Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Oleh:
Marina Tivani, Irawan Suntoro, Dwi Yulianti
FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
e-mail:marina.tivani@yahoo.com
Hp 081369906285
Keywords: cooperative type two stay two stray, learning activity, civic education
achievement
Abstrak: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dalam peningkatan aktivitas dan prestasi belajar pendidikan
kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) ; 2) proses
pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS); 3) peningkatan prestasi belajar PKn melalui pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray (TSTS). Penelitian ini menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi menjadi tiga siklus, tindakan siklus I adalah
pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan menggunakan media gambar dan artikel,
siklus II dengan media gambar dan power point, sedangkan siklus III dengan media
2
power point dan Video persamaan warga negara tanpa membedakan Suku, Agama,
Ras, Antar golongan (SARA). Data dikumpulkan melalui tes dan observasi, dan
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif serta disajikan berupa tabel, grafik dan
catatan hasil observasi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) sintak pembelajaran
kooperatif tipe TSTS yaitu, penyampaian tujuan, penyajian informasi, pemberian
tugas, diskusi mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), tinggal atau berpencar,
berbagi, diskusi kelompok, diskusi kelas, penghargaan; 2) Aktivitas guru dan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TSTS; 3) prestasi belajar
PKn siswa setelah dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS mengalami
peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu 72% pada siklus I, 84% pada siklus II dan
92% pada siklus III.
Kata Kunci : pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, aktivitas belajar dan
prestasi belajar PKn
tinggi, yang dapat membantu teman terbagi menjadi empat tahap yaitu,
lainnya dalam memecahkan suatu perencanaan, pelaksanaan, observasi
permasalahan dalam kelompok dan refleksi.
terdiri dua pertemuan untuk proses dikatakan berhasil jika ada peningkatan
pembelajaran dan satu pertemuan untuk siswa dalam aktivitas belajar PKn
tes formatif. Jadi lamanya penelitian ini setiap siklusnya telah mencapai 75%
sebanyak sembilan pertemuan masing dari seluruh siswa
masing pertemuan 2x45 menit pada jam
Prestasi belajar PKn dikatakan berhasil
pembelajaran formal.
apabila ada peningkatan nilai skor
Indikator keberhasilan penelitian setiap siklus dan siklus dihentikan bila
tindakan kelas ini difokuskan pada dua 75% dari jumlah keseluruhan siswa
jenis aspek sebagai indikator perkelas mendapat nilai tuntas (KKM
keberhasilan, yaitu proses dan produk. 70) dalam nilai secara keseluruhan.
Pada aspek proses menekankan pada
Instrumen pengumpulan data yang
proses pembelajaran kooperatif tipe
dipergunakan berupa lembar observasi
TSTS dilihat dari banyaknya siswa
APKG, rubrik aktivitas belajar dan soal
yang aktif dalam pembelajaran, dan
tes formatif. Sebagai penilaian aktivitas
aspek produk yang menekankan pada
siswa dan prestasi belajar siswa adalah
peningkatan prestasi PKn siswa yang
lembar pengamatan aktivitas siswa dan
diterapkan secara per siklus.
tes formatif. Untuk menilai aktivitas
Penilaian Rencana Pelaksanaan siswa dilakukan dengan mengumpulkan
Pembelajaran (RPP) menggunakan data-data atau informasi dari hasil
Rubrik yang dimodifikasi dari format pengamatan aktivitas yang siswa
Penilaian Kinerja Guru (PKG). RPP lakukan pada saat pembelajaran dengan
dikatakan berhasil bila ada peningkatan memberikan tanda (√) apabila siswa
skor setiap siklus dan siklus dihentikan tersebut melakukan indikator aktivitas.
jika telah mencapai skor rata – rata 3 Sedangkan penilaian prestasi belajar
dengan kategori baik. PKn dilakukan dengan memberikan tes
formatif soal pilihan jamak dan esai
Aktivitas guru dikatakan berhasil
kepada siswa setelah dilaksanakan
apabila ada peningkatan aktivitas setiap
proses pembelajaran.
siklus dan dihentikan jika aktivitas guru
mencapai 80% aktivitas dari jumlah Data yang telah terkumpul kemudian
aktivitas guru yang telah direncanakan ( ditindaklanjuti dengan melakukan
16 aktifitas). Aktivitas belajar PKn analisis dan diinterpretasikan, sehingga
8
dapat diketahui akan hasil dari pada RPP siklus II dapat diperbaiki
pelaksanaan tindakan yang telah untuk pembelajaran siswa pada siklus
dilakukan. Hasil analisis dan III.
interpretasi tersebut sebagai dasar untuk
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif
melakukan evaluasi sehingga dapat
tipe TSTS yang baik membutuhkan
diketahui berhasil tidaknya tindakan
peran aktif guru yang meliputi
yang telah dilaksanakan dengan tujuan
penyiapan pembelajaran,
yang diharapkan.
perorganisasian materi dengan
HASIL PENELITIAN DAN menggunakan media artikel, gambar,
PEMBAHASAN
video dan slide, pengoganisasian kelas
Hasil Penelitian dan pembagian peran siswa dalam
48,57%, masuk kategori sedang. Hasil baik sebagai tamu (stray) maupun
kooperatif tipe TSTS disajikan dalam telah sesuai dengan harapan. Terjadi
tabel Berikut ini: peningkatan rata-rata prestasi belajar
klasikal pada tiap siklusnya. Hal ini
Tabel 4.1 Rekapitulasi Pelaksanaan
Tindakan Siklus I, II, III ditunjukkan pada akhir siklus nilai
Pembelajaran Kooperatif rata-rata yang dapat dicapai oleh siswa
TSTS
kelas X.1 ini adalah 87,53. Sedangkan
nilai rata-rata kelas X.6 yaitu 84,76
Siklus I Siklus II Siklus III
Selain itu hampir seluruh siswa telah
Kls
Pt Pt Pt Pt Pt Pt mencapai ketuntasan.
1 2 1 2 1 2
Secara keseluruhan prestasi belajar PKn
100 dengan pembelajaran kooperatif tipe
75,0 81,2 87,5 93,7 93,7
X.1 %
% 5% % 5% 5%
TSTS Siklus I, II, dan III tertera pada
berikut:
Kelas X.1