Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
R e s t h i e R a c h m a n t a P u t r i
d r. M a r c e l a Y o l i n a
MASTER CLASS
IPD - Kardiologi
Jakarta
Jl. Layur Kompleks Perhubungan VIII No.52 RT.001/007
Kel. Jati, Pulogadung, Jakarta Timur
WA. 081380385694/081314412212
Medan
Jl. Setiabudi Kompleks Setiabudi Square No. 15
Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang 20132
WA/Line 082122727364 www.optImaprep.com
Gagal Jantung
LV Dysfunction
Increase wall stress
• B blockers
Limit speed and
Thus save energy
Heart Failure Treatments:
Types and Mechanisms
• Digitalis
Motivate heart
• Devices
Increase efficiency
EDEMA PULMONAL AKUT
EDEMA PULMONUM
• Edema paru timbul bila cairan yang difiltrasi oleh
dinding mikrovaskuler lebih banyak dari yang bisa
dikeluarkan.
• Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung
maupun penyakit di luar jantung ( edema paru
kardiogenik dan non kardiogenik ).
• Edem paru kardiogenik disebabkan oleh peningkatan
tekanan hidrostatik
• edem paru nonkardiogenik disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas pembuluh darah paru yang
menyebabkan meningkatnya cairan dan protein masuk
ke dalam interstisial paru dan alveolus
Edema Paru Akut
• Edema paru terjadi oleh karena adanya aliran cairan
dari darah ke ruang intersisial paru yang selanjutnya ke
alveoli paru, melebihi aliran cairan kembali ke darah atau
melalui saluran limfatik.
Klinis
• Sianosis sentral
• Sesak nafas dengan bunyi napas melalui mukus berbuih
• Ronkhi basah nyaring di basal paru kemudian memenuhi
hampir seluruh lapangan paru; kadang-kadang disertai
ronki kering dan ekspirasi yang memanjang akibat
bronkospasme sehingga disebut asma kardial
• Takikardia dengan gallop S3
• Murmur bila ada kelainan katup
• Kerley B=distended interlobular septa
• Location and appearance Bases
• 1-2cmlong
• Horizontal in direction
• Perpendicular to pleural surface
• Kerley A = connective
tissue near
bronchoarterial bundle
distends
• Location and appearance
Near hilum
• Run obliquely
• Longer than B lines
• Kerley C = reticular
network of lines
• C Lines probably
don’texist
Edema paru
Kerley A lines
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1357303916302535
Penyebab Syok Berdasarkan Jenisnya
HIPOVOLEMIK KARDIOGENIK DISTRIBUTIF OBSTRUKTIF
• Hemoragik • Gagal pompa • Sepsis • Tamponade
• Trauma • Infark miokard akut • Anafilaksis perikard
• Perdarahan GI • Kardiomiopati • Neurogenik • Emboli pulmonal
• Ruptur aneurisma • Myokarditis • Toksin masif
aorta • Ruptur kordae • Sianida • Tension
• Ruptur diseksi aorta tendinae • Karbon monoksida pneumotoraks
• Perdarahan akibat • Ruptur septum • Hipotensi berat • Dapat
kehamilan ventrikel memanjang dimanifestasikan
• Dehidrasi berat • Disfungsi otot sebagai pulseless
• Gastroenteritis papilar electrical activity
• Krisis adrenal • Disfungsi katup
• Luka bakar prostetik
• Insufisiensi aorta
kronik
• Toksin
• Kontusi miokard
• Masalah Irama
• Bradikardia
• Takikardia
Syok hipovolemik
• Menyebabkan penurunan
preload
Etiologi: Perdarahan:
trauma, perdarahan
intraabdomen, rupture
aorta. Kehilangan cairan :
diare berat
Syok kardiogenik Syok distributive
http://ajcc.aacnjournals.org/content/16/2/122/T1.expansion. 2012
Sepsis Guideline 2016
PJK
ACS (Acute Coronary Syndrom)
• Angina pektoris (-) stabil
• STEMI
• NSTEMI
Etiologi/Faktor resiko PJK
Proses aterosklerosis (umur)
• 0 – 10 th : pbl darah normal
• 10- 20 th : fatty streak
• 20 – 30 th : fibrous plaque
• 30 – 40 th : trombosis
perdarahan
kalsifikasi
> 40 th : ima, angina, stroke, gangren
ACS
(STEACS &
NSTEACS)
Angina Pektoris
• sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidak-
seimbangan antara kebutuhan (demand) dan suplai
aliran arteri koroner.
Klasifikasi derajat angina sesuai Canadian
Cardiovascular Society (CCS)
– CCS Kelas 1: Keluhan angina terjadi saat aktifitas berat
yang lama
– CCS Kelas 2: Keluhan angina terjadi saat aktifitas yang lebih
berat dari aktifitas sehari-hari
– CCS Kelas 3: Keluhan angina terjadi saat aktifitas sehari-
hari
– CCS Kelas 4: Keluhan angina terjadi saat istirahat
Stable angina pectoris
• Terjadi saat aktivitas
• Hilang dengan istirahat atau dengan
pemberian nitrat sublingual
• Lama sekitar 5-10 menit
• Nyeri dada yang menjalar ke lengan, bahu,
punggung dan rahang
Pemeriksaan Penunjang Angina
Pektoris Stabil
• Exercise stress test (jika memungkinkan dan EKG
dapat diinterpretasi).
• Pemeriksaan imaging (jika exercise test tidak
memungkinan)
– Echocardiography stress test
– Stress test perfusion scanning
– MSCT (Multislice CT scan)
• Angiografi dan revaskularisasi koroner
• Jika angina mengganggu aktivitas pasien walaupun dengan
terapi yang maksimal.
• Pasien dengan risiko tinggi (CCS3-4)
Algoritma Tatalaksana Angina Stabil
Klasifikasi ACS
Klasifikasi Lama Klasifikasi Baru
Unstable angina pectoris (UAP) Non ST elevation acute coronary
Non ST elevation myocardial infarction syndrome (NSTEACS)
(NSTEMI)
ST elevation myocardial infarction (STEMI) ST elevation acute coronary syndrome
(STEACS)
Gejala PJK
• Nyeri dada seperti tertekan, terbakar/susah
bernafas, dada terasa berat / seperti diiris-iris
• Nyeri menjalar ke leher, rahang/mastoid,
punggung dan turun ke lengan kiri / ulu hati
• Disertai gejala sistemik seperti keringat dingin,
rasa ketarik- tarik pada kerongkongan, tubuh
lemas, jantung berdebar dan pingsan
• Gejala muncul saat beraktivitas namun
hilang/berkurang saat istirahat
• Faktor pemicu seperti sedang emosi, bekerja,
sesudah makan / udara dingin.
Acute Coronary Syndrome
Unstable angina pectoris
Bila terdapat minimal 1 keadaan dari 3:
– Terjadi saat istirahat (dengan aktivitas minimal) selama >
10 menit dan < 30 menit
– Baru terjadi (new onset) dalam 1 bulan
– Nyerinya cresendo (semakin berat dan lama)
* Tidak disertai dengan peningkatan enzim jantung
NSTEMI & STEMI
Non-STEMI (NSTEMI, Subendocardial Myocard Infark)
– Myocardial nekrosis tanpa ST segmen elevasi atau Q wave
abnormal
– Ada peningkatan dari enzim jantung
STEMI (Transmural Myocard Infark)
– Nekrosis myocard dengan ST segmen elevasi
– Tidak hilang dengan istirahat dan pemberian nitrat
sublingual
– Lama > 30 menit
– Infark mengenai seluruh dinding ventrikel
– Ada peningkatan dari enzim jantung
Diagnosis ACS
• EKG
• Laboratorium: Hb, Ht, Leukosit, Trombosit,
Natrium, Kalium, Ureum, Kreatinin, Gula darah
sewaktu, SGOT, SGPT, CK-MB, dan Troponin I
atau Troponin T
• Rontgen Thoraks AP
• Ekokardiografi
• Creatine Kinase (CK atau CPK) dikeluarkan otot
yang rusak : Mm (otot rangka ), MB (otot jantung ) &
BB (jaringan otak ).
• Troponin protein yang membantu mengatur
kontraksi otot jantung : Troponin I, Troponin T &
Troponin C.
Troponin I dan T normal tidak ditemukan dalam
aliran darah
Troponin C Mengikat ion Ca & (-) digunakan untuk
menentukan jaringan sel / kematian
Diagnosis Banding
1. Kelainan pada esophagus : esofagitis oleh karena
refluks.
2. Kolik bilier.
3. Sindroma kostosternal : oleh karena inflamasi
pada tulang rawan kosta.
4. Radikulitis servikal.
5. Kelainan pada paru : pneumonia, emboli paru.
6. Nyeri psikogenik.
KELAINAN EKG: ARITMIA
Sinus Takikardi
Sinus Bradikardi
Aritmia Sinus
Sinus Arrest
Atrial Flutter
Atrial Fibrilasi
Takikardi Supraventrikular
Ekstrasistole Ventrikuler
Takikardi Ventrikel
Fibrilasi Ventrikel
Sinoatrial Blok
AV blok derajat I
AV blok derajat II/ Mobitz Type 1/
Wenkebach
AV blok Derajat II / Mobitz Type II
AV blok Derajat III/ Komplit AV blok
KELAINAN EKG: HIPERTROFI
VENTRIKEL
Kelainan EKG
• Left axis deviation (LAD)
• Definisi: axis > –300 (S > R di
lead II)
• Etiologi: LVH, LBBB, inferior
MI,WPW
• Right axis deviation (RAD)
• Definisi: axis > +900 (S > R in
lead I)
• Etiologi: RVH, PE, COPD, septal
defects, lateral MI,WPW
Bundle Branch Block
• Left ventricular hypertrophy (LVH)
• Etiologi: HT,AS/AI, coarctation of aorta
• Kriteria
– Sokolow-Lyon: S di V1 + R di V5 atau V6 ≥ 35 mm
– Cornell: R di aVL + S di V3 >28 mm laki2 atau >20 mm
perempuan
• Right ventricular hypertrophy (RVH)
• Etiologi: cor pulmonale, kongenital (tetralogy,TGA,
PS,ASD,VSD), MS,TR
• Kriteria
– R > S di V1 atau R di V1≥7 mm, S di V5 atau V6 ≥ 7 mm,
drop di R/S ratio sepanjang precordium
ALGORITMA BLS, ACLS,
BRADIKARDIA, TAKIKARDIA
PENYAKIT KATUP JANTUNG
Posisi Katup Jantung Dari Auskultasi
Penyakit Katup Jantung
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2011.
Penyakit Katup Jantung
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2011.
Jembatan Keledai
• PASS: Pulmonary Aortic Stenosis Systolic
– Murmur sistolik terdapat pada kasus stenosis
pulmonal dan aorta
– Sebaliknya, murmur sistolik juga terdapat pada kasus
insufisiensi/ regurgitasi mitral dan tricuspid