defenisi Operasional
a. Harga adalah Nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Indikator
pada harga yaitu:
 Tingkat harga
 Potongan harga
b. Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Indikator
pada Kualitas Produk yaitu:
 Bentuk
 Keistimewaan
 Keandalan
 Mutu kinerja
 Daya tahan
 Pelayanan
 Keindahan
c. Kepuasan Konsumen (Y) adalah tingkat dimana konsumen mersa bahwa kebutuhan,
keinginan dan harapannya terhadap suatu produk atau jasa telah terpenuhi bahkan
terlampaui. Indikator pada Kepuasan Konsumen adalah :
 Kualitas Produk
 Kualitas Pelayanan
 Emosional
 Harga
 Biaya dan Kemudahan

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Pengamatan secara langsung terhadap berbagai keadaan yanga ada di lapangan Majestyk
bakery & Cake Shop cabang Jalan. Prof. H. M. Yamin, SH. No. 267 B Medan dan
keadaan karyawan dalam melayani konsumen.
b. Angket
Skala penilaian yang digunakan untuk setiap responden adalah skala Likert dengan
ketentuan sebagai berikut :
Untuk Variabel Harga dan Kualitas Produk :
 Sangat Setuju (SS) dengan skor 5
 Setuju (S) dengan skor 4
 Ragu-ragu (RG) dengan skor 3
 Tidak Setuju (TS) dengan skor 2
 Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1
Untuk Variabel Kepuasan Konsumen :
 Sangat Puas (SP) dengan skor 5
 Puas (P) dengan skor 4

81
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

 Cukup Puas (CP) dengan skor 3


 Tidak Puas (TP) dengan skor 2
 Sangat Tidak puas (STP) dengan skor 1

3.5. Analisa Data


Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen adalah
menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Perhitungan analisis jalur ini akan
menggunakan SPSS(Statistical Packages for the Social Science) 15.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Variabel Harga (X1)
A. Tingkat Harga yang ditetapkan dalam suatu produk dapat menambah minat konsumen
untuk membeli produk tersebut. Tingkat Harga yang bervariasi membuat konsumen
bebas memilih produk – produk yang diinginkannya. Hal ini sesuai dengan jawaban
responden yang menyatakan bahwa produk
B. Majestyk Bakery & Cake Shop memiliki tingkat harga yang bervariasi yang dapat
dijangkau oleh semua pihak.
Potongan Harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat meningkatkan
minat untuk membeli sebuah produk dan juga dapat meningkatkan jumlah penjualan
bagi perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
bahwa Majestyk Bakery & Cake shop memberikan potongan harga yang cukup besar
kepada pelanggannya.
Variabel Kualitas Produk (X2)
A. Bentuk berupakan salah satu karakteristik penting dalam membuat sebuah produk.
Bentuk akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Bentuk yang unik dapat menarik perhatian konsumen dan akan membeli produk
tersebut. Hal ini sesuai dengan dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa
produk Majestyk Bakery & Cake Shop memiliki bentuk yang menaraik dan bagus
dengan tampilan yang berbeda pada setiap jenisnya..
B. Keistimewaan dalam sebuah produk adalah salah satu cara terbaik dalam bersaing
dengan produk lain. Produk yang selalu baru setiap harinya ditambah variasi yang
banyak akan menciptakan peluang besar dalam menarik perhatian para pembeli. Hal
ini sesuai dengan produk Majestyk Bakery & cake Shop yang selalu baru setiap
harinya dan bervariasi.
C. Keandalan dalam sebuah produk juga merupakan pertimbangan bagi konsumen untuk
membeli sebuah produk. dan biasanya konsumen lebih suka membayar lebih pada
suatu produk yang telah terbukti keandalannya. Hal ini sesuai dengan jawaban
responden yang menyatakan bahwa produk Majestyk Bakery & cake Shop tidak
mudah rusak.
D. Mutu Kinerja yang baik dari sebuah produk dapat berpotensi untuk membuat harga
jual yang lebih tinggi dan pembelian ulang yang tinggi karena kepercayaan yang
diberikan pelanggan terhadap produk tersebut. Hal ini sesuai dengan jawaban
responden yang menyatakan bahwa produk Majestyk Bakery & Cake Shop memiliki
variasi rasa yang banyak dan rasa yang dihasilkan enak.
E. Daya Tahan adalah ukuran nilai ekonomis yang diberikan sebuah produk. Dimana
konsumen biasanya lebih menyukai produk yang memiliki nilai ekonomis yang

82
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

tinggi, dengan kata lain sebuah produk tersebut dapat disimpan dan dapat bertahan
cukup lama.
F. Pelayanaan yang diberikan oleh karyawan toko kepada konsumen merupakan salah
satu cara untuk menarik perhatian konsumen. Hal tersebut terlihat pada jawaban
responden yang menyatakan bahwa saat melakukan pembelia produk, Karyawan toko
majestyk bakery & cake Sho bersikap ramah dan sopan.
G. keindahan/ gaya dalam sebuah produk tidak dapat dinilai secara objektif karena
keindahan/ gaya yang terdapat dalam sebuah produk tergantung dari kepribadian
konsumen. Hal ini disesuai jawaban responden yang merasa percaya diri dan bangga
saat menikmati produk – produk Majestyk Bakery & Cake Shop.
Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
A. Kualitas Produk adalah faktor yang sangat penting dalam memnciptakan produk.
Produk yang memiliki kulaitas yang tinggi akan membuat konsumen puas saat
menikmatinya. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa
mereka akan merasa puas apabila produk yang akan dipilih bervariasi dan
mempunyai mutu yang tinggi.
B. Kualiatas Pelayanan adalah faktor pendukung keberhasilan suatu Perusahaan.
Pelayanan yang baik akan membuat konsumen merasa diperhatikan. Hal ini sesuai
dangan jawaban konsumen yang menyatakan mereka puas tehadap keramahan dan
kesopanan karyawan pada saat konsumen melakukan pembelian.
C. Emosional seseorang dapat timbul apabila kebutuhan mereka terpenuhi. Perasaan –
perasaan itu timbul ketika konsumen menikmati produk tertentu sesuai dengan
harapan mereka. Hal ini ditunjukkan oleh produk Majestyk Bakery & Cake Shop. Di
mana, konsumen merasa puas setelah membeli dan menggunakan produk tersebut.
D. Harga adalah salah satu faktor yang paling sering dilihat oleh konsumen pada saat
membeli produk. Konsumen akan cenderung memilih dan membeli produk yang
memiliki harga yang relatif murah. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang
puas terhadap produk Majestyk yang harganya relatif murah namun tidak mengurangi
kualitasnya.
E. Biaya dan Kemudahan pada saat membeli suatu produk juga sangat diperhatikan oleh
konsumen. Dimana, produk tersebut mudah ditemukan dan tidak perlu biaya
tambahan untuk memperolehnya. Hal tesebut sesuai dengan jawaban responden yang
puas terhadap letak toko Majestyk Bakery & Cake Shop.

2. Analisis Data Penelitian


Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Harga (X1)
Setiap item pernyataan dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel
sehingga dapat dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel harga (X1) tersebut
layak digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Harga (X1)
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.796 .820 4

83
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

Dari perhitungan reabilitas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,796. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 95% dengan alpha 5% dan df – 2 =
30 – 2= 28 ; yaitu 0,374. Jadi dapat dinyatakan bahwa pernyataan dalam dalam vaiabel Harga
(X1) ini adalah reliabel (0,796 > 0,374).

Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Kualitas Produk (X2)


Setiap item pernyataan dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel
sehingga dapat dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel kualitas produk (X2)
tersebut layak digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Kualitas Produk (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
.835 .879 14

Dari perhitungan reabilitas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,835. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 95% dengan alpha 5% dan df – 2 =
30 – 2= 28 ; yaitu 0,374. Jadi dapat dinyatakan bahwa pernyataan dalam dalam vaiabel
kualitas produk (X2) ini adalah reliabel (0,835 > 0,374).

Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)


Setiap item pernyataan dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat r hitung > r tabel
sehingga dapat dinyatakan bahwa setiap item pernyataan dalam variabel kepuasan konsumen
(Y) tersebut layak digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Reabilitas Angket Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.795 .816 10

Dari perhitungan reabilitas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,795. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 95% dengan alpha 5% dan df – 2 =
30 – 2= 28 ; yaitu 0,374. Jadi dapat dinyatakan bahwa pernyataan dalam dalam vaiabel
kepuasan konsumen (Y) ini adalah reliabel (0,795 > 0,374).

3. Pembahasan Hasil Penelitian


A. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada konsumen Majestyk Bakery & Cake
Shop cabang H. M. Yamin, maka diperoleh hasil bahwa secara simultan harga (X1) dan
kualitas produk (X2) berpengaruh terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,483 atau
48,3% dan sebesar 0,517 atau 51,7% merupakan pengaruh yang datang dari faktor lain.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang

84
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

menyatakan “ada pengaruh antara harga dan kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen pada Majestyk Bakery & Cake Shop” dapat diterima
B. Dari penelitian diatas, untuk membuktikan hipotesis diterima maka F hitung > F tabel. Dari
tabel Anova di dapat F hitung sebesar 36,638. Dan F tabel dihitung dengan ketentuan
taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = n – k. dimana k adalah jumlah variabel
bebas. Maka, dk = 83 – 2 = 81, dan diperoleh nilai F tabelnya adalah 3,11. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa F hitunng > F tabel (36,638 > 3,11). Berdasarkan dari ketentuan tersebut
maka hipotesis dapat diterima.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. KESIMPULAN
1. Harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Majestyk
Bakery & Cake Shop cabang H. M. Yamin Medan.
2. Konstanta sebesar 15,255 menyatakan bahwa ada atau tidaknya harga dan
kualitas produk, maka kepuasan konsumen terhadap Majestyk bakery & Cake
Shop akan tetap sebesar 15,255 (asumsi faktor lain tetap).
3. X1 sebesar 0,347 menyatakan bahwa harga akan meningkatkan kepuasan
konsumen terhadap Majestyk Bakery & Cake Shop (asumsi faktor lain tetap).
4. X2 sebesar 0,433 menyatakan bahwa kualitas produk akan meningkatkan
kepuasan konsumen terhadap Majestyk Bakery & Cake Shop (asumsi faktor lain
tetap).
5. Pengaruh harga (X1) terhadap Kualitas Produk (X2) yaitu sebesar 0,563 atau
56,3%.
6. Harga (X1) yang diukur oleh Kepuasan Konsumen (Y) memiliki pengaruh
terhadap meningkatnya kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh harga secara
langsung berpengaruh terhadap kepuasan konsumen adalah 12%. Berdasarkan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
“ada pengaruh antara harga terhadap kepuasan konsumen pada Majestyk Bakery
& Cake Shop ” dapat diterima.
7. Kualitas produk (X2) yang diukur oleh Kepuasan Konsumen (Y) memiliki
pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh kualitas produk
secara langsung berpengaruh terhadap kepuasan konsumen adalah 18,7%.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan “ada pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen
pada Majestyk Bakery & Cake Shop” dapat diterima.
8. Berdasarkan dari nilai signifinasi (sig) variabel harga dan kualitas produk adalah
signifikan. Dimana, sig harga 0,00 < 0,05. dan signifinasi (sig) variabel kualitas
produk adalah 0,0.
9. Secara simultan harga (X1) dan kualitas produk (X2) berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen sebesar 0,478 atau 47,8% dan sebesar 0,522 atau 52,2%
merupakan pengaruh yang datang dari faktor lain . Berdasarkan penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “ada pengaruh
antara harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada Majestyk
Bakery & Cake Shop” dapat diterima.
10. Jika hasil penelitian dikaitkan dengan sampel yang ada pada konsumen Majestyk
Bakery & Cake Shop cabang H. M. Yamin dengan sampel yang diluar konsumen
Majestyk Bakery & Cake Shop cabang H. M. Yamin maka diperoleh hasil ;
berdasarkan dari jawaban responden pada sampel pada konsumen Majestyk
Bakery & Cake Shop cabang H. M. Yamin menyatakan bahwah harga dan
kualitas produk Majestyk bakery & Cake Shop adalah baik. Begitu juga dengan

85
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

jawaban yang diberikan pada sampel yang ada diluar konsumen Majestyk Bakery
& Cake Shop cabang H. M. Yamin yang menyatakan bahwa harga dan kualitas
produk Majestyk bakery & Cake Shop juga baik. Hasil ini diperoleh berdasarkan
dari hasil uji vailiditas dan reabilitas angket yang telah dilakukan terlebih dahulu.

5.2. SARAN
1. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa harga dan kualitas produk memiliki
pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu, Pihak perusahaan Majestyk
Bakery & Cake Shop hendaknya teliti dalam menetapkan harga suatu produk.
2. Majestyk Bakery & Cake Shop hendaknya terus menjaga dan meningkatkan kualitas
produknya meskipun harga yang ditetapkan relatif murah dibandingkan perusahaan
lain.
3. Majestyk Bakery & Cake Shop hendaknya meningkatkan kualitas Ppelayanan agar
kepuasan konsumen lebih tinggi lagi
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk memiliki pengaruh
terhadap kepuasan konsumen sehingga dalam hal ini hendaknya perusahaan dapat
menjadikannya sebagai strategi pemasarannya.
5. Bagi peneliti berikutnya yang tertarik meneliti tentang harga dan kualitas produk
terhadap kepuasan konsumen sebaiknya menambahkan variabel lain seperti kualitas
pelayanan sehingga penelitian berikutnya dapat lebih sempurna.

Referensi
Amir, M.Taufiq. (2005). Dinamika Pemasaran. PT. Raja Grafindo Pustaka Utama,. Jakarta.

Amiruddin, Ridwan. (2007). Pendekatan Mutu dan Kepuasan Pelanggan dalam Pelayanan
Kesehatan, Makassar, Unhas.

Architectional. (2009). http://www.architectional.com. Diakses 8 Juli 2009.

Astosubroto. (2009). http://www.astosubroto.com. Diakses 8 Juli 2009.

Barner, G. James. (2001). Secret of Customer Relationship Management: Rahasia Hubungan


Konsumen. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Bny. (2009). http://www.bny.web.id/media. Diakses 8 Juli 2009.

Gitosudarmo, Indriyo. (2000). Manajemen Pemasaran. Edisi I, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Indoskripsi. (2009). http://www.one.indoskripsi.com. Diakses 8 Juli 2009.

Kotler, Philip dan Armstrong. (2007). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan, Cetakan
Kedua, PT. Indeks, Jakarta.

_________. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium,: PT. Prenhallindo, Jakarta.

_________ dan Susanto. (2001). Dasar-dasar Pemasaran, Jilid I, Edisi 9, PT. Indeks, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta.

Majestykbakery. (2009). http://www.majestykbakery.co.id. Diakses 8 Juli 2009.

86
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 2 No.1, Maret 2010, p : 71-87

Peter dan Olson. (2000). Consumer Behaviour. Edisi 4, Jilid 2,: Erlangga, Jakarta.

Scribd. (2009). http://www.scribd.com/doc. Diakses 8 Juli 2009.

Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Swastha, Basu dan Sukotjo. (2000), Manajemen Pemasaran Modern Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy. (2006). Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.

_________ dan Anantasia (2006). Total Quality Management. Penerbit Andi, Yogyakarta.

87

View publication stats

Potrebbero piacerti anche