Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
The water building structure at the mouth of the Semarang river as a flood prevention building in Panggung
Lor village is a high settlement risk building structure. This is caused by lithological estuary region consisting
predominantly of fine clay-sized sediments with a low level of consistency. The low value of consistency is comparable
to the soil bearing capacity value of the water structure foundation pillars. Analysis of the Semarang river Gate House
cone penetration test results aims to determine the increase of soil bearing capacity with the method of grouting on the
site by using the cone penetration test results. From the three trial soil penetration test location before the grouting
process, the very soft clay was found in the 0,6 to 15 metres in depth with 1 up to 4 kg/cm2 of cones resistance value.
For deepness 14,00 m - 20,00 m there are soft clay with cones resistance value ( qc) 5 - 8 kg / cm2.. The determining
processes of soil bearing capacity then consist of several processes. Based on this, the ultimate bearing capacity mean
value before the grout process is about 19,45 with the allowable bearing capacity mean value about 3,97 ton. The
ultimate bearing capacity mean value after the grout is about 38,557 ton with the allowable bearing capacity mean
value 7,8625 ton. It appears that the increase of ultimate bearing capacity is about 98 % or about 1,9 times greater
than before.
Keywords : soil bearing capacity, very soft soil, grouting, stable soil
Gambar 6. Grafik perlawanan konus setelah grouting Tabel 3 Nilai Qall Setelah Grouting
Daya dukung
Kedalaman
Setelah dilakukan grouting, tanah dengan qc TF izin tanah
( Depth )
konsistensi lunak berada mulai dari kedalaman 12,60 (ton)
meter dengan nilai conus resistance 5-9 kg/cm2. Hal ini SD 1 12,0 m 3 726 9,439
dijumpai pada titik pengujian sondir SD 3 dan SD 4. SD 2 12,0 m 2 502 6,519
Pada titik pengujian yang lain, mulai dari SD 1, SD 2, SD 3 12,0 m 3 512 6,749
SD 5, SD 6, SD 7 dan SD 8, dijumpai secara berturut- SD 4 12,0 m 4 414 5,622
turut kondisi tanah dengan konsistensi tergolong lunak SD 5 12,0 m 3 570 7,478
pada kedalaman 15 meter, 15,40 meter, 16,60 meter, 7,2 SD 6 12,0 m 5 772 10,227
meter, 14,2 meter dan 16,00 meter. SD 7 12,0 m 4 710 9,343
Dari hasil pengujian beberapa sampel ini, diketahui SD 8 12,0 m 4 562.0 7,483
bahwa setelah dilakukan grouting, kedalaman tanah
dengan konsistensi lunak semakin kecil. Tanah lunak Dari hasil ini jika dilakukan pembandingan maka
sudah bisa ditemukan mulai dari kedalaman berkisar 12 kenaikan daya dukung tanah pada lokasi ini akibat
meter. grouting sebesar 98 % atau 1,9 kali dari kemampuan
awal sebelum grouting.
1.1 Perbandingan Daya Dukung Tanah
Luas area bangunan Gate House dalam proyek
grouting at semarang pumping station and retarding KESIMPULAN
pond sebesar 22.9 m x 35.379 m atau seluas 810.2 m2. 1. Dari ke 3 titik sondir sebelum grouting yang
Jumlah beban bangunan seberat 380 ton dengan uraian dilakukan pada kedalaman 0,6 sampai kisaran
beban dari pile sepanjang 12 m sebanyak 82 buah kedalaman 15,00 m terdapat lempung sangat lunak
seberat 225,5 ton, beban beton (bangunan atas) seberat dengan nilai tahanan konus (qc) 1 – 4 kg/cm2. Untuk
105 ton dan beban instalasi pompa seberat 49.5 ton. kedalaman 14,00 m – 20,00 m terdapat lempung
Sehingga setiap pile menanggung beban seberat 4.75 lunak dengan nilai tahanan konus (qc) 5 – 8 kg/cm2.
ton. Daya dukung tiang kemudian dihitung dengan 2. Rata-rata nilai daya dukung batas tanah sebelum
menganggap bahwa perlawanan pada ujung tiang serta dilakukan grouting sebesar 19,545 ton dengan daya
gaya pelekat antara tiang dengan tanah akan sama dukung ijin rata-rata 3,97 ton.
seperti nilai yang diukur dengan alat sondir.
3. Rata-rata nilai daya dukung batas tanah setelah Sosrodarsono, Suyono dan Kazuto Nakazawa. 2000.
dilakukan grouting sebesar 38,557 ton dengan daya Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Pradnya
dukung ijin rata-rata 7,8625 ton. Paramita, Jakarta.
4. Kenaikan daya dukung tanah pada lokasi penelitian Terzaghi, Karl dan Ralph B Peek.1993.Mekanika Tanah
akibat grouting sebesar 98 % atau 1,9 kali dari dalam Praktek Rekayasa Jilid 2, Penerbit
kemampuan awal sebelum grouting. Erlangga, Jakarta.
Thanden R.E, H.Sumadirdja, P.W. Richards, K. Sutisna,
DAFTAR PUSTAKA dan T.C. Amin. 1996. Peta Geologi Lembar
Anonim. 2001. Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) Magelang dan Semarang Skala 1 : 100.000.
Semarang Lembar1409-222 Edisi 2001 Skala 1 : Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan
25.000. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Geologi.
Nasional, Bandung. Warner, J .2005.Practical Handbook of Grouting Soil,
Barentsen, P. 1936. Short description of field testing Rock and Structures.Mariposa. California.
method with cone shaped sounding apparatus. In Wesley, L.D. 1977.Mekanika Tanah, Badan Penerbit
Proceedings 1st International Conference on Soil Pekerjaan Umum, Jakarta.
Mechanics and Foundation Engineering.
Cambridge, Mass, 1, B/3: 6-10.
BPN Semarang, 2009, Gambaran Umum Kota
Semarang, URL http://www.bpn-semarang.net.
Bowles, J.E. dan Hainim, J.K. 1991.Sifat-SifatFisis Dan
Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Jakarta:
Penerbit Erlangga
Dwiyanto, J.S. 2005. Handout Geoteknik D4 Sungai
dan Pantai. Departemen Pekerjaan Umum. Badan
Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia
Pusat Pembinaan Keahlian dan Teknik Konstruksi,
Bandung.
Hardiyatmo, Hary. 1998. Teknik Pondasi I.
(http://artikelsipil.blogspot.com/2011/
fondasi-pada-tanah-lempung.htm)
Hudoro, Humaryono. 2001.Survey Geoteknik, Bagian
dari KL- 241 dan 242 Mekanika Tanah dan Teknik
Pondasi. ITB, Bandung.
Najoan.2002. Interpretasi Hasil Uji dan Penyusunan
Laporan Penyelidikan Geoteknik. Badan Litbang
PU Departemen Pekerjaan Umum.
PT. Selimut Bumi Adhi Cipta. 2011. Soft Soil
Improvement by Grouting at Package C – 1
Pumping Station and Retarding Pond.: PT.
Selimut Bumi Adhi Cipta.
Robertson, P.K., 1990. Soil classification using the cone
penetration test. Canadian Geotechnical Journal,
27(1): 151-158.
SNI 2827. 2008. Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan
Alat Sondir. Indonesia : Penerbit Badan Standart
Nasional.
Sihotang, Sulastri. 2009. Analisa Daya Dukung Pondasi
Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan
Gedung Kanwil DJP dan KPP Sumbagut 1 Jalan
Suka Mulia Medan (Tugas Akhir). Jurusan Teknik
Sipil, Universitas Sumatera Utara, Medan
Soedibyo.1993. Teknik bendungan. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Suprayitno, Untung. 2011. Penentuan daya dukung
pondasi dari hasil sondir (CPT).Sumber:
http://untungsuprayitno.wordpress.com/2011/05/1
9/ penentuan-daya-dukung-pondasi-dari-hasil-
sondir/9April2013/11.00WIB.