Sei sulla pagina 1di 13

EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-

PROCUREMENT) PADA LPSE KOTA PEKANBARU


Oleh :
Utari Swadesi
Email : Utariswadesi05@gmail.com

Pembimbing : Abdul Sadad, S.Sos, M.Si


Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT
This research is based on the phenomenon is still often the occurrence of corruption,
collusion and nepotism (KKN) practices of goods and services by the government. So that e-
procurement can be an instrument to prevent and reduce corruption, collusion and nepotism
(KKN) because through e-procurement program, procurement of goods and services can
further improve transparency and accountability, increase market access and fair business
competition, Improve the efficiency of the procurement process, support monitoring and
auditing processes, and meet real-time information access needs. So the purpose of this study
is to know the effectiveness of procurement of goods and services electronically (e-
procurement) on LPSE Pekanbaru and to determine the factors that affect the effectiveness of
procurement of goods and services electronically (e-procurement) on LPSE Pekanbaru.

The concept of theory used is effectiveness, which Mahmudi proposes. This research
uses qualitative research methods with descriptive data assessment. In the data collecting
researchers using interviewing techniques, observation and documentation. By using key
informant as source of information and technique of tringulation as source in testing of data
validity.

The results of this study by using e-procurement program in the procurement of goods
and services within Pekanbaru city government has not been implemented effectively.
Because this is due to limited human resources (HR), technical difficulties and limited
funding. Which all these factors greatly affect the effectiveness of procurement of goods and
services electronically (e-procurement) on LPSE Pekanbaru.

Keywords: Effectiveness, E-Procurement, LPSE

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 1


PENDAHULUAN Pengadaan barang/jasa yang
dilakukan instansi pemerintah dibiayai oleh
Latar Belakang Masalah dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan pengadaan barang/jasa
Desentralisasi pemerintahan atau yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari
otonomi daerah adalah sebuah bentuk pinjaman/hibah luar negeri (PHLN) serta
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang tanpa menggunakan dana APBN
untuk menyelenggarakan pemerintahan memerlukan pedoman pengaturan sendiri
yang baik dan bersistem. Organisasi publik yang diatur oleh direksi berdasarkan
dalam hal ini birokrasi pemerintahan pedoman umum pelaksanaan barang dan
sebagai stakeholders seharusnya memiliki jasa yang telah ditetapkan menteri BUMN.
rasa kepekaan terhadap kepentingan dan Proses pengadaan barang dan jasa
permasalahan masyarakat yang harus sebelum tahun 2010 masih dilakukan
dipecahkan. Birokrasi juga dituntut secara konvensional, yaitu pertemuan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan langsung antara pihak yang terkait dalam
tugasnya dan tidak melaksanakan bentuk pengadaan seperti penyedia pengadaan
penyalahgunaan wewenang dan melampaui barang atau jasa dan panitia pengadaan
batas kewenangannya. Dengan ini akan barang atau jasa. Pertemuan langsung
tercipta bentuk pelayanan publik yang dengan pihak penyedia barang/jasa dinilai
efisien dan efektif, transparan, akuntabel memiliki kelemahan, yaitu masih adanya
serta akses pasar dan persaingan usaha praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
yang sehat. berkembang sehingga merugikan negara.
Untuk menciptakan layanan publik Selain itu waktu yang lama dinilai dapat
yang berkualitas dengan biaya rendah, menyia-nyiakan waktu dan biaya, serta
maka pemerintah Indonesia telah kurangnya persaingan antar pemasok yang
mengeluarkan kebijakan dan strategi disebabkan oleh pemberian hak tertentu
nasional pengembangan e-government oleh panitia pengadaan.
melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun Dari berbagai fenomena di atas
2003, yang merupakan payung hukum dari dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
seluruh kebijakan detail teknis di bidang e- permasalahan pengadaan barang/jasa dalam
government. Olehnya itu dalam mendukung bentuk fraud yang disebabkan oleh sistem
terselenggaranya good governance, maka pengadaan yang belum dapat digunakan
kini di setiap instansi pemerintah dengan optimal, kurangnya penegakan
diwajibkan untuk menggunakan aplikasi kebijakan/peraturan yang ditetapkan
layanan e-procurement. pemerintah, dan kurangnya tenaga ahli
Fraud merupakan tindakan dalam pelaksanaan e-Procurement, serta
kecurangan yang disengaja untuk masih adanya penyalahgunaan wewenang
mendapatkan keuntungan pribadi maupun oleh tim pengadaan barang/jasa pada
kelompok yang melanggar hukum. instansi pemerintah. Selain itu kurang
Biasanya dilakukan oleh orang-orang yang adanya sinergi dengan penggunaan e-Audit.
memiliki jabatan atau kewenangan terhadap Berdasarkan fenomena-fenomena
aset baik perusahaan ataupun negara. Kasus tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji
fraud dapat terjadi pada instansi permasalahan tersebut dengan mengangkat
pemerintah, Badan Usaha Milik Negara suatu judul penelitian yaitu :
(BUMN), serta Badan Usaha Milik Daerah EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG
(BUMD) terutama dalam kegiatan DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-
pengadaan barang/jasa. Kegiatan PROCUREMENT) PADA LPSE KOTA
pengadaan barang/jasa sangat dibutuhkan PEKANBARU
oleh instansi pemerintah/BUMN/BUMD
dalam mendukung kegiatan operasional.

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 2


Perumusan Masalah a. Manfaat Praktis
Berdasarkan pada latar belakang 1. Hasil penelitian ini diharapkan
masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dijadikan bahan informasi
penulis mengemukakan perumusan atau sebagai bahan evaluasi
masalah sebagai berikut : terhadap Pengadaan Barang dan
1. Bagaimana Efektivitas Jasa Secara Elektronik (E-
Pengadaan Barang dan Jasa Procurement) Pada LPSE Kota
Secara Elektronik (E- Pekanbaru.
Procurement) Pada LPSE Kota 2. Bagi penulis, sebagai upaya
Pekanbaru? pemahaman dan pengembangan
2. Apa faktor-faktor yang ilmu yang diperoleh selama
mempengaruhi Efektivitas perkuliahan
Pengadaan Barang dan Jasa 3. Selanjutnya sumbangan
Secara Elektronik (E- pemikiran untuk mengatasi
Procurement) Pada LPSE Kota masalah yang sama atau terkait
Pekanbaru? di masa yang akan datang.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
KONSEP TEORI
1. Tujuan Penelitian 1. Efektivitas
Adapun tujuan dari penelitian ini Efektivitas berasal dari kata
adalah : dasar efektif, kata efektif
1. Untuk mengetahui Efektivitas mempunyai arti efek, pengaruh,
Pengadaan Barang dan Jasa akibat atau dapat membawa hasil.
Secara Elektronik (E- Jadi, efektivitas adalah keaktifan
Procurement) Pada LPSE Kota ,daya guna, adanya kesuaian dalam
Pekanbaru suatu kegiatan orang yang
2. Untuk mengetahui faktor-faktor melaksanakan tugas dengan sasaran
yang mempengaruhi Efektivitas yang dituju.
Pengadaan Barang dan Jasa Sadad (2014:41)
Secara Elektronik (E- mengatakan bahwa konsep
Procurement) Pada LPSE Kota efektivitas merupakan konsep yang
Pekanbaru luas mencakup berbagai faktor dan
dari sudut pandang mana kita
2. Manfaat Penelitian melihatnya. Pada umumnya
Adapun manfaat dari penelitian ini efektivitas dihubungkan dengan
adalah : berbagai cara pencapaian tujuan
a. Manfaat teoritis baik dari segi proses ataupun dari
1. Penelitian ini diharapkan segi waktu.
mendapat penemuan baru Wiludjeng (2007:4)
guna memperkaya mengatakan efektif adalah
khasanah keilmuan di kemampuan untuk menetapkan
bidang administrasi negara tujuan yang tepat atau kemampuan
2. Sebagai bahan kajian teoritis melakukan pekerjaan yang benar
dalam upaya efektivitas (doing the right things). Efektif
Pengadaan Barang dan Jasa dapat dinilai dari pemenuhan atau
Secara Elektronik (E- realisasi tujuan atau dari output
Procurement) Pada LPSE suatu tugas. Sedangkan Danim
Kota Pekanbaru (2004:117) beranggapan bahwa
efektif merujuk pada hasil guna dan
efisien merujuk pada hasil kerja.

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 3


Badrudin (2014:21) hubungan sebuah organisasi dengan
mengatakan efektif adalah lingkungan nya. Secara paradoksal
kemampuan mengerjakan sesuatu dapat dikatakan bahwa sebuah
dengan benar. Efektivitas banyak organisasi mungkin efektif (suatu
berkaitan dengan tujuan karena hubungan langgeng dengan
semakin dekat organisasi kepada lingkungannya) tetapi tidak efisien
tujuannya, semakin efektif (secara intern ia penuh
organisasi tersebut. pemborosan).
Winardi (2004:81) Menurut Mahmudi
beranggapan efektivitas adalah (2005:92) dalam bukunya
hubungan suatu organisasi dengan manajemen kinerja Sektor Publik
lingkungannya. Sedangkan menurut mendefinisikan efektifitas
Ammirullah dan Budiyono merupakan hubungan antara output
(2004:9) efektivitas menunjukan dengan tujuan, semakin besar
kemampuan suatu perusahaan kontribusi (sumbangan) output
dalam mencapai sasaran-sasaran terhadap pencapaian tujuan, maka
(hasil-akhir) yang telah ditetapkan semakin efektif organisasi, program
secara tepat. Pencapaian hasil akhir atau kegiatan. Berdasarkan
yang sesuai dengan target waktu pendapat tersebut, bahawa
yang telah ditetapkan dan ukuran efektifitas mempunyai hubungan
maupun standar yang berlaku timbal balik antara output dengan
mencerminkan suatu perusahaan tujuan. Efektivitas berfokus pada
tersebut telah memperhatikan outcome (hasil), program, atau
efektivitas operasionalnya. kegiatan yang dinilai efektif apabila
Solihin (2009:4) output yang dihasilkan dapat
mengatakan bahwa efektivitas memenuhi tujuan yang diharapkan
menunjukkan tercapainya tujuan atau dikatakan spending wisely.
yang di inginkan melalui Output merupakan segala sesuatu
serangkaian tindakan yang yang diharapkan langsung dapat
dilakukan oleh perusahaan. dicapai dari suatu kegiatan yang
Handoko (2007:7) berpendapat dapat berwujud (intangibel) dan
bahwa efektivitas merupakan outcome merupakan segala sesuatu
kemampuan untuk memilihtujuan yang mencerminkan berfungsinya
yang tepat atau peralatan yang tepat keluaran kegiatan pada jangka
untuk pencapaian tujuan yang telah menengah yang mempunyai efek
ditetapkan. Dengan kata lain, langsung.
seorang manajer efektif dalam
memilih pekerjaan yang harus METODE PENELITIAN
dilakukan atau metoda (cara) yang
tepat untuk mencapai tujuan. 1. Jenis Penelitian
Winardi (2003:45) Metode penelitian yang
beranggapan bahwa efektivitas digunakan dalam penelitian ini
diperbaiki dengan jalan mencapai adalah penelitian kualitatif, yaitu
sumber-sumber daya yang tepat, menggambarkan atau menjelaskan
dan pengorganisasian manajemen permasalahan yang ada dengan
dan para karyawan untuk bekerja memberikan jawaban atas
sama guna mencapai sasaran- permasalahan yang ditemukan
sasaran keorganisasian. Efektivitas (Sugiyono, 2006:110)
keorganisasian dapat dianggap Penelitian ini memusatkan pada
sebagai alat pengukur kualitas permasalahan-permasalahan yang

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 4


ada pada saat penelitian dilakukan seterusnya sehingga jumlah sampel
(pada saat sekarang) atau masalah- semakin banyak. Yang menjadi
masalah yang bersifat aktual. Maka informan kunci dalam penelitian ini
memecahkan masalah yang ada adalah Ketua LPSE Kota
dilakukan dengan cara Pekanbaru. Selanjutnya informan
menggambarkan suatu keadaan data penelitian ini adalah Staf
status fenomena berdasarkan fakta- Pendukung Adm. Sistem Informasi,
fakta yang ada. Pengguna Anggaran (PA), Penjabat
2. Lokasi Penelitian Pembuat Komitmen (PPK), Pokja
ULP, Panitia Penerima Hasil
Penelitian dilakukan di Kota Pekerjaan (PPHP), Kontraktor dan
Pekanbaru pada Layanan Masyarakat.
Pengadaan Secara Elektronik 4. Jenis dan Sumber Data
(LPSE) dikota Pekanbaru, fokus a. Data Primer
penelitian ini adalah pada Data primer ialah data yang
Efektivitas Pengadaan Barang dan diperoleh langsung dari informan di
Jasa Secara Elektronik (E- lapangan yang menjadi subjek
Procurement) Pada LPSE Kota penelitian, berupa informasi yang
Pekanbaru. Hal ini berdasarkan relevan dengan masalah-masalah
pertimbangan karena Efektivitas yang sudah dirumuskan dalam
Pengadaan Barang dan Jasa Secara penelitian. Penelitian lapangan
Elektronik (E-Procurement) Pada tersebut dilakukan untuk
LPSE Kota Pekanbaru perlu mendapatkan informasi maupun data
diidentifikasi untuk mengetahui seakurat dan seobyektif mungkin,
sejauh mana efektivitas yang sehingga dapat menggambarkan
dilaksanakan oleh aparatur kondisi sesuai fakta yang ada di
pemerintah di Layanan Pengadaan lapangan. Baik melalui observasi
Secara Elektronik.Kota Pekanbaru. maupun wawancara.
3. Informan Penelitian Data primer ini diperoleh dari :
1. Melakukan wawancara
Sugiyono (2013:97), dengan informan penelitian
Pemilihan informan dalam yang terkait dengan
penelitian ini menggunakan teknik Efektivitas Pengadaan
bola salju (snowball sampling). Barang dan Jasa Secara
Snowball Sampling adalah teknik Elektronik (E-Procurement)
penentuan sampel yang mula-mula Pada LPSE Kota Pekanbaru.
jumlahnya kecil kemudian 2. Melalui observasi lapangan
membesar. Startegi dasar teknik yang dilakukan di Kota
bola salju dimaksud dengan Pekanbaru
menetapkan satu atau beberapa
orang informan kunci (key b. Data Sekunder
informan) dan melakukan interview Data sekunder ialah data
dengan menetapkan satu atau yang diperoleh untuk melengkapi
beberapa orang diminta arahan, data primer secara langsung yang
saran, petunjuk siapa baiknya yang diperoleh dari hasil buku bacaan,
menjadi informan berikutnya yang majalah, dokumen-dokumen, serta
menuntut mereka memiliki bahan tertulis sejenis lainnya dari
pengetahuan, pengalaman informasi instansi terkait seperti Perpres No
yang dicari, selanjutnya penentuan 54/2010 Perka LKPP No 2 tahun
informan berikutnya. Begitu 2010, Info lelang dan Pemenang

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 5


lelang, maupun instansi lain yang dokumen lembaga, buku-buku maupun
terkait dengan objek penelitian. penelitian terdahulu, buletin atau berita-
Data yang berjenis kualitatif dapat berita yang disiarkan ke media massa yang
berupa teks, gambar dan suara. relevan terhadap permasalahan yang
Dalam penelitian ini yang termasuk diteliti. Studi kepustakaan berkaitan dengan
data sekunder ialah : kajian teoritis dan referensi lain yang
1. Sejarah Singkat Kota Pekanbaru terkait dengan situasi sosial yang diteliti.
2. Letak Geografis Kota Pekanbaru
3. Letak Geografis Kantor LPSE 2. Analisis Data
Pekanbaru
4. Informasi lelang Metode analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisa deskriptif
d. Teknik Pengumpulan Data kualitatif, yaitu berusaha
memaparkan data yang ada dari
Untuk menghimpun data yang berbagai sumber dan
diperlukan, maka dipergunakan teknik menghubungkan dengan fenomena
pengumpulan data sebagai berikut : serta menelusuri segala fakta yang
berhubungan dengan permasalahan.
a. Wawancara Kemudian dibandingkan dengan
konsep maupun teori-teori yang
Yaitu peneliti dalam teknik mendukung pembahasan terhadap
pengumpulan data, dilakukan dengan cara permasalahan dalam penelitian ini
tanya jawab secara langsung kepada dan kemudian mengambil
informan yang berhubungan dengan kesimpulan yang berlaku umum.
masalah penelitian. Terkait dengan masalah Selama tahap analisa data, data
penelitian, teknik pengumpulan data disusun secara kategoris dan
diperoleh teknik wawancara tidak kronologis serta ditinjau secara
terstruktur, maka peneliti perlu melakukan berulang-ulang. Dengan cara ini
wawancara kepada pihak-pihak yang diharapkan pengkajian masalah
mewakili berbagai tingkatan yang ada dapat berlangsung secara terperinci
dalam obyek penelitian. dalam bentuk tulisan atau tanpa
menggunakan teknik perhitungan
b. Observasi statistik. Untuk lebih meningkatkan
tingkat kepercayaan terhadap data
Observasi dilakukan dengan penelitian ini, penulis melakukan
pengamatan langsung oleh penulis teknik tringulasi
dilapangan atau lokasi penelitian untuk
memperolah data yang berkaitan dengan HASIL PENELITIAN DAN
permasalahan di dalam penelitian ini. PEMBAHASAN
Metode ini digunakan untuk mengamati
fenomena sosial dan gejala yang ada di A. Efektivitas pengadaan barang
lokasi penelitian, untuk mendukung dan jasa secara elektronik (e-
keabsahan data dari apa yang telah dan procurement) pada lpse Kota
akan di observasi. Pekanbaru
1. Input
c. Studi Kepustakaan dan Harapan dari penerapan e-
Dokumentasi procurement ini adalah
Yaitu teknik pengumpulan data pada terciptanya efesiensi dan
penelitian ini berupa aturan lembaga, foto, efektifitas dalam proses

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 6


pengadaan. Hal ini akan tercapai Pengadaan Secara Elektronik
apabila proses pengadaan (LPSE) Kota Pekanbaru.
barang/jasa berlangsung secara Berikut kutipan wawancara :
transparan dan diikuti oleh “dikeluarkannya Peraturan
sejumlah peserta pengadaan Presiden No. 52 Tahun 2010
yang cukup banyak serta tentang Pengadaan
mengedepankan proses Barang/Jasa Pemerintah
persaingan yang sehat. E- secara Elektronik ini
procurement akan bertujuan agar pengadaan
meningkatkan transparansi, barang/jasa Instansi
sehingga persaingan sehat antar Pemerintah dapat
pelaku usaha dapat lebih cepat dilaksanakan dengan efektif
terdorong. Dengan demikian dan efesien dengan prinsip
optimalisasi dan efesiensi persaingan yang sehat,
belanja daerah segera dapat transparan, terbuka, dan
diwujudkan. perlakuan adil dan layak
Sistem e-Procurement bagi semua pihak, sehingga
merupakan solusi dan alat bagi hasilnya dapat
instansi pemerintah dipertanggungjawabkan
/BUMN/BUMD untuk baik dari segi fisik,
mencegah terjadinya fraud keuangan maupun
dalam pengadaan barang atau manfaatnya bagi kelancaran
jasa. Dalam pelaksanaannya tugas Pemerintah dan
proses pengadaan barang dan pelayanan masyarakat”.
jasa e-Procurement (Wawancara dengan ketua
menggunakan internet atau LPSE Kota Pekanbaru, 8
secara online, dan diharapkan Mei 2017)
dengan sistem tersebut
fraud/praktik kecurangan dalam Teknologi informasi jika
lelang pengadaan barang dan dimanfaatkan dengan baik oleh
jasa dapat diminimalisir. Yang birokrasi pemerintah akan dapat
menjadi input dalam penelitian mengurangi angka kebocoran
ini adalah diawali dengan anggaran dalam pembangunan
adanya : a. Perpres No. 54 dan ini akan dapat memperbaiki
Tahun 2010 tentang pengadaan pelaksanaan program
barang atau jasa pemerintah; b. pemerintah yang selama ini
Perka LKPP No. 2 Tahun 2010 kurang efektif sehingga ini akan
tentang layanan pengadaan membantu tercapainya kinerja
barang atau jasa secara birokrasi/instansi pemerintah
elektronik. yang transparan, efektif, efisien,
dan dapat
a. Perpres No. 54 Tahun 2010 dipertanggungjawabkan/akuntab
Pemerintah Kota Pekanbaru el.
memiliki komitmen terhadap b. Perka LKPP No. 2 Tahun
implementasi Peraturan 2010
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Dasar hukum pembentukan
tentang Pengadaan Barang/Jasa LPSE adalah pasal 111 Perpres
Pemerintah, hal ini dibuktikan No. 54 tahun 2010 tentang
dengan di bentuknya Layanan pengadaan barang/jasa
pemerintah yang ketentuan

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 7


teknis operasionalnya diatur procurement pada LPSE Kota
oleh peraturan kepala LKPP Pekanbaru. Efektivitas pengadaan
Nomor 2 Tahun 2010 tentang barang dan jasa secara elektronik ini
layanan pengadaan secara sudah dibilang efektif. Dalam hal
elektronik. ini penulis akan membahas faktor-
Berikut kutipan wawancara : faktor apa saja yang mempengaruhi
“Layanan yang tersedia efektivitas pengadaan barang dan
dalam Sistem Pengadaan jasa seacar elektronik e-
Secara Elektronik saat ini procurement pada LPSE Kota
adalah e-tendering yang Pekanbaru. Adapun faktor-faktor
ketentuan teknis dalam penelitian ini mengacu pada
operasionalnya diatur tiga aspek yaitu Sumber Daya
dengan peraturan Kepala Manusia, Kesulitan Teknis, dan
LKPP Nomor 1 Tahun 2011 Sumber Pendanaan.
tentang tata cara E-
tendering. Selain itu LKPP 1. Sumber Daya Manusia
juga menyediakan fasilitas Sumber daya manusia
catalog elektronik (e- adalah faktor yang sangat
catalogue) yang merupakan penting bahkan tidak dapat
sistem informasi elektronik dilepaskan dari sebuah
yang memuat daftar, jenis, organisasi yang ingin mencapai
spesifikasi teknis dan harga suatu efektivitas pelaksanaan
barang tertentu dari program. Sumber daya manusia
berbagai penyedia adalah faktor internal dalam
barang/jasa pemerintah, proses pengadaan barang dan
proses audit secara online jasa di LPSE Kota Pekanbaru,
(e-audit), dan tata cara jumlah sumber daya manusia
pembelian barang (e- sangat mempengaruhi terhadap
purchasing)”. (Wawancara proses pengadaan barang dan
dengan ketua LPSE Kota jasa.
Pekanbaru, 8 Mei 2017) Berikut kutipan wawancara
mengenai sumber daya manusia
Jadi Peraturan Kepala LKPP :
(Lembaga Kebijakan Pengadaan “latar belakang panitia
Pemerintah) mengatur standar tidak satu bidang saja ada
operasional prosedur dan proses beberapa bidang dan untuk
atau tahapan pengadaan menjadikan seorang panitia
barang/jasa pemerintah secara focus terhadap pengadaan
elektronik. barang dan jasa ini memang
harus banyak membutuhkan
B. Faktor-faktor yang pelatihan-pelatihan dan
mempengaruhi efektivitas simulasi-simulasi pekerjaan
pengadaan barang dan jasa paket pengadaan barang
secara elektronik (e-procurement) dan jasa ini, itulah salah
pada LPSE Kota Pekanbaru satu hambatannya. Dan dari
Adapun dalam penelitian ini jumlah panitianya sampai
juga terdapat beberapa hal yang saat ini kita itu jumlah
dapat mempengaruhi keberhasilan panitia dengan paket itu
dari efektivitas pengadaan barang tidak seimbang jadi banyak
dan jasa secara elektronik e- pekerjaan paket-paket ini

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 8


agak terlambat proses terjadi turnover. Dalam aspek
penyelesaiannya, karena sarana prasarana yang tersedia,
panitia membutuhkan waktu terdapat masalah yaitu kendala
dan focus terhadap terkait koneksifitas internet
penyelesaian satu paket yang tersedia. Badwidth yang
itu”.(Wawancara dengan telah tersedia masih sangat
pokja ULP, 15 Mei 2017) terbatas sehingga memerlukan
jaringan internet yang lebih baik
Berdasarkan kutipan demi menopong pelaksanaan
wawancara tersebut, pengadaan barang dan jasa.
menunjukkan bahwa sumber Masalah konektifitas sangat
daya manusia yang tersedia saat berpengaruh pada pelaksanaan
ini di pengadaan barang dan jasa pengadaan barang dan jasa yang
LPSE Kota Pekanbaru masih dilakukan, karena proses
belum seimbang dengan jumlah pengadaan dari e-procurement
paket pengadaan yang ada menggunakan fitur online.
sehingga pekerjaan paket agak Pendaftaran, pengelolaan data
terlambat proses sampai pengumumannya
penyelesaiannya, dan panitia dilakukan melalui media
pengadaan barang dan jasa internet. Contohnya pada saat
sangat membutuhkan pelatihan- melakukan upload atau
pelatihan dan simulasi-simulasi download data yang berisikan
pekerjaan paket pengadaan file pengadaan.
barang dan jasa agar focus Berikut kutipan wawancara
terhadap pengadaan barang dan mengenai faktor kesulitan teknis
jasa yang dilakukan. :
2. Kesulitan Teknis “memang sampai saat ini
Kesulitan teknis memiliki untuk masalah konektifitas
pengaruh besar terhadap terkadang masih terjadi, dan
pelaksanaan pengadaan barang gangguan jaringan itu
dan jasa yang dilakukan. sendiri sebenarnya langsung
Kesulitan teknis tersebut antara dari pusat yang terkadang
lain sarana-prasarana dan intern menjadi kendala yaitu susah
organisasi. Dalam pelaksanaan login, karena ya maklum
pengadaan barang dan jasa, saja namanya kan kita
LPSE Kota Pekanbaru memiliki tergantung pada jaringan
kondisi inter organisasi yang internet jadi ya masih wajar-
kondusif. Masing-masing wajar saja, dan untuk
panitia mampu menyelesaikan gangguan jaringannya juga
aspek pekerjaan yang menjadi tidak memakan waktu yang
tanggungjawab dengan baik. lama cuman sekitar satu
Telah terbentuk komunikasi sampai dua jam biasanya”.
yang baik serta sikap (Wawancara dengan Ketua
profesionalitas dari para panitia LPSE Kota Pekanbaru, 8
yang bekerja sesuai peraturan Mei 2017)
yang berlaku. Berdasarkan
kondisi tersebut, tidak Berdasarkan kutipan
ditemukan lagi perbedaan wawancara tersebut dapat
pemahaman dalam disimpulkan bahwa untuk
pelaksanaannya sehingga tidak kesulitan secara teknis masih

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 9


bisa diatasi secara maksimal, menunjang kelancaran akses
dan untuk masing-masing layanan LPSE tersebut, maka
panitianya juga sudah ahli pada pemprov sudah
bidang masing-masing yang mengganggarkan dana melalui
mereka kerjakan sehingga jika APBD untuk pengadaan
terjadi kendala panitia sudah computer dan jaringan,
bisa mengatasinya. pemeliharaan serta pembayaran
3. Sumber Pendanaan gaji untuk petugas LPSE.
Sumber pendanaan adalah Disatu sisi system LPSE diakui
suatu usaha yang dilakukan oleh telah memberikan efesiensi
pemerintah untuk menghimpun baik bagi pengguna jasa
dana digunakan sebagai biaya maupun penyedia jasa. Hanya
operasi dan pengelolaan proses saja untuk menciptakan e-
pengadaan barang dan jasa dari procurement melalui layanan
APBD. Sumber pendanaan yang LPSE diperlukan biaya yang
memadai untuk cukup besar. Dalam hal ini
mengoperasionalkan layanan pemrov harus mempersiapkan
LPSE yang berbasis anggaran untuk menjamin
komputerisasi dan internet. kualitas jaringan dan keamanan
Untuk mengetahui dukungan internet di LPSE Kota
pendanaan dalam pelaksanaan Pekanbaru.
pengadaan barang dan jasa
secara elektronik di LPSE Kota PENUTUP
Pekanbaru.
Berikut kutipan wawancara A. Kesimpulan
mengenai sumber pendanaan :
“disini untuk penerapan e- 1. Efektifitas pengadaan barang
procurement harus diakui dan jasa secara elektronik e-
memang memerlukan biaya procurement pada LPSE Kota
yang cukup besar, seperti : Pekanbaru memberikan hasil
pembangunan infrastruktur positif terhadap perwujudan
kelengkapan alat, server, proses pengadaan barang/jasa
data center dan security. yang sehat. Hal tersebut dapat
Selain itu biaya dilihat dari terwujudnya sistem
pemeliharaan jaringan juga yang akuntabilitas dalam
perlu dukungan pendanaan pelaksanaan barang dan jasa di
yang memadai”. LPSE Kota Pekanbaru. Hal
(Wawancara dengan Ketua yang perlu diperhatikan adalah
LPSE, 8 Mei 2017) koordinasi dari masing-masing
SKPD agar e-procurement yang
Berdasarkan kutipan dilaksanakan dapat lebih
wawancara diatas, optimal. LPSE Kota Pekanbaru
menunjukkan bahwa untuk senantiasa melakukan berbagai
membangun LPSE tidak upaya agar perwujudan e-
membutuhkan dana yang procurement sebagai proses
sedikit. System komputerisasi pengadaan barang dan jasa yang
dan layanan internet memang baik dapat terlaksana. Pada
sangat memerlukan biaya yang prinsip efisiensi dan efektifitas,
cukup besar untuk telah terlaksana sesuai dengan
mengoperasionalnya. Untuk tujuan e-procurement. Tujuan e-

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 10


procurement antara lain melalui layanan LPSE
meningkatkan efesiensi dan diperlukan biaya yang cukup
efektifitas dalam pelaksanaan besar. Dalam hal ini Pemerintah
pengadaan barang dan jasa. Kota Pekanbaru harus
Dengan pemanfaatan teknologi mempersiapkan anggaran untuk
informasi modern, terciptanya menjamin kualitas jaringan dan
optimalisasi anggaran dan keamanan internet di LPSE
waktu dalam proses pengadaan Kota Pekanbaru.
yang dilakukan sehingga
terwujudlah proses pengadaan B. Saran
barang dan jasa yang efektif.
1. Sistem pengadaan barang dan
2. Faktor-faktor yang jasa secara elektronik melalui
mempengaruhi efektifitas LPSE Kota Pekanbaru, perlu
pengadaan barang dan jasa didukung oleh semua pihak
secara elektronik e-procurement termasuk para Pimpinan Daerah.
pada LPSE Kota Pekanbaru Komitmen itu juga dapat
antara lain adanya Faktor dilakukan dengan melakukan
Sumber Daya Manusia, Faktor kontrol langsung terhadap
Kesulitas Teknis, dan Faktor proses lelang secara elektronik
Sumber Pendanaan. Dari termasuk mau menerima
beberapa faktor tersebut, ada informasi dari masyarakat untuk
yang menjadi masalah dalam ditindaklanjuti, manakala masih
pelaksanaan e-procurement ditemukan prosedur yang
yang dilaksanakan, seperti janggal dalam proses lelang.
faktor sumber daya manusia. Dan juga diperlukannya
Sumber daya manusia yang berbagai macam bentuk
tersedia pada LPSE Kota pelatihan bagi para
Pekanbaru saat ini belum implementator, rekanan juga
seimbang dengan jumlah paket masyarakat agar memiliki
pengadaan yang ada. Kesulitan kualifikasi yang baik dibidang
teknis tersebut antara lain teknologi informasi. Serta
sarana-prasarana dan kondisi diperlukan proses sosialisasi
intern organisasi yang kondusif. yang merata bagi para
Masing-masing panitia mampu implementator, rekanan juga
menyelesaikan aspek pekerjaan masyarakat. Dengan pemerataan
yang menjadi tanggung tersebut kemudian diharapkan e-
jawabnya dengan baik. Untuk procurement yang dilaksanakan
faktor sumber pendanaan, dana di LPSE Kota Pekanbaru dapat
yang dihimpun disini adalah berjalan dengan efektif.
dana dari APBD yang memadai
2. Untuk menciptakan efektivitas
untuk mengoperasikan layanan
pengadaan barang dan jasa
LPSE yang berbasis
secara elektronik e-procurement
komputerisasi dan internet.
pada LPSE Kota Pekanbaru
Untuk mengetahui dukungan
proses lelang maka perlu
pendanaan dalam pelaksanaan
didukung oleh pemerintah
pengadaan barang dan jasa
dengan mempersiapkan sumber
secara elektronik di LPSE Kota
daya baik, petugas yang
Pekanbaru. Hanya saja untuk
profesional, sarana dan
menciptakan e-procurement
prasarana yang memadai serta

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 11


dukungan sumber pendanaan procurement technology models.
untuk kelancaran akses layanan Standford GSB Research paper
LPSE. Dan juga diperlukannya No.1742
kesiapan infrastuktur dan teknis
Farouk dan Djaali.2005.
teknologi yang memadai agar
pelaksanaan e-procurement di MetodePenelitianSosial. PTIK Press
LPSE Kota Pekanbaru dapat &RestuAgung : Jakarta.
berjalan dengan baik. Karena Handoko, Hanil. T. 2000. Manajemen
perangkat hukum, kelembagaan personalia Dan Sumber Daya
dan SDM yang memadai saja Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE
tidak akan mampu mewujudkan Mahmudi. 2005. Manajemen kinerja sector
tujuan e-procurement tanpa
publik. Yogyakarta : UPP AMP
didukung infrastruktur yang
memadai pula. YKPN.
Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran
Kinerja Sektor publik . Yogyakarta :
DAFTAR PUSTAKA BPFE-Yogyakarta
Mangkuprawira, Sjafri. Tb. 2008. Horizon
Ammirullah & budiyono. 24. Haris.
Bisnis, Manajemen,&SDM.Bogor:
Pengantar manajemen. Jakarta: Graha
IPB Press
Ilmu.
Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis
Andrianto, Nico. 2007. Good e-
Sekolah Teori Model Dan Aplikasi.
Government : Transparansi dan
Jakarta: Grasindo
Akuntabilitas Publik Melalui e-
Pasolong, Harbani .2007. Teori
Government. Malang, Banyumedia
Administrasi Publik. Bandung :
Publishing
Alfabeta.
Atmosoeprapto, Kisdarto, 2002. Menuju
Riduwan. 2012.
SDM Berdaya Dengan
BelajarMudahPenelitian.Alfabeta :
Kepemimpinan Efektif dan
Bandung.
Manajemen Efisien, PT. Elek Media
Sadad, Abdul. 2014. Organisasi dan
Komputindo, Jakarta.
Manajemen (Pengaruh pemotivasian
Badrudin, 2015.Dasar-
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai).
DasarManajemen.Alfabeta: Bandung.
Pekanbaru: Alaf Riau
Chaffey, 2009. E-Bussiness and E-
Sugiyono. 2013.
commerce Management. Prentice hall
MetodePenelitianAdministrasi.Alfabe
united kingdom issued.
ta: Bandung.
Danim, Sudaewan. 2004. Motivasi
Sutedi, Adrian. 2012. Aspek hukum
Kepemimpinan & Efektivitas
pengadaan barang & jasa dan
Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
berbagai permasalahannya. Ed. 2.
Dewi, Irra. Chrisyanti. 2013. Teori
Jakarta , Sinar Grafika
Kepemimpinan Managerial
Siagian, Sondang. P. 2006. Manajemen
(Managership). Jakarta: Prestasi
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Pustaka
Aksara
Davila, A. Gupta, M., Palmer, R.J. 2003.
Solihin, Ismail.2009. Pengantar
Moving procurement systems to the
Manajemen. Jakarta: Erlangga.
internet : The adoptions and use of e-

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 12


Subkhi, Akhmad dan Jauhar, Mohammad. Layanan Pengadaan Secara
2013. Pengantar Teori & Perilaku Elektronik
Organisasi. Jakarta: Prestasi Pustaka Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2010
Syamsi, Ibnu. 2004. Efesiensi, Sistem, Dan tentang Pedoman Pelaksanaan
Prosedur Kerja. Edisi Revisi. Jakarta Pengadaan Barang/jasa Secara
Bumi Aksara Elektronik (E-Procurement)
Tika, P.2008. Budaya organisasi dan dilingkungan Pemerintah Provinsi
peningkatan Kinerja Perusahaan . Riau.
Jakarta : Bumi Aksara Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Turban, E. 2004. Electronic commerce tentang pengadaan barang/jasa
2004: A managerial perspektif, New
Jersey : Pearson Prentice Hall
Ulum, Ihyaul, 2012. Audit Sektor Publik
Suatu Pengantar. Ed 1, Cet 2, Jakarta,
Bumi Aksara
Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
Winardi, J. 2003. Teori Organisasi Dan
Pengorganisasian. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Jurnal :
Edy Mulyono, Martoyo, Endang Indri
Listiani, 2013. Implementasi
pengadan barang dan jasa
pemerintah berdasarkan peraturan
presiden Nomor 54 Tahun 2010(studi
pada dinas pekerjaan umum kota
Pontianak). Jurnal tesis PMIS-
UNTAN-PSIAN-2013
Internet
http://lpse.pekanbaru.go.id
http://en.wikipedia.org/wiki/E-procurement
http://www.investor.co.id
http://www.bpkp.go.id
www.lpse.namakldi.go.id
http://sirup.lkpp.go.id
Dokumen-Dokumen :
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksana Pengadaan
Barang/jasa Pemerintah
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/jasa Pemerintah
(LKPP) Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 13

Potrebbero piacerti anche